SALINAN
BUPATI BERAU
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TENTANG
BUPATI BERAU,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
Pasal 2
(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib
Amdal wajib memiliki UKL-UPL.
(2) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib UKL-UPL wajib membuat
SPPL.
(3) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki UKL-UPL atau
SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tercantum dalam
Lampiran I, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
-5 -
(4) UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan persyaratan untuk
mengajukan permohonan Izin Lingkungan.
BAB III
Pasal 3
(1) UKL-UPL disusun oleh pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu usaha
dan/atau kegiatan.
(2) Lokasi rencana dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Berau.
(3) Dalam hal lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan tidak sesuai dengan
rencana tata ruang, UKL-UPL tidak dapat diperiksa dan wajib dikembalikan
kepada Pemrakarsa.
(4) Sebelum menyusun dokumen UKL-UPL, pemrakarsa terlebih dahulu
melakukan sosialisasi rencana dan/atau kegiatan terhadap masyarakat
sekitar dengan melibatkan pemerintah kecamatan, kelurahan/kampung dan
instansi terkait.
(5) Penyusunan dokumen UKL-UPL berfungsi untuk memberikan informasi
tentang komponen lingkungan yang akan terkena dampak dan sebagai
dokumen yang mengikat bagi pemrakarsa untuk melaksanakan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan.
Pasal 4
Pasal 5
Dalam hal :
a. usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan lebih dari 1 (satu) usaha
dan/atau kegiatan dan perencanaan serta pengelolaannya saling terkait dan
berlokasi di dalam satu kesatuan hamparan ekosistem, ; dan/atau
b. pembinaan dan/atau pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan
dilakukan oleh lebih dari 1 (satu) satuan kerja pemerintah kabupaten,
pemrakarsa hanya menyusun 1 (satu) UKL-UPL.
Pasal 6
Pasal 7
(1) Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada BLH dilarang menjadi penyusun
UKL-UPL.
(2) Dalam hal BLH bertindak sebagai Pemrakarsa, Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjadi penyusun UKL-UPL.
BAB IV
SPPL
Pasal 8
(1) SPPL dibuat oleh pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu usaha dan/atau
kegiatan.
(2) SPPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) berisi :
a. Identitas pemrakarsa ;
b. Informasi singkat terkait dengan usaha dan/atau kegiatan ;
c. Keterangan singkat mengenai dampak lingkungan yang terjadi dan
pengelolaan lingkungan hidup yang akan dilakukan ;
d. Pernyataan kesanggupan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup, ; dan
e. Tandatangan pemrakarsa di atas kertas bermaterai cukup.
(3) Pengisian SPPL sebagaimna dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan
menggunakan format SPPL sebagaimana tercantum dalam lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
-7 -
BAB V
Bagian Kesatu
Pemeriksaan UKL-UPL
Pasal 9
(1) Dokumen UKL-UPL yang telah dibuat oleh pemrakarsa diperiksa BLH apabila
usaha dan/atau kegiatan berlokasi pada wilayah Kabupaten Berau dan/atau
di wilayah laut paling jauh 1/3 (satu per tiga) dari wilayah laut kewenangan
Provinsi.
(2) Pemeriksaan UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan tahapan :
a. penerimaan dan pemeriksaan administrasi permohonan Izin Lingkungan
dan UKL – UPL ;
b. pemeriksaan substansi UKL- UPL.
(3) Permohonan yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) akan diberikan tanda bukti penerimaan UKL- UPL.
(4) Dalam hal terdapat kekurangan data dan/atau informasi dalam UKL- UPL
memerlukan tambahan dan/atau perbaikan, pemrakarsa wajib
menyempurnakan dan/atau melengkapinya sesuai hasil pemeriksaan.
(5) Untuk UKL-UPL yang telah memenuhi persyaratan akan dilakukan
pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa Dokumen UKL-UPL Kabupaten Berau
(6) Dalam rangka pemeriksaan UKL-UPL, Tim Pemeriksa Dokumen UKL-UPL
Kabuapten Berau meminta Pemrakarsa kegiatan untuk melakukan presentasi
pembahasan pemeriksaan rencana usaha dan/atau kegiatan.
