Anda di halaman 1dari 10

Penggunaan Dana Kredit UKM Terhadap Peningkatan Usaha (Taufiq) 125

PENGGGUNAAN DANA KREDIT UKM TERHADAP PENINGKATAN USAHA


(Studi pada UKM Sandal dan Sepatu Desa Wedoro Waru Sidoarjo)

Oleh
Taufiq
Studi Pembangunan FE-UPN”Veteran” Jatim

ABSTRACT

The purpose of this research is to know difference between responder consumer of


credit with responder do not use credit in make-up of its effort. Research population is all
entrepreneur of UKM Slipper and Shoe in Wedoro Waru Sidoarjo. Sampel Research taken by
random counted 80 entrepreneur consist of 40 one who accept credit for business activity and
40 entrepreneur which have never accepted credit as capital employed.
Data collecting by enquette of responder answer, and data obtained from document
published by BPS and also of Disperindag Sub-Province of Sidoarjo. Data Processing use
enumeration of test of coleration moment product, Examination of hypothesis between
responder consumer of credit with responder which do not use credit in increase for business
used Chi Square
Pursuant to result of analysis of chi square, this research can be concluded that there
are difference between responder consumer of credit with responder which not use credit
increase for business. From examination data indicate that 95% responder consumer credit that
increse for business with own capital and only 78% responder which do not use credit in
increase for business.
Keyword : credit and capital

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara responden pengguna


kredit dengan responden yang tidak menggunakan kredit dalam peningkatan usahanya
Populasi penelitian adalah seluruh pengusaha UKM Sandal dan Sepatu di Desa Wedoro Waru
Sidoarjo. Sampel penelitian diambil secara random sebanyak 80 pengusaha terdiri dari 40
orang yang menerima kredit untuk kegiatan usaha dan 40 pengusaha yang belum pernah
menerima kredit sebagai modal usaha.
Pengumpulan data diperoleh melalui angket jawaban responden, dan data diperoleh dari
dokumen yang diterbitkan oleh BPS maupun Disperindag Kabupaten Sidoarjo. Pengolahan
data menggunakan penghitungan uji kolerasi product moment, Pengujian hipotesis antara
responden pengguna kredit dengan responden yang tidak menggunakan kredit dalam
peningkatan usahanya digunakan Chi Square.
Berdasarkan hasil analisa chi kuadrat, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan antara responden pengguna kredit dengan responden yang tidak
menggunakan kredit dalam peningkatan usahanya. Dari data pengujian menunjukkan bahwa
95% responden pengguna kredit mengalami peningkatan modal sendiri dan hanya 78%
responden bukan pengguna kredit yang mengalami peningkatan usaha.
Kata kunci : kredit dan modal usaha
Penggunaan
126 Dana Kredit UKM TerhadapJurnal
Peningkatan Usaha
Ilmu-Ilmu (Taufiq)
Ekonomi 126
Vol.6 No.2 September 2006 : 125-134

