Ketika rasa sakit melanda, cobalah untuk meningkatkan rasa bahagia dan
perbanyak waktu istirahat. Beberapa kegiatan dapat dilakukan untuk
membantu anda, seperti misalkan mandi dengan menggunakan air hangat,
latihan relaksasi atau minum minuman hangat.
Cukupi kebutuhan cairan tubuh anda agar tubuh tetap terhidrasi.
Berdasarkan aturan menyebutkan bahwa mengkonsumsi cairan sebaiknya
sebanyak 8 gelas perhari. Anda dapat mencoba minum minuman yang
mengandung kalori seperti teh berpemanis, jus atau minuman berenergi
yang lainnya dapat membantu meningkatkan energi yang dibutuhkan
untuk aktivitas yang anda lakukan.
Di awal proses melahirkan normal, sebaiknya konsumsi makanan yang
ringan namun tetap sehat. Ketika kontraksi datang, sistem pencernaan
akan bekerja lebih lambat dari biasanya sehingga akan menyebabkan anda
mual. Anda dapat memilih makanan yang mudah dicerna seperti misalkan
buah-buahan sehat, yoghurt atau roti panggang. Hindari beberapa jenis
makanan dengan kadar lemak tinggi karena makanan seperti itu akan sulit
dicerna.
Cobalah untuk memilih posisi yang dapat membuat anda nyaman. Selama
proses kontraksi anda akan merasakan tubuh anda bergerak dengan alami,
hampir seluruhnya mampu membantu pergerakan bayi dalam tulang
panggul (pelvis). Selama proses kontraksi, gerakan mengayun pelan dapat
membantu anda. Selain itu, berdiri dapat membantu anda dan bayi untuk
bergerak sesuai dengan gravitasi, serta membantu meningkatkan
pergerakan bayi ke bawah dengan melalui pelvis.
Anda dapat mencoba melakukan aktivitas ringan seperti misalkan olahraga
ringan, pemijatan, mendengarkan musik tenang atau mengompres panas
atau dingin pada tubuh.
Saat anda mengalami kontraksi pada proses awal persalinan, anda dapat
mencoba melakukan teknik pernafasan untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap kontraksi. Meskipun begitu jangan melakukannya pada setiap
kontraksi hingga anda benar-benar membutuhkannya.
Anda dapat mencoba menggunakan teknik visualisasi. Anda dapat
menggambarkan cervix membuka pada sekeliling kepala bayi. Anda juga
dapat melakukan visualisasi yang menggambarkan sesuatu yang terbuka,
seperti halnya bunga yang mekar.
Untuk merelaksasikan otot-otot pada abdomen dan pelvis anda, maka anda
dapat mencoba menggunakan vokalisasi. Anda dapat mencoba hal seperti
ini:
Cobalah untuk membuat suara dengan nada yang tinggi seperti misalkan
"Eeek!". Kemudian cobalah perhatikan apa yang akan terjadi pada otot
sekitar vagina dan abdomen anda. Rasakanlah apakah otot-otot tersebut
menegang atau tidak. Setelah itu, anda dapat kembali membuat suara
yang rendah, lambat dan panjang seperti misalkan "Oooohhhhh". Lalu
rasakanlah apakah otot-otot anda menjadi mengendur dan melemas?
Selama proses persalinan keadaan yang sama akan terjadi.
Rintihan atau suara yang lambat, rendah dan panjang dapat membantu
otot pada dasar pelvis dan abdomen menjadi mengendur. Sedangkan jika
anda mengeluarkan suara menjerit atau berteriak maka efek yang akan
dihasilkan menjadi berlawanan. Ketika proses persalinan berlangsung,
orang-orang yang menemani anda ketika itu akan membantu anda untuk
mengingat melakukan vokalisasi.
Apabila anda mendapati kontraksi semakin kuat, anda dapat mulai
meminta dukungan dari orang-orang yang ada di sekitar anda sehingga
mereka akan selalu ada untuk anda dan membantu anda selama proses
persalinan berlangsung.
Sebenarnya, selain kesehatan fisik yang harus anda perhatikan, emosi
positif juga penting dan dibutuhkan selama proses persalinan. Sebaiknya
hindari rasa takut, khawatir karena hanya akan melepaskan adrenalin yang
membuat proses persalinan menjadi lambat.
Tidak ada salahnya jika anda membicarakan apa yang sedang anda
rasakan pada suami atau orang-orang yang ada di sekitar anda. Relaksasi,
dukungan emosi yang baik dapat membuat anda lebih siap untuk
menghadapi proses persalinan dan membantu menghilangkan kecemasan.
Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih
lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul
sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara
reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang
air besar, dengan tanda anus terbuka.
Secara teknik, meskipun proses melahirkan baru dimulai saat leher rahim
terbuka lebar, tetapi hal ini secara bersamaan mungkin tidak akan terjadi
dengan turunnya bayi. Sehingga dengan begitu, beberapa wanita akan
merasa keinginan untuk mendorong sebelum benar-benar terbukanya leher
rahim, sedangkan beberapa wanita yang lainnya mungkin merasa tidak
ingin mendorong hingga leher rahim benar-benar terbuka. Ketika tahap
mendorong, kontraksi akan berubah menjadi yang memacu.
Apabila anda mulai merasa ingin melakukan dorongan sebelum leher rahim
benar-benar terbuka, maka anda mungkin akan merasa bahwa yang
melakukan dorongan tersebut adalah rahim anda dan pada keadaan
tersebut anda tidak dapat menghentikannya. Pada tahap tersebut, bidan
atau dokter akan menyarankan pada anda untuk mendorong secara
perlahan atau sebaliknya yang mana mereka akan meminta anda untuk
menahan diri agar tidak mendorong. Apabila hal seperti itu terjadi,
meskipun anda tidak dapat menahan rahim, tetapi yang bisa anda lakukan
yaitu menghindari untuk menahan nafas atau menahannya dengan otot
perut.
Apabila leher rahim sudah terbuka lebar, namun di sisi lain tidak ada
perasaan atau keinginan untuk mendorong, akan lebih baik jika anda
menunggu hingga bayi berada di bawah dan memacu keinginan anda untuk
mendorong.
Mungkin anda akan merasakan gerakan menurun bayi, akan tetapi
beberapa wanita justru tidak merasakan hal seperti ini. Bayi anda sedang
melakukan gerakan di panggul anda, ia mengubah posisi kepalanya untuk
menemukan posisi yang terbaik.
Apabila dokter atau bidan melakukan anestesi epidural atau bius lokal yang
disuntikan pada daerah punggung yang bertujuan untuk mengurangi rasa
sakit di daerah vagina, rahim dan leher rahim, atau melakukan intratekal
yang mana pembiusan dengan menyuntikan pada saraf yang biasanya
dilakukan sesudah pembukaan 4 cm, selama tahap kedua anda mungkin
akan merasakan tekanan yang kuat, yang mana akan membantu anda
mengetahui waktu yang tepat kapan anda harus mendorong. Apabila
keinginan mendorong yang anda rasakan sedikit, bidan, perawat, dokter
atau orang terdekat anda bisa memberikan petunjuk lebih untuk
mendorong. Pada tahap mendorong, normal bagi wanita yang sudah
dilakukan epidural akan bartahan dalam waktu lebih lama daripada wanita
yang tidak dilakukan epidural.
Sama halnya dengan proses melahirkan pada tahap pertama, pada tahap
kedua ini keadaan emosional sama pentingnya. Apabila mendorong bayi
berjalan cepat, anda mungkin akan merasa kewalahan. Namun, di sisi lain
apabila mendorong bayi lambat dan pelan, anda mungkin akan merasa
kelelahan dan frustasi, bahkan anda akan merasa ragu apakah anda dapat
melanjutkannya atau tidak. Meskipun anda sudah mendorong dengan
sekuat tenaga, tetapi dokter atau bidan akan meminta anda untuk
mendorong lebih keras lagi. Akan sangat berguna jika anda memberi jeda
atau beristirahat sebelum kembali mendorong. Anda dapat beristirahat,
dorong perlahan dengan kontraksi, anda dapat meminum sesuatu. Hal
seperti ini dapat membantu anda untuk memulihkan tubuh dan jiwa.
Semangat dan dukungan dari orang-orang yang ada di sekitar anda sangat
penting.
Pada saat sudah lebih dekat dengan waktu kelahiran ketika anda
mengedan atau mendorong, kepala janin akan mulai terlihat dan anda
akan merasakannya, vulva (bagian luar vagina) membuka dan perineum
(daerah antara anus-vagina) meregang. Dengan mengedan terpimpin,
akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin. Sebagai gambaran :
Video Melahirkan
Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah
perineum bersifa elastis, tapi bila dokter/bidan memperkirakan perlu
dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan
ini akan dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah
perineum akibat tekanan bayi
Tulang-tulang dan otot-otot pelvis akan menyokong uterus yang akan terus
berkembang bersama bayi di dalamnya dan membuka jalan ketika bayi
dilahirkan.
Perkembangan akan terus terjadi pada uterus yang membungkus bayi
sesuai dengan perkembangan bayi yang berada di dalamnya.
Sebenarnya cervix adalah bagian dari uterus, namun keduanya tersusun
oleh jaringan berbeda. Selama anda dalam masa kehamilan, cervix akan
menebal dan menutup. Sedangkan saat menjelang proses kelahiran,
kontraksi yang terjadi saat itu akan menarik cervix untuk masuk ke dalam
uterus dan akan menipis atau disebut dengan pengelupasan, serta
membuka yang disebut dengan pembukaan. Pada saat cervix sepenuhnya
sudah terbuka atau kurang lebih 10 cm, maka kontraksi demi kontraksi
yang terjadi akan membantu bayi dari uterus bergeser ke vagina atau
mulut rahim.
Vagina menghubungkan cervik pada bagian luar tubuh anda. Terdapat
banyak lipatan dalam vagina yang disebut dengan rugae dan akan terbuka
ketika bayi melewatinya.