Anda di halaman 1dari 6

GUBERNUR JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR


NOMOR 30 TAHUN 2011
TENTANG
JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB
DILENGKAPI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)
GUBERNUR JAWA TIMUR,
Menimbang

: bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 34 UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan memperhatikan Surat Edaran
Kementerian Lingkungan Hidup Nomor B-5362/Dep.I-1/LH/07/2010
perihal penyampaian daftar jenis rencana usaha dan/atau kegiatan
yang wajib dilengkapi dengan UKL-UPL serta Surat Edaran
Kementerian Lingkungan Hidup Nomor B-11197/Dep.I/LH/10/2010
perihal penyampaian daftar jenis rencana usaha dan/atau kegiatan
yang wajib dilengkapi dengan UKL-UPL di bidang Perindustrian,
perlu menetapkan Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib
Dilengkapi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) dengan Peraturan Gubernur
Jawa Timur;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam UndangUndang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan-Peraturan
Negara Tahun 1950);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3419);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang


Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5059);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3838);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
928/Menkes/Per/IX/1995 tentang Penyusunan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Bidang Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 07/MIND/PER/5/2005 tentang Penetapan Jenis-Jenis Industri Dalam
Pembinaan Masing-Masing Direktorat Jenderal di Lingkungan
Departemen Perindustrian;
13. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun
2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup;
14. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun
2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup;
Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim

15. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor


1457/K/28/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Lingkungan di Bidang Pertambangan dan Energi;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
876/MENKES/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis Analisis
Dampak Kesehatan Lingkungan;
17. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor
17/KPTS/M/2003 tentang Penetapan Jenis Usaha dan/atau
Kegiatan Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah yang Wajib
dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan;
18. Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 250/M/SK/10/1994
tentang Pedoman Teknis Penyusunan Pengendalian Dampak
Terhadap Lingkungan Hidup pada Sektor Industri;
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2008 Nomor 3 Seri D) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun
2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Timur Nomor 10 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 Nomor 2 Seri D);
20. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 105 Tahun 2008 tentang
Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan

: PERATURAN GUBERNUR TENTANG JENIS USAHA DAN/ATAU


KEGIATAN YANG WAJIB DILENGKAPI UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP (UPL).
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
1. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur.
2. Bupati/Walikota adalah Bupati/Walikota di Jawa Timur.

Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim

3. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya


disebut AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut
UKL adalah upaya pengelolaan terhadap usaha dan/atau kegiatan
yang tidak berdampak penting terhadap Iingkungan hidup.
5. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut
UPL adalah upaya pemantauan terhadap usaha dan/ataukegiatan
yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup.
6. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut SPPL adalah
pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari usaha
dan/atau kegiatannya di luar usaha dan/atau kegiatan yang wajib
AMDAL atau UKL-UPL.
7. Skala/Besaran adalah batasan ukuran suatu jenis usaha dan/atau
kegiatan yang ditentukan wajib UKL-UPL atau SPPL.
8. Pemrakarsa adalah penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.
BAB II
KRITERIA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN WAJIB UKL DAN UPL
Pasal 2
(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam
kriteria wajib amdal wajib memiliki UKL dan UPL.
(2) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL
dan UPL wajib membuat SPPL.
Pasal 3
(1) Jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKL
dan UPL meliputi usaha dan/atau kegiatan yang memenuhi
kriteria sebagaimana tercantum dalam Lampiran, dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
(2) Dalam menentukan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan UKL dan UPL sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Gubernur wajib mempertimbangkan saran dan
masukan dari sektor terkait dan pendapat para ahli.

Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim

BAB III
RUANG LINGKUP USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
WAJIB UKL DAN UPL
Pasal 4
Ruang lingkup usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan UKL dan UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(1) meliputi usaha dan/atau kegiatan bidang:
a. Perhubungan dan Lalu Lintas Jalan;
b. Komunikasi dan Informatika;
c. Pekerjaan Umum;
d. Pariwisata;
e. Kesehatan;
f. Energi dan Sumber Daya Mineral;
g. Pertanian;
h. Peternakan;
i. Perikanan;
j. Kehutanan; dan
k. Perindustrian dan Perdagangan.
BAB IV
PERSYARATAN USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
Pasal 5
UKL dan UPL disusun setelah pemrakarsa memperoleh izin lokasi
atau persetujuan prinsip dan/atau sebelum kegiatan konstruksi
dilakukan.
Pasal 6
(1) Apabila skala/besaran suatu jenis usaha dan/atau kegiatan lebih
kecil daripada skala/besaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1), maka kegiatan tersebut wajib menyusun SPPL.
(2) Bentuk dan susunan SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan lebih lanjut dalam Keputusan Kepala Badan
Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur.
Pasal 7
Apabila skala/besaran suatu jenis usaha dan/atau kegiatan leblh
kecil daripada skala/besaran sebagaimana tercantum dalam
Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim

Lampiran, tetapi berdasarkan pertimbangan ilmiah mengenai daya


dukung dan daya tampung lingkungan serta tipologi ekosistem
setempat diperkirakan berdampak penting terhadap lingkungan
hidup, maka Bupati/Walikota dapat mengajukan usulan jenis usaha
dan/atau kegiatan tersebut sebagai jenis usaha dan/atau kegiatan
yang wajib dilengkapi dengan UKL dan UPL yang disampaikan
secara tertulis kepada Gubernur.
Pasal 8
Apabila di dalam suatu usaha/kegiatan telah melaksanakan studi
AMDAL namun terdapat kegiatan lain yang belum dibahas dalam
ruang lingkup kegiatan dan tidak termasuk dalam kategori
berdampak penting, maka kegiatan tersebut wajib menyusun UKL
dan UPL.
BAB V
JANGKA WAKTU
Pasal 9
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan UKL dan UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ditinjau
kembali sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Provinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabaya
DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH
PROVINSI JAWA TIMUR

Pada tanggal 26 April 2011

Tgl 26 - 4 - 2011 No. 30 Th 2011 / E1

GUBERNUR JAWA TIMUR


ttd
Dr. H. SOEKARWO

Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim

Anda mungkin juga menyukai