Oleh
Taufiq
Studi Pembangunan FE-UPN”Veteran” Jatim
ABSTRACT
INTISARI
pengusaha UKM yang baik. Dengan ada sebelum dan sesudah pengambila
demikian pengusaha UKM sebagaimana kredit. Serta perkembangan jumlah produksi
pengusaha yang lain haruslah orang-orang sebelum dan sesudah pengambilan kredit.
yang mempunyai jiwa wirausaha yang Peningkatan kegiatan usaha di
baik.Menurut Joseph Schumpeter, wirausaha pedesaan terutama diluar sektor pertanian
didefinisikan sebagai orang yang akan sangat membantu meningkatkan
menciptakan cara baru dalam organisasi pendapatan masyarakat dan selanjutnya
prses produksi. Dia menegaskan informasi taraf hidup mereka. Salah satu prioritas
dalam bidang itulah yang menjadi inti menurut Gunawan Sumodiningrat adalah
ekonomi (Kuncoro, 2005) dengan meningkatkan kegiatan perkreditan
Studi yang dilakukan oleh David di pedesaan ( Mubyarto dan Eddy S. Hamid,
C. Mc Clelland dari Harvard University 1996). Jadi dengan kata lain kredit pedesaan
tentang karakteristik perorangan yang dapat meningkatkan usaha. Peningkatan
membedakan seorang wirausaha dan bukan usaha yang akan digunakan dalam studi ini
wirausaha. Dengan melihat 3 motof sosial, diutamakan dengan indikator / kriteria
yaitu: motif persahabatan, motif berprestasi pekembangan jumlah modal sendiri dan
dan motif kekuasaan. Setiap motif peningkatan volume produksi. Kriteria
berhubugan dengan kecenderungan sikap terakhir tersebut digunakan dengan asumsi
dan tingkah laku serta pikiran tertentu. tidak ada persediaan barang jadi, atau
Secara jelas menunjukkan bahwa ada volume produksi akan sama dengan volume
korelasi positif antara orang yang memiliki penjualan.
mtivasi berprestasi dengan sikap dan Hasil studi Davd McCelland
wiirausaha (Hidayat dan Trwidodo, 2002). menunjukkan sikap wirausaha yang tinggi
Sementara itu idealnya suatu akan mampu memacu perkembangan
perusahaan dinyatakan sehat apabila telah ekonomi. Perkembangan ekonomi akan
memenuhi standar yang ditetakan yang didukung oleh adanya perkembangan usaha-
ditinjau dar aspek likuiditas, solvabilitas, usaha, termasuk UKM yang mendminasi
dan rentabilitas. Ketiga aspek ini dapat usaha industri di Indonesia. Dengan katalain
diukur apabila perusahaan yang sikap wirausaha yang tingi akan mampu
bersangkutan telah menggunakan system memacu penngkatan usaha (Hidayat dan
pembukuan yang baik dan sistematis Triwidodo, 2002).
menurut aturan yang berlaku. Bagi
perusahaan kecil yang berada di pedesaan METODE PENELITIAN
system pembukuan demikian jarang
dilakukan. Pencatatan yang digunakan masih Populasi dalam penelitian adalah
amat sederhana dan biasanya hanya seluruh pengusaha UKM Sandal dan Sepatu
menyangkut pospos pemasukan dan di Desa Wedoro Waru Sidoarjo sebanyak
pengeluaran serta hutang piutang pada pihak 267 orang/pengusaha. Besar sampel
ketiga, sehingga untuk mengukur ketga ditentukan sebanyak 80 orang/pengusaha
aspek di atas sangat sulit dilakukan. Untuk terdiri dari 40 orang yang pernah menerima
itu perlu suatu pendekatan lain untuk kredit dan menggunakannya untuk kegiatan
mengukur peningkatan usaha. usaha dan 40 orang yang sama sekali belum
Pendekatan untuk mengukur pernah menerima kredit sebagai modal
penigkatan usaha dalam usaha kecil yang usaha. Karena responden dalam penelitian
dgunakan dalam penelitian ni mengacu pada ini relatif homogen maka sampel diambil
3 fungsi utama perusahaan, yaitu secara random.
