Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN

MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG


DI RUANG JANANURAGA II (POS 5)
RS BHAYANGKARA PALEMBANG

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

1. PANDU RIFQI AMALIA(PO.71.20.4.15.014)


2. PIU AYU KHOIRUNISAH
(PO.71.20.4.15.015)
3. RIZKI WITIA NINGSIH
(PO.71.20.4.15.016)
4. SETIYO WATI (PO.71.20.4.15.017)
5. SRI ASTUTI (PO.71.20.4.15.018)
6. SUCI AMALIA (PO.71.20.4.15.019)
7. TASYA SAFHIRA A (PO.71.20.4.15.020)
8. VERLENTIA AGVEZHA (PO.71.20.4.15.021)
9. VINI SILVIA INDAH (PO.71.20.4.15.022)
10. WINDA AFIKIRTIANI (PO.71.20.4.15.013)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
D-IV KEPERAWATAN PALEMBANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG JANANURAGA II (POS 5)
RS BHAYANGKARA PALEMBANG

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik


Mahasiswa Prodi D-IV Keperawatan Palembang
Stase Manajemen Keperawatan

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Pandu Rifqi Amalia 6. Suci Amalia
(PO.71.20.4.15.014) (PO.71.20.4.15.019)
2. Piu Ayu Khoirunisah 7. Tasya Safhira A
(PO.71.20.4.15.015) (PO.71.20.4.15.020)
3. Rizki Witia Ningsih 8. Verlentia Aghveza
(PO.71.20.4.15.016) (PO.71.20.4.15.021)
4. Setiyo Wati 9. Vini Silvia Indah
(PO.71.20.4.15.017) (PO.71.20.4.15.022)
5. Sri Astuti 10. Winda Afikirtiani
(PO.71.20.4.15.018) (PO.71.20.4.15.013)

Disahkan pada tanggal................................................

Oleh:
Kepala Ruang Jananuraga II

_________________________.
NIP.

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan (CI)

_____________________ ________________________
NIP. NIP.

i
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, karena
dengan berkat rahmat dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan
praktik klinik manajemen keperawatan ini.

Dalam penyelesaian laporan ini, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dalam penyusunan dalam laporan ini dikarenakan keterbatasan ilmu
pengetahuan, pengalaman serta kekhilafan yang kami miliki, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendidik dan membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan penyusunan laporan di masa yang akan datang.

Dalam penyusunan laporan ini, kami banyak mendapat bantuan dan bimbingan
serta pengarahan dari berbagai pihak, atas segala bantuannya kama kami
mengucapkan terima kasih.

Palembang, Mei 2018

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ....................................................
C. Tujuan ............................................................................................
D. Manfaat ..........................................................................................
E. Cara Pengkajian .............................................................................
F. Kategori Penilaian ..........................................................................
G. Praktikan ........................................................................................

BAB II HASIL PENGKAJIAN


A. Profil dan Gambaran Umum RS Bhayangkara ..............................
B. Profil fan Gambaran Umum Ruangan Jananuraga II .....................
C. Unsur dan Analisis Input ................................................................
D. Unsur dan Analisis Proses..............................................................
E. Unsur dan Analisis Output .............................................................

BAB III MASALAH DAN PERENCANAAN IDENTIFIKASI MASALAH


A. Identifikasi Masalah .......................................................................
B. Analisa SWOT ...............................................................................
C. Skoring ...........................................................................................
D. Prioritas Masalah ............................................................................
E. Planning Of Action ........................................................................

iii
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
A. Implementasi ..................................................................................
B. Evaluasi ..........................................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................


LAMPIRAN .....................................................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Praktik keperawatan profesional yang diterapkan di rumah sakit
diharapkan dapat memperbaiki asuhan keperawatan yang diberikan untuk pasien
dimana lebih diutamakan pelayanan yang bersifat interaksi antar individu.
Pernyataan tersebut juga sesuai dengan ciri-ciri dari pelayanan keperawatan
profesional yaitu memiliki otonomi, bertanggung jawab dan bertanggung gugat
(accountability), menggunakan metode ilmiah, berdasarkan standar praktik dan
kode etik profesi, dan mempunyai aspek legal. MPKP merupakan suatu praktik
keperawatan yang sesuai dengan kaidah ilmu menejemen modern dimana kaidah
yang dianut dalam pengelolaan pelayanan keperawatan di ruang MPKP adalah
pendekatan yang dimulai dengan perencanaan. Perencanaan di ruang MPKP
adalah kegiatan perencanaan yang melibatkan seluruh personil (perawat) ruang
MPKP mulai dari kepala ruang, ketua tim dan anggota tim (perawat asosiet).
Dalam menerapkan praktik keperawatan profesional karena bisa memberikan
asuhan keperawatan yang terbaik kepada klien namun karena berbagai kendala
terutama reward yang belum didapatkan dan dirasakan oleh perawat MPKP
gmaka menjadikan motivasi dari perawat menurun dan tidak bersemangat dalam
menerapkan MPKP.
Pelayanan keperawatan yang diberikan di ruang MPKP memiliki
pedoman dan dasar yang dapat dipertanggungjawabkan bukan atas dasar
kehendak perawat sendiri dimana pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan
masalah pasien sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat efektif dan
efisien sesuai sasaran masalah yang terjadi pada pasien. Asuhan keperawatan
yang diberikan pada pasien yaitu meliputi pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual
jadi meliputi segala aspek kehidupan dari pasien tersebut baik dari kesehatan
fisik/jasmaninya, pikirannya, interaksi sosialnya maupun keagamaannya.
Pelaksanaan praktik manajemen keperawatan di ruang rawat inap
mengacu pada bidang keilmuan manajemen, dengan beban studi 2 SKS. Dalam
melaksanakan praktik manajemen keperawatan menekankan pada penerapan

5
konsep-konsep dan prinsip kepemimpinan dan manajemen keperawatan dalam
tatanan pelayanan kesehatan nyata. Bentuk pengalaman belajar dengan praktik
klinik dan seminar serta mengintegrasikannya pada keperawatan klinik dalam
praktik profesi.

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Pelaksanaan praktik manajemen keperawatan ini dilakukan di Ruang
Jananuraga II (Pos 5) RS Bhayangkara Palembang yang berlangsung selama 2
minggu mulai tanggal 07 Mei 2018 - 19 Mei 2018.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pengalaman belajar klinik mata ajar ini mahasiswa
mampu mengelola manajemen asuhan dan manajemen pelayanan
keperawatan tingkat dasar secara profesional dengan pengintegrasian
kemampuan kepemimpinan secara efektif.

2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik klinik manajemen keperawatan
dan kepemimpinan dalam keperawatan, mahasiswa mampu :
a. Melaksanakan pengkajian di Ruang rawat inap keperawatan.
b. Melaksanakan analisis situasi dan identifikasi masalah manajemen
keperawatan
c. Melakukan kegiatan manajemen keperawatan diruangan
d. Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian di ruangan

D. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa lebih terampil dalam penerapan aplikasi prinsip-prinsip
manajemen keperawatan di lapangan.

6
b. Mahasiswa mendapat pengalaman baru di lapangan dalam hal
penerapan manajemen keperawatan.
2. Bagi perawat
Sharing pengetahuan tenaga perawat tentang manajemen pelayanan
dan manajemen asuhan keperawatan melalui bermain peran oleh
mahasiswa (roleplay dan penyegaran yang diberikan sesuai dengan
masalah yang ditemukan.
3. Bagi rumah sakit
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian akan membantu sebagai bahan
masukan bagi Rumah Sakit, dalam upaya peningkatan mutu manajerial
pelayanan rumah sakit.

