Anda di halaman 1dari 30

WALIKOTA BUKITTINGGI PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR : 9 TAHUN 2010 TENTANG JENIS USAHA DAN/ ATAU KEGIATAN YANG

WAJIB MENYUSUN DOKOMEN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL), UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL) DAN SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI Menimbang : a) bahwa berdasarkan Pasal 22 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, setiap usaha dan/ atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL; b) bahwa berdasarkan Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, dinyatakan setiap usaha dan/ atau kegiatan yang tidak termasuk dalam Kriteria wajib AMDAL, wajib memiliki UKL-UPL, dan ayat (2) Gubernur atau Bupati/ Walikota Menetapkan Jenis usaha dan/ atau kegiatan yang wajib dilengkapi degngan UKL-UPL; c) bahwa berdasarkan Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, setiap usaha dan/ atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL wajib membuat surat Peryataan Kesanggupan Penggelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL); d) bahwa utuk mewujudkan maksud huruf a,b,dan c diatas, maka perlu menetapkan peraturan Walikota tentang Jenis Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan yang wajib menyusun Dokumen Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL), dan Surat Pernyataan Kesanggupan Penggelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL). Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 09 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tenggah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan penggelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perancanaan Pembanggunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang tentang perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 59, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3853); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuagan Daeah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 16. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup; 17. Peraturan Menteri Dalam Negara Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Penggelolaan Keuangan Daearah sebagimana telah di ubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 18. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 16/MDAG/PER/3/2006 tentang Penataan dan Pembinaan Pergudangan; 19. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai AMDAL; 20. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tentang Upaya Penggeloalaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Peryataan Kesanggupan Penggelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup; 21. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Lisensi Komosi Penilaian Analisis Mengenai Dampak Lingkunagan Hidup Kabupaten/ Kota; 22. Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 250 Tahun 1994 tentang Pedoman Teknis penyusunan Pengendalian Dampak Terhadap Lingkungan Hidup dan Sektor Industri;

23. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 752/Kpts/01/210/10/1994 tentang Pedoman Teknis UKL dan UPL Rencana Usaha atau Kegiatan Lingkungan Pertanian; 24. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang jenis Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; 25. Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 21 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Dokomen Upaya Penggelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup di Provinsi Sumatera Barat; 26. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 05 Tahun 2006 tentang Sistem Perencanaan Pembanggunan Daerah Kota Bukittinggi (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2006 Nomor 05); 27. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 08 Tahun 2006 tentang Rencana Pembanggunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bukittinggi Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2006 Nomor 08); 28. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 03 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 03); 29. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 04 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kota Bukittinggi (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 04); 30. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Bukittinggi (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 11); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG JENIS USAHA DAN/ ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MENYUSUN DOKOMEN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL), UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL), DAN SURAT PERYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL).

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksu dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 2. Walikota adalah Waliota Bukittinggi; 3. Kantor Lingkungan Hidup adalah Kantor Lingkungan Hidup Kota Bukittinggi; 4. Analisis Mengenai Danpak Lingkungan Hidup yang selanjutya disebut AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan; 5. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingakungan Hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL adalah Penggelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau Kegiatan yang tidak berdampak penting tehadap lingkungan hidup yang di perlukan bagi Proses Penggambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau Kegiatan; 6. Surat Pernyataan kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut SPPL, adalah pernyataan kesanggupan diri penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan penggelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas dampak Lingkungan hidup dari usaha dan/atau kegiatannya; 7. Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan;

Daerah

sebagai

Unsur

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud dikeluarkanya Peraturan Walikota ini adalah sebagai pedoman dasar bagi Pemerintahan Kota Bukittinggi dan Pemangku Kepentingan dalam menetapkan kriteria setiap jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib menyusun dokomen lingkungan. Pasal 3 Tujuan dari Peraturan Walikota ini adalah untuk menentukan jenis dokomen lingkungan yang merupakan kewajiban setiap jenis usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan.

BAB III AMDAL Pasal 4 (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL; (2) Dampak penting sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kriteria: a. Besarya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan; b. Luas wilayah penyebaran dampak; c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung; d. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak; e. Sifat kumulatif dampak; f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau g. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 5 (1) Kriteria Usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan AMDAL terdiri atas : a. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam; b. Ekploitas sumber daya alam, baik yang terbaurkan maupun yang tidak terbaurkan; c. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dan pemamfaatanya; d. Proses kegiatan dan hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosiasl dan budaya; e. Proses kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya; f. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik; g. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati; h. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara; dan/atau i. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup. (2) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib menyusun dokumen AMDAl, meliputi: bidang pertanian, perikanan, kehutanan, perhubungan, perindustrian, pekerjaan umum, sumber daya energi dan minerial, pariwisata dan pengelolaan limbah B3, sebagaimana tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan Walikota ini.

BAB IV UKL-UPL Pasal 6 (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) wajib memiliki UKL-UPL;

(2) Penempatan usaha dan/atau kegiatan sebagaimana diaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan keriteria : a. Tidak termasuk dalam kategori berdampak penting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1); dan b. Kegiatan usaha mikro kecil. (3) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib wajib menysun dokumen UKL-UPL meliputi bidang kesehatan, pemukiman dan prasarana wilayah, pertanian tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perikanan, kehutanan, parawisata dan perhubungan, sebagaimana terjantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Praturan Walikota ini; (4) Dokumen UKL-UPL salah satu syarat yang wajib dilampirkan dalam mengajukan izin lingkungan; (5) Izin lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diterbitkan berdasarkan keputusan kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL; (6) Izin lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) wajib mencantum persyaratan yang dimuat dalam keputusan kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL. (7) Keputusan Kekayaan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL dikeluarkan oleh kantor lingkungan sesuai dengan kewenanganya. Pasal 7 Bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang masuk dalam kategori UKL-UPL dan diperkirakan akan menimbulkan dampak bersar dan penting dapat dikenakan untuk membuat dokumen AMDAL.

BAB V SPPL pasal 8 (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat (1) wajib membuat SPPL; (2) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib membuat SPPL, meliputi bidang pariwisata, kesehatan, peternakan dan perikanan, pertanian/ pengolahan bahan pangan/ hasil tani, pemukiman dan prasarana wilayah, komveksi, bengkel, dan usaha kecil dan menegah lainya, sebagaimana tercantum pada lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari peraturan Walikota ini; (3) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang tidak temasuk dalam lampiran namun memiliki dampak terhadap lingkungan, maka wajib membuat SPPL;

Pasal 9 Bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang masuk dalam kategori SPPL diperkirakan akan menimbulkan dampak besar terhadap lingkungan dapat dikenakan untuk membuata dokumen UKL-UPL.

BAB VI PENUTUP Pasal 10 Dengan berlakunya peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Nomor 05 Tahun 2009 tentang jenis Rencana uasaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Menyusun Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKl-UPL) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 11 Peraturan Walikota ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bukittinggi.

Ditetapkan di : Bukittinggi Pada tanggal : 18 Agustus 2010

WALIKOTA BUKITTINGGI

ISMET AMZIS

Diundangkan di Pada tanggal

: Bukittinggi : 18 Agustus 2010

SEKRETARIS DAERAH KOTA BUKITTINGGI

Drs. H. KHAIRUL
Pembina Utama Madya NIP.195011101973011001

BERITA DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2010 NOMOR 09

LAMPIRAN I: PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR : 09 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 OKTOBER 2010

JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MENYUSUN DOKUMEN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL) A. Bidang Pertanian No Jenis Kegiatan Besaran 1. Buididaya tanaman pangan dan holtikultura senusim Luas 2.000 Ha dengan atau tanpa unit pengolahan 2. Budidaya tanaman Pangan dan holtikultura tahunan dengan tanpa atau tanpa unit pengolahanya Luas 5.000 Ha Budidaya tanaman perkebunan semusim dengan atau tanpa unit pengolahan ya: Dalam kawasan budidaya non kehutanan Dalam kawasan budidaya Kehutanan Budidaya tanaman perkebunan tehunan dengan atau tanpa unit pengolahanya : Dalam kawasan budidaya non kehutanan Dalam Kawasan budidaya kehutanan Luas 3.000 Ha Semua besaran

3.

4.

Luas 2.000 Ha Semua besaran

B. Bidang Perikanan No 1 Jenis Kegiatan Besaran Budidaya tambak udang/ikan tingakt teknologi maju dan Luas 50 Ha madya dengan atau tanpa unit pengolahanya. Usaha budidaya perikanan terapung (jaring apung dan Luas 2,5 Ha pen sistem ) di air tawar (danau) Atau jumlah 500 Unit

2.

C. Bidang Kehutanan No Jenis Kegiatan Besaran 1. Usaha Pemamfaatan Hasil Hutan Kayu (UPHHHK) dari Semua besaran Hutan Alam (HA) 2. Usaha Pemamfaatan Hasil Hutan Kayu-kayu (UPHHK) dari Hutan Tanaman (HT) 5.000 Ha

D. Bidang Perhubugan No Jenis Kegiatan 1. Pembangunan terminal terpadu Moda dan Fungsi 2. Pemotongan bukit dan pengurungan lahan dengan volume

Besaran Luas 2 Ha 500.000 m3

E. Bidang Perindutrian No Jenis Kegiatan 1. Idustri semen ( yang dibuat melalui produksi kliner). 2.

Besaran Semua besaran

Industry pulp atau industri kertas yang trintegrasi Semua bersaran dengan industry pulp, kecuali pulp dari kertas bekas dan pulp untuk kertas budiadya. Industri petrokimia hulu Kawasan Industri Indutri Gelangan kapal dengan sistem graving dock Industri amunisi dan bahan peledak Pengguna Areal : a. Urban Metropolitan Kota besar Kota sedang Kota Kecil b. Rural/pedesaan Semua besaran Semua besaran 50.000 DWT Semua besaran

3. 4. 5. 6. 7.