Pembelanjaan (keuangan), produksi dan Variabel yang digunakan dalam
pemasaran. Pendekatan ini akan penelitian ini adalah Kredit sebagai variabel
memanfaatkan pengamatan atas independen , sikap Wirausaha sebagai
Perkembangan jumlah modal sendiri yang
Penggunaan
128 Dana Kredit UKM TerhadapJurnal
Peningkatan Usaha
Ilmu-Ilmu (Taufiq)
Ekonomi 128
Vol.6 No.2 September 2006 : 125-134
dalam peningkatan usahanya digunakan Chi berpendidikan Sekolah Dasar. Hal ini
Square. menarik untuk dicermati apabila sampel ini
benar-benar bisa mewakili populasi
HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan bahwa potensi kualitas
sumber daya manusia UKM ini bisa
Responden dalam penelitian ini dikembangkan dikemudian hari dengan
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu lebih baik. Diduga ada dua motivasi
rensponden pengusaha pengguna dana mengapa mereka yang berpendidikan cukup
kredit, selanjutnya disebut responden TIPE 1 tinggi bersedia memasuki bidang pekerjaan
dan responden pengusaha yang tidak ini yaitu dorongan tantangan pekerjaan
menggunakan dana kredit, selanjutnya untuk memperoleh kemajuan yang lebih
disebut responden TIPE 2. Masing-masing baik dengah menjadi pengusaha kecil yang
kelompok tipe responden diambil sampel mandiri atau bisa terjadi karena keterbatasan
sebanyak 40 orang yang diambil secara lapangan pekerjaan di pemerintahan sebagai
acak. pagawai negeri atau anggota ABRI atau di
Hasil pengumpulan data responden sektor formal modern.
menunjukkan bahwa sebagian besar Status perkawinan responden
responden adalah laki-laki baik untuk menunjukkan bahwa hampir semua
responden TIPE 1 maupun responden TIPE responden sudah menikah yaitu sebesar 78
2 Sebanyak 76 orang atau 95% responden orang atau 98%. Hanya 2 orang responden
TIPE 1 dan 78 orang atau 97,5% responden atau kurang dari 2% yang belum menikah.
TIPE 2 adalah laki-laki. Hal ini bisa Keadaan ini bisa dimengerti karena rentang
dipahami karena usaha ini umumnya usia responden memang sudah berada di
merupakan tumpuan kehidupan keluarga usia yang sudah cukup matang untuk
dimana suami sebagai kepala keluarga menikah. Dengan menikah berarti harus
berperan sekaligus sebagai pimpinan usaha. bertanggung jawab terhadap keluarga dan
Dari kedua TIPE responden masa depannya. Oleh karena keterbatasan
tersebut diketahui bahwa 73 orang atau 92% lapangan pekerjaan di luar maka pilihan
responden berusia antara 25 sampai dengan pekerjaan jatuh pada usaha ini karena
56 tahun. Hal ini bisa dimengerti pada range umumnya meneruskan usaha orang tua. Ada
umur tersebut merupakan usia produktif 26 orang atau 32% responden yang
dengan kematangan yang cukup untuk menjalakan usaha ini karena meneruskan
berusaha secara mandiri. Mereka umumnya warisan orang tua.
mempunyai ketrampilan sebagai pengrajin
sandal dan sepatu secara turun temurun Sikap Wirausaha
dengan belajar pada generasi yang lebih tua. Sebagian besar responden baik
Sehingga banyak yang diusia masih muda responden TIPE1 maupun responden TIPE2
sudah mampu mengelola outlet sendiri. umumnya mempunyai sikap wirausaha
Jumlah mereka ini mencapai 37 orang atau sedang hingga tinggi masing-masing
46% dengan kisaran usia kurang dari 35 sebanyak 39 orang atau 98% untuk
tahun. responden TIPE1 dan sebanyak 31 orang
Dilihat dari tingkat pendidikannya atau 78% untuk responden TIPE2.
para pengusaha ini di dominasi oleh Kenyataan ini menunjukkan bahwa suatu
pengusaha dengan tingkat pendidikan usaha tanpa dilandasi oleh sikap wirausaha
Sekolah Menengah. Sebanyak 45 orang atau yang baik kemungkinan untuk bisa bertahan
56% berpendidikan Sekolah Menengah Atas sangatlah kecil. Sikap wirausaha haruslah
(SMA) dan 21 orang atau 26% dimiliki oleh setiap pengusaha dan sikap ini
berpendidikan Sekolah Menengah Pertama haruslah terus dikembangkan. Sikap
(SMP). Sebanyak 10 orang atau 12% bahkan wirausaha yang baik akan memudahkan
berpendidikan sarjana atau D3 sisanya
Penggunaan
130 Dana Kredit UKM TerhadapJurnal
Peningkatan Usaha
Ilmu-Ilmu (Taufiq)
Ekonomi 130
Vol.6 No.2 September 2006 : 125-134
Dari data pengujian menunjukkan bahwa permasalaha utama UKM adalah masalah
85% responden pengguna kredit mengalami pendanaan disamping masalah pasar.