E. CARA PENGKAJIAN
Pengkajian manajemen meliputi fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pengawasan dan fungsi pengendalian. Metode yang
digunakan untuk memperoleh data adalah studi literatur dengan membaca
laporan ruangan dan laporan hasil praktek manajemen sebelumnya yang
berkaitan dengan manajemen, kemudian dikonfirmasi dengan masalah-masalah
yang dikemukakan oleh responden, konfirmasi dilakukan melalui observasi,
wawancara, penyebaran angket. Responden yang terlibat dalam pengisian
kuesioner antara lain kepala ruangan, perawat pelaksana dan seluruh pasien atau
keluarga pasien diruang rawat inap jananuraga II.

F. KATEGORI PENILAIAN
Setelah masing-masing data didapatkan kemudian akan dilakukan
penilaian dengan menggunakan persentase lalu ditafsirkan dengan kalimat
kualitatif berdasarkan kriteria Arikunto (2010) yaitu : kriteria sangat baik (76-
100%), baik (56-75%), cukup/kurang (21-55%), sangat kurang (1-20%)

G. PRAKTIKAN
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang Program
Studi Diploma IV Keperawatan Palembang yang sedang menjalani Praktik

7
Manajemen Keperawatan periode 07 Mei 2018 – 19 Mei 2018 di Ruang
Jananuraga II (Pos 5) dengan anggota :
1. Pandu Rifqi Amalia (PO.71.20.4.15.014)
2. Piu Ayu Khoirunisah (PO.71.20.4.15.015)
3. Rizki Witia Ningsih (PO.71.20.4.15.016)
4. Setiyo Wati (PO.71.20.4.15.017)
5. Sri Astuti (PO.71.20.4.15.018)
6. Suci Amalia (PO.71.20.4.15.019)
7. Tasya Safhira A (PO.71.20.4.15.020)
8. Verlentia Aghveza (PO.71.20.4.15.021)
9. Vini Silvia Indah (PO.71.20.4.15.022)
10. Winda Afikirtiani (PO.71.20.4.15.013)

8
BAB II

HASIL PENGKAJIAN
A. Profil dan Gambaran Umum Ruang

a. Kajian Situasi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang

1. Sejarah dan Kondisi Umum RS Bhayangkara Palembang

Keberadaan Rumah Sakit Bhayangkara Palembang berawal dari keinginan


para anggota Polri, PNS serta Bhayangkari untuk memiliki sebuah balai
pengobatan sendiri yang kemudian diberi nama “Balai Pengobatan Tri
Sakti”. Pemberian nama Tri Sakti berasal dari tiga unsur tersebut yang rela
menyisihkan sebagian gaji mereka untuk mendirikan balai pengobatan.
Balai pengobatan ini berdiri tahun 1960 yang terletak di jalan Madang
Palembang, dengan tenaga medis seorang dokter sipil yang bekerja secara
sukarela pada Polri yaitu dr. Ghan Tjiu Ham.
Pada tahun 1963 Balai Pengobatan Tri Sakti diubah menjadi Poliklinik
Dinas Kesehatan Daerah Kepolisian (Dinkesdak) VI yang kemudian pindah
ke JL.Kol.Atmo No. 9 Palembang. Sebagai Kepala Dinas Kesehatan Daerah
Kepolisian (Kadiskesdak) VI yang pertama adalah Mayor (Pol) Dr. K,S
Pam Budi dengan dibantu tiga orang dokter dan dua orang pembantu dokter.
Dan juga pada tahun tersebut menjadi Seksi Kesehatan Jasmani dibawah
Polda Sumatra Selatan tahun 1972, Mayor. Pol. Dr. K,S Pam Budi diganti
oleh Mayor. Pol. Dr. Soeparno kemudian diganti oleh Kapten Pol. Dr.
Tarmizi Yahya sebagai pejabat Kadiskesdak VI. Pada tanggal 1 Juli 1975
Diskesdak VI pindah ke Jalan Jenderal Sudirman Km 4,5 Palembang. Pada
saat itu pula pengelolaan klinik Besalin Dinkes Brimob diserahkan kepada
Sikesdak VI, kemudian atas prakarsa dari Kadin Pol VI Sumbagsel dan
Kasikesjasdak VI Sumbagsel Yaitu Mayor.Pol Dr Tarmizi Yahya (Alm)
Polikllinik ini berubah menjadi RS, berdasarkan Surat Keputusan Kapolri
No. Pol. S. Ket/262/VI/89 tanggal 22 juni 1989 diresmikan nama Rumah
Sakit Polri, kemudian pada tahun 2000 berubah menjadi Rumah Sakit

9
Bhayangkara TK. IV Polda Sumatera Bagian Selatan sesuai keputusan
Kapolri No. Pol. Skep/1480/XI/2000.
Seiring dengan kebutuhan akan pelayanan bagi anggota Polri dan Pegawai
Negeri Sipil, keluarga Polri dan purnawirawan serta masyarakat umum,
maka Rumah Sakit Bhayangkara mengembangkan diri dari segi pelayanan
kesehatan yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bagian Sumatera
Selatan. Pada bulan Oktober 2001 sesuai keputusan Kapolri No. Pol.: Skep /
1549 / X / 2001, Rumah Sakit Bhayangkara TK. IV Polda Sumatera Selatan
diresmikan menjadi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Selatan TK.
III.
Rumah Sakit Bhayangkara Palembang adalah Rumah Sakit yang
diklasifikasikan sebagai Rumkit Bhayangkara Tingkat III, yang sekurang-
kurangnya mampu memberikan pelayanan kesehatan 11 ( sebelas ) Spesialis
Dasar, antara lain :Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Bedah Umum,
Spesialis Kesehatan Anak, Spesialis Anesthesi, Spesialis Kebidanan dan
Penyakit Kandungan,Spesialis Gigi dan Mulut, Spesialis Kesehatan Jiwa,
Spesialis Syaraf, Spesialis THT, Spesialis Mata, Spesialis Kulit dan
Kelamin.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : YM.01.10/III/2096/
2009 tanggal 9 Juni 2009 tentang Pengakuan Bahwa Rumah Sakit Telah
Memenuhi Standar Pelayanan Rumah Sakit yang meliputi : Administrasi
dan Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan
Keperawatan dan Rekam Medis.

2. Alamat
Alamat : Jl. Jend. Sudirman KM.4,5, Ario Kemuning, Kemuning, Kota
Palembang, Sumatera Selatan 30128
Email : rs.bhayangkara.palembang@gmail.com
Telpone : 0711-410023
Web : http://rsbhayangkarapalembang.blogspot.co.id

10
Denah Lokasi:

3. Visi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.


“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Paripurna Yang Prima dan Unggul di
Bidang Kedokteran Kepolisian.”
4. Misi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu,
akuntabel dan humanis berorientasi pada keselamatan pasien serta
kesehatan kerja;
2) Mengembangkan kualitas SDM dibidang pengetahuan dan keahlian secara
profesional, baik pada layanan kesehatan maupun kedokteran kepolisian;
3) Melengkapi sarana prasarana, teknologi dan sistem informasi manajemen
modern yang mengikuti perkembangan dunia kedokteran dan kesehatan;
4) Membangun dan meningkatkan kemitraan lintas sektoral, baik internal
maupun eksternal Polri;
5) Mendukung tugas operasional kepolisian secara proaktif dan peran serta
dalam proses penyidikan secara Scientific Crime Investigation (SCI);
6) Meningkatkan kemampuan dan mutu layanan dibidang kedokteran
kepolisian;
7) Meningkatkan kesejahteraan pegawai rumah sakit.

11
5. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang

6. Falsafah Rumah sakit.


Rumah sakit bhayangkara memiliki falsafah CARE (peduli), Yaitu terdiri dari
:
Cekatan, Amanah, Ramah, Empati.