PENDAHULUAN maka sudah sewajarnya kalau pemerintah


seharusnya memberikan perhatian yang
Usaha Kecil Menengah (UKM) cukup terhadap perkembangan sektor ini.
merupakan salah satu sektor ekonomi yang Bentuk perhatian itu terutama dalam
perananannya sangat besar terhadap pemberian kemudahan penyaluran kredit
perekonomian di Indonesia terutama dalam kecil yang sangat diperlukan oleh UKM
penyerapan tenaga kerja. Namun sebagian seperti memperlunak persyaratan jaminan
besar UKM belum berkembang optimal dengan memfasilitasi penyaluran kredit bagi
karena beberapa masalah yang menjadi UKM dengan pola penjaminan dan
kendala utama pengembangannya. pemberian subsidi bunga. Sehingga dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan adanya bantuan modal dari kredit tersebut
oleh Biro Kredit Bank Indonesia Surabaya maka diharapkan kinerja UKM akan
pada tahun 2005 terhadap profil UKM di meningkat.
Jawa Timur mengindikasikan bahwa ada Persoalan yang timbul kemudian
sejumlah aspek yang menjadi kendala dalam adalah benarkah penyaluran kredit ke UKM
pengembangan dan pemberdayaan UKM akan mampu meningkatkan Usaha? Dengan
diantaranya adalah aspek manajemen, aspek maksud seperti tersebut di atas maka dengan
legalitas, aspek permodalan, aspek mengambil obyek UKM Sandal dan Sepatu
pemasaran dan aspek produksi. di Desa Wedoro Waru Sidoarjo dirasakan
Dari beberapa permasalahan yang perlu untuk dilakukan studi guna
pantas dicermati, permasalahn yang sering mengetahui sampai hubungan antara
dikeluhkan oleh para pengusaha UKM pemakian kedit dengan peningkatan usaha
adalah masalah permodalan, terutama UKM dan apakah terdapat perbedaan yang
mengenai cara memperoleh bantuan kredit, signifikan antara peningkatan usaha dengan
jaminan dan prosedur kredit yang dinilai memakai bantuan dana kredit dengan
terlalu memberatkan. Sehingga terhadap peningkatan usaha tanpa bantuan kredit.
aspek permodalan, UKM masih sulit untuk UKM dibedakan menjadi dua yaitu
mengakses kredit ke lembaga perbankan usaha kecil dan usaha menengah. Usaha
dengan adanya kendala kewajiban kecil adalah unit usaha dengan jumlah
pemenuhan berbagai persyaratan perizinan, pekerja 0 artinya berusaha sendiri tanpa
retribusi, dan kewajiban lainnya yang diatur dibantu oleh pekerja atau mempekerjakan 1
melalui berbagai peraturan pemerintah yang sampai dengan 19 orang. Usaha Menengah
pada akhirnya akan membebani UKM. adalah unit usaha dengan jumlah pekerja 20
Kondisi permodalan UKM yang sampai dengan 49 orang.
lemah memperlambat aktivitas usaha seperti Dari beberapa hasil penelitian
peningkatan volume produksi, menyebutkan bahwa usaha kecil dan
pengembangan produk, penetrasi dan menengah umumnya bersfat individual
perluasan jaringan pemasaran. Karena dalam pemilikan atau usaha perseorangan,
terbatasnya permodalan, sementara berorientasi pada produk seadanya tanpa
keinginan meningkatkan usaha semakin kuat diimbangi dengan pengelolaan administrasi
membuat pengusaha UKM berusaha dan manajemen yang baik, dapat keluar
mencari dana alternatif dari lembaga kredit masuk usaha ini dengan mudah mengingat
non formal yang kadang-kadang dengan ijin usaha tidak begitu sulit dan skala usaha
bunga yang sangat tinggi yang pada industri yang relatif terbatas.
akhirnya akan memperlemah daya asing Peningkatan usaha UKM tidak
UKM dan akan menciptakan hight cost saja ditentukan oleh kecukupan modal yang
economy pada sector UKM. dimiliki tetapi juga oleh bagaimana modal
Mengingat sebagian besar UKM tersebut didayagunakan. Efektifitas
berada di pedesaan dengan kemampuan pemanfaatan modal sangat ditentukan oleh
menyerap tenaga kerja yang cukup besar ketrampilan dan keahlian serta etos kerja
Penggunaan Dana Kredit UKM Terhadap Peningkatan Usaha (Taufiq) 127

pengusaha UKM yang baik. Dengan ada sebelum dan sesudah pengambila
demikian pengusaha UKM sebagaimana kredit. Serta perkembangan jumlah produksi
pengusaha yang lain haruslah orang-orang sebelum dan sesudah pengambilan kredit.
yang mempunyai jiwa wirausaha yang Peningkatan kegiatan usaha di
baik.Menurut Joseph Schumpeter, wirausaha pedesaan terutama diluar sektor pertanian
didefinisikan sebagai orang yang akan sangat membantu meningkatkan
menciptakan cara baru dalam organisasi pendapatan masyarakat dan selanjutnya
prses produksi. Dia menegaskan informasi taraf hidup mereka. Salah satu prioritas
dalam bidang itulah yang menjadi inti menurut Gunawan Sumodiningrat adalah
ekonomi (Kuncoro, 2005) dengan meningkatkan kegiatan perkreditan
Studi yang dilakukan oleh David di pedesaan ( Mubyarto dan Eddy S. Hamid,
C. Mc Clelland dari Harvard University 1996). Jadi dengan kata lain kredit pedesaan
tentang karakteristik perorangan yang dapat meningkatkan usaha. Peningkatan
membedakan seorang wirausaha dan bukan usaha yang akan digunakan dalam studi ini
wirausaha. Dengan melihat 3 motof sosial, diutamakan dengan indikator / kriteria
yaitu: motif persahabatan, motif berprestasi pekembangan jumlah modal sendiri dan
dan motif kekuasaan. Setiap motif peningkatan volume produksi. Kriteria
berhubugan dengan kecenderungan sikap terakhir tersebut digunakan dengan asumsi
dan tingkah laku serta pikiran tertentu. tidak ada persediaan barang jadi, atau
Secara jelas menunjukkan bahwa ada volume produksi akan sama dengan volume
korelasi positif antara orang yang memiliki penjualan.
mtivasi berprestasi dengan sikap dan Hasil studi Davd McCelland
wiirausaha (Hidayat dan Trwidodo, 2002). menunjukkan sikap wirausaha yang tinggi
Sementara itu idealnya suatu akan mampu memacu perkembangan
perusahaan dinyatakan sehat apabila telah ekonomi. Perkembangan ekonomi akan
memenuhi standar yang ditetakan yang didukung oleh adanya perkembangan usaha-
ditinjau dar aspek likuiditas, solvabilitas, usaha, termasuk UKM yang mendminasi
dan rentabilitas. Ketiga aspek ini dapat usaha industri di Indonesia. Dengan katalain
diukur apabila perusahaan yang sikap wirausaha yang tingi akan mampu
bersangkutan telah menggunakan system memacu penngkatan usaha (Hidayat dan
pembukuan yang baik dan sistematis Triwidodo, 2002).
menurut aturan yang berlaku. Bagi
perusahaan kecil yang berada di pedesaan METODE PENELITIAN
system pembukuan demikian jarang
dilakukan. Pencatatan yang digunakan masih Populasi dalam penelitian adalah
amat sederhana dan biasanya hanya seluruh pengusaha UKM Sandal dan Sepatu
menyangkut pospos pemasukan dan di Desa Wedoro Waru Sidoarjo sebanyak
pengeluaran serta hutang piutang pada pihak 267 orang/pengusaha. Besar sampel
ketiga, sehingga untuk mengukur ketga ditentukan sebanyak 80 orang/pengusaha
aspek di atas sangat sulit dilakukan. Untuk terdiri dari 40 orang yang pernah menerima
itu perlu suatu pendekatan lain untuk kredit dan menggunakannya untuk kegiatan
mengukur peningkatan usaha. usaha dan 40 orang yang sama sekali belum
Pendekatan untuk mengukur pernah menerima kredit sebagai modal
penigkatan usaha dalam usaha kecil yang usaha. Karena responden dalam penelitian
dgunakan dalam penelitian ni mengacu pada ini relatif homogen maka sampel diambil
3 fungsi utama perusahaan, yaitu secara random.
Pembelanjaan (keuangan), produksi dan Variabel yang digunakan dalam
pemasaran. Pendekatan ini akan penelitian ini adalah Kredit sebagai variabel
memanfaatkan pengamatan atas independen , sikap Wirausaha sebagai
Perkembangan jumlah modal sendiri yang
Penggunaan
128 Dana Kredit UKM TerhadapJurnal
Peningkatan Usaha
Ilmu-Ilmu (Taufiq)
Ekonomi 128
Vol.6 No.2 September 2006 : 125-134

