Anda di halaman 1dari 2

EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN

DENGAN FORMULARIUM
No. Dokumen : …/KNH.01

No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : 04 Januari 2018
Halaman : 1 dari 2
KLINIK BUKHARI RAHMAT, SE
NAYAKA HUSADA NIK : 171.0596.017
MATARAM

1. Pengertian 1. Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium adalah


suatu proses yang sistematis untuk menentukan sampai
sejauh mana ketersediaan terhadap formularium yang
telah tercapai
2. Hasil evaluasi adalah menjadi umpan balik program yang
memerlukan perbaikan, kebutuhan yang belum terlayani,
kemampuan dalam melakukan program, dampak
program, terhadap prilaku, prestasi kerja, peningkatan
mutu
3. Tindak lanjut adalah memperbaiki hal yang dipandang
lemah, kurang tepat, kurang relevan, dengan tujuan yang
ingin dicapai dan mengembangkan program dengan cara
menambah atau merubah beberapa hal yang di pandang
dapat mneningkatkan kualitas atau efektifitas program
4. Formularium adalah daftar obat yang digunakan oleh
klinik yang berisi panduan terapi pasien, biasanya berisi
nama obat generik yang dikelompokkan dalam terapi
penyakit disertai dengan beberapa alternatif nama generik
bermereknya 2-3 item. Seiring dengan perkembangannya
formularium diperbaharui setiap tahun dan
ditambahkan/dikuranginya itemmelalui prosedur tertentu.
2. Tujuan Untuk mengetahui kesesuaian ketersediaan obat dengan
kebutuhan obat.
3. Kebijakan Keputusan Koordinator Unit Kerja Klinik, Nomor :
.…/SK/KNH.01/01208 tentang Evaluasi Ketersediaan Obat
Terhadap Formularium.
4. Referensi Permenkes no 30 tahun 2014 tentang standar pelayanan
kefarmasian.
5. Alat dan bahan 1. Alat : Alat tulis.
2. Bahan:
a. Lembar resep.
a. Label obat /etiket.
6. Langkah - langkah 1. Petugas farmasi melakukan pengambilan data stock
opname 6 bulan sekali.
2. Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat yang
tersedia dari stock opname selama 1 tahun terakhir.
3. Petugas farmasi mencatat jumlah jenis obat yang
tersedia diklinik.
4. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat yang
tersedia di klinik (A).
5. Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat di klinik
yang tercantum di formularium (DOEN 2015).
6. Petugas farmasi mencatat total jenis obat di klinik yang
tercntum di formularium (DOEN 2015).
7. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat di klinik
yang tercantum di formularium (DOEN 2015), (B).
8. Petugas farmasi menghitung tingkat ketersediaan obat
dengan membandingkan jumlah obat yang tersedia di
klinik dengan jumlah jenis obat yang tercantum di
formularium (DOEN 2015) x 100%.
9. Petugas farmasi menyampaikan hasil evaluasi
ketersediaan obat terhadap formularium kepada
koordinator unit kerja klinik.
10. Koordinator unit kerja klinik menindaklanjuti hasil
evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium.
7. Hal - hal yang -
perlu diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Tim mutu Klinik.


2. Koordinator Unit Kerja Klinik.
3. Petugas medis.
4. Petugas farmasi.
9. DokumenTerkait LPLPO.

Anda mungkin juga menyukai