7. Motto Rumah sakit.


“Siap Melayani dengan Ikhlas dan Profesional”

8. Tujuan Rumah Sakit.


Dari hasil dokumentasi didapatkan tujuan Rumah sakit Bhayangkara
Palembang adalah:
a. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang prima kepada
masyarakat POLRI dan masyarakat umum dengan mengutamakan
keselamatan pasien
b. Berperan aktif terhadap kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan jaminan
kesehatan nasional (JKN)
c. Berperan aktif dalam pelaksanaan dukungan tugas operasional kepolisian
d. Pelaksana utama pelayanan kedokteran kepolisian di wilayah Sumatera
Selatan

12
e. Menjadi rumah sakit rujukan pelayanan kedokteran forensik Di wilayah
Sumatera Selatan.

9. Status Akreditasi Rumah sakit.


RS Bhayangkara Palembang ialah satu dari sekian RS milik POLRI Kota
Palembang yang berbentuk RSU, dinaungi oleh POLRI dan termaktub kedalam
Rumah Sakit Tipe C. RS ini telah terdaftar sejak 26/05/2013 dengan Nomor Surat
ijin 124 TAHUN 2012. Sesudah melangsungkan Proses AKREDITASI RS
Seluruh Indonesia dengan proses Pentahapan I ( 5 Pelayanan) akhirnya
ditetapkan status Lulus Akreditasi . Saat ini rumah sakit Bhayagkara telah lulus
akreditasi paripurna 12 pelayanan.

10. Jenis Pelayanan Rumah Sakit


1) Produk/Layanan RS Bhayangkara Palembang terdiri dari :
a. Pelayanan Medis
1) Instalasi Gawat Darurat 24 Jam
2) Rawat Jalan yang terdiri dari :

- Poli Umum
- Poli Gigi
- BKIA
- Poli Spesialis : Spesialis Obsgyn, Spesialis Penyakit
Anak, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Mata,
Spesialis Paru, Spesialis Bedah dan Spesialis Bedah
Ortopedi

3) Rawat Inap
a. Pos Suprapto
- Super VIP A – C : 3 TT
- VIP A – F : 6 TT
- Tahanan (Kaktus) : 4 TT
b. ICU : 2 TT
c. Pos Cendana

13
- Kelas III : 21 TT
d. Pos Jana Nuraga I
- Kelas I A – J : 20 TT
e. Pos Jana Nuraga II
- Kelas II A – L : 36 TT
f. Zal Kebidanan
a) Kelas I A – B : 2 TT
b) Kelas II : - Asoka I : 4 TT
c) Asoka II : 4 TT
d) Ru Anak : 17 Box Bayi
Jumlah Total : 102 TT

4) Bedah Sentral
5) Intensif Care Unit (ICU)
6) Rikkes (Pemeriksaan Kesehatan) / Medical Check Up
7) Kompartemen Kedokteran Kepolisian (Instalasi Perawatan
Tahanan dan Instalasi Pusat Pelayanan Terpadu/PPT)
8) Unit DVI ( Disaster Victim Identification)

b. Pelayanan Penunjang Medis


1) Instalasi Radiologi
a. Cranium
b. Mastoid
c. TMJ (Temporal Mandibula Join)
d. Orbita
e. Sinus / Waters
f. Cervical
g. Thorax
h. Abdomen
i. Lumbo Sacral
j. Pelvis
k. Extremitas Atas & Bawah

14
2) Instalasi Fisiotherapi
a. SWD (Short Wave Diathermy)
b. MWD (Micro Wave Diathermy)
c. IRR ( Infra Red Ray)
d. US (Ultra Sound)
e. Truction
f. Tens
3) Instalasi Laboratorium
a. Darah Lengkap
b. Urine Lengkap
c. Kimia Darah
d. Faces Lengkap
e. Serologi
f. Pemeriksaan Narkoba
4) Instalasi Farmasi (Apotek)
5) Instalasi Gizi
6) Pelayanan Rekam Medis
7) Echocardiography
8) Electrocardiography
9) Pelayanan treadmill
10) Pelayanan Administrasi Keuangan
11) Ambulance 5 unit
12) Instalasi Laundry
13) Cafetaria

11. Kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang


terdiri dari :

1. Pelayanan kesehatan perawatan inap

2. Pelayananan kesehatan rawat jalan

3. Medical Chek-up

4. Pusat Pelayanan Terpadu (PTT)

15
5. Pelayanan forensic
12. Kinerja Rumah Sakit Bhayangkara tahun 2018

Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Kinerja Rumah Sakit Bhayangkara April 2018

No. Indikator Mutu Jumlah


1. BOR %
2. ALOS %
3. Infeksi Nosokomial %
4. Angka Cidera %
5. Kepuasan Pasien %

b. Kajian Situasi Di Ruang Jananuraga II


1. Karakteristik Unit
a. Visi Ruang
Observasi :
Dari hasil observasi ruangan dan wawancara terhadap kepala ruangan, di
Jananuraga II belum terdapat visi ruangan, yang ada hanya visi
keperawatan. Adapun visi kepeawatan di Rumah Sakit Bhayangkara yaitu:
“Tercapainya pelayanan keperawatan profesional melalui pemberian asuhan
keperawatan secara prima disetiap instalasi pelayanan rumah sakit
bhayangkara palembang sebagai pusat pelayanan terpadu laka lantas”

b. Misi Ruang
Adapun misi ruang Jananuraga II tidak ada, namun ada misi ruangan
mengacu pada misi keperawatan di RS, sebagai berikut:
1. Mewujudkan pelayanan keperawatan yang profesional sesuai standar
asuhan keperawatan.
2. Melaksanakan dukungan kedokteran dan kepolisian sesuai dengan
kebutuhan operasional polri melalui dukungan keperawatan.
3. Meningkatkan mutu kualitas asuhan pelayanan keperawatan dengan
memberi kesempatan pengembangan karir kepada seluruh petugas
keperawatan.

16
4. Memotivasi petugas perawatan dengan memberikan penghargaan.
5. Menyelenggarakan manajemen komplain untuk menangani semua
keluhan secara profesional, Tepat waktu dan berdampak minimal.
6. Terselenggaranya lingkungankerja yang kondusif, tenang, dan nyaman
sehingga memacu perawat untuk berinovasi dan berdedikasi.

c. Falsafah Ruang
Dari hasil wawancara didapatkan bahwa belum ada falsafah khusus
diruangan, falsafah masih mengacu pada falsafah keperawatan secara
umum, yaitu :
1) Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan bio,psiko, sosio, dan
spiritual yang unik.kebutuhan ini harus selalu dipertimbangkan dalam
setiap pemberian asuhan keperawatan.
2) Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan secara optimal kepada semua yang
membutuhkan dengan tidak membedakan bangsa, suku, agama,
kepercayaan dan status disetiap tempat pelayanan kesehatan.
3) Tujuan asuhan keperawatan adalah dapat dicapai melalui usaha bersama
dan semua anggota tim kesehatan dan pasien/ keluarga.
4) Dalm memberikan asuhan keperawatan perawat menggunakan proses
keperawatan dengan lima tahapan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
pasien/keluarga.
5) Perawat bertanggung jawab, dan bertanggung gugat, memiliki wewenang
melakukan asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan asuhan
keperawatan.
Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus
menerus untuk pertumbuhan dan perkembangan staf dalam pelayanan
keperawatan.