variabel independen dan Peningkatan usaha diukur dari dukungannya terhadap


sebagai variabl dependen. pernyetaan yang mengindikasikan sikap
Kredit ialah suatu bentuk pinjaman wirausaha. Sikap ini digolongkan sebagai
yang berupa uang dan berjangka waktu pernyataan positif. Sedangkan sikap
tertentu. Kredit yang digunakan dalam penolakan terhadap pernyataan yang
penelitian ini adalah adalah kredit yang mengindikasikan bukan sikap wirausaha
dterima oleh pengusaha UKM di Desa sebagai sikap negatif. Berdasarkan kriteria
Wedoro Waru Sidoarjo yang diterima dari diatas maka sikap wirausaha diklasifikasikan
Lembaga Perbankan. Jumlah kredit diukur tinggi jika mendukung pernyataan wirausaha
dengan satuan rupiah dengan klasifikasi baik pernyataan positif maupun negatif
tinggi diatas : Rp 10 juta. Klasifikasi sedang: dengan skor nilai 73 – 100. Klasifikasi
Rp 5 juta .sampai dengan Rp 10 juta dan sedang jika ragu-ragu atau tidak berpendapat
klasifikasi rendah : dibawah Rp 5 juta. dengan skor nilai 42 – 72. Klasifikasi rendah
Peningkatan usaha ialah jika tidak mendukung pernyataan sikap
perkembangan usaha dilihat dari perubahan wirausaha dengan skor nilai kurang dari 42.
modal sendiri dan volume produksi yang Data yang digunakan dalam
dhitung dari sebelum memperleh kredit dan penelitian ini adalah data primer dan data
setelah memperoleh kredt. Peningkatan sekunder. Data primer diperoleh melalui
usaha ini diukur dengan angka relatif atau metode wawancara dan angket yang
secara persentase. Modal sendiri ditentukan dilaksanakan pada Bulan Agustus 2005.
dari selisih modal usaha dengan modal Metode angket dimaksudkan untuk mencatat
pinjaman yang diukur dengan satuan rupiah. kegiatan responden menyangkut kegiatan
Peningkatan usaha dari modal sendiri operasional dan finansial. Sedangkan
diklasifikasikan tinggi : Jika perubahannya metode wawancara untuk mengetahui opini,
dari modal sendiri sebelum dan sesudah aspirasi dan persepsi responden yang tidak
kredit lebih dar 100% klasifikasi sedang: terekam dalam jawaban angket yang
Jika perubahannya dari modal sendiri disebarkan. Sedangkan data sekunder
sebelum dan sesudah kredit 50% sampai diperoleh melalui studi kepustakaan guna
dengan 100% dan klasifikasi rendah jika mendapatkan data yang berhubungan
perubahannya dari modal awal kurang dari dengan masalah perkreditan dan
100% kewirausahaan. Juga dari data statistik
Volume produksi yaitu jumlah unit instansi terkait untuk memperoleh gambaran
barang yang dihasilkan oleh pengusaha umum responden dan kegiatan industri kecil
UKM selama berusaha 1 bulan yang diukur baik yang diterbitkan oleh BPS maupun
dengan satuan unit. Peningkatan usaha dari Disperindag Kabupaten Sidoarjo.
volume produksi diklasifikasikan tinggi jika Pengolahan data diawali dengan
perubahannya dari produksi sebelum dan pengolahan data secara diskriptif untuk
sesudah penggunaan dana kredit lebih dari menjelaskan gambaran umum tentang profil
100%. Klasifikasi sedang jika perubahannya responden, sikap wirausaha dan peningkatan
dari produksi sebelum dan sesudah usaha dipandang dari sudut responden
penggunaan dana kredit 50% sampai dengan pengambil kredit dan yang tidak mengambil
100%. Klasifikasi rendah jika perubahannya kredit dengan memperhatikan pada angka
dari sebelum dan sesudah penggunaan dana persentase. Penghitungan uji kolerasi yang
kredit kurang dari 50%. meliputi korelasi product moment, parsial
Sikap wirausaha yaitu kondisi dan majemuk dan perhitungan koefisen
psikologis seseorang yang tanggap terhadap determinasinya untuk membuktikan
suatu perubahan dalam usahanya dan hipotesis dalam penelitian ini . Sedangkan
mengetahui bagaimana mengkombinasikan untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan
sumber-sumber ekonomi untuk kegiatan antara responden pengguna kredit dengan
usaha yang produktif. Sikap wirausaha responden yang tidak menggunakan kredit
Penggunaan Dana Kredit UKM Terhadap Peningkatan Usaha (Taufiq) 129

