STUDI KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. H
b. Umur : 34 Tahun
d. Pendidikan : Sarjana
e. Pekerjaan : Konsultan
f. Agama : Islam
g. Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
25
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama :
sebelah kiri dekat lipatan paha dan merasakan cemas karena ini adalah
perut bagian kiri saya, ketika di tekan dan diraba teraba keras tetapi tidak
sakit. Setelah itu saya langsung mencari informasi mulai dari rekan kerja
ciri dari hernia. Ketika saya banyak mendengar masukan dan melihat
serupa seperti ini dan tidak ada riwayat penyakit seperti hipertensi, DM,
dan asma.”
26
d. Riwayat penyakit keluarga :
Riw. HT Riw. HT
Tn. HN Ny. RK
Hernia
An. FS An. AP
e. Riwayat sosial :
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
BP : 140/100 mmHg
P : 81 kali / menit
RR : 19 kali / menit
Temp : 36,4°C
3) SPO2 : 97%
27
4) BB : 80 kg
5) TB : 160 cm
b. Kepala
c. Mata
anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada edema palpebra ,pergerakan mata
maksimal, visus baik, dan lapang pandang baik, pupil isokor, reflek
cahaya (+).
d. Hidung
Inspeksi : Tampak simetris kanan dan kiri, tidak ada epitaksis, tidak ada
e. Telinga
Inspeksi : Mulut ampak simetris kanan dan kiri, warna bibir gelap,
28
g. Leher
Inspeksi : Leher simetris, bentuk trakhea lurus/sejajar, tidak ada luka,
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada peningkatan JVP
dan tidak terdapat kaku kuduk.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
1) Inspeksi :
Bentuk dada simetris, pergerakan dada kanan dan kiri simetris, tidak
ada lesi, tulang klavikula dan skavula tampak simetris, ictus cordis
tidak tampak
2) Palpasi :
Taktil fremitus teraba getaran simetris, ictus cordis teraba pada ICS
3) Perkusi :
Perkusi sonor simetris pada kedua lapang paru, perkusi redup pada
4) Auskultasi :
kedua lapang paru, BJ1 dan BJ2 tunggal, terdengar keras dan
kencang.
29
i. Abdomen
1) Inspeksi :
Tampak rata, tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, tidak terlihat
asites, tampak benjolan pada perut bagian kiri bawah dekat lipatan
2) Auskultasi :
3) Palpasi :
Teraba adanya benjolan pada perut bagian kiri bawah dan tidak ada
4) Perkusi :
j. Reproduksi/genetalia
k. Ekstremitas
Inspeksi :
terpasang pada tangan kanan, dan skala otot atas kanan dan kiri sama
dengan nilai 5.
bengkak, tidak terdapat edema, dan skala otot bawah kanan dan kiri
30
Palpasi :
1) Ekstremitas atas : Tidak ada nyeri tekan, akral teraba hangat, dan
2) Ekstremitas bawah : Terdapat nyeri tekan pada lutut sebelah kiri dan
Skala otot 5 5
5 5
Pasien mengatakan, “ Jika ada anggota keluarga yang sakit akan kami
menemani anak saya, dan malam sekitar jam 7 akan pergi latihan
fitness di hari Selasa dan Jumatm tapi 2 minggu terkahir saya tidak
31
2) Sesudah Masuk Rumah Sakit
saya juga sedang sakit jadi sulit untuk dibawa beraktivitas, sehingga
tidur.”
bangun jam 6 pagi. Untuk istirahat siang sangat jarang sekali dan
tidur siang.”
d. Pola Nutrisi
sarapan, kadang sarapan di kantor saja dan makan siang pun kadang
yang pahit saya tidak suka, konsumsi buah memang jarang tetapi
32
2) Sesudah Masuk Rumah Sakit
rumah sakit saja. Makan sedikit demi sedikit, tetap 3 kali sehari.”
e. Pola Eliminasi
cenderung lebih banyak minum, dan untuk BAB biasanya pagi hari
Pasien mengatakan, “Sementara ini saya hanya ada BAK 2 kali sejak
merasakan masih baik, dan komunikasi juga masih baik dan masih
Pasien mengatakan, “Saat ini semuanya masih baikm tidak ada yang
berubah dari sebelum saya masuk rumah sakit dan setelah berada di
rumah sakit.”
33
g. Pola Konsep Diri
saya.”
Pasien mengatakan, “Saat ini untuk pekerjaan saya sedang ijin untuk
saya stress, biasanya saya bercerita dengan istri saya dan tetap
Pasien mengatakan, “Saat ini pun saya tetap tenang dan tidak ingin
keluar tersendiri”
7 tahun yang lalu dan saat ini telah memiliki 1 orang putra dan 1 orang
putri.
