PT PERTAMINA (PERSERO)
BAB III
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
3. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan yang dialami oleh seorang karyawan, semenjak ia meninggalkan
kediamannya menuju tempat kerja selama jam kerja dan jam istirahat maupun
sekembalinya dari tempat kerjanya menuju ke rumah.
Sasaran usaha keselamatan kerja mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut :
1. Kemanusiaan
Berupa usaha untuk mencegah terjadinya penderitaan bagi tenaga kerja dengan
demikian terwujudnya kenyamanan, gairah kerja dan kesejahteraan karyawan.
2. Ekonomi
Berupaya menghindarkan kerugian bagi perusahan dan kegiatan produksi untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
3. Sosial
Berusaha menciptakan kesejahteraan sosial dan memberikan masyarakat
perlindungan terhadap bahaya-bahaya yang timbul akibat dari kegiatan perusahaan.
4. Hukum
Beusaha melaksanakan perundang-undangan yang berlaku dan ditetapkan oleh
perusahaan.
3.4. Pelaksaaan K3 di PT Pertamina (Persero) TBBM Madiun
3.4.1 Ketentuan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
a. ZONA 2
ZONA 2 merupakan area dimana tidak terdapat kemungkinan timbulnya
atmosfer mudah terbakar pada saat operasi normal, dan seandainya timbul hanya
akan berlangsung dalam waktu singkat. Di area ZONA 2 tidak diharuskan untuk
memakai APD khusus . Berikut area yang termasuk ZONA 2 meliputi ; Kantor,
Gedung pertamax, Tempat parkir .
b. ZONA 1
ZONA 1 merupakan area dimana mungkin terdapat minyak atau udara sewaktu
waktu dan terus menerus dalam kondisi operasi normal. Sebelum memasuki
ZONA 1 baik pekerja maupun pengunjung akan diperiksa oleh security di gate
keeper. Gate keeper sendiri bisa dibilang adalah pintu masuk menuju area
terlarang. Berikut hal-hal yang harus dipatuhi saat memasuki area terlarang :
c. ZONA 0
ZONA 0 merupakan area dimana terdapat minyak atau udara berbahaya secara
langsung dan terus menerus dalam kondisi operasi normal. Sebelum memasuki
ZONA 0 baik pekerja maupun pengunjung akan diperiksa oleh security di gate
keeper. Gate keeper sendiri bisa dibilang adalah pintu masuk menuju area
terlarang. Berikut hal-hal yang harus dipatuhi saat memasuki area terlarang :
1. Pekerja maupun pengunjung diharuskan memakai APD yang telahh
ditentukan seperti; savety helm; safety shoes; safety vest; masker; earmuff;
glove
2. Pekerja maupun pengunjung tidak diperkenankan membawa handphone ke
area terlarang, hal ini dikarenakan radiasi dari handphone dapat memicu
kebakaran.
3. Pekerja maupun pengunjung tidak diperkenankan membawa rokok,korek
dan benda lainnya yang dapat memicu api.
2. Safety Shoes
Sepatu pelindung ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau
tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap
panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin. Selain fungsi di atas,
sepatu safety berkualitas juga memiliki tingkat keawetan yang baik sehingga
bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Berbagai sepatu pelindung
ataupun safety shoes tersedia sesuai dengan kebutuhan. Ada yang antislip,
antipanas, anti-bahan kimia, anti-listrik, dll.
3. Safety Vest
adalah salah satu Alat Pelindung Diri (APD), yang terbuat dari bahan polyester
yang dirancang khusus serta dilengkapi dengan reflector atau pemantul cahaya.
Biasanya digunakan oleh para pekerja seperti polisi, pekerja tambang, operator
kendaraan, pekerja operasi gudang, pekerja pemeliharaan jalan, pekerja parkir
dll. Rompi safety dapat digunakan pada siang atau pun malam hari.
5. Seragam / Wearpack
adalah pakaian keselamatan kerja yang wajib dipakai pada beberapa bidang
pekerjaan. Kecelakaan saat bekerja terkadang sulit untuk dihindari. Pemicu
utamanya adalah kurangnya kesadaran pekerja untuk mematuhi prosedur yang
berlaku ditempat kerja. Serta beberapa perlengkapan yang belum memenuhi
standar keselamatan kerja.