dalam peningkatan usahanya digunakan Chi berpendidikan Sekolah Dasar. Hal ini
Square. menarik untuk dicermati apabila sampel ini
benar-benar bisa mewakili populasi
HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan bahwa potensi kualitas
sumber daya manusia UKM ini bisa
Responden dalam penelitian ini dikembangkan dikemudian hari dengan
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu lebih baik. Diduga ada dua motivasi
rensponden pengusaha pengguna dana mengapa mereka yang berpendidikan cukup
kredit, selanjutnya disebut responden TIPE 1 tinggi bersedia memasuki bidang pekerjaan
dan responden pengusaha yang tidak ini yaitu dorongan tantangan pekerjaan
menggunakan dana kredit, selanjutnya untuk memperoleh kemajuan yang lebih
disebut responden TIPE 2. Masing-masing baik dengah menjadi pengusaha kecil yang
kelompok tipe responden diambil sampel mandiri atau bisa terjadi karena keterbatasan
sebanyak 40 orang yang diambil secara lapangan pekerjaan di pemerintahan sebagai
acak. pagawai negeri atau anggota ABRI atau di
Hasil pengumpulan data responden sektor formal modern.
menunjukkan bahwa sebagian besar Status perkawinan responden
responden adalah laki-laki baik untuk menunjukkan bahwa hampir semua
responden TIPE 1 maupun responden TIPE responden sudah menikah yaitu sebesar 78
2 Sebanyak 76 orang atau 95% responden orang atau 98%. Hanya 2 orang responden
TIPE 1 dan 78 orang atau 97,5% responden atau kurang dari 2% yang belum menikah.
TIPE 2 adalah laki-laki. Hal ini bisa Keadaan ini bisa dimengerti karena rentang
dipahami karena usaha ini umumnya usia responden memang sudah berada di
merupakan tumpuan kehidupan keluarga usia yang sudah cukup matang untuk
dimana suami sebagai kepala keluarga menikah. Dengan menikah berarti harus
berperan sekaligus sebagai pimpinan usaha. bertanggung jawab terhadap keluarga dan
Dari kedua TIPE responden masa depannya. Oleh karena keterbatasan
tersebut diketahui bahwa 73 orang atau 92% lapangan pekerjaan di luar maka pilihan
responden berusia antara 25 sampai dengan pekerjaan jatuh pada usaha ini karena
56 tahun. Hal ini bisa dimengerti pada range umumnya meneruskan usaha orang tua. Ada
umur tersebut merupakan usia produktif 26 orang atau 32% responden yang
dengan kematangan yang cukup untuk menjalakan usaha ini karena meneruskan
berusaha secara mandiri. Mereka umumnya warisan orang tua.
mempunyai ketrampilan sebagai pengrajin
sandal dan sepatu secara turun temurun Sikap Wirausaha
dengan belajar pada generasi yang lebih tua. Sebagian besar responden baik
Sehingga banyak yang diusia masih muda responden TIPE1 maupun responden TIPE2
sudah mampu mengelola outlet sendiri. umumnya mempunyai sikap wirausaha
Jumlah mereka ini mencapai 37 orang atau sedang hingga tinggi masing-masing
46% dengan kisaran usia kurang dari 35 sebanyak 39 orang atau 98% untuk
tahun. responden TIPE1 dan sebanyak 31 orang
Dilihat dari tingkat pendidikannya atau 78% untuk responden TIPE2.
para pengusaha ini di dominasi oleh Kenyataan ini menunjukkan bahwa suatu
pengusaha dengan tingkat pendidikan usaha tanpa dilandasi oleh sikap wirausaha
Sekolah Menengah. Sebanyak 45 orang atau yang baik kemungkinan untuk bisa bertahan
56% berpendidikan Sekolah Menengah Atas sangatlah kecil. Sikap wirausaha haruslah
(SMA) dan 21 orang atau 26% dimiliki oleh setiap pengusaha dan sikap ini
berpendidikan Sekolah Menengah Pertama haruslah terus dikembangkan. Sikap
(SMP). Sebanyak 10 orang atau 12% bahkan wirausaha yang baik akan memudahkan
berpendidikan sarjana atau D3 sisanya
Penggunaan
130 Dana Kredit UKM TerhadapJurnal
Peningkatan Usaha
Ilmu-Ilmu (Taufiq)
Ekonomi 130
Vol.6 No.2 September 2006 : 125-134