peningkatan volume produksi dan hanya Hasil uji chi kuadrat terhadap
45% responden bukan pengguna kredit yang pertumbuhan modal sendiri responden
mengalami peningkatanvolume produksi. pengguna dan responden bukan pengguna
Angka ini terbukti signifikan mempunyai dana kredit menunjukkan hasil signifikan.
perbedaan setelah diuji dengan uji chi Hal ini menunjukkan bahwa bertambahnya
kuadrat pada tingkat kesalahan 5%. Begitu dana kredit yang diterima pengusaha UKM
pula hasil yang signifikan didapatkan pula mampu mempercepat pertumbuhan modal
dalam uji chi kuadrat untuk peningkatan sendiri.
volume produksi untuk tingkat sedang dan Sementara itu hubungan antara sikap
tinggi pada responden pengguna kredit dan wirausaha dengan pertumbuhan modal
peningkatan volume produksi untuk tingkat sendiri juga menunjukkan hasil yang
sedang dan tinggi pada responden bukan signifikan. Hal ini memperkuat dugaan
pengguna kredit untuk tingkat kesalahan bahwa pengelolaan bisnis yang sehat harus
5%. Dengan kata lain bahwa responden didukung oleh sikap wirausaha yang
pengguna kredit memiliki kemampuan yang proporsional. Seorang yang berjiwa
lebih baik dalam meningkatkan volume wirausaha yang baik tentu akan selalu
produksi dibandingkan responden yang tidak berusaha meningkatkan kapasitas usahanya
menggunakan kredit untuk tingkat sedang dan hal itu harus dilakukan dengan
dan tinggi. melakukan akumulasi modal sebagai sumber
dana untuk ekspansi usaha kedepan.
Pembahasan Penggunaan sumber dana eksternal malalui
Hubungan antara penggunaan dana penciptaan pinjaman harus diimbangi
kredit dan sikap wirausaha dengan dengan menambah modal sendiri sehingga
meningkatnya modal sendiri pada UKM rasio hutang dan modal sendiri akan
Sandal dan Sepatu di Desa Wedoro Waru proporsional.
Sidoarjo dapat dijelaskan bahwa Hasil perhitungan koefisien korelasi
penggunaan dana kredit pada responden majemuk antara variabel jumlah kredit dan
yang terpilih dalam penelitian ini sikap wirausaha secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang berarti terhadap dengan pertumbuhan modal sendiri
pertumbuhan modal sendiri. Pertumbuhan menunjukkan nilai yang lebih besar
modal sendiri responden pengguna kredit dibandingkan dengan koefisien parsialnya.
lebih besar dibandingkan pertumbuhan yang Hal ini menunjukkan bahwa efektifitas
serupa pada responden bukan pengguna penggunaan dana kredit pada responden
dana kredit. Hal ini bisa menjadi dasar dengan sikap wirausaha yang tinggi akan
dalam kebijakan perkreditan yang dilakukan lebih efektif dalam meningkatkan modal
oleh lembaga perbankan atau lembaga sendiri. Oleh karena itu bagi kreditur, dalam
perkreditan lain untuk tidak menutup mata menyalurkan kredit atau pembiayaan ke
terhadap debitur UKM dalam portfolio UKM haruslah diikuti pula dengan
kredit atau pembiayaan yang dilakukan. pembinaan kewirausahaan sehingga
Kendala penyaluran kredit pada sektor UKM pengusaha UKM penerima kredit akan bisa
yang terjadi selama ini karena terbatasnya memanfaatkan dana kredit yang diterima
jaminan dan legalitas usaha perlu campur dengan lebih efektif.
tangan pemerintah untuk segera Hubungan antara penggunaan dana
menciptakan keberadaan lembaga kredit dan sikap wirausaha dengan
penjaminan dengan dukungan alokasi meningkatnya volume produksi pada UKM
anggaran daerah atau melalui sumber dana Sandal dan Sepatu di Desa Wedoro Waru
bergulir yang dimiliki pemerintah daerah Sidoarjo dapat dijelaskan bahwa
yang cukup besar, mengingat selama ini penggunaan dana kredit mempunyai
Penggunaan Dana Kredit UKM Terhadap Peningkatan Usaha (Taufiq) 133
DAFTAR PUSTAKA