34
j. Pola Peran Dan Hubungan
Pasien mengatakan, “Saat ini saya tidak bisa sholat untuk sementara
waktu karena kondisi saya masih berada di rumah sakit dengan kaki
35
5. Prosedur Diagnostik
Hari / Jenis
No. Hasil Acuan Normal Analisa
Tanggal Pemeriksaan
1. Rabu, Laboratorium
01 Darah Rutin :
November Gula Darah 81 mg/dl 76 – 125 mg/dl
2017 Sewaktu
PLT 31 (103) g/dl 100 –300(103)
g/dl
6. Drug Study
Nama
Efek
No. Obat, Indikasi Kontraindikasi Nursing
Samping Consideration
Dosis
1. Ceftriaxone Infeksi Hipersensitivitas Mual,
2 x 1 gram saluran terhadap muntah,
IV pernafasan, Ceftriaxone pusing,
kulit, tulang ruam pada
dan sendi, kulit.
perut,
gonorrhoeal,
ginjal dan
infeksi
saluran
kemih,
meningitis.
36
Nama Obat, Efek
No. Indikasi Kontraindikasi
Dosis Samping
2. Ketorolac Untuk Hipersensitivita Ulkus,
3 x 30 mg IV penatalaksana s terhadap perdarahan
an nyeri akut Ketorolac saluran cerna
yang berat tromethamine dan perforasi,
jangka pendek hemoragis
pasca bedah,
gagal ginjal
akut, reaksi
anafilaktoid,
dan gagal hati.
37
ANALISA DATA PRE-OPERASI
BP:140/100mmHg
P: 81x/menit Reponibel/Ireponibel
RR: 15x/menit
T: 36,4oc Rencana prosedur
GCS:Composmentis pembedahan
38
DIAGNOSA KEPERAWATAN PRE- OPERASI
Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan (prihal penyakit “Hernia” dan prosedur oprasi) yang ditandai dengan Pasien
mengatakan “ sekitar bulan juli yang lalu tiba-tiba muncul benjolan diperut bagian kiri bawah saya. Dan saya konsultasi dengan teman-
teman saya setelah itu banyak yang mengatakan jika ini tanda-tanda hernia”, Pasien tampak kebingungan, Pasien tampak khawatir,
Pasien tampak gelisah dan tegang, Pasien sering bertanya tentang operasi, Tanda-tanda vital: BP:140/100mmHg, P: 81x/menit, RR:
28
1. Pasien tidak 2. Berikan informasi 2. Memungkinkan pasien 2. Memberikan informasi - pasien paham dan
bingung yang akurat dan untuk membuat yang akurat tentang mengerti tentang
2. Pasien paham jawab dengan jujur keputusan penyakit yang dialami ( penyakit yang
dan mengerti pasien terkena hernia dialami sekarang
yang disebabkan oleh - mengikuti semua
mengangkat beban yang intervensi yang
terlalu berlebihan) diberikan tenaga
3. Berikan 3. Kebanyakan pasien 3. Memberikan kesehatan
kesempatan pasien mengalami masalah kesempatan pasien
untuk yang perlu untuk untuk mengungkapkan A :
mengungkapkan diungkapkan masalah yang Masalah teratasi
masalah yang dihadapinya.
dihadapinya P:
4. Kaji adanya 4. Pasien mungkin secara 4. Melakukan pengkajian Hentikan intervensi
masalah sekunder tidak sadar memperoleh adanya msalah sekunder
yang mungkin keuntungan seperti: yang mungkin
merintangi terlepas dari tanggung merintangi keinginan
29
keinginan untuk jawab, perhatian dan untuk sembuh (pasien
sembuh kontrol dari yang lain mengatakan ingin cepat
sembuh dari penyakit
yang dialami sekarang)
5. Mencatat perilaku dari
5. Catat prilaku dari 5. Orang terdekat/keluarga orang terdekat/keluarga
orang mungkin secara tidak (memberikan saran
terdekat/keluarga sadar memungkinkan kepada keluarga agar
yang meningkatkan untuk mempertahankan mengajarkan pasien
peran sakit pasien ketergantungannya dan untuk melakukan hal
lakukan sesuatu yang yang dapat dilakukan
pasien sendiri mampu sendiri tanpa dibantu
melakukan tanpa terlalu berlebihan seperti
bantuan orang lain. memindah posisi badan)
30
DATA FOKUS POST- OPERASI
Ds: Pasien mengatakan “kepala saya pusing terasa seperti berputar dan sangat berat,
terasa mual, badan terasa lemah, terasa agak perih disekitar luka oprasi”.
Do:
Inspeksi :
1. Pasien tampak lemah,
2. Pasien kadang tertidur kadang terbangun,
3. Luka operasi tampak kurang lebih sekitar 7 cm dan tertutup kasa dengan
rapi dan bersih
Auskultasi : terdengat bising usus4x/menit
Palpasi : nyeri tekan pada abdomen pada region kiri bawah area luka oprasi
Perkusi : terdengar suara timpani
Tanda-tanda vital:
1. BP: 110/80 mmHg
2. P: 68x/menit
3. RR: 18x/menit
4. T: 39oc
5. SpO2 : 97%
6. Kesadaran : Composmetis
7. GCS : E4 V5 M6
28
ANALISA DATA POST- OPERASI
R: Abdomen kiri
bawah Implus ke SSP
S: Skala 2
T: nyeri terus Diterima otak
menerus
Persepsi Nyeris
Luka operasi tampak
kurang lebih sekitar 7
cm dan tertutup kasa
dengan rapi dan
bersih
Tanda-tanda vital:
BP:110/80mmH
g
P: 68x/menit
RR:18x/menit
T:36oC
SpO2: 97%
29
Data Etiologi Problem
Ds: pasien mengatakan Prosedur pembedahan Hambatan mobilitas
”badan masih terasa hernioraphy fisik
lemah, pusing dan terasa
kebas pada kaki”.