(7) Jangka waktu pemeriksaan UKL-UPL dilakukan paling lama 14 (empatbelas)
hari kerja sejak dokumen UKL-UPL dinyatakan lengkap secara administrasi.
Pasal 10
Bagian Kedua
Rekomendasi UKL-UPL
Pasal 11
Bagian Ketiga
Izin Lingkungan
Pasal 12
(1) Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki UKL-UPL wajib memiliki
Izin Lingkungan.
(2) Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui
tahapan kegiatan yang meliputi :
a. penyusunan UKL-UPL ;
b. pemeriksaan UKL-UPL ; dan
c. permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
(1) Izin Lingkungan yang telah diterbitkan Bupati, BLH wajib mengumumkan
melalui media massa dan/atau multimedia.
(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka
waktu 5 (lima) hari kerja sejak diterbitkan.
Pasal 20
Pasal 21
(1) Dalam hal terjadi perubahan kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan Bupati
menerbitkan perubahan Izin Lingkungan.
(2) Dalam hal terjadi perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan menyampaikan laporan
perubahan kepada Bupati Cq. BLH.
(3) Berdasarkan laporan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Bupati
menerbitkan perubahan Izin Lingkungan.
Pasal 22
Pasal 23
BAB VI
Pasal 24
BAB VII
PENGAWASAN
Pasal 25
BAB VIII
PENDANAAN
Pasal 26
(1) Dana kegiatan pemeriksaan UKL-UPL yang dilakukan oleh Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Berau, dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Dana kegiatan untuk pemeriksaan UKL-UPL yang dialokasikan dari APBD,
antara lain mencakup :
a. biaya administrasi persuratan antara lain :
1. penggandaan surat undangan ;
2. pengiriman dokumen UKL-UPL ;
3. pengiriman surat undangan ; dan
4. pengiriman surat keputusan.
b. biaya pengecekan kebenaran atau kesesuaian atas hasil perbaikan
dokumen UKL-UPL oleh badan lingkungan hidup ;
c. biaya pengumuman permohonan Izin Lingkungan ;
d. biaya pengumuman penerbitan Izin Lingkungan ;
e. administrasi penerbitan rekomendasi UKL-UPL, dan penerbitan Izin
Lingkungannya.
(3) Dana kegiatan untuk pemeriksaan UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dapat dibebankan kepada pemrakarsa sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
(4) Jasa pemeriksaan UKL-UPL yang dilakukan oleh tim pemeriksa dibebankan
kepada pemrakarsa sesuai dengan standar biaya umum (SBU) nasional atau
daerah yang diatur dalam ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 27
(1) Dana jasa pemeriksaan dokumen UKL-UPL dan penerbitan Izin Lingkungan,
mencakup komponen biaya untuk pemeriksaan dokumen UKL-UPL dan
penerbitan Izin Lingkungan yang meliputi :
a. Honorarium pemeriksa UKL-UPL ;
b. penggandaan dokumen UKL-UPL pada tahap persiapan rapat koordinasi
pemeriksaan UKL-UPL :
c. pelaksanaan rapat koordinasi pemeriksaan UKL-UPL, jika diperlukan
koordinasi antara lain :
1. biaya penyelenggaraan rapat ;
2. biaya transportasi lokal peserta rapat ;
3. biaya transportasi perserta rapat dari luar kota lokasi dilaksanakannya
rapat ;
4. biaya akomodasi peserta rapat dari luar kota lokasi dilaksanakannya
rapat ; dan
5. uang harian peserta rapat ;
- 14 -
Pasal 28
Dana pembinaan dan evaluasi kinerja yang dilakukan oleh badan lingkungan
hidup dialokasikan dari anggaran BLH.
BAB IX
PELAPORAN
Pasal 29
Pasal 30
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Berau Nomor 41
Tahun 2013 tentang Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib
dilengkapi upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan
lingkungan hidup (UKL-UPL) serta surat pernyataan kesanggupan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL) di Kabupaten Berau, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
- 15 -
Pasal 32
BUPATI BERAU,
ttd
H. MAKMUR HAPK
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BERAU
ttd
H. JONIE MARHANSYAH