pengusaha membangun motivasi dalam meningkatkan usahanya dibandingkan


mengembangkan usahanya. dengan responden TIPE 2 baik dilihat dari
Fenomena yang patut dicermati perubahan modal sendiri maupun dari
adalah persentase responden TIPE1 yang volume produksi.
lebih besar dibandingkan dengan responden
TIPE2. Hal ini bisa memberikan dugaan Pengujian Hipotesis
bahwa keputusan pengusaha untuk Untuk menguji seberapa besar
menggunakan dana kredit merupakan tingkat hubungan pemakaian dana kredit
keputusan strategik yang memerlukan dengan peningkatan usaha baik peningkatan
keberanian tinggi dalam menanggung resiko. usaha dilihat dari peningkatan modal sendiri
Hal ini hanya mungkin dilakukan oleh maupun dari dilakukan analisis korelasi
pengusaha yang mempunyai sikap sebagai berikut:
wirausaha tinggi atau sedang. Dengan menggunakan analisis
korelasi product moment diketahui bahwa
Peningkatan Usaha hubungan variabel perubahan modal sendiri
Peningkatan usaha dilihat dari dua dengan varaibel jumlah kredit dihasilkan
indikator yaitu perubahan modal sendiri dan koefisien kolerasi r = 0,7067. Sedangkan
perubahan volume produksi. Dilihat dari hubungan variabel perubahan modal sendiri
perubahan modal sendiri, terdapat 38 orang dengan sikap wirausaha dihasilkan koefisien
atau 95%responden TIPE1 dengan berbagai korelasi r = 0,7639. Setelah dilakukan
klasifikasi jumlah dana kredit yang diterima pengujian signifikasinya diperoleh hasil
mengalamai peningkatan modal sendiri dari terdapat hubungan yang linier atau
tingkat sedang sebanyak 27 orang atau 68% signifikan pada taraf kesalahan 5%. Hal ini
dan 11 orang atau 28% mengalami menunjukkan bahwa hubungan antara
peningkatan modal sendiri dengan tingkat perubahan modal sendiri dengan jumlah
tinggi. Sementara itu responden TIPE2 jika kredit serta hubungan antara perubahan
dilihat dari klasifikasi jumlah modal yang modal sendiri dengan sikap wirausaha
dimiliki terdapat 31 orang atau 78% yang masing-masing sangat kuat sehingga perlu
mengalami peningkatan modal sendiri dari diperhitungkan. Sementara itu hubungan
tingkat sedang sebanyak 26 orang atau 65% variabel volume produksi dengan jumlah
dan 5 orang atau 13% mengalami kredit diperoleh koefisien r = 0,8672 dan
peningkatan modal sendiri dengan tingkat hubungan antara volume produksi dengan
tinggi. sikap wirausaha diperoleh koefisien r =
Perubahan volume produksi pada 0,7843
responden TIPE1 mengalami peningkatan Hasil analisis korelasi parsial
yang berarti. Ada 34 orang atau 85% diperoleh hubungan antara variabel
responden TIPE1 mampu menaikkan perubahan modal sendiri dengan variabel
volume produksinya dengan tingkat sedang jumlah kredit dimana variabel sikap
sebanyak 28 orang atau 70% dan sisanya 6 wirausaha dikontrol menunjukkan koefisien
orang atau 15% mengalami peningkatan r = 0,6843. Sedangkan antara variabel
dengan tingkat tinggi. Sedangkan pada perubahan modal sendiri dengan variabel
responde TIPE2 peningkatan volume sikap wirausaha dimana variabel jumlah
produksi lebih kecil yaitu sebanyak 18 orang kredit dikontrol koefisien r = 0,7016.
atau 45% dengan perincian 16 orang atau Kemudian hubungan antara variabel volume
40% mengalami peningkatan pada tingkat produksi dengan jumlah kredit dimana
sedang dan sisanya 2 orang atau 5% variabel sikap wirausaha dikontrol
mengalami peningkatan pada tingkat tinggi. menunjukkan koefisien r = 0,8826.
Berdasarkan fakta diatas dapat Sedangkan hubungan variabel volume
diketahui bahwa responden TIPE 1 memiliki produksi dengan variabel sikap wirausaha
kemampuan yang lebih baik dalam dimana variabel jumlah kredit dikontrol
Penggunaan Dana Kredit UKM Terhadap Peningkatan Usaha (Taufiq) 131

menunjukkan nilai koefisien r = 0,7432. Uji yang benar-benar mempengaruhi variabel


signifikansi pada tingkat kesalahan 5% perubahan volume produksi sebesar 84,21%.
menunjukkan hasil yang signifikan pada Dengan kata lain, hanya 15,79% saja
semua hubungan antara variabel perubahan perubahan volume produksi dipengaruhi
modal sendiri dengan variabel jumlah kredit oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
serta antara variabel modal sendiri dengan Untuk mengetahui apakah terdapat
sikap wirausaha. Begitu pula hubungan perbedaan yang signifikan antara responden
antara variabel perubahan volume produksi pengguna kredit dengan responden yang
dengan jumlah kredit sigifikan namun tidak menggunakan kredit dalam
hubungan antara perubahan modal sendiri peningkatan usaha telah digunakan analisis
dengan sikap wirausaha tidak signifikan Chi kuadrat. Hasil analisa chi kuadrat
masing-masing untuk tingkat kesalahan 5%. dengan menggunakan tingkat kesalahan 5%
Pengujian dengan analisa korelasi ternyata terdapat perbedaan antara
majemuk akan melihat hubungan antara responden pengguna kredit dengan
variabel jumlah kredit dan sikap wirausaha responden yang tidak menggunakan kredit
secara bersama-sama terhadap variabel dalam peningkatan usahanya baik dilihat
perubahan modal sendiri menghasilkan nilai dari indikator variabel peningkatan modal
Multiple R (Koefisien korelasi majemuk) = sendiri maupun dari indikator variabel
0,8671. Sedangkan hubungan antara variabel peningkatan volume produksi. Dari data
perubahan volume produksi dengan jumlah pengujian menunjukkan bahwa 95%
kredit dan sikap wirausaha secara bersama responden pengguna kredit mengalami
sama mempunyai nilai koefisien korelasi peningkatan modal sendiri dan hanya 78%
majemuk = 0,8942. Hal ini menunjukkan responden bukan pengguna kredit yang
bahwa hubungan antara perubahan modal mengalami peningkatan usaha. Angka-
sendiri dengan jumlah kredit dan sikap angka ini terbukti signifikan mempunyai
wirausaha secara bersama-sama sangat kuat perbedaan setelah diuji dengan uji chi
begitu pula hubungan antara perubahan kuadrat pada tingkat kesalahan 5%. Begitu
volume produksi dengan jumlah kredit dan pula hasil yang signifikan didapatkan pula
sikap wirausaha sangat kuat pula. dalam uji chi kuadrat untuk peningkatan
Sementara itu hasil analisa modal sendiri untuk tingkat sedang dan
koefisien determinasi ( R 2 ) untuk variabel tinggi pada responden pengguna kredit dan
jumlah kredit dan sikap wirausaha secara peningkatan modal sendiri untuk tingkat
bersama terhadap variabel perubahan modal sedang dan tinggi pada responden bukan
sendiri menunjukkan nilai R 2 = 0,7864. pengguna kredit untuk tingkat kesalahan
Hal ini mempunyai arti bahwa 78,64% dari 5%. Dengan kata lain bahwa responden
perubahan modal sendiri dapat dijelaskan pengguna kredit memiliki kemampuan yang
oleh variabel jumlah kredit dan sikap lebih baik dalam meningkatkan modal
wirausaha sedangkan sisanya 0,2136 atau sendiri dibandingkan dengan responden
21,36% dijelaskan oleh variabel lain diluar yang tidak menggunakan kredit. Sementara
model ini yang mempengaruhi peningkatan itu untuk mengetahui apakah terdapat
modal sendiri. Sehingga kedua variabel perbedaan yang signifikan antara responden
yaitu jumlah kredit dan sikap wirausaha pengguna kredit dengan responden yang
mempunyai arti yang cukup penting tidak menggunakan kredit dalam
terhadap perubahan modal sendiri. peningkatan usaha dilihat dari indikator
Sedangkan hasil analisa koefisien peningkatan volumeproduksi, hasil analisa
determinasi ( R2 ) untuk variabel jumlah chi kuadrat dengan menggunakan tingkat
kredit dan sikap wirausaha terhadap kesalahan 5% ternyata terdapat perbedaan
perubahan volume produksi mempunyai antara responden pengguna kredit dengan
nilai R2 = 0,8421. Hal ini berarti kemampuan responden yang tidak menggunakan kredit
variabel jumlah kredit dan sikap wirausaha dalam peningkatan volume produksinya.
Penggunaan Dana Kredit UKM Terhadap
132 Peningkatan
Jurnal Usaha
Ilmu-Ilmu (Taufiq)
Ekonomi 132
Vol.6 No.2 September 2006 : 125-134

Dari data pengujian menunjukkan bahwa permasalaha utama UKM adalah masalah
85% responden pengguna kredit mengalami pendanaan disamping masalah pasar.
peningkatan volume produksi dan hanya Hasil uji chi kuadrat terhadap
45% responden bukan pengguna kredit yang pertumbuhan modal sendiri responden
mengalami peningkatanvolume produksi. pengguna dan responden bukan pengguna
Angka ini terbukti signifikan mempunyai dana kredit menunjukkan hasil signifikan.
perbedaan setelah diuji dengan uji chi Hal ini menunjukkan bahwa bertambahnya
kuadrat pada tingkat kesalahan 5%. Begitu dana kredit yang diterima pengusaha UKM
pula hasil yang signifikan didapatkan pula mampu mempercepat pertumbuhan modal
dalam uji chi kuadrat untuk peningkatan sendiri.
volume produksi untuk tingkat sedang dan Sementara itu hubungan antara sikap
tinggi pada responden pengguna kredit dan wirausaha dengan pertumbuhan modal
peningkatan volume produksi untuk tingkat sendiri juga menunjukkan hasil yang
sedang dan tinggi pada responden bukan signifikan. Hal ini memperkuat dugaan
pengguna kredit untuk tingkat kesalahan bahwa pengelolaan bisnis yang sehat harus
5%. Dengan kata lain bahwa responden didukung oleh sikap wirausaha yang
pengguna kredit memiliki kemampuan yang proporsional. Seorang yang berjiwa
lebih baik dalam meningkatkan volume wirausaha yang baik tentu akan selalu
produksi dibandingkan responden yang tidak berusaha meningkatkan kapasitas usahanya
menggunakan kredit untuk tingkat sedang dan hal itu harus dilakukan dengan
dan tinggi. melakukan akumulasi modal sebagai sumber
dana untuk ekspansi usaha kedepan.
Pembahasan Penggunaan sumber dana eksternal malalui
Hubungan antara penggunaan dana penciptaan pinjaman harus diimbangi
kredit dan sikap wirausaha dengan dengan menambah modal sendiri sehingga
meningkatnya modal sendiri pada UKM rasio hutang dan modal sendiri akan
Sandal dan Sepatu di Desa Wedoro Waru proporsional.
Sidoarjo dapat dijelaskan bahwa Hasil perhitungan koefisien korelasi
penggunaan dana kredit pada responden majemuk antara variabel jumlah kredit dan
yang terpilih dalam penelitian ini sikap wirausaha secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang berarti terhadap dengan pertumbuhan modal sendiri
pertumbuhan modal sendiri. Pertumbuhan menunjukkan nilai yang lebih besar
modal sendiri responden pengguna kredit dibandingkan dengan koefisien parsialnya.
lebih besar dibandingkan pertumbuhan yang Hal ini menunjukkan bahwa efektifitas
serupa pada responden bukan pengguna penggunaan dana kredit pada responden
dana kredit. Hal ini bisa menjadi dasar dengan sikap wirausaha yang tinggi akan
dalam kebijakan perkreditan yang dilakukan lebih efektif dalam meningkatkan modal
oleh lembaga perbankan atau lembaga sendiri. Oleh karena itu bagi kreditur, dalam
perkreditan lain untuk tidak menutup mata menyalurkan kredit atau pembiayaan ke
terhadap debitur UKM dalam portfolio UKM haruslah diikuti pula dengan
kredit atau pembiayaan yang dilakukan. pembinaan kewirausahaan sehingga
Kendala penyaluran kredit pada sektor UKM pengusaha UKM penerima kredit akan bisa
yang terjadi selama ini karena terbatasnya memanfaatkan dana kredit yang diterima
jaminan dan legalitas usaha perlu campur dengan lebih efektif.
tangan pemerintah untuk segera Hubungan antara penggunaan dana
menciptakan keberadaan lembaga kredit dan sikap wirausaha dengan
penjaminan dengan dukungan alokasi meningkatnya volume produksi pada UKM
anggaran daerah atau melalui sumber dana Sandal dan Sepatu di Desa Wedoro Waru
bergulir yang dimiliki pemerintah daerah Sidoarjo dapat dijelaskan bahwa
yang cukup besar, mengingat selama ini penggunaan dana kredit mempunyai
Penggunaan Dana Kredit UKM Terhadap Peningkatan Usaha (Taufiq) 133

pengaruh yang berarti terhadap pertumbuhan


volume usaha. Dana kredit akan diserap KESIMPULAN DAN SARAN
untuk menambah modal kerja terutama
untuk menambah persediaan bahan baku Kesimpulan
atau menambah kapasitas mesin dan tenaga Berdasarkan hasil analisa chi
kerja, yang pada gilirannya akan menambah kuadrat, maka penelitian ini dapat
volume produksi. Pertumbuhan volume disimpulkan bahwa dengan menggunakan
produksi responden pengguna kredit lebih tingkat kesalahan 5% ternyata terdapat
besar dibandingkan pertumbuhan yang perbedaan antara responden pengguna kredit
serupa pada responden bukan pengguna dengan responden yang tidak menggunakan
dana kredit. Hal ini diduga karena UKM kredit dalam peningkatan usahanya baik
sandal dan sepatu Wedoro ini bukanlah dilihat dari indikator variabel peningkatan
UKM yang mampu menghasilkan super modal sendiri maupun dari indikator
normal profit. Sehingga laba yang hasilkan variabel peningkatan volume produksi. Dari
tidak mampu untuk sumber akumulasi data pengujian menunjukkan bahwa 95%
modal. Akumulasi modal banyak diharapkan responden pengguna kredit mengalami
dari sumber dana eksternal. peningkatan modal sendiri dan hanya 78%
Hasil uji chi kuadrat terhadap responden bukan pengguna kredit yang
pertumbuhan volume produksi responden mengalami peningkatan usaha.
pengguna dan responden bukan pengguna Penggunaan dana kredit memberikan
dana kredit menunjukkan hasil signifikan. hasil yang lebih baik bagi peningkatan
Hal ini menunjukkan bahwa bertambahnya usaha. Ini terbukti dengan uji chi kuadrat
dana kredit yang diterima UKM mampu memberikan hasil ada perbedaan yang
mempercepat pertumbuhan volume usaha. signifikan antara peningkatan usaha pada
Sementara itu hubungan antara sikap responden yang menggunakan dana kredit
wirausaha dengan volume produksi juga dengan responden yang tidak menggunakan
menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini dana kredit.
memperkuat dugaan bahwa dana kredit
benar-benar telah dimanfaatkan oleh Saran
pengusaha UKM sandal dan sepatu wedoro Berdasarkan kesimpulan dapat
untuk kegiatan usahanya dan bukan untuk disarankan bahwa pengusaha UKM harus
kegiatan di luar kegiatan usaha. diberi kemudahan dalam mendapatkan
Hasil perhitungan koefisien korelasi kredit baik dilihat dari kemudahan
majemuk antara variabel jumlah kredit dan persyaratan untuk mendapatkannya maupun
sikap wirausaha secara bersama-sama keringanan bunga yang harus dibayar. Hal
dengan volume produksi menunjukkan nilai ini perlu dukungan dari pihak pemerintah
yang lebih besar dibandingkan dengan dengan membentuk lembaga penjaminan
koefisien parsialnya. Hal ini menunjukkan kredit untuk pengusaha UKM dan dukungan
bahwa efektifitas penggunaan dana kredit anggaran dalam subsidi bunga.
pada responden yang diikuti dengan adanya Agar kredit yang diterima
sikap wirausaha tinggi akan lebih efektif pengusaha UKM dapat efektif meningkatkan
dalam meningkatkan volume produksi. usaha maka perlu ditingkatkan sikap
Bertambahnya dana yang diterima wirausaha para pengusaha UKM dengan
pengusaha UKM dari kredit ternyata mampu secara intensif memberikan pelatihan. Hal
dimanfaatkan. Semakin tinggi jiwa ini menjadi tanggung jawab pemerintah
wirausaha seseorang maka dia akan semakin bersama dengan lembaga pendidikan untuk
mampu memanfaatkan setiap tambahan turut serta memberikan bantuan teknis guna
sumber dana untuk kemajuan usahanya meningkatkan sikap wirausaha ini dengan
melalui peningkatan volume produksi yang program pelatihan dan pendidikan yang
semakin besar. tepat.
Penggunaan
134 Dana Kredit UKM TerhadapJurnal
Peningkatan Usaha
Ilmu-Ilmu (Taufiq)
Ekonomi 134
Vol.6 No.2 September 2006 : 125-134

DAFTAR PUSTAKA

Basri. Faisal, 2002, Perekonomian


Indonesia, Erlangga, Jakarta

Dayan. Anto, 1998. Pengantar Metode


Statistik II, LP3ES, Jakarta

Dumairy, 1996, Perekonomian Indonesia,


Cetakan Pertama, Penerbit Erlangga,
Jakarta.

Gujarati, Damodar, 1999, Ekonometrika


Terapan, Penerbit BPFE
Yogyakarta.

Hidayat. Anas dan Triwidodo. Murdiyono,


1992. Pemakaian Kredit Pedesaan,
UNISIA, Jogjakarta,

Tambunan. Tulus. TH, 2001, Transformasi


Ekonomi di Indonesia: Teori &
Penemuan Empiris, Salemba
Empat, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai