Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha dan kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja,
memeratakan distribusi pendapatan, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan
melalui pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer kearah sektor sekunder dan
tersier. Dengan perkataanlain arah dan pembangunan ekonomi adalah megusahakan
agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan tingkat pemerataan yang sebaik
mungkin.
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.Untuk menjalankan kewenangannya dalam mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat, desa memerlukan
sumber pendapatan yaitu pendapatan desa.Pendapatan desa adalah merupakan suatu
sumber daya yang sangat vital bagi penyelenggaraan pemerintahan desa.
Tabel 1.1
Jumlah Desa di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
No Nama Desa
1 Jeruju Besar
2 Kalimas
3 Pal Sembilan
4 Punggur Besar
5 Punggur Kapuas
6 Punggur Kecil
7 Sungai Belidak
8 Sungai Itik
9 Sungai Kakap
10 Sungai Kupah
11 Sungai Rengas
12 Sepuk Laut
13 Tanjung Saleh
Sumber: BPS Kubu Raya (Diolah)
Berdasarkan tabel 1.1 jumlah Desa di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten
Kubu Raya memiliki 13 Desa. Dalam penelitian ini saya mengambil data di Desa
Kalimas.
Desa Kalimas merupakan desa yang memiliki sumber daya alam yang
melimpah seperti hasil pertanian perkebunan kelapa, pinang, padi, dan sayur-mayur.
Profesi para pekerja di Desa Kalimas yang paling mendominasi adalah petani,
walaupun adanya profesi pekerjaan lain seperti nelayan, buruh dan wiraswasta, dan
ada juga berprofesi sebagai PNS, TNI dan POLRI namun jumlahnya sangat sedikit.
Desa Kalimas disebut juga Desa Swadaya, maksudnya adalah Desa yang
memiliki lahan yang terdiri dari hamparan persawahan dan perkebunan, mereka
menggunakan lahan tersebut untuk menanam padi, sayur-mayur, dan buah-buahan
untuk menghidupan kebutuhan mereka sehari-hari. Desa kalimas dilihat dari potensi
sosial ekonominya cukup maju baik dalam bidang pertanian, industri, dan
perdagangan, dari hasil potensi perkebunan yang paling banyak adalah kelapa dan
padi selain itu sayur-sayuran, langsat, durian, jeruk dan jagung. Dibidang industri
dalam mengelola hasil potensi yang ada seperti padi dan kelapa sebagian penduduk
mengelola sendiri, seperti kelapa dibuat kopra, padi untuk dijadikan beras sebagai
makanan pokok maka diadakan penggilingan padi. Penggilingan padi yang ada di
desa kalimas sebanyak 7 tempat penggilingan padi, untuk langkau kopra terdapat 45
lima buah.
Desa Kalimas memiliki banyak kelebihan terutama dibidang pertanian, namun
dari berbagai kelebihan tersebut masih terdapat kelemahan,diantaranya kurangnya
infrastruktur seperti masih adanya jalan tanah sehingga pada saat musim hujan
masyarakat sulit untuk melakukan aktivitas termasuk aktivitas dalam pendistribusian
hasil pertanian dan masih banyaknya masyarakat yang memilih tinggal lebih dekat
dengan kebun atau tanah mereka sehingga apabila di musim hujan jalan akan mudah
rusak dan mempengaruhi aktivitas masyarakat di Desa tersebut. Kurangnya sarana
dan prasarana serta sumber daya manusia yang ada di Desa Kalimas juga
menghambat aktivitas masyarakat yang berada di Desa tersebut.
Dari penjelasan tersebut Penulis termotivasi untuk meneliti Desa Kalimas yang
berkaitan dengan bantuan Dana Desa yang akan dijadikan sebagai penelitian
penulisan untuk kegiatan akademik yang sedang penulis lakukan.
Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, disebutkan bahwa
desa mempunyai sumber pendapatan berupa pendapatan asli desa, alokasi anggaran
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bagian dari hasil pajak
daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota, Alokasi Dana Desa yang merupakan
bagian dari dana perimbangan yang diterima oleh kabupaten/kota, bantuan keuangan
dari APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota, hibah dan sumbangan yang tidak
mengikat dari pihak ketiga, serta lain-lain pendapatan desa yang sah.
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN, diperuntukkan bagi desa
yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.Sesuai dengan Undang-undang
Republik Indonesia No 6 tahun 2014 tentang Desa Pasal 78 ayat (1) yang
menyatakan bahwa:Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahtraan
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan
melalui pemenuhan dasar, pembangunan sarana prasarana desa, pengembangan
potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan.
Dana Desa mulai diberlakukan sejak tahun 2015 setelah terbitnya UU Nomor 6
tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang
Dana Desa yang bersumber dari APBN. Namun sebelum adanya anggaran Dana
Desa, disetiap desa sudah menerima Alokasi Dana Desa (ADD) namun jumlahnya
tergolong kecil karena hitungan ADD didapat dari pembagian Dana perimbangan
yang diterima pemerintah daerah kabupaten/kota paling sedikit 10% setelah
dikurangi Dana Alokasi Khusus. Jadi untuk pembangunan fisik belum terlihat
kemajuannya sebab ADD itupula dibagi untuk membiayai operasional, kegiatan non
fisik dan kegiatan fisik. Saat ini pemerintah desa dapat merasakan bantuan keuangan
yaitu ADD, Dana Desa dan Dana bagi Hasil pajak dan Retribusi. Dana Desa
langsung ditransfer pemerintah pusat melalui APBD kabupaten/Kota dan ditransfer
dari pemerintah Kabupaten/Kota ke APB Desa.
Adanya Dana Desa yang dibentuk oleh pemerintah merupakan suatu dorongan
bagi masyarakat di Desa Kalimas untuk lebih melancarkan dan membantu aktivitas
mereka karena Dana Desa yang didapat tersebut salah satunya dimanfaatkan untuk
pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana yang ada di Desa Kalimas yang
merupakan hambatan yang di hadapi masyarakat tersebut.
Sistem realisasi dana desa bermula dari Anggaran Pengeluaran dan Belanja
Negara (APBN), kemudian ditransfer ke kabupaten dan selanjutnya dana tersebut
dikirim ke masing-masing desa, besaran dana yang dikirimkan ke tiap-tiap desa
sesuai dengan rumusan yang telah tercantum di peraturan pemerintah kabupaten.
Tabel 1.2
Jumlah Dusun dan Kepala Keluarga di Desa Kalimas Kecamatan Sungai
Kakap Kabupaten Kubu Raya
Nama Dusun Kepala Keluarga
Dusun Cempaka 511
Dusun Mawar 273
Dusun Melati 295
Dusun Anggrek 196
Dusun Beringin 415
Jumlah 1.690
Sumber: Kantor Kepala Desa Punggur Kecil (Diolah)
Berdasarkan tabel 1.2 jumlah dusun di Desa Kalimas ada 5 Dusun dengan
jumlah Kartu Keluarga (KK) sebanyak 1.690. Jumlah KK terbanyak di Dusun
Cempaka dan jumlah kepala keluarga terendah terdapat di Dusun Anggrek. Dusun
yang terdekat dengan Kantor Desa adalah DusunCempaka dan Dusun terjauh dari
Kantor Desa adalah Dusun Anggrek.
Untuk melihat besaran anggaran Dana Desa yang diberikan pemerintah
Kabupaten kepada pemerintah desadan program apa saja yang dibuat oleh aparatur
Desa Kalimas pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 1.3.
Tabel 1.3
Realisasi Dana Desa di Desa Kalimas Kecamatan Sungai Kakap
tahun 2015 - 2016
Realisasi Dana Desa yang diserap oleh Desa Kalimas dari tahun 2015 dan 2016
mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2015 dana yang diberikan
adalah sebesar Rp.294,733,800 sedangkan di tahun 2016 sebesar Rp.
658,400,000,peningkatan realisasi Dana Desa yang diberikan oleh pemerintah pusat
dapat dimanfaatkan oleh pemerintahan desa untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat Desa Kalimas dari sisi pembangunan sarana dan prasarana serta
pemberdayaannya.
Dengan meningkatnya jumlah dana desa ditahun tersebut akan mempermudah
pemerintah desa untuk melakukan pembangunan fisik maupun pemberdayaan
masyarakat. Seiring bertambahnya pengalokasian dana dari pemerintah
pembangunan desa diharapkan program tersebut dapat berjalan sesuai dengan
kebutuhan pada Desa Kalimas. Hal ini bertujun untuk pembangunan agar desa baik
secara fisik maupun pemberdayaan masyarakat bisa bergerak lebih cepat sehingga
manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat dan dengan begitu akan membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Realisasi dana yang diberikan pemerintah kebupaten terdiri dari dua tahapan,
yaitu tahapan I dan tahapan II, apabila tahapan I sesuai dengan program yang dibuat,
dengan realisasi anggaran yang dimanfaatkan dan digunakan pemerintah desa
mencapai minimal 80%, tanpa adanya masalah yang timbul maka, tahapan II akan
dapat segera dicairkan.
Dari laporan Dana Desa di Desa Kalimas pada tahun 2015 – 2016, realisasi
untuk pembangunan lebih besar dibandingkan dengan pemberdayaan, pembangunan
yang dimaksud adalah pembangunan jalan rabat beton, dan jembatan dan lain
sebagainya. Karena Desa Kalimas merupakan wilayah yang masih memiliki akses
jalan tanah serta masih banyak jalan yang harus diperbaiki dan dibangun untuk dapat
membantu aktivitas masyarakat desa, sehingga dana yang direalisasikan ke
pembangunan menurut pemerintah Desa Kalimas merupakan pilihan yang tepat
untuk membantu aktivitas masyarakat Desa, serta pemerintah Kabupaten sendiri juga
berpesan bahwa realisasi Dana Desa lebih dibesarkan untuk pembangunan
dibandingkan realiasi untuk pemberdayaan demi mencapai kemandirian dan
kesejahteraan desa.
Dalam program Dana Desa ini terdapat sekitar 29 program yang dibuat oleh
pemerintah Desa Kalimas dan program tersebut dapat direalisasikan secara penuh
untuk masyarakat Desa Kalimas demi mencapai kemandirian dan kesejahteraan
desanya. Program yang dibuat pemerintah Desa Kalimas terdiri dari bidang
pembangunan Desa menggunakan Musyawarah Desa atau (MUsDes), sedangkan
untuk bidang pemberdayaan dibuat melalui pemeritah desa sendiri.
Pembentukan program kebijakan pemerintah desa harus diperiksa dan
dikoreksi oleh pemerintah kabupaten agar mengikuti ketentuan yang berlandaskan
hukum dan peraturan yang sudah ditetapkan.Program tersebutharus sesuai dengan
realisasi atau sesuai dengan kebutuhan yang ada dilapangan.Pemerintah desa juga
harus mempertanggungjawabkansemua kendala yang dihadapi apabila realisasi
program tersebut tidak tepat sasaran.Apabila dana desa benar – benar dikelola
dengan baik dan jujur serta dikelola dan dimanfaatkan dengan maksimal maka
program ini akan meningkatkan pelayanan publik di pedesaan serta akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sehingga kesenjangan dikalangan
masyarakat desa bisa teratasi.
Desa Kalimas memiliki banyak adat dan kebudayaan yang beragam,
keberagaman yang dimiliki merupakan penduduk yang sudah lama berada di Desa
Kalimas, untuk melihat jumlah penduduk yang ada di Desa Kalimas dapat dilihat
pada tabel 1.5 sebagai berikut:
Tabel 1.5
Data Penduduk Desa Kalimas Kecamatan Sungai Kakap Tahun 2016
N USIA 0-1 USIA 1-3 USIA 3-7 USIA 7-15 USIA > 15 USIA > 50 KK JLH JLH
O DUSUN LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR PDDK KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 CEMPAKA 19 21 80 67 112 99 147 172 554 556 132 126 458 53 2085 511
2 MAWAR 4 5 23 18 30 31 84 85 301 321 56 59 252 21 1017 273
3 MELATI 14 11 31 40 51 51 107 116 340 347 66 58 279 16 1232 295
4 ANGGREK 3 5 7 10 14 15 38 31 149 162 40 50 189 7 524 196
5 BERINGIN 4 8 31 35 62 82 128 121 445 474 111 107 390 25 1608 415
JLH 44 50 172 170 269 278 504 525 1789 1860 405 400 1568 122 6466 1690
Sumber : Kantor Desa kalimas 2016
9
Dapat disimpulkan bahwa pada tabel 1.5 jumlah penduduk di Desa Kalimas mencapai
6.466 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga mencapai 1.690 KK, secara keseluruhan besarnya
jumlah penduduk di Desa Kalimas yang paling mendominasi adalah di usia produktif yaitu usia
15 tahun ke atas.
Juga dapat diketahui bahwa dari 5 dusun yang ada yang memiliki jumlah penduduk
tertinggi berada di dusun Cempaka mencapai 2.085 jiwa dan jumlah penduduk paling sedikit
berada di dusun Anggrek yang berjumlah 524 , banyak sedikitnya jumlah penduduk yang tidak
merata disebabkan akses jalan di dusun Cempaka lebih baik dibandingkan dusun Anggrek,
lokasi dusun Anggrek berada jauh didalam penjuru Desa Kalimas, sulitnya akses jalan didusun
tersebut, sedikitnya pusat kesehatan, sekolah dan sulitnya mencari sinyal untuk berkomunikasi
serta jauhnya lokasi pasar membuat masyarakat Desa Kalimas enggan untuk tinggal barlama –
lama di dusun Anggrek, bahkan ada masyarakat yang pindah dari dusun Anggrek ke desa lainnya
yang diakibatkan buruknya infrastruktur yang ada di Dusun Anggrek.