Anda di halaman 1dari 178

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

C. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRONIKA

PASAL 12
SPESIFIKASI TEKNIS SISTEM INSTALASI TELEPHONE

12.1. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM :


12.1.1. Penjelasan Umum :
Penyediaan seluruh pekerjaan sistem listrik Elektronika Bandara sehingga dapat
beroperasi secara sempurna.
Gambar-gambar, spesifikasi teknis dan bill of quantity adalah merupakan bagian
yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi
teknis bersifat mengikat.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor maupun Instalatur haruslah oleh Badan atau Institusi yang dapat
dipercaya, mempunyai reputasi kerja yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja
yang cakap, berpengalaman dalam bidangnya.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menempatkan Pengawas yaitu seorang atau lebih
sarjana teknik yang dianggap ahli sebagai wakil dari perusahaan yang dapat
memberikan keputusan-keputusan perihal proyek ini, apabila sewaktu-waktu
diperlukan.
Pemilik/Wakil Pemilik PT. Angkasa Pura I (Persero), MK, Perencana dapat meminta
penggantian Pengawas yang lain apabila pengawas yang ditempatkan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya.
12.1.2. Gambar-gambar :
1. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi listrik dalam
Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar ET.
2. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun
pemasangan dan lain-lain. Jika ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal
diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan
tender/aanwijzing.
Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 3 (tiga) set gambar
yang disebut "As Built Drawings" yaitu gambar dari semua material, peralatan
dan instalasi sistem listrik Elektronik yang terpasang, (1 set kalkir dan 3 set
blueprint dan Compact Disk).
3. Gambar2 sistem Elektronik ini menunjukkan keseluruhan besaran dan
jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi yang harus sesuai kondisi
dan atau pelaksanaan di lapangan.
4. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur berkaitan dengan kontruksi dan detail
akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan
kontruksi dan detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut
seperti "Shop Drawings" dan gambar-gambar detail lainnya.

HALAMAN : IV - 1
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

5. Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini harus
disampaikan secara tertulis 4 (empat) hari sebelum dilakukan pekerjaan, untuk
dilaporkan kepada MK/Perencana di lapangan sebagai langkah pelaksanaan,
dimana biaya sudah dicakup pada unit price dari item penawaran yang diajukan.
12.1.3. Klausal Yang Disebutkan kembali :
Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain
maka hal ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain
tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling
bertentangan antar gambar dan spesifikasi teknis maupun Bill Of Quantity, maka
yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
12.1.4. Koordinasi Pekerjaan :
Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan
koordinasi pada seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut bagian pekerjaan instalasi Elektronik di dalam
proyek ini harus dikoordinasikan lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan, termasuk melokalisasi/ memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.
12.1.5. Material dan "Workmanship" :
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru
(brand new) dan material harus tahan terhadap iklim tropis.
Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai ketrampilan dibidangnya.
Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah tanggung jawab Penyedia
Jasa/Kontraktor, melengkapi surat sertifikat yang SAH untuk setiap personal ahli,
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian
masing-masing.
12.1.6. Daftar Material :
Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyertakan,
melampirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang
akan dipasangkan pada proyek ini, dan harus disebutkan pabrik, merk,
manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog.
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak
boleh sebagian-sebagian untuk diperiksa dan disetujui MK/Perencana.
12.1.7. Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan :
Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen tertentu maka Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menawarkan dan
memasangkan sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa/Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak diproduksi lagi ataupun sukar didapat
dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus sesegera mungkin memesannya
pada keagenannya di Indonesia.
Apabila penyedia Jasa/Kontraktor telah berusaha untuk memesannya namun pada
saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka MK/Perencana

HALAMAN : IV - 2
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

akan menentukan alternatif, merk lain dengan spesifikasi teknis minimal yang sama.
Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus
memberikan foto copy dari bukti pemesanan material yang menyatakan bahwa
material-material tersebut telah dipesan (order import).
12.1.8. Shop Drawings :
Setelah persetujuan dan penetapan pemenang lelang, Penyedia Jasa/Kontraktor
diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui Perencana dan MK. Shop
drawings harus diberi catatan yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah
sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi ruangan yang disediakan untuk
penempatan peralatan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh
koordinasi juga komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari
keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian dari penggambaran tidak akan
diperhatikan.
Gambar shop drawings harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
12.1.9. Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya (As Built Drawings) :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus mempergunakan secara baik satu set lengkap
gambar-gambar di lapangan yang harus diberi tanda dengan tepat pada lokasi
seluruh jenis atau sistem Outlet panel/kabinet, Peralatan, Pengkabelan dan
seterusnya dengan dimensi yang diambil dari patokan center kolom (as kolom).
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya
("as installed") dari seluruh instalasi.
Penyedia Jasa/Kontraktor pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum
Serah Terima Pertama) harus menyerahkan gambar "as built drawings" yang
menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada
Perencana/MK yaitu sebanyak 4 (empat) set gambar cetak biru dan 1 (satu) set
kalkir dan 1 set Copy Compact Disk.
12.1.10. Substitusi:
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
harus menjelaskan produk, teknis, kondisi penggunaan sesuai spesifikasi teknis
atau Penyedia Jasa/Kontraktor dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Perencana/MK
sebelum pemesanan jika disetujui.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor
harus mengajukan secara tertulis nama Negara dari Pabrik asal peralatan,
katalog yang menguraikan data secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan dalam proyek ini adalah sesuai dengan spesifikasi teknis serta
kondisi proyek.
12.1.11. Contoh Material :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material
untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/MK sebelumnya.

HALAMAN : IV - 3
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Seluruh biaya pengadaan contoh material ditanggung atau atas biaya Penyedia
Jasa/Kontraktor. Contoh-contoh tersebut (mock-up) harus dimasukkan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
12.1.12 Proteksi:
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara
memadai oleh Penyedia Jasa/Kontraktor, sebelum atau selama pengerjaan dan
sesudah selesai pekerjaan instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan
yang ceroboh dan sistem proteksi yang kurang memadai tidak dapat diterima untuk
instalasi proyek ini.
12.1.13 Acces Opening :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan)
untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik.
Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti
dinding-dinding, langit-langit dan seterusnya harus dilengkapi dengan fasilitas
penutup yang tepat bagi permukaan peralatan. Penutup harus dapat dilepaskan dan
dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang berdekatan.
12.1.14 Pengetesan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan dan harus
melakukan percobaan seperti operasional sesungguhnya secara tepat dari seluruh
sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah dan harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi.
12.1.15 Data Suku Cadang :
Sejak pengiriman bagian-bagian dan peralatan ke lapangan, Penyedia Jasa/
Kontraktor harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare
parts) untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat
supplier serta tambahan daftar dari suku cadang atau suplai yang normal pada
setiap pembelian suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi teknis ini harus
dilengkapi oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
Biaya yang timbul dengan adanya pendataan atau pengadaan spare parts tersebut
merupakan tanggung jawab dan resiko penyedia Jasa/Kontraktor.
12.1.16 Peraturan Hak Patent :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melindungi Pemilik, Perencana/MK terhadap semua
klaim atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana dalam hubungan
dengan semua merk dagang atau produksi, hak cipta, hak patent pada semua
material atau peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.
Pemilik, Perencana/MK terbebaskan dari segala tuntutan perihal Hak Cipta, Hak
patent dari seluruh penggunaan merk pabrik atau badan yang digunakan dalam
proyek ini.
12.1.17 Kebersihan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-
sisa material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus
diselesaikan tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapid an dikoordinasikan
bersama Penyedia Jasa/Kontraktor lain atas persetujuan MK.

HALAMAN : IV - 4
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

12.1.18 Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya


Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in dalam
beton atau pekerjaan konstruksi.
12.1.19 Buku Petunjuk (Manual) , Instruksi , dukungan pabrik,suku cadang dan garansi.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan
dan manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian
peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyiapkan penjelasan tentang penyediaan suku
cadang seluruh peralatan2.
Seluruh peralatan harus disiapkan kartu garansinya .Garansi untuk seluruh peralatan
dan seluruh sistim adalah 1 (satu ) tahun.
12.1.20 Kelengkapan Instalasi :
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem
atau suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem
yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian
atau komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi
teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Kontraktor harus mengadakan dan
menjamin sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.
12.1.21 Masa Jaminan :
Seluruh pekerjaan instalasi Telephone harus dijamin akan bekerja dengan baik dan
sempurna, serta semua peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan
Telephone ini harus diberi pemeliharaan secara cuma-cuma selama 12 (dua belas)
bulan setelah penyerahan pekerjaan (Serah Terima Kedua).
Garansi peralatan selama 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan cuma-cuma
berakhir dan Penyedia Jasa/Kontraktor dapat saja mengajukan usulan untuk
mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali ditentukan lain.
12.1.22 Factory Familiarisasi (FF) :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mengadakan Factory Familiarisasi (FF) terhadap
perangkat dan material yang akan dipasangkan pada proyek ini pada pabrik asal
peralatan, dimana untuk kegiatan tersebut harus diikuti oleh Wakil Penanggung
Jawab Proyek PT. Angkasa Pura I (Persero), MK dan Perencana.
Factory Familiarisasi dimaksudkan untuk melatih User dan Tim teknis PT. Angkasa
Pura I (Persero), agar dalam mekanisme pengoperasian peralatan tersebut sesuai
dengan petunjuk serta persyaratan yang berlaku.
Seluruh biaya yang timbul akibat kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan
Penyedia Jasa/Kontraktor dan sudah termasuk dalam penawarannya.
12.1.23 Site Familiarisasi (SF) :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melakukan Site Familiarisasi (SF), yaitu; mendidik
operator di lokasi atau orang-orang yang ditunjuk oleh User PT. Angkasa Pura I
(Persero) untuk menjalankan, mengoperasikan, melakukan pengujian dan
maintenance seperlunya terhadap instalasi dan segala biaya yang timbul akibat
kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor dan
sudah termasuk dalam penawarannya.
12.1.24 Site Acceptance Test (SAT) :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mengadakan Site Acceptance Test (SAT) terhadap
material yang akan dipasangkan pada proyek ini, dimana untuk kegiatan pengujian

HALAMAN : IV - 5
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

peralatan tersebut harus di ikuti oleh Wakil Penanggung Jawab Proyek PT. Angkasa
Pura I (Persero), MK dan Perencana.
Seluruh biaya yang timbul akibat kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan
Penyedia Jasa/Kontraktor ini dan sudah termasuk di dalam penawarannya.

12.2. URAIAN TEKNIS PEKERJAAN TELEPHONE :


Sistem Telephone yang direncanakan pada Bandar Udara ini, menggunakan system
electronic digital switching, yang diuraikan sebagai berikut :
a. Sistem Telephone yang direncanakan berfungsi untuk komunikasi extern dan
intern dan di-distribusikan ke setiap fasilitas Bandar Udara yang membutuhkan
dengan pelayanan;
 Menggunakan 'PABX, 40 / 400 ext - expandable 60 / 600 extention, Hybrid (dapat
diperluas sesuai dengan kebutuhan), pada saat ini pengembangan kawasan Bandara
membutuhkan 400 extention dan sambungan ke Telkom sebanyak 40 lines, yaitu; 30
lines masuk ke IP-PABX/HYBRID dan 10 lines merupakan direct.
 Saluran utama/ trunk line dari junction terminal/RK PT. Telekomunikasi
Indonesia (PT.Telkom).
 Sistem Telephone berfungsi untuk komunikasi Extern dan Intern pada setiap
area Bandara.
 Kebutuhan saluran PT. Telekomunikasi Indonesia secara keseluruhan adalah
sebesar 40 saluran (SS) yang digunakan untuk fasilitas saluran langsung
(direct).
 Sistem Telephone yang akan digunakan adalah; IP-PABX/HYBRID system,
b. PABX menggunakan teknologi SPC (Stored Program Control) electronic digital
switching dengan campuran teknologi TDM (Time Division Multiplexing) dan
Internet protocol exchange atau IP-PBX/HYBRID yang dapat berfungsi mengubah
sinyal suara kedalam bentuk paket data sehingga suara, data dan gambar dapat
digabungkan dalam satu saluran/media melalui LAN/WAN, serta dapat
memenuhi standard A-law PCM (Pulse Code Modulation) sesuai dengan
rekomendasi CCITT.
Berbasis Open OS (Operating System) seperti Linux / Unix, dan harus
hardened pada sistem, tidak rentan terhadap virus dan gangguan lain (bukan
sistem operasi Windows).
System harus memiliki reliability 99,999%. Harap dijelaskan penilaian sistem
reliability tersebut dalam sistem yang ditawarkan.
c. Rancangan PABX bersifat modular dalam arti dapat dikembangkan dengan
mudah dari kapasitas awal menjadi kapasitas yang diinginkan, penambahan
jumlah pesawat extension, Trunk line serta fitur-fitur dapat dikembangkan
tanpa mengganggu sistem. Khusus untuk trunk E1 (R2 maupun PRI), sistem
PABX dapat bersifat flexibel terhadap penomerannya tanpa harus menambah
ataupun mengganti modul awal. Misalnya untuk permohonan 30 kanal E1 PRI ke
Telkom membutuhkan plotting nomer dari 001-100, dan berikutnya
membutuhkan penomeran 501-600, dapat menggunakan modul E1 yang sama,
tanpa harus menambah atau mengganti modul lain.

HALAMAN : IV - 6
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

d. Slot-slot pada cabinet PABX bersifat universal yang tidak membatasi jenis-jenis
modul tertentu di tempat-tempat tertentu.
e. PABX yang diajukan harus sudah mempunyai fasilitas protokol pemyambungan
E1 Q.Sig, Euro ISDN, dll, sehinggan dapat diintegrasikan dengan sistem PABX lain.
f. Dapat disambung dengan pesawat analog telepon, digital telepon, IP telepon.
Apabila IP telepon dihubungkan dengan jaringan LAN / WAN yang ada, maka IP
telepon tersebut harus merupakan nomor extension PABX.
g. Perangkat dan material yang akan digunakan harus mempunyai karakteristik,
kapasitas serta kemampuan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan, serta
memiliki lisensi sesuai dengan pemakaiannya.
h. Memiliki Auto Attendance yang terintegrasi dengan sistem IP PBX dan mampu
menerima minimal 8 call simultan. Greeting dapat diubah lewat LAN (WAV).
i. Semua perangkat/modul harus mengikuti standar/dapat masuk ke 19” rack.
j. Power supply wide range voltage 100-240 VAC.
k. Modul-modulnya memiliki sirkit pelindung terhadap petir dan tegangan kejut,
tegangan 220 Vrms, pelindung terhadap tegangan lebih serta pelindung
terhadap panas.
l. Saluran TELKOM dapat berpindah secara automatis ke saluran cabang yang telah
ditentukan, bila aliran tenaga listrik maupun baterai tidak bekerja/mati.
m. Memiliki kemampuan untuk dihubungkan dengan alarm eksternal baik berupa
lampu atau bel/buzzer untuk memberitahukan apabila terjadi kerusakan sistem
atau night answering.
n. Dapat disambungkan dengan extension analog dari jenis LD dan/atau DTMF,
extension digital dengan standard ISDN (2B+D) maupun pesawat telepon IP
enhanced hardware yang jalan di LAN dengan topologi Ethernet. Extension
digital dan IP memiliki kemampuan untuk komunikasi suara maupun data secara
simultan (full duplex).
o. Dapat dihubungkan dengan saluran PT.Telekomunikasi Indonesia (Telkom)
analog maupun saluran Telkom digital (ISDN) sesuai dengan standard CCITT
(Consultative Committee on International Telegraphy and Telephony) untuk
primary access (30 B+ D).
p. Memiliki fungsi dan fasilitas yang diperlukan untuk komunikasi suara,
komunikasi data (data switching), dan memiliki kemampuan dihubungkan
sebagai jaringan (networking) baik secara star mesh atau kombinasi keduanya.
q Mempunyai interface untuk dapat dihubungkan dengan media transmisi yang
khusus menggunakan jasa satelit.
r. Mempunyai interface untuk dapat dihubungkan dengan media transmisi Fiber-
Optic.

12.3. STANDAR DAN PERATURAN :


a. KEPMENEG PU No.10/KPTS/2000 dan KEPMENEG PU No.11/KPTS/2000.
b. SK Depnaker No 17 tahun 1980 dan No.Per-02/DP/1983.
c. Persyaratan Umum Instalasi Listrik.(PUIL) tahun 2000, edisi terakhir.
d. Data teknis dari product peralatan Telephone dan data system yang dibuat oleh
pabrik-pabrik dari berbagai negara dan memiliki ISO 9001.

HALAMAN : IV - 7
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

e. Berdasarkan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan CCITT dan


standard PT.Telekomunikasi Indonesia (Peraturan Perumtel No 5 ,1977 dan No.1
1979.).

12.4. LINGKUP PEKERJAAN :


Lingkup Pekerjaan System Telephone tidak terbatas seperti yang disebutkan namun
merupakan satu kesatuan system yang harus dapat beroperasi dengan baik dan
benar sesuai standar, spesifikasi teknis dan ketentuan yang berlaku, antara lain :
a Pengadaan dan pemasangan dan pengujian IP-PABX/HYBRID yang akan
digunakan pada Bandara ini.
b Pengadaan, pemasangan dan pengujian Pesawat Telephone (handset) lengkap
dengan Outlet telephone (IP-Phone dan Analog).
c Pengadaan, pemasangan dan pengujian MDF dan IDF.
d Pengadaan, pemasangan dan pengujian pengabelan antara PABX, MDF, IDF
sampai dengan Outlet Telephone.
e Melakukan pengurusan perizinan dengan pihak PT.Telekomunikasi Indonesia
setempat sampai mendapat sertifikasinya serta melaksanakan penyambungan
Instalasi IP-PABX/HYBRID lengkap dengan instalasi saluran langsung dari
PT.Telekomunikasi Indonesia termasuk penyambungan nomor-nomor saluran
langsung Telephone ke MDF.
f Melakukan testing and commissioning,
g Melaksanakan Training dan menyerahkan buku panduan / manual (on site dan
class room) dicetak edisi Lux,
h Menyerahkan 3 (tiga ) set gambar as built drawings instalasi Telephone dan Soft
copy dalam bentuk compact disk.

12.5. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN :


12.5.1 Uraian Sistem :
System dapat di-integrasikan dengan berbagai macam PBX menggunakan signalling
analog seperti E&M, serta digital seperti Q.Sig, Euro ISDN, DPNSS atau DASS II dan
wajib memenuhi;
1. System harus dapat di-integrasikan dengan sistem lainnya secara mesh atau star
atau gabungan.
2. Mempunyai fasilitas alternative inter-routing yang memungkinkan diambilnya
jalur lain antar sistem menuju sistem yang dituju bila terjadi putusnya hubungan
antar sistem tersebut.
3. Dapat dioperasikan walaupun tanpa operator (auto – attendant)
4. Skema sistem penomorannya bebas.
5. Untuk mengaktifkan voice mail atau peralatan lain di luar/di dalam yang
membutuhkan pulsa DTMF maka sistem harus dapat mengubah pulsa dari
telephone pulsa ke DTMF.
6. Pada setiap pengaktifan fasilitas, nada diterima/konfirmasi harus diberikan oleh
sistem pada originator.
HALAMAN : IV - 8
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

7. Mempunyai fasilitas personal identification Code yang memudahkan charging


allocation.
8. Switching network pada sistem harus terdistribusi sesuai dengan pengembangan
kapasitas untuk menjamin keandalan (distributed switching network).
9. Sistem ekspansi yang mudah (universal port : Voice & data).
10. Maintenance dapat dilakukan dari terminal manager.
11. Untuk kemudahan aplikasi digital dan fleksibilitas maintenance modul-modul
untuk transmisi synchronous dan asynchronous harus terdiri dari satu modul.
12. Memori harus dilengkapi dengan Emergency battery unit untuk memungkinkan
system start-up lebih cepat dari pada re-load dari harddisk atau diskettes,
setelah terjadi power back-up dan battery back-up habis (flack).
12.5.2 Features:
1. Dialling, dengan nomor yang disingkat dari beberapa digit menjadi kode yang
mudah dihafal.
2. Call Forwarding. Panggilan dapat dibelokkan ke terminal lain apabila tidak
dijawab, sibuk atau absen dari group.
3. Bila panggilan data lebih dari satu maka panggilan-panggilan tersebut akan antri
(call queueing).
4. Compatibility check. Untuk komunikasi data dibutuhkan checking yang benar,
apakah terminal compatible dengan terminal lain.
5. Group Hunting.
6. Multi Tenant harus diadakan untuk memisahkan banyak tenant yang dapat
dicakup dalam satu system PABX.
7. Multi Customer sebanyak minimal 100 customer yagn berbeda, sehingga PABX
dapat secara virtual dibagi-bagi menjadi 100 PABX ‘kecil’ yang berbeda dan
dapat menggunakan 100 extension yang sama di dalam satu PABX.
8. Jalur antara data dan voice harus dipisahkan.
9. Sistem yang ditawarkan harus bisa dihubungkan dengan telephone yang
menggunakan simultaneous voice dan data pada satu pair cable (2B+D).
10. Program sofware X21 harus bisa dihubungkan dengan sistem.
11. Untuk memenuhi kebutuhan security pemindahan data dari access yang tidak
diinginkan (tindakan yang bersifat kriminal) untuk mengakses terminal dari
terminal lain, sistem harus dapat memberikan kemampuan sehingga dengan
atau tanpa tambahan alat yang diperlukan:
a. Direct access dengan password,
b. Access + password dengan prosedur pemanggilan kembali (call back) ke
suatu titik yang ditentukan sebelumnya,
c. Access + password disertai prosedur pemanggilan kembali ke suatu titik
tertentu oleh system dan diikuti password kedua oleh pengakses.
12. Distinctive Ringing :
Dering pesawat telepon harus berbeda untuk panggilan intern atau extern.
13. Diversion Dial Tone :

HALAMAN : IV - 9
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Nada harus berbeda untuk nada pilih intern dan extern.


14. Transfer dapat dilakukan dengan cara :
1. Earth button/tombol tanah
2. Hook flash
15. Confirmation Tone Indication
Kode untuk menandai bahwa suatu fasilitas sudah diaktifkan.
16. First Party Release :
Hubungan harus segera diputuskan apabila salah satu pihak yang sedang
berhubungan memutuskan pembicaraan.
17. Flexible Numbering Scheme :
Sistem penomoran harus fleksiber (user need) dan mudah pengaturannya.
18. Instantenous Ringing :
Nada panggil langsung diberikan begitu digit terakhir diputar/ditekan.
19. Line Lock Out :
Nada pilih harus putus secara otomatis apabila setelah beberapa saat tertentu
tidak dilakukan pemutaran/penekanan nomor pada saat gagang telpon diangkat.
20. Mixed Station Dialling :
Dapat dihubungkan dengan semua jenis pesawat telepon cabang DTMF dan
Digital.
21. Traffic Measurement :
Setiap pembicaraan dapat diukur lamanya pembicaraan, kemana, dari mana dan
lain-lain melalui pesawat operator.
22. Traffic Classes :
Klasifikasi extension dapat diatur sesuai dengan hirarkinya, dengan lebih dari 5
tingkat hirarki mulai dari hanya dapat menerima saja, hingga setingkat dengan
hirarki operator.

12.5.3 Fasilitas Operator :


Umum:
Jenis Operator yang ditawarkan harus bersifat software yang di install ke dalam PC
sehingga memperingkas meja kerja operator, dengan dilengkapi PC dengan
minimum spek 'Intel Pentium Core i7 Processor, 2.2 GHz, 800MHz FSB / Latest
version atau setara, dan tampilan indikator dan sejumlah display yang berfungsi
sebagai berikut:
1. Tombol :
Untuk menangani panggilan dan untuk membantu terlaksananya hubungan.
2. Indikator :
Untuk memberikan informasi panggilan, hasil pemutaran nomor, status dan
alarm.
3. Directory Dialling System : (on screen name directory) memudahkan dan
mempercepat operator dalam penyambungan hubungan komunikasi hanya
dengan menekan satu tombol.

HALAMAN : IV - 10
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

4. Display untuk menunjukkan nomor extension trunk group, serta penyambungan


nomor saluran, jumlah meter dan pulsa selama pembicaraan dan lama
pembicaraan yang sebenarnya.
5. Pada kondisi idle akan menunjukkan waktu :
(Jam, menit dan detik, serta daftar nama dan nomor extension extension).
6. Busy Override of Trunk Lines :
Apabila seluruh trunk lines di trunk group sibuk, operator dapat menengahi
pembicaraan dan memberitahukan kepada pihak yang sedang berbicara bahwa
saluran dibutuhkan untuk emergency (darurat) dan ia bisa memutuskan
hubungan kedua pihak tersebut.
7. Fast Call Handling :
Operator bisa langsung menstransfer panggilan ke suatu extension tanpa
pemberitahuan. Pada saat operator masih tersambung dengan memanggil,
operator bisa langsung memutar nomor yang dituju.
Bila nomor yang diputar idle (bebas), panggilan akan tersambung otomatis ke
nomor tersebut tanpa perlu berbicara dengan yang panggilan.
8. Common Pool Abbreviated Dialling :
Dengan fasilitas ini operator bisa melaksanakan hubungan keluar dengan
memutar nomor yang telah disingkat.
9. Series Call Outgoing :
Apabila beberapa extension ingin berbicara dengan pesawat telepon luar yang
sama, operator akan menekan tombol Series. Call dan memberitahukan pesawat
telepon luar bahwa ada beberapa panggilan seri. Operator akan
menghubungkan extension pertama, dan apabila hubungan telah selesai dan
operator akan menghubungkan dengan extension berikutnya dan seterusnya
sampai extension terakhir tanpa memutuskan hubungan dengan pesawat luar.
10. Incoming Call Hold :
Apabila operator tidak segera bisa menghubungkan panggilan ke extension yang
dituju, operator dapat menempatkan posisi call on hold.
11. Pemanggil akan menerima back-ground music (music on hold).
12. Individual Monitoring :
Operator dapat menandai panggilan satu persatu agar dapat memberi perhatian
segera kepada panggilan tersebut, apabila panggilan itu kembali kepada
operator untuk penanganan selanjutnya.
13. Number Display :
Operator console dilengkapi dengan display nomor. Display ini menunjukkan
identitas dari pihak yang bersangkutan (baik extension internal nomor trunk line
dan nomor dari pihak luar yang dihubungi) yang berhubungan dengan operator.
14. Pilot Buzzer :
Apabila bantuan operator diperlukan dan operator tidak sedang menangani
panggilan, buzzer akan berbunyi dengan ritme yang telah ditentukan.
15. Call Diverted Indication :
Apabila operator meneruskan panggilan ke extension, tetapi extension tersebut
di-divert/dialihkan ke extension lain (call forwarding, follow me, dll) operator

HALAMAN : IV - 11
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

akan mengetahui dengan melihat indikator. Indikator akan tetap menyala


selama operator berhubungan dengan panggilan tersebut.
16. Connection Not Allowed Indication :
Apabila operator diminta oleh sebuah extension untuk menghubungkan ke
extension yang tidak diperbolehkan, operator akan bisa melihat melalui
“Indikator”. Indikator ini akan tetap menyala selama operator berhubungan
dengan extension tersebut.
17. Display Last Called Party :
Operator dapat mengetahui identitas atau divisi dari pihak yang terakhir
dihubungi nomor luar, dalam series-call, sehingga bila diperlukan panggilan
ulang oprator dapat lebih efisien.
18. Supression of Undesired Repeat Calls :
System dapat menentukan, apakah pihak luar dilepaskan atau dikembalikan ke
operator ketika pihak intern PABX menekan enquery dan meletakkan gagang
pesawatnya. Bila beberapa kali terjadi pihak luar kembali ke operator, maka
sambungan akan dilepaskan.
19. Reactivating Operator Buzzer :
Operator console dapat menghidupkan suara buzzer secara otomatis bila
pemanggil luar tidak menunggu lebih lama dari suatu jangka waktu tertentu,
meskipun buzzer telah dimatikan.
20. Operator Queue Load Indication :
Dengan feature ini operator dapat memperhatikan besarnya beban traffic pada
setiap antrian panggilan, sehingga secara sengaja operator dapat mengatur
kecepatan penanganan panggilan untuk mempersingkat waktu tunggu
pemanggil luar.
21. On Hold Delay :
Setelah operator selesai menjawab suatu panggilan luar diberikan waktu 5 detik
oleh system kepada pemanggil sebelum operator dapat memutuskan
hubungan.
Hal ini dapat akan menghindarkan penggunaan panggilan yang terlampau cepat
oleh operator sehingga pihak pemanggil tidak sempat berkomunikasi dengan
cukup baik dengan operator.
22. DDO – Line Reservation for Operators :
Operator dapat diprogram untuk selalu memiliki satu atau lebih saluran keluar
yang bebas, meskipun pada jam kesibukan puncak. Hal ini akan menjamin selalu
tersedianya jalur/saluran bebas untuk pengaturan oleh operator.

12.5.4 Night Service :


Sistem memiliki dua cara operasi secara normal;
1. Day service (pelayanan siang)
2. Night service (pelayanan malam)
Selama day Service semua telepon masuk/keluar dikerKeadaan ini biasanya terjadi
pada akhir jam kerja, pada saat jumlah telepon masuk/ keluar tidak terlalu

HALAMAN : IV - 12
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

memerlukan adanya operator. Pada “Night Service” telepon masuk diterima oleh
satu dari beberapa kemungkinan yang dapat, yaitu;
1. Satu extension tertentu.
2. Lebih dari satu extension, terdiri dari extension utama dan/atau lebih extension.
3. Individual Night extension (ext. Malam khusus).
4. Saluran extension yang permanen (permanen ekstension). Extension yang
dipakai sebagai night service dapat juga dipergunakan untuk tujuan-tujuan lain
yang sudah diprogram terlebih dahulu.
5. Pesawat-extension yang diprogram untuk menerima “Night Service” tetap
berfungsi normal selama jam kerja.
6. Individual Night Extension :
Sebuah extension tertentu dapat dialokasikan ke suatu saluran Telkom tertentu
(Incoming Trunk Line) selama night service.
Extension ini selanjutnya disebut extension malam pribadi (Individual Night
Extension)
7. Permanen Extension :
Saluran extension yang secara permanen berfungsi sebagai fasilitas extension
malam.
8. Common Answering Night Service :
Pesawat “common answering night service” melayani telepon masuk dari trunk
line tertentu, yang ditandai dengan dering extra bel yang dipasang pada lokasi
tertentu. Telepon masuk dapat diambil oleh extension manapun dengan
memutar kode tertentu.
Fasilitas night service berfungsi bila operator yang terakhir melepas “hand-set”
(gagang pesawat dari operator console atau tidak menjawab telepon masuk
dalam kurun waktu tertentu. Bila “night service” aktif, semua telepon yang bisa
ditangani operator akan diarahkan ke “night service” ekstension.
9. Cancellation (pembatalan) :
Fungsi dari night service akan hilang bila operator me-nonaktifkan fasilitas night
service melalui operator console. Kalau ada telephone masuk yang masih belum
dijawab oleh ”night service” akan ditujukan ke operator.

12.5.5 Fasilitas Extension :


1. Music On Hold :
Suara music dapat diperdengarkan baik kepada pesawat trunk line atau kepada
extension, apabila hubungan sedang diproses atau menunggu.
2. Call forwarding :
Apabila ada panggilan kepada satu extension dan tidak diangkat, maka setelah
selang waktu tertentu panggilan tersebut segera dipindah kepada extension
lain yang telah ditentukan.
3. Group Hunting :
Sejumlah extension, umumnya yang termasuk dalam satu department/bagian
dapat digabung dalam satu group untuk hunting. Nomor individu setiap
extension berfungsi seperti biasa. Apabila nomor grup yang diputar, pesawat

HALAMAN : IV - 13
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

yang bebas dari grup tersebut akan berdering baik secara siklis atau rutin yang
tetap.
4 Call Pick Up :
Setiap extension dapat mengambil panggilan untuk extension lain yang masih
ada di dalam pick-up group, dengan memutar kode tertentu.
5 Follow Me :
Sebuah panggilan kepada satu extension A yang telah diprogram follow me ke
extension B, akan secara otomatis extension B yang akan dipanggil.
6 Priority Operator Access :
Extension dengan fasilitas khusus dapat menghubungi operator dengan
prioritas.
7 Emergency Alarm :
Extension alarm dapat diputar oleh extension dengan Traffic Class tertentu
dengan memutar kode alarm. Apabila yang memutar menaruh handsetnya,
sebelum panggilan dijawab panggilan tersebut masih aktif. Selanjutnya
extension alarm darurat diangkat, prosedur Automatic Ring Bank bekerja dan
extension originator (yang memulai berdering).
8 Automatic Ring Back :
Apabila sebuah extension memanggil extension lain tetapi pesawat tersebut
sedang berbicara. Extension yang memanggil bisa memutar kode Automatic
Ring back dan meletakkan hand set. Apabila extension yang memanggil akan
berdering, begitu juga yang dipanggil akan berdering pula.
9 Break-In :
Extension dengan fasilitas Break-in dapat menengahi pembicaraan yang sedang
berlangsung. Inisiatif break-in dilakukan oleh extension dengan memutar kode
Break-In. Break In akan diikuti dengan nada peringatan yang terdengar oleh
semua pihak yang berbicara.
10 Enquiry :
Sebuah extension yang sedang melakukan pembicaraan dapat memanggil pihak
ketiga dengan menekan tombol enquiry. Inisiator akan menerima nada panggil
dan dapat memanggil pihak ketiga. Pihak kedua akan menunggu dan
mendengar nada musik. Setelah selesai dengan pihak ketiga pembicaraan bisa
diteruskan dengan pihak kedua lagi.
11 Shuttle :
Selama enquiry, inisiator bisa membantu pihak ketiga agar menunggu dan
pembicaraan dengan pihak kedua dan ketiga dapat dilakukan bergantian
dengan menekan ulang enquiry.
12 Transfer :
Dalam keadaan enquiry, inisiator bisa menghubungkan pihak ke dua dengan
pihak ketiga dengan meletakkan gagang telepon. Extension originator akan idle
(bebas) dan pihak kedua dan ketiga akan berhubungan.
13 Add-on Conference :
Dengan fasilitas ini, extension dapat bicara bertiga yaitu dengan cara menekan
code Add-On conference sebelum memutar nomor pihak ketiga.
14 Post Dialling Outgoing :

HALAMAN : IV - 14
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Informasi dialling dari extension atau operator dapat dikirimkan ke Telkom


ketika sambungan pembicaraan telah diperoleh. Dengan menyampaikan
dialling tambahan ini, extension dapat memperolah jasa otomatis seperti voice
mail, jasa data bank komputer dan jasa publik lainnya.
15 Fixed Follow-Me :
Pemakai extension dapat mengaktifkan pemindahan tujuan panggil ke suatu
extension yang tetap/fixed, dengan menekan tombol tertentu. Setiap kali
follow-me dikehendaki, nomor extension tujuan tidak perlu dimasukkan, karena
tujuan tetap tersebut telah diatur sebelumnya.
16 Dialling Follow-me Originator :
Peng-aktif follow me dapat di-dial dari nomor tujuan follow me (secara
langsung maupun di dalam suatu inquiry). Fasilitas ini sangat berguna, bila si
peng-aktif follow-me lupa meng-cancel follow-me nya, dan panggilan di
sampaikan ke nomor extension yang dijadikan tujuan follow-me.
17 Queuing Initiated by a Calling Party :
Extension yang memanggil extension lainnya, dapat mengaktifkan “User
Activated Camp On Busy” dan indikasi call waiting (nada tertentu) dengan
menekan tombol-tombol tambahan. Dengan fasilitas ini si pemanggil dapat
memutuskan apakah membatalkan call, bila yang panggil sedang bicara, atau
memberikan kode tunggu sampai terjadi hubungan.
18 General Facility Cancel Code :
Pemakai extension dapat mentransfer call/panggilan luar atau panggilan intern
kepadanya, ke extension lainnya, sebelum extension tersebut sempat
menjawab atau bahkan ketika pesawat tersebut sedang sibuk. Dengan fasilitas
ini transfer dapat dilakukan tanpa penundaan waktu.
19 Password direct Dialling Out :
Dengan password, seseorang dapat menaikkan traffic class extensionnya hanya
untuk satu call, dan kemudian setelah selesai pembicaraan traffic class akan
otomatis kembali semula. Pemilik password tersebut dapat pula
menggunakannya pada extension lainnya, hanya saja harus memasukkan
nomor extensionnya sendiri sebelum fasilitas berfungsi, untuk pencatatan biaya
pulsa yang digunakan.
20 Multi line :
Extension dapat berhubungan dengan beberapa pihak luar melalui beberapa
saluran Telkom pada waktu bersamaan, berbicara satu persatu dengan yang
lainnya di hold, atau sekaligus dengan fasilitas conference.
21 Multi User/Tenants :
Extension tipe fully digital dapat berfungsi sebagai operator console untuk
beberapa kelompok extension setiap kelompok satu operator, dan panggilan
dari luar dapat langsung masuk ke operator kelompok tersebut.

12.5.6. Spesifikasi Teknis Peralatan Telephone :


a. Spesifikasi Teknis IP-PABX/HYBRID :
PABX yang digunakan adalah merupakan IP-PABX/HYBRID system yang memiliki
kemampuan konfigurasi sebagai berikut:
. Trunk lines 264

HALAMAN : IV - 15
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

. IP Telephones 560
. Digital telephones 552
. Analogue Standard Stations 544
. Calls Existing at the same time 366
. 20-button add-on modules 86
. 60-button add-on modules 16
. attendant consoles 4
. door phones 24
. door phone control boxes 8
. door locks 10
. music on hold interfaces 15
. tenants 8
. multy sistem networking nodes 128
. call park orbits (general) 64
. call park orbits (individual) 336
. conferencing 12-21
. conference party types 6 lines 8 stations
. DDI Numbers 2000
. Hunt Groups 640
. hunt group size 560
. hunt group stations 2800
. system speed dials 800
. verified account codes 1000
b. Spesifikasi Telephone Set :
b.1. Analog Telephone Set
1. Microphone speaker key
2. Display LCD untuk dialed number
3. Transfer & Conference Button
4. Last number redial
5. Alphanumeric keys
6. volume control keys
7. Up to 100 personal speed dials
8. Up to 800 sistem speed dials
9. Programmable key
10. Optional call waiting.
11. Tone Dialing
12. Message waiting LED
13. Hold Button ( with LED )
14. Redial, flash Button
15. Handset dan ringer Volume Control Button

b.2. IP Telepon Set (Mid-low level) :


1. Microphone speaker key

HALAMAN : IV - 16
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

2. Hold key
3. Conference/transfer key
4. Message waiting laid
5. Last number radial
6. Alphanumeric keys
7. Volume control keys
8. Up to 100 personal speed dials
9. Up to 800 system speed dials
10. Redial key
11. Programmable keys
12. Two colour LED status indikator
13. Hot dialing
14. Adjustable button beeps.
15. Room noise sensitivity
16. Mempunyai kemampuan untuk terhubung ke system PABX melalui
protocol H.323

b.3. IP Telepon Set (High- Mid level) :


1. Optional call waiting
2. Soft keys (display only)
3. Informative display (display only).
4. Colour Touch Screen Display
5. WML browser menggunakan standar XML
6. LDAP directory access via browser
7. Integrated switch untuk koneksi dengan PC
8. 10/100 BaseT dengan auto negosiasi yang terpisah untuk setiap port
9. USB port interface
10. Minimum 14 fixed feature button
11. Minimum 12 line appearance button ( 2 pages of 6)
12. Minimum 3 display navigation key
13. Full duplex speakerphone dengan auto echo cancellation
14. Local speed dial, call log dan web application
15. Headset Jack yang terpisah
16. Adjustable desk stand
17. Wall mountable
18. Mempunyai gateway aplikasi IP yang aman dimana semua data
program, tombol fitur, proses signaling dan registrasi terdapat di
dalam gateway tersebut, bukan di masing-masing IP Phone, sehinggga
apabila terdapat suatu hal yang menyebabkan rusaknya IP phone,
semua data tidak akan hilang.

HALAMAN : IV - 17
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

19. Mempunyai kemampuan untuk terhubung ke system PABX melalui


protocol H.323

b.4. Operator Soft Console :


1. Mampu menampilkan informasi jumlah penelpon pada display sampai
6 Telephone secara bersamaan.
2. Mampu mencari internal dan eksternal direktori
3. Lookup dan dialing direktori
4. Terintegrasi dengan manajemen direktori dan mensupport sampai 100
database direktori
5. Catatan per call dan permanent

Operator console pada sistem ini mepunyai fiture-fiture, sebagai berikut :


1. Operator console traffic handling capability
2. Alarm display
3. Alpha Numeric Display
4. Attendant answering
5. Attendant busy override
6. Attendant calls waiting indication
7. Attendant display of busy ovverride
8. Attendant jacks
9. Attendant time display
10. Attendant head sets
11. Attendant individual trunk access
12. Call Hold
13. Call Queuing
14. Camp on busy
15. Console over flow
16. Recorded over flow announcement.

c. R e c t i f i e r :
1. Input Voltage : 240 Volt + 10%
220 Volt + 10%
Tapped Transformer primary
2. Output Voltage : 48 V to 56 V
3. Regulation : + 0,1% over the specified input voltage
and frequency range at any load
current from 200 to 100%.
4. Output Ripple And Noise : Less than 1mV propomitrically weight to
800Hz Under all specified input and load

HALAMAN : IV - 18
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

conditions during constant voltage


operations.
5. Power Factor : Not less than 0.7 specified at 240 V
50 Hz input 100% load.
6. Battery set :
a. V o l t a g e : 48 V DC 60 AH – 500 AH
b. J e n i s : Lead Acid Rechargable
c. T y p e : MF (Maintenance Free)

d. MDF (Maintenance Distribution Frame) :


1. Sistem penyambungan : Slip dengan alat connection /
disconnection, Solderless (cat 5).
2. M o d e l : Tegak pasang dilembah (tekan sisip).
3. Penyusunan : Di dalam 19” rack, perblock vertical /
horizontal sesuai ukuran.

12.5.7. Persyaratan Teknis Pemasangan :


1. Horisontal Subsistem :
a. Penyedia Jasa/Kontraktor akan menyediakan, memasang dan terminasi
data dan telephon.
Kabel Horisontal subsistem mulai dari informasi Outlet cat 6 RJ 45 untuk
data dan UTP cat 3 RJ 45 untuk Telephone lengkap dengan face platenya
serta pengabelannya dengan UTP cat 6, sampai ke administrasi subsistem
Patch Panel atau area sesuai gambar. ( Masuk dalam pekerjaan jaringan
data )
Kabel Horisontal merupakan kabel type 4 pairs Unshielded Twisted Pair
(UTP) 24 AWG bare solid copper conductor insulated with PVC sesuai
dengan EIA/TIA 568,TSB 36,TSB 40 standard.
( Di tambahkan kabel horizontal ITC )
b. Administration subsistem;
Administration subsistem termasuk 19“ rack lengkap dengan accessories
serta terminal dan/patch dan patch cord dengan kapasitas sesuai dengan
gambar design. ( Seharusnya hanya ada box IDF bukan Rack administration
Subsistem )
c. Back bone Subsistem;
Back bone subsistem termasuk pengabelan pada Vertikal Line dengan
multipairs cable UTP cat 3 untuk voice dan Fiber Optic (FO) minimal 4 core
dari administration subsistem atau area sampai ke main Patch Panel di
central main equipment room. ( Seharusnya Terdapat di pekerjaan jaringan
data, untuk di hapus )
d. Central Equipment room subsistem;
Termasuk didalamnya penyediaan dan pemasangan main Patch Panel
didalam 19” rack dan Main distribution Frame (MDF). ( Seharusnya di hapus
)

HALAMAN : IV - 19
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

e. Semua sistem terpasang harus dapat mendukung analog dan digital voice
aplication ,data image /video serta local area network (LAN).
f. Semua sistem terpasang harus mampu beroperasi secara continously dan
tanpa degradasi performance selama 24 jam sehari dengan ambient
temperatur + 15 C sampai +40 C ,5% - 95% RH (Non condensing).
g. Horisontal kabel ini akan ditarik dengan star topologi format dari terminal
block/patch panel di administration subsistem ke masing-masing individual
information outlet dengan max panjang tarikan 295 ft (90 -100 m) untuk
Jaringan IP Phone, sedangkan untuk Analog Phone menggunakan kabel ITC.
h. Setiap kabel harus ditarik didalam PVC High impact conduit secara
continuous tanpa ada sambungan atau jointing, mulai dari Patch Panel atau
terminal block ke masing-masing Outlet.
i. Multipairs cables yang digunakan harus memenuhi standard.dan harus UL
listed.
2. Kabeling:
a. Semua kabel dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel.
b. Semua kabel yang dipasang di Shaft secara vertikal harus dipasang pada
tangga kabel.
c. Kabel yang dipakai untuk analog telephon harus dari jenis ( ITC ) multi pair.
d. Semua kabel yang keluar masuk kabel tray harus memakai flexible conduit.
e. Semua kabel harus memiliki isolasi 0,5 Ohm (Ω) terhadap gedung.
3. Trunking Kabel dan Tangga Kabel :
a. Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horizontal dan atau garis
vertikal.
b. Tanggal kabel dipasang ke dinding shaft dengan memakai 3 buah dynabolt
berukuran ½” x 2” pada jarak 75 cm.
c. Trunking kabel digantung di lantai dengan dynabolt berukuran ½” x 2”.
d. Ketebalan plat cable tray 2 mm (diluar hot dip galvanis).dan ketebalan hot
dip galvanis 64 – 70 micron.
e. Jarak minimum antara cable tray Elektrikal dan Elektronik minimal adalah
300 mm.
4. Terminal Pesawat Telephone :
Terminal ini dipasang pada ketinggian 300 cm dari lantai atau ditentukan lain
oleh Perencana Arsitek/MK.
5. Konduit:
Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem, semua pipa
instalasi di plafond, di langit-langit dan di Shaft harus diberi marker/tanda setiap
jarak 10 m dengan warna; merah (fire alarm), hitam (tata suara/pas), biru
(telepon), hijau (data), kuning (security), coklat (bcms), oranye (fids) dan ungu
(master clock).

HALAMAN : IV - 20
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

12.5.8. P E N G U J I A N :
Semua peralatan Telephone ini harus di uji setelah semua sistem terpasang dengan
baik dan surat/sertifilkat hasil pengujian diserahkan kepada Konsultan MK/MK dan
Pemilik/Wakil pemilik proyek.
Semua peralatan yang terjpasang dalam sistem ini, baik peralatan utama maupun
accessorisnya harus mendapatkan sertifikat keaslian dari pemegang keagenan
peralatan tersebut.
Instalasi Telephone harus mendapatkan sertifikat pengujian yang baik, layak pakai
dari PT.Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan pabrik pembuatnya.
12.5.9. REFERENSI PRODUK :
Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan pada proyek ini harus memenuhi
spesifikasi teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan
alternatif lain yang setaraf. Penyedia Jasa/Kontraktor dapat mengganti peralatan
jika sudah mendapat persetujuan resmi dan tertulis dari Pemilik/Wakil pemilik
PT.Angkasa Pura I (Persero), Perencana, MK.

Daftar material/produk pabrik, merk yang direkomendasikan :

No Uraian material Spesifikasi Teknis


1. IP-PABX/HYBRID Kapasitas; 40/400 extention ; xpandable 60/600
Supply daya; 220 VAC, 1 ph, 50hz.
2. Power Supply Tegangan 220 VAC  15% dengan 48-52% Hz
3. Battery Jenis : Rechargeable type sealed lead Acid battery
(24V dc)
4. Battery charge Nilai rating disesuaikan dengan battery
5. Rack Kabel Material baja “Hot dip galvanized”, minimum 10 micron,
t=2mm, ukuran sesuai gambar
6. Hand Set IP system and Analog system,
Telephone
7. Main Rust proof steel plate, tebal 2mm dan difinish dengan gray
Distribution color baked acrylic paint (standar).
Frame Model; tekan sisip, grounding system
(MDF) Kapasitas; sesuai gambar
8. Surge Arrester unit Terpasang pada MDF untuk Trunk.
9. Kabeling UTP Cat.6,
Fibre Optic (FO).
Multipair ITC
10. Conduit PVC high impact dia.20mm, lengkap bracket, klem, t-does,
elbow, etc
11. Outlet Telephone Disain/Model sesuai Jack and Flush muounted Telephone,
12. Grounding system Sesuai spesifikasi teknis,

HALAMAN : IV - 21
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

PASAL 13
SPESIFIKASI TEKNIS
SISTEM PENDETEKSIAN DINI TERHADAP KEBAKARAN ( FIRE ALARM )

13.1. PENJELASAN UMUM :


Penyediaan seluruh pekerjaan sistem listrik Elektronika Bandara sehingga dapat
beroperasi secara sempurna.
Gambar-gambar, spesifikasi teknis dan bill of quantity adalah merupakan bagian
yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi
teknis bersifat mengikat.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor maupun Instalatur haruslah oleh Badan atau Institusi yang dapat
dipercaya, mempunyai reputasi kerja yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja
yang cakap, berpengalaman dalam bidangnya.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menempatkan Pengawas yaitu seorang atau lebih
sarjana teknik yang dianggap ahli sebagai wakil dari perusahaan yang dapat
memberikan keputusan-keputusan perihal proyek ini, apabila sewaktu-waktu
diperlukan.
Pemilik/Wakil Pemilik PT.Angkasa Pura I (Persero), MK, Perencana dapat meminta
penggantian Pengawas yang lain apabila pengawas yang ditempatkan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya.
13.1.1. Gambar-Gambar :
• Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi Sistem
Pendeteksian Dinin terhadap Kebakaran (Fire Alarm) dalam Dokumen Tender ini
adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar EF.
• Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun
pemasangan dan lain-lain. Jika ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal
diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan
tender/aanwijzing.
• Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 3 (tiga) set gambar
yang disebut "As Built Drawings" yaitu gambar dari semua material, peralatan
dan instalasi sistem listrik Elektronik yang terpasang, (1 set kalkir dan 3 set
blueprint dan Compact Disk).
• Gambar-gambar sistem Elektronik ini menunjukkan keseluruhan besaran dan
jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi yang harus sesuai kondisi
dan atau pelaksanaan di lapangan.
• Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur berkaitan dengan kontruksi dan detail
akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan
kontruksi dan detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut
seperti "Shop Drawings" dan gambar-gambar detail lainnya.

HALAMAN : IV - 22
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

• Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini harus
disampaikan secara tertulis 4 (empat) hari sebelum dilakukan pekerjaan, untuk
dilaporkan kepada MK/Perencana di lapangan sebagai langkah pelaksanaan,
dimana biaya sudah dicakup pada unit price dari item penawaran yang diajukan.
13.1.2. Klausal Yang Disebutkan Kembali :
Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain
maka hal ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain
tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling
bertentangan antar gambar dan spesifikasi teknis maupun Bill Of Quantity, maka
yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
13.1.3 Koordinasi Pekerjaan :
Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan
koordinasi pada seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut bagian pekerjaan instalasi Elektronik di dalam
proyek ini harus dikoordinasikan lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan, termasuk melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.
13.1.4. Material Dan "Workmanship" :
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru (new
product) dan material harus tahan terhadap iklim tropis.
Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai ketrampilan dibidangnya.
Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah tanggung jawab Penyedia
Jasa/Kontraktor, melengkapi surat sertifikat yang SAH untuk setiap personal ahli,
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian
masing-masing.
13.1.5. Daftar Material :
Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyertakan,
melampirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang
akan dipasangkan pada proyek ini, dan harus disebutkan pabrik, merk,
manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog.
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak
boleh sebagian-sebagian untuk diperiksa dan disetujui MK/Perencana.
13.1.6. Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan :
Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen tertentu maka Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menawarkan dan
memasangkan sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa/Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak diproduksi lagi ataupun sukar didapat
dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus sesegera mungkin memesannya
pada keagenannya di Indonesia.
Apabila Penyedia Jasa/Kontraktor telah berusaha untuk memesannya namun pada
saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka MK/Perencana

HALAMAN : IV - 23
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

akan menentukan alternatif, merk lain dengan spesifikasi teknis minimal yang sama.
Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus
memberikan foto copy dari bukti pemesanan material yang menyatakan bahwa
material-material tersebut telah dipesan (order import).
13.1.7. Shop Drawings :
Setelah persetujuan dan penetapan pemenang lelang, Penyedia Jasa/Kontraktor
diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui Perencana dan MK. Shop
drawings harus diberi catatan yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah
sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi ruangan yang disediakan untuk
penempatan peralatan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh
koordinasi juga komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari
keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian dari penggambaran tidak akan
diperhatikan.
Gambar shop drawings harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
13.1.8. Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya (As Built Drawings) :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus mempergunakan secara baik satu set lengkap
gambar-gambar di lapangan yang harus diberi tanda dengan tepat pada lokasi
seluruh jenis atau sistem Outlet panel/kabinet, Peralatan, Pengkabelan dan
seterusnya dengan dimensi yang diambil dari patokan center kolom (as kolom).
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya
("as installed") dari seluruh instalasi.
Penyedia Jasa/Kontraktor pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum
Serah Terima Pertama) harus menyerahkan gambar "as built drawings" yang
menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada
Perencana/MK yaitu sebanyak 4 (empat) set gambar cetak biru dan 1 (satu) set
kalkir dan 1 set Copy Compact Disk.
13.1.9. Substitusi:
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
harus menjelaskan produk, teknis, kondisi penggunaan sesuai spesifikasi teknis
atau Penyedia Jasa/Kontraktor dapat mengajukan produk pengganti yang
setara, disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan
Perencana/MK sebelum pemesanan jika disetujui.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor
harus mengajukan secara tertulis nama Negara dari Pabrik asal peralatan,
katalog yang menguraikan data secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan dalam proyek ini adalah sesuai dengan spesifikasi teknis serta
kondisi proyek.
13.1.10 Contoh Material :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material
untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/MK sebelumnya.

HALAMAN : IV - 24
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Seluruh biaya pengadaan contoh material ditanggung atau atas biaya Penyedia
Jasa/Kontraktor. Contoh-contoh tersebut (mock-up) harus dimasukkan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
13.1.11 Proteksi :
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara
memadai oleh Penyedia Jasa/Kontraktor, sebelum atau selama pengerjaan dan
sesudah selesai pekerjaan instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan
yang ceroboh dan sistem proteksi yang kurang memadai tidak dapat diterima untuk
instalasi proyek ini.
13.1.12 Access Opening :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan)
untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik.
Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti
dinding-dinding, langit-langit dan seterusnya harus dilengkapi dengan fasilitas
penutup yang tepat bagi permukaan peralatan.
Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.
13.1.13 Pengecatan :
Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan di
lapangan tidak di spesifikasikan maka seluruh permukaan yang cacat harus
diperbaiki atau dilakukan pengecatan kembali untuk memperoleh hasil pengecatan
yang sempurna.
13.1.14 Pengetesan :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan dan harus
melakukan percobaan seperti operasional sesungguhnya secara tepat dari seluruh
sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah dan harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi.
13.1.15 Data Suku Cadang :
Sejak pengiriman bagian-bagian dan peralatan ke lapangan, Penyedia Jasa/
Kontraktor harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare
parts) untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat
supplier serta tambahan daftar dari suku cadang atau suplai yang normal pada
setiap pembelian suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi teknis ini harus
dilengkapi oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
Biaya yang timbul dengan adanya pendataan atau pengadaan spare parts tersebut
merupakan tanggung jawab dan resiko penyedia Jasa/Kontraktor.
13.1.16 Peraturan Hak Patent :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melindungi Pemilik, Perencana/MK terhadap semua
klaim atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana dalam hubungan
dengan semua merk dagang atau produksi, hak cipta, hak patent pada semua
material atau peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.
Pemilik, Perencana/MK terbebaskan dari segala tuntutan perihal Hak Cipta, Hak
patent dari seluruh penggunaan merk pabrik atau badan yang digunakan dalam
proyek ini.

HALAMAN : IV - 25
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

13.1.17 Kebersihan :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-
sisa material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus
diselesaikan tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapid an dikoordinasikan
bersama Penyedia Jasa/Kontraktor lain atas persetujuan MK.
13.1.18 Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya
Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in dalam
beton atau pekerjaan konstruksi.
13.1.19 Buku Petunjuk (Manual) , Instruksi , dukungan pabrik,suku cadang dan garansi.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan
dan manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian
peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyiapkan penjelasan tentang penyediaan suku
cadang seluruh peralatan2.
Seluruh peralatan harus disiapkan kartu garansinya .Garansi untuk seluruh peralatan
dan seluruh sistim adalah 1 (satu ) tahun.
13.1.20 Kelengkapan Instalasi :
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem
atau suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem
yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian
atau komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi
teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Kontraktor harus mengadakan dan
menjamin sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.
13.1.21 Masa Jaminan :
Seluruh pekerjaan instalasi Sistem Pendeteksian dini terhadap Kebakaran (Fire
Alarm) harus dijamin akan bekerja dengan baik dan sempurna, serta semua
peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan Instalasi Fire Alarm ini harus
diberi pemeliharaan secara cuma-cuma selama 12 (dua belas) bulan setelah
penyerahan pekerjaan (Serah Terima Kedua).
Garansi peralatan selama 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan cuma-cuma
berakhir dan Penyedia Jasa/Kontraktor dapat saja mengajukan usulan untuk
mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali ditentukan lain.
13.1.22 Factory Acceptance Test (FAT) :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mengadakan Factory Acceptance Test (FAT)
terhadap peralatan dan material yang akan dipasangkan pada proyek ini, dimana
untuk kegiatan pengujian peralatan tersebut harus di ikuti oleh Wakil Penanggung
Jawab Proyek/PT. Angkasa Pura I (Persero), MK dan Perencana.
Seluruh biaya yang timbul akibat kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan
Penyedia Jasa/Kontraktor ini dan sudah termasuk di dalam penawarannya.
13.1.23 Site Familiarisasi (SF) :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melakukan Site Familiarisasi, yaitu; mendidik
operator di lokasi atau orang-orang yang ditunjuk oleh User PT. Angkasa Pura I
(Persero) untuk menjalankan, mengoperasikan, melakukan pengujian dan
maintenance seperlunya terhadap instalasi dan segala biaya yang timbul akibat
kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor dan
sudah termasuk dalam penawarannya.

HALAMAN : IV - 26
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

13.2. SPESIFIKASI TEKNIS SYSTEM FIRE ALARM :


13.2.1 Uraian System :
Sistem Fire Alarm pada Bandara Syamsudin Noor menggunakan Master Control
Panel - Fire Alarm (MCP-FA) type Fully Addressable, kapasitas; minimal 8 Loops dan
diharuskan diletakkan di ruang Operator yang berfungsi selama 24 Jam, sedangkan
panel Annunciator diletakkan pada ruang Keamanan / Security.
Master Control Panel - Fire Alarm (MCP-FA) dapat menunjukkan address/alamat
asal lokasi kebakaran dan dengan segera dapat melakukan tindakan mereset
(cancel) Alarm tersebut, bila hanya terjadi “fault alarm “ atau alarm palsu.
Untuk gedung Penunjang yang lokasinya cukup jauh dari ruang Operator
dipasangkan LCP-FA, yang kemudian dihubungkan dengan MCP-FA central dan
Annunciator di gedung Terminal.
Sistem dilengkapi dengan penggunaan Smoke Detector, Heat Detector, Rate of
Rised Detector, Fixed Temperatur Detector, Manual Push Button, Break Glass
Station dan Alarm Bell.
Dengan adanya Fire Alarm ini, maka Pendeteksian Dini dapat dilakukan secara
automatis maupun dengan cara manual terhadap setiap kejadian atau sumber
kebakaran.
Monitoring maupun deteksi awal dilakukan dengan menggunakan : temperature
detector dan sistem kontrol dirancang per bagian lantai ruang atau zone untuk
memudahkan pendeteksian awal (asal api).
Khusus pendeteksian kebakaran menggunakan Rate Of Rised detector ataupun
Smoke detector dimana setiap pendeteksian di ruangan akan pula meng 'initiate'
lampu dan alarm di ruang kontrol, alarm di dalam ruangan serta indikator di depan
ruangan yang bersangkutan dan di panel kontrol.
Cara kerja sistem ini adalah :
Apabila salah satu zone bekerja maka akan terjadi alarm bell didaerah tersebut atau
bila sangat membahayakan akan di ikuti general alarm total, dan secara serentak
MCP-FA bekerja untuk :
1. Menghidupkan Pressurized Fan,
2. Menurunkan semua Lift ke ground floor dan hanya lift kebakaran yang
dioperasikan,
3. Mematikan unit-unit Air Conditioning,
4. Memicu (trigger) / mengaktifkan bekerjanya sistem pompa kebakaran,
5. Mengembangkan komunikasi emergency telephone ke Dinas Kebakaran
Setempat.
13.2.2 Standard dan Peraturan :
Dasar acuan, standard dan peraturan-peraturan, persyaratan yang digunakan dalam
membuat Instalasi Fire Alarm, yang wajib di-ikuti oleh Penyedia Jasa/Kontraktor,
adalah sebagai berikut :
 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.378/KPTS/1987, tentang Pedoman
Pemasangan sistem deteksi alarm kebakaran untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada bangunan dan gedung.
 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.02/KPTS/1985, tentang Ketentuan

HALAMAN : IV - 27
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Pencegahan Penanggulangan Kebakaran pada gedung.


 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL -2000) edisi terakhir.
 Peraturan Dinas Kebakaran daerah setempat.
 Standard International; NFPA, UL/FM dan lain-lain.
 Persyaratan dari Peralatan Fire Alarm Detector yang dikeluarkan oleh Produsen
pembuat peralatan yang bersangkutan.
13.2.3 Lingkup Pekerjaan System Fire Alarm :
Sebagaimana tertera dalam gambar rencana, Penyedia Jasa/Kontraktor pekerjaan
Fire Alarm ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta pengujian dan
menyerahkan dalam keadaan baik, siap untuk dipergunakan (peralatan Fire Alarm)
pada Kawasan Bandara Syamsudin Noor.
Secara garis besar, Lingkup pekerjaan Instalasi Fire Alarm yang dimaksudkan adalah
sebagai berikut :
1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Panel Kontrol MCP-FA dan Kinerja
Sistem yang ditawarkan.
2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua jenis detector, Manual Station,
Indicator Lamp, Alarm bell, Flow Switch, Main Control Valve Switch dan sistem
Fire Intercome.
3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Junction Box,
4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian pengkabelan untuk keperluan
Monitoring dan Kontrol.
5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabeling untuk keperluan Interface
dengan :
 Pompa Kebakaran,
 Flow Switch,
 Sistem Tata Suara,
 Building Control and Management System (BCMS/BAS),
 Sistem Listrik,
 Sistem Lift / Elevator dan Escalator,
 Sistem Pressurized Fan,
 Fire Damper,
 Access Door.
6. Pengurusan perijinan Instalasi Fire Alarm dari Instansi yang berwenang,
7. Melakukan testing dan commissioning,
8. Melaksanakan Training dan menyerahkan buku manual (on site dan class room),
9. Menyerahkan 5 (lima) set “shop drawings” dan “as built drawings” instalasi Fire
Alarm untuk diberikan kepada MK sebanyak 2 (dua) set dan Perencana sebanyak
1 (satu) set dan Pemilik proyek 2 (dua) set dalam cetakan delux.

HALAMAN : IV - 28
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

13.3. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN FIRE ALARM :


13.3.1 Main Control Panel - Fire Alarm (MCP-FA) :
Peralatan Master Control Panel - Fire Alarm (MCP-FA) harus memiliki fasilitas
sebagai berikut; MCP-FA dilengkapi dengan visual indicator menggunakan LED
maupun melalui Display. Apabila komunikasi data antara MCP-FA dan line detectors
terputus, secara serentak visual indicator akan menyala dan timbul tone alert.
Disamping itu MCP-FA juga harus memiliki kemampuan :
1. Stand - alone control unit :
Merupakan suatu peralatan control unit yang berdiri sendiri sepenuhnya dengan
dilengkapi sumber daya emergency.
2. Sattelite control unit :
Selain merupakan suatu control unit yang berdiri sendiri sepenuhnya dilengkapi
sumber daya emergency, juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi
dengan level sistem diatasnya melalui jaringan yang ter-integrasi.

13.3.2 Kemampuan Dasar MCP-FA :


Kemampuan sistem secara umum digambarkan bahwa; sistem harus mampu
mendeteksi dan mengevaluasi timbulnya gejala kemungkinan terjadinya kebakaran
dengan dasar pendeteksian dini melalui detectors kebakaran.
MCP-FA harus dapat memverifikasi dan memproses output sinyal detectors yang
digabungkan dengan data-data yang harus diketahui oleh pengguna (operator)
antara lain; display event (kejadian/peristiwa), kontrol apa saja yang harus
dijalankan, tugas apa yang harus dikerjakan serta respon terhadap perintah yang
harus dijalankan secara manual oleh Operator.
Sistem MCP-FA harus bersifat modular yang dapat dikembangkan dari kapasitas
minimum hingga maksimum yang diperbolehkan sesuai standar masing-masing
produk yang ditawarkan.
MCP-FA harus dapat memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan remote
operating terminal, dimana Remote operating terminal tersebut memiliki
kemampuan untuk melakukan atau pemprogram secara sebagian atau secara
keseluruhan kinerja detectors yang berada dibawahnya.
MCP-FA harus juga memiliki kemampuan untuk memonitor peralatan-peralatan lain
yang berhubungan dengan sistem pendeteksian kebakaran yang berasal dari signal,
sebagai berikut :
1. Flow switch Sprinkler,
2. Stand alone automatic extinguishing system (bila ada),
3. Stand alone gas detection system (bila ada),
4. Informasi dari peralatan-peralatan teknis lainnya (sesuai gambar rencana).

13.3.3 Spesifikasi Teknis MCP-FA :


1. MCP-FA terdiri dari suatu komponen perangkat keras (hardware) dan lunak
(software) yang terintegrasi terhadap beberapa kefungsian system pendeteksian
dini, antara lain diuraikan :
Type of communication network : Analog Multiplex Addressable
HALAMAN : IV - 29
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

a. Transmission Speed : Min 9.600


b. System capacity of LCD : 80 character Alphanumeric
o
c. Permissible ambient temperature : 10 – 50 C
d. Permissible relative humidity : 10 – 90 %
e. Kemungkinan software historical log, field programable, network diagnostic,
f. Kapasitas Addressable loop minimum 8,
g. Kapasitas Addressable detektor per-loop minimum 128,
h. Kapasitas Addressable modul per-loop minimum 128,
i. Sistem bersifat modular,
j. Sistem dapat dikembangkan melalui jaringan,
k. Sistem harus memiliki fasilitas back-up (power dan CPU),
l. Sistem harus dapat mendeteksi devices secara address maupun secara
zoning,
m. Sistem harus memiliki fasilitas program terhadap time delay dan sensitivity
setting per-detectors,
n. Sistem harus dapat mendeteksi sinyal false alarm.
o. Juga sistem harus memiliki fasilitas interkoneksi dan terintegrasi dengan
sistem serta fasilitas lainnya :
1) Sistem Tata Suara :
Memberikan signal audio ke sistem Tata Suara (Sound System) yang
berisi petunjuk evakuasi message berupa rekaman suara manusia
dalam bahasa Indonesia dan Inggris yang diaktifkan saat general alarm
terjadi.
2) Sistem Tata Udara :
Memberikan indikasi bila terjadi alarm, untuk menghidupkan
Pressurized Fan dan mematikan kinerja AHU dan FCU.
3) Sistem Transportasi Dalam Gedung :
Menurunkan dan parkir Lift ke lantai dasar dan atau lantai terdekat,
bila terjadi general alarm.
4) Sistem Telepon :
Mengirim alarm dan mengumumkan dalam keadaan kebakaran kepada
Dinas Pemadam Kebakaran (Fire Brigade) setempat, melalui PABX
(hanya berupa fasilitas auto dial).
2. Data - Data Teknis MCP-FA :
MCP-FA (adalah juga Inteligent Fire Alarm Panel) :
a. Operation Voltage : 24 Volt
b. Power Suply : 110/230 volt
c. Temperatur : 0 C to 49 C
d. Humidity : 93 % RH ,non condensing
e. Approval : UL,ULC.CSFM.MEA.FM,CE
HALAMAN : IV - 30
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

f. Max No of addressable module /loop : 99 – 255


g. Signal line : 24 volt DC
h. Max No of addressable detector/panel : 2590
i. Max No of Annunciator panel : 64 unit
j. Display : LCD panel
k. Type : Wall mounting/standing
l. UPS : 2 kVA External battery 50 AH
3. Power Supply :
Power supply diperlukan untuk mengaktifkan peralatan Fire Alarm berupa
sumber utama maupun sumber cadangan.
Seluruh peralatan Fire Alarm harus dapat dioperasikan pada sumber tegangan
utama 220 VAC + 15% dengan 48 - 52 Hz.
4. Battery:
Battery harus disediakan sebagai sumber tenaga cadangan untuk MCP-FA dan
Transponder agar bila sewaktu-waktu supply daya listrik utama PLN /Genset
padam, sistem Fire Alarm masih dapat berfungsi dengan baik.
Jenis yang digunakan harus dari jenis rechargeable type Sealed Lead Acid Battery
(24 Vdc). Battery ini harus bertegangan Normal sesuai tegangan sistem (24 Vdc)
dengan kapasitas kebutuhan (ampere-hour) yang disesuaikan, sehingga battery
sanggup memberikan supply secara Normal dan secara terus menerus selama 24
(dua puluh empat) Jam sistem bekerja secara penuh dan diikuti dalam keadaan
general alarm 4 (empat) Jam.
5. Charging:
Sistem harus dilengkapi dengan battery charger (pengisian battery) yang dengan
automatis mengisi battery setelah terpakai dan mempertahankan tegangan
battery (refresh) bilamana battery tidak terpakai.
Besarnya arus pengisian disesuaikan dengan nilai rating battery yang digunakan.
6. Rack Battery :
Battery harus ditempatkan pada rak/lemari yang terkunci, bagian dalam lemari
harus dilindungi dari pengaruh korosi, kelembaban dan adanya bukaan terhadap
kemungkinan udara luar dapat masuk kedalam rak/lemari.
Penyusun battery dalam rak harus mudah dicapai saat dilaksanakan
maintenance dan atau jika diperlukan penggantian battery.
7. Capacity:
Pengoperasian MCP-FA menggunakan battery secara darurat (emergency)
minimum harus dapat bekerja atau mendeteksi fully capacity selama 4 (empat)
Jam penuh, tanpa supply daya listrik dari sumber PLN dan atau Diesel Generator
Set.
8. Detector, Manual Break Glass, Lamp Indikator, Bell :
a. Addressable Smoke Detectors Type Photo Electric :
(Photo Electric Smoke Detector)
Berfungsi sebagai media input automatis pendeteksi dini terhadap
kepekatan asap (sesuai pemrograman sensitivitas).

HALAMAN : IV - 31
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Pada saat detectors ini aktif maka pada MCP-FA, akan langsung terlihat
address dimana detectors tersebut berada, sehingga dengan mudah dapat
segera diketahui asal alarm secara cepat dan tepat.
Type addressable detectors, adalah :
1) Operating voltage : 15 – 35 Vdc
2) Operating current : < 200 mA
3) Data transmission speed : 167 Baud
4) Alarm current : 5 – 50 mA Max
5) Operating temperature : - 25 – + 50 oC
o
6) Storage temperature : - 30 – + 75 C
o
7) Relative humidity : < 34 C ; 95 % max
8) Sensitivity : 0,03 – 1,6/ ft smoke obscuration
9) Photo electric : Light Scattering
b. Addressable Detectors Panas Type Temperatur Tetap :
(Fixed Temperature Detectors)
Berfungsi sebagai media input automatis pendeteksi panas, pada saat
detectors ini aktif maka pada MCP-FA, color graphic computer akan langsung
memperlihatkan address dimana detectors tersebut berada, sehingga
dengan mudah dapat segera diketahui asal alarm secara cepat dan tepat.
Type addressable detectors temperatur tetap, adalah :
1) Operating voltage : 15 – 35 Vdc
2) Operating current : < 200 mA
3) Data transmission speed : 167 Baud
4) Alarm current : 5 – 50 mA Max
5) Operating temperature : - 25 – + 50oC
6) Storage temperature : - 30 – + 75oC
7) Relative humidity : < 34oC ; 100 % max
8) Response sensitivity : 54 – 62oC
9) Max stand by current : 100 uA
c. Addressable Detectors Panas Type ROR (Rate Of Rised) :
Berfungsi sebagai media input otomatis pendeteksi kenaikan panas, pada
saat detectors ini aktif pada MCP-FA, color graphic computer akan langsung
terlihat address dimana detectors tersebut berada sehingga dengan mudah
dapat segera diketahui asal alarm secara cepat dan tepat.
1) Operating voltage : 15 – 35 Vdc
2) Operating current : < 200 mA
3) Data transmission speed : 167 Baud
4) Alarm current : 5 – 50 mA Max
5) Operating temperature : - 25 – + 50 oC
6) Storage temperature : - 30 – + 75 oC
7) Relative humidity : < 34 oC ; 100 % max

HALAMAN : IV - 32
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

8) Response sensitivity : 54 – 62 oC & 10 oC/menit


9) Max stand by current : 100 uA
d. Addressable Beam Smoke Detectors :
Berfungsi sebagai media input automatis mendeteksi kepekatan asap (sesuai
pemrograman sensitivitas). Detektor jenis ini memiliki transmitter dan
receiver dalam housing yang sama. Reflector ditempatkan pada remote area
pada sisi ujung yang berlawanan dengan transmitter untuk merefleksikan
sinar yang ditransmisikan oleh transmitter.
Reflector ini tidak memerlukan pengkabelan apapun dan pada saat detektor
ini aktif maka pada MCP-FA, color graphic computer akan langsung terlihat
address dimana detektor tersebut berada sehingga dengan mudah dapat
segera diketahui asal alarm tersebut secara cepat dan tepat.
1) Operating voltage : 21.2 – 31.2 Vdc
2) Operating current : 1.5 mA
3) Self test interval : 15 min
4) Data transmission speed : 4800 Baud
5) Operating temperature : - 25 – + 70 oC
6) Storage temperature : - 30 – + 75 oC
7) Relative humidity : < 30 oC ; 95 % max
e. Addressable Manual Break Glass :
1) T y p e : Jenis yang dipakai merupakan surface
mounted dan dilengkapi dengan Break
Glass
2) W a r n a : Merah
3) Operating voltage : 15 – 35 VDC
4) Ambient temp. : 0 oC – 80 oC
5) Relative humidity : 95 %
6) Contract Load : 0.1 A / 1 w
7) Current Capacity : 3 Amps @ 125 VAC
f. Alarm Lamp (Strobe)
1) T y p e : 24 VDC xenon strobe available with 75
candela output (strobe candela rating is
clearly indicated on reflector)
2) Housing Color : Red with white “FIRE” lettering
3) Operating temperature : - 40 oC to 70 oC
4) Flash Rate : 1 Hz
g. Alarm Bell
1) Diameter : 6 inch
2) Sound level : 85 dB at/3m
3) Operating voltage : 24 VDC
h. Alarm Bell (Strobe c/w Horn/Optional)

HALAMAN : IV - 33
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

1) T y p e : Low current, 24 VDC electronic horn with


harmonicallyrich output sound suitable for
either coded or steady operation
2) Sound level : 88 - 91 dB at/3 m’
Catatan :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menawarkan alarm lamp (strobe) dan alarm
bell lengkap dengan horn dalam satu merk.
Setiap lantai harus dilengkapi dengan minimum satu rangkaian independent
bell dan masing-masing harus programmable pada control unit untuk
mengaktifkan individual bell circuit dengan berdasarkan lantai atau general
alarm.
13.3.4 Arrester Unit :
Arrester unit akan melindungi peralatan MCP-FA dari bahaya transient surges
switching dan electromagnetic pulses. Pemasangan arrester unit harus dekat
dengan power masuk dari panel dan terhubungkan paralel dengan beban listrik
serta unit ini harus ditanahkan dengan tahanan maximum 0,5 Ohm (Ώ).
13.3.5 Cabeling:
Kabel instalasi Fire Alarm yang dipakai adalah dari jenis, antara lain :
1. Kabel yang dipergunakan untuk instalasi addressable detektor/Addressable
modul Monitoring/addressable kontrol/Addressable manual break glass menuju
MCP-FA menggunakan kabel dengan jenis Twisted Shielded Type AWG–18 Flame
Resistant Cable,
2. Instalasi menggunakan standard NFPA style 7 (class A),
3. Kabel yang dipergunakan untuk menghubungkan catu daya pada modul/
Transponder dari main control panel adalah kabel Fire Resistant 2 x 1.5 mm2.
4. Kabel yang dipergunakan untuk menghubungkan catu daya pada modul/
Transponder ke detektor konvensional adalah jenis NYA 2 x 1.5 mm2.
5. Kabel yang dipergunakan untuk interkoneksi dengan sistem lain adalah Fire
Resistant Cable (FRC) yang memiliki daya tahan minimum 3 Jam terhadap api
yang memiliki suhu 300oC sampai dengan 750oC.
13.3.6 Main Distribution Frame (MDF) :
MDF hendaknya rust proof steel plate dengan ketebalan minimum 2 mm dan di-
finish dengan gray color baked acrylic paint (jika tidak ditetapkan). MDF harus
diketanahkan (grounding) maximum 1 Ohm (Ώ).
13.3.7 Conduits:
Seluruh kabel harus dipasangkan di dalam konduit, bahan pipa PVC high impact
dengan dimensi yang cukup dibuat sedemikian rupa, sehingga sisa rongga konduit
sekitar 40 % untuk ventilasi.
13.3.8 Fire Management Station (FMS) :
Di area Kawasan Bandara Syamsudin Noor ini dilengkapi pusat pengendalian
kebakaran dimana lokasinya terpusat di-bangunan Terminal.
Dalam pusat pengendali kebakaran inilah terdapat suatu system Fire Management
Station (FMS) yang memiliki kemampuan antar muka untuk monitoring terhadap
adanya bahaya kebakaran di area Terminal dan gedung Penunjang melalui
pengamatan dalam satu monitor workstation.
HALAMAN : IV - 34
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Apabila terjadi suatu kejadian, FMS akan menampilkan type dan lokasi pastinya
sumber signal tersebut dalam bentuk grafik CAD. Fungsi utama FMS adalah
perencanaan/pengaturan setiap kejadian, mengaktifkan dan memonitor fungsi
system dan fungsi laporan.
Karena itu ketika ada suatu kejadian, Tim pemadam kebakaran atau personel yang
terkait harus dapat menentukan macam keadaan bahaya yang terjadi yang di ikuti
dengan tindakan yang harus diambil.
FMS harus memiliki aturan yang sederhana, mudah dipahami oleh Operator dan
yang dapat memberikan arahan kepada Operator selama terjadi aktivitas bahaya.
13.3.9 Kefungsian peralatan :
Software grafis tersebut harus memiliki kemampuan untuk dapat menampilkan
display kapanpun bila dikehendaki. Operator dapat menghentikan buzzer atau
pesan suara dengan tombol tertentu. Pengaturan setiap kejadian harus dalam
daftar yang baik dalam format urutan dari atas ke bawah dan diberi kode warna
sehingga tingkat bahaya dapat diterjemahkan dengan baik. Untuk mencegah dari
serangan virus, direkomendasikan dilengkapi dengan suatu antivirus versi terakhir.
13.3.10 Data Teknis :
Personal Computer yang digunakan untuk FMS ini minimal memiliki spesifikasi
teknis sebagai berikut :
 Processor : Intel Pentium IV 2. 8 GHz
 Hard disk : 40 GB
 Memory RAM : 256 MB
 Power Supply : 220 V +/-10, 50 Hz
 Disk Storage : 3,5 inch/CD/DVD ROM c/w internal modem
 Ethernet Card : 100 Mb
 Display unit : 1024 x 768 video adapter.
 Control system : Keyboard and Mouse
 Port : Com (2), LPT (1), USB (1)

13.4. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN :


13.4.1 Peralatan Fire Alarm :
 Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian, Manual Break
Glass dipasang bersatu dengan hydrant box dan bilamana ada yang berada di
luar Hydrant Box maka dipasang pada ketinggian 1,5 m dari lantai.
 Alarm bell dipasang bersatu dengan Hydrant Box dan bilamana ada yang berada
di luar Hydrant Box maka dipasang pada jarak + 0,5 m dibawah plafond atau
disesuaikan dengan keadaan lapangan.
 Alarm Strobe dipasang bersatu dengan Hydrant Box.
 Disekitar detector harus ada ruang bebas dengan radius minimal 0,75 m dari
detector.
 Peralatan Sistem Fire Alarm ini harus diketanahkan (grounding) dengan
hambatan maximum 1 Ohm.

HALAMAN : IV - 35
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

 Supply listrik untuk peralatan ini dimasukkan dalam kelompok Emergency load
dari Diesel Generator Set.
13.4.2 Instalasi Kabel dan Konduit :
1. Semua kabel yang dipasangkan mendatar harus dipasang diTrunking Kabel/ Tray
dan instalasinya memakai pipa konduit.
2. Semua kabel yang dipasang di Shaft secara vertikal harus dipasang pada tangga
kabel dan di klem ke struktur bangunan dengan saddle klem.
3. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan
memakai flexible conduit, Isolasi antara urat-urat kabel terhadap tanah
minimum 20 M.ohm.
4. Semua pipa instalasi di plafond, di langit-langit dan di Shaft harus diberi marker
setiap jarak 10 m dengan warna merah (fire alarm), hitam (tata suara/bas), biru
(telepon), hijau (data), kuning (security), coklat (bcms), orange (fids) dan ungu
(master clock).
13.4.3 Kabel Trunking (Kabel Tray) dan Tangga Kabel :
1. Kabel Tray harus terbuat dari bahan baja yang telah mengalami proses Hot Dip
Galvanized minimum 10 micron dengan lebar sesuai gambar perencanaan,
dimana untuk panjang dari masing-masing ukuran tersebut disesuaikan dengan
gambar rencana.
2. Kabel Tray ini dipakai untuk instalasi sistem elektronik (untuk instalasi : Fire
Alarm, Public Address System (Sound System), Telepon (PABX), Kabel Data,
Security, BCMS, Master Clock, FIDS).
3. Cara pemasangan kabel Tray harus digantung pada dak beton dengan besi
bundar berulir (iron rod diameter 10mm) dengan jarak antar besi penggantung
maksimum 150 cm.
4. Pada setiap belokan atau pencabangan, bentuk kabel Tray harus dibuat
sedemikian rupa sehingga kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan.
5. Tangga kabel (Ladder) terbuat dari baja yang telah diproses Hot Dip Galvanized
dengan lebar sesuai gambar perencanaan, dimana untuk panjang dari masing-
masing ukuran tersebut disesuaikan dengan gambar rencana.
6. Tangga kabel (Ladder) digunakan untuk keperluan instalasi kabel feeder sistem
elektronik (untuk instalasi : Fire Alarm, Public Address System (Sound System),
Telepon (PABX), Kabel Data, Security, BCMS, Master Clock, FIDS).
7. Kabel feeder yang dipasang pada tangga kabel atau cable ladder harus diklem
(diikat) dengan klem-klem kabel (pengikat/kabel tie).
8. Sebelum dilakukan pemasagan kabel Tray, letak dan jarak dari dinding atau
ceiling dikoordinasikan dengan instalasi lainnya (misal : VAC, Plumbing dan
Listrik) dan atas petunjuk MK.
9. Jarak minimum antara kabel Tray Elektrikal dan Elektronik adalah 30 cm.
10. Tangga kabel (Ladder) dipasang ke dinding dengan memakai 3 buah dynabolt
berukuran ½” x 2” pada tiap kelipatan maksimum 75 cm.
13.4.4 Pengujian:

HALAMAN : IV - 36
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen tunggal
(authorized) penjualan peralatan tersebut dan pihak tersebut harus menyiapkan
sertifikat pemasangan yang baik dari instansi yang berwenang.
Pengujian terhadap tahan isolasi dan grounding kabel instalasi harus dilakukan
sesuai dengan PUIL edisi tahun 2000.
13.4.5 Referensi Produk :
Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi
teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor pekerjaan ini dimungkinkan untuk mengajukan
alternatif lain yang setara. Penyedia Jasa/Kontraktor dapat melakukan penggantian
material jika sudah mendapat persetujuan resmi dan tertulis dari Pemilik proyek/PT.
Angkasa Pura I (Persero) / MK / Perencana.

Daftar Material, Produk Pabrik / merk yang direkomendasikan :

No Uraian Material Spesifikasi Teknis


1. MCFA Fully Addressable system, minimum 8 loops
2. Power supply Tegangan 220 VAC  15% dengan 48 - 52% Hz
3. Battery Jenis : Rechargeable type sealed lead Acid battery
(24V dc)
4. Battery charge Nilai rating disesuaikan dengan battery
5. Rak battery Plate baja “hot dip galvanized”, minimum 10 micron.
6. Conventional smoke Temperatur Range : 0o C - 60o C
detectors Photo Electric : Light scattering
7. Conventional Heat Temperatur : 57o C - 60o C
detectors
8. Addressable detector 15 – 35V dc
asap type photo electric Photo electric : Light scattering
9. Addressable detector 15 – 35V dc
panas type temperatur Response sensitivity : 54 – 62 oC
tetap (fixed temperatur
detector)
10. Addressable detector 15 – 35Vdc
panas (Rate of Rised) Response sensitivity : 54 - 62 oC
11. Addressable beam 21,2 – 31,2 Vdc
smoke detector
12. Addressable manual Jenis yang dipakai surface mounted dan dilengkapi
break glass dengan Break Glass
13. Alarm lamp / strobe 24 Vdc xenon strobe available with 75 candela Output
14. Alarm Bell 24 Vdc; sound level : 850 bat/3m ’
15. Alarm bell strobe Low current, 24 VDC electronic horn with harmonically
c/w horn optimal rich Output sound suitable for either coded or steady
Operation.
16. Surge Arrester unit Sesuai kebutuhan
17. Kabeling Twisted shielded type AWG 18 Flame Resistant Cable
18. MDF Rust proof steel plate, tebal 2mm dan difinish dengan
gray color baked acrylic paint.
19. Conduit, Does, Tee, PVC high impact dia.20mm,
Bracket/Support

HALAMAN : IV - 37
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

PASAL 14
SPESIFIKASI TEKNIS SISTEM TATA SUARA (PUBLIC ADDRESS SYSTEM)

14.1. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM :


14.1.1 Penjelasan Umum :
Penyediaan seluruh pekerjaan sistem listrik Elektronika Bandara sehingga dapat
beroperasi secara sempurna.
Gambar-gambar, spesifikasi teknis dan bill of quantity adalah merupakan bagian
yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi
teknis bersifat mengikat, dengan kode gambar ETS.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor maupun Instalatur haruslah oleh Badan atau Institusi yang dapat
dipercaya, mempunyai reputasi kerja yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja
yang cakap, berpengalaman dalam bidangnya.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menempatkan Pengawas yaitu seorang atau lebih
sarjana teknik yang dianggap ahli sebagai wakil dari perusahaan yang dapat
memberikan keputusan-keputusan perihal proyek ini, apabila sewaktu-waktu
diperlukan.
Pemilik/Wakil Pemilik PT. Angkasa Pura I (Persero), MK, Perencana dapat meminta
penggantian Pengawas yang lain apabila pengawas yang ditempatkan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya.
14.1.2 Gambar-gambar :
1. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi listrik dalam
Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar ETS.
2. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun
pemasangan dan lain-lain. Jika ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal
diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan
tender/aanwijzing.
Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 3 (tiga) set gambar
yang disebut "As Built Drawings" yaitu gambar dari semua material, peralatan
dan instalasi sistem listrik Elektronik yang terpasang, (1 set kalkir dan 3 set
blueprint dan Compact Disk).
3. Gambar2 sistem Elektronik ini menunjukkan keseluruhan besaran dan
jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi yang harus sesuai kondisi
dan atau pelaksanaan di lapangan.
4. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur berkaitan dengan kontruksi dan detail
akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan
kontruksi dan detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut
seperti "Shop Drawings" dan gambar-gambar detail lainnya.
5. Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini harus
disampaikan secara tertulis 4 (empat) hari sebelum dilakukan pekerjaan, untuk

HALAMAN : IV - 38
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

dilaporkan kepada MK/Perencana di lapangan sebagai langkah pelaksanaan,


dimana biaya sudah dicakup pada unit price dari item penawaran yang diajukan.
14.1.3. Klausal Yang Disebutkan kembali :
Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain
maka hal ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain
tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling
bertentangan antar gambar dan spesifikasi teknis maupun Bill Of Quantity, maka
yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
14.1.4. Koordinasi Pekerjaan :
Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan
koordinasi pada seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut bagian pekerjaan instalasi Elektronik di dalam
proyek ini harus dikoordinasikan lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan, termasuk melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.
14.1.5. Material dan "Workmanship" :
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru
(brand new) dan material harus tahan terhadap iklim tropis.
Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai ketrampilan dibidangnya.
Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah tanggung jawab Penyedia
Jasa/Kontraktor, melengkapi surat sertifikat yang SAH untuk setiap personal ahli,
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian
masing-masing.
14.1.6. Daftar Material :
Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyertakan,
melampirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang
akan dipasangkan pada proyek ini, dan harus disebutkan pabrik, merk,
manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog.
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak
boleh sebagian-sebagian untuk diperiksa dan disetujui MK/Perencana.
14.1.7. Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan :
Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen tertentu maka Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menawarkan dan
memasangkan sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa/Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak diproduksi lagi ataupun sukar didapat
dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus sesegera mungkin memesannya
pada keagenannya di Indonesia.
Apabila penyedia Jasa/Kontraktor telah berusaha untuk memesannya namun pada
saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka MK/Perencana
akan menentukan alternatif, merk lain dengan spesifikasi teknis minimal yang sama.
Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus

HALAMAN : IV - 39
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

memberikan foto copy dari bukti pemesanan material yang menyatakan bahwa
material-material tersebut telah dipesan (order import).
14.1.8. Shop Drawings :
Setelah persetujuan dan penetapan pemenang lelang, Penyedia Jasa/Kontraktor
diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui Perencana dan MK. Shop
drawings harus diberi catatan yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah
sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi ruangan yang disediakan untuk
penempatan peralatan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh
koordinasi juga komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari
keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian dari penggambaran tidak akan
diperhatikan.
Gambar shop drawings harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
14.1.9. Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya (As Built Drawings) :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus mempergunakan secara baik satu set lengkap
gambar-gambar di lapangan yang harus diberi tanda dengan tepat pada lokasi
seluruh jenis atau sistem Outlet panel/kabinet, Peralatan, Pengkabelan dan
seterusnya dengan dimensi yang diambil dari patokan center kolom (as kolom).
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya
("as installed") dari seluruh instalasi.
Penyedia Jasa/Kontraktor pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum
Serah Terima Pertama) harus menyerahkan gambar "as built drawings" yang
menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada
Perencana/MK yaitu sebanyak 4 (empat) set gambar cetak biru dan 1 (satu) set
kalkir dan 1 set Copy Compact Disk.
14.1.10 Substitusi:
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
harus menjelaskan produk, teknis, kondisi penggunaan sesuai spesifikasi teknis
atau Penyedia Jasa/Kontraktor dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Perencana/MK
sebelum pemesanan jika disetujui.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor
harus mengajukan secara tertulis nama Negara dari Pabrik asal peralatan,
katalog yang menguraikan data secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan dalam proyek ini adalah sesuai dengan spesifikasi teknis serta
kondisi proyek.
14.1.11 Contoh Material :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material
untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/MK sebelumnya.
Seluruh biaya pengadaan contoh material ditanggung atau atas biaya Penyedia
Jasa/Kontraktor. Contoh-contoh tersebut (mock-up) harus dimasukkan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
14.1.12 Proteksi:

HALAMAN : IV - 40
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara


memadai oleh Penyedia Jasa/Kontraktor, sebelum atau selama pengerjaan dan
sesudah selesai pekerjaan instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan
yang ceroboh dan sistem proteksi yang kurang memadai tidak dapat diterima untuk
instalasi proyek ini.
14.1.13 Access Opening :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan)
untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik.
Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti
dinding-dinding, langit-langit dan seterusnya harus dilengkapi dengan fasilitas
penutup yang tepat bagi permukaan peralatan.
Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.
14.1.14 Pengetesan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan dan harus
melakukan percobaan seperti operasional sesungguhnya secara tepat dari seluruh
sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah dan harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi.
14.1.15 Data Suku Cadang :
Sejak pengiriman bagian-bagian dan peralatan ke lapangan, Penyedia Jasa/
Kontraktor harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare
parts) untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat
supplier serta tambahan daftar dari suku cadang atau suplai yang normal pada
setiap pembelian suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi teknis ini harus
dilengkapi oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
Biaya yang timbul dengan adanya pendataan atau pengadaan spare parts tersebut
merupakan tanggung jawab dan resiko penyedia Jasa/Kontraktor.
14.1.16 Peraturan Hak Patent :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melindungi Pemilik, Perencana/MK terhadap semua
klaim atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana dalam hubungan
dengan semua merk dagang atau produksi, hak cipta, hak patent pada semua
material atau peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.
Pemilik, Perencana/MK terbebaskan dari segala tuntutan perihal Hak Cipta, Hak
patent dari seluruh penggunaan merk pabrik atau badan yang digunakan dalam
proyek ini.
14.1.17 Kebersihan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-
sisa material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus
diselesaikan tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapid an dikoordinasikan
bersama Penyedia Jasa/Kontraktor lain atas persetujuan MK.
14.1.18 Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya
Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in dalam
beton atau pekerjaan konstruksi.
14.1.19 Buku Petunjuk (Manual) , Instruksi, dukungan pabrik,suku cadang dan garansi.

HALAMAN : IV - 41
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan


dan manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian
peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyiapkan penjelasan tentang penyediaan suku
cadang seluruh peralatan2.
Seluruh peralatan harus disiapkan kartu garansinya. Garansi untuk seluruh peralatan
dan seluruh sistim adalah 1 (satu ) tahun.
14.1.20 Kelengkapan Instalasi :
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem
atau suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem
yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian
atau komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi
teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Kontraktor harus mengadakan dan
menjamin sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.
14.1.21 Masa Jaminan :
Seluruh pekerjaan instalasi Sistem Tata Suara harus dijamin akan bekerja dengan
baik dan sempurna, serta semua peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan
Sistem Tata Suara ini harus diberi pemeliharaan secara cuma-cuma selama 12 (dua
belas) bulan setelah penyerahan pekerjaan (Serah Terima Kedua).
Garansi peralatan selama 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan cuma-cuma
berakhir dan Penyedia Jasa/Kontraktor dapat saja mengajukan usulan untuk
mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali ditentukan lain.
14.1.22 Familiarisasi Peralatan :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mengadakan Familiarisasi peralatan terhadap
perangkat dan material yang akan dipasangkan pada proyek ini pada pabrik asal
peralatan, dimana untuk kegiatan tersebut harus diikuti oleh Wakil Penanggung
Jawab Proyek PT. Angkasa Pura I (Persero), MK dan Perencana.
Familiarisasi peralatan dimaksudkan untuk melatih User dan Tim teknis PT. Angkasa
Pura I (Persero), agar dalam mekanisme pengoperasian peralatan tersebut sesuai
dengan petunjuk serta persyaratan yang berlaku.
Seluruh biaya yang timbul akibat kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan
Penyedia Jasa/Kontraktor dan sudah termasuk dalam penawarannya.
14.1.23 Familiarisasi di-Lokasi :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melakukan Familiarisasi di-lokasi, yaitu; mendidik
operator di lokasi atau orang-orang yang ditunjuk oleh User PT. Angkasa Pura I
(Persero) untuk menjalankan, mengoperasikan, melakukan pengujian dan
maintenance seperlunya terhadap instalasi dan segala biaya yang timbul akibat
kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor dan
sudah termasuk dalam penawarannya.

14.2. SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS :


14.2.1. Uraian System :
Sistem Tata Suara yang diusulkan berfungsi untuk :Public address, sound system dan
car call. Instalasi tata suara digunakan untuk memberitahukan pengumuman atau
back ground musik dan pada saat darurat dapat menyampaikan pengumuman dan
cara-cara evakuasi dan penyelamatan kebakaran,Public Announcement sistem.

HALAMAN : IV - 42
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Sistem Tata suara pada Bandara Syamsudin Noor ini direncanakan memiliki sentral
matrix system dengan dibagi menjadi 53 zoning .
Sentral matrix ini mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
a. Masing-masing area memungkinkan mendapatkan program suara / audio yang
berbeda-beda.
b. Program suara / audio disatu area dimungkinkan tidak dapat mengganggu area
lainnya.
c. Program suara / audio disatu area dapat di-interupsi oleh signal chime, pre
recorded message atau informasi yang disampaikan melalui paging.
d. Sistem harus memiliki fasilitas priority sesuai gambar rencana.
e. Sistem harus dapat di-integrasikan dengan sistem Flight Information Display
System (FIDS) Bandara.
f. Sistem harus dapat di-integrasikan dengan sistem Fire Alarm.
g. Sistem harus memiliki self diagnostic,
h. Program perubahan audio dari satu zone ke zone lain dapat dilakukan di PC yang
memiliki program software,
i. Sistem harus memiliki warning display yang terdiri atas warning, error, caution,
emergency dan false,
k. Sistem harus dapat melakukan pengontrolan output volume disetiap area/ zoning
melalui sentral,
l. Sistem melalui LCD display dapat memonitor Audio input dan output, mengontrol
input operation dan output operation,
m. Sistem harus dilengkapi dengan fasilitas interkoneksi dengan intercom exchange/
Paging System,
n. Sistem harus dilengkapi dengan Digital Voice Announcing System (Pre Record),

14.2.2 Peralatan-peralatan yang digunakan pada sistem tata suara ini adalah sebagai
berikut :
 Paging mic dilengkapi chime/ gong/ alarm, cassette deck, tuner, mixer pre
amplifier dan power amplifier. Dari power amplifier disalurkan ke Main
Distribution Frame (MDF) dan dari MDF didistribusikan ke IDB (Intermediate
Distribution Board) baru kemudian ke Terminal Box (TB) pada setiap area
gedung Bandara dan untuk selanjutnya dari TB didistribusikan ke ceiling speaker.
Sebagai kabel penghubung digunakan NYY dan kabel-kabel yang menuju ceiling
speaker dari junction box adalah jenis NYMHY.
 Car call yang digunakan sebagai pemanggil supir atau personil,dan speaker yang
digunakan adalah Horn speaker.
 Informasi pada saat terjadi kebakaran/ voice evacuation.
Sound Pressure Level (SPL) direncanakan berdasarkan standar bangunan di
Indonesia berkisar antara 70-80 dB, dengan memperhitungkan faktor-faktor
kerugian, fungsional, jarak, maka direncanakan type ceiling speaker terpakai
berkapasitas 3 – 6 watt dengan SPL 90 dB.

HALAMAN : IV - 43
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Agar suara dapat diterima sama pada setiap posisi/ bidang maupun ruang, beberapa
hal yang perlu diperhatikan adalah :
 Sistem akustik ruang,
 Luas ruangan dan tinggi / rendahnya ceiling,
 Design arsitektural,
 Design struktur dan untuk ceiling speaker dipasang setiap jarak 3- 6 meter.

14.2.3 Standar dan Peraturan :


Dasar dan standard serta peraturan perencanaan instalasi yang dipergunakan dan
harus diikuti oleh Penyedia Jasa/Kontraktor adalah sebagai berikut :
 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.378/KPTS/1987,tentang Pedoman
Pemasangan sistem deteksi alarm kebakaran untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada bangunan dan gedung.
 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.02/KPTS/1985 ,tentang Ketentuan
Pencegahan Penanggulangan Kebakaran pada gedung.
 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000, edisi terakhir.
 Peraturan Dinas Kebakaran daerah setempat.
 Standard dan peraturan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat peralatan sound
system.

14.3. LINGKUP PEKERJAAN :


Penyedia Jasa/Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar, dimana
bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam spesifikasi teknis ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini maka menjadi
kewajiban Penyedia Jasa/Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya tambahan
biaya.
Pekerjaan sistem Tata Suara meliputi dan tidak terbatas dari yang disebutkan
namun merupakan satu kesatuan sistem yang bekerja sesuai spesifikasi teknis ini
dapat melayani dan memproteksi kelangsungan sistem, antara lain :
1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Peralatan sentral sistem tata suara
yang meliputi unit sumber sinyal suara (program source) :
 Emergency sirene generator dan pre recorder evacuation message
(emergency control panel),
 Microphon untuk paging /evacuation,
 Cassete tape recorder /player,
 Car call.
2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian penguat sinyal (audio amplifier),
meliputi : Pre Amplifier/mixer dan Power Amplifier.

HALAMAN : IV - 44
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Loudspeaker, meliputi : Ceiling


speaker, wall speaker, horn speaker, column speaker.
4. Pengadaan, pemasangan unit kontrol dan monitor serta sistem rak peralatan-
peralatan sentral tata suara,
5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kotak hubung bagi terminal box sesuai
gambar.
6. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel distribusi sistem suara
antara peralatan sentral dan sistem rak dengan kotak hubung bagi sesuai
gambar.
7. Pengadaan, pemasangan dan pengujian alat pengeras suara (speaker) dan jack
microphon sesuai dengan gambar rencana,
8. Pengadaan,pemasangan dan pengujian kabel penghubung antara kotak
hubung bagi terminal box dan dari terminal box ke speaker-speaker sesuai
gambar.
9. Melakukan testing, comissioning dan Training.
10. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepadá Pemilik, 1 (satu) bulan
sebelum Serah Terima, sebanyak 4 (empat) set gambar instalasi / manual
untuk menjalankan menggunakan / mengoperasikan dan pemeliharaan/
maintenance semua peralatan. Instruksi, operasional dan cara-cara
pemeliharaan peralatan yang disampaikan ke MK/perencana dalam bentuk
buku manual (edisi deluxe) dari pabrik pembuatnya yang dibuat dalam bahasa
Indonesia dan Inggris.
11. Setelah pekerjaan selesai dan material/instalasi telah pemasangan, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib membuat gambar terlaksana/as built drawings, gambar-
gambar tersebut menjelaskan letak peralatan sesuai as/poros/kolom gedung
sesuai dudukan akhir peralatan, lengkap ukuran dan tergambar lebih detail
dimasukkan untuk diperiksa dan disetujui MK/Perencana paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum dilakukan Serah Terima Pertama.
12. Gambar-gambar yang diserahkan antara lain : 1 set kalkir, 3 set gambar cetak
biru dan 1 set compact disk.
13. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memberi pendidikan/training kepada operator
atau orang-orang yang ditunjuk oleh Pemilik proyek untuk menjalankan,
mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya terhadap instalasi.
14. Seluruh biaya-biaya yang timbul karena adanya kegiatan ini menjadi
tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor ini dan sudah diperhitungkan dalam
penawarannya.
15. Seluruh pekerjaan instalasi Tata Suara harus dijamin akan bekerja dengan baik
dan sempurna, serta seluruh peralatan yang masuk dalam lingkup pekerjaan
Tata Suara harus diberi pemeliharaan cuma-cuma selama 12 (dua belas) bulan
setelah penyerahan tersebut selesai. Garansi dalam bentuk surat
jaminan/sertifikasi bahwa seluruh peralatan yang terpasang adalah sesuai
spesifikasi teknis dan daftar material yang telah disetujui MK, Perencana dan
Pemilik proyek/PT. Angkasa Pura I (Persero).

HALAMAN : IV - 45
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

16. Garansi selama ± 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan cuma-cuma


selesai, Penyedia Jasa/Kontraktor dapat saja mengajukan usulan untuk
mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali ditentukan lain.

14.4. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN :


Bahan dan peralatan yang akan dipakai dalam proyek ini harus memenuhi atau
sesuai dengan persyaratan teknis, antara lain :
14.4.1. Kotak Hubung Bagi ( IDF dan MDF ) :
Kotak hubung bagi ini harus dibuat dari plat besi galvanized, tebal 2 mm dan
seluruhnya harus dicat anti karat dengan ”zinchromat” sebelum dicat akhir dengan
cat bakar Acrylic, warna abu-abu (atau ditentukan lain oleh MK).
Kotak Hubung Bagi ini harus dilengkapi dengan kunci yang seragam untuk semua
Kotak hubung bagi dan terminal penyambungan kabel. Kotak Hubung bagi harus
dilengkapi dengan kabel gland sebanyak jumlah kabel yang keluar/masuk.
14.4.2. Kabeling:
Kabel-kabel distribusi dari MDF-SS ke JB-SS yang dipakai adalah jenis NYY dengan
jumlah kawat seperti yang tertera pada gambar rencana.
Kabel-kabel ke masing-masing ceiling speaker dari JB-SS yang dipakai adalah jenis
NYMHY 2 x 1,5 mm² dalam konduit PVC high impact dan Kabel ke masing-masing
speaker untuk Car Call menggunakan jenis NYY 2 x 1.5 mm².
Kabel ke Jack mikropone menggunakan two wire shielded (screned) 2 x 0,6mm².
14.4.3. Tangga Kabel :
Tangga kabel dipasang di Shaft, terbuat dari plate baja yang digalvanized dan
pemasangannya harus dilengkapi klem yang terbuat dari alluminium dan mur baut
dari stainless steel, diameter baut disesuaikan dengan berat dan jumlahnya kabel
yang direncanakan.
14.4.4. Peralatan Sentral :
a. Unit sumber sinyal suara (program source) meliputi :
 Emergency Sirene Generator dan Pre Recorder Evacuation Message
(Emergency Control Panel),
 Microphone untuk paging / evacuation,
 Casssete Tape Recorder / CD Player,
 Car Call.
b. Penguat Sinyal (audio amplifier) meliputi :
 Pre Amplifier / Mixer,
 Power Amplifier.
c. Loud Speakers meliputi :
 Ceiling Speakers,
 Wall Speakers,
 Horn Speakers,
 Column Speakers.
14.4.5. Data Teknis Peralatan :

HALAMAN : IV - 46
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

1. Emergency Sirene Generator dan Pre Recorder Evacuation Message (Emergency


Control Panel)
 Output Frequency 400/750 Hz,
 Level 100 mv,
 Indicator : red lamp,
 Bahasa : Indonesia dan Inggris.
2. Spesifikasi teknis Matrix Unit :
System : Matrix
Type : Motherboard dan bus architecture bersifat
modular.
Sistem dilengkapi dengan PC yang memiliki program software yang mengatur
lalu lintas signal input dan signal output
Sistem memiliki self diagnostic
Power Source : 220 – 240 V
Display : LCD
Jumlah Audio Input : Max 16
Jumlah Audio Output : Max 16
Host PC Interface : 1 x RS 232C
Buses : min 16 digital busses
Power Consumption : < 100 W
Operating Temperatur : 0 – 40 oC
Remote Microphone Interface : Min 10

3. Microphone untuk Paging


1. Type : dynamic microphone.
2. Directivity : unidirectional (cardiod)
3. Output impedance at 1 KH : 600 Ohm balanced
4. Frequency range : 60 – 12.000 Hz
5. Tipe : Hand Held
4. Remote Microphone :
1. Power Source : 24VDC
2. Current Consumption : 140 mA
3. Audio Output : 0 dB, 600 Ohm, balanced
4. Microphone : Unidirectional electret condenser type
5. Chime : min 4 kinds of build in chime with PCM
6. Maximum Connection : 1000 meter
7. Output Control : Microphone sensitivity control, monitor
speaker Volume control, chime volume
control
5. Cassete Tape / CD / MP3 Player :
1. Frequency Respone : 30 – 15.000 Hz
2. Distorsion : 1%
3. S/N Ratio : 50 dB.
HALAMAN : IV - 47
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

6. Radio Tuner AM/ FM Receiver :


1. Output Level : - 20 dBuV/0 dBV
2. Output Impedance : - 20 dBV
3. Distorsion : kurang dari 1 %
4. S/N Ratio : 45 dB ( AM), 70 dB ( FM )
7. Pre-Amplifier :
1. Input : 3 input group, 2 input mic, 2 input aux
2. Tone control : +/- 10 K ohm pada 100 mhz
3. Frequency Respone : 50 – 20.000 Hz  3 dB.
4. S/N ratio : 60 dB
5. Distorsion : kurang dari 1 %
8. Power Amplifier :
1. Frequency response : 30 – 15.000 Hz  1 dB
2. Power output : sesuai gambar
3. Line voltage : 50 V, 70 V, 100 V
4. S/N ratio : 70 dB
5. Input sensitive : 0 dBs / 775 mV
6. Distorsi : < 2%
7. Output impedance : 42 Ohm ( 100 V )
9. Graphic Equalizer :
1. Frequency Response : 30 – 20.000 Hz  1 dB
2. Equalizer Control : + 12 dB
3. Equalizer Center Frequency : 50 Hz – 16 K
4. Harmonic Distorsion : 0.2% at 1 kHz
10. Ceiling Speakers :
1 Sound pressure level : 90 dB/1m/1W
2 Frequency response : 100 – 16.000 Hz
3 Input Impedance : 1,7 Kohm/6 W,3,3 Kohm/3 W, 6,7
Kohm/1,5 W
4 Speaker dimension : 12 cm
11. Column Speakers :
1. Sound pressure level : 100 dB/1m/1W –rated 30W
2. Frequancy response : 160 – 10.000 Hz
3. Input power : sesuai kebutuhan
4. Pattern : 180o horizontally x 30o vertical
12. Wall Speakers :
1. Type : heat/ fire resist
2. Sound pressure level : 91 dB/1m/1W
3. Input power : sesuai kebutuhan
4. Line voltage : 70 V, 100 V

HALAMAN : IV - 48
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

5. Frequency response : 100 – 8.000 Hz


6. Coverage angle Frequency response : 100°
13. Horn Speakers Emergency Paging dan Car Call :
1. Sound pressure level : 112 dB/1m/1W
2. Input power : sesuai kebutuhan
3. Line voltage : 70 V, 100 V
4. Frequency response : 280 – 12.500 Hz
5. Rated Input : 10 W dan 15 W
o o
6. Operating Temperature : - 20 C to 55 C
14. Column Speakers Car Call :
1. Sound pressure level : 90 dB/1m/1W
2. Input power : sesuai kebutuhan
3. Line voltage : 70 V, 100 V
4. Frequency response : 150 –10.000 Hz

14.4.6. Persyaratan Teknis Pemasangan :


1. Rak peralatan :
Rak peralatan sistem Tata Suara ditempatkan sesuai dengan fungsi sistem dan
di grounding dengan tahanan maksimum 0,5 Ohm.
Seluruh kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan
menggunakan flexible conduit.
2. Kotak Hubung Bagi :
Kotak Hubung Bagi ditempatkan diruang Panel/Shaft disetiap lantai, untuk
penempatan diruang panel maka kotak diletakkan pada ketinggian 150cm dari
lantai. Pemasangan Kotak Hubung Bagi ini memakai dynabolt ½ “ x 2” sebanyak
4 buah dan semua kabel yang masuk atau keluar dari Kotak Hubung ini harus
menggunakan kabel gland.
3. Kabel, Konduit dan Tangga Kabel :
Semua pemakaian kabel harus ditempatkan di dalam PVC konduit high impact
sedangkan seluruh kabel distribusi harus diklem pada tangga kabel yang
dipasang di Shaft dengan memakai dynabolt ½ “ x 2” sebanyak 3 buah pada
setiap jarak 75cm. Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan saddle
klem.
4. Alat Pengeras Suara :
Semua alat pengeras suara dipasang pada tempat-tempat yang sesuai dengan
gambar dimana koordinat yang tepat akan ditentukan di lapangan.
5. Pipa instalasi :
Seluruh pipa instalasi di plafond atau di langit-langit dan di Shaft harus diberi
marker/tanda setiap jarak 10 m’ dengan warna merah (fire alarm), hitam (tata
suara/pas), biru (telepon), hijau (data), kuning (security), coklat (bcms), oranye
(fids) dan ungu (master clock).
14.4.7. P e n g u j i a n :

HALAMAN : IV - 49
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Seluruh peralatan sistem tata suara ini harus diuji oleh perusahaan pemegang
keagenan peralatan tersebut, dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat
jaminan atas bekerjanya sistem, jika ternyata hasil pengujian adalah baik.
Pengukuran tinggi dan rendahnya suara dilakukan dengan menggunakan sound level
meter.
14.4.8. Referensi Produk :
Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi
teknis ini. Penyedia Jasa/Kontraktor sistem Tata Suara dimungkinkan untuk
mengajukan alternatif lain yang setaraf dan Penyedia Jasa/Kontraktor baru dapat
menggantinya bilamana sudah mendapat persetujuan resmi dan tertulis dari Pemilik
proyek/PT. Angkasa Pura I (Persero), MK dan Perencana.

Daftar material/peralatan, produk pabrik, merk yang direkomendasikan :

No Uraian material Spesifikasi Teknis


1. Power Amplifier 1. Frequency response :
2. 30 – 15.000 Hz  1 dB
3. Power output : sesuai gambar
4. Line voltage :
5. 50 V, 70 V, 100 V
6. S/N ratio : 70 dB
7. Input sensitive : 0 dBs / 775 mV
8. Distorsi < 2%
9. Output impedance :
10. 42 Ohm ( 100 V )
a. Supply daya; 220 VAC, 1 ph, 50hz.
2. Pre-Amplifier 1. Input : 3 input group, 2 input mic, 2 input aux
2. Tone control : +/- 10 K ohm pada 100 mhz
3. Frequency Respone :
4. 50 – 20.000 Hz  3 dB.
5. S/N ratio : 60 dB
6. Distorsion : kurang dari 1 %
a. Supply daya; 220 VAC, 1 ph, 50hz.
3. Power Supply Tegangan 220 VAC  15% dengan 48-52% Hz
4. Graphic Equalizer 1. Frequency Response :
2. 30 – 20.000 Hz  1 dB
3. Equalizer Control : + 12 dB
4. Equalizer Center Frequency :
5. 50 Hz – 16 K
6. Harmonic Distorsion :
7. 0.2% at 1 kHz
5. Ceiling Speakers 1. Sound pressure level;
2. 90 dB/1m/1W
3. Frequency response;
4. 100 – 16.000 Hz
5. Input Impedance;
6. 1,7 Kohm/6 W,3,3 Kohm/3 W, 6,7
7. Kohm/1,5 W

HALAMAN : IV - 50
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

8. Speaker dimension : 12 cm
6. Column Speakers 1. Sound pressure level;
2. 100 dB/1m/1W –rated 30W
3. Frequancy response;
4. 160 – 10.000 Hz
5. Input power; sesuai kebutuhan
6. Pattern;
o o
7. 180 horizontally x 30 vertical
7. Wall Speakers 1. Type; heat/ fire resist
2. Sound pressure level;
3. 91 dB/1m/1W
4. Input power; sesuai kebutuhan
5. Line voltage; 70 V, 100 V
6. Frequency response;
7. 100 – 8.000 Hz
8. Coverage angle Frequency
Response : 100°
8. Rack Kabel Material baja “Hot dip galvanized”, minimum 10 micron,
t=2mm, ukuran sesuai gambar
9. Main Rust proof steel plate, tebal 2mm dan difinish dengan gray
Distribution color baked acrylic paint (standar).
Frame Model; tekan sisip, grounding system
(MDF) Kapasitas; sesuai gambar
10. Surge Arrester unit
11. Kabeling NYMHY
NYY (power cables),

Fibre Optic (FO)


12. Conduit PVC high impact dia.20mm, lengkap bracket, klem, t-does,
elbow, etc
13. CPU ` Sesuai spesifikasi teknis
Tegangan 220 VAC  15% dengan 48-52% Hz
14. Grounding system Sesuai spesifikasi teknis

PASAL 15
SPESIFIKASI TEKNIS SISTEM JARINGAN DATA

15.1. SISTEM JARINGAN DATA :


15.1.1. Penjelasan Umum :
Penyediaan seluruh pekerjaan sistem jaringan data Bandara sehingga dapat
beroperasi secara sempurna,
Gambar-gambar, spesifikasi teknis dan bill of quantity adalah merupakan bagian
yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi
teknis bersifat mengikat,
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor maupun Instalatur haruslah oleh Badan atau Institusi yang dapat

HALAMAN : IV - 51
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

dipercaya, mempunyai reputasi kerja yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja


yang cakap, berpengalaman dalam bidangnya,
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menempatkan Pengawas yaitu seorang atau lebih
sarjana teknik yang dianggap ahli sebagai wakil dari perusahaan yang dapat
memberikan keputusan-keputusan perihal proyek ini, apabila sewaktu-waktu
diperlukan.
Pemilik/Wakil Pemilik PT.Angkasa Pura I (Persero), MK, Perencana dapat meminta
penggantian Pengawas yang lain apabila pengawas yang ditempatkan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya.
15.1.2. Gambar-gambar :
1. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi Jaringan
Data dalam Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode
gambar JD.
2. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun
pemasangan dan lain-lain. Jika ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal
diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan
tender/aanwijzing.
3. Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 3 (tiga) set gambar
yang disebut "As Built Drawings" yaitu gambar dari semua material, peralatan
dan instalasi sistem listrik Elektronik yang terpasang, (1 set kalkir dan 3 set
blueprint dan Compact Disk).
4. Gambar-gambar sistem Elektronik ini menunjukkan keseluruhan besaran dan
jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi yang harus sesuai kondisi
dan atau pelaksanaan di lapangan.
5. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur berkaitan dengan kontruksi dan detail
akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan
kontruksi dan detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut
seperti "Shop Drawings" dan gambar-gambar detail lainnya.
6. Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini harus
disampaikan secara tertulis 4 (empat) hari sebelum dilakukan pekerjaan, untuk
dilaporkan kepada MK/Perencana di lapangan sebagai langkah pelaksanaan,
dimana biaya sudah dicakup pada unit price dari item penawaran yang diajukan.
15.1.3. Klausal Yang Disebutkan kembali :
Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain
maka hal ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain
tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling
bertentangan antar gambar dan spesifikasi teknis maupun Bill Of Quantity, maka
yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
15.1.4. Koordinasi Pekerjaan :

HALAMAN : IV - 52
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan


koordinasi pada seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut bagian pekerjaan instalasi Elektronik di dalam
proyek ini harus dikoordinasikan lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan, termasuk melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.
15.1.5. Material dan "Workmanship" :
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru (new
product) dan material harus tahan terhadap iklim tropis.
Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai ketrampilan dibidangnya.
Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah tanggung jawab Penyedia
Jasa/Kontraktor, melengkapi surat sertifikat yang SAH untuk setiap personal ahli,
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian
masing-masing.
15.1.6. Daftar Material :
Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyertakan,
melampirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang
akan dipasangkan pada proyek ini, dan harus disebutkan pabrik, merk,
manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog.
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak
boleh sebagian-sebagian untuk diperiksa dan disetujui MK/Perencana.
15.1.7. Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan :
Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen tertentu maka Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menawarkan dan
memasangkan sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa/Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak diproduksi lagi ataupun sukar didapat
dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus sesegera mungkin memesannya
pada keagenannya di Indonesia.
Apabila penyedia Jasa/Kontraktor telah berusaha untuk memesannya namun pada
saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka MK/Perencana
akan menentukan alternatif, merk lain dengan spesifikasi teknis minimal yang sama.
Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus
memberikan foto copy dari bukti pemesanan material yang menyatakan bahwa
material-material tersebut telah dipesan (order import).
15.1.8. Shop Drawings :
Setelah persetujuan dan atau penetapan pemenang lelang, Penyedia
Jasa/Kontraktor diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui Perencana
dan MK. Shop drawings harus diberi catatan yang menyatakan bahwa apa yang
dianjurkan sudah sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi ruangan yang
disediakan untuk penempatan peralatan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh
koordinasi juga komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari

HALAMAN : IV - 53
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian dari penggambaran tidak akan


diperhatikan. Gambar shop drawings harus dibuat sebanyak 4 (empat) set cetak
biru.
15.1.9 Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya (As Built Drawings) :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus mempergunakan secara baik satu set lengkap
gambar-gambar di lapangan yang harus diberi tanda dengan tepat pada lokasi
seluruh jenis atau sistem Outlet panel/kabinet, Peralatan, Pengkabelan dan
seterusnya dengan dimensi yang diambil dari patokan center kolom (as kolom).
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya
("as installed") dari seluruh instalasi.
Penyedia Jasa/Kontraktor pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum
Serah Terima Pertama) harus menyerahkan gambar "as built drawings" yang
menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada
Perencana/MK yaitu sebanyak 4 (empat) set gambar cetak biru dan 1 (satu) set
kalkir dan 1 set Copy Compact Disk.
15.1.10 Substitusi:
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
harus menjelaskan produk, teknis, kondisi penggunaan sesuai spesifikasi teknis
atau Penyedia Jasa/Kontraktor dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Perencana/MK
sebelum pemesanan jika disetujui.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor
harus mengajukan secara tertulis nama Negara dari Pabrik asal peralatan,
katalog yang menguraikan data secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan dalam proyek ini adalah sesuai dengan spesifikasi teknis serta
kondisi proyek.
15.1.11 Contoh Material :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material
untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/MK sebelumnya.
Seluruh biaya pengadaan contoh material ditanggung atau atas biaya Penyedia
Jasa/Kontraktor. Contoh-contoh tersebut (mock-up) harus dimasukkan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
15.1.12 Proteksi:
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara
memadai oleh Penyedia Jasa/Kontraktor, sebelum atau selama pengerjaan dan
sesudah selesai pekerjaan instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan
yang ceroboh dan sistem proteksi yang kurang memadai tidak dapat diterima untuk
instalasi proyek ini.
15.1.13 Acces Opening :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan)
untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik.

HALAMAN : IV - 54
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti


dinding-dinding, langit-langit dan seterusnya harus dilengkapi dengan fasilitas
penutup yang tepat bagi permukaan peralatan.
Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.
15.1.14 Pengecatan:
Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan di
lapangan tidak di spesifikasikan maka seluruh permukaan yang cacat harus
diperbaiki atau dilakukan pengecatan kembali untuk memperoleh hasil pengecatan
yang sempurna.
15.1.15 Pengetesan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan dan harus
melakukan percobaan seperti operasional sesungguhnya secara tepat dari seluruh
sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah dan harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi.
15.1.16 Data Suku Cadang :
Sejak pengiriman bagian-bagian dan peralatan ke lapangan, Penyedia Jasa/
Kontraktor harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare
parts) untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat
supplier serta tambahan daftar dari suku cadang atau suplai yang normal pada
setiap pembelian suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi teknis ini harus
dilengkapi oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
Biaya yang timbul dengan adanya pendataan atau pengadaan spare parts tersebut
merupakan tanggung jawab dan resiko penyedia Jasa/Kontraktor.
15.1.17 Peraturan Hak Patent :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melindungi Pemilik, Perencana/MK terhadap semua
klaim atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana dalam hubungan
dengan semua merk dagang atau produksi, hak cipta, hak patent pada semua
material atau peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.
Pemilik, Perencana/MK terbebaskan dari segala tuntutan perihal Hak Cipta, Hak
patent dari seluruh penggunaan merk pabrik atau badan yang digunakan dalam
proyek ini.
15.1.18 Kebersihan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-
sisa material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus
diselesaikan tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapid an dikoordinasikan
bersama Penyedia Jasa/Kontraktor lain atas persetujuan MK.
15.1.19 Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya :
Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in dalam
beton atau pekerjaan konstruksi.
15.1.20 Buku Petunjuk (Manual) , Instruksi , dukungan pabrik,suku cadang dan garansi :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan
dan manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian
peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyiapkan penjelasan tentang penyediaan suku
cadang seluruh peralatan2.

HALAMAN : IV - 55
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Seluruh peralatan harus disiapkan kartu garansinya. Garansi untuk seluruh peralatan
dan seluruh sistim adalah 1 (satu ) tahun setelah berita acara serah terima
pekerjaan.
15.1.21 Kelengkapan Instalasi :
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem
atau suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem
yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian
atau komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi
teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Kontraktor harus mengadakan dan
menjamin sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.
15.1.22 Masa Jaminan :
Seluruh pekerjaan instalasi Jaringan Data harus dijamin akan bekerja dengan baik
dan sempurna, serta semua peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan
Jaringan Data ini harus diberi pemeliharaan secara cuma-cuma selama 12 (dua
belas) bulan setelah penyerahan pekerjaan (Serah Terima Kedua).
.
15.1.23 Familiarisasi Peralatan :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mengadakan Familiarisasi peralatan terhadap
perangkat dan material yang akan dipasangkan pada proyek ini pada pabrik asal
peralatan, dimana untuk kegiatan tersebut harus diikuti oleh Wakil Penanggung
Jawab Proyek PT. Angkasa Pura I (Persero), MK dan Perencana.
Familiarisasi peralatan dimaksudkan untuk melatih User dan Tim teknis PT. Angkasa
Pura I (Persero), agar dalam mekanisme pengoperasian peralatan tersebut sesuai
dengan petunjuk serta persyaratan yang berlaku.
Seluruh biaya yang timbul akibat kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan
Penyedia Jasa/Kontraktor dan sudah termasuk dalam penawarannya.
15.1.24 Familiarisasi di-Lokasi :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melakukan Familiarisasi di-lokasi, yaitu; mendidik
operator di lokasi atau orang-orang yang ditunjuk oleh User PT. Angkasa Pura I
(Persero) untuk menjalankan, mengoperasikan, melakukan pengujian dan
maintenance seperlunya terhadap instalasi dan segala biaya yang timbul akibat
kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor dan
sudah termasuk dalam penawarannya.

15.2. SPESIFIKASI TEKNIS SISTEM JARINGAN DATA :


15.2.1 Umum:
Sistem Jaringan Data adalah suatu sistem yang terdiri dari perangkat jaringan pasif
dan aktif dimana secara fisik menghubungkan beberapa lokasi di lingkungan
Bandara yang berjarak sampai beberapa kilometer.
Instalasi Jaringan Data menggunakan kabel Fiber Optic single mode dan UTP cat 6,
Jaringan ini berfungsi sebagai media pengiriman data beberapa sistem yang
dipasang dilingkungan bandara.
Sistem jaringan yang akan dipasang menggunakan topologi star pada level acces
menuju peralatan dan sebagian menggunakan topologi ring terutama pada level
distribution dan core sebagaimana terlihat pada gambar single line diagram sistem
Jaringan Data.

HALAMAN : IV - 56
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

15.2.2 Standard / Peraturan :


Seluruh material maupun instalasi dalam pekerjaan ini harus memenuhi
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL-tahun 2000) edisi terakhir, SPLN dan
standar international yang berlaku di Negara Republik Indonesia untuk sistem
Jaringan Data.
15.2.3. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan jaringan data meliputi pengadaan, pemasangan dan pengujian peralatan
arus lemah, lengkap peralatan bantunya dan bekerja dengan baik;
1. Pengadaan dan pemasangan peralatan utama jaringan dan sistem data (core
switch, distribusi switch, access switch, patch panel).
2. Pengadaan dan pemasangan kabel penghubung Fiber Optic, UTP cat 6.
3. Pengadaan dan pemasangan kabel Data dan kabel Listrik untuk menunjang
bekerjanya peralatan instalasi data.
4. Pengadaan dan pemasangan Outlet Komputer sesuai perletakan dalam gambar
rencana.
5. Membuat Gambar Kerja (Shop Drawings), untuk setiap pelaksanaan sebelum
pemasangan instalasi atau pengadaan material dan Penyedia Jasa/Kontraktor
wajib mengajukan pada MK dan Perencana untuk disetujui gambar kerja (shop
drawings) tersebut, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak
dikeluarkannya SPK.
6. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan instruksi pemakaian, Operasi
peralatan dan cara-cara pemeliharaan peralatan kepadá Pemilik, yaitu; 1 (satu)
bulan sebelum Serah Terima, sebanyak 4 (empat) set instalasi/manual untuk
menjalankan menggunakan/mengoperasikan dan pemeliharaan/maintenance
semua peralatan.
7. Melakukan testing dan commissioning, yaitu pengujian dari sistem Jaringan
data agar sesuai dengan kepentingan Pemilik/Wakil Pemilik PT.Angkasa Pura I
(Persero) dan telah memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku.
8. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melakukan Training, yaitu; mendidik operator
atau orang-orang yang ditunjuk oleh Pemilik untuk menjalankan,
mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya terhadap instalasi.
Seluruh biaya-biaya dengan adanya aktifitas tersebut adalah menjadi
tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor.
9. Seluruh pekerjaan instalasi Jaringan Data harus dijamin akan bekerja dengan
baik dan sempurna, dan semua peralatan yang termasuk dalam lingkup
pekerjaan Jaringan Data harus diberi pemeliharaan cuma-cuma selama 12 (dua
belas) bulan setelah penyerahan tersebut selesai, garansi selama 1 (satu)
tahun.
Setelah masa pemeliharaan cuma-cuma selesai, Penyedia Jasa/Kontraktor dapat
saja mengajukan usulan untuk mengadakan kontrak pemeliharaan kepada
Pemilik kecuali apabila ditentukan lain.

15.3. Spesifikasi Teknis Peralatan yang digunakan :


15.3.1 Spesifikasi Teknis minimum kapasitas Core Switch (CS) :
• Jumlah slot chasis = minimal 8 slots
• Back plane capacity = min 350 Gbps

HALAMAN : IV - 57
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

• DRAM capacity = min 512 MB


• L3 Forwarding rate = min 200 Mpps
• Protocol support = TCP/IP atau IPX /SPX atau NetBEUI
• 10 /100/1000 Mbps RJ 45 = Min 48 ports x1
• 10/100/1000 Mbps RJ-45 = Min. 48 ports x 1
• Routing Protocol = Static,RIP,IP,OSPF,
• Line Card Module = Hot Swap
• VLAN Taging = Min. 2000 VLAN
• Multi Cast Routing = Support
• QoS mechanism = Enable
• Spaning Tree Protocol(STP) = Enable
• Virtual Router Redudancy Protocol
(VRRP) = Support
• Server Load Balancing = Enable
• Power Supply & Fan = Redundant, hot swap
• Line Card = Non-Blocking
• Rack mounted
• Harus mampu mendukung pembatasan traffic (filtering) pada port maupun
VLAN berdasarkan MAC Address; Source / Destination IP atau kombinasinya dan
Source/Destination Protocol maupun kombinasinya.
• Mendukung penerapan single IP address untuk me-manage keseluruhan system.
• Mendukung Simple Network Management Protocol (SNMP) berdasarkan IP (IP-
based SNMP)
• Mendukung penerapan external syslog server
• Memiliki kemampuan QoS pada setiap portnya.
• Mampu melayani multi policy minimal sebanyak 500 policies.
• Mampu mendukung teknologi bandwidth management Weighted Round Robin
(WRR ) atau sejenisnya.
• Mendukung sentralisasi Kontrol dan authentikasi baik dengan local database
maupun external database dengan Radius.
• Mendukung penerapan IP permit list untuk fungsi management switch.
• Mendukung teknologi MD5 authentication
• Mampu mendukung 802.1x user authentication
• Mampu mendukung DNS dan NTP Server.

15.3.2. Spesifikasi Teknis minimum Distribution Switch (DS) :


• Jumlah Slot Chasis = Min. 7 slots
• Backplane Capacity = Min. 90 Gbps
• L3 Forwarding rate = Min. 40 Mpps

HALAMAN : IV - 58
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

• Protocol support = IP, IPX/SPX, NetBEUI


• 1GbE Ports, optic = Min. 24 ports
• 10/100/1000 Mbps RJ-45 = Min. 24 ports
• Line Card Module = Hot Swap
• L2/L3 packet switching = Support
• Spaning Tree Protocol (STP) = Enable
• QoS mechanisms = Enable
• DHCP Relay Agent dan NTP Server = Enable
• Power Supply & Fan = Redundant, Hot Swap
• Line Card = Non-Blocking

15.3.3. Spesifikasi Teknis minimum Access Switch (AS) :


• Switch ini harus mengakomodasi seluruh koneksi user dan menyediakan uplink
via Gigabit Ethernet ke Distribution switch
• Memiliki ukuran sesuai standard rack mounts 19”.
• Mempunyai kapasitas backplane yang mampu mendukung akses seluruh port
pada utilisasi maksimal tanpa terjadi blocking
• Auto sensing port 10/100 Base-Tx dengan jumlah port sesuai BQ.
• Dilengkapi 2 port GE untuk uplink yang dilengkapi dengan GBIC (SFP) 1000 Base
SX atau 1000 Base LX
• Mampu mengakomodasi minimal 8,000 MAC address
• Mendukung traffic multicast.
• Mampu mendukung minimal 200 VLANs. Dilengkapi dengan kemapuan 802.1Q
VLAN tagging
• QoS and Traffic Management
• Memiliki kemampuan QoS pada setiap portnya.
• Mampu mendukung penerapan QoS berbasis IEEE 802.1p dan diffserv (DSCP).

15.3.4. Kabel Fiber Optic (FO) :


• Minimal terdiri dari kabel Fiber optik single mode 24 core outdoor dan multi
mode 24 core indoor, armoured.
• Kabel wajib memenuhi standar spesifikasi ANSI/EIA/TIA setara.
• Pemakaian dan Operating temperature range : -20 degree C to 85 degree C
• Attenuation : 0.21 db/km at 1.310 nm (singlemode)

15.3.5. UTP Cat.6 :


Kabel minimal memenuhi standar, sebagai berikut :
1. ANSI/TIA-EIA (for Cat.6)
2. Class E - ISO/IEC FDIS 11801 2nd edition draft
3. Class E – CENELEC EN50173

HALAMAN : IV - 59
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

4. Class E - ISO/IEC 11801 2nd edition LATEST DRAFT


Spesifikasi teknis kabel UTP wajib memenuhi, sebagai berikut :
1. Pair to Ground Capacitance Unbalance = 131,2 pF/100m
2. Max. Conductor Resistance = 9.38 ohms/100 m
3. Max. Resistance unbalance = < 5%
4. Gauge = 24 AWG
5. Outside diameter = 5.0 mm
6. Insulation thickness = 0.21 mm
7. Jacket thickness = 0.5 mm
8. Operating temp. Range = - 20 to 60 degree C.
9. Category = 6

15.3.6. Spesifikasi minimum Rack Server (42 U), Rack Distribution Switch (37 U), Rack
Access Switch (15 U)
• 19” 800mm X 800mm
• Depth of at least 800mm
• Steel front door (vented) with lock
• Steel rear door (vented) with lock
• Removable side panels (vented)
• Minimum 2 x 10 position power strip with circuit breaker;
• Memiliki rack air flow kit/fans with guards assembly untuk kemudahan sirkulasi
udara.
• 19” mounting rails c/w cage-nuts
• Adjustable Systems/rubber feet
• Vertical cable management ring

15.3.7. Outlet Data / Telepon :


• Type: RJ 45 Faceplate (category 6)
• High density modular information jack designed untuk mendukung jaringan
kecepatan tinggi dalam penggunaan transmisi data dengan frekuensi sampai
dengan 100 MHz.
• Category = 6
• Modular jack merupakan entity yang terpisah dari faceplate.

15.4. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN :


15.4.1 Umum:
Yang dimaksud dengan peralatan Server, yaitu; perangkat keras (hardware) yang
wajib diadakan dan dipasangkan pada proyek ini. Server yang dibutuhkan dalam
keseluruhan paket pekerjaan meliputi Server untuk Network management, Web,
Mail, Message Central Controller (PAS), Access Control System, FIDS, Automatic
Announcement dan CCTV serta Server menggunakan teknologi blade.
HALAMAN : IV - 60
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

15.4.2 Peralatan Server :


1. Blade Chasis / Enclosure :
• Form Factor; Dapat dimounting ke dalam rack ukuran minimum 9U
• Slot; Mendukung minimum 14 unit blade server
• Power Supply; Mendukung N+N hot plug redundant power supply, 1 phasa /
3 phasa, memiliki fitur pilihan tipe redundancy (N+N, N+1, dll)
• Memiliki redundant hot plug fan.
• Interconnect Module : Mendukung minimal 4 interconnect module berupa
teknologi LAN,SAN, Infiniband, & 10 GB network.
• Memiliki management module / devices
• Mendukung kemampuan memonitor/memanage/mengakses multiple blade
enclosure (lebih dari 1 enclosure) hanya dari satu layar console melalui
browser (for ex: Internet Exproler, etc.)
• Mendukung remote access ke beberapa server dalam 1 blade enclosure
secara bersamaan oleh lebih dari 1 user (termasuk mematikan & menyalakan
server secara remote).
• Mendukung remote management melalui browser termasuk Remote
Console, Virtual Power, Virtual Device yang berbasis pada teknologi ActiveX.
• Menyediakan kemampuan untuk melakukan remote monitoring ke
komponen hardware di dalam enclosure sehingga yang dapat menyediakan
informasi mengenai kondisi Power Supply, Fan, Blade server, Interconnect
Module, Temperatur device secara intuitive dan berbasis pada GUI
• Dapat menyediakan fitur error alert & fungsi koreksi, dan notifikasi ini dapat
dikirim secara otomotis via email ataupun sms.
• Dapat menyediakan informasi GUI dari mapping port interconnect module
ke setiap blade server.
• Dapat menyediakan fitur access security atau user authentication terhadap
management module ini sebagai bagian dari security policy.
• Memiliki fitur Virtual KVM sebagai bagian dari Remote Management tool
sehingga tidak memerlukan KVM fisik untuk melakukan koneksi ke setiap
blade server maupun enclosure.
• Memiliki fungsi concurrent atau multiple access dari beberapa user terhadap
beberapa blade server dalam waktu bersamaan.
• Memiliki fungsi Real Time atau historical Performance Monitoring terhadap
setiap blade server sebagai bagian dari Single Monitoring tool/console
meliputi utilisasi CPU, Memory dan Disk.
• Memiliki fungsi untuk melakukan monitoring terhadap penggunaan daya
(watt) dan suhu.
• Memiliki fungsi untuk membuat image tiap blade server dan melakukan
depolyment menggunakan image tersebut.
• Memliki fungsi untuk melakukan instalasi secara full remote dan monitoring
level bios secara full remote.
• Dapat mendukung pemanfaatan Storage Blade, Tape Blade, Storage Server -
NAS Blade, PCI Expansion Blade.

HALAMAN : IV - 61
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

2. Blade Server :
• Form Factor; Blade Server
• Chipset ; Mendukung Intel 5000 series
• Processor Type; Mendukung Dual-Core, Quad Core Processor.
• Number Of Proccessor; Mendukung hingga 2 Socket Processors.
• Proccessor Speed; Mendukung hingga 3,16 Ghz Clock Speed.
• Number of cores; Mendukung hingga 4 cores per processor.
• Cache Memory; Mendukung 12 MB level 2 cache memory.
• Memory Slot; Supported 8 memory slots PC2-5300, Fully buffered dimm.
• Internal Storage; Mendukung 2 Hot Plug SAS Hard Drive Small Form Factor
2.5". Also Support Hot Plug SATA disks..
• Storage Controller; Integrated with 64 MB cache (with optional an upgrade
to 128 MB cache).
• Ethernet Ports; Support Minimum Two(2) Multifunction Gigabit Server
Adapters with iSCSI boot, TCP/IP offload engine, and optional accelerated
iSCSI.
• I/O Expansion Slots; Support minimum 2 expansion ports for future upgrade.
• Management; Remote Management thru Internet Explorer or Browser with
ActiveX Technology.
• Graphics; Integrated ATI RN-50 1280 x 1024 x 16M color (32 MB DDR1
memory).
3. Management Server :
• Form Factor : Rack (2U), (3.5-inch).
• Number Of Processor : 1 processor Intel Quad Core.
• Processor Type : 1 Quad-Core Intel® Xeon® Processor E5405 (2.0 GHz, 1333
FSB, 80W).
• Memory : Min. 4 GB FBD PC2-5300, Fully Buffer DIMMs (FDB), Online Spare
Memory Capabilities, Up to 64 GB of memory is available.
• DVD ROM available
• Disk bays : 8 small form factor (SFF) hot-plug drive bays.
• Data Storage : Internal Drive Support : SFF hot plug hard drive, 2 x HP 146GB
3G SAS 10K SFF SP HDD - HOT PLUG, Small Form Factor Harddisk (2.5").
• Four available PCI-Express slots for expansion.
• Storage Controller : Integrated Storage SAS Controller with 64 controller
cache, upgradeable to 128 controller with battery.
• NIC : Two Embedded Multifunction Gigabit Server Adapters (10/100/1000
Base T Ethernet).
• RAID 0/1 support
• VGA Adapter : Integrated ATI ES1000 1280 x 1024 x 16M color (32MB video
standard), 32MB video standard.
• I/O : 1 x Serial Port, USB 2.0 Ports 5 total: 2 front, 2 back, 1 internal, 2 x
Network RJ-45, 1 x PS/2 Keyboard dan Mouse.
• Power Supply : Redundant Hot Plug Power Supply.
• Fan System : Redundant Hot Plug Fan.
4. Rack System :

HALAMAN : IV - 62
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Ukuran 42 U

Memiliki Stabilizer kit

Memiliki Grounding kit

Memiliki Rack Airflow kit yang dapat mengoptimalkan perputaran udara

dalam rack
• Memiliki Side Panel rack
• Memiliki Power Distribution Unit (PDU) 16 Amp (redundant) dan mendukung
PDU 32 Amp sesuai kebutuhan
• Memiliki extension rack yang dapat dipasang jika dibutuhkan untuk
menambah space kedalaman rack
• Mendukung penempatan power distribution unit secara horisontal atau
vertikal tanpa mengurangi kapasitas dalam rack.
5. KVM System :
• 8 port KVM switch - berbasis Cat5 port yang terhubungkan dengan interface
PS/2 atau USB.
• Memiliki fasilitas On-Screen Display (OSD) untuk menampilkan informasi di
console monitor, seperti server, status, data power-up test dan configuration
menu.
• Memiliki fasilitas Configuration NVRAM, untuk melakukan konfigurasi
melalui keyboard
• Memiliki fasilitas Password Protection
• Memiliki fasilitas Switch Firmware Update
• Memiliki interface adapter PS/2 dan kabel network Cat5 sebanyak jumlah
port yang tersedia
• Mendukung koneksi PS/2, USB, VT100 serial console support
• Memiliki interface adapter untuk keperluan Blade Server.
• Memiliki TFT Monitor 17" yang mengintegrasikan keyboard dan mouse
berukuran 1U.
• Baik Rack, KVM dan TFT Monitor sebaiknya memiliki merk yang sama dengan
merk Server.
6. Distribution Switch (DS) :
Support minimal 24x 10Gbase-LR, 8x 1000Base-T, 10Gbase, 40Gbase, Red.PS
• Distribution Switch harus dapat mengakomodasi seluruh koneksi user dan
menyediakan uplink via Gigabit Ethernet ke Access Swith,
• From factor Rackmount,
• Minimal mempunyai 16x 10Gbase-LR, SFP,
• Minimal mempunyai 10G SFP+Copper,
• Redundant Power supply
• Redundant Fan,
• Minimal L2 Hardware forwarding 700 Mpps,
• Minimal L3 performance 230 Mpps,
• Support minimal 30.000 MAC address entries,
• Line rate throughput di semua port,

HALAMAN : IV - 63
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

• Support up to 4000 Vlan,


• Support up to 8000 Multicast routes,
• Support OPFv3,
• Support HSRP and VRRP.

7. Access Switch (AS) :


Switch ini akan mangakomodasi seluruh koneksi user dan menyediakan uplink
via gigabit Ethernet ke Core switch :
• Memiliki ukuran sesuai standard rack mount 19”.
• Mempunyai kapasitas backplane yang mampu mendukung akses seluruh
port pada utilisasi maksimal tanpa terjadi blocking
• Memiliki minimal 24 port auto sensing 10/100Base-TX
• Dilengkapi 2 port 1000 Base-T untuk uplink
• Mampu mengakomodasi minimal 8,000 MAC address
• Mendukung traffic multicast.
• Mampu mendukung minimal 256 VLANs. Dilengkapi dengan kemampuan
802.1Q VLAN tagging
• QoS and Traffic Management
a) Memiliki kemampuan QoS pada setiap portnya.
b) Mampu mendukung penerapan QoS berbasis IEEE 802.1p dan Dift serve
(DSCP)
• Protocol Compability : Transparent to Higher Layer Protocols
• Mendukung PoE (standard 802.3af)
Dapat dikonfigurasi secara stack menggunakan stacking port
8. Patch Panel Fiber Optic :
• Fiber dimension : 50 m - core, 125 m cladding ( 50/ 125 ) : 8.3 m - core
• Digunakan untuk terminasi atau splicing kabel fiber optik
• Bersifat modular dan memungkinkan aplikasi cros-connect, interconnect,
terminasi serta splicing kabel fiber optic
• Dapat diletakkan di dinding.
• Type Konektor : ST/SC/LC, ceramic dg average loss 0,3 db, operating
temperatur -40 s/d 85 derajat celcius dg perubahan performa rata-rata = 0,1
db.
9. Patch Panel UTP :
1. Harus dapat mendukung UTP cat-6
2. Menggunakan sistem modular
3. Setiap patch panel harus mampu menampung kapasitas sesuai dengan
gambar lay-out.
10. Outlet Data :
1. Tipe: RJ 45 Faceplate (catagory 6)
2. High density modular information jack designed untuk mendukung jaringan
kecepatan tinggi dalam penggunaan transmisi data dengan frekuensi
sampai dengan 100 MHz.
3. Category : 6

HALAMAN : IV - 64
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

4. Modular jack merupakan entity yang terpisah dari faceplate


11. K a b e l i n g :
Kabel Fiber Optic :
1. Memiliki minimum 8 cores (Fiber multimode 8 cores indoor) yang harus di
terminasi seluruhnya pada lokasi yang telah ditentukan.
2. Harus dari jenis yang umum dipergunakan pada gedung tinggi,
3. Harus memenuhi standar spesifikasi ANSI/EIA/TIA-568 dan spesifikasi
EIA/TIA 492.
4. Fiber dimension = 50 m- core (Indoor)
5. 125 m – cladding
6. Operating temperature range = -20 degree C to 85 degree C
7. attenuation = 2.3 db/km at 850 nm (multimode)
0.55 db/km at 1.300 nm (multimode)
0.40 db/km at 1.310 nm (singlemode)
0.21 db/km at 1.550 nm (singlemode)
8. Min. bandwidth = 400 Mhz – km at 850 nm (multimode)
800 Mhz– km at 1.300 nm (multimode)
9. Numerical aperture = 0.2  0.015 (multimode)

Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) :


Memenuhi standar-standar berikut:
1. ANSI/TIA-EIA-568-B.2-1 (Category 5E)
2. Class E - ISO/IEC FDIS 11801 2nd edition draft
3. Class E – CENELEC EN50173
4. Class E - ISO/IEC 11801 2nd edition LATEST DRAFT

Spesifikasi teknis kabel UTP sebagai berikut :


1. Pair to Ground Capacitance Unbalance = 131,2 pF/100m
2. Max. Conductor Resistance = 9.38 ohms/100 m
3. Max. Resistance unbalance = < 5%
4. Gauge = 24 AWG
5. Outside diameter = 5.0 mm
6. Insulation thickness = 0.21 mm
7. Jacket thickness = 0.5 mm
8. Operating temp. Range = -20 degree to 60 degree C.
9. Category = 5E
Ukuran dan jumlah core (isi) dalam kabel sesuai dengan yang tertera dalam
gambar dan semua kabel dipasang dalam konduit.

15.4.3. Network Management System (NMS) :


Spesifikasi teknis minimum Software :

HALAMAN : IV - 65
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

1. Solusi NMS harus memiliki kemampuan aplekasi yang baik dalam membuat
konfigurasi, adminisrasi, monitoring, mendeteksi kegagalan dan sebagai alat
analis permasalahan euntuk perangkat LA, NMS berbasis GUI.
2. NMS harus mampu melakukan automatic discovery dan cerdas dalam
membentuk tampilan topology jaringan.
3. System NMS beroperasi di atas platform operating system Linux/ Unix/ Setara.
4. Sistem NMS harus mendukung topology auto-discovery, menunjukkan status
discovery dan SNMP2 dari perangkat network, peta ini juga merupakan titik
awal dari aplikasi SNMP lain.
5. NMS harus mendukung kemampuan real-time monitoring arus untuk protocol,
aplikasi dan interface agar dapat membuat saringan yang tepat sehingga dapat
menghemat biaya dan meningkatkan performa.
6. Sistem NMS harus berasal dari vendor yang sama dengan pembuat perangkat
switch.
7. Sistem NMS harus mampu memberikan informasi incentory perangkat betwork
termasuk memory, slots versi software dan boot ROM
8. Sistem NMS harus mampu melakukan update software dan konfigurasi ke
perangkat yang sudah dipilih dan dapat dilakukan secara terjadwal, ini
memberikan penghematan waktu dan kesalahan dalam melakukan update
network.

15.4.4. Spesifikasi Teknis Perangkat dan Jaringan Data :


Spesifikasi minimum Jaringan :
1. Harus mampu mendukung system jaringan computer minimal 500 User.
2. Mendukung switching teknologi Ethernet, Fast Ethernet maupun Gigabit
Ethernet.
3. Memiliki system network manajemen, traffic manajemen tersendiri.
4. Mampu dikembangkan di masa yang akan datang.
5. Harus mempunyai dukungan teknis selama 1 tahun dalam periode 7 x 24 jam
dan berada di Jakarta, Indonesia.
6. Mempunyai scalability, flexibility dan functionality yang memadai untuk
dipergunakan di Bandar Udara.
7. Mempunyai tingkat keamanan yang tinggi.
8. Mempunyai garansi spare part selama 1 tahun.
9. Mendukung system redundancy.
10. Sistem NMS dapat diintegrasikan dengan peralatan management lain, dan
Sistem NMS dapat terintegrasi dengan switch core, distribution dan access
switch.
15.4.5. Persyaratan Teknis Pemasangan :
1 Pemasangan:
 Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian.
 Relay Box dipasangkan pada ketinggian 1,5 m dari lantai.

HALAMAN : IV - 66
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

2 Kabeling dan Konduit :


 Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang Trunking kabel.
 Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus di pasang pada
tangga kabel (cable ladder).
 Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
 Kabel fiber optic dan kabel UTP memakai PVC high impact conduit.
 Semua pipa instalasi di plafond, di langit-langit dan di shaft harus diberi
marker setiap jarak 10 m’ dengan warna merah (fire alarm), hitam (tata
suara/pas), biru (telepon), hijau (data), kuning (security), coklat (bcms),
oranye (fids) dan ungu (master clock).
3 Trunking kabel dan tangga kabel :
 Trunking kabel dan tangga kabel (cable ladder) harus dipasang Horizontal
dan satu garis Vertikal.
 Tangga kabel dipasang ke dinding shaft dengan memakai 3 buah dynabolt
berukuran 1/2“ x 2” pada jarak 75 cm.
 Trunking kabel di gantung di lantai bangunan dengan dynabolt berukuran
1/2“ x 2”
15.4.6. P e n g u j i a n :
Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen
penjualan peralatan dan pihak tersebut harus menyiapkan surat-surat jaminan
pemasangan yang baik.
15.4.7. Referensi Produk :
Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.
Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dan
Kontraktor baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis
dari Direksi/Pengawas Lapangan/ Manajemen Konstruksi.
Referensi Produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut : lihat daftar peralatan &
material
Seluruh instalasi data cabling system harus disertifikasi dengan jaminan 10 – sampai
dengan 15 tahun untuk aplikasi.

15.4.8. Daftar Material/Produk Standar yang direkomendasikan :

No Uraian Material Spesifikasi Teknis


1. SERVER sesuai spesifikasi teknis
2. Distribution Switch (DS) sesuai spesifikasi teknis
3. Core Switch (CS) sesuai spesifikasi teknis
4. Access Switch (AS) sesuai spesifikasi teknis
5. Patch Panel sesuai spesifikasi teknis
6. Rack Mount sesuai spesifikasi teknis
7. Kabeling UTP Cat.6 & Fibre Optic
8. Outlet Data UTP Cat.6 & Fibre Optic, RJ45
Standar MK, Berker, Hager
9. Surge Arrester sesuai spesifikasi teknis
10. Grounding System sesuai spesifikasi teknis

HALAMAN : IV - 67
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

PASAL 16
SPESIFIKASI TEKNIS CLOSED CIRCUIT TELEVISION ( CCTV )

16.1. SPESIFIKASI TEKNIS CCTV :


16.1.1. Penjelasan Umum :
Penyediaan seluruh pekerjaan sistem listrik Elektronika Bandara khususnya
peralatan CCTV sehingga dapat beroperasi secara sempurna.
Gambar-gambar, spesifikasi teknis dan bill of quantity adalah merupakan bagian
yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi
teknis bersifat mengikat.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor maupun Instalatur haruslah oleh Badan atau Institusi yang dapat
dipercaya, mempunyai reputasi kerja yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja
yang cakap, berpengalaman dalam bidangnya.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menempatkan Pengawas yaitu seorang atau lebih
sarjana teknik yang dianggap ahli sebagai wakil dari perusahaan yang dapat
memberikan keputusan-keputusan perihal proyek ini, apabila sewaktu-waktu
diperlukan.
Pemilik, MK/Perencana dapat meminta pergantian Pengawas yang lain apabila
pengawas yang ditempatkan oleh penyedia Jasa/Kontraktor dianggap tidak mampu
melaksanakan tugasnya.
16.1.2. Gambar – gambar :
1. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi listrik dalam
Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar CTV.
2. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun
pemasangan dan lain-lain. Jika ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal
diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan
tender/aanwijzing.
Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 3 (tiga) set gambar
yang disebut "As Built Drawings" yaitu gambar dari semua material, peralatan
dan instalasi sistem listrik Elektronik yang terpasang, (1 set kalkir dan 3 set
blueprint dan Compact Disk).
3. Gambar-gambar sistem Elektronik ini menunjukkan keseluruhan besaran dan
jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi yang harus sesuai kondisi
dan atau pelaksanaan di lapangan.
4. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur berkaitan dengan kontruksi dan detail
akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan
kontruksi dan detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut
seperti "Shop Drawings" dan gambar-gambar detail lainnya.
HALAMAN : IV - 68
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

5. Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini harus
disampaikan secara tertulis 4 (empat) hari sebelum dilakukan pekerjaan, untuk
dilaporkan kepada MK/Perencana di lapangan sebagai langkah pelaksanaan,
dimana biaya sudah dicakup pada unit price dari item penawaran yang diajukan.
16.1.3. Klausal yang disebutkan kembali :
Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain
maka hal ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain
tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling
bertentangan antar gambar dan spesifikasi teknis maupun Bill Of Quantity, maka
yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
16.1.4. Koordinasi Pekerjaan :
Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan
koordinasi pada seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut bagian pekerjaan instalasi Elektronik di dalam
proyek ini harus dikoordinasikan lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan, termasuk melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.
16.1.5. Material dan "Workmanship" :
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru (new
product) dan material harus tahan terhadap iklim tropis.
Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai ketrampilan dibidangnya.
Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah tanggung jawab Penyedia
Jasa/Kontraktor, melengkapi surat sertifikat yang SAH untuk setiap personal ahli,
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian
masing-masing.

16.1.6. Daftar Material :


Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyertakan,
melampirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang
akan dipasangkan pada proyek ini, dan harus disebutkan pabrik, merk,
manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog.
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak
boleh sebagian-sebagian untuk diperiksa dan disetujui MK/Perencana.
16.1.7. Nama / Pabrik / Merk yang ditentukan :
Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen tertentu maka Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menawarkan dan
memasangkan sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa/Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak diproduksi lagi ataupun sukar didapat
dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus sesegera mungkin memesannya
pada keagenannya di Indonesia.

HALAMAN : IV - 69
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Apabila penyedia Jasa/Kontraktor telah berusaha untuk memesannya namun pada


saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka MK/Perencana
akan menentukan alternatif, merk lain dengan spesifikasi teknis minimal yang sama.
Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus
memberikan foto copy dari bukti pemesanan material yang menyatakan bahwa
material-material tersebut telah dipesan (order import).
16.1.8. Shop Drawings :
Setelah persetujuan dan penetapan pemenang lelang, Penyedia Jasa/Kontraktor
diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui Perencana dan MK. Shop
drawings harus diberi catatan yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah
sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi ruangan yang disediakan untuk
penempatan peralatan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh
koordinasi juga komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari
keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian dari penggambaran tidak akan
diperhatikan.
Gambar shop drawings harus dibuat sebanyak 4 (empat) set untuk dapat disetujui
sebelum dilaksanakan.
16.1.9. Gambar Pemasangan yang sebenarnya (As Built Drawings) :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus mempergunakan secara baik satu set lengkap
gambar-gambar di lapangan yang harus diberi tanda dengan tepat pada lokasi
seluruh jenis atau sistem Outlet panel/kabinet, Peralatan, Pengkabelan dan
seterusnya dengan dimensi yang diambil dari patokan center kolom (as kolom).
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya
("as installed") dari seluruh instalasi.
Penyedia Jasa/Kontraktor pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum
Serah Terima Pertama) harus menyerahkan gambar "as built drawings" yang
menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada
Perencana/MK yaitu sebanyak 4 (empat) set gambar cetak biru dan 1 (satu) set
kalkir dan 1 set Copy Compact Disk.
16.1.10. Substitusi:
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
harus menjelaskan produk, teknis, kondisi penggunaan sesuai spesifikasi teknis
atau Penyedia Jasa/Kontraktor dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Perencana/MK
sebelum pemesanan jika disetujui.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor
harus mengajukan secara tertulis nama Negara dari Pabrik asal peralatan,
katalog yang menguraikan data secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan dalam proyek ini adalah sesuai dengan spesifikasi teknis serta
kondisi proyek.
16.1.11 Contoh Material :

HALAMAN : IV - 70
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material


untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/MK sebelumnya.
Seluruh biaya pengadaan contoh material ditanggung atau atas biaya Penyedia
Jasa/Kontraktor. Contoh-contoh tersebut (mock-up) harus dimasukkan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
16.1.12 Proteksi:
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara
memadai oleh Penyedia Jasa/Kontraktor, sebelum atau selama pengerjaan dan
sesudah selesai pekerjaan instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan
yang ceroboh dan sistem proteksi yang kurang memadai tidak dapat diterima untuk
instalasi proyek ini.
16.1.13 Access Opening :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan)
untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik.
Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti
dinding-dinding, langit-langit dan seterusnya harus dilengkapi dengan fasilitas
penutup yang tepat bagi permukaan peralatan.
Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.
16.1.14 Pengecatan:
Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan di
lapangan tidak di spesifikasikan maka seluruh permukaan yang cacat harus
diperbaiki atau dilakukan pengecatan kembali untuk memperoleh hasil pengecatan
yang sempurna.
16.1.15 Pengetesan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan dan harus
melakukan percobaan seperti operasional sesungguhnya secara tepat dari seluruh
sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah dan harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi.

16.1.16 Data Suku Cadang :


Sejak pengiriman bagian-bagian dan peralatan ke lapangan, Penyedia Jasa/
Kontraktor harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare
parts) untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat
supplier serta tambahan daftar dari suku cadang atau suplai yang normal pada
setiap pembelian suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi teknis ini harus
dilengkapi oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
Biaya yang timbul dengan adanya pendataan atau pengadaan spare parts tersebut
merupakan tanggung jawab dan resiko penyedia Jasa/Kontraktor.
16.1.17 Peraturan Hak Patent :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melindungi Pemilik, Perencana/MK terhadap semua
klaim atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana dalam hubungan
dengan semua merk dagang atau produksi, hak cipta, hak patent pada semua
material atau peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.

HALAMAN : IV - 71
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Pemilik, Perencana/MK terbebaskan dari segala tuntutan perihal Hak Cipta, Hak
patent dari seluruh penggunaan merk pabrik atau badan yang digunakan dalam
proyek ini.
16.1.18 Kebersihan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-
sisa material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus
diselesaikan tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapid an dikoordinasikan
bersama Penyedia Jasa/Kontraktor lain atas persetujuan MK.
16.1.19 Built In Insert, Sleeves dan Perlengkapannya :
Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in dalam
beton atau pekerjaan konstruksi.
16.1.20 Buku Petunjuk (manual) , Instruksi, Dukungan Pabrik, Suku Cadang dan Garansi :
Kontraktor harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan manual
cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian peralatan ini
harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Penyedia Jasa/Kontraktor harus
menyiapkan penjelasan tentang penyediaan suku cadang seluruh peralatan yang
akan digunakan.
Seluruh peralatan harus disiapkan kartu garansinya, Garansi untuk seluruh peralatan
dan seluruh sistem berlaku selama 1 (satu ) tahun.
16.1.21 Kelengkapan Instalasi :
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem
atau suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem
yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian
atau komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi
teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Kontraktor harus mengadakan dan
menjamin sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.
16.1.22 Masa Jaminan :
Seluruh pekerjaan instalasi CCTV harus dijamin akan bekerja dengan baik dan
sempurna, serta semua peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan CCTV ini
harus diberi pemeliharaan secara cuma-cuma selama 12 (dua belas) bulan setelah
penyerahan pekerjaan (Serah Terima Pertama).
Garansi peralatan selama 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan cuma-cuma
berakhir dan Penyedia Jasa/Kontraktor dapat saja mengajukan usulan untuk
mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali ditentukan lain.
16.1.23 Familiarisasi Peralatan :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mengadakan Familiarisasi peralatan terhadap
perangkat dan material yang akan dipasangkan pada proyek ini pada pabrik asal
peralatan, dimana untuk kegiatan tersebut harus diikuti oleh Wakil Penanggung
Jawab Proyek PT. Angkasa Pura I (Persero), MK dan Perencana.
Familiarisasi peralatan dimaksudkan untuk melatih User dan Tim teknis PT. Angkasa
Pura I (Persero), agar dalam mekanisme pengoperasian peralatan tersebut sesuai
dengan petunjuk serta persyaratan yang berlaku.
Seluruh biaya yang timbul akibat kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan
Penyedia Jasa/Kontraktor dan sudah termasuk dalam penawarannya.
16.1.24 Familiarisasi di-Lokasi :

HALAMAN : IV - 72
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melakukan Familiarisasi di-lokasi, yaitu; mendidik


operator di lokasi atau orang-orang yang ditunjuk oleh User PT. Angkasa Pura I
(Persero) untuk menjalankan, mengoperasikan, melakukan pengujian dan
maintenance seperlunya terhadap instalasi dan segala biaya yang timbul akibat
kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor dan
sudah termasuk dalam penawarannya.

16.2. SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS CLOSED CIRCUIT TELEVISION ( CCTV ) :


Pekerjaan CCTV ini adalah melaksanakan pengadaan dan pemasangan CCTV-
Surveillance System di Bandar Udara SYAMSUDIN NOOR. CCTV Surveillance System
ini mencakup area gedung Terminal seperti tertera dalam gambar rencana dan
gedung Penunjang.
CCTV Surveilance System ini berbasis IP system sehingga diharapkan dapat
mengadaptasi teknologi security system hingga 5 (lima) tahun mendatang.
Ketersediaan suku cadang minimal 5 (lima) tahun.
Konfigurasi Sistem CCTV ini dirancang sebagai suatu Intelligent IP Based Security
System, dengan kehandalan beroperasi 24 jam dalam 1(satu) hari dan 7 (tujuh) hari
dalam 1 (satu) minggu, memiliki kemampuan menghasilkan kualitas gambar 25 fps
(real time) / PAL atau 30 fps / NTSC dan programmable recording.

16.3. LINGKUP PEKERJAAN :


1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian seluruh sistem CCTV,
2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian software aplikasi sistem CCTV,
3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Kabel-kabel instalasi untuk keperluan
Monitor dan Kontrol,
4. Melakukan integrasi dengan security system lain seperti access control dan Fire
Alarm System,
5. Melakukan testing dan commissioning,
6. Melaksanakan training dan menyerahkan buku manual CCTV.

16.4. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN CCTV :


16.4.1 Workstation (Operator, Mimic panel & petugas AMC) :
• Processor : Intel Core 2 Duo
• Operating System : Original Windows Vista / Windows XP / setara
• Clock Speed : Min. 3.0 GHz ( FSB 800, 2 MB)
• Memory : Min. 2 GB
• Hard Drive : 320 GB
• Network Interface : 10/100/1000 Base T Ethernet
• Removeable Media : DVD RW
• I/O Slots : USB 2.0, Serial, Audio, VGA, PCIe,PCI
• Video Card : Dual Screen 3D Graphic 256 MB (not Shared)

16.4.2 Storage Area Network :

HALAMAN : IV - 73
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

• Memiliki dual redundant active-active controller


• Tidak memiliki single point of failure (array controller, power supply, fan,
backplane, cache memory, dll)
• Memiliki total cache minimal 8 GB dimana minimum 2 GB diantaranya
didedikasikan utk proses write
• Memiliki minimal 8 port FC 4Gb/s untuk dihubungkan ke SAN Switch
• Memiliki kemampuan online upgrade untuk firmware controller
• Support Multiple OS.
• Support 3 jenis local replication: full clone, traditional snapshot, dan capacity-
free snapshot
• Support incremental resync antara primary volume dan snapshot
• Support minimum 12 business copy per production/primary volume
• Dapat melakukan striping secara otomatis ke minimum 100 buah disk
• 2 unit FC SAN switch untuk mendukung arsitektur Non Single Point of Failure
• SAN switch system harus memiliki ports yang mensupport 4 Gbit/sec dan
kompatible dengan 2 Gbit/sec
• Memiliki masing-masing minimal 16 ports yang support minimal 4 Gb/sec
• Switch system harus mensupport frame routes termasuk advanced fabric
services yang meningkatkan security melalui hardware-enforced WWN zoning
• Kapasitas storage terpasang 52 TB Raw dgn FC Disk 450 GB 15krpm
• Kapasitas storage dapat ditingkatkan sampai mencapai 240 Disk dalam satu
array
• Memiliki kemampuan untuk memakai Fiber ATA (FATA)
• Memiliki kemampuan sistem Virtual RAID (0,1,5)
• Memiliki kemampuan untuk mendistribute kapasitas hot spare ke semua disk
dalam satu disk grup
• Memiliki perfomance Cache IOPS lebih dari 200,000
• Memiliki throughput lebih dari MB/s 2000
• Software management harus terpasang di server yang terpisah dan memiliki
unlimited license to use.

16.4.3 Tape Back Up (LTO 4) :


• Number of Slot : Min. 10 Slots.
• Catridge Capacity : 120/360GB
• Accessories : Barcode reader & Cleaning catridge
• Management Software : Vendor specific s/w or Third Party + License

16.4.4 Software Aplikasi :

HALAMAN : IV - 74
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

• Software Aplikasi harus merupakan suatu solusi lengkap yang mampu melayani
satu hingga ratusan kamera dan dapat dilakukan penambahan kamera secara
unit per unit.
• Software Aplikasi harus berdasar pada Open Architecture.
• Software Aplikasi harus memiliki lisensi yang tidak melekat kepada serial number
dari kamera melainkan berdasarkan jumlah kamera terpasang.
• Perekaman gambar harus dapat diatur berdasarkan Video Quality
(resolution,frame rate, bit rate, image quality), Recording Mode (Continous, on-
alarm,manual, disable) dan Time & Date (Daily, Weekly).
• Software Aplikasi harus dapat mengirimkan dan menerima data, command &
control messages menggunakan protokol TCP/IP.
• Software Aplikasi harus memiliki modul minimum sebagai berikut :
- System Server
- Failover (directory,archiver)
- Archiver (restore, redundant, remote, player, web)
- Retrieve data
- Virtual Matrix
- Watchdog
- Administration Tools
- Configuration Tools
- Live Viewer
- Web live viewer
- Reporting (Statistic, equipment condition, user activity )
- Macro Editor
• Software aplikasi harus dapat di Upgrade tanpa harus melakukan Uninstall
terhadap software aplikasi yang terdahulu.
• Jika terjadi lost signal, software aplikasi harus dapat mendeteksi kejadian
tersebut dan memberikan peringatan (alert) kepada operator.
• Software Aplikasi harus memiliki kemampuan menampilkan gambar pada
kamera yang sama untuk operator yang berbeda dan masing-masing operator
dapat melakukan pengontrolan (pause,play,skip forward,skip backward) tanpa
mempengaruhi kemampuan operator pada kamera yang sama
• Software Aplikasi harus mampu melakukan playback video di monitor pada saat
yang bersamaan dengan terjadinya alarm serta melakukan perekaman.erus = h)
• Software Aplikasi harus dapat melakukan pengontrolan terhadap kamera PTZ
melalui Main Server, PC Client dan Remote Access.
• Software Aplikasi harus dapat menampilkan hingga 16 gambar pada satu
halaman layar monitor secara bersamaan dan 32 gambar pada dua halaman
layar monitor menggunakan Video card dual screen.
• Software Aplikasi memiliki kemampuan minimum:
- Intelligent Motion Detection;
HALAMAN : IV - 75
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

- Unattended Baggage;
- Intruder Tracking;
- Alert if No Signal Occur;
- Self Trouble Shooting / Diagnostic;
- Authentication Mechanism (password, ID, user logon );
- Audit Trails of Event and User activities;
- Reporting (via SMS,HT,HP).
• Software harus memiliki sistem mimic board yang dapat menampilkan secara
cepat dan tepat titik lokasi terjadinya gangguan keamanan maupun teknis
peralatan dalam cakupan area pemantauan sistem CCTV.

16.4.5 IP PTZ Color Dome Camera :


• Digital Signal Processing (DSP) color CCD Camera
• Sensor : ½ s/d ¼ ” Interline transfer CCD.
• Min. Focal Length 3.8mm – 84mm
• Horizontal resolution min 470 TV Lines
• Minimum Illumination : 0.5 Lux in color mode, 0.03 Lux in B/W mode
• Built-In Network Interface (10Base-T/100Base-TX) / IP Camera
• Iris : Automatic(open/close possible)/ Manual
• Focus : Manual/Auto
• Privacy zone min. 8 zones
• Patrol : Stop / Play / Learn
• Min. 22x optical zoom lens & 10x electronic zoom
• Jarak pandang minimum 200 meter siang dan malam hari.

16.4.6 Plasma Display 60“ :


• Aspect Ratio : 16 : 9
• Colors Depth : Min. 16.7 million
• Resolution : Min. 1280 x 768
• Max. Power : Max. 500 Watts
• MTBF include backlight lifetime : Min. 20,000 hours
• Mounting + Bracket : Included
• Viewing Angel : Min. 1700 Horizontal/Vertical

16.4.7 LCD Monitor 20” :


• Aspect Ratio : 4:3
• Contrast Ratio : Min. 500:1
• Colors Depth : Min. 16.7 million
• Resolution : Min. 1280 x 768

HALAMAN : IV - 76
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

• Max. Power : Max. 100 Watts


• MTBF include backlight lifetime : Min. 20,000 hours
• Mounting : Table Stand / wallmount included

16.4.8. Mobile Maintenance Tool :


• Processor : Intel Core 2 Duo
• Operating System : Original
• Clock Speed : Min. 1.33 GHz ,FSB 533, Cache 2 MB
• Memory : Min. 2 GB
• Hard Drive : 160 GB 5400 RPM
• Display Size : 12.1 WXGA TFT
• Network Interface : 10/100 Mbps integrated
• Removeable Media : DVD RW
• Modem : Integrated
• Audio : Integrated
• Speakers : Integrated
• I/O Slots : 2x USB 2.0, LAN, VGA, Audio
• Card Reader : Secured Digital Card
• Video Card : Dual Screen 3D Graphic 256 MB
(not Shared)
• Battery Type : Rechargeable Lithium-ion Battery

16.4.9. Daftar material / Produk Pabrik, merk yang direkomendasikan :

No Uraian Peralatan Spesifikasi Teknis


1. CCTV CCTV Surveilance System, IP System
2. Workstation : Processor
(Operator, Mimic Operating System
panel dan petugas Clock Speed ; Min. 3.0 GHz
AMC) : (FSB 800, 2 MB)
Memory ; Min. 2 GB
Hard Drive; 320 GB
Network Interface ; 10/100/1000 Base T Ethernet
Removeable Media : DVD RW
I/O Slots, USB 2.0, Serial, Audio, VGA, PCIe,PCI
Video Card ; Dual Screen 3D Graphic 256 MB (not
Shared)Kapasitas minimal 16 Channel,
Input power 220V, 1 ph, 50 hz
3. IP PTZ Color • Digital Signal Processing (DSP) color CCD Camera
Dome Camera : • Sensor : ½ s/d ¼ ” Interline transfer CCD.
• Min. Focal Length 3.8mm – 84mm
• Horizontal resolution min 470 TV Lines

HALAMAN : IV - 77
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

• Minimum Illumination : 0.5 Lux in color mode, 0.03


Lux in B/W mode
• Built-In Network Interface (10Base-T/100Base-TX) /
IP Camera
• Iris : Automatic
• (open/close possible)/ Manual
• Focus : Manual/Auto
• Privacy zone min. 8 zones
• Patrol : Stop / Play / Learn
• Min. 22x optical zoom lens & 10x electronic zoom
• Jarak pandang minimum 200 meter siang dan
malam hari.
4. Plasma Display 60“ • Aspect Ratio : 16 : 9
: • Colors Depth : Min. 16.7 million
• Resolution : Min. 1280 x 768
• Max. Power : Max. 500 Watts
• MTBF include backlight lifetime : Min. 20,000 hours
• Mounting + Bracket : Included
• Viewing Angel :
• Min.1700 Horizontal/Vertical
5. LCD Monitor 20” : Aspect Ratio : 4 : 3
Contrast Ratio : Min. 500:1
Colors Depth : Min. 16.7 million
Resolution : Min. 1280 x 768
Max. Power : Max. 100 Watts
MTBF include backlight lifetime : Min. 20,000 hours
Mounting : Table Stand / wallmount
Included.
6. Mobile Processor :
Maintenance Operating System : Original
Tools : Clock Speed :
Min. 1.33 GHz ,FSB 533, Cache 2 MB
Memory : Min. 2 GB
Hard Drive : 160 GB 5400 RPM
Display Size : 12.1 WXGA TFT
Network Interface : 10/100 Mbps integrated
Removeable Media: DVD RW
Modem : Integrated
Audio : Integrated
Speakers : Integrated
I/O Slots : 2x USB 2.0, LAN, VGA, Audio
Card Reader : Secured Digital Card
Video Card : Dual Screen 3D
Graphic 256 MB (not Shared)
Battery Type :

HALAMAN : IV - 78
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Rechargeable Lithium-ion Battery


7. Kabel instalasi Twisted Shielded type AWG 18” instalasi, dan
Coaxial cables
8. Kabel Power Jenis; NYY, NYM and
Flame Resistant Cable (FRC)
9. Conduit, Does, Tee, PVC high impact dia.20mm, standar EGA or Clipsal
Bracket/support
10. Surge Arrester unit Kapasitas disesuaikan kebutuhan, MG or ABB
11. Panel-panel Rust proof steel plate, tebal 2mm dan difinish dengan
gray color baked acrylic paint.
12. Grounding system Cooper road, BC 50mm², tahanan pentanahan
maximum 3 Ohm,

HALAMAN : IV - 79
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

PASAL 17
FLIGHT INFORMATION DISPLAY SYSTEM (FIDS)

17.1. PERSYARATAN KEMAMPUAN SISTEM :


17.1.1. Penjelasan Umum :
Penyediaan seluruh pekerjaan sistem listrik Elektronika Bandara sehingga dapat
beroperasi secara sempurna.
Gambar-gambar, spesifikasi teknis dan bill of quantity adalah merupakan bagian
yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi
teknis bersifat mengikat, dengan kode gambar FIDS.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor maupun Instalatur haruslah oleh Badan atau Institusi yang dapat
dipercaya, mempunyai reputasi kerja yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja
yang cakap, berpengalaman dalam bidangnya.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menempatkan Pengawas yaitu seorang atau lebih
sarjana teknik yang dianggap ahli sebagai wakil dari perusahaan yang dapat
memberikan keputusan-keputusan perihal proyek ini, apabila sewaktu-waktu
diperlukan.
Pemilik/Wakil Pemilik PT. Angkasa Pura I (Persero), MK, Perencana dapat meminta
penggantian Pengawas yang lain apabila pengawas yang ditempatkan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya.
17.1.2. Gambar-gambar :
1. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi listrik dalam
Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar
FIDS.Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun
pemasangan dan lain-lain. Jika ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal
diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan
tender/aanwijzing.
2. Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 3 (tiga) set gambar
yang disebut "As Built Drawings" yaitu gambar dari semua material, peralatan dan
instalasi sistem listrik Elektronik yang terpasang, (1 set kalkir dan 3 set blueprint
dan Compact Disk).
3. Gambar-gambar sistem Elektronik ini menunjukkan keseluruhan besaran dan
jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi yang harus sesuai kondisi
dan atau pelaksanaan di lapangan.
4. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur berkaitan dengan kontruksi dan detail
akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan
kontruksi dan detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut seperti
"Shop Drawings" dan gambar-gambar detail lainnya.
5. Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini harus
disampaikan secara tertulis 4 (empat) hari sebelum dilakukan pekerjaan, untuk

HALAMAN : IV - 80
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

dilaporkan kepada MK/Perencana di lapangan sebagai langkah pelaksanaan,


dimana biaya sudah dicakup pada unit price dari item penawaran yang diajukan.
17.1.3. Klausal Yang Disebutkan kembali :
Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain
maka hal ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain
tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling
bertentangan antar gambar dan spesifikasi teknis maupun Bill Of Quantity, maka
yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
17.1.4. Koordinasi Pekerjaan :
Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan
koordinasi pada seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut bagian pekerjaan instalasi Elektronik di dalam
proyek ini harus dikoordinasikan lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan, termasuk melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.
17.1.5. Material dan "Workmanship" :
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru
(brand new) dan material harus tahan terhadap iklim tropis.
Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai ketrampilan dibidangnya.
Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah tanggung jawab Penyedia
Jasa/Kontraktor, melengkapi surat sertifikat yang SAH untuk setiap personal ahli,
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian
masing-masing.
17.1.6. Daftar Material :
Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyertakan,
melampirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang
akan dipasangkan pada proyek ini, dan harus disebutkan pabrik, merk,
manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog.
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak
boleh sebagian-sebagian untuk diperiksa dan disetujui MK/Perencana.
17.1.7. Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan :
Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen tertentu maka Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menawarkan dan
memasangkan sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa/Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak diproduksi lagi ataupun sukar didapat
dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus sesegera mungkin memesannya
pada keagenannya di Indonesia.
Apabila penyedia Jasa/Kontraktor telah berusaha untuk memesannya namun pada
saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka MK/Perencana
akan menentukan alternatif, merk lain dengan spesifikasi teknis minimal yang sama.
Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus

HALAMAN : IV - 81
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

memberikan foto copy dari bukti pemesanan material yang menyatakan bahwa
material-material tersebut telah dipesan (order import).
17.1.8. Shop Drawings :
Setelah persetujuan dan penetapan pemenang lelang, Penyedia Jasa/Kontraktor
diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui Perencana dan MK. Shop
drawings harus diberi catatan yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah
sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi ruangan yang disediakan untuk
penempatan peralatan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh
koordinasi juga komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari
keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian dari penggambaran tidak akan
diperhatikan.
Gambar shop drawings harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
17.1.9. Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya (As Built Drawings) :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus mempergunakan secara baik satu set lengkap
gambar-gambar di lapangan yang harus diberi tanda dengan tepat pada lokasi
seluruh jenis atau sistem Outlet panel/kabinet, Peralatan, Pengkabelan dan
seterusnya dengan dimensi yang diambil dari patokan center kolom (as kolom).
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya
("as installed") dari seluruh instalasi.
Penyedia Jasa/Kontraktor pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum
Serah Terima Pertama) harus menyerahkan gambar "as built drawings" yang
menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada
Perencana/MK yaitu sebanyak 4 (empat) set gambar cetak biru dan 1 (satu) set
kalkir dan 1 set Copy Compact Disk.
17.1.10 Substitusi:
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
harus menjelaskan produk, teknis, kondisi penggunaan sesuai spesifikasi teknis
atau Penyedia Jasa/Kontraktor dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Perencana/MK
sebelum pemesanan jika disetujui.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor
harus mengajukan secara tertulis nama Negara dari Pabrik asal peralatan,
katalog yang menguraikan data secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan dalam proyek ini adalah sesuai dengan spesifikasi teknis serta
kondisi proyek.
17.1.11 Contoh Material :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material
untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/MK sebelumnya.
Seluruh biaya pengadaan contoh material ditanggung atau atas biaya Penyedia
Jasa/Kontraktor. Contoh-contoh tersebut (mock-up) harus dimasukkan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
17.1.12 Proteksi:

HALAMAN : IV - 82
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara


memadai oleh Penyedia Jasa/Kontraktor, sebelum atau selama pengerjaan dan
sesudah selesai pekerjaan instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan
yang ceroboh dan sistem proteksi yang kurang memadai tidak dapat diterima untuk
instalasi proyek ini.
17.1.13 Access Opening :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan)
untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik.
Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti
dinding-dinding, langit-langit dan seterusnya harus dilengkapi dengan fasilitas
penutup yang tepat bagi permukaan peralatan.
Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.
17.1.14 Pengetesan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan dan harus
melakukan percobaan seperti operasional sesungguhnya secara tepat dari seluruh
sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah dan harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi.
17.1.15 Data Suku Cadang :
Sejak pengiriman bagian-bagian dan peralatan ke lapangan, Penyedia Jasa/
Kontraktor harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare
parts) untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat
supplier serta tambahan daftar dari suku cadang atau suplai yang normal pada
setiap pembelian suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi teknis ini harus
dilengkapi oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
Biaya yang timbul dengan adanya pendataan atau pengadaan spare parts tersebut
merupakan tanggung jawab dan resiko penyedia Jasa/Kontraktor.
17.1.16 Peraturan Hak Patent :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melindungi Pemilik, Perencana/MK terhadap semua
klaim atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana dalam hubungan
dengan semua merk dagang atau produksi, hak cipta, hak patent pada semua
material atau peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.
Pemilik, Perencana/MK terbebaskan dari segala tuntutan perihal Hak Cipta, Hak
patent dari seluruh penggunaan merk pabrik atau badan yang digunakan dalam
proyek ini.
17.1.17 Kebersihan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-
sisa material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus
diselesaikan tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapid an dikoordinasikan
bersama Penyedia Jasa/Kontraktor lain atas persetujuan MK.
17.1.18 Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya :
Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in dalam
beton atau pekerjaan konstruksi.
17.1.19 Buku Petunjuk (Manual) , Instruksi, dukungan pabrik,suku cadang dan garansi :

HALAMAN : IV - 83
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan


dan manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian
peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyiapkan penjelasan tentang penyediaan suku
cadang seluruh peralatan2.
Seluruh peralatan harus disiapkan kartu garansinya. Garansi untuk seluruh peralatan
dan seluruh sistim adalah 1 (satu ) tahun.
17.1.20 Kelengkapan Instalasi :
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem
atau suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem
yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian
atau komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi
teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Kontraktor harus mengadakan dan
menjamin sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.
17.1.21 Masa Jaminan :
Seluruh pekerjaan instalasi Sistem FIDS harus dijamin akan bekerja dengan baik dan
sempurna, serta semua peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan Sistem
FIDS ini harus diberi pemeliharaan secara cuma-cuma selama 12 (dua belas) bulan
setelah penyerahan pekerjaan (Serah Terima Kedua).
Garansi peralatan selama 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan cuma-cuma
berakhir dan Penyedia Jasa/Kontraktor dapat saja mengajukan usulan untuk
mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali ditentukan lain.
17.1.22 Familiarisasi Peralatan :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mengadakan Familiarisasi peralatan terhadap
perangkat dan material yang akan dipasangkan pada proyek ini pada pabrik asal
peralatan, dimana untuk kegiatan tersebut harus diikuti oleh Wakil Penanggung
Jawab Proyek PT. Angkasa Pura I (Persero), MK dan Perencana.
Familiarisasi peralatan dimaksudkan untuk melatih User dan Tim teknis PT. Angkasa
Pura I (Persero), agar dalam mekanisme pengoperasian peralatan tersebut sesuai
dengan petunjuk serta persyaratan yang berlaku.
Seluruh biaya yang timbul akibat kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan
Penyedia Jasa/Kontraktor dan sudah termasuk dalam penawarannya.
17.1.23 Familiarisasi di-Lokasi :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melakukan Familiarisasi di-lokasi, yaitu; mendidik
operator di lokasi atau orang-orang yang ditunjuk oleh User PT. Angkasa Pura I
(Persero) untuk menjalankan, mengoperasikan, melakukan pengujian dan
maintenance seperlunya terhadap instalasi dan segala biaya yang timbul akibat
kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor dan
sudah termasuk dalam penawarannya.

17.2. SPESIFIKASI TEKNIS FIDS :


Flight Information Display System/layar monitor penerbangan (FIDS), adalah sistem
dinamis dan canggih untuk mengontrol arus informasi penerbangan pada layar
monitor dan fasilitas tampilan informasi publik lainnya.

HALAMAN : IV - 84
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

FIDS harus memiliki kemampuan menyebar luaskan dan menampilkan informasi,


sebagai berikut :
1) informasi mengenai kedatangan dan keberangkatan,
2) informasi mengenai check-in,
3) informasi mengenai gate (pintu masuk),
4) informasi mengenai bagasi.
FIDS juga harus menyediakan interface untuk berbagai sistem seperti Voice
Response System dan Public Announcement System.
Laporan dapat dicetak melalui Printer, Informasi / logo / grafik dapat discan ke
dalam sistem dan diedit dengan menggunakan screen editor.
FIDS dapat diakomodasikan pada format screen 4 : 3 atau 16 : 9 atau monitor LCD /
Plasma.
FIDS yang didesain harus memiliki interface dengan data network kompleks dan
range yang luas untuk service Bandara/Airport lainnya. Pada semua sistem, konsep
desain modul menggunakan konfigurasi yang mudah untuk memenuhi persyaratan
Bandara/Airport dengan tepat.
Tampilan monitor penuh dengan konfigurasi yang mampu untuk membaca berbagai
bentuk huruf dan grafik, hal ini berarti kita dapat memilih aturan informasi yang kita
inginkan dan yang melihat pun menjadi suka (seperti layout, warna, informasi yang
ditampilkan, dll).
Sebagai tambahan, sistem dapat mengatur range tampilan layar/screen yang besar
dari LCD, tipe tampilan LED.

17.2.1 Fasilitas Flight Information Display Sistem (FIDS) :


Flight Information Display Sistem (FIDS), harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai
berikut :
1) Client Server Architecture :
Dengan sistem arsitektur tersebut, dapat mendukung pengembangan sistem di
masa mendatang.
2) Fasilitas Gateway :
Mampu melakukan Interface dengan sub sistem lainnya seperti voice response
system dan Public Announcement Systems (PAS)
3) Kemudahan Penggunaan :
a. Amandemen / penambahan / penghapusan Jadwal penerbangan,
b. Waktu yang tepat,
c. Daftar yang mudah diedit,
d. Format menu pengoperasian,
e. Bantuan On-line, loading Jadwal penerbangan secara otomatis
f. Mampu meng-update informasi tampilan secara otomatis/manual
g. User friendly graphical user interface (GUI) yang dilengkapi on-line help
menjadikan system ini sebagai perangkat tampilan informasi yang mudah
dan nyaman digunakan.
h. Sistem mudah dan tepat,

HALAMAN : IV - 85
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

i. Piranti tampilan informasi,


j. Semua kejadian terkumpul dalam file transaksi harian.
4) Modular design :
Modular design yang tepat bagi staf teknik untuk pemeliharaan dan
penambahan alat, fail-safe checks dan fasilitas sistem monitoring sebaik
kemampuan remote diagnotics-nya sehingga FIDS dapat diandalkan.
Waktu responnya maksimal kurang dari 5 detik.
5) Dapat dikembangkan :
Sistem dapat di upgrade atau ditambah untuk meminimalkan tingkat kesulitan
yang dihadapi sehubungan dengan pengembangan yang akan datang.
Hal tersebut berarti dapat mengakomodasi faktor pertumbuhan transaksi dan
penyimpanan data yang menggunakan langsung hardware yang spesifik dan
konfigurasinya.
6) Mempunyai fitur yang handal :
Fasilitas pengecekan dan monitoring system yang sempurna serta kemampuan
diagnosa secara remote membuat FIDS sangat handal. waktu responsenya
kurang dari 5 detik.
7) Kemudahan Perawatan :
Sistem harus terpasang secara modular dan berbentuk unit sehingga mudah
untuk pengaksesan, perawatan dan servis apabila terjadi kerusakan.
Layout dengan konfigurasi yang penuh (untuk monitor dengan layar lebar).
8) Kontrol Akses dan Sistem Pengamanan :
Software diamankan dengan baik melalui level akses yang berbeda dan
pembatasan pengamanan. Fitur ini menyediakan pengamanan untuk sistem FIDS
dari kemungkinan penyusupan dan kerusakan.
Semua aplikasi diamankan dengan sistem User Authorization dan Password.
Pengguna dibatasi pemakaian dan aksesnya terhadap sistim FIDS.
Pop-Up Alert Window bila timbul kesalahan.
9) Quality Assured :
Sistem ini didesain dengan kualitas yang baik pada semua level. FIDS dirakit
untuk pengoperasain selama 24 jam.
Tampilan data dan grafik tidak akan menurunkan performa sistem.
Update database aktif kurang dari hitungan detik.
17.2.2 Sistem Overview :
Sistem FIDS terdiri dari beberapa modul utama :
1. Server atau Central Processing System (CPS)
2. Display devices
3. Input devices
4. External interface
FIDS sistem berdasarkan pada Client-Server Architecture menggunakan teknik
komunikasi jaringan TCP/ IP dengan standar SQL database management and
communication software.
17.2.3 Fitur Inti Sistem FIDS :
Inti sistem FIDS terdiri dari :

HALAMAN : IV - 86
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

1) FIDS Servers (Primary and Backup) yang menyediakan database informasi


penerbangan dan server side programmer menyediakan efisiensi penyebaran
informasi ke unit output tampilan penerbangan pada Bandara/Airport (LED
boards, LCD Boards, plasma displays, CRT monitor).
2) Flight Information Display Software harus dapat membolehkan pihak pengguna
(Bandara/Airport) untuk dapat memasukkan iklan-iklan dalam format MPG, AVI,
JPG atau BMP file untuk dapat ditunjukkan pada display-display yang ada di gate
ataupun tempat-tempat lain yang dikehendaki (komersial).
3) Flight Information Management System (FIMS) yang memperbolehkan user
mengatur (menciptakan, update dan atau menghapus) detail dari informasi
penerbangan untuk jadwal penerbangan harian.
4) FIMS meliputi berbagai hal termasuk fitur :
- Mudah untuk penggunaan Graphical User Interface (GUI) dengan fitur poin
dan klik yang familiar.
- Sistem menyediakan Jadwal penerbangan harian secara otomatis. Tidak
diperlukan staf operasional untuk masing-masing Jadwal harian.
- Daily Flight Schedule Management Tools : harus menyediakan staf
operasional untuk mengatur informasi yang diperlihatkan pada penumpang
untuk semua penerbangan, seperti status penerbangan (Landed, Departed,
Boarding), petunjuk fasiltas Airport (gate, carousel, check in counters),
estimasi waktu kedatangan / keberangkatan dan User harus menyediakan
print out dari semua laporan/report.
- Security Management: manager dan administrator menetapkan daftar user
yang ditetapkan dan nilai parameter operasional FIDS yang merupakan
spesifikasi Airport.
- Reference Data Management: manager dan administrator mengurus list dari
referensi code IATA untuk kota besar, Airport, kode service dan lain-lain yang
relevan dengan Airport.
- Display monitoring and diagnosis facilities : Staff pemeliharaan dapat
memonitor sistem jarak jauh melalui GUI yang mudah dalam
penggunaannya. Staff pemeliharaan dapat menjalankan perintah diagnosis
secara seperlunya dari pusat pemeliharaan untuk mendapatkan informasi
lebih lanjut dari problem yang ada.
- Remote Software download/upgrade : untuk upgrade display software, FIMS
menawarkan kemudahan untuk menggunakan fasilitas remote upgrade.
Staff pemeliharaan dapat juga mengecek versi terinstall yang benar.
5) Screen Editor : memberikan kewenangan Airport untuk mengatur tampilan dari
CRT/LCD dan atau tampilan plasma dengan powerful dan tool yang mudah untuk
digunakan. Editor mengijinkan pengguna dengan tingkat fleksibel yang penuh
untuk mendefinisikan tiap elemen berikut :
- Displayed Fields : user dapat memilih area yang relevan dari list yang
meliputi tipe tampilan (monitor keberangkatan, monitor kedatangan).
Layout dan penempatan area dalam tampilan juga terserah kepada
pengguna untuk menspesifikasikannya.

HALAMAN : IV - 87
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Information sort order : user dapat menetapkan area kunci yang digunakan
-
untuk memilah informasi penerbangan pada layar.
- Filter to apply : user harus secara fleksibel untuk mendefinisikan filter yang
menunjukkan tipe tertentu di layar. Contohnya : layar dekat Gate A1-A4
hanya menunjukkan kedatangan/ keberangkatan penerbangan pada gate ini.
- Code share flights : membangun code share flight dengan scrolling effect
untuk airline logo dan nomor penerbangan.
- Multiple Languange support: mendukung paling tidak untuk dua bahasa.
Bahasa utama harus diset dalam alfabet bahasa Inggris.
- Jumlah rekaman yang ditunjukkan dalam satu screen: untuk multi user
display kedatangan/keberangkatan pada CRT/LCD/plasma, user dapat
mendefinisikan jumlah maksimum dari rekaman yang ditunjukkan dalam
satu kali tampilan. Multiple display dapat dikumpulkan bersama dalam satu
bank efek monitor yang menunjukkan seluruh informasi penerbangan dalam
waktu 8-10 jam.
- Warna: Warna background dan warna huruf dari berbagai elemen tampilan
yang berbeda dapat diubah.
- Huruf: user dapat memilih tipe huruf yang digunakan
- Gambar background: file gambar format BMP atau JPG dapat ditampilkan
sebagai background
- Format hari/tanggal: user diperkenankan menampilkan format secara
custom untuk hari dan tanggal.
6) FIDS harus dapat di interkoneksikan dengan FDP (Flight Data Processing) untuk
memperoleh informasi real-time waktu keberangkatan (Actual Departed Time)
dan waktu kedatangan (Actual Landing Time). Interkoneksi ini dapat
menggunakan jaringan TCP/IP atau komunikasi serial RS-232/485/422
tergantung dari spesifikasi yang ada pada FDP.
7) FIDS harus dapat di interkoneksikan dengan AMC (Aerodrome Movement
Control) untuk memperoleh informasi conveyor belt sehingga FIDS dapat secara
otomatis menampilkan informasi tersebut pada Baggage Display. Interkonesi ini
dapat menggunakan jaringan TCP/IP atau komunikasi serial RS-232/485/422
tergantung dari spesifikasi yang ada pada system AMC.
8) FIDS harus dapat di interkoneksikan dengan AFTN (Aeronautical Fixed Telephony
Network) untuk memperoleh informasi estimasi waktu kedatangan (Estimate
Time Arrival), pembatalan penerbangan karena cuaca, gangguan teknis atau
penundaan jadwal pesawat. Interkonesi ini dapat menggunakan jaringan TCP/IP
atau komunikasi serial RS-232/485/422 tergantung dari spesifikasi yang ada
pada AFTN.
9) FIDS harus dapat diinterkoneksikan dengan CUTE (Common User Terminal
Equipment) agar pengaturan display check in dapat diatur melalui CUTE.
10) Flight Query Manager (FQM) memperkenankan staff airlines untuk mengakses
informasi FIDS melalui GUI yang disederhanakan yang mana user dapat mencari
dan memilah informasi yang ditunjukkan sesuai dengan persyaratan. Informasi

HALAMAN : IV - 88
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

yang ditunjukkan pada FQM tepat sama dengan informasi yang ditampilkan
pada tampilan FIDS.
11) FIDS Output Display mendukung bermacam-macam tipe dari tampilan output
FIDS dari LCD Tradisional, LED dengan papan displai Informasi Penerbangan yang
besar, Intelligent CRT dan tampilan plasma.
17.2.4 Komponen Opsional FIDS :
FIDS Gateway module :
1) Digunakan untuk komunikasi dengan airport lain untuk berbagi informasi
2) Untuk setup gateway, target sistem harus disetujui untuk tukar informasi
dengan FIDS pada predefined message format dalam predefined trigger atau
message timings.
3) Aturan penukaran pesan diperbolehkan pada sistem FIDS yang secara otomatis
meng-update database FIDS dengan informasi yang diterima dari sistem lain
seperti: waktu penerbangan (dari sistem Air Traffic atau airlines), penerbangan
baru (dari airlines), alokasi gate (dari Gate Allocation System) atau alokasi
Carousel (dari Baggage Handling System).
4) Airport diperbolehkan meningkatkan efisiensi pengoperasian melalui dalam satu
kali update.
5) Masing-masing modul gateway menawarkan pengaturan yang pada umumnya
sama termasuk :
• Monitoring Incoming / outgoing message
• Monitoring status connectivity
• Back up dari pengubahan pesan sebelumnya untuk audit trail purpose

Informasi tampilan FIDS dapat disajikan melalui media tampilan yang berbeda
seperti CRT, Plasma screen atau LCD/LED.

Sistem yang disediakan untuk pengembangan ke depan dari informasi yang


diterima. Format screen dapat dikonfigurasikan ke berbagai macam logical layout
dan spesifik field dapat dengan mudah dilakukan update display.

17.2.5 Automatic Announcement System (AAS) :


Automatic Announcement System (AAS) di desain untuk memberikan pengumuman
secara otomatis atas perubahan-perubahan Jadwal penerbangan yang terjadi pada
system FIDS (Flight Information Display System).

17.2.6 Persyaratan AAS :


1) AAS mendapatkan event terjadinya perubahan Jadwal penerbangan yang
kemudian memberikan input kepada Public Address System (PAS) untuk
kemudian di distribusikan melalui speaker-speaker yang terdapat pada terminal
Bandara.
2) FIDS dan AAS berkomunikasi melalui jaringan LAN dengan menggunakan
protokol TCP/IP.

HALAMAN : IV - 89
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

3) AAS memberikan input berupa data suara kepada PAS disesuaikan dengan zona-
zona yang telah ditentukan.
4) AAS harus dapat melakukan pemberitahuan-pemberitahuan sesuai dengan
perubahan Jadwal penerbangan.
5) AAS harus dapat melakukan pemberitahuan-pemberitahuan yang sifatnya
periodik seperti pemberitahuan dilarang merokok, pemberitahuan tidak
meninggalkan barang bawaan sembarangan dan lain-lain.
6) AAS harus dapat melakukan pemberitahuan menggunakan minimal 2 bahasa
disesuaikan dengan pengembangan masa depan.
7) Penambahan rekaman suara harus dapat dilakukan oleh pihak Bandara dengan
mudah menggunakan fitur-fitur aplikasi yang ada.

Spesifikasi Server AAS :

Item Spesification
Processor Minimal Pentium Pual Core Xeon Processor 3.2 GHz
Memory Minimal 1 GB
Storage 72 GB SCSI / Serial Attached SCSI (SAS), 7200 RPM
Network card 2 x gigabet Nic
Power Supply Module Redundant Configuration
FAN Redundant Configuration
CD ROM X 24 speed
Accessories Keyboard, Mouse
Signal Components UGA, SUGA
Operating system Lates OS in use (Linux / Setara)
Aodio interfaces 8 channel audio card
Relay interfaces 8 channel relay output card
Software AAS application software
17.2.7 Jenis-jenis dan lokasi pemberitahuan AAS :

Channel # (Zone) Zone Description


1 General (All areas.)
2 Departures (Check-In Area, and Public Area)
3 Arrivals (Baggage Collection Area and Public Area)
4 Gate 1
5 Gate 2
6 Gate 3
7 Gate 4
8 Spare

HALAMAN : IV - 90
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

No. Remarks Zona


1. TO WAITING ROOM 2
ID Perhatian-perhatian,
Para penumpang pesawat udara Garuda Indonesia dengan
nomor penerbangan GA-185 Jurusan JAKARTA,
dipersilahkan masuk ke ruang tunggu. Terima Kasih

EN Your attention please,


Garuda Indonesia Passengers on flight number GA-185 Leaving
for JAKARTA, please proceed to the waiting room
Thank you.

2. BOARDING 2,4,5,6
ID Perhatian-perhatian,
Para penumpang pesawat udara Garuda Indonesia dengan
nomor penerbangan GA-185 Jurusan JAKARTA,
dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu nomor 4.
Terima Kasih

EN Your attention please,


Garuda Indonesia Passengers on flight number GA-185 Leaving
for JAKARTA, please board the aircraft
through gate number 4. Thank you

3. SECOND CALL 2,4,5,6


ID Perhatian-perhatian,
Para penumpang pesawat udara Garuda Indonesia dengan
nomor penerbangan GA-185 Jurusan JAKARTA,
dipersilahkan segera naik ke pesawat udara melalui pintu nomor
4. Terima Kasih

EN Your attention please,


Garuda Indonesia Passengers on flight number GA-185 Leaving
for JAKARTA, please board the aircraft immediately
through gate number 4. Thank you

4. LAST CALL
ID Perhatian-perhatian, 2,4,5,6
Panggilan terakhir untuk penumpang pesawat udara GARUDA
INDONESIA dengan nomor penerbangan GA-132
Jurusan JAKARTA, dipersilahkan segera naik ke pesewat udara
melalui pindu nomor 4.
Terima Kasih
EN Your attention please,
This is final call for Passengers on GARUDA INDONESIA flight
number GA-132 Leaving for JAKARTA,
please board the aircraft immediately through gate number 4.
5 LANDED 3
ID Perhatian-perhatian,
Pesawat Udara GARUDA INDONESIA dengan nomor
penerbangan GA-111 dari JAKARTA, telah mendarat. Terima

HALAMAN : IV - 91
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

No. Remarks Zona


Kasih

EN Your attention please,


Announcing the arrival of GARUDA INDONESIA flight number GA-
111 from JAKARTA. Thank you.

6. DELAY (Arrival) 3
ID Perhatian-perhatian
Pesawat udara GARUDA INDONESIA dengan nomor
penerbangan GA-111 dari JAKARTA, akan tiba kira-kira pukul
21:15
waktu setempat. Terima Kasih

EN Your attention please,


GARUDA INDONESIA flight number GA-185 from JAKARTA will
be delayed until 21:1 localtime. Thank you

7 DEL Arrival on Bad Weather/Operational/Technical 3


ID Perhatian-perhatian,
Berhubung alasan CUACA/ OPERASIONAL/ TEKNIK, Pesawat
udara GARUDA INDONESIA dengan nomor penerbangan
GA-999 dari JAKARTA,
Direncanakan tiba pada pukul 23:15 waktu setempat. GARUDA
INDONESIA mohon maaf atas keterlambatan ini. Terima Kasih

EN Your attention please,


Due to BAD WEATHER/ OPERATIONAL/ TECHNICAL reason,
GARUDA INDONESIA flight number GA-123 from JAKARTA .
will be arrived at 23:15 localtime. GARUDA INDONESIA Apolozie
for this inconvenience. Thank you.

8 DEL Departure on Bad Weather/ Operational/ Technical 2,4,5,6


ID Perhatian-perhatian,
Berhubung alasan (CUACA BURUK/ OPERASIONAL/ TEKNIK),
Pesawat udara GARUDA INDONESIA dengan
Nomor penerbangan GA-999 jurusan JAKARTA. Akan
diberangkatkan pada pukul 23:15 waktu setempat.
GARUDA INDONESIA mohon maaf atas keterlambatan ini.
Terima Kasih

EN Your attention please,


Due to (BAD WEATHER/ OPERATIONAL/ TECHNICAL) reason,
GARUDA INDONESIA flight number GA-123
leaving for JAKARTA . will be departed at 23:15 localtime.
GARUDA INDONESIA Apolozie for this inconvenience. Thank you.

9 DEL on Parking Stand Limitation (Departure) 2,4,5,6


ID Perhatian-perhatian,

HALAMAN : IV - 92
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

No. Remarks Zona


Berhubung karena keterbatasan parkir pesawat di Bandar udara
Lombok Mataram, maka Pesawat udara GARUDA INDONESIA
dengan nomor penerbangan GA-666 jurusan JAKARTA, akan
ditunda keberangkatannya hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Atas keterlambatan ini kami mohon maaf. Terima Kasih

EN Your attention please,


Due to parking stand limitation reason, GARUDA INDONESIA on
flight number GA-666 Leaving for JAKARTA, will be delayed
until furthur notice. We are apologize for this inconvenience.
Thank you.

10 DEL on Parking Stand Limitation (Arrival) 3


ID Perhatian-perhatian,
Berhubung karena keterbatasan parkir pesawat di Bandar
udara Lombok Mataram , maka Pesawat udara GARUDA
INDONESIA
dengan nomor penerbangan GA-666 dari JAKARTA, mengalami
keterlambatan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Atas keterlambatan ini kami mohon maaf. Terima Kasih

EN Your attention please,


Due to parking stand limitation reason, GARUDA INDONESIA on
flight number GA-666 from JAKARTA, will be delayed
until furthur notice. We are apologize for this inconvenience.
Thank you.

11. CANCEL on (departure) 2,4,5,6


ID Perhatian-perhatian,
Berhubung karena alasan (CUACA BURUK/ OPERASIONAL/
TEKNIK), Pesawat udara GARUDA INDONESIA dengan
nomor penebangan GA-123 jurusan JAKARTA, hari ini
dibatalkan.
Kepada para penumpang dipersilahkan melapor ke Counter
GARUDA INDONESIA.

EN Your attention please,


Due to (BAD WEATHER/ OPERATIONAL/ TECHNICAL) reason,
GARUDA INDONESIA flight number GA-123
leaving for JAKARTA . it's cancelled today. All Passengers please
report to GARUDA INDONESIA Check In Counter. Thank you.

12. CANCEL on (Arrival) 3


ID Perhatian-perhatian,
Berhubung karena alasan (CUACA BURUK/ OPERASIONAL/
TEKNIK), Pesawat udara GARUDA INDONESIA dengan
nomor penebangan GA-123 dari JAKARTA, hari ini dibatalkan.

EN Your attention please,


Due to (BAD WEATHER/ OPERATIONAL/ TECHNICAL) reason,
GARUDA INDONESIA flight number GA-123 from JAKARTA .

HALAMAN : IV - 93
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

No. Remarks Zona


it's cancelled today. All Passengers please report to GARUDA
INDONESIA Check In Counter. Thank you.

17.3. LINGKUP PEKERJAAN :


Lingkup pekerjaan FIDS tidak terbatas seperti yang disebutkan ini, namun
merupakan suatu sistem yang bekerja sesuai spesifikasi teknis dan standar, antara
lain ( Untuk di ubah spesifikasi monitor display FIDS menjadi type industrial dan
borderless ) :
1) Pengadaan dan pemasangan FIDS Primary and backup server complete with
UPS.
2) Fids edit workstation (Data manager) dengan software Flight Information
manager system dan dot matrix printer.
3) Staff monitor PCs (17 “ monitor )dengan software Flight query manager sebagai
fasilitas retrieval of information by airport and airline staff.
4) 32” TFT Displays yang digunakan untuk menampilkan text informasi
penerbangan dan logo setiap airlines atau graphic-graphic .
Tampilan yang menunjukkan konfigurasi-konfigurasi sebagai berikut:
a. Check in counter display (lokasi diatas setiap meja check in).
b. Departure gate display (lokasi diatas setiap boarding gate)
c. Baggage Reclaim display (diletakkan diatas setiap domestic and international
baggage reclaim carousel)
d. Baggage information monitor (lokasi pada area hall baggage reclaim ).
5) 42 “ arrival and Departure TFT LCD Displays yang digunakan untuk menampilkan
display text informasi penerbangan dan logo setiap airline atau berupa graphic.
Display ini menunjukkan konfigurasi informasi penerbangan untuk
keberangkatan dan kedatangan pesawat untuk seluruh perusahaan airline.
6) PC based display monitor (optional )untuk kedatangan dan keberangkatan
pesawat dengan feature yang sama dengan 42” TFT LCD . PC ini diletakkan pada
Fids equipment room.
7) Check in keypads located at the check in desks for airline staff at check in to
update the check in counter status.
8) Gate keypads located at the boarding gates for airline staff at gate in update the
gate status .
9) Baggage keypads located at the baggage belts for airline/baggage handlers to
update the baggage belt displays.
Main equipment untuk FIDS ditempatkan pada ruang khusus FIDS.
Seluruh peralatan FIDS terhubung secara LAN, sehingga saat mengupdate informasi
dari central database secara cepat terkirim pada monitor FIDS ,LEDS dan staff
monitor.

17.4. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN :


17.4.1. Central Processing System (CPS) :

HALAMAN : IV - 94
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Central Processing System (CPS) terdiri dari FIDS primary dan backup server yang
melakukan pemrosesan data yang dibutuhkan oleh sub system yang terdapat pada
FIDS.
Central Processing System (CPS) terdiri dari satu atau lebih server yang melakukan
pemrosesan data yang dibutuhkan oleh sub system yang terdapat pada FIDS.
a. Spesifikasi Server minimum :

Item Specification
Processor Processor 3.2 GHz
Memory 1GB
Hard Disk 80 GB IDE/SCSI, 7200 RPM
Network Card 2 x Gigabit Nic
Power Supply Module Redundant Configuration
FAN Redundant Configuration
CD-ROM X24-speed
Accessories Keyboard, Mouse
Signal Components VGA, SVGA
Operating System Latest OS in use (Linux / setara)
Tape Backup More than 40 GB capacity
Software FIDS Application Software

17.4.2 Public Display :


Semua Public Display terdiri dari LCD 32”/42” dilengkapi dengan Display Controller
sebagai Character Generator.
a.Spesifikasi Teknis Display Controller :
1. Display controller single display (DS-1)
Item Specification
Processor Processor 2 Ghz clock speed
Memory Minimal 256 MB
Storage Minimal 256 MB Compact Flash
Network Card Ethernet 10/100BASE-TX
Display adapter 1 x VGA interface, capable for screen rotation
(Landscape / Potrait)
Comm interface 1 x RS-232, 2 x USB port
Ovatchdog timer 255 levels timers internal
Operating System Latest OS in use (Linux / setara)
Others Fanless, sealed industrial PC

2. Spesifikasi LCD Display :


1. LCD 42”
Item Specification
Screen Size 42 inches (100cm) diagonal
Aspect Ratio 16:9
Native Resolution 1366 (H) x 768 (V) pixels (WXGA)
Pixel Pitch (H x V x 3) 3.147.264
Useful Screen 862 (H) x 517 (V)

HALAMAN : IV - 95
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Brightness 500 cd/m2


Contrast Ratio 600:1
Viewing Angle H: 178º, V: 178º
Colors 16.77Mil
Response Time 8 mSec
Mains Voltage 115/ 230 VAC ± 15%, 50/60 Hz
Power consumption 275 Watts
Dimensions 976 x 120 x 636 (W x D x H mm)
Interfaces Input : D-SUB
Output : D-SUB
Comm : RS-232 In/out
o o
Environmental Condition Operation Temperature 0 C to 40 C
Humidity Max. 75% RH
o o
Storage Temperature -20 C to 60 C
Humidity Max. 75% RH

b. 1. Display Controller Dual Display (DS-2)


Item Specification
Processor Min Processor 2 Ghz clock speed
Memory Min 256 MB
Storage Min 256 MB compact flash
Network card Ethernet 10/100 Base Tx
Display adaptor 2 x VGA interface, capable for screen rotation
(landscape / potrait)
Comm. interfaces 1 x RS-232, 2 x USB port
Operating system Latest os in use (Linux / setara)
Watchdog Timer 255 levels timers interval
Others Fanless, sealed industrial VC

b. 2. LCD 32”
Item Specification
Screen Size 32 inches (100cm) diagonal
Aspect Ratio 16:9
Native Resolution 1366 (H) x 768 (V) pixels (WXGA)
Pixel Pitch (H x V x 3) 3.147.264
Useful Screen 862 (H) x 517 (V)
Brightness 500 cd/m2
Contrast Ratio 1600:1
Viewing Angle H: 178º, V: 178º
Colors 16.77Mil
Response Time 8 mSec
Mains Voltage 115/ 230 VAC ± 15%, 50/60 Hz
Power consumption 275 Watts
Dimensions 976 x 120 x 636 (W x D x H mm)
Interfaces Input : D-SUB
Output : D-SUB
Comm : RS-232 In/out

HALAMAN : IV - 96
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Environmental Condition Operation Temperature 0 oC to 40 oC


Humidity Max. 75% RH
o o
Storage Temperature -20 C to 60 C
Humidity Max. 75% RH

Jenis-jenis Public Display :


a. General Departure :
Display type Lokasi Display LCD
Controller
4 buah LCD 42” tersusun Public Departure Area 2 Unit DCD 4 unit LCD
Vertikal 42”
Single Display LCD 32” Information Room 3 1 unit LCD
32”

b. Check-in Summary :
Display type Lokasi Display LCD
Controller
2 buah LCD 42” tersusun Check-In Area 1 unit DCD1 2 unit
Horizontal LCD 42”

c. Check-in Counter :
Display type Lokasi Display LCD
Controller
Single Display LCD 32” Check-In Area 24 unit DC-1 24 unit
LCD 32”

d. Gate Summary :
Display type Lokasi Display LCD
Controller
Single Display LCD 42” Waiting Lounge 1 unit DC1 1 unit
LCD 42”
Single Display LCD 32” Domestic 1 unit DC1 1 unit
Boarding Gate LCD 32”
Single Display LCD 32” International 1 unit DC1 1 unit
Boarding Gate LCD 32”

e. Gate Display :
Display type Lokasi Display LCD
Controller
Single Display LCD 32” Boarding Gate 3 unit DC1 3 unit LCD
32”

f. Baggage Summary :
Display type Lokasi Display LCD
Controller

HALAMAN : IV - 97
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Single Display LCD 32” Arrival Hall 1 unit DC1 1 unit


LCD 32”

g. Baggage Display :
Display type Lokasi Display LCD
Controller
Single display LCD 32” Conveyor Belt 4 3 unit
LCD 32”

h. General Arrival :
Display type Lokasi Display LCD
Controller
4 buah LCD 42” tersusun Public Arrival Area 2 unit DC2 4 unit LCD
vertikal 42”
4 buah LCD 42” tersusun International 2 unit DC2 4 unit LCD
vertikal arrival hall 42”
Single Display LCD 32” Information Room 1 unit DC1 1 unit LCD
32”

i. Transfer desk :
Display type Lokasi Display LCD
Controller
Single display LCD 32” Transfer desk 2 unit DC2 s unit LCD
32”

17.4.3 LED Display :


LED Display digunakan pada daerah Baggage Make Up (Pemuatan Bagasi) dimana
pada tiap-tiap belt terpasang 1 (satu) buah LED yang menginformasikan bagasi
tersebut merupakan bagian dari penerbangan yang sedang aktif.

1. Spesifikasi Utama :
General features
Dot Dimension 5.0mm
Colors Red - Green - amber (Red + Green)
Peak Wavelength Orange Red 635mm - Yellow Green 570mm
Application Alphanumeric and graphic displays
Matrix Module Display Surface (L x h) 240 x 96 mm
Number of [8 x 51 displays 2x8
Number of dots 640(16x40)
Pitch between dots 6 mm

2. Absolute maximum Rating (at TA = 25 °C)

HALAMAN : IV - 98
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

No Item Symbol Specification


1 Power Supply voltage Vcc From -0.3 to +6.0 V
2 Input Voltage Vin From -0.3 to Vcc+0.3V
3 Operation Temperature Topr From -10 to +45°C
4 Storage Temperature Tstg From -25°C to +85°C
5 Relative Humidity Rhopr From 10 to 85%
6 Storage Humidity RHstg From 10 to 85%

No Item Symbol Min Type Max Unit


1 Power Supply Voltage Vcc 4.5 5.0 5.5 V
2 Power Supply Voltage for LED Viled 4.5 5.0 5.5 V
3 Input Voltage Vin 0.0 - Vcc V

3. Electro-Optical Features (at TA = 25°C)


Item Symbol Specification Remarks
Brightness Red Typ 60 cd/m2 (typical, adjustable)
2
Green Typ 75 cd/m (typical, adjustable)
Driving Method l/l6 dty dynamic
Visual Angle 2 θ 1/2 Min.120°
Clock frequency Max 3 MHz
Supply Current for LED ILED 5.65 A All LED lighting
Power P 30 W (Amber)
All LED lighting

4. Konektifitas
LED dapat dihubungkan dengan FIDS Server melalui jaringan LAN dengan
menggunakan protocol TCP/IP.

Jenis-jenis LED
5. Baggage Make up Display
Konfigurasi Lokasi Jumlah
2 baris LED, 30 karakter, tinggi Baggage Make Up Area 1
karakter 4 inchi

6. Conveyor Belt Display


Konfigurasi Lokasi Jumlah
2 baris LED, 30 karakter, tinggi Baggage Break Down Area 3
karakter 4 inchi

17.4.4 Operator Workstation (Informasi, AMC, ATC) :


a. Spesifikasi Operator Workstation :

Item Specification
CPU Processor 2,8 GHz
Memory 512 MB, SDRAM, 184-pin DIMM
Hard Disk 40 GB IDE Drive, 5400 rpm

HALAMAN : IV - 99
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Network Card Ethernet / 100BASE-TX


FDD 3.5” / 1.44MB
CD-ROM X24 – speed
Accessories Keyboard, Mouse
Signal Components VGA, SVGA card, 8MB memory
Monitor LCD 17” digital, 1024x 768 resolution, 65K
colors
Operating System

b. ( ...... 90 to .....) Spesifikasi LCD display

17.4.5 Staff Monitor (OIC, PK, Meteo, Briefing Office)


Staff Monitor merupakan terminal yang digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dalam melakukan perubahan ataupun hanya melihat Jadwal
penerbangan tergantung dari hak akses yang dimiliki tiap-tiap user.
Setiap Staff monitor dilengkapi oleh Monitor LCD 17” dan Display Controller.

a. Spesifikasi Display Controller (DC-1)


Item Specification
CPU Min Processor 2 Ghz clock speed
Memory Minimal 256 MB
Hard Disk Minimal 256 MB Compact Flash
Network Card Ethernet / 100BASE-TX
Display adapter 1 x VGA interface, capable for screen rotation
(landscape / potraote)
Comm interfaces 1 x RS-232, 2 x USB port
Ovatchdog 255 levels timers interval
Operating System Embedded System
Others Fanless, sealed industrial PC

b. Spesifikasi LCD Display


Item Specification
Screen Size 42 inches (100cm) diagonal
Aspect Ratio 16:9
Native Resolution 1366 (H) x 768 (V) pixels (WXGA)
Pixel Pitch (H x V x 3) 3.147.264
Useful Screen 862 (H) x 517 (V)
Brightness 500 cd/m2
Contrast Ratio 600:1
Viewing Angle H: 178º, V: 178º
Colors 16.77Mil
Response Time 8 mSec
Mains Voltage 115/ 230 VAC ± 15%, 50/60 Hz
Power consumption 275 Watts
Dimensions 976 x 120 x 636 (W x D x H mm)
Interfaces Input : D-SUB

HALAMAN : IV - 100
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Output : D-SUB
Comm : RS-232 In/out
o o
Environmental Condition Operation Temperature 0 C to 40 C
Humidity Max. 75% RH
o o
Storage Temperature -20 C to 60 C
Humidity Max. 75% RH

17.4.6 Functional Overview :


17.4.6.1 Fitur Inti Sistem FIDS :
Inti sistem FIDS terdiri dari :
a FIDS Servers (Primary and Backup) yang menyediakan database informasi
penerbangan dan server side programmer menyediakan efisiensi penyebaran
informasi ke unit output tampilan penerbangan pada Bandara/Airport (LED
boards, LCD Boards, plasma displays, CRT monitor).
b Flight Information Display Software harus dapat membolehkan pihak pengguna
(Bandara/Airport) untuk dapat memasukkan iklan-iklan dalam format MPG, AVI,
JPG atau BMP file untuk dapat ditunjukkan pada display-display yang ada di gate
ataupun tempat-tempat lain yang dikehendaki (komersial).
c Flight Information Management System (FIMS) yang memperbolehkan user
mengatur (menciptakan, update dan atau menghapus) detail dari informasi
penerbangan untuk jadwal penerbangan harian.
d FIMS meliputi berbagai hal termasuk fitur :
1. Mudah untuk penggunaan Graphical User Interface (GUI) dengan fitur poin
dan klik yang familiar.
2. Sistem menyediakan Jadwal penerbangan harian secara otomatis. Tidak
diperlukan staf operasional untuk masing-masing Jadwal harian.
3. Daily Flight Schedule Management Tools : harus menyediakan staf
operasional untuk mengatur informasi yang diperlihatkan pada penumpang
untuk semua penerbangan, seperti status penerbangan (Landed, Departed,
Boarding), petunjuk fasiltas Airport (gate, carousel, check in counters),
estimasi waktu kedatangan / keberangkatan dan User harus menyediakan
print out dari semua laporan/report.
4. Security Management: manager dan administrator menetapkan daftar user
yang ditetapkan dan nilai parameter operasional FIDS yang merupakan
spesifikasi Airport.
5. Reference Data Management: manager dan administrator mengurus list
dari referensi code IATA untuk kota besar, Airport, kode service dan lain-lain
yang relevan dengan Airport.
6. Display monitoring and diagnosis facilities : Staff pemeliharaan dapat
memonitor sistem jarak jauh melalui GUI yang mudah dalam
penggunaannya. Staff pemeliharaan dapat menjalankan perintah diagnosis
secara seperlunya dari pusat pemeliharaan untuk mendapatkan informasi
lebih lanjut dari problem yang ada.

HALAMAN : IV - 101
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

7. Remote Software download/upgrade : untuk upgrade display software,


FIMS menawarkan kemudahan untuk menggunakan fasilitas remote
upgrade. Staff pemeliharaan dapat juga mengecek versi terinstall yang
benar.
8. Screen Editor : memberikan kewenangan Airport untuk mengatur tampilan
dari CRT/LCD dan atau tampilan plasma dengan powerful dan tool yang
mudah untuk digunakan. Editor mengijinkan pengguna dengan tingkat
fleksibel yang penuh untuk mendefinisikan tiap elemen berikut :
 Displayed Fields : user dapat memilih area yang relevan dari list yang
meliputi tipe tampilan (monitor keberangkatan, monitor kedatangan).
Layout dan penempatan area dalam tampilan juga terserah kepada
pengguna untuk menspesifikasikannya.
 Information sort order : user dapat menetapkan area kunci yang
digunakan untuk memilah informasi penerbangan pada layar.
 Filter to apply : user harus secara fleksibel untuk mendefinisikan filter
yang menunjukkan tipe tertentu di layar. Contohnya : layar dekat Gate
A1-A4 hanya menunjukkan kedatangan/ keberangkatan penerbangan
pada gate ini.
 Code share flights : membangun code share flight dengan scrolling effect
untuk airline logo dan nomor penerbangan.
 Multiple Languange support: mendukung paling tidak untuk dua bahasa.
Bahasa utama harus diset dalam alfabet bahasa Inggris.
 Jumlah rekaman yang ditunjukkan dalam satu screen: untuk multi user
display kedatangan/keberangkatan pada CRT/LCD/plasma, user dapat
mendefinisikan jumlah maksimum dari rekaman yang ditunjukkan dalam
satu kali tampilan. Multiple display dapat dikumpulkan bersama dalam
satu bank efek monitor yang menunjukkan seluruh informasi
penerbangan dalam waktu 8-10 jam.
 Warna: Warna background dan warna huruf dari berbagai elemen
tampilan yang berbeda dapat diubah.
 Huruf: user dapat memilih tipe huruf yang digunakan
 Gambar background: file gambar format BMP atau JPG dapat
ditampilkan sebagai background
 Format hari/tanggal: user diperkenankan menampilkan format secara
custom untuk hari dan tanggal.
9. FIDS dapat di interkoneksikan dengan AMC (Aerodrome Movement Control)
untuk memperoleh informasi conveyor belt sehingga FIDS dapat secara
otomatis menampilkan informasi tersebut pada Baggage Display.
Interkonesi ini dapat menggunakan jaringan TCP/IP atau komunikasi serial
RS-232/485/422 tergantung dari spesifikasi yang ada pada system AMC.
10. FIDS dapat diinterkoneksikan dengan CUTE (Common User Terminal
Equipment) agar pengatiran Display check -in dapat diatur melalui CUTE.

HALAMAN : IV - 102
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

17.4.6.2 Flight Query Manager (FQM) memperkenankan staff airlines untuk mengakses
informasi FIDS melalui GUI yang disederhanakan yang mana user dapat mencari
dan memilah informasi yang ditunjukkan sesuai dengan persyaratan. Informasi
yang ditunjukkan pada FQM tepat sama dengan informasi yang ditampilkan pada
tampilan FIDS.
FIDS Output Display mendukung bermacam-macam tipe dari tampilan output FIDS
dari LCD Tradisional, LED dengan papan displai Informasi Penerbangan yang besar,
Intelligent CRT dan tampilan plasma.

17.4.7 Persyaratan Teknis Pemasangan :


2
a Kabel instalasi untuk daya harus menggunakan kabel NYM 3 x 1,5 mm .
b Kabel instalasi untuk data harus menggunakan UTP Cat 6, 4 pairs.
c Kabel yang digunakan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.
d Seluruh kabel harus dimasukkan dalam pipa PVC high impact conduit dengan
ukuran yang sesuai dengan jumlah kabel di dalamnya dimana ruang dalam pipa
harus disisakan 40 % untuk ventilasi.
e Terminal strip didalam junction box harus mempergunakan type pressure type
terminal, tanpa sekrup dan tanpa solder.
f Semua pipa instalasi di plafond, di langit-langit dan di shaft harus diberi marker
setiap jarak 10 m dengan warna merah (fire alarm), hitam (tata suara/pas), biru
(telepon), hijau (data), kuning (security), coklat (bcms), oranye (fids) dan ungu
(master clock)
17.4.8 Jaminan Masa Pemeliharaan :
1. Pelaksana FIDS system ini harus yang sudah berpengalaman dan memegang
keagenan paling sedikit 5 (lima) tahun dan berhasil dengan baik.
2. Representative/agen harus mempunyai tenaga ahli tetap dan peralatan serta
workshop yang bisa menjamin instalasi yang benar dan back up service yang
mantap.
3. Representative/agen harus menjamin tersedianya suku cadang untuk masa
operasi minimal 3 (tiga) tahun.
4. Representative/agen harus memberikan training.
5. Masa pemeliharaan berlaku selama 12 (dua belas) bulan.
17.4.9 Referensi Produk :
Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi
teknis. Penyedia Jasa/Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan Alternatif lain
yang setaraf dan Penyedia Jasa/Kontraktor dapat menggantinya bila sudah ada
persetujuan resmi dan tertulis dari Pemilik/Perencana/Manajemen Konstruksi (MK).
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :

Daftar Material / Produk pabrik / Merk yang direkomendasikan :


No Uraian material Spesifikasi Teknis
1. FIDS Sesuai spesifikasi teknis.
2. Power Supply Tegangan 220 VAC  15% dengan 48-52% Hz

HALAMAN : IV - 103
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

3. Battery Jenis : Rechargeable type sealed lead Acid battery


(24V dc)
4. Battery charge Nilai rating disesuaikan dengan battery
5. Rack Kabel Material baja plate “hot dip galvanized”, minimum 10
micron, t=2mm, ukuran sesuai gambar
6. Panel-panel Rust proof steel plate, tebal 2mm dan difinish dengan
gray color baked acrylic paint (standar).
Model; tekan sisip, grounding system
sesuai gambar
7. Surge Arrester unit Sesuai kapasitas pemakaian
2
8. Kabeling Kabel power; menggunakan kabel NYY, NYM 3 x 1,5 mm .
Kabel data; menggunakan UTP Cat 6, 4 pairs.
Fibre Optic (FO)
9. Conduit PVC high impact dia.20mm, lengkap bracket, klem,
t-does, elbow, etc
10. Grounding system Sesuai spesifikasi teknis

HALAMAN : IV - 104
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

PASAL 18
SPESIFIKASI TEKNIS SISTEM MASTER CLOCK

18.1. SPESIFIKASI TEKNIS MASTER CLOCK :


18.1.1 Penjelasan Umum :
Penyediaan seluruh pekerjaan sistem listrik Elektronika Bandara sehingga dapat
beroperasi secara sempurna.
Gambar-gambar, spesifikasi teknis dan bill of quantity adalah merupakan bagian
yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi
teknis bersifat mengikat, dengan kode gambar MC.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor maupun Instalatur haruslah oleh Badan atau Institusi yang dapat
dipercaya, mempunyai reputasi kerja yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja
yang cakap, berpengalaman dalam bidangnya.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menempatkan Pengawas yaitu seorang atau lebih
sarjana teknik yang dianggap ahli sebagai wakil dari perusahaan yang dapat
memberikan keputusan-keputusan perihal proyek ini, apabila sewaktu-waktu
diperlukan.
Pemilik/Wakil Pemilik PT. Angkasa Pura I (Persero), MK, Perencana dapat meminta
penggantian Pengawas yang lain apabila pengawas yang ditempatkan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya.
18.1.2 Gambar-gambar :
1. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi listrik dalam
Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar MC.
2. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun
pemasangan dan lain-lain. Jika ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal
diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan
tender/aanwijzing.
3. Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 3 (tiga) set gambar
yang disebut "As Built Drawings" yaitu gambar dari semua material, peralatan dan
instalasi sistem listrik Elektronik yang terpasang, (1 set kalkir dan 3 set blueprint
dan Compact Disk).
4. Gambar-gambar sistem Elektronik ini menunjukkan keseluruhan besaran dan
jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi yang harus sesuai kondisi
dan atau pelaksanaan di lapangan.Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur
berkaitan dengan kontruksi dan detail akhir dari proyek, sedangkan gambar-
gambar lainnya harus berkaitan dengan kontruksi dan detail yang berhubungan
dengan masing-masing pekerjaan. Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi
seluruh keperluan lebih lanjut seperti "Shop Drawings" dan gambar-gambar detail
lainnya.
5. Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini harus
disampaikan secara tertulis 4 (empat) hari sebelum dilakukan pekerjaan, untuk

HALAMAN : IV - 105
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

dilaporkan kepada MK/Perencana di lapangan sebagai langkah pelaksanaan,


dimana biaya sudah dicakup pada unit price dari item penawaran yang diajukan.
18.1.3 Klausal Yang Disebutkan kembali :
Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain
maka hal ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain
tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling
bertentangan antar gambar dan spesifikasi teknis maupun Bill Of Quantity, maka
yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
18.1.4 Koordinasi Pekerjaan :
Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan
koordinasi pada seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut bagian pekerjaan instalasi Elektronik di dalam
proyek ini harus dikoordinasikan lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan, termasuk melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.
18.1.5 Material dan "Workmanship" :
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru
(brand new) dan material harus tahan terhadap iklim tropis.
Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai ketrampilan dibidangnya.
Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah tanggung jawab Penyedia
Jasa/Kontraktor, melengkapi surat sertifikat yang SAH untuk setiap personal ahli,
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian
masing-masing.
18.1.6 Daftar Material :
Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyertakan,
melampirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang
akan dipasangkan pada proyek ini, dan harus disebutkan pabrik, merk,
manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog.
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak
boleh sebagian-sebagian untuk diperiksa dan disetujui MK/Perencana.

18.1.7 Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan :


Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen tertentu maka Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menawarkan dan
memasangkan sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa/Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak diproduksi lagi ataupun sukar didapat
dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus sesegera mungkin memesannya
pada keagenannya di Indonesia.

HALAMAN : IV - 106
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Apabila penyedia Jasa/Kontraktor telah berusaha untuk memesannya namun pada


saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka MK/Perencana
akan menentukan alternatif, merk lain dengan spesifikasi teknis minimal yang sama.
Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus
memberikan foto copy dari bukti pemesanan material yang menyatakan bahwa
material-material tersebut telah dipesan (order import).
18.1.8 Shop Drawings :
Setelah persetujuan dan penetapan pemenang lelang, Penyedia Jasa/Kontraktor
diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui Perencana dan MK. Shop
drawings harus diberi catatan yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah
sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi ruangan yang disediakan untuk
penempatan peralatan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh
koordinasi juga komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari
keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian dari penggambaran tidak akan
diperhatikan.
Gambar shop drawings harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
18.1.9 Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya (As Built Drawings) :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus mempergunakan secara baik satu set lengkap
gambar-gambar di lapangan yang harus diberi tanda dengan tepat pada lokasi
seluruh jenis atau sistem Outlet panel/kabinet, Peralatan, Pengkabelan dan
seterusnya dengan dimensi yang diambil dari patokan center kolom (as kolom).
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya
("as installed") dari seluruh instalasi.
Penyedia Jasa/Kontraktor pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum
Serah Terima Pertama) harus menyerahkan gambar "as built drawings" yang
menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada
Perencana/MK yaitu sebanyak 4 (empat) set gambar cetak biru dan 1 (satu) set
kalkir dan 1 set Copy Compact Disk.
18.1.10 S u b s t i t u s i :
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
harus menjelaskan produk, teknis, kondisi penggunaan sesuai spesifikasi teknis
atau Penyedia Jasa/Kontraktor dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Perencana/MK
sebelum pemesanan jika disetujui.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor
harus mengajukan secara tertulis nama Negara dari Pabrik asal peralatan,
katalog yang menguraikan data secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan dalam proyek ini adalah sesuai dengan spesifikasi teknis serta
kondisi proyek.
18.1.11 Contoh Material :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material
untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/MK sebelumnya.

HALAMAN : IV - 107
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Seluruh biaya pengadaan contoh material ditanggung atau atas biaya Penyedia
Jasa/Kontraktor. Contoh-contoh tersebut (mock-up) harus dimasukkan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
18.1.12 Proteksi:
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara
memadai oleh Penyedia Jasa/Kontraktor, sebelum atau selama pengerjaan dan
sesudah selesai pekerjaan instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan
yang ceroboh dan sistem proteksi yang kurang memadai tidak dapat diterima untuk
instalasi proyek ini.
18.1.13 Access Opening :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan)
untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik.
Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti
dinding-dinding, langit-langit dan seterusnya harus dilengkapi dengan fasilitas
penutup yang tepat bagi permukaan peralatan.
Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.
18.1.14 Pengetesan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan dan harus
melakukan percobaan seperti operasional sesungguhnya secara tepat dari seluruh
sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah dan harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi.
18.1.15 Data Suku Cadang :
Sejak pengiriman bagian-bagian dan peralatan ke lapangan, Penyedia Jasa/
Kontraktor harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare
parts) untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat
supplier serta tambahan daftar dari suku cadang atau suplai yang normal pada
setiap pembelian suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi teknis ini harus
dilengkapi oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
Biaya yang timbul dengan adanya pendataan atau pengadaan spare parts tersebut
merupakan tanggung jawab dan resiko penyedia Jasa/Kontraktor.
18.1.16 Peraturan Hak Patent :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melindungi Pemilik, Perencana/MK terhadap semua
klaim atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana dalam hubungan
dengan semua merk dagang atau produksi, hak cipta, hak patent pada semua
material atau peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.
Pemilik, Perencana/MK terbebaskan dari segala tuntutan perihal Hak Cipta, Hak
patent dari seluruh penggunaan merk pabrik atau badan yang digunakan dalam
proyek ini.
18.1.17 Kebersihan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-
sisa material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus
diselesaikan tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapid an dikoordinasikan
bersama Penyedia Jasa/Kontraktor lain atas persetujuan MK.
18.1.18 Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya

HALAMAN : IV - 108
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in dalam
beton atau pekerjaan konstruksi.
18.1.19 Buku Petunjuk (Manual) , Instruksi, dukungan pabrik,suku cadang dan garansi.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan
dan manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian
peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyiapkan penjelasan tentang penyediaan suku
cadang seluruh peralatan2.
Seluruh peralatan harus disiapkan kartu garansinya. Garansi untuk seluruh peralatan
dan seluruh sistim adalah 1 (satu ) tahun.
18.1.20 Kelengkapan Instalasi :
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem
atau suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem
yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian
atau komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi
teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Penyedia Jasa/Kontraktor harus
mengadakan dan menjamin sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.
18.1.21 Masa Jaminan :
Seluruh pekerjaan instalasi Sistem Master Clock harus dijamin akan bekerja dengan
baik dan sempurna, serta semua peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan
Sistem Master Clock ini harus diberi pemeliharaan secara cuma-cuma selama 12
(dua belas) bulan setelah penyerahan pekerjaan (Serah Terima Kedua).
Garansi peralatan selama 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan cuma-cuma
berakhir dan Penyedia Jasa/Kontraktor dapat saja mengajukan usulan untuk
mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali ditentukan lain.
18.1.22 Familiarisasi Peralatan :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mengadakan Familiarisasi peralatan terhadap
perangkat dan material yang akan dipasangkan pada proyek ini pada pabrik asal
peralatan, dimana untuk kegiatan tersebut harus diikuti oleh Wakil Penanggung
Jawab Proyek PT. Angkasa Pura I (Persero), MK dan Perencana.
Familiarisasi peralatan dimaksudkan untuk melatih User dan Tim teknis PT. Angkasa
Pura I (Persero), agar dalam mekanisme pengoperasian peralatan tersebut sesuai
dengan petunjuk serta persyaratan yang berlaku.
Seluruh biaya yang timbul akibat kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan
Penyedia Jasa/Kontraktor dan sudah termasuk dalam penawarannya.

18.1.23 Familiarisasi di-Lokasi :


Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melakukan Familiarisasi di-lokasi, yaitu; mendidik
operator di lokasi atau orang-orang yang ditunjuk oleh User PT. Angkasa Pura I
(Persero) untuk menjalankan, mengoperasikan, melakukan pengujian dan
maintenance seperlunya terhadap instalasi dan segala biaya yang timbul akibat
kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor dan
sudah termasuk dalam penawarannya.

HALAMAN : IV - 109
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

18.2. PERSYARATAN KEMAMPUAN SYSTEM :


18.2.1 Penjelasan Umum :
Pekerjaan system Master Clock ini terdiri atas desain, manufacturing, pengadaan
instalasi, testing and commissioning dan perawatan yang lengkap untuk system
Master Clock.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus bertanggung jawab untuk pengecekan dan
pengembangan desain dari system master clock ini dan meyakinkan bahwa system
yang dibangun tersebut mencapai setidaknya pada level yang di spesifikasikan.
18.2.2 Deskripsi Sistem :
Satu unit GPS yang dilengkapi dengan microprosessor untuk system Master Clock
harus diinstal dan di bangunan pada terminal penumpang ini yaitu diinstal di Pusat
Ruang Kontrol yang berada di area terminal bangunan.
Dasar acuan waktu yang diperoleh Slave Clock (Digital Clock) berasal dari Master
Clock yang secara akurat harus mengoreksi dengan cara sinkronisasi otomatis sinyal
GPS yang diterima oleh Master Clock dengan Slave Clock bila terdapat perbedaan
waktu.
18.2.3 Disain Sistem :
1. U m u m :
Sistem harus di desain dengan memperhatikan kondisi seperti di bawah ini :
1. Kecepatan angin,
2. Ambang batas suhu kerja dan kelembabannya,
3. Tegangan operasi,
• Sistem Master Clock harus di desain sesuai dengan standar terakhir yang di-
rilis oleh JIS, IES, UL dan Internasional standard lain yg diterima, meliputi :
2. International Radio Consultative Committee (IRCC)
3. Internasional Electro-technical Commission (IEC)
• Sistem secara otomatis dapat memonitor komponen-komponen yang
mengalami kerusakan dan dapat melakukan troubleshoot dalam jaringan.
• Sistem Master Clock harus mengacu pada disain system Master Clock
modern yang menggunakan jaringan TCP/IP sebagai media distribusi waktu
pada slave clocks. Master Clock harus dapat mendukung IPv4 ataupun IPv6
untuk pengembangan pada masa depan.
• Master Clock harus dapat digunakan untuk memberikan acuan waktu pada
semua perangkat (Server, PC, CCTV, BCMS, dan lain-lain) di Bandara yang
membutuhkan acuan waktu.

2. K h u s u s :
• Dasar acuan waktu ini haruslah memiliki kontrol keakuratan yang cukup
tinggi dengan sinkronisasi automatis melalui antenna penerima GPS untuk
koreksi waktu berdasarkan acuan waktunya.
• Master Electric Clock harus memiliki keakuratan hingga  0,02 detik
perminggu atau lebih baik. Koreksi yang dilakukan oleh GPS setidak-tidaknya

HALAMAN : IV - 110
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

sekali dalam sehari. Sinyal peringatan harus dikeluarkan apabila tidak ada
koreksi waktu yang diterima selama satu minggu di akhir minggu tersebut.
• Sistem harus dapat bekerja secara terus menerus tanpa kegagalan yang
berkelanjutan selama 24 jam sehari, 365 hari dalam setahun tanpa
memerlukan waktu perbaikan yang lama.
• Tidak boleh ada jam dalam system ini yang menunjukkan waktu yang salah.
• Seluruh jam yang dipasang dalam area dengan ketinggian ceiling yang tinggi
harus digabungkan dengan signage.
• Sebuah microprosessor dengan akurasi yang sangat tinggi diperlukan sebagai
dasar bagi Master Clock untuk meyakinkan bahwa akan memberikan suatu
keseragaman dan keakuratan waktu.
• Desain dan pemasangan system Master Clock harus meyakinkan system
tersebut dapat dikembangkan untuk pengembangan pada masa yang akan
datang dengan penambahan jam-jam digital (Slave clock) pada area-area
pada tertentu yang akan dikembangkan nantinya.
• Master Clock memberikan acuan jam pada Slave Clock PC, Server, dan lain-
lain menggunakan protocol SNTP (Simple Network Time Protocol) ataupun
NTP (Network Time Protocol).

18.3. LINGKUP PEKERJAAN :


1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian peralatan sentral Master Clock, lengkap
dengan fasilitas yang sesuai spesifikasi dan dipasangkan diruang control.
2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Digital Clock sesuai gambar.
3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian system pengabelan dari peralatan
utama hingga ke point outlet.
4. Membuat Gambar Kerja/Shop Drawings, yaitu; setiap akan memulai
pelaksanaan atau sebelum pemasangan instalasi, pengadaan material, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib mengajukan pada MK, Perencana yaitu gambar kerja/shop
drawings untuk diperiksa dan disetujui paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender terhitung sejak dikeluarkannya SPK.
5. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepadá Pemilik, 1 (satu) bulan
sebelum serah terima, sebanyak 4 (empat belas) set instalasi / manual untuk
menjalankan menggunakan / mengoperasikan dan pemeliharaan / maintenance
seluruh peralatan. Juga termasuk Penyedia Jasa/Kontraktor harus mendidik
orang-orang yang ditunjuk oleh Pemilik untuk menjadi operator, untuk
menjalankan dan pemeliharaan alat-alat tersebut. Seluruh biaya yang timbul
adalah menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor dan sudah diperhitungkan
dalam penawarannya.
6. Setelah pekerjaan selesai dan material/instalasi telah pemasangan, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib membuat gambar terlaksana/as built drawings, gambar-
gambar tersebut menjelaskan letak peralatan sesuai as/poros/kolom gedung
sesuai dudukan akhir peralatan, lengkap ukuran dan tergambar lebih detail
dimasukkan untuk diperiksa dan disetujui MK/Perencana paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum dilakukan Serah Terima Pertama.
HALAMAN : IV - 111
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Gambar-gambar yang diserahkan antara lain : 1 set kalkir, 3 set gambar cetak
biru dan 1 set compact disk.
7. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mendidik operator atau orang-orang yang
ditunjuk oleh Pemilik untuk menjalankan, mengoperasikan, pengujian dan
maintenance seperlunya terhadap instalasi.
Seluruh biaya-biaya yang timbul karena adanya kegiatan tersebut adalah
menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor dan sudah diperhitungkan dalam
penawarannya.
8. Seluruh pekerjaan instalasi Master Clock harus dijamin akan bekerja dengan baik
dan sempurna. Seluruh peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan
Master Clock harus diberi pemeliharaan cuma-cuma selama 12 (dua belas) bulan
setelah penyerahan tersebut selesai, garansi selama ± 1 (satu) tahun.
Setelah masa pemeliharaan cuma-cuma selesai, Penyedia Jasa/Kontraktor dapat
saja mengajukan usulan untuk mengadakan kontrak pemeliharaan kepada
Pemilik kecuali apabila ditentukan lain.
9. Melakukan testing dan commissioning terhadap pemakaian system tersebut.

18.4. KETENTUAN TEKNIS PERALATAN :


18.4.1 Umum:
Seluruh Jam (clock) dan fittingnya harus sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Seluruh Jam dan fittingnya harus memenuhi batasan/standar keamanan yang
berlaku.
Seluruh peralatan dalam sistem ini termasuk Jam harus sesuai dengan fungsi yang
diharapkan dan lingkungannya seperti nilai ambang batas suhu kerja, kelembaban
dan tahan terhadap serangan dari perusakan.
Seluruh komponen dibawah ini merupakan peralatan utama dalam sistem ini,
yaitu :
• GPS Antenna and Feeder Cable,
• GPS Receiver / Decoder,
• Master time of day generator,
• Synchronization Mechanism.

18.4.2 Spesifikasi Teknis Peralatan :


1 GPS Antenna and Feeder Cables :
• GPS antenna harus dari tipe omni-directional plate; weatherproofed dan
sesuai untuk ditempatkan di atap.
• Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengukur kekuatan sinyal GPS dengan tepat
di site sebelum persyaratan final penyeleksian ditetapkan.
• Apabila sinyal rasio kebisingan yang diprediksikan pada GPS receiver tidak
sesuai dengan kinerja system dan persyaratan pada spesifikasi, Penyedia
Jasa/Kontraktor harus menginstal a low noise antenna head-end amplifier.

Data Teknis Antena GPS :


Antena Type Omni Directional Entena
c/w remote power supply

HALAMAN : IV - 112
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Antena Input GPS Antena circuit 100 VPC insulated


Antena Bandwidth 9 MHZ
Receiver input frequency 1575,42 MHZ
Local Oscillator to Converter Freq 10 MHZ
First If Frequency 35,4 MHZ
Power Requirement 12 V to 18 V, 100 MA (via antena
cable)
Data Teknis GPS Feeder Cable :
Diameter Ø (mm) Attention at 100 MHZ Max length (m)
(db) / 100 m
RG58 / CV 5 mm 15,9 300
RG213 10,5 mm 6,9 700

2 GPS receiver/decoder :
a GPS receiver/decoders harus secara simultan mampu menerima minimum 3
(tiga) global positioning satellites, dan dapat menjelaskan tanggal dan
universal time coordinate (UTC) dengan akurasi ± 1 micro second pada
setiap saat.
b Receiver harus menghasilkan sinyal tambahan untuk mengindikasi apakah
hasil informasi GPS sinkron atau tidak.
3 Master Time-of Day Generator (Master Clock) :
a Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan temperature controlled crystal
oscillator dengan akurasi yang tinggi.
b Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan date and time divider chain
logic yang dikendalikan dari temperature controlled crystal oscillator, yang
dapat memberikan informasi sebagai berikut :
• Tahun
• Bulan
• Hari
• Jam (diformat 24 jam)
• Menit
• Detik dengan resolusi 1 Second.
c Perubahan tahun dapat diatur (diset) secara otomatis.
d Minimal memiliki 2 port Ethernet 10/100 MBPS.
e Minimal memiliki output interface sebagai berikut :
• Frequency outputs : 10 MHz via female BNC connector, TTL into 50 ˘Ώ.
• Pulse outputs : Pulse per second (PPS), TTL Level, Pulse width 200 micro
second.
• Time string data outputs via RS232 : Mendukung time protocol NTP
Timestring, NMEA, Computime, ABB-SPA, SAT.

HALAMAN : IV - 113
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

f Apabila masterclock tidak terhubung dengan sumber acuan waktu, maka


dalam keadaan ”free run” keakuratan waktu tidak boleh melebihi 1 detik per
hari.
g Peralatan masterclock harus memiliki panel depan yang
mengindentifikasikan waktu dan tanggal dalam format 12 atau 24 jam.
h Peralatan masterclock harus dapat menyediakan kode waktu melalui RS 232
serial dan Ethernet 10/100 Base T Interface.
i Peralatan Masterclock harus mendukung protokoll jaringan Ipv4, Ipv6, NTP,
SNTP, Day Time, PHCP, HTTP, HTTPS, FTP, SAMBA, SFTP, SSH, SCP, SYSLOG,
SNMP, TIME, TELNET, W32TIME.
j Peralatan masterclock harus dapat memberikan status apakah sistem dalam
keadaan locked / unlocked, time synchronized / unsyncronized dengan GPS.
k Peralatan yang terkoneksi dengan masterclock harus minimal memiliki
keakuratan waktu 0,25 detik secara terus menerus.
l Tidak ada jam dalam sistem yang menunjukkan waktu yang salah.
m Peralatan utama harus disusun dalam rack 19” dengan sistem perkabelan
yang rapih serta diberi label dan nomor untuk memudahkan dalam
perbaikan.
n Supaya tidak terjadinya gangguan yang disebabkan oleh terputusnya aliran
listrik, peralatan utama harus dilengkapi dengan UPS.

Data Teknis Master Clock Unit (Setara dengan ):


GPS Receiver G Channel GPS C/A code receiver
Oscillator Type TCXO (Temperature Controlled Crystal Oscillator)
Form Factor 19” alumunium case
Single Board Computer I386 compatible 266 Mhz CPU, 64MB RAM, CF – Card
Drive
Os Of SBC
Front Panel Display LC Display, 2 x 40 character with Backlight
Power Supply 85 – 246 VAC (50 / 60 Hz)
Ambient Temperature 0....... 50°C / 32 ........ 122°F
Humidity Max. 85% RH
Network Interface 2 port 10/100 MBPS Interpace
Serial Interface RS 232
Frequency Output 10 Mhz Via female BNC Connector, TTL into 50 Ώ
Pulse output Pulse Per Second (PPS), TTL Level, Pulse Width 200
Master Second
USB output 1 x USB port for device management
Time Synchronization NTP, Pulse Per Second (PPS), and Pulse Perminute (PPM)
Supported Time String Uni Erlangen Timestring, Sysplex Timer, NMEA,

HALAMAN : IV - 114
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Computime, ABB-SPA, SAT


18.4.3 Sinkronisasi Mekanisme :
1. Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan alat untuk master time-of-day
generator dan divider chain yang secara otomatis dapat menyelaraskan sinyal
dari GPS.
2. Produk divider chain harus seimbang dengan nilai GPS UTC yaitu 8 jam yang
merujuk standar waktu Indonesia (Lombok).
3. Master oscillator harus secara kontinyu free-run saat sinkronisasi GPS terputus.
4. Sesudah periode free-running, divider chain menunjukkan keterlambatan waktu
saat terjadi re-sinkronisasi, maka harus segera dikoreksi.
5. Sesudah periode free-running, divider chain menunjukkan waktu yang terlalu
cepat, maka harus direstart disesuaikan waktu yang tepat. Divider chain tidak
pernah diperbaiki secara alur mundur kecuali dengan manual control.
6. Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan indikator LED pada head-end
control panel untuk menunjukkan saat sinkronisasi GPS operasional.

18.4.4 Digital Clocks (Slave Clocks) :


Slave Clocks memperoleh acuan waktu dari Master Clock menggunakan protocol
SNTP (Simple Network Time Procotol) ataupun NTP (Network Time Protocol) yang
terhubung melalui jaringan LAN.
Catu daya Slave Clocks dapat menggunakan AC Adaptor ataupun catu daya dari
jaringan Ethernet menggunakan teknologi PoE (Power Over Ethernet).
Casing harus terbuat dari plastik dan dapat menghadirkan tampilan eksternal yang
indah termasuk garis-garis yang elegan.
Normalnya, pengoperasian slave clock berdasarkan waktu Master Clock dan pada
saat waktu sinyal dasar terganggu, maka slave clock dapat melakukan switch untuk
beroperasi secara internal melalui clock yang ada didalamnya dan dapat terus
beroperasi tanpa terhenti. Hal tersebut dapat diindikasikan apakah operasi slave
clock tersebut berdasarkan waktu dari Master Clock atau waktu dari internal clock.
Selama terjadi kegagalan daya, pengukuran waktu pada internal clock harus secara
kontinyu dilakukan meskipun displai waktu mati. Waktu kompensasi dari power
failure adalah 5 tahun atau lebih sesuai dengan akumulasi semua waktu power
failure.
Digit harus ditampilkan dengan menggunalan LED warna merah atau putih dengan
sudut 160o atau lebih yang aman dilihat dari segala arah.
Jam harus sama jenis dan tipenya,
Jam harus diformat jam digital 24 jam,
Tampilan jam terdiri dari jam dan menit, dan merupakan salah satu dari :
1. Plasma discharge technology atau
2. Transflective LCD Technology, seperti yang ditunjukkan pada Gambar.
Sudut tampilan yang diperbolehkan dari layar gelas harus dihitung dalam derajat
dari garis tegak lurus ke layer. Sudut tampilan harus dinyatakan dalam sudut yang
memiliki ratio contrast yang lebih besar dari 4 : 1.

HALAMAN : IV - 115
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

o o
Sudut tampilan secara horizontal memiliki nilai minimum 60 (maksimal 120 ). Sudut
tampilan vertical memiliki nilai minimum 40o (maksimal 80o).
Permukaan clock harus dapat dibaca secara jelas dalam kondisi cahaya yang
terbatas dan memiliki variasi dari 10 lux hingga 10.000 lux. Penyedia Jasa/Kontraktor
seharusnya menyatakan kisaran batas cahaya yang dapat membuat permukaan
clock jelas dan dapat dibaca serta memberikan detail metode yang digunakan untuk
mencapai kondisi tersebut.
Rasio kontras minimum permukaan jam adalah 20°.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengambil tindakan untuk menghilangkan cahaya
yang menyilaukan atau pantulan dari permukaan jam.
Controller memberikan status “valid data” atau “invalid data” berdasarkan tiga data
string yang berkaitan.

Data Teknis Digital Clocks ( Setara dengan ) :

Clock Digit 4 digits LED (hour, minute)


LED Size 4” height
Dimension 44,5 x 15 x 5,6 cm (L x H x D)
Viewing Distance ± 50 meters
Accuracy ± 200 milisecond
Operating Temperature 0......... 40°C / 32....... 104°F
Operating Humidity 95% maximum, non-condensing
Network Interface 10/100 MBPS Ethernet Interface
Time Synchronization SNTP V3 (RFC 1769)
Power Supply Power Over Ethernet / POE (IEEE 802.3 af)

18.4.5 Control System :


1. Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan system control manual untuk
masing-masing elemen dari divider chain yang dapat dikontrol secara individu,
hal itu harus cukup untuk mengontrol detik ke detik yang terdekat.
2. Kontrol dapat dinonaktifkan ketika oscillator dan divider disinkronisasi oleh GPS.
3. Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan indicator digital dekat ke tiap
kontrol untuk menunjukkan langsung tanggal dan waktu yang dihasilkan divider
chain untuk resolusi 1 detik. Tinggi karakter minimum harus 25 mm.
4. Power supply untuk Master Clock System harus dimonitor melalui BCMS.
5. Terminal strip harus disediakan disamping control panel BCMS atau diinstall
secara terpisah (dapat digunakan sebagai interface point antar BCMS dan
Master Clock System)
6. Semua kebutuhan panel wiring dan fitting untuk BCMS panel harus disediakan.
7. Semua kebutuhan sensor, relay dan aksesoris lain yang dipersyaratkan pada
circuit monitor harus disediakan. Item spesifik yang digunakan harus

HALAMAN : IV - 116
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

dikoordinasikan dengan supplier BCMS sehingga untuk menjamin kompatibilitas


item-item BCMS di atas.

18.4.6 Electrical Supply :


1. Electrical Supply untuk Master Clock System harus berasal dari DB C&S dengan
menambah panel untuk distribusi khusus ke peralatan Master Clock.
2. Slave clocks harus dikoneksikan dengan normal power supply, Prioritas A.
3. Master Clock Panel harus dikoneksikan dengan Building UPS yang disediakan
oleh Pemilik/PT.Angkasa Pura 1 (Persero), termasuk pekerjaan interkoneksi
harus sudah diperhitungkan oleh Penyedia Jasa/Kontraktor pekerjaan ini.
4. Penyediaan circuit system electrical harus dengan spesifikasi pada 230 V AC,
single phase, 3 wires, PEN, 50 Hz.

18.4.7 Persyaratan Teknis Pemasangan :


Persyaratan Teknis yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa/Kontraktor pekerjaan
ini, adalah :
1. Kabel instalasi untuk sinyal pulsa baik untuk jam digital ataupun analog harus
menggunakan kabel UTP Cat 5E, 4 pairs.
2. Kabel instalasi untuk ke peralatan lain (FIDS, PAS) menggunakan interkoneksi
dengan kabel data terhubung ke switch terdekat ataupun RS422 ke-peralatan
tersebut yang dapat dikonversi ke RS485 apabila peralatan yang dimaksud hanya
dapat menerima input dari kabel RS-485.
3. Kabel yang digunakan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.
4. Seluruh kabel harus dimasukkan dalam pipa PVC high impact conduit dengan
ukuran yang sesuai dengan jumlah kabel didalamnya, dimana ruang dalam pipa
harus disisakan 40% untuk ventilasi.
5. Terminal strip didalam junction box harus mempergunakan type pressure type
terminal, tanpa sekrup dan tanpa solder.
6. Semua pipa instalasi di plafond, di langit-langit dan di Shaft harus diberi marker
setiap jarak 10 m dengan warna merah (fire alarm), hitam (tata suara/pas), biru
(telepon), hijau (data), kuning (security), coklat (bcms), oranye (fids) dan ungu
(master clock).

18.4.8 Jaminan Masa dan Pemeliharaan :


1. Penyedia Jasa/Kontraktor pekerjaan Master Clock System ini harus yang sudah
berpengalaman dan memegang keagenan paling sedikit 5 tahun dengan berhasil
baik.
2. Representative / agen harus mempunyai tenaga ahli tetap dan peralatan serta
workshop yang bisa menjamin instalasi yang benar dan back up service yang
mantap.
3. Representative / agen harus menjamin tersedianya suku cadang untuk masa
operasi minimal 3 tahun.

HALAMAN : IV - 117
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

4. Representative / agen harus memberikan trainning kepada 2 orang engineer dan


3 orang teknisi menengah.
5. Masa pemeliharaan berlaku selama 12 bulan.
18.4.9 Pengujian:
1. Testing and Commissioning dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian system
dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku, wajib dikerjakan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor pekerjaan ini.
2. G e n e r a l :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus membawa peralatan pengoperasian lengkap
untuk melakukan pengujian/tes terhadap kinerja system dari seluruh plant dan
peralatan yang ada, serta mendemonstrasikan kinerja sesuai dengan tingkat
spesifikasi yang seharusnya diperoleh.
3. Kualitas kontrol komponen yang berkaitan dengan standar, adalah sebagai
berikut :
a Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan certificates of conformity
signed dari pabrik atau importir komponen, yang menjamin penyediaan
produk dengan standar yang telah dijelaskan tersebut.
b Komponen harus mempunyai tanda jaminan bahwa ada identitas dan yang
digunakan di worksite tidak akan membingungkan.
4. Operasional Lengkap dan Tes Kinerja Peralatan :
a. Sesudah sistem diinstall lengkap, operasional dan tes kinerja akan
ditempatkan di lingkungan operasional proyek.
b. Detail isi tes adalah sebagai berikut :
 Cek kode waktu yang benar,
 Cek secondary clock time management stand-alone operation,
 Test sistematik pengoperasian dari berbagai komponen,
 Redundansi dari hardware, missal duplikasi dari CPU, power supply dan
lain-lain,
Semua pengujian/tes yang dipersyaratkan lainnya oleh engineer untuk
menunjukkan kesesuaian dengan spesifikasi.
5. Semua inspeksi dan data test harus diserahkan kepada engineer pengawas.
6. Testing of tolerance dan kualitas dari pekerjaan pentanahan, pekerjaan sipil dan
pekerjaan serta material lain yang terkait harus dilakukan sesuai dengan
tanggung jawab yang dijelaskan dalam spesifikasi ini.

18.4.10 Pemeliharaan, Pelayanan dan Garansi :


Jaminan pemeliharaan dan perbaikan kembali jika terjadi kerusakan selama 180
(seratus delapan puluh) hari kalender setelah penyerahan pertama pekerjaan.
Pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tidak kurang dari tiap 2 (dua) minggu sekali,
oleh orang yang kompeten dalam pembetulan-pembetulan semua alat-alat master
clock yang dianggap perlu.
Jaminan garansi untuk instalasi Master Clock ini selama 1 (satu) tahun atau 365 (tiga
ratus enam puluh lima) hari kalender sejak penyerahan pertama.

HALAMAN : IV - 118
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

18.4.11 Referensi Produk :


Seluruh peralatan, bahan dan material yang digunakan harus memenuhi spesifikasi
teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain
yang mempunyai Nilai bobot Biaya terbesar dan Penyedia Jasa/Kontraktor baru
dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari Pemilik
proyek / PT.Angkasa Pura I, Perencana dan MK dan penggantian ini mempunyai
spesifikasi teknis lebih baik, mempunyai nilai biaya yang tinggi dan menguntungkan
Pemilik proyek.

Daftar Material / Produk pabrik / Merk yang direkomendasikan :

No. Uraian material Spesifikasi Teknis


1. MASTER CLOCK Sesuai spesifikasi teknis

2. Power Supply Tegangan 220 VAC  15% dengan 48-52% Hz


3. Battery Jenis : Rechargeable type sealed lead Acid battery (24V dc)
4. Battery charge Nilai rating disesuaikan dengan battery
5. Rack Kabel Material baja “Hot dip galvanized”, minimum 10 micron, t=2mm,
ukuran sesuai gambar
6. Panel-panel Rust proof steel plate, tebal 2mm dan difinish dengan gray color
baked acrylic paint (standar).
Model; tekan sisip, grounding system
sesuai gambar
7. Surge Arrester unit
8. Kabeling UTP Cat.6
Kabel power (NYY, NYM),
Fibre Optic (FO)
9. Conduit PVC high impact dia.20mm, lengkap bracket/support, klemp,
t-does, elbow, etc
10. Grounding system Sesuai spesifikasi teknis

HALAMAN : IV - 119
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

PASAL 19
SPESIFIKASI TEKNIS BUILDING CONTROL AND MONITORING SYSTEM (BCMS) :

19.1. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM :


19.1.1. Penjelasan Umum :
Penyediaan seluruh pekerjaan sistem listrik Elektronika Bandara sehingga dapat
beroperasi secara sempurna.
Gambar-gambar, spesifikasi teknis dan bill of quantity adalah merupakan bagian
yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi
teknis bersifat mengikat.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor maupun Instalatur haruslah oleh Badan atau Institusi yang dapat
dipercaya, mempunyai reputasi kerja yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja
yang cakap, berpengalaman dalam bidangnya.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menempatkan Pengawas yaitu seorang atau lebih
sarjana teknik yang dianggap ahli sebagai wakil dari perusahaan yang dapat
memberikan keputusan-keputusan perihal proyek ini, apabila sewaktu-waktu
diperlukan.
Pemilik/Wakil Pemilik PT. Angkasa Pura I (Persero), MK, Perencana dapat meminta
penggantian Pengawas yang lain apabila pengawas yang ditempatkan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya.
19.1.2. Gambar-gambar :
a. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi Building
Control and Monitoring System dalam Dokumen Tender ini adalah gambar-
gambar dengan nomor kode gambar BCMS.
b. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun
pemasangan dan lain-lain. Jika ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal
diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan
tender/aanwijzing.
Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 3 (tiga) set gambar
yang disebut "As Built Drawings" yaitu gambar dari semua material, peralatan
dan instalasi sistem listrik Elektronik yang terpasang, (1 set kalkir dan 3 set
blueprint dan Compact Disk).
c. Gambar-gambar sistem Elektronik ini menunjukkan keseluruhan besaran dan
jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi yang harus sesuai kondisi
dan atau pelaksanaan di lapangan.
d. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur berkaitan dengan kontruksi dan detail
akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan
kontruksi dan detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut
seperti "Shop Drawings" dan gambar-gambar detail lainnya.

HALAMAN : IV - 120
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

e. Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini harus
disampaikan secara tertulis 4 (empat) hari sebelum dilakukan pekerjaan, untuk
dilaporkan kepada MK/Perencana di lapangan sebagai langkah pelaksanaan,
dimana biaya sudah dicakup pada unit price dari item penawaran yang diajukan.
19.1.3. Klausal Yang Disebutkan kembali :
Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain
maka hal ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain
tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling
bertentangan antar gambar dan spesifikasi teknis maupun Bill Of Quantity, maka
yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
19.1.4. Koordinasi Pekerjaan :
Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan
koordinasi pada seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut bagian pekerjaan instalasi Elektronik di dalam
proyek ini harus dikoordinasikan lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan, termasuk melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.
19.1.5. Material dan "Workmanship" :
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru (new
product) dan material harus tahan terhadap iklim tropis.
Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai ketrampilan dibidangnya.
Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah tanggung jawab Penyedia
Jasa/Kontraktor, melengkapi surat sertifikat yang SAH untuk setiap personal ahli,
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian
masing-masing.
19.1.6. Daftar Material :
Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyertakan,
melampirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang
akan dipasangkan pada proyek ini, dan harus disebutkan pabrik, merk,
manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog.
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak
boleh sebagian-sebagian untuk diperiksa dan disetujui MK/Perencana.
19.1.7. Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan :
Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen tertentu maka Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menawarkan dan
memasangkan sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa/Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak diproduksi lagi ataupun sukar didapat
dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus sesegera mungkin memesannya
pada keagenannya di Indonesia.
Apabila penyedia Jasa/Kontraktor telah berusaha untuk memesannya namun pada
saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka MK/Perencana

HALAMAN : IV - 121
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

akan menentukan alternatif, merk lain dengan spesifikasi teknis minimal yang sama.
Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus
memberikan foto copy dari bukti pemesanan material yang menyatakan bahwa
material-material tersebut telah dipesan (order import).
19.1.8. Shop Drawings :
Setelah persetujuan dan atau penetapan pemenang lelang, Penyedia
Jasa/Kontraktor diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui Perencana
dan MK. Shop drawings harus diberi catatan yang menyatakan bahwa apa yang
dianjurkan sudah sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi ruangan yang
disediakan untuk penempatan peralatan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh
koordinasi juga komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari
keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian dari penggambaran tidak akan
diperhatikan. Gambar shop drawings harus dibuat sebanyak 4 (empat) set cetak
biru.
19.1.9. Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya (As Built Drawings) :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus mempergunakan secara baik satu set lengkap
gambar-gambar di lapangan yang harus diberi tanda dengan tepat pada lokasi
seluruh jenis atau sistem Outlet panel/kabinet, Peralatan, Pengkabelan dan
seterusnya dengan dimensi yang diambil dari patokan center kolom (as kolom).
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya
("as installed") dari seluruh instalasi.
Penyedia Jasa/Kontraktor pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum
Serah Terima Pertama) harus menyerahkan gambar "as built drawings" yang
menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada
Perencana/MK yaitu sebanyak 4 (empat) set gambar cetak biru dan 1 (satu) set
kalkir dan 1 set Copy Compact Disk.
19.1.10. Substitusi:
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
harus menjelaskan produk, teknis, kondisi penggunaan sesuai spesifikasi teknis
atau Penyedia Jasa/Kontraktor dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Perencana/MK
sebelum pemesanan jika disetujui.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor
harus mengajukan secara tertulis nama Negara dari Pabrik asal peralatan,
katalog yang menguraikan data secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan dalam proyek ini adalah sesuai dengan spesifikasi teknis serta
kondisi proyek.
19.1.11. Contoh Material :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material
untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/MK sebelumnya.

HALAMAN : IV - 122
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Seluruh biaya pengadaan contoh material ditanggung atau atas biaya Penyedia
Jasa/Kontraktor. Contoh-contoh tersebut (mock-up) harus dimasukkan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
19.1.12 Proteksi:
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara
memadai oleh Penyedia Jasa/Kontraktor, sebelum atau selama pengerjaan dan
sesudah selesai pekerjaan instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan
yang ceroboh dan sistem proteksi yang kurang memadai tidak dapat diterima untuk
instalasi proyek ini.
19.1.13 Acces Opening :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan)
untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik.
Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti
dinding-dinding, langit-langit dan seterusnya harus dilengkapi dengan fasilitas
penutup yang tepat bagi permukaan peralatan.
Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.
19.1.14 Pengecatan:
Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan di
lapangan tidak di spesifikasikan maka seluruh permukaan yang cacat harus
diperbaiki atau dilakukan pengecatan kembali untuk memperoleh hasil pengecatan
yang sempurna.
19.1.15 Pengetesan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan dan harus
melakukan percobaan seperti operasional sesungguhnya secara tepat dari seluruh
sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah dan harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi.
19.1.16 Data Suku Cadang :
Sejak pengiriman bagian-bagian dan peralatan ke lapangan, Penyedia Jasa/
Kontraktor harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare
parts) untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat
supplier serta tambahan daftar dari suku cadang atau suplai yang normal pada
setiap pembelian suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi teknis ini harus
dilengkapi oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
Biaya yang timbul dengan adanya pendataan atau pengadaan spare parts tersebut
merupakan tanggung jawab dan resiko penyedia Jasa/Kontraktor.
19.1.17 Peraturan Hak Patent :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melindungi Pemilik, Perencana/MK terhadap semua
klaim atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana dalam hubungan
dengan semua merk dagang atau produksi, hak cipta, hak patent pada semua
material atau peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.
Pemilik, Perencana/MK terbebaskan dari segala tuntutan perihal Hak Cipta, Hak
patent dari seluruh penggunaan merk pabrik atau badan yang digunakan dalam
proyek ini.

HALAMAN : IV - 123
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

19.1.18 Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya :


Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in dalam
beton atau pekerjaan konstruksi.
19.1.19. Buku Petunjuk (Manual) , Instruksi , dukungan pabrik,suku cadang dan garansi :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan
dan manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian
peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyiapkan penjelasan tentang penyediaan suku
cadang seluruh peralatan2.
Seluruh peralatan harus disiapkan kartu garansinya. Garansi untuk seluruh peralatan
dan seluruh sistim adalah 1 (satu ) tahun.
19.1.20 Kelengkapan Instalasi :
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem
atau suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem
yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian
atau komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi
teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Kontraktor harus mengadakan dan
menjamin sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.
19.1.21 Masa Jaminan :
Seluruh pekerjaan instalasi Building Control and Monitoring System harus dijamin
akan bekerja dengan baik dan sempurna, serta semua peralatan yang termasuk
dalam lingkup pekerjaan Building Control Monitoring System ini harus diberi
pemeliharaan secara cuma-cuma selama 12 (dua belas) bulan setelah penyerahan
pekerjaan (Serah Terima Kedua).
Garansi peralatan selama 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan cuma-cuma
berakhir dan Penyedia Jasa/Kontraktor dapat saja mengajukan usulan untuk
mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali ditentukan lain.
19.1.22 Familiarisasi di-Lokasi :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melakukan Familiarisasi di-lokasi, yaitu; mendidik
operator di lokasi atau orang-orang yang ditunjuk oleh User PT. Angkasa Pura I
(Persero) untuk menjalankan, mengoperasikan, melakukan pengujian dan
maintenance seperlunya terhadap instalasi dan segala biaya yang timbul akibat
kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor dan
sudah termasuk dalam penawarannya.

19.2. PERSYARATAN KEMAMPUAN DARI SISTEM :


19.2.1. Penjelasan Umum :
Building Control and Monitoring System (BCMS) atau juga disebut Building
Automation Sistem (BAS) adalah suatu alat atau sistem yang dapat memantau,
mengendalikan, merecord semua fungsi instalasi listrik dan mekanik yang ada dalam
gedung, agar bisa beroperasi dengan efektif, hemat energi dan bertujuan hemat
biaya operasi dan juga dapat memperpanjang umur dari peralatan.
Sistem harus berbentuk module agar dimungkinkan untuk dapat dilakukan
pengembangan tanpa harus membuang peralatan (yang sudah ada).
Sistem harus dapat memberikan laporan terjadinya kelainan pada peralatan yang
mencakup nama peralatan, letak peralatan, waktu terjadinya dan bentuk kesalahan

HALAMAN : IV - 124
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

.Laporan kesalahan ini harus tercetak pada alarm printer dan juga terekam sebagai
kumpulan data (logging pada hard disk.
Sistem harus dapat melaporkan peralatan-peralatan yang telah tiba saat perawatan
berkalanya (preventive maintenance)
Sistem harus dapat memantau jaringan komunikasi antara peralatan-peralatan
dalam BAS itu sendiri.
Apabila terjadi gangguan pada sistem BAS ,maka secara mudah peralatan harus
dapat dioperasikan secara manual.
Secara umum kemampuan sistem yang diminta mencakup :
1. Memonitor, mengontrol dan merecord peralatan instalasi listrik penerangan,
daya dan komunikasi.
2. Memonitor, mengontrol dan merecord peralatan VAC, Plumbing dan Sanitasi.
3. Memonitor, mengontrol dan merecord peralatan trafic dan transportasi dalam
gedung dan dalam kawasan bandara.
4. Program pengaturan pemakaian energi untuk menghemat pembayaran rekening
listrik.
5. Program pencatatan jangka waktu operasi beberapa peralatan utama untuk
agenda maintenance atau penggantian parts.
19.2.2. Perincian Pengaturan System :
1. Air Handling Unit (AHU) :
 Menjadwalkan on/off nya AHU
 Memantau keadaan on/off AHU dan memberikan alarm bila terjadi kelainan
dari jadwal.
 Mematikan AHU bila BAS menerima signal kebakaran dari MCFA (Master
Control Fire Alarm).
 Memantau dan memberikan alarm aliran udara.
 Memantau dan memberikan alarm keadaan penyaringan udara (filter).
 Memantau keadaan temperatur udara kembali (Return Air).
 Mengatur pembukaan valve sehingga temperature udara sesuai dengan yang
dikehendaki.
 Merekam dan memberikan alarm masa kerja untuk keperluan maintenance.

2 Fan Coil Unit (FCU) :


 Menjadwalkan on/off nya FCU.
 Memantau keadaan on/off dan memberikan alarm bila terjadi kelainan dari
jadwal.
 Mematikan FCU bila BAS menerima signal kebakaran dari MCFA.
 Memantau keadaan temperature udara.
 Mengatur on/off nya value sesuai dengan kebutuhan pendingin air chiller.
 Memantau posisi off set (set point).
 Menentukan set point dari ruang control.
 Merekam dan memberikan alarm masa kerja untuk keperluan maintenance.

HALAMAN : IV - 125
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

3. System CHILLER :
 Menjdwalkan on/off nya Chiller.
 Memantau keadaan on/off dan memberikan alarm bila terjadi kelainan dari
jadwal.
 Memantau temperature air masuk dan air keluar dari masing-masing chiller
dan pipa utama (Header Pipe).
 Mengatur jumlah unit chiller yang akan bekerja.
 Mengatur urutan kerja secara bergilir (sequencing) dari system chiller,
berdasarkan jumlah masa kerja masing-masing chiller. Chiller dengan masa
kerja terkecil mempunyai prioritas utama untuk beroperasi.
 Memantau terjadinya alarm dari masing-masing unit chiller.
 Memantau keadaan flow meter.
 Merekam dan memberikan alarm masa kerja untuk keperluan maintenance.
4 Pompa CHILLER :
 Menjadwalkan on/offnya pompa chiller.
 Memantau keadaan on/off dan memberikan alaram bila terjadi kelainan dari
jadwal.
 Memantau adanya aliran air dan memberikan alarm bila terjadi gangguan
aliran air pada saat pompa dalam keadaan on.
 Mengatur urutan kerja secara bergilir (sequencing) dari pompa chiller, dab
secara otomatis menggantikan pompa chiller yang mengalami gangguan.
 Merekam dan memberikan alarm masa kerja.

5 System PENERANGAN :
 Menjadwalkan (scheduling) On / Offnya penerangan.
 Memantau keadaan On / Offnya penerangan (MCB penerangan).
 Memberikan alarm (Fault Feed Back Alarm) bila terjadi kelainan dari jadwal
yang telah ditentukan.

6 Transformator :
 Memantau dan memberikan alarm keadaan on/off.
 Memantau dan memberikan alarm temperature transformator.

7 Panel Tegangan Rendah :


 Memantau dan memberikan alarm keadaan trip dari circuit breaker.
 Memantau dan memberikan alarm pemakaian arus (Ampere).
 Memantau dan memberikan alarm tegangan listrik (voltage).

8 Generator Set :
 Memantau dan memberikan alarm temperature air pendingin.
 Memantau dan memberikan alarm pemakaian arus (Ampere).

HALAMAN : IV - 126
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

 Memantau dan memberikan alarm tegangan listrik (Voltage).


 Memantau dan memberikan alarm factor daya (cos phi).
 Memantau dan memberikan alarm frequency listrik (Hz).
 Merekam besarnya arus, tegangan, factor daya dan frequency secara
berkala tiap jam (Historical Record).
 Memantau pemakaian daya (KWH) berjalam dan daya bulan lalu.
 Merekam dan memberikan alarm masa kerja(Run Time Totalization).
 Memantau dan memberikan alarm tegangan battery.
 Membrikan alarm batas minimum dalam tangki utama (storage Tank).

9 Elevator / Escalator :
 Memantau keadaan on / off peralatan dan memberikan alarm perubahan
keadaan COS.
 Memantau dan memberikan keadaan trip dari power.

10 Pompa Deep Well :


 Memantau keadaan on / off.
 Memberikan alarm trip.
 Memantau daya aliran air dan memberikan alarm terjadinya gangguan aliran
air pada saat pompa dalam keadaan on.
 Merekam masa kerja pompa.

11 Pompa Distribusi dan Pompa Transfer :


 Menjadwalkan kerja pompa-pompa.
 Mengatur pembagian kerja secara bergilir (sequencing) antara pompa utama
dengan pompa cadangan (bila ada).
 Memantau adanya aliran dan memberikan alarm bila terjadi gangguan aliran
pada saat pompa dalam keadaan on.
 Merekam masa kerja pompa.

12 Tanki Air :
 Memantau dan memberikan alarm bila permukaan air pada batas
maksimum.
 Memantau dan memberikan alarm bila permukaan air pada batas minimum.

13 Sumpit dan Sum pump :


 Memberikan alarm trip supply listik ke pompa.
 Memantau keadaan on / off nya pompa.
 Merekam masa kerja pompa.

14 Pompa Kebakaran :
 Memantau dan memberikan alarm trip supply listrik.
HALAMAN : IV - 127
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

 Memantau keadaan on / off dan memberikan alarm terjadinya perubahan


COS.

15 In Take / Exhaust Fan dinding (Wall Mounted) :


 Menjadwalkan on / off.
 Memantau keadaan on / off dan memberikan alarm bila terjadi kelainan dari
jadwal.

16 Centrifugal Intake / Exhaust Fan :


 Menjadwalkan on / off dan memberikan alarm bila terjadi kelainan dari
jadwal.
 Memantau dan memberikan alarm aliran udara.

17 Master Control Fire Alarm (MCFA) :


Memantau adanya zone yang aktif.

18 PABX :
 Memantau dan memberikan alarm trip supply listrik.
 Memantau dan memberikan alarm tegangan battery.

19 Pintu Tangga Darurat :


Memantau terbuka dan tertutupnya pintu.
Memberikan alarm bila pintu terbuka diluar jadwal yang telah ditentukan.

20 Sewage Treatment Plant (STP) :


 Memantau keadaan on / off peralatan-peralatan.
 Merekam masa kerja peralatan.

21 Gedung Pembangkit Listrik (POWER HOUSE) :


a. Transformator :
 Memantau dan merekam keadaan on / off.
 Merekam masa kerja Transformator.
b. G e n s e t :
 Memantau keadaan On / Off.
 Merekam masa kerja.

19.2.3. Lingkup Pekerjaan System dan Instalasi BCMS :


1. Pengadaan dan pemasangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software dan programming) yang diperlukan untuk beroperasinya sistem.
2. Pengadaan dan pemasangan kabel input dari sensor/transducer dengan
Menggunakan AWG # 18 twisted shielded pair atau sesuai dengan spesifikasi
peralatan.

HALAMAN : IV - 128
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

3. Pengadaan dan Pemasangan kabel driver / output ke actuator /peralatan yang


digerakkan dengan menggunakan kabel NYA 1,5mm² atau sesuai dengan
spesifikasi teknis peralatan.
4. Pengadaan dan pemasangan Kabel komunikasi dengan menggunakan AWG #18
twisted shielded pairs atau sesuai dengan spesifikasi peralatan. Seluruh kabel
harus dimasukkan kedalam pipa PVC dengan ruang bebas sekurang-kurangnya
40%
5. Pembuatan program dan perubahan-perubahan yang kemungkinan- terjadi
harus dapat dilaksanakan oleh tenaga ahli yang bertempat tinggal di Jakarta.
6. Gambar Kerja/ Shop Drawings :
Setiap pelaksanaan dan atau sebelum pemasangan instalasi atau pengadaan
material, Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mengajukan pada MK/Perencana
untuk disetujui gambar kerja/shop drawings paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja terhitung sejak dikeluarkannya SPK.
7. Instruksi Pemakaian, Operasi Peralatan dan Cara-cara Pemeliharaan Peralatan.
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepada Pemilik/Wakilnya yang
ditunjuk, 1 (satu) bulan sebelum serah terima, sebanyak 4 (empat) set
instalasi/manual untuk menjalankan menggunakan / mengoperasikan dan
pemeliharaan /maintenance seluruh peralatan. Juga termasuk Penyedia
Jasa/Kontraktor harus mendidik orang-orang yang ditunjuk oleh Pemilik untuk
menjadi operator, untuk menjalankan dan pemeliharaan alat-alat tersebut.
Seluruh ongkos-ongkos kegiatan tersebut adalah menjadi tanggungan Penyedia
Jasa/Kontraktor dan sudah diperhitungkan dalam penawarannya.
8 Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melakukan Training yaitu; mendidik operator
atau orang-orang yang ditunjuk oleh Pemilik untuk menjalankan,
mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya terhadap instalasi.
Seluruh biaya-biaya kegiatan tersebut adalah menjadi tanggungan Penyedia
Jasa/Kontraktor ini.
9 Seluruh pekerjaan instalasi Building Control and Monitoring System (BCMS)
harus dijamin akan bekerja dengan sempurna dan semua peralatan yang
termasuk dalam lingkup pekerjaan BCMS harus diberi pemeliharaan cuma-cuma
selama 12 (dua belas) bulan setelah penyerahan tersebut selesai, garansi
selama 1 (satu) tahun.
Setelah masa pemeliharaan cuma-cuma selesai, Penyedia Jasa/Kontraktor dapat
saja mengajukan usulan untuk mengadakan kontrak pemeliharaan kepada
Pemilik kecuali apabila ditentukan lain.

19.2.4. Ketentuan Teknis Peralatan :


1 Peralatan Building Automation System terdiri dari unit-unit berikut :
a. Central Data Console meliputi central unit, operator terminal, report printer,
colour display unit dan colour printer di ruang kontrol.
b. Remote Control Panel di dalam RCU ini terdapat processor card.
c. Processor Card ini terdiri dari bagian microprocessor, rangkaian memory dan
rangkaian komunikasi. Selain itu processor card ini juga dilengkapi dengan

HALAMAN : IV - 129
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

real time clock lithium battery yang dapat memback-up agar clock yang ada
pada memory dapat bertahan selama 5 bulan (tanpa power input).
d. Processor Card dipasang pada connector yang ada pada back plane dan
dirancang untuk kapasitas maximum 100 points data base dengan + 200 line
program.
e. Sensor, relay, contactor dan kabel/conduit.
2 Spesifikasi Teknis Hardware :
Processor : Pentium 3.06 GHz (atau model terakhir)
3 Central Unit :
a. Processor 4 GHz, dual capacity up to four
b. Ethernet Card (2 port RJ 45, 10/100/1000 base-T & 1 port 1000 base Sx )
c. Color Graphic Monitor Super VGA 21"
d. Minimum Hard disk 80 GB
e. CD/DVD- W room
f. Minimum RAM 1 GB
g. Mouse Console
h. FDD 3,5"
i. Redundant Fan and Power Supplies
j. Hot Pluggable & Hot Swap
k. Operating System
4 Operator Terminal (Maintenance Management System) :
l. Screen size : 17 inch SVGA
m. Diagonal : 24 lines with 80 characters
n. Personal Computer :
5 Printer:
o. Speed : Minimal 300 character /cps3
p. Black/white : Dot Matrik
q. Product :
6 Colour Display Unit (Operator Work Station) :
r. Screen size : 21 inch
s. Display Capacity : 48 lines each 80 characters with 8 foreground
background colour.
t. Picture Capacity : 640 dynamic pictures, stored in centre.
7 Colour Printer :
u. Colour : 7 colour prints on nominal paper
v. Resolution : Minimal 640 points/line.
8 Remote Control Unit (RCU) :
Remote control unit adalah suatu panel pengumpul data dimana data yang
dibaca oleh masing-masing sensor ditampung dan diolah pada panel ini, untuk
selanjutnya dikirim ke CPU dan sebaliknya data/perintah dari operator dikirim

HALAMAN : IV - 130
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

oleh CPU kemudian diterima oleh panel ini untuk selanjutnya dikirim ke kontrol
unit tertentu.
w. T y p e : Intelligent DDC (Local Operation)
x. Capacity : Min. 176 kbyte (ERROM/RAM)
y. Battery buffer for RAM : daya
z. Dilengkapi dengan Ethernet Card
9 Input/ Output Module :
Dapat menampung minimum 600 points yang dapat dikembangkan hingga 800
points DI/ DO/ AI/ AO secara keseluruhan sesuai dengan list of point.
 Digital Input :
 Minimum Input Isolation : 300 VCD
 Max.continous Input Voltage : 24 VDC
 Minimum Output Voltage : 5 VDC
 Contact : Dry contact closure
 Response : 16 mSec to swith on
16 mSec to switch on
 Digital Output :
 Single pole changeover : 5A at 250 VAC (Resitive) Relays, rating
 Maximum Switching : 10 VA resistive atau 100 VDC tanpa
rusak pada 0,5 A
 Minimum/solution : 300 VDC
 Analog Input :
 Input Range : 4 – 20 mA
 Maximum common mode-Input Voltage : 0 – 10 VDC
 Maximum Loop Impedance : 100 ohm
 Analog Output :
 Output signal : 4 – 20 MA/0-10 VDC
10 Sensor-Sensor :
 Elektronik, elektrik maupun mekanik,
 Built Up,
 Mampu mendeteksi sinyal-sinyal analog atau digital sesuai kepentingannya
 Tahan korosi,
 Pemasangan tidak harus mempergunakan special tool.

19.2.5. Persyaratan Teknis Pemasangan :


1. Kabel instalasi untuk sinyal input/output digital harus menggunakan kabel NYM
2 x 1,5mm2.
2. Kabel instalasi untuk sinyal input/output analog harus menggunakan kabel
twisted shield AWG 18” kecuali untuk pengukuran humidity.
3. Untuk pengukuran humidity digunakan kabel coaxial 2C-2V atau setara.

HALAMAN : IV - 131
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

4. Kabel instalasi dari DDC ke peralatan utama BCMS via kabel jaringan UTP Cat 5E,
4 pairs.
5. Kabel yang digunakan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.
6. Seluruh kabel harus dimasukkan dalam pipa conduit PVC high impact dengan
ukuran yang sesuai dengan jumlah kabel di dalamnya, dimana ruang dalam pipa
harus disisakan 40 % untuk ventilasi.
7. Terminal strip di dalam junction box harus mempergunakan type pressure type
terminal, tanpa sekrup dan tanpa solder.
8. Input terminal dari I/O module harus dilindungi dari tegangan kejut (petir)
dengan menggunakan line arrester.
9. Semua pipa instalasi di plafond, di langit-langit dan di Shaft harus diberi marker
setiap jarak 10 m dengan warna merah (fire alarm), hitam (tata suara/pas), biru
(telepon), hijau (data), kuning (security), coklat (bcms), oranye (fids) dan ungu
(master clock).
19.2.6 Masa Jaminan dan Pemeliharaan :
1. Penyedia Jasa/Kontraktor instalasi Building Monitoring & Control System ini
harus yang sudah berpengalaman dan memegang keagenan paling sedikit 5
(lima) tahun dan berhasil dengan baik.
2. Representative/agen harus mempunyai tenaga ahli tetap dan peralatan serta
workshop yang bisa menjamin pekerjaannya instalasi dengan benar dan back up
service yang mantap.
 Representative/agen harus menjamin tersedianya suku cadang untuk masa
operasi minimal 3 (tiga) tahun.
 Representative/agen harus memberikan training.
 Masa pemeliharaan berlaku selama 12 (Dua belas) bulan.

19.2.7 Referensi Produk :


Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi
teknis. Penyedia Jasa/Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan Alternatif lain
yang setara dan Penyedia Jasa/Kontraktor dapat menggantinya bila sudah
mendapat persetujuan resmi dan tertulis dari Pemilik proyek, Perencana,
Manajemen Konstruksi (MK).
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :

Daftar Material / Produk pabrik/ Merk yang direkomendasikan :

No. Uraian material Spesifikasi Teknis


1. Program / Control Sesuai spesifikasi teknis

2. CPU Sesuai spesifikasi teknis

3. RTU Sesuai spesifikasi teknis

4. Rack Kabel Bahan plat baja melalui proses “hot dip galvanized”
minimal 10 micron, tebal = 2mm

HALAMAN : IV - 132
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

5. Kabeling Kabel Power; NYY, NYM


Kabel data; Twisted shielded cables AWG 18”
Coaxial 2C-2V,
Kabel UTP Cat 5E, 4 pairs.
6. Konduit PVC High Impact minimal dia.20mm, lengkap bracket,
Support, t-does, klemp, dll
7. Surge Arrester unit Sesuai spesifikasi teknis
8. Grounding system Sesuai spesifikasi teknis

HALAMAN : IV - 133
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

PASAL 20
SPESIFIKASI TEKNIS INTHERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV)

20.1. KEMAMPUAN TEKNIS INTHERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV) :


20.1.1 Penjelasan Umum :
Penyediaan seluruh pekerjaan sistem listrik Elektronika Bandara sehingga dapat
beroperasi secara sempurna.
Gambar-gambar, spesifikasi teknis dan bill of quantity adalah merupakan bagian
yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi
teknis bersifat mengikat, dengan kode gambar IPTV.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor maupun Instalatur haruslah oleh Badan atau Institusi yang dapat
dipercaya, mempunyai reputasi kerja yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja
yang cakap, berpengalaman dalam bidangnya.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menempatkan Pengawas yaitu seorang atau lebih
sarjana teknik yang dianggap ahli sebagai wakil dari perusahaan yang dapat
memberikan keputusan-keputusan perihal proyek ini, apabila sewaktu-waktu
diperlukan.
Pemilik/Wakil Pemilik PT. Angkasa Pura I (Persero), MK, Perencana dapat meminta
penggantian Pengawas yang lain apabila pengawas yang ditempatkan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya.
20.1.2 Gambar-gambar :
6. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi listrik dalam
Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar
IPTV.Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun
pemasangan dan lain-lain. Jika ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal
diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan
tender/aanwijzing.
7. Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 3 (tiga) set gambar
yang disebut "As Built Drawings" yaitu gambar dari semua material, peralatan dan
instalasi sistem listrik Elektronik yang terpasang, (1 set kalkir dan 3 set blueprint
dan Compact Disk).
8. Gambar-gambar sistem Elektronik ini menunjukkan keseluruhan besaran dan
jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi yang harus sesuai kondisi
dan atau pelaksanaan di lapangan.
9. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur berkaitan dengan kontruksi dan detail
akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan
kontruksi dan detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut seperti
"Shop Drawings" dan gambar-gambar detail lainnya.
10. Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini
harus disampaikan secara tertulis 4 (empat) hari sebelum dilakukan pekerjaan,

HALAMAN : IV - 134
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

untuk dilaporkan kepada MK/Perencana di lapangan sebagai langkah


pelaksanaan, dimana biaya sudah dicakup pada unit price dari item penawaran
yang diajukan.
20.1.3 Klausal Yang Disebutkan kembali :
Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain
maka hal ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain
tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling
bertentangan antar gambar dan spesifikasi teknis maupun Bill Of Quantity, maka
yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
20.1.4 Koordinasi Pekerjaan :
Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan
koordinasi pada seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut bagian pekerjaan instalasi Elektronik di dalam
proyek ini harus dikoordinasikan lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan, termasuk melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.
20.1.5 Material dan "Workmanship" :
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru
(brand new) dan material harus tahan terhadap iklim tropis.
Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai ketrampilan dibidangnya.
Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah tanggung jawab Penyedia
Jasa/Kontraktor, melengkapi surat sertifikat yang SAH untuk setiap personal ahli,
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian
masing-masing.
20.1.6 Daftar Material :
Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyertakan,
melampirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang
akan dipasangkan pada proyek ini, dan harus disebutkan pabrik, merk,
manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog.
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak
boleh sebagian-sebagian untuk diperiksa dan disetujui MK/Perencana.

20.1.7 Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan :


Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen tertentu maka Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menawarkan dan
memasangkan sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa/Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak diproduksi lagi ataupun sukar didapat
dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus sesegera mungkin memesannya
pada keagenannya di Indonesia.

HALAMAN : IV - 135
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Apabila penyedia Jasa/Kontraktor telah berusaha untuk memesannya namun pada


saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka MK/Perencana
akan menentukan alternatif, merk lain dengan spesifikasi teknis minimal yang sama.
Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus
memberikan foto copy dari bukti pemesanan material yang menyatakan bahwa
material-material tersebut telah dipesan (order import).
20.1.8 Shop Drawings :
Setelah persetujuan dan penetapan pemenang lelang, Penyedia Jasa/Kontraktor
diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui Perencana dan MK. Shop
drawings harus diberi catatan yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah
sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi ruangan yang disediakan untuk
penempatan peralatan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh
koordinasi juga komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari
keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian dari penggambaran tidak akan
diperhatikan.
Gambar shop drawings harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
20.1.9 Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya (As Built Drawings) :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus mempergunakan secara baik satu set lengkap
gambar-gambar di lapangan yang harus diberi tanda dengan tepat pada lokasi
seluruh jenis atau sistem Outlet panel/kabinet, Peralatan, Pengkabelan dan
seterusnya dengan dimensi yang diambil dari patokan center kolom (as kolom).
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya
("as installed") dari seluruh instalasi.
Penyedia Jasa/Kontraktor pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum
Serah Terima Pertama) harus menyerahkan gambar "as built drawings" yang
menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada
Perencana/MK yaitu sebanyak 4 (empat) set gambar cetak biru dan 1 (satu) set
kalkir dan 1 set Copy Compact Disk.
20.1.10 S u b s t i t u s i :
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
harus menjelaskan produk, teknis, kondisi penggunaan sesuai spesifikasi teknis
atau Penyedia Jasa/Kontraktor dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Perencana/MK
sebelum pemesanan jika disetujui.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor
harus mengajukan secara tertulis nama Negara dari Pabrik asal peralatan,
katalog yang menguraikan data secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan dalam proyek ini adalah sesuai dengan spesifikasi teknis serta
kondisi proyek.
20.1.11 Contoh Material :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material
untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/MK sebelumnya.

HALAMAN : IV - 136
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Seluruh biaya pengadaan contoh material ditanggung atau atas biaya Penyedia
Jasa/Kontraktor. Contoh-contoh tersebut (mock-up) harus dimasukkan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
20.1.12 Proteksi:
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara
memadai oleh Penyedia Jasa/Kontraktor, sebelum atau selama pengerjaan dan
sesudah selesai pekerjaan instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan
yang ceroboh dan sistem proteksi yang kurang memadai tidak dapat diterima untuk
instalasi proyek ini.
20.1.13 Access Opening :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan)
untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik.
Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti
dinding-dinding, langit-langit dan seterusnya harus dilengkapi dengan fasilitas
penutup yang tepat bagi permukaan peralatan.
Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.
20.1.14 Pengetesan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan dan harus
melakukan percobaan seperti operasional sesungguhnya secara tepat dari seluruh
sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah dan harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi.
20.1.15 Data Suku Cadang :
Sejak pengiriman bagian-bagian dan peralatan ke lapangan, Penyedia Jasa/
Kontraktor harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare
parts) untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat
supplier serta tambahan daftar dari suku cadang atau suplai yang normal pada
setiap pembelian suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi teknis ini harus
dilengkapi oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
Biaya yang timbul dengan adanya pendataan atau pengadaan spare parts tersebut
merupakan tanggung jawab dan resiko penyedia Jasa/Kontraktor.
20.1.16 Peraturan Hak Patent :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melindungi Pemilik, Perencana/MK terhadap semua
klaim atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana dalam hubungan
dengan semua merk dagang atau produksi, hak cipta, hak patent pada semua
material atau peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.
Pemilik, Perencana/MK terbebaskan dari segala tuntutan perihal Hak Cipta, Hak
patent dari seluruh penggunaan merk pabrik atau badan yang digunakan dalam
proyek ini.
20.1.17 Kebersihan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-
sisa material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus
diselesaikan tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapid an dikoordinasikan
bersama Penyedia Jasa/Kontraktor lain atas persetujuan MK.
20.1.18 Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya :

HALAMAN : IV - 137
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in dalam
beton atau pekerjaan konstruksi.
20.1.19 Buku Petunjuk (Manual) , Instruksi, dukungan pabrik,suku cadang dan garansi :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan
dan manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian
peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyiapkan penjelasan tentang penyediaan suku
cadang seluruh peralatan2.
Seluruh peralatan harus disiapkan kartu garansinya. Garansi untuk seluruh peralatan
dan seluruh sistim adalah 1 (satu ) tahun.
20.1.20 Kelengkapan Instalasi :
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem
atau suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem
yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian
atau komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi
teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Kontraktor harus mengadakan dan
menjamin sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.
20.1.21 Masa Jaminan :
Seluruh pekerjaan instalasi Sistem IPTV harus dijamin akan bekerja dengan baik dan
sempurna, serta semua peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan Sistem
IPTV ini harus diberi pemeliharaan secara cuma-cuma selama 12 (dua belas) bulan
setelah penyerahan pekerjaan (Serah Terima Kedua).
Garansi peralatan selama 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan cuma-cuma
berakhir dan Penyedia Jasa/Kontraktor dapat saja mengajukan usulan untuk
mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali ditentukan lain.
20.1.22 Familiarisasi Peralatan :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mengadakan Familiarisasi peralatan terhadap
perangkat dan material yang akan dipasangkan pada proyek ini pada pabrik asal
peralatan, dimana untuk kegiatan tersebut harus diikuti oleh Wakil Penanggung
Jawab Proyek PT. Angkasa Pura I (Persero), MK dan Perencana.
Familiarisasi peralatan dimaksudkan untuk melatih User dan Tim teknis PT. Angkasa
Pura I (Persero), agar dalam mekanisme pengoperasian peralatan tersebut sesuai
dengan petunjuk serta persyaratan yang berlaku.
Seluruh biaya yang timbul akibat kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan
Penyedia Jasa/Kontraktor dan sudah termasuk dalam penawarannya.

20.1.23 Familiarisasi di-Lokasi :


Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melakukan Familiarisasi di-lokasi, yaitu; mendidik
operator di lokasi atau orang-orang yang ditunjuk oleh User PT. Angkasa Pura I
(Persero) untuk menjalankan, mengoperasikan, melakukan pengujian dan
maintenance seperlunya terhadap instalasi dan segala biaya yang timbul akibat
kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor dan
sudah termasuk dalam penawarannya.

20.2. SPESIFIKASI TEKNIS IPTV :

HALAMAN : IV - 138
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

20.2.1 Penjelasan Umum :


Uraian dan syarat-syarat pekerjaan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi
bahan dan cara pemasangan Instalasi, yang meliputi pekerjaan secara lengkap
dan sempurna mulai dari penyediaan peralatan dan bahan sampai di-site,
pemasangan, pengujian, supervisi, pemeliharaan dan jaminan pekerjaan.
Peralatan IPTV (Inthernet Protocol Television) yang akan dipasangkan pada proyek
ini, adalah berbasis IP sehingga diharapkan dapat mengadaptasi teknologi televisi,
minimal hingga 5 (lima) tahun mendatang. IPTV (Inthernet Protocol Television)
merupakan layanan pengiriman suara (audio) dan data (Inthernet) secara simultan
melalui Inthernet Protocol (IP) yang bersifat tertutup dan aman.
System IPTV dapat mendukung siaran Televisi HD 1080 dan berbagai media selain
televisi seperti Video On Demand, Music On Demand, informasi Cuaca, Informasi
kurs mata uang, informasi nomor-nomor telpon penting dan fitur-fitur lain bila
diperlukan termasuk Digital Signage.
System IPTV disamping harus mendukung konten televisi multi operator dalam arti
system ini tidak hanya tergantung dari satu operator TV berbayar, akan tetapi harus
bisa menerima siaran dari Satelit siaran Free TV diseluruh dunia.
System yang ditawarkan juga sudah termasuk fitur aplikasi Customized Digital
Signage, baik program maupun kapasitas penyimpanan data yang cukup.
System yang ditawarkan juga sudah termasuk fitur aplikasi Video On Demand, baik
program maupun kapasitas penyimpanan yang cukup, termasuk pengadaan konten
Video On Demand dengan legalitas sesuai dengan peraturan yang berlaku, pihak
Owner/PT.Angkasa Pura I (Persero) terbebaskan dari segala tuntutan dari Pihak-
pihak terkait dan seluruh pekerjaan IPTV tersebut merupakan tanggung jawab
Penyedia Jasa/Pemborong.

20.3. LINGKUP PEKERJAAN :


Meliputi pengadaan, pemasangan dan pengujian seluruh sistem IPTV, dan seluruh
sistem instalasi dari pekerjaan yang disebutkan dibawah ini, yaitu;
a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian software aplikasi sistem IPTV, meliputi
seluruh pekerjaan sebagaimana disebutkan pada spesifikasi teknis ini,
b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Streamer/Headend IPTV, meliputi
seluruh pekerjaan sebagaimana yang disebutkan,
c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian STB IPTV,
d. Melakukan testing dan commissioning,
e. Melaksanakan training dan menyerahkan buku manual,
f. Pengadaan Konten Video On Demand.

20.4. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN IPTV :


a) Parabola :
1. Material : Galvanized Steel Sheet
2. Panel (Sector Devided) : 6
3. Aperture Diameter : 180 cm / 6 feet
4. C-Band Gain @4GHz : 35.89dB
5. F/D Ratio : 0.38
6. Focus Length : 68.4Cm
7. Mounting Type : Pole Mount

HALAMAN : IV - 139
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

8. Elevation Alignment : 0 - 60°/0 - 90°


9. Azimuth Alignment : 0 - 360°
10. Ambient Temperature : - 40 to +60
11. Relative Humidity : 0 - - - 100%
12. Survival Wind : 180 Km/h

b) IPTV Encoder :
1. Input :4X Audio Video (bnc connector)
2. Video Signal :LEV 1.0Vp-p
3. Audio Signal :LEV 2Vp-p
4. Output channel :Minimal memiliki 4 Ch IPTV with individual
multicast address
5. TS Over IP : RJ-45 10/100 Base-TX, UDP/IP
(Unicast, Multicast)
6. Code rate : 1.0~15Mbps Continuously adjustable per
channel
7. Control : NMS(Ethernet Port), Keyboard+LCD
8. Video Coding :
a) Compliance with ISO 11172(MPEG-1) &ISO 13818(MPEG-2)
b) MPEG-2 coding adopt MP@ML (4:2:0)
c) MPEG-2 Adaptive Field Frame (AFF)
d) MPEG-2 field based (FB)
9. Audio Coding :
a) Sampling rate : 32KHz, 44.1KHz, 48KHz
b) Code rate : 64,128,192,256,384 Kbps
c) Property : MPEG-1 1/2 layer, Support stereo or dual-channel
10. Resolution :
a) Standar :
Compliance with CCIR601 standard, Support 1/2D1,2/3D1,3/4D1
b) PAL : 720*576,704*576,640*576,544*576,480*576,384*576,352*576
c) NTSC : 720*480,704*480,640*480,544*480,480*480,384*480,352*480
11. General :
a) Size : Rack mounted 1U
b) Environment : 0 ~ 45(Operating);-20~ 80(Storage)
c) Power : 220VAC ± 10%, 50Hz, 25W

c) DVBS to IPTV :
1. Input
a) ASI : BNC
b) RF : DVBS /S2 ,F connector
2. Output
a) ASI : BNC
b) TS Over IP : IP/UDP, Unicast/Multicast, IGMP V2
3. Simultaneous Streams : Up to 10 Stream
4. RF input range : 950 MHz—2150 MHz
5. Management : NMS(Ethernet Port), Keyboard+LCD

HALAMAN : IV - 140
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

6. CI Interface : 2 CAM Card Slot


7. General
a) Size : Rack mounted 1U
b) Environment : 0 ~ 45(Operating);-20~ 80(Storage)
c) Power : 220V AC ±10%, 50Hz, 25W

d) Combiner IPTV :
Perangkat ini akan disediakan oleh paket pekerjaan data dan network.
1. Port : 48 Port 10/100/1000Mbps
2. Layer : support layer 3
3. IGMP Support : IGMP V.2

e) IPTV Middleware dan VOD System :


Vendor harus menyediakan lokal support enginer untuk software dan design.
Hardware Middleware
Proccessor : Intel Xeon
Memory DDR : 6Gb DDR3
Harddisk : 250 Gb.
Operating System : Linux
Networking : Integrated 2x Gigabit Ethernet
(10/100/1000 Mbps)
Optical Drive : DVD R/W
Interface : USB 2.0, Serial, VGA
Size : Rack mounted 1U

Features IPTV middleware :


1. Live TV
2. Video On Demand
3. Music on Demand
4. Weather Info
5. Info Valas
6. Informasi Nomor nomor penting
7. Unlimited STB Client
8. Digital Signage

Hardware VOD Server :


Proccessor : Intel Xeon
Memory DDR : 8Gb DDR3
Harddisk 1Tb
Operating System : Linux
Networking : Integrated 2x Gigabit Ethernet
(10/100/1000 Mbps)
Optical Drive : DVD R/W
Interface : USB 2.0, Serial, VGA
Size : Rackmounted 1U

HALAMAN : IV - 141
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Features VOD Server :


1. Support file Film mp4
2. Support file Music mp4
3. Unlimited Client

f) Overview :
Media Server simultaneously streams to the broadest range of screens and
devices, including computers, iPhone®, iPad®, Android™ smartphones and tablets,
smart TVs, set-top boxes, and more. Integrate and manage your on-demand
media streaming.
Industrial Strength :
1. High-performance - up to 10Gbps per-server on standard hardware,
2. Scalable - multi-server scalability for live and on-demand,
3. Cross-platform - runs on Windows, Linux, Mac OSX, Solaris, and more,
4. Economical - unlimited multi-protocol connections.
Spesification :
Media Server Specifications Minimum :
Protocol & Client : RTSP/RTP : IPTV set-top boxes
: QuickTime player
: Video LAN VLC player
: Mobile devices (3GPP)
: Other compliant players
MPEG2 Transport Protocol : Navicom IPTV set-top boxes
(MPEG-TS)
Supported File Formats : Audio and Video : MP4 (QuickTime container -
.mp4, .f4v, .mov, .m4v, .mp4a, .3gp, and .3g2)
MP3 (.mp3)
System Hardware & Software :
Hardware CPU : Xeon
RAM : 20 GB
Hardisk : 10 TB
Network : Integrated 2x Gigabit Ethernet)
Optical Drive : DVD R/W
Interface : USB 2.0 VGA
Size : 2U Rackmounted
Operating systems : Linux
Maximum Client : Not Limited, number of user depend on
hardware capabilities

g) HD IP STB Minimum :
Processor : SoC 400Mhz MIPS
Memory : DRAM 256MB DDR2
FLASH 256MB NAND
Video Engine : Hardware Codec :
MPEG1 2/4
Vc1 WMV9

HALAMAN : IV - 142
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

H264 AVS
RM/RMVB
Audio Enginee :
Hardware Codec : AC3 MPEG1(1,2,3) AAC PCM
WMA WMAPRO
Storage I/O : USB X1, support USB disk, optical diver, WIFI
AV I/O : Composite
Audio Stereo
HDMI
RCA X 1
RCA X 1
HDMI v1.3 X1
Power : DC JACK 12VDC
Others :
External IR Jack
RJ45 100M ETH
X1
X1

20.5. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN :


1. Horizontal Sub-system :
a. Kontraktor akan menyediakan, memasang & terminasi data. Kabel
horizontal subsystem mulai dari informasi outlet cat 6, RJ 45 untuk data
lengkap dengan face platenya serta pengabelannya dengan UTP cat 6,
sampai ke administration subsystem patch panel lantai atau area sesuai
dengan gambar. Kabel horizontal merupakan kabel type 4 pair unshielded
twisted pair (UTP), 24 AWG bare solid copper conductor insulated with PVC
sesuai dengan EIA / TIA 568, TSB 36, TSB 40 standard.
b. Administration Sub-system :
Administration subsystem termasuk 19" rack lengkap dengan
accessoriesnya serta terminal dan / atau patch dan patch cord dengan
kapasitas sesuai dengan gambar design.
c. Backbone Subsystem
Backbone subsystem termasuk pengabelan pada vertical line dengan kabel
Fiber Optic Multimode, 4 pair (Outdoor Type) untuk data dari
administration subsystem lantai atau area sampai ke main patch panel di
central main equipment room.
d. Central Equipment Room Subsystem
Termasuk didalamnya penyediaan dan pemasangan main patch panel di
dalam 19" rack dan main distribution frame (MDF).
e. Semua sistem terpasang harus dapat mendukung analog dan digital voice
applications, data image / video serta local area network (LAN). Didalam
calling platform yang sama, data networks-10 base-T, tokeng ring, twisted
pair-distributed data interface (TP-DDI), ATM; voice application-telephone,
facsimile, exchange line for PABX, ISDN (2084 mbps); video / image-analog,
digital video dan video conference.

HALAMAN : IV - 143
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

f. Semua sistem terpasang harus mampu beroperasi secara continuously dan


tanpa degradasi performance selama 24 jam sehari, 365 hari setahun
dengan ambient temperature +15 C sampai +40 C, 5% - 95% RH (non
condensing).
g. Horizontal kabel ini akan ditarik dengan star topologi format dari terminal
block / patch panel di administration subsystem ke masing-masing
individual information outlet dengan maximum panjang tarikan 295 ft (90 –
100 m).
h. Setiap kabel harus ditarik didalam PVC high impact conduit secara
continuous tanpa ada sambungan atau jointing mulai dari patch panel atau
terminal block ke masing-masing information outlet.
i. 4 pairs UTP cable yang digunakan harus memenuhi atau lebih baik dari
standard.
j. 4 pairs UTP cable harus UL listed.

2. Facsimile :
3. Information Outlet Data :
a. Information outlet yang di supply adalah modular universal RJ-45 cat 6.
b. Semua modular information outlet adalah ISDN 8-position / 8 conductor
standard T568A serta dapat menerima 4 dan 6 pin conventional jack / plug
24 AWG solid wire.
c. Information outlet harus dapat mendukung atau dapat di-reconfigure
kepada applikasi yang berbeda jika diperlukan.
d. Cable entry point dari setiap information outlet harus dari bawah.
e. Information outlet harus mempunyai indetifikasi yang uniq dan jelas untuk
setiap outlet.
f. Information outlet max. 4 outlet per faceplate 100 ohm, 22 - 26 AWG dan
comply pin technology 110 style insulation displacement.
g. Connection dapat dilakukan dengan 4 pair impact tool serta harus dapat
direterminasi minimum 200 kali tanpa degradasi signal.

4. Administration Sub-system :
a. Administration subsystem terdiri atas patch panel, work group switch,
termination blocks untuk copper cable serta patch cord yang sesuai.
b. Copper termination patch panel (UTP) terbuat dari bahan black anodized
allumunium dengan kapasitas 24, 28, 32, 48 & 96 port configuration sesuai
dengan gambar design.
c. Port identification number disetiap port patch panel harus jelas dan dapat
diidentifikasi baik dari depan maupun dari belakang.
d. Semua wiring block harus dapat mengakomodasi 24 AWG conductor.
e. Standard floor distribution frame yang digunakan berupa 19" rack dengan
size yang sesuai dan spare space 20% untuk pengembangan dikemudian
hari.
f. Rack yang digunakan sesuai dengan ANSI / EIA-310-C untuk mounting holes,
cable routing opening di sisi depan, belakang dan samping.

HALAMAN : IV - 144
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

g. Patch cord, Pemborong harus menyediakan jumper cable untuk cross


connection dan interconnection untuk setiap patch panel terminal block.
h. Patch cord yang disediakan 4 pair version dengan panjang 4 ft.
i. Patch cord harus factory assembled plug-ended type.
j. Semua patch cord adalah terdiri atas 8 insulated 24 AWG, stranded copper
conductor, diatur dari 4 pasang warna.
k. Kedua ujung dari patch cord dilengkapi dengan modular RJ-45, cat 6 plug
dengan compliant standard T568A atau T568B wiring.
l. DC resistance per lead : 9.38 ohms / 100 m max.
m. Mutual capacitance : 17.5 pF/ft (56 pF/m) max.
n. Characteristic impedance : 100 ohms +/- 15% dari 1 sampai 100 MHz.
o. Factory tested up to 100 MHz.

5 Backbone Sub-system :
a. Backbone subsystem termasuk vertical run cable yang menghubungkan
administration subsystem dengan main equipment room subsystem.
b. Pemborong harus menarik vertical cable dengan star topologi berupa kabel
Fiber Optic Multimode, 4 pair (Outdoor Type) untuk data.
c. Vertical kabel harus diterminasi dengan baik di kedua sisi.
d. Vertical kabel ditarik dengan route sesuai gambar design.

6 Central Equipment Room Sub-system :


a. Pemborong harus menyediakan dan memasang 19" rack untuk terminasi
outlet data serta MDF (main distribution frame) untuk instalasi telephone.
b. Setiap 19" rack terpasang harus dilengkapi dengan wiring management
system dengan ukuran 19" rack x 7 ft equipment rack.
c. Semua vertical cable yang menghubungkan central equipment room
subsystem dengan administration subsystem disetiap lantai / area harus
diterminasi dengan baik dan sesuai aplikasinya.
d. Lightning protector harus dipasang dengan multipair form khususnya untuk
instalasi main incoming PTT.

7 Kotak Hubung dan atau Central Exchange :


a. Penyambungan kabel didalam kotak hubung (MDFTP) harus
mempergunakan LSA connector (harus disertakan sertifikat keaslian).
b. Kabel yang masuk dan keluar ke / dari kotak hubung harus memakai kabel
gland dan tanda, untuk mengindentifikasikan, jalur kabel dengan memakai
"cable marking".
c. Semua kotak hubung harus ditanahkan dengan tahanan maximum 0.5 ohm
Amp.
d. Kotak hubung diperkuat ke lantai bangunan dengan 4 buah dynabolt ukuran
5/8" x 2" dan antara lain dengan kotak hubung harus dipasang karet setebal
2 mm.
e. Kotak hubung bagi ini dibuat dari plat besi setebal 2 mm minimum dan cat
powder 4 coating warna abu-abu dengan standard Ega Takelindo.

HALAMAN : IV - 145
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

f. Kotak hubung bagi ini harus dilengkapi dengan kunci yang seragam untuk
semua kotak hubung bagi.

8 Kabel:
a. Semua kabel dipasang mendatar harus didalam trunking Kabel.
b. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada tangga
kabel.
c. Kabel yang dipakai untuk instalasi outlet data & instalasi dari data ke access
point (wireless) harus jenis UTP (Unshielded Twisted Pair) category 6, 4 pair
sambungan dalam PVC conduit Ø 3/4.
d. Kabel yang dipakai untuk kabel feeder harus dari jenis TITC (Twisted Indoor
Telephone Cable) multipair untuk telephone dan kabel Fiber Optic Multimode,
4 pair (Outdoor Type) untuk data.
e. Semua kabel yang keluar masuk kabel tray harus memakai flexible conduit.

9. Trunking Kabel dan Tangga Kabel :


a. Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horizontal dan satu garis
vertikal.
b. Trunking kabel digantung dilantai dengan dynabolt berukuran ½" x 2".
c. Tangga kabel dipasang kedinding shaft dengan memakai 3 buah dynabolt
berukuran ½" x 2" pada jarak 75 cm.
d. Semua trunking dan tangga kabel memakai cover.
e. Trunking kabel harus digantung pada rak beton dengan bunder berulir (iron
rod diameter 10 mm) dengan jarak 1 m.
f. Ketebalan plat kabel tray 2 mm (diluar hot dip galvanis). Ketebalan hot dip
galvanis = 60 – 70 micron. Jarak hanger ke hanger untuk kabel tray 1 m.
g. Jarak minimum antara kabel tray elektrikal dan elektronik adalah 300 mm.
h. Sebelum pemasangan kabel trunking harus dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan instalasi lainnya (AC dan listrik).

10. 19" Rack (Kapasitas Lihat Diagram Sistem) :


a. 19" rack harus di grounded dengan tahanan 0.5 ohm maximum.
b. Masing-masing grounding electronic minimal harus berjarak 6 meter disetiap
titik grounding.
c. Jarak grounding elektrikal dan elektronik minimal 20 meter.

11. C o n d u i t s :
Conduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem. Jenis conduit yang
bisa dipakai adalah PVC conduit dengan diameter dalam min.  19 mm.

20.6. PENGUJIAN :

HALAMAN : IV - 146
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Semua peralatan data dari IPTV ini harus diuji dengan fluke DSP 500 setelah
semua sistem tersebut terpasang dengan baik oleh Penyedia Jasa/Kontraktor yang
memasang instalasi tersebut. Penyedia Jasa/Kontraktor tersebut wajib
memberikan surat jaminan dan sertifikat 25 tahun untuk kabel fiber optic dan
untuk performance jaringan atas bekerjanya sistem tersebut setelah hasil
pengujiannya baik.
Semua peralatan yang terpasang dalam sistem data IPTV ini, baik peralatan utama
maupun accessoriesnya harus mendapatkan sertifikat keaslian dari pemegang
keagenan peralatan tersebut. Apabila hasil pengujian tidak sesuai spesifikasi dan
berita acara aanweijzing serta Berita Acara Klarifikasi yang tidak bertentangan
dengan spesifikasi teknis yang menyebabkan sistem tidak berjalan dengan
semestinya, Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mengganti semua peralatan yang
sudah terpasang tanpa tambahan biaya sampai sesuai dengan spesifikasi.
20.6.1 Jaminan dan Masa Pemeliharaan :
1. Pelaksanaan pekerjaan IPTV ini harus yang sudah berpengalaman dan
memegang keagenan paling sedikit 5 tahun dengan berhasil baik.
2. Representative/agen harus mempunyai tenaga ahli tetap dan peralatan serta
workshop yang bisa menjamin instalasi yang benar dan back-up service.
3. Representative/agen harus menjamin tersedianya suku cadang untuk masa
operasi minimal 5 tahun dan Representative / agen harus memberikan training
kepada minimal 2 (dua) personil engineer dan 3 orang teknisi menengah.
20.6.2 Produk:
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor
dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang telah
dispesifikasikan, dengan catatan jika peralatan tersebut diatas pada waktu
pemesanan tidak ada dipasaran dan Penyedia Jasa/Kontraktor baru dapat
mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari MK atau Pemilik dengan
tujuan yang menguntungkan Pemilik proyek/pt.Angkasa Pura I (Persero).

HALAMAN : IV - 147
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

PASAL 21
SPESIFIKASI TEKNIS AIRPORT OPERATIONAL DATABASE (AODB)

21.1. KEMAMPUAN TEKNIS AIRPORT OPERATIONAL DATABASE (AODB) :


21.1.1 Penjelasan Umum :
Pekerjaan meliputi pengadaan, pemasangan dan pengujian seluruh pekerjaan sistem
listrik Elektronika Bandara sehingga dapat beroperasi secara sempurna.
Gambar-gambar, spesifikasi teknis dan bill of quantity adalah merupakan bagian
yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi
teknis bersifat mengikat, dengan kode gambar AODB.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor maupun Instalatur haruslah oleh Badan atau Institusi yang dapat
dipercaya, mempunyai reputasi kerja yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja
yang cakap, berpengalaman dalam bidangnya.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menempatkan Pengawas yaitu seorang atau lebih
sarjana teknik yang dianggap ahli sebagai wakil dari perusahaan yang dapat
memberikan keputusan-keputusan perihal proyek ini, apabila sewaktu-waktu
diperlukan.
Pemilik/Wakil Pemilik PT. Angkasa Pura I (Persero), MK, Perencana dapat meminta
penggantian Pengawas yang lain apabila pengawas yang ditempatkan oleh Penyedia
Jasa/Kontraktor dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya.
21.1.2 Gambar-gambar :
1. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi listrik dalam
Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar AODB.
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun
pemasangan dan lain-lain. Jika ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal
diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan
tender/aanwijzing.
2. Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 3 (tiga) set gambar
yang disebut "As Built Drawings" yaitu gambar dari semua material, peralatan dan
instalasi sistem listrik Elektronik yang terpasang, (1 set kalkir dan 3 set blueprint
dan Compact Disk).
3. Gambar-gambar sistem Elektronik ini menunjukkan keseluruhan besaran dan
jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi yang harus sesuai kondisi
dan atau pelaksanaan di lapangan.
4. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur berkaitan dengan kontruksi dan detail
akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan
kontruksi dan detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut seperti
"Shop Drawings" dan gambar-gambar detail lainnya.
5. Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini harus
disampaikan secara tertulis 4 (empat) hari sebelum dilakukan pekerjaan, untuk

HALAMAN : IV - 148
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

dilaporkan kepada MK/Perencana di lapangan sebagai langkah pelaksanaan,


dimana biaya sudah dicakup pada unit price dari item penawaran yang diajukan.
21.1.3 Klausal Yang Disebutkan kembali :
Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain
maka hal ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain
tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling
bertentangan antar gambar dan spesifikasi teknis maupun Bill Of Quantity, maka
yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.

21.1.4 Koordinasi Pekerjaan :


Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan
koordinasi pada seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut bagian pekerjaan instalasi Elektronik di dalam
proyek ini harus dikoordinasikan lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan, termasuk melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.
21.1.5 Material dan "Workmanship" :
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru
(brand new) dan material harus tahan terhadap iklim tropis.
Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai ketrampilan dibidangnya.
Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah tanggung jawab Penyedia
Jasa/Kontraktor, melengkapi surat sertifikat yang SAH untuk setiap personal ahli,
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian
masing-masing.
21.1.6 Daftar Material :
Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyertakan,
melampirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang
akan dipasangkan pada proyek ini, dan harus disebutkan pabrik, merk,
manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog.
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak
boleh sebagian-sebagian untuk diperiksa dan disetujui MK/Perencana.
21.1.7 Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan :
Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen tertentu maka Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menawarkan dan
memasangkan sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa/Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak diproduksi lagi ataupun sukar didapat
dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus sesegera mungkin memesannya
pada keagenannya di Indonesia.
Apabila penyedia Jasa/Kontraktor telah berusaha untuk memesannya namun pada
saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka MK/Perencana

HALAMAN : IV - 149
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

akan menentukan alternatif, merk lain dengan spesifikasi teknis minimal yang sama.
Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus
memberikan foto copy dari bukti pemesanan material yang menyatakan bahwa
material-material tersebut telah dipesan (order import).
21.1.8 Shop Drawings :
Setelah persetujuan dan penetapan pemenang lelang, Penyedia Jasa/Kontraktor
diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui Perencana dan MK. Shop
drawings harus diberi catatan yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah
sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi ruangan yang disediakan untuk
penempatan peralatan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh
koordinasi juga komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari
keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian dari penggambaran tidak akan
diperhatikan.
Gambar shop drawings harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
21.1.9 Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya (As Built Drawings) :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus mempergunakan secara baik satu set lengkap
gambar-gambar di lapangan yang harus diberi tanda dengan tepat pada lokasi
seluruh jenis atau sistem Outlet panel/kabinet, Peralatan, Pengkabelan dan
seterusnya dengan dimensi yang diambil dari patokan center kolom (as kolom).
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya
("as installed") dari seluruh instalasi.
Penyedia Jasa/Kontraktor pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum
Serah Terima Pertama) harus menyerahkan gambar "as built drawings" yang
menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada
Perencana/MK yaitu sebanyak 4 (empat) set gambar cetak biru dan 1 (satu) set
kalkir dan 1 set Copy Compact Disk.
21.1.10 S u b s t i t u s i :
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
harus menjelaskan produk, teknis, kondisi penggunaan sesuai spesifikasi teknis
atau Penyedia Jasa/Kontraktor dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Perencana/MK
sebelum pemesanan jika disetujui.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor
harus mengajukan secara tertulis nama Negara dari Pabrik asal peralatan,
katalog yang menguraikan data secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan dalam proyek ini adalah sesuai dengan spesifikasi teknis serta
kondisi proyek.
21.1.11 Contoh Material :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material
untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/MK sebelumnya.

HALAMAN : IV - 150
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Seluruh biaya pengadaan contoh material ditanggung atau atas biaya Penyedia
Jasa/Kontraktor. Contoh-contoh tersebut (mock-up) harus dimasukkan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
21.1.12 P r o t e k s i :
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara
memadai oleh Penyedia Jasa/Kontraktor, sebelum atau selama pengerjaan dan
sesudah selesai pekerjaan instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan
yang ceroboh dan sistem proteksi yang kurang memadai tidak dapat diterima untuk
instalasi proyek ini.

21.1.13 Access Opening :


Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan)
untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik.
Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti
dinding-dinding, langit-langit dan seterusnya harus dilengkapi dengan fasilitas
penutup yang tepat bagi permukaan peralatan.
Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.
21.1.14 P e n g e t e s a n :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan dan harus
melakukan percobaan seperti operasional sesungguhnya secara tepat dari seluruh
sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah dan harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi.
21.1.15 Data Suku Cadang :
Sejak pengiriman bagian-bagian dan peralatan ke lapangan, Penyedia Jasa/
Kontraktor harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare
parts) untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat
supplier serta tambahan daftar dari suku cadang atau suplai yang normal pada
setiap pembelian suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi teknis ini harus
dilengkapi oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
Biaya yang timbul dengan adanya pendataan atau pengadaan spare parts tersebut
merupakan tanggung jawab dan resiko penyedia Jasa/Kontraktor.
21.1.16 Peraturan Hak Patent :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melindungi Pemilik, Perencana/MK terhadap semua
klaim atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana dalam hubungan
dengan semua merk dagang atau produksi, hak cipta, hak patent pada semua
material atau peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.
Pemilik, Perencana/MK terbebaskan dari segala tuntutan perihal Hak Cipta, Hak
patent dari seluruh penggunaan merk pabrik atau badan yang digunakan dalam
proyek ini.
21.1.17 K e b e r s i h a n :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-
sisa material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus

HALAMAN : IV - 151
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

diselesaikan tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapid an dikoordinasikan
bersama Penyedia Jasa/Kontraktor lain atas persetujuan MK.
21.1.18 Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya :
Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in dalam
beton atau pekerjaan konstruksi.
21.1.19 Buku Petunjuk (Manual) , Instruksi, dukungan pabrik,suku cadang dan garansi :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan
dan manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian
peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyiapkan penjelasan tentang penyediaan suku
cadang seluruh peralatan2.
Seluruh peralatan harus disiapkan kartu garansinya. Garansi untuk seluruh peralatan
dan seluruh sistim adalah 1 (satu ) tahun.
21.1.20 Kelengkapan Instalasi :
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem
atau suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem
yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian
atau komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi
teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Kontraktor harus mengadakan dan
menjamin sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.
21.1.21 Masa Jaminan :
Seluruh pekerjaan instalasi Sistem AODB ini harus dijamin akan bekerja dengan baik
dan sempurna, serta semua peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan
Sistem AODB ini harus diberi pemeliharaan secara cuma-cuma selama 12 (dua belas)
bulan setelah penyerahan pekerjaan (Serah Terima Kedua).
Garansi peralatan selama 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan cuma-cuma
berakhir dan Penyedia Jasa/Kontraktor dapat saja mengajukan usulan untuk
mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali ditentukan lain.
21.1.22 Familiarisasi Peralatan :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mengadakan Familiarisasi peralatan terhadap
perangkat dan material yang akan dipasangkan pada proyek ini pada pabrik asal
peralatan, dimana untuk kegiatan tersebut harus diikuti oleh Wakil Penanggung
Jawab Proyek PT. Angkasa Pura I (Persero), MK dan Perencana.
Familiarisasi peralatan dimaksudkan untuk melatih User dan Tim teknis PT. Angkasa
Pura I (Persero), agar dalam mekanisme pengoperasian peralatan tersebut sesuai
dengan petunjuk serta persyaratan yang berlaku.
Seluruh biaya yang timbul akibat kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan
Penyedia Jasa/Kontraktor dan sudah termasuk dalam penawarannya.
21.1.23 Familiarisasi di-Lokasi :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melakukan Familiarisasi di-lokasi, yaitu; mendidik
operator di lokasi atau orang-orang yang ditunjuk oleh User PT. Angkasa Pura I
(Persero) untuk menjalankan, mengoperasikan, melakukan pengujian dan
maintenance seperlunya terhadap instalasi dan segala biaya yang timbul akibat
kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor dan
sudah termasuk dalam penawarannya.

HALAMAN : IV - 152
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

21.2. SPESIFIKASI TEKNIS AIRPORT OPERATIONAL DATABASE (AODB) :


21.2.1 Penjelasan Umum :
Airport Operational Database merupakan pusat informasi dari sumber-sumber data
operasional dan penerbangan di lingkungan bandara. Sumber-sumber data ini
terdapat pada sistem-sistem pendukung operasional bandara yang selama ini
sifatnya masih terpisah-pisah. AODB sebagai pusat informasi data menyediakan
tempat penyimpanan dan distribusi data secara terstruktur yang meliputi semua
data penerbangan dan operasi bandara seperti “Schedule Flight”, Unschedule Flight,
Active Flight serta standar referensi data di lingkungan Bandara.
Data yang tidak berhubungan dengan penerbangan dapat diakses dan disimpan
pada AODB untuk menciptakan managemen data yang efektif untuk operasi terminal
bandara, sistem keamanan dan peralatan yang ada di bandara.
AODB mempunyai fungsi untuk dapat mengintegrasikan sistem-sistem di airport
dengan mudah dan cepat sehingga tercipta integrasi data terpusat diantara semua
sistem. Dengan demikian duplikasi data ataupun penyampaian informasi yang salah
dapat dihindarkan.
AODB sebagai tempat penyimpanan data juga menyediakan data-data histori dan
statistik komponen-komponen terkait operasional suatu bandara. Data-data histori
dan statitistik dapat digunakan top management untuk mengukur efesisensi dan
performa suatu bandara.
21.2.2 Kefungsian AODB :
Dengan AODB, diharapkan dengan sistem operasi bandara dapat menjadi lebih
efisien dan efektif yang pada akhirnya akan menyediakan pelayanan yang prima bagi
para pengguna jasanya.
Manfaat utama perangkat AODB adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan efisiensi Operatsional, dalam AODB semua data yang terkait
dengan operasioanl bandara terpusat di dalam single-database sehingga terjamin
integritas informasi operasional bandara;
 Mengurangi biaya manajemen data, Database yang terpusat memudahkan untuk
mengelola data dan mengurangi pengelolaan data;
 Real Time system AODB menyimpan, mendistribusikan, mengelola data
penerbangan, aeronotika, non aeronotika secara real time;
 Memungkinkan integrasi berbagai patform AODB dapat berinteraksi dengan
system eksternal dengan platform yang berbeda-beda;
 Keamanan akses data dan distribusi data, Otoritas user untuk mengakses dan
mendistribusikan data ditentukan sesuai dengan kewenangan di dalam user akses
management.

21.3 LINGKUP PEKERJAAN AODB :


AODB secara keseluruhan meliputi komponen-komponen, yang bekerja secara
simultan untuk memberikan data dan fasilitas bandara agar dapat diakses dan
dimonitor sesuai dengan tingkat kepentingan pengelolaan bandara, antara lain
diuraikan;
21.3.1 Central Database :
Merupakan tempat penyimpanan dan distribusi data dari atau ke beberapa sub-
sistem di bandara. Database tersebut merupakan komponen-komponen yang

HALAMAN : IV - 153
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

dibutuhkan bandara dan akan digunakan sebagai acuan untuk sistem lainnya.
Dengan adanya satu acuan data, duplikasi data akan terhindarkan dan pemberian
informasi yang salah. Selain data-data yang terkait dengan operasional bandara,
database ini dapat menyimpan informasi-informasi penting lainnya sesuai dengan
kebutuhan bandara (contoh; database telepon penting, informasi penerbangan,
hotel, rumah sakit, tempat wisata, dll).
21.3.2 Central Data Reference menyimpan data-data, antara lain :
• Airport Code (ICAO/IATA format)
• Airline Code (ICAO/IATA format)
• Aircraft Registration No.
• Aircraft MTOW (Maximum Take of Weight)
• Weight Factor
• Distance Factor
• Parking Stand No.
• Avio Bridge No.
• Runway
• Gate Code
• Check-in Desk Code
• Flight Code Remarks (Boarding, Landing, ETA, ATA, ETD, ATD, RTA, RTB, etc)
• Phone Database
• Hotel Database
• Dll,

21.3.3 Airport Integration Platform (AIP) :


AIP merupakan standar komunikasi yang digunakan oleh AODB untuk meng-
integrasikan beberapa sistem yang ada di bandara.
Fitur-fitur yang harus terdapat dalam AIP antara lain;
• Konektivitas berdasarkan antrian (queue)
• Konektifitas berdasarkan TCP/IP
• Konektifitas FTP
• Message Parser untuk Teleteks IATA/AFTN dan pesan lain mirip teleteks seperti
pesan Layanan Penumpang dari maskapai penerbangan.
• Skema XML yang kompatibel dengan AIDX (Airport Information Data Exchange)
untuk memudahkan pengintegrasian sub-subsistem lain.

21.3.4 F I M S :
Merupakan sistem informasi yang mengelola jadwal penerbangan baik untuk
Schedule Flight ataupun Unschedule Flight. Module FIMS akan menjadi pusat
distribusi data operasional penerbangan yang telah mendapat input dari beberapa
sub-sistem seperti AFTN, ATC Automation dan RMS yang kemudian didistribusikan
ke sub-sistem terkait seperti FIDS, CUTE, Airline dan sebagainya.

21.3.5 Resource Managament System (RMS) :


Merupakan sistem untuk mengelola resource / sumber daya / fasilitas yang ada di
bandara seperti Check-In Counter, Gate, Belt, Parking Stand, Boarding Lounge, dll

HALAMAN : IV - 154
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

guna memberikan alokasi penggunaan yang efektif dan optimal. RMS harus dapat
mendeteksi konflik penggunaan fasilitas yang sama/bersamaan dan memberikan
alternatif penggunaannya secara otomatis.
RMS dilengkapi dengan user interface yang secara real-time memantau semua
fasilitas bandara disesuaikan dengan aktifitas penumpang di bandara.

21.3.6 Central Monitoring for ELBAN :


Merupakan sarana yang digunakan para petugas bandara untuk dapat me-monitor
seluruh status peralatan Elektronika yang ada di bandara, sehingga apabila terjadi
gangguan dapat diatasi dengan cepat. Central Monitoring dilengkapi dengan 2x6
Matrix Video Wall 47” LCD sebagai Mimic Panel guna memberikan user kemudahan
dalam operasional bandara. Di dalam Video Wall tersebut nantinya akan ditampilkan
berbagai macam informasi peralatan dalam format layout bandara.
Peralatan-peralatan ELBAN yang dimaksud antara lain:
• FIDS
• Tata Suara atau Public Address System
• Building Integration System (BIS)
Yang didalamnya terdapat peralatan Building Automation System (BAS), Fire
Alarm, CCTV, Access Control).
• PABX
• Master Clock
• Jaringan Data,

Central Monitoring dalam integrasinya dengan Fasilitas Elektronika Bandara harus


mengadopsi beberapa fitur teknologi, antara lain:
• Konektivitas berdasarkan SNMP (Simple Network Management Protocol)
• Konektifitas berdasarkan TCP/IP
• Konektifitas FTP
• Konektifitas berdasarkan Modbus over TCP/IP

21.3.7 Airport Portal :


Merupakan pusat akses atau gateway informasi bagi semua pengguna bandara
antara lain Airline, Ground Handler, Airport Tenant, Penumpang Pesawat, Otoritas
Bandara, dan lain-lain yang terkait dengan operasional bandara.
Informasi-informasi tersebut antara lain;
• Informasi Billing (Airline, Airport Tenant, dll),
• Informasi Status Penerbangan,
• Informasi Lokasi Tenant di Terminal Bandara,
• Informasi-informasi lain yang sifatnya promosi produk atau pengumuman
tertentu,
• Informasi dan Notifikasi Status Peralatan bagi Otoritas Bandara,
• Informasi data histori dan statistik penerbangan, penumpang, status peralatan
bagi top level management untuk mengambil keputusan strategis,
Aplikasi Airport Portal selain dapat diakses melalui PC, harus dapat diakses melalui
perangkat Mobile seperti Smart Phone ataupun Tablet guna mempermudah User
dalam mengakses informasi.
HALAMAN : IV - 155
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

21.3.8 AODB dapat di-integrasikan dengan ATC System :


ATC System merupakan sub-sistem penting yang mengolah status real-time
informasi penerbangan.
Data Real-Time mengenai status penerbangan antara lain, sebagai berikut;
• Arrival / Departure Flight
• Flight No
• Origin / Destination
• Registration No
• BLOCK ON Time
• BLOCK OFF Time
• Parking Stand No
• Route
• ETA, ATA, ETD, ATD, CANCEL, DELAY

21.3.9 Dapat Diintegrasikan AODB dengan AFTN :


Aeronautical Fixed Telecommunication Network (AFTN) merupakan sarana
komunikasi data yang digunakan oleh Air Traffic Controller (ATC). AFTN berisi
informasi-informasi penerbangan, cuaca dan informasi umum lainnya yang terkait
dengan lalu lintas udara. Untuk penunjang operasional bandara, AODB wajib di
integrasikan dengan AFTN.

21.3.10 Integrasi AODB dengan FIDS :


FIDS sebagai fasilitas bandara yang memberikan informasi penerbangan langsung
kepada penumpang mempunyai peran yang penting dalam sistem operasional
bandara. Berikut adalah hal-hal yang harus diintegrasikan antara AODB dan FIDS;
• AODB memberikan referensi data-data master bagi FIDS yang digunakan sebagai
acuan dalam pengoperasian FIDS.
• AODB mendistribusikan informasi jadwal penerbangan harian ataupun jadwal
tidak tetap (Schedule Flight dan Unschedule Flight).
• AODB medistribusikan status real-time suatu penerbangan seperti ETA, ETD, ATA,
ATD, CANCEL,RTB,RTA, dsb)
• FIDS memberikan status real-time suatu penerbangan ke AODB seperti (CHECK-IN
OPEN/CLOSE, GATE OPEN/CLOSE, BOARDING, SECOND CALL dan LAST CALL)
• FIDS memberikan akses bagi AODB untuk dapat menampilkan informasi pada
layar Monitor FIDS.

21.3.11 AODB dapat di-integrasikan dengan MUCS :


CUTE (Common Used Terminal Equipment) / MUCS (Multi User CheckIn System)
merupakan sistem pengaturan Check-In Counter dimana Airline dapat dengan
mudah memakai sejumlah meja counter tanpa terikat oleh suatu penempatan yang
tetap.
Berikut adalah hal-hal yang dapat di-integrasikan antara AODB dan MUCS;
• AODB memberikan referensi data-data master bagi FIDS yang digunakan sebagai
acuan dalam pengoperasian FIDS.

HALAMAN : IV - 156
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

• AODB mendistribusikan informasi jadwal penerbangan harian ataupun jadwal


tidak tetap (Schedule Flight dan Unschedule Flight).
• AODB medistribusikan status real-time suatu penerbangan seperti ETA, ETD, ATA,
ATD, CANCEL,RTB,RTA, dsb)
• MUCS memberikan AODB informasi penggunaan Check-In Counter seperti No.
Check-In Counter, waktu Check-IN Open dan waktu Check-In Close.
• MUCS memberikan AODB informasi dari penumpang (PAX) yang menggunakan
Check-In tersebut.
21.3.12 Integrasi AODB dengan Billing System :
Data realtime status penerbangan dari ATC Automation dapat diteruskan ke Billing
System untuk pemrosesan Billing Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) dan Pelayanan
Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U).
Hasil pemrosesan Billing System dikirim kembali ke AODB untuk lebih lanjut
didistribusikan ke sistem terkait seperti ERP, SIM Bandara, Airport Portal dan
sebagainya.

21.3.13 AODB dapat di-integrasikan dengan ERP :


Berikut adalah hal-hal yang dapat diintegrasikan antara AODB dan ERP:
• AODB dapat memberikan informasi billing PJP, PJP4U dan Listrik, Air, dll ke ERP
untuk dapat dilakukan Invoicing terpusat.
• Proses distribusi Invoicing ke para Tenant dapat dilakukan melalui Airport Portal.

21.3.14 Integrasi AODB dengan Sistem Informasi Management Bandara :


Berikut adalah hal-hal yang dapat di-integrasikan antara AODB dan MUCS;
• AODB dapat memberikan informasi billing PJP, PJP4U dan Listrik, Air, dll ke ERP
untuk dapat dilakukan Invoicing terpusat.
• Proses distribusi Invoicing ke para Tenant dapat dilakukan melalui Airport Portal.

21.4 SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN :


21.4.1 Database Server :
• 2 x Intel Xeon E5-2620 2.00GHz, 15M Cache, 7.2GT/s QPI, Turbo, 6C 95W
• 4 x 8GB RDIMM, 1333 MHz, Low Volt, Dual Rank, x4 Bandwidth
• 2 x 146GB 15K RPM,6Gbps SAS 2.5 " Hot Plug Hard Drive - RAID 1
• Redundant Power Supply, 750W
• Host Bust Adapter (HBA) for SAN Storage

21.4.2 Application dan Messaging Server :


• 2 x Intel Xeon E5-2407 2.20GHz, 10M Cache, 6.4GT/s QPI, No Turbo, 4C, 80W
• 4 x 4GB Memory (1x4GB) 1333MHz Single Ranked LV RDIMMs
• 2 x 146GB 15K RPM,6Gbps SAS 2.5 " Hot Plug Hard Drive - RAID 1
• Redundant Power Supply, 750W
• Host Bust Adapter (HBA) for SAN Storage,

21.4.3 SAN Storage :


• 12 x 600GB 3.5-inch 15K RPM, 6Gbps SAS Hard Drive

HALAMAN : IV - 157
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

• Redundant Power Supply,

21.4.4 2 x 6 Matrix Video Wall min 46" LCD :


2x6 Matrix Video Wall terdiri dari 46” LCD Monitor yang disusun secara matrix
dengan konfigurasi 2 baris dan 6 kolom sehingga total menjadi 12 buah LCD 46”.

Spesifikasi LCD 46” :

Screen Size Min 46"


Panel Technology IPS
Aspect Ratio 16 : 9
Native Resolution 1366 x 768(HD)
Brightness 500 cd/m2
Contrast Ratio 1.300:1 , 500.000:1 (DCR)
Viewing Angle(H x V) 178 x 178
Response Time 12 ms
Life time 40,000 Hr
Min 0.6mm (left/top),
Bezel Width min 0.5mm
(right/bottom)
Tile Mode Up to 15 x 15
• RGB In / Out
• DVI In / Out
Video Port • HDMI In
• Component In
• USB In
• Audio In
Audio Port
• Speaker Out
• RS232 In/Out
Control Port • Remote Control In
• RJ45

21.4.5 Video Wall Processor :


Video Wall processor terdiri dari; 2 (dua) bagian yakni Video Transmitter dan Video
Receiver.

21.4.6 Spesifikasi Video Transmitter :


• 1 UTP/STP 1000Mbps Ethernet Port
• Embedded HTTP Server
• Protocol: IP, UDP, TCP, ICMP, and IGMP
• 1 HD In (19 pin Type A female) with multichannel compressed audio (i.e. Dolby
Digital, DTS, THX)
• 1 DB9-F RS232 Port

HALAMAN : IV - 158
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

• Size: 6” W x 4.5” D x 1” H; 1.1 pounds


• 100-240V, 50/60 Hz, DC5V 1.5A positive tip power supply
• Plug-and-Play installation
• Supports DVI with HDMI-to-DVI adapter cable
• LAN Bandwidth: 120Mbps for 1080p

21.4.7 Spesifikasi Video Receiver :


• 1 UTP/STP 1000Mbps Ethernet Port
• Embedded HTTP Server
• Protocol: IP, UDP, TCP, ICMP, and IGMP
• 1 HD Out (19 pin Type A female) with multichannel compressed audio (i.e. Dolby
Digital, DTS, THX)
• 1 DB9-M RS232 Port
• Size: 6” W x 4.5” D x 1” H; 1.1 pounds
• 100-240V, 50/60 Hz, DC5V 1.5A positive tip power supply
• Plug-and-Play installation
• Supports DVI with HDMI-to-DVI adapter cable
• LAN Bandwidth: 120Mbps for 1080P

21.5. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN :


21.5.1. Peralatan :
• Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian,
• Wall mounted Wiring closet dipasang pada ketinggian 1.5m’ dari lantai,
• Semua perangkat aktif (hardware) jaringan 19” rack (Free Standing dan
Wallmount),
• Perangkat lunak (Software) jaringan di install pada blade server,
• Parameter setting dan konfigurasi system akan ditentukan kemudian,
• Supply listrik untuk peralatan ini harus berasal dari Central UPS.

21.5.2. Instalasi kabel Konduit :


• Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang trunking kabel/tray dan
instalasi nya memakai pipa conduit berwarna putih.
• Semua kabel yang dipasang di-Shaft secara vertical harus dipasang pada tangga
kabel dan di klem ke Struktur bangunan dengan saddle klem.
• Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan menggunakan “Saddle Klem”
• Konduit yang terekspose/terlihat harus menggunakan steel konduit dengan
diameter conduit disesuaikan yaitu; minimal 20 mm.
• Semua pipa instalasi diplafond, dilangit-langit dan di Shaft harus diberi marker
setiap jarak 10m’ dengan ketentuan warna sebagai berikut;
 Merah untuk Fire Alarm,
 Hitam untuk Tata Suara/PAS,
 Biru untuk Telepon,
 Hijau untuk Data,
 Kuning untuk Security,
 Coklat untuk BAS,

HALAMAN : IV - 159
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

 Orange untuk FIDS,


 Ungu untuk Master Clock,
 Merah Muda untuk IPTV,

21.5.3. Kabel Tray danTangga Kabel (ladder) :


• Kabel Tray terbuat dari baja plate t=2mm, dibuat sedemikian rupa melalui proses
“hot dip galvanized” lebar sesuai gambar perencanaan, dimana untuk panjang
dari masing-masing ukuran tersebut disesuaikan dengan gambar rencana. Kabel
Tary ini dipakai untuk instalasi system Elektronika seperti; FA, PAS, PABX, Data,
Security, BCMS/BAS, MC, FIDS dan IPTV.
• Cara pemasangan kabel Tray harus digantung pada dak beton dengan besi bulat
berulir (iron rod diameter 10mm) dengan jarak antara besi penggantung
maximum 150cm.
• Pada setiap belokan atau percabangan bentuk kabel Tray harus dibuat
sedemikian rupa sehingga kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan.
• Tangga kabel (cable ladder) terbuat dari “hot dip galvanized” tebal min.2mm
finishing dengan lebar sesuai gambar perencanaan, dimana untuk panjang dari
masing-masing ukuran tersebut disesuaikan dengan gambar rencana. Tangga
kabel digunakan untuk keperluan instalasi kabel feeder system Elektronika seperti
FA, PAS, PABX, Data, Security, BCMS/BAS, MC, FIDS dan IPTV,
• Kabel feeder yang dipasang pada tangga kabel (cable ladder) harus diklem di-ikat
dengan pengikat kabel (cable ties),
• Sebelum dilakukan pemasangan kabel Tray, harus di-koordinasikan terlebih
dahulu dengan instalasi lainnya seperti; HVAC, Plumbing, Fire fighting dan Listrik,
• Jarak minimum antara kabel Tray Elektrikal dan Elektronika minimal 30cm,
• Tangga kabel (cable ladder) dipasang kedinding dengan memakai 3 buah dynabolt
berukuran ½” x 2” pada tiap kelipatan maximum 75 cm.

21.6. PENGUJIAN :
• Pengujian terhadap system kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen
tunggal penjualan tersebut dan pihak tersebut harus menyiapkan sertifikat yang
baik dari instansi berwenang.
• Pengujian terhadap bahan isolasi dan grounding kabel instalasi harus dilakukan
sesuai dengan PUIL tahun 2000, edisi terakhir

21.7. REFERENSI PRODUK :


Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi Spesifikasi
Teknis dan Penyedia jasa/Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternative
lain yang setara dan Penyedia Jasa/Kontraktor baru dapat menggantinya bila sudah
ada persetujuan resmi dan tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan/Manajemen
Konstruksi dan menguntungkan Pemilik/PT.Angkasa Pura I (Persero). Referensi
produk yang dapat dipakai adalah sesuai dengan daftar peralatan dan material.

HALAMAN : IV - 160
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

PASAL 22
SPESIFIKASI TEKNIS PENGADAAN DAN PEMASANGAN X-RAY

22.1. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN X-RAY :


22.1.1 Penjelasan Umum :
Pekerjaan yang dimaksud adalah Pengadaan dan pemasangan Peralatan X-Ray
Screening System dan Walkthrough/Hand Held Metal Detector berikut
kelengkapannya, sebagai peralatan penunjang keamanan dan keselamatan
penerbangan yang akan dipasangkan pada Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin
oleh PT. Angkasa Pura I (Persero), yang diuraikan, antara lain;
• Peralatan X-Ray Screening System dan Walkthrough/Hand Held Metal Detector
beserta kelengkapannya, merupakan peralatan elektronika dan mekanik yang
difungsikan sebagai sarana pendeteksian/pemeriksaan penumpang beserta
barang bawaannya di bandar udara.
• Peralatan X-Ray Screening System dan Walkthrough/Hand Held Metal Detector
beserta kelengkapannya, dapat mempercepat proses identifikasi barang/bahan
berbahaya seperti senjata api, senjata tajam, serta barang-barang lainnya yang
bersifat/mengandung bahan peledak (explosive material) yang dapat
mengganggu keamanan dan keselamatan penerbangan.
• Peralatan Walkthrough/Hand Held Metal Detector beserta kelengkapannya
difungsikan sebagai sarana pemeriksaan penumpang terhadap barang-barang
yang dapat membahayakan penerbangan.
• Peralatan harus dilengkapi dengan roda untuk beban berat (heavy casters) guna
memudahkan dalam pemindahan, dan tumpuan dari besi yang dapat diatur
ketinggiannya untuk posisi tetap (fixed stand)
• Peralatan harus dapat dioperasikan dari sisi kanan maupun dari sisi kiri
• Peralatan X-Ray Screening System dan Walkthrough Metal Detector beserta
kelengkapannya serta mempunyai mutu/kualitas yang baik, serta mampu
dioperasikan dalam waktu 1 x 24 jam perhari atau 7 x 24 jam perminggu tanpa
memerlukan waktu istirahat (normalisation interval), dengan suhu operasi 0-40
derajat celcius serta memenuhi peraturan dan persyaratan Internasional dan
Nasional.
22.1.2 Peraturan-peraturan dan Rekomendasi :
Standar-standar dan Peraturan yang harus dipenuhi dalam pengadaan Peralatan X-
Ray Screening System dan Walkthrough/Hand Held Metal Detector berikut
kelengkapannya mencakup;
Peraturan yang berlaku di Indonesia:
• Setiap penyedia barang/jasa peralatan X-Ray Screening System wajib memiliki
izin pemanfaatan atau impor peralatan radiasi yang dikeluarkan oleh BAPETEN
(Badan Pengawasan Tenaga Nuklir) sesuai UU 10/1997, tentang Tenaga Nuklir,
dan PP 29/2008 pasal 72 ayat b.
• Dukungan Surat tanda pendaftaran sebagai agen atau agen tunggal produk X-
Ray yang dikeluarkan oleh Deperindag - Indonesia; dilengkapi dengan copy surat
perjanjian antara agen/distributor dengan pabrikan; dan apabila sebagai

HALAMAN : IV - 161
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

perwakilan/representative office maka harus mendapat dukungan dari pabrikan


di Indonesia serta wajib melampirkan Surat Ijin sebagai Pabrikan dari BKPM.
• Standar yang digunakan oleh FCC, IEC atau peraturan internasional yang
digunakan untuk electro-magnetic interference (EMI) dan electro-magnetic
compability (EMC).
• Memenuhi standard dan rekomendasi ICAO/TSA/ ECAC.
• Harus memenuhi spesifikasi teknis yang dipersyaratkan dan lolo setifikasi DJU
berdasarkan KP 260/2012 tentang sertifikasi peralatan keamanan penerbangan.
22.1.3 Gambar-Gambar :
• Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan pengadaan Peralatan
X-Ray Screening System dan Walkthrough Metal Detector dalam Dokumen
Tender ini adalah sebagai gambar-gambar penunjuk,
• Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun
pemasangan dan lain-lain. Jika ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal
diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan
tender/aanwijzing.
• Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Penyedia
Jasa/Kontraktor wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 3 (tiga) set gambar
yang disebut "As Built Drawings" yaitu gambar dari semua material, peralatan
dan instalasi sistem listrik Elektronika yang terpasang, (1 set kalkir dan 3 set
blueprint dan Compact Disk).
• Gambar-gambar sistem Elektronika ini menunjukkan keseluruhan besaran dan
jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi yang harus sesuai kondisi
dan atau pelaksanaan di lapangan.
• Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur berkaitan dengan kontruksi dan detail
akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan
kontruksi dan detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut
seperti "Shop Drawings" dan gambar-gambar detail lainnya.
22.1.4 Koordinasi Pekerjaan :
Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan
koordinasi pada seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut bagian pekerjaan instalasi Elektronik di dalam
proyek ini harus dikoordinasikan lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan, termasuk melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.
22.1.5 Material Dan "Workmanship" :
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru (new
product) dan material harus tahan terhadap iklim tropis.
Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai ketrampilan dibidangnya. Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah
tanggung jawab Penyedia Jasa/Kontraktor, melengkapi surat sertifikat yang SAH
untuk setiap personal ahli, yang menyatakan bahwa personal tersebut telah

HALAMAN : IV - 162
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman


khusus dalam bidang keahlian masing-masing.
22.1.6 Daftar Material :
Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyertakan,
melampirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang
akan dipasangkan pada proyek ini, dan harus disebutkan pabrik, merk,
manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog.
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak
boleh sebagian-sebagian untuk diperiksa dan disetujui MK/Perencana.
22.1.7 Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan :
Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen tertentu maka Penyedia Jasa/Kontraktor wajib menawarkan dan
memasangkan sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa/Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak diproduksi lagi ataupun sukar didapat
dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa/Kontraktor harus sesegera mungkin memesannya
pada keagenannya di Indonesia.
22.1.8 Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya (As Built Drawings) :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus mempergunakan secara baik satu set lengkap
gambar-gambar di lapangan yang harus diberi tanda dengan tepat pada lokasi
seluruh jenis atau sistem Outlet panel/kabinet, Peralatan, Pengkabelan dan
seterusnya dengan dimensi yang diambil dari patokan center kolom (as kolom).
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya
("as installed") dari seluruh instalasi.
Penyedia Jasa/Kontraktor pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum
Serah Terima Pertama) harus menyerahkan gambar "as built drawings" yang
menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada
Perencana/MK yaitu sebanyak 4 (empat) set gambar cetak biru dan 1 (satu) set
kalkir dan 1 set Copy Compact Disk.
22.1.9 S u b s t i t u s i :
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
harus menjelaskan produk, teknis, kondisi penggunaan sesuai spesifikasi teknis
atau Penyedia Jasa/Kontraktor dapat mengajukan produk pengganti yang
setara, disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan
Perencana/MK sebelum pemesanan jika disetujui.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi teknis, Penyedia Jasa/Kontraktor
harus mengajukan secara tertulis nama Negara dari Pabrik asal peralatan,
katalog yang menguraikan data secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan dalam proyek ini adalah sesuai dengan spesifikasi teknis serta
kondisi proyek.
22.1.10 P r o t e k s i :

HALAMAN : IV - 163
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara


memadai oleh Penyedia Jasa/Kontraktor, sebelum atau selama pengerjaan dan
sesudah selesai pekerjaan instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan
yang ceroboh dan sistem proteksi yang kurang memadai tidak dapat diterima untuk
instalasi proyek ini.
22.1.11 Access Opening :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan)
untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik.
Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti
dinding-dinding, langit-langit dan seterusnya harus dilengkapi dengan fasilitas
penutup yang tepat bagi permukaan peralatan.
Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.
22.1.12 Pengujian:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melakukan seluruh pengujian/pengetesan dan
harus melakukan percobaan seperti operasional sesungguhnya secara tepat dari
seluruh sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah dan harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi.
22.1.13 Data Suku Cadang :
Sejak pengiriman bagian-bagian dan peralatan ke lapangan, Penyedia Jasa/
Kontraktor harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare
parts) untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat
supplier serta tambahan daftar dari suku cadang atau suplai yang normal pada
setiap pembelian suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi teknis ini harus
dilengkapi oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
Biaya yang timbul dengan adanya pendataan atau pengadaan spare parts tersebut
merupakan tanggung jawab dan resiko Penyedia Jasa/Kontraktor.
22.1.14 Peraturan Hak Patent :
Penyedia Jasa/Kontraktor harus melindungi Pemilik, Perencana/MK terhadap semua
klaim atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana dalam hubungan
dengan semua merk dagang atau produksi, hak cipta, hak patent pada semua
material atau peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.
Pemilik, Perencana/MK terbebaskan dari segala tuntutan perihal Hak Cipta, Hak
patent dari seluruh penggunaan merk pabrik atau badan yang digunakan dalam
proyek ini.
22.1.15 Kebersihan:
Penyedia Jasa/Kontraktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-
sisa material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus
diselesaikan tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapih dan dikoordinasikan
bersama Penyedia Jasa/Kontraktor lain atas persetujuan MK.
22.1.16 Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya :
Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in dalam
beton atau pekerjaan konstruksi.
22.1.17 Buku Petunjuk (Manual) , Instruksi , dukungan pabrik, suku cadang dan garansi :

HALAMAN : IV - 164
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Penyedia Jasa/Kontraktor harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan


dan manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian
peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyiapkan penjelasan tentang penyediaan suku
cadang seluruh peralatan-peralatan yang merupakan lingkup pekerjaannya.
Seluruh peralatan harus disiapkan kartu garansinya, dan Garansi untuk seluruh
peralatan dan seluruh sistem, minimal selama 1 (satu ) tahun.
22.1.18 Kelengkapan Instalasi :
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem
atau suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem
yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian
atau komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi
teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Penyedia Jasa/Kontraktor wajib
mengadakan dan menjamin sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.
22.1.19 Jangka Waktu Penyediaan Barang :
Jangka waktu penyediaan dan penyelesaian pekerjaan X-Ray Screening System dan
Walkthrough/Hand Held Metal Detector, sesuai dengan kontrak.
22.1.20 Masa Jaminan :
Seluruh pekerjaan instalasi pengadaan Peralatan X-Ray Screening System dan
Walkthrough/Hand Held Metal Detector harus dijamin akan bekerja dengan baik
dan sempurna, serta semua peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan
Instalasi ini harus diberi pemeliharaan secara cuma-cuma selama 12 (dua belas)
bulan setelah penyerahan pekerjaan (Serah Terima Pertama).
Garansi peralatan selama 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan cuma-cuma
berakhir, Penyedia Jasa/Kontraktor dapat saja mengajukan usulan untuk
mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali ditentukan lain.
22.1.21 Familiarisasi Peralatan :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mengadakan Familiarisasi peralatan terhadap
perangkat dan material yang akan dipasangkan pada proyek ini pada pabrik asal
peralatan, dimana untuk kegiatan tersebut harus di-ikuti oleh Wakil Penanggung
Jawab Proyek PT. Angkasa Pura I (Persero), MK dan Perencana.
Familiarisasi peralatan dimaksudkan untuk melatih User dan Tim teknis PT. Angkasa
Pura I (Persero), agar dalam mekanisme pengoperasian peralatan tersebut sesuai
dengan petunjuk serta persyaratan yang berlaku.
Seluruh biaya yang timbul akibat kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan
Penyedia Jasa/Kontraktor dan sudah termasuk dalam penawarannya.
22.1.22 Familiarisasi di-Lokasi :
Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melakukan Familiarisasi di-lokasi, yaitu; mendidik
operator di lokasi atau orang-orang yang ditunjuk oleh User PT. Angkasa Pura I
(Persero) untuk menjalankan, mengoperasikan, melakukan pengujian dan
maintenance seperlunya terhadap instalasi dan segala biaya yang timbul akibat
kegiatan ini (sifatnya “given”) menjadi tanggungan Penyedia Jasa/Kontraktor dan
sudah termasuk dalam penawarannya.

22.2 LINGKUP PEKERJAAN :

HALAMAN : IV - 165
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Lingkup pekerjaan yang tercantum dalam Syarat-syarat Teknik ini secara garis besar
meliputi pengadaan dan pemasangan peralatan X-Ray dan kelengkapannya, sehingga
peralatan dapat berfungsi dengan baik, sempurna dan sesuai standar dan peraturan
yang berlaku, yaitu;
22.2.1 Mengadakan, mendatangkan, memasang/menginstalasi dan melaksanakan line-
up/uji coba Peralatan X-Ray Screening System serta Walkthrough/Hand Held Metal
Detector berikut kelengkapannya (ups dan instalasi listrik), sehingga dapat
beroperasi dan memenuhi spesifikasi persyaratan teknis yang dipersyaratkan,
22.2.2 Peralatan berupa mesin X-Ray Screening System serta Walkthrough/Hand Held
Metal Detector berikut kelengkapannya dimaksud, harus dalam keadaan baru (brand
new) dan telah lulus uji/acceptance test, serta dinyatakan baik untuk dioperasikan.
22.2.3 Penyedia Jasa/Kontraktor pekerjaan ini wajib melampirkan brosur peralatan yang
ditawarkan.

22.3 PELAKSANAAN PEKERJAAN :


22.3.1 Persiapan :
a. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mempelajari dan memahami dokumen tender
(gambar rencana, RKS, BoQ dan lain-lain) dengan seksama,
b. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mempelajari dan memahami kondisi dan
lingkungan lokasi kerjanya,
c. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib mempelajari dan memahami sumber daya yang
akan digunakan pada proyek (tenaga, material, peralatan, dan lain-lain).
d. Menyiapkan form-form laporan pelaksanaan pekerjaan berikut dokumentasinya.
22.3.2 Jaminan Pelaksanaan dan barang/material :
a. Garansi barang/material yang akan digunakan pada proyek ini, harus diserahkan
dalam keadaan baik, baru (brand new) dan asli, dilengkapi dengan; Certificate of
Origin (CoO) dari pabrik / principal untuk barang import.
b. Sertifikat jaminan / Garansi Produk.
c. Kesanggupan memberikan jaminan ketersediaan suku cadang minimal selama 7
(tujuh) tahun.
22.3.3 Pelaksana Pekerjaan berkewajiban menjamin bahwa peralatan yang digunakan
dapat beroperasi secara terus menerus selama waktu tertentu, dan jika terjadi
kerusakan yang menyebabkan gangguan pelayanan atau operasi, maka Penyedia
Jasa/Kontraktor, pelaksana pekerjaan wajib melakukan perbaikan selambat
lambatnya 1 x 24 jam sejak diterimanya laporan kerusakan.
22.3.4 Pelaksanaan Penyediaan dan Instalasi Peralatan :
a. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan sesuai RKS/RAB, yang
hasilnya dilaporkan secara berkala (Laporan Harian, Mingguan, dan Bulanan)
sesuai ketentuan yang ada.
b. Melaksanakan alih teknologi berupa pelatihan untuk Operator dan Teknisi PT.
Angkasa Pura I (Persero), tentang tata cara pengoperasian dan perbaikan atas
biaya Penyedia Jasa/Kontraktor,
c. Mendokumentasikan seluruh proses instalasi sesuai ketentuan yang ada;

HALAMAN : IV - 166
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

d. Melaksanakan Penyerahan operasional peralatan terhitung sejak tanggal


pekerjaan selesai 100% dan telah diterima oleh PT. Angkasa Pura I (Persero)
dalam keadaan baik dan laik dioperasikan, yang dinyatakan dengan Berita Acara
Serah Terima Operasional.

22.4 SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS PERALATAN X-RAY :


Spesifikasi teknis khusus peralatan X-Ray, bahan, accessories serta komponen-
komponen pendukung yang ditawarkan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam syarat-syarat teknis, memiliki sertifikasi dari Direktorat Jendral Perhubungan
Keamanan sesuai KEP.260, Tentang fasilitas keamanan penerbangan yang
mencakup;
22.4.1 X-Ray Baggage Dual View System :
Peralatan X-Ray Baggage yang digunakan untuk mempercepat proses identifikasi
barang memiliki kemampuan, sebagai berikut,
• Sistem memiliki sistem dual view yang dapat membantu mempercepat proses
evaluasi image secara akurat dan efektif.
• Fungsi yang berbentuk kemampuan sistem dalam memberikan batas/frame untuk
bahan yang mengandung Explosive dan material dengan densitas tinggi
(Automatic Detection Threat Material).
• Dapat menampilkan image obyek sebelumnya (min. 8x Call Preview) pada
monitor, sementara fungsi image processing tetap dapat dioperasikan secara
bersamaan.
• Sistem dapat membalik image/tampilan dari gelap menjadi terang (toggle image).
• Mampu mendeteksi obyek berdasarkan jenis bahan, yaitu organik & inorganik.
• Sistem mampu menyisipkan fasilitas Suspect Image guna Pelatihan, Audit
Kecakapan Personil dan Peningkatkan Performa Operator (Threath Image
Projection/TIP), dengan Library minimal terdiri dari 100 object explosive/bomb,
100 senjata api dan 100 senjata tajam dalam berbagai ukuran, bentuk, lokasi dan
orientasi.
• Berkemampuan dual image presentation: Colour dan Black & White.
• Minimal 20.000 image yang terdeteksi dapat disimpan pada lokal harddisk,
berupa database dalam system.
• Dapat mentransmisi image x-ray melalui jaringan komputer eksternal secara
otomatis, dengan format standard JPEG/TIF/GIF/BMP.
• Mempunyai fasilitas menambah file object dalam database yang bisa dilakukan
oleh user tanpa bantuan pihak pabrik.
• Membuat dan mengatur user login yang dilengkapi dengan password, dan
menampilkan tanggal, bulan, tahun, waktu, dan user/operator yang login, serta
mode operasi yang diaktifkan.
• Dapat dioperasikan dua arah, dan tampilan gambar pada monitor dapat dirubah
sesuai dengan arah pergerakan conveyor.
• Memiliki fasilitas pengaman sistem pada saat operator meninggalkan
tempat/posisi, sementara peralatan masih dalam kondisi operasional.
• Kualifikasi standar by TSA as an Advanced Technology System,
• Fungsi untuk pencatatan operating hours dari peralatan dan operating hours dari
x-ray generator “on”.
HALAMAN : IV - 167
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Spesifikasi Teknis X-Ray Baggage, adalah :


a. General Specification:
- Tunnel Size (W x H) : 1.000 mm (W) x 1.000 (H).
- X-Ray Dose : Sesuai Standar / penyataan pabrik
- Penetration (steel) : min. 28 mm guaranted, standard American Society
of Testing and Materials (ASTM) F792 Step Wedge.
- Electronic Zoom Dinamic continuous zoom and panning and fixed
: zoom up to 64x
- Radiation Leakage : 0,15 mR/hour pada jarak 50mm dari permukaan
cabinet peralatan xray
- Digital Video Memory : Min. 50.000 images
- Capability to auto : At least to have operator assist in detecting
detect explosive
- Video Display : Two min 19” SVGA high resolution, low radiation,
multi-scan, flicker free display
- Duty cycle : 24 hours continuous
- Fault Diagnostic : Sesuai Standar / penyataan pabrik
Capability
- X-ray sensor : Dual energy photo diodes in folded array
- No of Active : Sesuai Standar / penyataan pabrik
elements/photo
diodes
- Operating hour
Counter : min 10.000 hours capacity
- Conveyor Speed : min. 0.2 m/s
- Max Conveyor Load : min. 180 kg
- Conveyor height : max. 400 mm/adjustable.
- Power : 230 VAC (± 10%), 50 Hz ± 3 Hz, Single Phase.
- Power Consumption : Sesuai Standar / penyataan pabrik
- Working Temperature : 0 – 40°C.
- Relative Humidity : 5% to 95% non-condensing
- Weight : Sesuai Standar / penyataan pabrik
- Other Feature or : Sesuai dengan yang ditawarkan,
Function Film safety up to ISO 1600/33 DIN
b. X-Ray Generator : 2 (dual)
- Beam divergence : ≥ 60° (vertical downward and horizontal)
- Generator : fixed shielded (Life time free maintenance).
Construction
- Anode Voltage : Operating at 160kV, and tube current 1mA,

c. Image Generating System:

HALAMAN : IV - 168
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

- X-Ray Converter : L-shaped detector line


- Wire Recognition : ≥ 36 AWG terhadap kawat tembaga (sensitivity)

d. Image Processing System – embedded , atau setara dengan:


- Computer :
Specification min. Intel Pentium Core i7 – min.2.6GHz
- Image Presentation : Color, B/W
- Digital Video Memory : min. 1280 x 1024 / 24 bit
- Monitor (2 buah) : min 19” color monitor LCD
- Memory/RAM : min. 2 GB.
- Hard Disk : min. 500 GB.
- Operating System : Unix/ Linux/Ms.Windows .

e. Meja Console:
- Ukuran meja minimal dapat ditempatkan 2 buah monitor LCD ukuran min 19”
dengan 1 set keyboard, dan tombol-tombol lain yang diperlukan.

f. Roller (Original Pabrik):


- Bahan : Stainless Steel/Galvanis, Heavy Duty.
- Lebar : Proporsional to x-ray machine.
- Panjang : Input min. 1 meter; output min. 2 meter roller,
(dilengkapi dengan sliding end).
g. Pengaman exit Conveyor
- Dipasang minimal sepanjang exit conveyor belt dan setinggi tunnel peralatan
X-ray.

22.4.2 X-Ray Cabin Dual View System :


Peralatan X-Ray cabin, digunakan untuk mempercepat proses identifikasi barang dan
memiliki kemampuan, sebagai berikut;
• Sistem memiliki sistem dual view yang dapat membantu mempercepat proses
evaluasi image secara akurat dan efektif,
• Menggunakan advanced technologies yang dapat menganalisa objek yang rumit
secara real-time tanpa menghambat prosedur pemeriksaan biasa, dengan
memiliki sertifikat internasional (TSA / ECAC),
• Sistem dapat mendeteksi material dengan densitas tinggi (Automatic Detection
Threat Material),
• Dapat menampilkan image objek sebelumnya (min. 8x Call Preview) pada
monitor, sementara fungsi image processing tetap dapat dioperasikan secara
bersamaan,
• Sistem dapat membalik image/tampilan dari gelap menjadi terang (toggle image).
• Mampu mendeteksi objek berdasarkan jenis bahan, yaitu organik & inorganik.

HALAMAN : IV - 169
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

• Sistem mampu menyisipkan fasilitas Suspect Image guna Pelatihan, Audit


Kecakapan Personil dan Peningkatkan Performa Operator (Threath Image
Projection/TIP), dengan Library minimal terdiri dari 100 object explosive/bomb,
100 senjata api dan 100 senjata tajam dalam berbagai ukuran, bentuk, lokasi dan
orientasi.
• Berkemampuan dual image presentation: Colour dan Black & White.
• Minimal 20.000 image yang terdeteksi dapat disimpan pada lokal harddisk,
berupa database dalam system.
• Dapat mentransmisi image x-ray melalui jaringan komputer eksternal secara
otomatis, dengan format standard JPEG/TIF/GIF/BMP.
• Mempunyai fasilitas menambah file object dalam database yang bisa dilakukan
oleh user tanpa bantuan pihak pabrik.
• Membuat dan mengatur user login yang dilengkapi dengan password, dan
menampilkan tanggal, bulan, tahun, waktu, dan user/operator yang login, serta
mode operasi yang diaktifkan.
• Dapat dioperasikan dua arah, dan tampilan gambar pada monitor dapat dirubah
sesuai dengan arah pergerakan conveyor.
• Memiliki fasilitas pengaman sistem pada saat operator meninggalkan
tempat/posisi, sementara peralatan masih dalam kondisi operasional.
• Kualifikasi standar by TSA as an Advanced Technology System,
• Fungsi untuk pencatatan operating hours dari peralatan dan operating hours dari
x-ray generator “on”.

Spesifikasi Teknis X-Ray Cabin minimal Dual View, adalah :


a. General Specification:
- Tunnel Size (W x H) : 640 mm (W) x 430 mm (H),
Conveyor load 165 kg,
- X-Ray Dose : Sesuai Standar / penyataan pabrik
- Penetration (steel) : min. 30 mm, standard American Society of Testing
and Materials (ASTM) F792 Step Wedge.
- Electronic Zoom : min. 8x
- Radiation Leakage : Kurang dari 0.5 mR/hour pada jarak 50mm dari
permukaan cabinet peralatan xray
- Digital Video Memory : Min 20.000 images
- Capability to auto : At least to have operator assist in detecting
detect explosive
- Video Display : Two min.19” SVGA high resolution, low radiation,
multi-scan, flicker free display
- Duty cycle : 24 hours continuous
- Fault Diagnostic : Sesuai Standar / penyataan pabrik
Capability
- X-ray sensor : Dual energy photo diodes in folded array
- No of Active : Sesuai Standar / penyataan pabrik
elements/photo
diodes
- Operating hour : min 10.000 hours capacity

HALAMAN : IV - 170
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Counter
- Conveyor Speed : min. 0,2 m/s
- Max Conveyor Load : min. 165 kg
- Conveyor height : min. 825mm
- Power : 230 VAC (± 10%), 50 Hz ± 3 Hz, Single Phase.
- Power Consumption : Sesuai Standar / penyataan pabrik
- Working Temperature : 0°C to 40°C.
- Relative Humidity 5% to 95% non-condensing,
: film safety ISO 1600/33 DIN
- Weight : Sesuai Standar / penyataan pabrik
- Other Feature or : Sesuai dengan yang ditawarkan
Function

b. X-Ray Generator :
- X-ray Generators : min. 2 (dual)
- Beam divergence : ≥ 60° (vertical and horizontal)
- Generator : fixed shielded (Life time free maintenance),
Construction tube current 1 mA.
- Anode Voltage : Operating at 160kV,

c. Image Generating System :


- X-Ray Converter : min. Dual View detector system
- Wire Recognition : ≥ 36 AWG terhadap kawat tembaga (sensitivity).

d. Image Processing System – embedded , atau setara dengan:


- Computer :
Spesification min. Intel Pentium Core i7 – min.2.6GHz/setara.
- Memory/RAM : min. 2 GB.
- Hard Disk : min. 500 GB.
- Monitor (2 buah) : LCD Color Monitor, min. 1280 x 1024.
- Size Monitor : Min. 19”
- Operating System : Unix/ Linux/Ms.Windows (terbaru).

e. Meja Console:
- Ukuran meja minimal dapat ditempatkan 2 buah monitor LCD ukuran min.19”,
dengan 1 set keyboard, dan tombol-tombol lain yang diperlukan.

f. Roller (Original Pabrik):


- Bahan : Stainless Steel/Galvanis, Heavy Duty.
- Lebar : Proporsional.
- Panjang : Input min. 1 meter; output min. 2 meter
(dilengkapi dengan stop end).
g. Pengaman exit Conveyor
- Dipasang minimal sepanjang exit conveyor belt dan setinggi tunnel peralatan
X-ray.

22.4.3 Kelengkapan (Accessories) :

HALAMAN : IV - 171
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Peralatan accessories X-Ray Bagage System dan X-Ray Cabin System mencakup;
• Online, Sine Wave UPS dengan Output tegangan 230 VAC, kapasitas minimal 1,5 x
power Consumption,
• CD Installer Original Software Application,
• CD Original Software Operating System.

22.4.4 X-Ray Cargo Dual View System :


Peralatan X-Ray Cargo digunakan untuk mempercepat proses identifikasi barang dan
memiliki kemampuan, sebagai berikut :
• Fungsi yang berbentuk kemampuan sistem dalam memberikan batas/frame untuk
bahan yang mengandung Explosive dan material dengan densitas tinggi
(Automatic Detection Threat Material).
• Dapat menampilkan image objek sebelumnya (min. 8x Call Preview) pada
monitor, sementara fungsi image processing tetap dapat dioperasikan secara
bersamaan.
• Sistem dapat membalik image/tampilan dari gelap menjadi terang (toggle image).
• Mampu mendeteksi objek berdasarkan jenis bahan, yaitu organik & inorganik.
• Sistem mampu menyisipkan fasilitas Suspect Image guna Pelatihan, Audit
Kecakapan Personil dan Peningkatkan Performa Operator (Threath Image
Projection/TIP), dengan Library minimal terdiri dari 100 object explosive/bomb,
100 senjata api dan 100 senjata tajam dalam berbagai ukuran, bentuk, lokasi dan
orientasi.
• Berkemampuan dual image presentation: Colour dan Black & White.
• Minimal 20.000 image yang terdeteksi dapat disimpan pada lokal harddisk,
berupa database dalam system.
• Dapat mentransmisi image x-ray melalui jaringan komputer eksternal secara
otomatis, dengan format standard JPEG/TIF/GIF/BMP.
• Mempunyai fasilitas menambah file object dalam database yang bisa dilakukan
oleh user tanpa bantuan pihak pabrik.
• Membuat dan mengatur user login yang dilengkapi dengan password, dan
menampilkan tanggal, bulan, tahun, waktu, dan user/operator yang login, serta
mode operasi yang diaktifkan.
• Memiliki fasilitas pengaman sistem pada saat operator meninggalkan
tempat/posisi, sementara peralatan masih dalam kondisi operasional.
• Mampu menampilkan gambar secara jelas untuk kawat tembaga ukuran 36 AWG
• Dapat dioperasikan dua arah, dan tampilan gambar pada monitor dapat dirubah
sesuai dengan arah pergerakan conveyor.
• Kualifikasi standar by TSA as an Advanced Technology System,
• Fungsi untuk pencatatan operating hours dari peralatan dan operating hours dari
x-ray generator “on”.

Walkthrough Metal Detector System :


Peralatan Multizone Walkthrough Metal Detector System merupakan teknologi
induksi gelombang elektromagnetik yang memiliki kemampuan, sebagai berikut;
Mampu mendeteksi obyek dalam kecepatan hingga 15m/detik.

HALAMAN : IV - 172
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Pemprograman dapat dilakukan melalui built in keypad atau RS-232/485 yang


dihubungkan ke remote control atau Jaringan Komputer.
Lulus uji sensitivitas sesuai standar NILECJ STD 0601. 02.
Aman bagi pengguna alat pacu jantung dan wanita hamil.
Self diagnosis dan recovery system.
Kemampuan kesetaraan sensitivitas di semua area dari atas ke bawah.

Spesifikasi Teknis Walkthrough Metal Detector System, yaitu;


a. General Specification :
- Highest Sensitivity 25mm steel ball.
- Dimension Interior : Minimum 760mm (W) x 2050mm (H),
- Dimension Exterior : Minimum 900mm (W) x 2240mm (H) x 700mm (D),
- Detection program : At least 14 detection program,
- Detection Zones : Minimum 9 zones,
- Power Supply : AC power 90 - 264VAC (± 10%), 50 Hz,
: Power consumption 50W AC,
- Overall Dimension : Proposional (standard pabrik),
- Relative Humidity : 0 to 95%, non condensing,
- Operating temp. : -20°C to +70°C,

b. A l a r m :
- Visible signals.
- Multi-zone display bar for “highest on person” localization.
- High Intensity display (bisa terlihat dalam jarak min. 5 meter).
- Dilengkapi dengan detector metering signals.

22.4.5 Hand Held Metal Detector System :


Peralatan Hand Held Metal Detector System merupakan teknologi induksi
gelombang elektromagnetik yang memiliki kemampuan, sebagai berikut;
Mampu mendeteksi obyek dalam kecepatan hingga 15m/detik.
Pemprograman dapat dilakukan melalui built in keypad atau RS-232/485 yang
dihubungkan ke remote control atau Jaringan Komputer.
Lulus uji sensitivitas sesuai standar NILECJ STD 0601. 02.
Aman bagi pengguna alat pacu jantung dan wanita hamil.
Self diagnosis dan recovery system.
Kemampuan kesetaraan sensitivitas di semua area dari atas ke bawah.

Spesifikasi Teknis Hand Held Metal Detector System, yaitu;


General Specification :
- Highest Sensitivity 25mm steel ball.
- Dimension (body) : Not more than 415mm (L),
- Dimension (grip) : Not more than 38mm thickness,
- Operation : 3 way push button operation (On/Off/momentary)
- Sensitivity Levels : Must provide at least 3 sensitivity settings,
- Power Supply : Non proprietary standar 9V DC battery or,
: Rechargeable NiMH battery,

HALAMAN : IV - 173
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Proyek Pengembangan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

- Weight : Not more than 300gram including battery,


- Ambient Operating : 0°C to 50°C,

HALAMAN : IV - 174
TABEL FACTORY INSPECTION AND CHECKING, FACTORY TRAINING, SITE TRAINING DAN
TEST COMMISSIONING PEKERJAAN PROYEK PENGEMBANGAN BANDARA SYAMSUDDIN NOOR -
BANJARMASIN BIDANG ELECTRONIC DEPARTMENT

Factory Inspection and Site Accpetance and


Factory Training Site Training
Checking Test Commissioning
(FT) (ST)
(FIC) (SAT)
1 TELEPHONE dalam negeri ada ada

2 KABEL DATA luar negeri ada ada

3 TATA SUARA luar negeri ada ada

4 FIRE ALARM dalam negeri ada ada

5 CCTV luar negeri ada ada

6 ACCESS CARD dalam negeri ada ada

7 BCMS dalam negeri ada ada

8 MASTER CLOCK dalam negeri ada ada

9 FIDS luar negeri ada ada

10 IPTV dalam negeri ada ada

11 AODB luar negeri ada ada

12 XRAY luar negeri luar negeri ada ada

12 ALAT KERJA ELEKTRONIKA


ANALISA FACTORY INSPECTION & CHECKING, SITE TRAINING ; SITE ACCEPTANCE TEST & COMMISSIONING
PEKERJAAN ELEKTRONIKA RTT BANDARA SYAMSUDDIN NOOR - BANJARMASIN

1 FACTORY INSPECTION AND CHECKING (FIC) LUAR NEGERI


Factory Inspection & Checking pekerjaan di Luar negeri selama 4 (empat) hari ditambah 2 (dua)
hari perjalanan diikuti oleh masing-masing 3 (tiga) orang dari Kantor Pusat, dan 2 (dua) orang dari Satker

Domestik masing-masing 2 (dua) orang dari Satker


1 Tiket Banjarmasin - Jakarta - Banjarmasin 2 orang Rp 3.215.500 Rp 6.431.000
2 Airport Tax Banjarmasin - Jakarta 2 orang Rp 25.000 Rp 50.000
3 Airport Tax Jakarta - Banjarmasin 2 orang Rp 40.000 Rp 80.000
4 Hotel / Penginapan 2 hari x 2 orang Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
5 Allowance 2 hari x 2 orang Rp 150.000 Rp 600.000

Jumlah........... Rp 11.961.000

Biaya perjalanan luar negeri


1 Biaya pengurusan Passport /VISA , dll 5 orang Rp 1.750.000 Rp 8.750.000
2 Biaya Perjalanan Jakarta - Luar negeri 5 orang USD 3.000 USD 15.000
Pulang-Pergi
3 Allowance 4 hari x 5 orang USD 325 USD 6.500

Jumlah.......... USD 21.500


4 Airport tax 1 bh x 5 orang Rp 150.000 Rp 750.000
dan Rp 8.750.000
US$ 1.00 = Rp 11.900 Rp 255.850.000
Jumlah...... Rp 265.350.000

Total Jumlah Rp 277.311.000

2 FACTORY TRAINING LUAR NEGERI


Factory Training pekerjaan di Luar negeri selama 4 (empat) hari ditambah 2 (dua)
hari perjalanan diikuti oleh masing-masing 3 (tiga) orang dari Kantor Pusat, dan 2 (dua) orang dari Satker

Domestik masing-masing 2 (dua) orang dari Satker


1 Tiket Banjarmasin - Jakarta - Banjarmasin 2 orang Rp 3.215.500 Rp 6.431.000
2 Airport Tax Banjarmasin - Jakarta 2 orang Rp 25.000 Rp 50.000
3 Airport Tax Jakarta - Banjarmasin 2 orang Rp 40.000 Rp 80.000
4 Hotel / Penginapan 2 hari x 2 orang Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
5 Allowance 2 hari x 2 orang Rp 150.000 Rp 600.000

Jumlah........... Rp 11.961.000

Biaya perjalanan luar negeri


1 Biaya pengurusan Passport /VISA , dll 5 orang Rp 1.750.000 Rp 8.750.000
2 Biaya Perjalanan Jakarta - Luar negeri 5 orang USD 3.000 USD 15.000
Pulang-Pergi
3 Allowance 4 hari x 5 orang USD 325 USD 6.500

Jumlah.......... USD 21.500


4 Airport tax 1 bh x 5 orang Rp 150.000 Rp 750.000
dan Rp 8.750.000
US$ 1.00 = Rp 11.900 Rp 255.850.000
Jumlah...... Rp 265.350.000

Total Jumlah Rp 277.311.000


3 FACTORY INSPECTION AND CHECKING (FIC) DALAM NEGERI
Factory Inspection & Checking pekerjaan di dalam negeri selama
3 (tiga) hari diikuti oleh masing-masing 2 (dua) orang dari Kantor Pusat,
dan 2 (dua) orang dari Satker

Domestik masing-masing 2 (dua) orang dari Satker


1 Tiket Banjarmasin - Jakarta - Banjarmasin 2 orang Rp 3.215.500 Rp 6.431.000
2 Airport Tax Banjarmasin - Jakarta 2 orang Rp 25.000 Rp 50.000
3 Airport Tax Jakarta - Banjarmasin 2 orang Rp 40.000 Rp 80.000
4 Hotel / Penginapan 3 hari x 2 orang Rp 1.200.000 Rp 7.200.000
5 Allowance 3 hari x 4 orang Rp 150.000 Rp 1.800.000
6 Transportasi dalam kota 3 hari x 4 orang Rp 100.000,00 Rp 1.200.000,00
Jumlah........... Rp 16.761.000
7 Biaya snack dan makan siang 3 hari x 4 orang Rp 40.000,00 Rp 480.000,00
Jumlah........... Rp 480.000,00

Total Jumlah Rp 17.241.000

4 SITE TRAINING
SiteTraining Pekerjaan di lokasi selama 4 (empat) hari yang diikuti oleh
10 peserta terdiri dari Teknisi/user Kantor Cabang dan Satker

Kelengkapan Training:
1 Biaya ATK 10 set Rp 50.000,00 Rp 500.000,00
2 Snack dan Makan Siang 4 Hari x 10 orang Rp 40.000,00 Rp 1.600.000,00
3 Allowance 4 hari x 10 orang Rp 125.000,00 Rp 5.000.000,00
4 Transportasi dalam kota 4 hari x 10 orang Rp 100.000,00 Rp 4.000.000,00
Jumlah 11.100.000,00

5 SITE ACCEPTANCE TEST DAN COMMISSIONING


Site Acceptance Test dan Commissioning Pekerjaan , dilaksanakan selama 3 (tiga) hari diikuti oleh 3 (tiga)
orang dari Kantor Pusat dan 2 (dua) orang Satker.
1 Tiket Jakarta - Banjarmasin - Jakarta 3 orang Rp 3.215.500 Rp 9.646.500
2 Airport Tax Jakarta - Banjarmasin 3 orang Rp 40.000 Rp 120.000
3 Airport Tax Banjarmasin - Jakarta 3 orang Rp 25.000 Rp 75.000
4 Hotel / Penginapan 3 hari x 3 orang Rp 1.200.000 Rp 10.800.000
5 Allowance 3 hari x 5 orang Rp 150.000 Rp 2.250.000
6 Transportasi dalam kota 3 hari x 5 orang Rp 100.000 Rp 1.500.000
Jumlah........... Rp 24.391.500

5 Biaya snack dan makan siang 3 hari x 5 orang Rp 40.000,00 Rp 600.000,00


Jumlah........... Rp 600.000,00

TOTAL JUMLAH : Rp 24.991.500,00

Anda mungkin juga menyukai