Luas 5 Ha Luas 10 Ha Luas 15 Ha Luas 20 Ha Luas 30 H

F. Bidang Pekerjaan Umum No Jenis Kegiatan Besaran 1. Pembangunan bendungan/waduk atau jenis tampungan Tinggi 15 m air lain. Atau Luas Genangan 200 Ha 2. Pembagunan daerah irigasi Luas 2.000 Ha Luas tambahan 1.000 Ha Luas 500 Ha 1.000 Ha 500

3. 4. 5.

Peningkatan daerah irigasi Pencetakan sawah perkelompok Pengembangan rawa (reklamasi rawa untuk kepentingan irigasi

6.

7.

Pembangunan pengamanan pantai dan perbaikan muara Panjang 5 Km sugai (jarak dihitung tegak lurus pantai). Atau Pembebasan Normalisasi sungai (termasuk sodetan) dan pembuatan Lahan 5 Ha kanal banjir : a. Kota besar/metropolitan (>1.000.000 jiwa) Panjang 10 Km Atau Pembebasan Lahan 10 Ha b. Kota sedang (200.000-500.000 jiwa) Panjang 30 Km Atau Pembebasan Lahan 30 Ha 2 Km 500 Km Luas kawasan TPA10 Ha Atau] Kapasitas tota; 10.000 ton Luas Landfill 5 Ha atau Kapasitas total

c. Pedesaan 8. 9. 10 Pembangunan subway/underpass, trowogan /tunnel. Pembanguna jembatan Pembanggunan TPA sampah domestik

11.

Pembangunan sistem control landfill/sanitary Landfill termasuk Instalasi penunjanganya.

12.

TPA di daerah pasang surut

5.000 ton Kapasitas 1.000 ton/hari Kapasitas 500 ton/hari Kapasitas 100 ton/hari 25 Ha 50 Ha 100 Ha Luas 2 Ha atau Kapasitas 11 M3/hari Luas 2 ha atau Beban organic 2,4 ton/hari

13.

Pembangunan instansi pengolahan sampah terpadu pengolahan denagan incinerator Composting plant

14.

15.

Pembangunan perumahan/pemukiman a. Kota metropolitan b. Kota besar c. Kota sedang dan kecil Pembangunan Instansi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), termasuk Fasilitas Penunjangnya

16.

17.

Pembangunan Istansi Pengolahan Air Limbah (Ipal) limbah domestic termasuk fasilitas penunjanganya pembangunan sistem perpipaan ari limbah.

Luas layanan 500 Ha atau Debit air limbah 16.00m3 /hari

18.

Pembangunan saluran drainase (primer dan/atau sekunder) di permukiman : a. Kota besar/metropolitan b. Kota sedang Pengambilan air dari danau, sungai, mata air permukiman, atau sember air permukiman lainya

Panjang 5 Km Panjang 10Km Debit Pengambilan 250 it/det Luas lahan 50.000 m2 Atau bangunan 10.00 m2

19.

20.

Pembangunan pusat perkantoran, pendidikan, olah raga, kesenian, tempat ibadah, pusat perdagangan/perbelanjaan relative terkonsentrasi

G. Bidang sumber daya Energi dan Minerial] No Jenis Kegiatan 1. Pembangunan jaringan tranmisi 2. Pembangunan PLTP/PLTG/PLTU/PLTGU

Besaran >150 kV 100 MW (dalam satu lokasi) 55 MW Tinggi Bendung 15 m Atau Luas genangan 200m2 Ha atau Kapasitas daya (aliran langsung) 50 MW 10 MW

3. 4.

Pembagunan PLTP (pembangunan Panas bumi) Pembangunan PLTA

5.

Pembangunan Pembangkit Listrik dan jenis dari jenis lain (OTEC-Ocean Thermal energy Conversion, Surya, Agin, Biomassa, Gambut, DLL)

H. Bidang Pariwisata No Jenis Kegiatan 1. Kawasan pariwisata 2. 3. Taman rekreasi Laopangan Golf ( tidak termasuk driving rage )

Besaran Semua besaran 100 Ha Semua besaran

I. Bidang pengolahan Limbah B3 No Jenis Kegiatan 1. Pengumpulan, Pemampaatan, Pengolahan dan/atau penimbunan limbah Bahan Berbahaya dan Berracun (B3)Sebagai kegiatan utama : a. Setiap kegiatan pengumpulan limbah B3 sebagai kegiatan Utama, tidakl termasuk kegiatan skala kecil seperti pengumpulan minyak kotor dan slope oil, timah dan flux solder, minyak pelumas bekas, aki bekas, solvent bekas, limbah kaca terkotaminasi limbah B3 b. Setiap kegiatan pemamfaatan limbah B3 sebagai kegiatan Utama c. Setiap kegiatan pengolahan limbah B3 sebagai kegiatan Utama : o pengolahan dengan incinerator o pengolahan secara biologis (land farming, biopile, composting, bioventing, biosparging, bioslurping, alternate electron acceptors, fitoremediasi) d. Setiap kegiatan penimbunan limbah B3 sebagai kegiatan utama

Besaran

Semua besaran

Semua besaran

Semua besaran Semua besaran

Semua besaran

WALIKOTA BUKITTINGGI

ISMET AMZIS

LAMPIRAN II: PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR : 09 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 OKTOBER 2010 JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MENYUSUN DOKUMEN UKL-UPL 1. Bidang Pertanian, Tamanan Pangan dan Holtikultura No Jenis Kegiatan 1. Penggilingan Padi dan penyosohan beras 2. Pencetakan sawah di luar kawasan hutan

Besaran Kapasitas 0,3 ton Beras per jam Luas 100 Ha s/d 500 Ha (terletak pada satu hamparan lokasi)

3.