Do: Prosedur pemberian
Pasien tampak anastesi
berbaring di
tempat tidur Efek anastesi spinal
Pasien operasi
dengan
Kelemahan pada
menggunakan
ekstremitas
spinal anestesi
Pasien
dianjurkan tidak
beraktivitas
selama 24 jam
Aktivitas dibantu
keluarga
Skala otot
5 5
2 2
30
Data Etiologi Problem
Ds: Faktor resiko Resiko Infeksi
Do: - Prosedur pembedahan
Heniarapphy
- Luka operasi tampak
kurang lebih sekitar 7
cm dan tertutup kasa
dengan rapi dan bersih
- Tanda-tanda vital:
BP:110/80mmHg
P: 68x/menit
RR:18x/menit
T:36oC
SpO2: 97%
31
DIAGNOSA KEPERAWATAN POST-OPERASI
Diagnosa 1: Nyeri akut (post operasi) berhubungan dengan agen cedera fisik (prosedur pembedahan Herniarapphy) ditandai dengan
Pasien mengatakan “terasa agak perih disekitar luka oprasi diperut saya”, Pasien tampak lemah, Mengeluh nyeri, P: Luka operasi nyeri
terasa saat bergerak, Q: nyeri ringan, R: Abdomen kiri bawah, S: Skala 2, T: nyeri terus menerus
28
P: Luka operasi nyeri Q: nyeri ringan,
terasa saat bergerak, R: Abdomen kiri
Q: nyeri ringan, bawah,
R: Abdomen kiri S: Skala 2,
bawah, T: nyeri terus
S: Skala 2, menerus
3. Ajarkan teknik T: nyeri terus
relaksasi nafas 3. Dapat mengurangi nyeri menerus A:
dalam yang dirasakan 3. Mengajarkan pasien Masalah belum
teknik relaksasi nafas teratasi
dalam (tarik napas
dalam lewat hidung P:
tahan hembuskan Lanjutkan intervensi
lewat mulut secara 1-4
perlahan)
29
4. Kolaborasi
dengan Dokter 4. Untuk menghilangkan 4. Memberikan obat
untuk nyeri ketorolac 3 x 30 mg
pemberian (IV) dan ranitidin 2 x
terapi / 50 mg (IV)
pengobatan
30
DIAGNOSA KEPERAWATAN POST-OPERASI
Diagnosa 2: Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan agen farmaseutikal (spinal anastesi) di tandai dengan pasien mengatakan
”badan masih terasa lemah, pusing dan terasa kebas pada kaki” Pasien tampak berbaring di tempat tidur, Pasien operasi dengan
menggunakan spinal anestesi, Pasien dianjurkan tidak beraktivitas selama 24 jam, Aktivitas dibantu keluarga, Skala otot 5 5
2 2
28
Pasien operasi
3. Pasang pagar tempat 3. Menghindari resiko 3. Memasang pagar dengan
tidur jatuh tempat tidur pasien menggunakan
4. Anjurkan keluarga 4. Untuk membantu 4. Menganjurkan spinal anestesi
untuk membantu aktivitas pasien agar keluarga untuk Pasien dianjurkan
ADL terpenuhi. membantu aktivitas tidak beraktivitas
pasien seperti makan selama 24 jam
dan minum, BAB Aktivitas dibantu
dan BAK. keluarga
Skala otot
5 5
2 2
A:
masalah belum teratasi
P:
29
Lanjutkan intervensi 1-
4
30
DIAGNOSA KEPERAWATAN POST-OPERASI
Diagnosa 3: Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur pembedahan (Herniarapphy) dan gangguan integritas kulit
28
3. Periksa kulit untuk 3. Gangguan pada 3. Melakukan
memeriksa adanya integritas kulit atau pemeriksaan kulit
infeksi yang dekat dengan lokasi untuk mengetahui
terjadi. operasi adalah sumber adanya tanda infeksi
kontaminasi luka dengan hasil : tidak
adanya tanda infeksi,
kemerahan (-)
4. Rawat luka operasi 4. Tindakan aseptik akan 4. Melakukan
dengan tekhnik menghangat perawatan luka
aseptic pertumbuhan kulitan dan operasi dengan
menjaga luka operasi tehnik aseptik
dari infeksi.
5. Observasi gejala 5. Mengetahui 5. Melakukan observasi
cardinal perkembangan suhu badan dengan
kesehatan kx dan hasil : 36,4 0C
peningkatan suhu
merupakan salah satu
tanda infeksi.
29
6. Kolaborasi dengan 6. Anergiotik berfungsi 6. Memberikan
dokter dalam untuk membunuh kuman Ceftriaxone 1gr pada
pemberian dan mencegah infeksi pukul 22.15 WITA
antibiotik.
30