6. Masker (respirator)
Masker respirator merupakan sebuah alat safety yang secara khusus dirancang
untuk melindungi pemakainya dari menghirup sesuatu yang dapat
membahayakan kesehatan seperti misalnya menghirup debu, asap, uap, gas
berbahaya dan partikel berbahaya lainnya yang mungkin ditemukan di
lingkungan kerja.
9. Kacamata Safety
Kacamata Safety merupakan kacamata pelindung yang menutupi area disekitar
mata. Kacamata ini akan melindungi mata dari debu dan percikan bahan kimia
cair. Kacamata ini juga dapat dipakai bersamaan dengan kacamata resep karena
desainnya yang lebih besar. Bahan dari kacamata ini mempunyai ketahanan yang
tinggi guna melindungi mata dengan lensa yang tahan oleh benturan dan frame
dari palstik atau logam.
Safety helm tidak boleh dicuci menggunakan cat, pelarut, bensin atau material
lain pada helm yang dapat menurunkan perlindungan yang diinginkan.
2. Safety Shoes
Pemeliharaan dan pemeriksaan sepatu keselamatan kerja harus dilakukan secara
berkala dan meliputi pemeriksaan terhadap adanya retakan / lubang, material
yang lepas atau terbuka, kancing atau tali yang rusak, sol atau alas sepatu harus
diperiksa dengan metalnya atau material lainnya untuk memastikan sepatu
tersebut masih berfungsi untuk pekerjaan listrik.
3. Safety Vest
Pakaian harus dicuci secara berkala agar tetap bersih saat digunakan atau
dipakai.
4. Safety Gloves
Pemeriksaan visual dilakukan dengan, mengisi sarung tangan dengan air dan
digulung ke arah jari untuk memastikan tidak ada kebocoran pada bagian jari.
Sarung tangan yang sudah pudar / mengeras (kaku) menandakan bahwa sudah
harus diganti.
5. Ear Muff
Ear muff harus dijaga tetap bersih, bersihkan ear muff dengan air basah, dan
ganti bantalan ear muff jika rusak / mengeras atau 3 bulan setelah pemakaian
rutin.
6. Respirator
Setelah selesai pemakaian alat pelindung pernafasan harus dikembalikan dan
dicuci hamakan kecuali untuk alat pernafasan dari jenis penyaring debu yang
dapat dibuang. Pemilihan alat pelindung pernafasan yang benar harus
berdasarkan sejauh mana penilaian akan sumber-sumber bahaya itu.
7. Eye Protectian
Simpan pada temperatur kamar, hindari benturan atau gesekan, dan bersihkan
lensa dengan kain yang lembut.
3.4.3 Ketentuan Pematuhan SOP di Area Terlarang
a. Gate Keeper
1. Dilarang merokok
2. Dilarang membawa korek api
1. Periksa jalur pipa bila ada kebocoran perbaiki dan laporkan pada
atasan.
2. Periksa produk sudah mengalir pada tangki timbun yang telah
dipersiapkan.
3. Petugas harus selalu ditempat selama pembongkaran berlangsung.
4. Hentikan pembongkaran bila cuaca buruk atau petir.
Setelah Pembongkaran
1. Matikan pompa pembongkaran
2. Tutup semua kilangan dan lepas hubungkan selang.
3. Periksa mobil tangki apakah sudah kosong.
4. Lakukan pengukuran pada tangki timbun.
5. Selesaikan seluruh dokumen penerimaan.
h. SOP Penerimaan BBM Fame
Persiapan
1. Menyiapkan ullage tangki timbun untuk penerimaan.
2. Menyiapkan fasilitas pembongkaran.
3. Menyiapkan peralatan fire & safety.
4. Memeriksa kelengkapan dikumen yang diterima dari transportir.
5. Memeriksa segel dan ketinggian cairan dari baut tera.
6. Memasang grounding cable
7. Menghubungkan selang pembongkaran.
8. Membuka kerangan jalur pipa produk yang akan dibongkar.
Proses Pembongkaran
1. Meyakinkan bahwa BBM telah mengalir ke dalam tangki timbun
2. Mengamati penunjukan PDG
3. Mengawasi kemungkinan terjadinya kebocoran atau tumpahan,
apabila terjadi kebocoran dan tumpahan, hentikan pemompaan dan
lalukan penanggulangan.
4. Apabila selama proses pembongkaran terjadi darurat segera
mengentikan pembongkaran dan ikuti pedoman penanggulangan
keadaan darurat.
Selesai Pembongkaran