Budidaya tanaman perkebunan Semusim dengan atau tanpa unit pengolahanya. Tahunan dengan atau tanpa unit pengolahanya.

Luas < 2000 Ha (terletak pada satu hamparan lokasi) Luas < 5000 Ha ( Terletak pada satu hamparan lokasi )

4.

Budidaya tanaman perkebunan Semusim dengan atau tanpa unit pengolahanya : Dalam Kawasan Budidaya Non Kehutanan Tahunan dengan atau tanpa unit pengolahanya : Dalam Kawasan Budidaya Non Kehutanan

Luas , 3000 Ha

Luas < 3000 Ha

2. Bidang Peternakan No Jenis Kegiatan 1. Budidaya Kelinci

Besaran Pupulasi 1.500 ekor Populasi 100 ekor Populasi 75 ekor Populasi 50 ekor Semua besarabn

2.

Budidaya sapi potong

3.

Budidaya Karbau

4.

Budidaya kuda

5.

Rumah potong hewan dan unggas yang di yang di gunakan paling sedikit untuk mengetahui kebutuhan local / daerah Kab/kota Pasar hewan di perkotaan

6.

Semua besaran

7.

Budidaya burung puyuh atau burung dara

Populasi 25.00 ekor (teletak pada satu hamparan lokasi ) Populasi 20 ekor campuran (terletak pada satu hamparan lokasi Populasi 100 ekor (terletak pada satu hamparan lokasi Populasi 10.000 ekor (terletak pada satu hamparan lokasi

8.

Sapi perah

9.

Budidaya burung dan unta

10.

Ayam ras petelur

11.

Ayam ras pedaging

Populasi 15.000 produksi/siklus

ekor

12.

Itik /angsa/entong

Populasi 15.000 ekor campuran Populasi 10.00 ekor campuran Populasi 125 ekor campuran Populasi 300 ekor campuran

13.

Kalkun

14.

Babi

15.

Rusa

3. Bidang Perikanan No Jenis kegiatan 1. Budidaya air tawar dengan jaring apapun

besaran Luas 0,5 Ha s/d <,2,5 Ha atau jumlah 100 s/d 500 unit Luas 5 Ha Kapasitas Produksi < 50 ton / Hari

2.

Budidaya ikan tawar menggunakan tejnologi instensif

4.

Bidang Kehutanan No Jenis kegiatan 1. Pembangunan tanaman sapari 2. Pembangunan kebun binatang 3. Pengusahaan pariwisata Alam (PPA) di Zona Pemempaatan Tanaman Nasional atau di Blok Pemampaatan tanaman Wisata Alam atau di blok Pemampaatan tanaman hutan raya dengan luas bagian blok/zona pemanfaatan yang menjadi objek Pembangunan sarana dan prasarana 4. Penangkaran tumbuhan alam/langka dan/atau Penangkaran satwa liar 5. Pembangunan tanaman satwa untuk tujuan komersial 6. Pembangunan tempat penampungan satwa liar yang diperdagankan.

besaran Luas < 250 Ha Luas <100 Ha Luas < 100 ha

Semua besaran Semua besaran Luas > 1000 M2

5. Bidang Perhubungan No Jenis Kegiatan 1. Angkutan Jalan a. Terminal Umum b. Depo c. Bengkel kendaraan bermotor d. Pengujian kendaraan bermotor

besaran Luas 0,5 Ha Luas 0,25 Ha s/d 500 M 2 Kapasitas Kendaraan Bermotor per hari 100 bh Semua Besaran Luas <2 Ha Luas 0,25 Ha S/d 2 Ha Panjang , 25 km Semua Besaan Luas > 0,5 Ha S/d < 5 Ha Panjang < 100 m s/d < 25000 m Volume < 500.000 M3 Luas < 5 Ha

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Pembangunan terminal angkutan jalan Pembangunan terminal terpadu moda dan fungsi Pembangunan Terminal Angkutan Barang Pembangunan Jaringan Jlur Kereta Api Pembangunan Stasiun Kereta Api Stasiun Jalan Rel dan fasilitasnya

9.

Kegiatan penempatan hasil kerul (dumping ) di darat

6. Bidang Perindustrian No Jenis Kegiatan Besaran 1. Sari danging dan air danging, daging beku, daging Produksi rill >2.000 ton/th olahan tanpa kedap udara, daging olahan dn Investasi 1 Miliyar kemasan kedap udara lainya, daging olahan dan awetan lainya, daging dalam kaleng, susu bubuk, susu yang di awetkan, susu cair dan susu kental. 2. Mentega keju, makanan dari susu lainya. Produksi riil >2.000 ton/th Produksi riil >350.00 it/th Produksi riila >2.000 ton/th Produksi riil >25.00 ton/th Produksi riil >2.200 ton/th Produksi riil >2.000 ton/th Produksi riil >2.200 ton/th Produksi riil >2.200 ton/th Produksi riil 2.000 ton/th

3.

Es krim dan susu

4.

Buah-buahan dalam kaleng/kemasan

5.

Sayuran dalam kaleng Buah buahan dalam botol/kemasan

6.

7.

Sayuran dalam botol/kemasan

8.

Buah-buahan lumat ( selai/jam dan jeli)

9.

Sayuran yang dilumatkan

10.

Air sari pekat buah-buahan

11.

Pengolahan dan Pengawetan Lainya untuk buah- Produksi riil buahan dan sayuran 2.200 ton/th Air/sari pekat sayuran, bubuk sari sayuran dan Produksi riil buah-buahan dengan produksi riil 2.500 ton/th Ikan atau biota perairan lainya yang di kalengkan, Produksi riil binatang lunak atau berkulit keras yang kalengkan 2.200 ton Binatang lunak atau binatang berkulit keras beku, 2.200 ton/th ikan atau biota perairan lainya beku Olelo chemical, menyak keras lemak dari hewani, 1.000 ton/th

12.

13.

14.

15.

16. 17. 18. 19.

minyak kasar nabati Margarine Minyak goreng kelapa Minyak goreng kelapa sawit Minyak goreng lainya dari nabati dan hewani

>1.000 ton/th >4.500 ton/th >1.000 ton/th >1.000 ton/th

Olahan minyak makan dan lemak dari nabati dan >1.000 ton/th hewani 20. Sirup bahan dari gula 21. Komponen bumbu masak 22. Ransum pakan jadi ikan dan biota perairan lainya 23. Minuman ringan lainya 24. Minuman tidak mengandung CO2 Miniman ringan mengandung CO2 Produksi riiil >1.200.000 it/th Produksi >1.600.000 it/th Produksi riil >105.000 it/th Produsi >1.00 m3 / th Investasi Rp>600 juta Investasi Rp >600 juta Produksi riil >0,5 juta m2/th dan investasi Rp> 1 Miliyar Investasi Rp > 600 Juta Produksi riil >500 ton/th Produksi riil > 2.600 Kg/th Pemakaian gula 200 ton/th

25.

26. Idustri pengergajian dan pengolahan kayu 27. Perabot/pelengkapan rumah tangga dari kayu maubel, kotak TV 28. Perabot rumah tangga lainya 29. Industeri percetakan dan penerbitan 30. Perlengkapan rumah tangga dari tanah lihat tanpa atau dengan glazur, huiasan rumah tangga dan pot bunga dari segala jenis dari tanah liha, hasil ikutan / sisa dan jasa industri barang dari tanah lihat, hasil ikutan / sisa dan jasa penunjang industry barang dari tanah lihat untuk keperluan rumah tangga

31.

32.

Investasi

33. 34.

batu bata borogga atau tidak borongga pres mesin batu bara pres mesin dan tangan, semen merah, krikil tanah lihat, batu bata lainya dari tanah lihat, hasil ikutan/sisa dan jasa penunjang industry batu bata dari tanah lihat pemerliharan dan perbaikan penggerak mula

Rp. > 6 Juta Investasi Rp. >600 Juta

35.

Insventasi Rp. >600 Juta Insventasi Rp. >600 Juta Semua besaran

36. 37. pemeliharaan dan perbaikan mesin penggerak mula

38. 39.

Air minun dalam kemasan Kecap Produksi >1,5 Juta Liner/Thn Produksi riil >500 ton/tahun Produksi riil >15000 Ton atau satuan Semua besaran

40. 41.

Rasum / pakan jadi ikan dan biota perairan lainya Rasum/pakan jadi ternak besar,ternak keci, aneka ternak

42. 43.

Minuman beralkohol kurang dari 1 % Baranga dari perber glass Insventasi >600 Juta Rupiah Investasi >600 Juta Rupiah

44.

Barang dari batu keperluan rumah tangga, bahan bangunan dari batu, barang seni /panjangan dari batu, hasil ikutan/sisa & jasa penunjang industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga ; batu pipisan Ormament atau patung dari mermer/batu pualam Barang panjang dari onix;barang granit & marmer/batu pulam untuk keperluan rumah tangga, hasil ikutan, sisa & jasa penunjang industri barang dari marmer/pualam untuk keperluan rumah tangga dan pajangan. Furniture

45.

Inventasi > 600 Juta Rupiah

46.

Tenaga kerja 20 Orang s/ d 1000 Orang Produksi riil > 500 ton/tahun Produksi riil > 5000 ton/tahun

Makanan dari tepung besagu atau bertepung lainya Makanan dari tepung teregu

47.

Pembuatan gula lainya Kembang gula mengandung kako, kako olahan, makanan yang mengandung kako; kembang gula yang tidak mengandung kako

Produksi riil > 5000 ton/tahun Produksi riil > 1000 ton/tahun Produksi > 1000 ton/tahun Produksi riil > 9000 ton/tahun

48. Pari/sari ubi kayu (tepung tapioca); hasil ikutan / sisa industri pati /sari ubu kayu 49. Sagu; pati lama, hasil ikutan/ sisa industri berbagai patilama. 50. Tahu 51. Sediaan rias wajah, wagi-wagian, rambut, perawat rambut, kuku, perawatan kulit perawatan badan, cukur. 52. Pusat perdagangan / pembelanja relative terkonsentrasi 53. Showroom kendaraan /furniture 54. Bengkel service kendaraan 55. Industri handycraft/kerajinan

Produksi riil > 6000 ton/tahun Jumlah kedelai >3000 ton/tahun insventasi > 600 juta rupiah

Luas lahan < 5 ha Luasa bangunan < 20.000 M2 Luas > 500 M2 Luas > 500 M2 Tenaga kerja >30 orang Luas > 1000 M2

56. Musim, gallery dan sejenisnya 57. Art shop 58. Panti mandi uap / spa 59. Bar, karaoke Caf, Diskotik, Pub dan sejenisnya 60. Bubuk sari kedelai, daging sintetis 61. Kegiatan industri yang tidak termasuk 1 s/d 60 dengan penggunaan areal : metropolitan kota besar kota sedang Luas < 5 ha Luas < 10 ha Luas < 15ha Luas < 20ha Produksi riil Semua besaran Luas > 1000 M 2 Luas > 5000 M2

kota kecil 7. Bidang Pemukiman dan Prasarana Wilayah No Jenis kegitan 1. Bendungan/ waduk a. Pembangunan bendungan dan waduk

Besaran Tinggi 6 m s/d < 15 m atau luas genagan 50 Ha s/d < 200 Ha volume tampung 300.000 M2 s/d 500.000 M3 Tinggi 6 m s/d < 15 m atau luas genagan 50 Ha s/d < 200 Ha volume tampung 300.000 M2 s/d 500.000 M3

b. Rehabilitas bendungan/waduk

2.

Daerah Irigasi a. Pembangunan daerah irigasi b. Rehabilitas dan peningkatan daerah irigasi

Luas areal 500 Ha s/d < 2000 Ha Luas areal 500 Ha s/d 1000 Ha atau

c. Pencetakan sawah (perkelompok) Tambahan luas Areal 500 ha s/d < 1000 Ha Luas 100 Ha s/d < 500 Ha 3. Normalisasi sungai (termasuk sudetan) dan pembuatan kanal banjir. Kota sedang ( panjang sungai ) Pedesaan ( Panjang sungai ) Sodetan Kanalisasi / kanal banjir kota sedang ( panjang kanal )

>3 Km s/d < 10 Km <5 Km s/d <15 km Semua besaran 3 km s/d < 10 Km Km, volume Pengerukan 100.00 M2 s/d <500 M2 5 Km s/d 15 Km, Volume Pengerukan 150.00 M2 s/d < 500 M2

4.

Pedesaan ( Panjang Kanal )

5.

Pembangunan /peningkatan jalan (termasuk jalan ton ) yang membutuhkan pengadaan tanah luar rumija ( ruang milik jalan ) Kota sedang

Panjang > 3Km s/d <10 km atau Luas > 5 Ha s/d 10 Ha Panjang > 10Km s/d <30 km atau Luas > 30 Ha s/d 10 Ha Panjang 60 m

Pedesaan

Pembanggunan jembatan baru (kota sedang Kebawah) Pembangunan Subway / Underpass, trowongan/tunnel, jalan laying / Fly Over, dan jembatan Pembangunan Subway / Udnerpass, Terowogan / Tunnel, jalan playing / Fly over, dan jemabatan pembangunan jembatan ( diatas sungai / badan air)

6.

Panjang < 2 Km

Bentang Utama 100 m s/d < 500 m

Persampahan Tempat Pemrotersan Alhir (TPA) sistem control landfill atau Sanitary Landfill 7. pembangunan instalasi Pengolahan sampah terpadu Pembangunan incinerator Compositing Plat

Luas < 10 ha Kapasitas <10.000 ton Kapasitas < 500 ton Kapasitas < 500 ton/hari 1 ton/hari s/d< 100 ton / hari 1,5 Ha s/d 100 Ha Luas 1,5 Ha Luas 1 Ha Luas 500 M2 s/d <200.000 m2

Pembangunan perumahan dan pemukiman (kota sedang dan kecil) Peremajaan perumahan dan pemukiman (kota sedang) Revatilasi kawasan perumahan dan pemukiman 8. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

Kapasitas < 11 m3 / hari 9. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 500 M2 s/d < 30.000 M2 Beban Organik <3,4 ton/hari Luas layanan < 500 Ha Debit air Limbah < 16000 M3/hari

10. Pembangunan sistem perpipaan air limbah (sewerage/ off-stie sanitation sistem diperkotaan / pemukiman 11. Drainase Pemukiman : a. Pembangunan saluran primer dan skunder kota sedang b. Pembengunan kolam retensi/polder di area/ kawasan pemukiman 12. Pembangunan gedung di atas tanah/bawahan tanah (yang meliputi pungsu usaha seperti kantor, perdagangan ; fungsi sosial dan budaya seperti gedung peleyanan pendidikan, peleyanan kesehatan) 13. Pengerukan sedimen pada drainase perimeter (chance dredging) 14. Pembuangan lumpur hasil pengerukan (dredging) ke Jarak < 5 Km dumping site, dengan jarak dan luas dumping site Luas <1 Ha 15. Air Bersih Pekotaan a. Pembangunan jaringan distribusi Luas Layanan 100 Ha s/d < 500 Ha Panjang 8 it/dt s/d < 10 Km Volume < 100.000 M3 Luas lantai Bangunan 1000 m2 s/d <10.00 m2 Panjang 1 Km s/d <10 Km Luas 1 Ha s/d 5 Ha

b. Pembangunan jaringan pipa transmisi kota sedang kecil 16. c. Pengambilan air baku dan sungai, danau dan sumber air pemukiman lainya ( debit ) Sungai / Danau Mata Air 17. d. Pembangunan instansi pengolahan air dengan pengolahan lengkap

Debit 50 it/dt s/d <250 it/dt Debit 2,5 Lt/dt s/d < 250 Lt/dt

18.

Debit >50Lt/dt s/d<100 Lt/d

19.

e. Pengambilan air tanah dalam untuk kebutuhan Pelayanan Masyarakat Oleh Penyelenggara SPAM kegiatan lain dengan tujuan komersil

Debit 2,5lt/dt Dan <50 Lt/dt Debit 1.0 Lt/dt Dan <50 Lt/dt

Pembangunan Kawasan Terpadu

Luas lahan 1 Ha < 5 Ha atau Luas Lantai Bangunan 1000 M2 s/d <10.000 m2

20.

8. Bidang Pariwisata No Jenis Kegiatan 1. Hotel dan Penginapan

Besaran Jumlah Kamar 15 s/d < 200 kmr >100 kursi > 1000 porsi / hari 5000 m2 s/d 10.000 m2

2. 3. 4.

Restoran/rumah makan Jasa boga/catering Taman rekreasi

9. Bidang Kesehatan No 1. Rumah sakit

Jenis Kegiatan

Besaran

Type B Type C Type D 2. 3. 4. Puskemas dengan rawatan inap Labolatorium kesehatan Labolatorium Obat Tradisional

Semua besaran Semua besaran Semua besaran Semua besaran Semua besaran Semua besaran

10. Bidang Pertambangan Dan Energi No Jenis Kegiatan 1. Rumah sakit Pembangunan jaringan transmisi tenaga listrik Pembangunan PLTD/PLTG/PLTU/PLTGU Ekploitasi pembangunan uap panas bumi dan/pembangunan panas bumi Pembanguan PLTA

Besaran Tegangan = 150 KV Daya 5 MW s/d <100 MW < 55 MW Tinggi bending 5m s/d <15 m Luas genangan 10 Ha s/d<200 Ha

Pembangunan pusat listrik dari jenis lain (surya, Kapasitas daya agin, biomassa & gambut ) 5 MW s/d<50 MW Minyak dan Gas Bumi Stasiun pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 1 MW s/d < 10MW Semua besaran

3. 4.

11. Bidang Perdagangan No Jenis Kegiatan 1. Laboratorium Surveyor dengan investasi 2. Labortorium pengujian mutu 3. Pasar Swalayan / supermarket /Toko Serba Ada / Departemen store

Besaran Semua Benar Semua Benar Luas lahan 1.000 m2 s/d , 50.00 M2 atau Luas Bangunan 500 m2 s/d < 10.000 m2 Luas bangunan 5.00 m2 s/d <10.000 m2

4.

Jasa pergudangan / Veem

5.

Pusat Perkotaan / Perdagangan Luas bangunan 2500 m2 s/d

< 10.000 m2 Luas lahan 5.000 M2 s/d < 50.000 M2 6. Bengkel yang tegolong perusahaan bersar Luas lahan 1.000 m2 s/d < 5.000 m2 7. 8. Toko bahan kimia dengan investasi Oli bekas semua besaran Vol > 1.000 liter / bulan

WALIKOTA BUKITTINGGI

ISMET AMZIS

LAMPIRAN III : PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR : 09 Tahun 2010 TANGGAL : 15 OKTOBER 2010 JENIS USAHA ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMBUAT SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL) A. RESTORAN / RUMAH MAKAN No Jenis Kegiatan 1. Rumah makan 2. Restoran / Kafe 3. Jasa boga/catering

Besaran 100 kursi 100 kursi 1000 Kursi

B. HOTEL/ PENGINAPAN No Jenis Kegiatan 1. Hotel melati / penginapan 2. Asrama / rumah kos

Besaran 15 kamar 20 s/d 50 Orang

C. FASILITAS SEHATAN No Jenis Kegiatan 1. Rumah bersalin 2. Praktek dokter

Besaran Semua besaran Semua besaran

3. 4. 5. 6. 7.

Praktek bidan Apotik Toko Obat Puskesmas Klinik

Semua besaran Semua besaran Semua besaran Semua besaran Semua besaran

D. USAHA KECIL DAN MENEGAH (UKM) 1. Bidang Peternakan /perikanan No Jenis Kegiatan 1. Tenak ayam potong 2. Ayam ras petelur

3.

Puyuh

Besaran Populasi <150.000 Ekor produksi Populasi < 10.000 ekor Induk Populasi < 25.000 ekor Populasi < 100 ekor Populasi < 75 ekor Populasi < 50 ekor Luas < 0,5 Ha atau Jumlah < 100 unit

4. 5. 6. 7.

Ternak sapi potong Ternak kerbau Ternak kuda Budidaya ikan air tawar dengan jaring apapun

2. Bidang pertanian / Pengolahan Bahan Pangan / Hasil Tani No Jenis Kegiatan Besaran 1. Heler/ pengosohan bebas / Rice milling Kapasitas < 0,3 Ton Ayam ras petelur Beras / jam 2. 3. Menjual Pupu / rajun hama tanaman Pabrik tahu Semua besaran Pemakaian kedelai 3000 Ton / Tahun Produksi ton/tahun riil 1000

4.

Usaha roti, kue, dan sejenisnya

5. 6.

Pengasinan kulit hewan dan kerupuk kulit

Semua besaran

Pabrik sanjai (pembuatan dan penjualan), dan Semua besaran sejenisnya

3. Bidang Konveksi No Jenis Kegiatan 1. Usaha konveksi sejenisnya) (sulaman, border ,

Besaran dan Semua besaran

2.

Binatu / laudry

Kapasitas mesin 50 Kg

4. Bengkel No Jenis Kegiatan 1. Bengkel las / bubut 2. 3. Bengkel cat kendaraan Bengkel pencucian kendaraan

4. 5.

Bengkel kendaraan bermotor Bengkel sepeda

Besaran Luas bengkel < 500 m2 Luas bengkel < 500 m2 Luas bengkel < 500 m2 Luas bengkel < 500 m2 Semua besaran

5. Usaha Perdagangan Lainya No Jenis Kegiatan 1. Pusat pertokoan / perdagangan

Besaran Luas lahan < 5000 M2 / Luas Bangunan <2500 m2 Semua besaran

2. No 3. 4. 5. 6. 7.

Distributor Barang Dagangan

8.

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Jenis kegiatan Besaran Oli bekas 1000 liter/ bulan Urusan peralatan ruamah tangga dari kayu dan Insventasi perabotan rumah tangga lainya Rp 600 juta Pengergajian kayu Produksi rill 1000 M 3/ Thn Jualan bahan bangunan Semua besaran Pembuatan batubata berongga atau tidak Investasi berongga, batu bata pres mesin dan tangan, semen Rp 600 juta merah, kerikil tanah lihat, batubata lainya terdiri dari tanah liat, hasil ikutan / sisa dan jasa penunjang industri batu bata dari tanah liat Usaha percetakan / penerbitan / periklanan Ivestasi Rp 1m Produksi rill 0,5 Depot air minum Juta M2 /thn Coundter Handphone Semua besaran Foto studio Semua besaran Pangkalan minyak tanah/gas/elpiji Semua besaran Radio sewasta Semua besaran Ruang pameran / show room. Semua besaran Service dan rental computer / warung internet, Luas 500 M2 Barber Shop / salon Semua besaran Semua besaran

E. BIDAN PERHUBUNGAN DAN KOMUNIKASI No Jenis Kegiatan 1. Angkutan jalan Terminal Umum Depo

Besaran Luas <5000 M2 Luas Depo <2500 m2

Pengujian Kendaraan Bermotor

KapasitasKendaraan Bermotor per hari < 100 buah Tinggi > 6 m s/d 12 m

2. Menara telekomunikasi

F. BIDANG PEMUKINAN DAN PRASARANAN WILAYAH No Jenis Kegiatan Besaran 1. Pembangunan perumahan pemukiman Luas lahan 1,5Ha 2. Peremajaan perumahan dan peukiman Luas <1,5 ha 3. Revitalisasi kawan perumahan dan pemukiman Luas <1 Ha 4. Pembangunan bangunan gedung (kantor, dan Luas bangunan <1000 m2 sejenisnya) 5. Instansi pengolahan lumpur Tinja ( IPLT ) dan < 500 m2 Istansi Pengolahan air Limbah

WALIKOTA BUKITTINGGI

ISMET AMZIS

Anda mungkin juga menyukai