17
d. Tujuan Ruang
Dari hasil observasi dan wawancara didapatkan bahwa untuk tujuan
khusus diruangan belum ada namun masih mengacu pada tujuan pelayanan
keperawatan di Rumah sakit Bhayangkara Palembang, yaitu sebgai berikut :

1) Terselenggaranya pelayanan keperawatan prima melalui proses


keperawatan.
2) Terlaksananya pengembangan SDM keperawatan melalui pendidikan
berkelanjutan bagi tenaga keperawatan, baik formal maupun non formal
sesuai rencana pengembangan tenaga keperawatan.
3) Tersedianya fasilitas keperawatan yang dapat meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan.
4) Terlaksananya monitoring & evaluasi asuhan keperawatan.
5) Terpeliharanya hubungan kerja dengan efektif dengan semua anggota tim
kesehatan.
Terciptanya iklim yang menunjang proses belajar mengajar dalam kegiatan
pendidikan bagi pengembangan tenaga keperawatan.

R. Obat
e. Letak/ Denah Ruang
R. Spoolhook

R. Linen
A B C D E F G H I
R. Alat

Nurse

Station

18
Berdasarkan hasil observasi terhadap situasi lingkungan Ruang Jananuraga 1
dapat disampaikan bahwa :
 Pencahayaan : Terang di semua ruang bisa untuk membaca, cukup sinar
matahari
 Ventilasi : cukup baik, udara tidak pengap, terdapat AC, sirkulasi udara
lancar.
 Lantai : Lantai keramik, bersih dan kering.
 Atap : Rapat/tidak bocor, bagian dalam bersih
 Dinding : Kuat, tidak retak, bersih
 Sarana air bersih : Tersedia
 Pembuangan air limbah : Lancar
 Tempat sampah medis dan non medis terpisah.

f. Kapasitas Ruang
Dari hasil observasi diruang Jananuraga II, jumlah keseluruhan
ruangkamar terdapat 12 ruang (sudah termasuk ruang isolasi) dengan 3
tempat tidur di setiap ruangannya.
Dan 3 ruangan yaitu kamar J,K dan L dikhususkan untuk ruang anak-anak
Total keseluruhan tempat tidur di ruang Jananuraga 1 ada 36 tempat tidur.

g. Sifat dan Jenis Pelayanan


Ruang Jananuraga II adalah ruang kelas 2, dengan jenis pelayanan rawat
inap yang melayani anggota POLRI dan keluarganya serta masyarakat
umum.

19
B. Unsur dan Analisa Input
1. Man
a.Pasien

Ruang Jana Nuraga II adalah ruang rawat inap untuk pasien dengan
kasus umum yang terdiri dari ruang kelas 2 dan ruang isolasi dengan
kapasitas 3 tempat tidur.
- Rekapitulasi kunjungan rawat inap di Ruang Jana Nuraga II

Tabel 3.1 Rekapitulasi Kunjungan Rawat Inap di Ruang Jana Nuraga


II Periode Bulan Februari, Maret dan April Tahun 2018

Bulan
No Uraian Total
Februari Maret April
1 Total dirawat 54 67 58 182
2 Masih dirawat 3 7 5 15
3 Pulang 46 59 51 156
Pulang Paksa 1 1 5 7
Rujuk 2 1 - 3
Mati 1 - 1 2

a. Efisiensi pelayanan di Ruang Jana Nuraga II


1) BOR (Bed Occupancy Rate)

No Bulan Persentasi
1 Februari 2018 32%
2 Maret 2018 32,6%
3 April2018 29%
Rata-Rata 31,2%

Berdasarkan tabel di atas dapat disampaikan bahwa rata-rata persentase


pemakaian tempat tidur (BOR) Ruang Jana Nuraga II (31,2%) berada di
bawah standar nasional (75%-85%).

2) LOS (Length Of Stay)

20
No Bulan Persentasi
1 Februari 2018 4,7%
2 Maret 2018 4,4%
3 April 2018 4,5%
Rata-Rata 4,5%

Berdasarkan tabel di atas dapat disampaikan bahwa rata-rata


lamanya perawatan seorang pasien (LOS) Ruang Jana Nuraga II
(4,5 hari) berada di bawah standar nasional (6-9 hari).

3) TOI (Turn Over Interval)


No Bulan Persentasi
1 Februari 2018 10,2%
2 Maret 2018 9,1%
3 April 2018 11%
Rata-Rata 10,1%

Berdasarkan tabel di atas dapat disampaikan bahwa rata-rata


tempat tidur tidak ditempati (TOI) Ruang Jana Nuraga II (hari)
tidak sesuai dengan standar nasional (1-3 hari).

4) BTO (Bed Turn Over)


No Bulan Persentasi
1 Februari 2018 1,8%
2 Maret 2018 2,7%
3 April 2018 1,9%
Rata-Rata 2,1 %
Berdasarkan tabel di atas dapat disampaikan bahwa rata-rata
frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO) Ruang Jana Nuraga II
tidak sesuai dengan standar nasional (4-5 kali).

21
b.Perawat
1. Ketenagaan

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas


Dari hasil observasi di ruang Jananuraga 1 sudah terdapat struktur
organisasi yang terdiri dari:
1. Kepala Ruangan
2. Ketua Tim (Tim A & Tim B)
3. Perawat Pelaksana (Tim A & Tim B)

a. Karakteristik ketenagaan berdasarkan spesipikasi pekerjaan

Tabel 3.2 Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Spesifikasi Pekerjaan di


Ruang Nusa Indah Tahun 2018

No Spesifikasi Pekerjaan Jumlah Persen


1 Perawat 18 90%
2 Klining Servis 2 10%
Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar (90%) ketenegaan di


Ruang Jana Nuraga II adalah tenaga keperawatan.

b. Karakteristik ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 3.3 Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di


Ruang Jana Nuraga II Tahun 2018

No Pendidikan Jumlah Persen


1 Ners 2 10,5%
2 Diploma IV & Strata 1 2 10,5%
3 Diploma III 11 57,8%
4 SLTA 3 15,7%
5 SD 1 5,2
Jumlah 19 100

22
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar (57,8%) ketenagaan di
Ruang Jana Nuraga II berpendidikan Diploma III.

c. Karakteristik tenaga keperawatan berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 3.4 Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan Tingkat


Pendidikan di Ruang Jana Nuraga II Tahun 2018

No Pendidikan Jumlah Persen


1 Ners 2 12,5%
2 Diploma IV & Strata 1 2 12,5%
3 Diploma III 11 68,7%
4 SLTA 1 6,2%
Jumlah 16 100

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar (68,7%) tenaga


keperawatan di Ruang Jana Nuraga II berpendidikan Diploma III
(perawat terampil).

d. Karakteristik tenaga keperawatan berdasarkan masa kerja

Tabel 3.5 Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan Masa Kerja


di Ruang Jana Nuraga II Tahun 2018

No Masa Kerja Jumlah %


1 > 5 tahun 7 44%
2 < 5 tahun 9 56%
Jumlah 16 100

Berdasarkan di atas, sebagian besar ( tenaga keperawatan di


Ruang Jana Nuraga II memiliki pengalaman kerja < 5 tahun.

e. Pelatihan yang sudah diikuti


Perawat di ruangan Jananuraga II sudah pernah mengikuti
pelatihan, diantaranya perawatan luka DM, Pelatihan EKG, Pelatihan
BHD, BTCLS, komunikasi efektif, dll.

23
f. Analisis kebutuhan tenaga keperawatan di Ruang Jana Nuraga II
Analisa kebutuhan tenaga perawat di Ruang Jana Nuraga II
berdasarkan Rumus Gillies adalah sebagai berikut :
 Rumus Gillies
Σ jam kep yg dibutuhkan klien/hr X rata-rata klien/hr X Σ hr/tahun
Σ hr/tahun – hr libur perawat X Σ jam kerja/hari
= Σ jam kep yg dibutuhkan klien / tahun
Σ jam kerja / tahun
 Menentukkan terlebih dahulu jam keperawatan yang dibutuhkan klien per
hari :
 Keperawatan Langsung :
- Keperawatan mandiri 4 orang klien : 4 x 2 jam =8
jam
- Keperawatan sebagian 5 orang klien : 5 x 3 jam = 15
jam
- Keperawatan total 2 orang klien : 2 x 4 jam = 8
jam
 Keperawatan tidak langsung 11 orang klien : 11 x 1 jam = 11
jam
 Penyuluhan kesehatan 11 orang lain : 11 x 0.25 jam = 2,75
jam

 Total jam keperawatan secara keseluruhan = 44,75


jam

 Menentukan jumlah jam keperawatan per klien perhari adalah :

44,75 jam
=
11 klien
= 4 jam

 Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan di IRNA JanaNuraga


II adalah :
Gillies (1989) mengemukakan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di
satu unit perawatan adalah sebagai berikut :
AxBxC
Rumus =
(C−D)x E
Keterangan :
A = rata-rata jumlah jam perawatan / pasien/ hari
B = rata-rata jumlah pasien/hari

24
C = jumlah hari / tahun
D = jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat

4 jam x 11 orang x 365 hari


=
(365 hari−128 hari)x 8 jam
16060
=
1896
= 8 orang

Faktor koreksi
= 8 orang x 20 %
= 2 orang

Jadi, jumlah kebutuhan tenaga perawat di IRNA Jana Nuraga II adalah :


= 8 orang + 2 orang
= 10 orang perawat

Pembagian jumlah perawat pelaksana/ shift :


- Dinas pagi : 47 % x 10 orang = 5 orang
- Dinas sore : 36 % x 10 orang = 4 orang
- Dinas malam : 17 % x 10 orang = 2 orang
- Lepas dinas : = 2 orang
- Jumlah : = 13 orang

Jadi, jumlah kebutuhan tenaga perawat di IRNA Jana Nuraga


II adalah 13 orang perawat

KETERANGAN SELURUH TENAGA DI IRNA JANA NURAGA II ( APRIL


2018 )

- Karu : 1 orang
- Katim : 2 orang
- Pelaksana : 13 orang
- Total seluruh : 16 orang

Tenaga pelaksana yang ada di IRNA Jana Nuraga II ada 16 orang ,saat ini
sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien di IRNA Jana Nuraga II untuk
bulan April 2018

25
3. Struktur Organisasi Jana Nuraga II

STRUKTUR ORGANISASI

INSTALASI RAWAT INAP JAYA NURAGA II

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG


dr. YANUAR HIDAYATNO, Sp.B, FINACS,FICS, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI MRP 65010697

KASUBBID YANMEDDOKPOL dr. Hj. YUNITA, MARS


PEMBINA/NIP 197802262002122004

PS KAUR YANWAT FILIYANI, S.Kep.,Ners


PENATA TK 1/ 19791227700102007

PAMIN YANWAT D YASIN


INSPEKTUR SATU NRP 2000382

KEPALA RUANGAN

SANTI MARLIANA IKA AGUSTIANI, S.Kep.Ners


PENGATUR TK 1/ 1980031120050102010 PEGAWAI BLU

PERAWAT PELAKSANA TIM A PERAWAT PELAKSANA TIM B

Dwi Warti,Am.Kep Khadir Bahsyar,Am.Kep


Rachmi Dwi Apriani,Am.Kep Muzammil Abdil U,Am.Kep
Ricky Rizal,Am.Kep Sri Rizky,Am.Kep
Shilfiana Sasmitha,Am.Kep Fera Agustina,Am.Kep
Agil Sahrial, Am.Kep Fatimah,Am.Kep
Windi Luvita,S.Kep,Ners Nia Sutrawati,Am.Kep
Mu`arifani,Am.Kep

26
2. Money
 Penyediaan kebutuhan bahan habis pakai di ruangan dapat langsung
diperoleh melalui amprahan permintaan barang ke depo farmasi.
 Penyediaan alat/fasilitas ruangan dapat dilakukan melalui prosedur
permintaan barang yang diajukan kebagian administasi rumah sakit.

3. Material
1) Sarana dan Prasarana
a) Peralatan dan Fasilitas
Ruang irna Jananuraga II memiliki ruang perawat yang
dilengkapi dengan toilet, lemari, meja, dan terdapat AC di
dalamnya. Terdapat lemari linen, ruang tindakan, lemari pendingin
untuk menyimpan obat, ruang alat, nurse station, dan ruang pasien
dengan kapasitas 36 tempat tidur. Setiap alat didokumentasikan
jumlahnya dan dilakukan operan alat setiap pergantian shift.

 Kapasitas Ruang Nusa Indah


Ruang Nusa Indah memiliki kapasitas 36 tempat tidur dengan
klasifikasi :
 24 tempat tidur kelas 2 Dewasa
 9 tempat tidur kelas 2 Anak-anak
 3 tempat tidur ruang isolasi

 Fasilitas Untuk Petugas


 Ruang nurse station
 Ruang ganti perawat
 Kamar mandi dan WC
 Ruang administasi dengan komputer + akses internet.

27
b) Administrasi Penunjang
Administrasi penunjang di Ruang Jananuraga II sama seperti
ruangan lain, yaitu menerima pasien dengan jaminan kesehatan
dalam bentuk BPJS, DIPA POLRI, Jamsoskes, dll.

c. Machine

 Fasilitas Alat Medis

Nama Alat
No Jumlah

1 Bak Instrumen + Cover 1


2 Gunting Lurus 2
3 Gunting CVD -
4 Pinset Anatomis 3
5 Pinset Cherugis 1
6 Arteri Pen -
7 Arteri Pen Str -
8 Needle Holder -
9 Handle Scaple 1
10 Slip Sonde -
11 Knop Sonde -
12 Tongue Spatel 3
13 Bengkok 2
14 Baki Hijau dan Biru Sedang 2
15 Baki Hijau dan Biru Besar 3
16 Baskom Hijau dan Biru Sedang 1
17 Baskom Hijau dan Biru Besar 1
Kontener Hijau dan Biru untuk 1
18 Kassa
19 Tromol Kassa Sedang 1
20 Tempat Gunting Hijau 3
21 Tensi Biasa 4
22 Stetoskop Hijau -
23 Box Darah 1
24 Timbangan 1
25 Senter Hijau 1
Tempat Kapas Alkohol Hijau dan 1
26 Biru
27 Gunting 2
28 Nebulizer 1

28
29 Thermometer Raksa/Digital 6
30 Buli-buli Panas 2
31 Eskrap 1

d. Metode

a) Standar Asuhan Keperawatan


Ruang Jananuraga II sudah mempunyai SAK atau Standar
Asuhan Keperawatan. SAK tersebut sudah mulai diterapkan di
ruangan.

b) Standar Operasional Prosedur


Ruang Jananuraga II sudah memiliki Standar Prosedur
Operasional (SPO) yang sudah disesuaikan dengan rumah sakit.
Terdapat buku panduan tentang SPO baik ruangan, tindakan,
maupun alat yang tersusun di dokumen ruangan. Yang menjadi
kendala dalam pengoptimalisasian SPO ini adalah sosialisasinya
serta penerapannya di ruangan.Terdapat Standar prosedur
operasional yang terdapat di pos 4 jana nuraga II yaitu, SPO
Penyakit dalam, SPO Anak, SPO Bedah, dan SPO Syaraf.

c) Metode Asuhan Keperawatan ( Penerapan Metode Asuhan


Keperawatan Profesional / MAKP)
Ruang Jannauraga II melaksanakan MPKP dengan metode Tim,
Alasannya dikarenakan sudah merupakan ketetapan dan hanya
metode tim yang dirasa cocok digunakan pada ruangan jananuraga
II. Adapun metode tim di ruang Jananuraga II dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Dalam daftar dinas Ruang Jananuraga II terbagi menjadi 2 tim.
Tim A terdiri dari Katim 1 orang dan anggota tim 7 orang, dan
Tim B terdiri dari Katim 1 orang dan anggota tim 6 orang.
Pembagian pasien untuk Tim A bertanggung jawab untuk kamar

29
A (Isolasi), B, C, D , E dan F. Sedangkan Tim B bertanggung
jawab untuk G, H, I, J , K dan L. Tersedia buku operan, buku
injeksi, dan buku tindakan pasien untuk 2 Tim yang diisi tiap
shift. Operan shift dan pengaturan shift tiap hari terbagi menjadi
3 shift, yaitu shift pagi dari jam 07.00 WIB – 14.00 WIB, shift
sore dari jam 14.00 WIB -20.00 WIB dan shift malam dari jam
20.00 WIB – 07.00 WIB.
1) OperanShift
Operan shift malam ke pagi dan shift pagi ke shift siang
dipimpin oleh Kepala ruangan, Untuk shift berikutnya yaitu shift
sore ke shift malam dipimpin oleh ketua tim.
2) Pre&Post Conference
Pre&Post conference tidak dilakukan setiap hari dan tidak
terjadwal dan bukan agenda rutin di ruangan
3) Discharge planning
Wawancara :
Proses discharge planning di lakukan sejak pasien masuk sampai
pasien pulang dan didokumentasikan di status pasien.
Observasi
Berdasarkan hasil kuesioner terhadap pasien, pasien
menyatakan bahwa perawat memberikan penjelasan kepada
pasien dan keluarga tentang perawatan/ pengobatan/
pemeriksaan lanjutan setelah pasien diperbolehkan pulang.
4) Timbang Terima
Dilakukan setiap pergantian shift jaga, dihadiri oleh kepala
ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana yang melaporkan
keadaan dan intervensi serta implementasi yang telah dilakukan
terhadap pasien.
5) Ronde Keperawatan
Dilakukan evaluasi langsung ke pasien setelah pre conference
antar petugas shift jaga

30
6) Pemberian Motivasi

Supervisi
Di Irna Jananuraga II terdapat 2 supervisor yang merangkap
menjadi ketua tim yang melakukan kegiatan supervisi di setiap
pergantian jadwal dinas. Tugas supervisor di ruangan yaitu :
 Sebagai pengambil keputusan dan bertanggung jawab
terhadap setiap ruangan rawat inap.
 Mengawasi pekerjaan anggotanya dan menyelesaikan setiap
masalah yang ditemukan diruangan.

d) Dokumentasi Keperawatan
Pendokumentasian asuhan keperawatan terhadap pasien
dilakukan setiap shift jaga di dalam status masing-masing pasien.
Dilakukan evaluasi SOAP di status pasien setiap shift jaga dan
dilakukan audit oleh kepala ruangan dan kepala instalasi setiap hari

Di bawah ini adalah rekapitulasi dokumentasi keperawatan Irna


Jananuraga II
dalam 3 bulan terakhir
Proses Februari Maret April
No
Keperawatan 2018 2018 2018
1 Pengkajian 88,6% 87,65% 89,5%
2 Diagnosa 91,4% 90,2% 93,7%
3 Perencanaan 92,65% 91,1% 93,7%
4 Implementasi 89,9% 91,75% 90,7%
5 Evaluasi 91,15% 87,65% 90,7%
Catatan
6 88,6% 91,75% 93,7%
Perkembangan
Rata-Rata 90,3% 90,01% 92%
.

31
Berdasarkan hasil observasi pada saat Kepala Ruangan
berhalangan hadir, Kepala Ruangan mendelegasikan tugas kepada
Kepala Tim. Namun pendelegasian tugas dilakukan tanpa dokumen
tertulis.

3. Evaluasi Kepuasan Kerja Perawat

Tabel Distribusi Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Jananuraga II

No Kriteria Jumlah Persen


1 Puas
2 Tidak Puas
Jumlah 100

Berdasakan tabel 3.11 di atas, sebagian besar () tenaga perawat di


Ruang Jananuraga II merasa puas dengan kinerjanya.

4. Evaluasi Tingkat Kepuasan Pasien


a. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persen


1 SD-SMP 2 22,22%
2 SMA-PT 7 77,71%
Jumlah 9 100

Berdasarkan Tabel di atas, sebagian besar responden ( 77,71%)


berpendidikan minimal SMA.
b. Karakteristik responden berdasarkan lama hari rawat

Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Lama Hari rawat

No Lama Hari Rawat Jumlah Persen


1 <7 hari 8 88,8%
2 >7 hari 1 11,1%
Jumlah 9 100

Berdasarkan Tabel di atas, sebagian besar responden (88,8 %) telah di


rawat di Ruang Jana Nuraga II <7 hari.

32
c. Gambaran kepuasan responden terhadap mutu pelayanan keperawatan
di Ruang Jana Nuraga II

Tabel Distribusi Kepuasan Pasien di Ruang Jana Nuraga II Tahun


2018

No Kriteria Jumlah Persen


1 Puas 6 66,6%
2 Tidak Puas 4 44,4%
Jumlah 9 100

Berdasakan tabel di atas, sebagian besar (66,6%) responden merasa


puas terhadap mutu pelayanan keperawatan di Ruang Jana Nuraga II..

C. Unsur dan Analisis Proses


a. Instrument A
Penilaian penerapan asuhan keperawatan dilakukan dengan
mengambil sampel pada 5 buku status pasien di ruang Jana Nuraga II
dengan aspek penilaian yaitu Standar 1 yang mencakup pengkajian
keperawatan, Standar 2 yang mencakup diagnose keperawatan,
Standar 3 yang mencakup perencanaan/Intervensi Keperawatan,
Standar 5 yang mencakup implementasi Keperawatan dan Standar 5
yang mencakup evaluasi keperawatan.

b. Instrument B
Penilaian persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan di ruang
Jana Nuraga II dari tanggal 9-15 mei 2018 dengan memberikan
kuesioer pada 9 pasien dengan mencakup peratanyaan tentang
perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien.

c. Instrument C
1. Penilaian kepatuhan tenaga keperawatan terhadap standard
operasional prosedur (SOP) keperawatan pada perawat di Ruang Jana
Nuraga II dengan menilai kepatuhan perawat menggunakan Alat

33
Pelindung Diri (APD) dengan jenis APD yaitu masker, hand scoon,
celemek/apron, topi, alas kaki khusus dan google.

2. Penilaian kepatuhan perawat jana nuraga II melakukan cuci tangan


yang dinilai pada 8 momen yaitu sebelum kontak pasien , sebelum
memberikan suntikan , sebelum memakai sarung tangan steril,
sebelum memasang infus, sebelum mengukur tanda-tanda vital,
setelah menyentuh pasien, setelah menyentuh darah atau cairan tubuh
dan setelah kontak dengan benda-benda di samping pasien.

3. Penilaian kepatuhan penanganan limbah benda tajam pada perawat


jana nuraga II yang dinilai pada 5 poin yaitu tidak menutup kebali
jarum suntik bekas pakai, tidak memberikan benda tajam habis pakai
ke orang lain , jika harus memberikan benda tajam orang lain gunakan
container, limbah benda tajam dimasukkan ke dalam kotak khusus
(tahan tusuk dan tahan air) dan kotak limbah benda tajam jika ¾
penuh ditutup rapat atau disegel dan dibuang ke tempat penyimpanan
sampah sementara

D. Unsur dan Analisis Output

a) Instrumen A : Penerapan Asuhan Keperawatan


berdasarkan hasil observasi terhadap penerapan asuhan keperawatan
didapatkan hasil bahwa penerapan asuhan keperawatan yang mencakup
pengkajian , diagnosa , intervensi dan inmplementasi pada 5 sampel status
pasien telah sesuai dengan standard instrument penilaian.

b) Instrument B : Evaluasi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan


 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

34
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persen
1 SD-SMP 2 22,22%
2 SMA-PT 7 77,71%
Jumlah 9 100

Berdasarkan Tabel di atas, sebagian besar responden ( 77,71%)


berpendidikan minimal SMA.

 Karakteristik responden berdasarkan lama hari rawat

Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Lama Hari rawat

No Lama Hari Rawat Jumlah Persen


1 <7 hari 8 88,8%
2 >7 hari 1 11,1%
Jumlah 9 100

Berdasarkan Tabel di atas, sebagian besar responden (88,8 %) telah di


rawat di Ruang Jana Nuraga II <7 hari.
 Gambaran kepuasan responden terhadap mutu pelayanan keperawatan
di Ruang Jana Nuraga II

Tabel Distribusi Kepuasan Pasien di Ruang Jana Nuraga II Tahun


2018

No Kriteria Jumlah Persen


1 Puas 6 66,6%
2 Tidak Puas 4 44,4%
Jumlah 9 100

Berdasakan tabel di atas, sebagian besar (66,6%) responden merasa


puas terhadap mutu pelayanan keperawatan di Ruang Jana Nuraga II..

c. Instrumen C :
1. Kepatuhan Tenaga Keperawatan Terhadap Standar Operasional Prosedur
(SOP) Keperawatan

Berdasarkan penilaian kami terhadap kepatuhan perawat Jana Nuraga II


dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) didapatkan hasil bahwa

35
perawat menggunakan masker dan handscoon saat melakukan tindakan pada
pasien dan tidak menggunakan celemek/apron, topi, alas kaki khusus dan
google saat melakukan tindakan pada pasien.

Perhitungan kepatuhan menggunakan APD


Jumlah Ya x 100% =
Jumlah item

28 x 100% = 33,3 %
84

2. Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan


Berdasarkan observasi terhadap kepatuhan perawat jana nuraga II
terhadap kepatuhan melakukan cuci tangan di dapatkan hasil :
Jumlah Ya x 100% =
Jumlah Indikator

6 x 100% = 75%
8

3. Kepatuhan Penanganan Limbah Benda Tajam


Berdasarkan observasi terhadap kepatuhan perawat jana nuraga II
terhadap kepatuhan penanganan limbah benda tajam di ruangan makan di
dapatkan hasil :

Jumlah Ya x 100% =
Jumlah Indikator

3 x 100 % = 60 %
5

36
BAB III
MASALAH DAN PERENCANAAN IDENTIFIKASI MASALAH

A. Identifikasi Masalah
1. Identifikasi Hasil Pengkajian Manajemen diruangan Jana Nuraga II (Pos 5)

a. Fungsi Perencanaan

1) Visi, Misi Organisasi

Wawancara:

Observasi, hasil pengamatan di ruang pos 3 tidak terlihat visi-misi


keperawatan yang ditempel di dinding ruangan yang dapat terbaca dengan
mudah oleh semua orang yang melewatinya.

Masalah: Perumusan visi, misi, ruangan mengikuti visi misi rumah sakit

2) Filosofi keperawatan

Wawancara:

Observasi: belum terlihat filosofi diruangan

Masalah : filosofi ruangan mengikuti filosofi rumah sakit

3) Peraturan organisasi

Wawancara :

Observasi : ada uraian peraturan kepegawaian

Masalah : Tidak ada masalah

4) Pembuatan rencana harian

Wawancara :

37
Observasi : sudah ada catatan harian, bulanan dan tahunan di ruangan.

Masalah : Tidak ada masalah

b. Pengorganisasian

1) Struktur Organisasi

Wawancara, menurut Kepala ruang didapatkan informasi bahwa struktur


ketenagaan yang ada sudah dibentuk 2 tim sebagai penerjamaan dari
konsep MPKP diruang salah satu ketua tim pendidikan SPK .

Observasi : adanya struktur organisasi lama yang di pasang di dinding


ruangan nurse station , salah satu ketua tim pendidikan SPK

Masalah : Penunjukkan ketua Tim belum sesuai dengan protap metode


TIM , Strukur organisasi belum diganti yang baru

2) Pengorganisasian Perawatan klien

Wawancara :

Observasi : Hasil pengamatan ada 2 tim diruangan yang dibuat sesuai tugas
sehari-hari. Pembagian tanggung jawab terhadap pasien dilakukan
berdasarkan kamar, perawat pelaksana langsung bertanggung jawab
kepada ketua tim. Dan pada struktur organisasi di ruangan sudah
menunjukkan penerapan metode tim.

Masalah : Tidak ada masalah

3) Uraian tugas

Wawancara :

Observasi : Diruangan sudah ada buku uraian tugas perawat sesuai


perannya.

Masalah :Tidak ada masalah

4) Metode penugasan

Wawancara :

38
Observasi : jumlah perawat cukup dengan rincian dinas sebagai berikut
Pagi = 4, Sore = 4, malam 3, Untuk dinas pagi ditambah 1 kepala ruang.

Masalah : Tidak ada masalah

5) Pendokumentasian asuhan keperawatan

Wawancara :

Observasi : tersedia lembar penulisan standar asuhan keperawatan. Dalam


dokumentasi terlihat kesinambungan antara masalah dan tindakan
keperawatan, Pengkajian dan Diagnosa keperawatan sudah mencerminkan
kondisi pasien yang seutuhnya, evaluasi didokumentasikan secara kontinyu,
tetapi format dokumentasi keperawatan (pengkajian s/d evalda. uasi) yang
sudah terisi tetapi belum optimal. Format audit penulisan dokumentasi
diruangan ada

Masalah : Belum optimalnya penulisan dokumentasi keperawatan

6) Pengaturan jadwal dinas

Wawancara :

Observasi : Format daftar shif diruangan menggunakan proporsi jumlah


perawat yang ada.

Kuesioner :

Masalah : tidak ada masalah

C. Fungsi pengarahan

1) Motivasi kepada perawat

Wawancara :

Observasi :

Masalah : -

2). Komunikasi

Wawancara :

39
Observasi : komunikasi antara staf sesuai dengan jalur. Pada saat timbang
terima pasien di ruangan, dilaporkan tindakan yang telah dilakukan dan
yang akan dilanjutkan oleh perawat pada shift berikutnya.

Masalah : tidak ada masalah

3). Pendelegasian

Wawancara :

Observasi : Format pendelegasian diruangan ada

Masalah : tidak ada masalah

D. Fungsi pengendalian

1) Program pengendalian mutu

Wawancara :

Observasi: Sudah ada sistem pelaporan dan pencatatan kegiatan


pengendali mutu dan ada struktur kerja dan format pengendalian
diruangan.

Masalah : -

2) Pelaksanaan SOP dan SAK

Wawancara :

Observasi : SOP dan SAK sudah ada.

Masalah : tidak ada masalah

40
B. Analisa SWOT
Opportuniti
Strengths es Threats
Weaknesses (Kelemahan)
(Kekuatan) (Kesempata (Ancaman)
n)
 Adanya Visi  Rata-rata BOR  Adanya  Meningkatn
dan Misi (31,22%) masih di kerja ya sikap
Rumah Sakit bawah standar sama kritis
untuk nasional (75-85%) yang baik masyarakat
meningkatka antara terhadap
n kualitas  Rata-rata LOS institusi mutu
pelayanan. (4,5hari) masih di pendidika pelayanan
bawah standar n kesehatan
 Tenaga nasional (6-9 hari) kesehatan atau
pelaksanaan dan keperawata
keperawatan rumah n.
di Ruang  Rata-rata TOI (10,1 sakit
Jananuraga II hari) tidak sesuai dalam
terdiri dari standar nasional (1- kegiatan
S1 3hari) praktek
keperawatan klinik
mahasisw
(12,5%) dan  Rata-rata BTO (2,1)
Diploma III a.
masih di bawah
keperawatan standar nasional (4-
(87,5%), 5kali)  Adanya
SPK (6,25%) kebijakan
rumah
 Pendokumentasian
 Jumlah asuhan keperawatan
sakit
tenaga memberik
kurang efektif dan
keperawatan an
efisien
jika kesempat
dibandingkan an bagi
 Perumusan visi, perawat
dengan hasil
perhitungan misi, dan filosofi untuk
menurut meningka
ruangan mengikuti tkan
rumus Gillies
sudah sesuai visi misi dan filosofi pendidika
n.
rumah sakit.
 69,23%
tenaga  Belum optimalnya
keperawatan
penulisan
di Ruang
Jananuraga II dokumentasi
memiliki
keperawatan
pengalaman
kerja > 5
tahun.  Belum optimalnya
pengorganisasian
 Ruangan
bersih,

41
nyaman, perawat.
ventilasi
cukup
dengan  Strukur organisasi
sarana dan belum diganti yang
prasarana
cukup baru
memadai.

 % perawat di
Ruang
Jananuraga II
merasa puas
dengan
kinerjanya

 66,6% pasien
merasa puas
dengan mutu
pelayanan
keperawatan
di Ruang
Jana Nuraga
II

 Dilaksanakan
ya MPKP
dengan
metode Tim

C. Skoring
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor

1 Perumusan visi, misi, dan


filosofi ruangan mengikuti
visi misi dan filosofi rumah 2 3 4 4 4 384
sakit

2 Belum optimalnya
penulisan dokumentasi
4 3 4 4 4 768
keperawatan

42
3. Belum optimalnya
pengorganisasian perawat. 2 4 4 4 4 512

4. Strukur organisasi belum


2 2 3 4 4 192
diganti yang baru

- Magnitude (Mg), yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi,


- Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
- Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah masalah,
- Nursing Concern (Nc), yaitu fokus pada Keperawatan,
- Affordabilility (Af), yaitu ketersedian sumber daya.
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dngan kriteria sebagai
berikut :

- Nilai 1 = sangat kurang sesuai,


- Nilai 2 = kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 = sesuai
- Nilai 5 = sangat sesuai.

D. Prioritas Masalah

Dari tabel diatas maka dibuat prioritas masalah sebagai berikut :

1. Perumusan visi, misi, dan filosofi ruangan mengikuti visi misi dan filosofi
rumah sakit.
2. Belum optimalnya kegiatan penulisan dokumentasi keperawatan.
3. Belum optimalnya pengorganisasian perawat.
4. Strukur organisasi belum diganti yang baru

43
E. PLANNING OF ACTION (POA)

No Uraian Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Media Dana Waktu PJ


1 Adanya rumusan visi, misi, Ruang Jana Pembuatan visi , Print Out Mahasiswa Rabu, Tasya Safhira
dan filosofi ruangan Nuraga II missi dan filososfi 16-5- Vini Silvia Indah
2018
Merumuskan visi, ditempel di dinding ruangan
misi,dan filosofi sehingga bisa dibaca dan
ruangan dipahami oleh semua
perawat dan staf di ruangan
tersebut.
2 Mengoptimalnya - Format Asuhan Perawat Diskusi dan Print out Mahasiswa Rabu, Sri Astuti
ruangan Jana konsultasi 16-5- Piu Ayu Khoirunisah
dokumentasi Keperawatan dari Nuraga II 2018
keperawatan pengkajian-evaluasi terisi
dengan benar.
- Tersedianya buku operan
pasien dan operan alat
yang isinya lengkap di
ruangan untuk
mempermudah proses
pendokumentasian.
- Terbentuk format catatan
harian

44
3 Belum optimalnya - Strukturnya sesuai dengan Kepala Diskusi & Print Out Mahasiswa Rabu, Rizki Witia Ningsih
Ruangan Konsultasi 16-5- Winda Afikirtiani
pengorganisasian protap metode tim 2018 Suci Amalia
perawat. - Dapat melakukan seleksi
staf sesuai yang dinilai
cakap dan dapat
melaksanakan tugas dan
bertanggung jawab.
4 Strukur organisasi Struktur Organisasi Ruang Jana Pembuatan Print out Mahasiswa Pandu Rifqi Amalia
tersosialisasikan Nuraga II Struktur Rabu, Setiyowati
belum diganti yang Organisasi 16-5- Verlentia Agvezha
baru 2018

45
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Tanggal
Masalah Implementasi
Pelaksanaan

1. Visi, misi dan filosofi belum Membuat perumusan visi, misi, dan Mei 2018
terbentuk dan belum tertempel di filosofi ruangan ditempel di dinding
dinding ruangan. ruangan

Belum optimalnya kegiatan Mengoptimalkan kegiatan audit


2. penulisan dokumentasi dokumentasi keperawatan.
keperawatan.
Mei 2018
Belum optimalnya
3. Mengoptimalkan pengorganisasian
pengorganisasian perawat.
perawat Mei 2018

4.
Strukur organisasi belum diganti
yang baru Membuat struktur organisasi yang Mei 2018
baru

b. Faktor Pendukung

c. Faktor Penghambat

1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
1. Pengkajian data diruang praktek manajemen memakai alat kuesioner,
wawancara dan lembar observasi dan dari hasil analis ditemukan 2 alternatif
masalah yang perlu dilakukan diruangan yaitu visi, misi, dan falsafah belum ada
dan catatan harian, bulanan pasien.
2. Model yang digunakan dalam asuhan keperawatan memakai model modifikasi
MPKP dengan metode TIM dengan pembagian tim menjadi 2 kelompok besar
yang diketuai oleh kepala tim dan bertindak sebagai perawat pelaksana
3. Kegiatan manajemen dilakukan dengan mengikuti standart operasional
prosedur dengan rutinitas kegiatan antara lain Operan, Preconference, Post
conference, Ronde keperawatan, Supervisi Keperawatan, Discharge planning,
dan Dokumentasi Keperawatan.

B. Saran

a. Kepala Ruangan
1. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pelayanan
keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah tanggung
jawabnya
2. Melakukan supervisi secara teratur ke ruangan agar kemampuan
yang sudah terbentuk menjadi budaya kerja yang terus
dipertahankan dan ditingkatkan, memberi pujian terhadap hasil
yang telah dicapai untuk meningkatkan motivasi dan kualitas kerja
perawat.
3. Memberikan pengkayaan fungsi manajerial bagi kepala ruangan
terutama pada fungsi pengawasan.
4. Menggunakan format asuhan keperawatan dan rencana asuhan
keperawatan yang telah menjadi standar Rumah Sakit

2
b. Ketua Tim
1. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek
2. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh perawat.
3. Membuat tujuan dan rencana keperawatan
4. Melakukan penulisan keperawatan secara berkala pada pasien
yang akan pulang atau dalam proses perawatan.
c. Perawat Pelaksana
a. Membudayakan kegiatan yang telah ajarkan dan menjadikan suatu
rutinitas kegiatan.
b. Membudayakan membaca dan menulis asuhan keperawatan pasien
c. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan untuk menunjang
profesionalisme perawat.

3
DAFTAR PUSTAKA

Asmuji. (2012). Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Bakri, M. H. (2017). Manajemen Keperawatan Konsep dan Aplikasi dalam


Praktik Keperawatan Proesional. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

batiar, S. d. (2010). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis.


Jakarta: Erlangga.

Kuntoro, A. (2010). Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Nursalam. (2002). Manaemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Proesional. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai