Anda di halaman 1dari 9

HIWALAH

( TAKE OVER PEMBIAYAAN )


 Pengertian

bank syariah mengambil alih


Pembiayaan berdasarkan take hutang nasabah di bank
over adalah salah satu bentuk konvensional dengan cara
pelayanan bank syariah dalam memberikan jasa hiwalah atau
membantu masyarakat menggunakan qard
mengalihkan transaksi yangdisesuaikan dengan ada
nonsyariah yang telah berjalan tidaknya unsur bunga dalam
menjadi transaksi yang sesuai hutang nasabah kepada bank
dengan syariah berdasarkan konvensional.
permintaan nasabah. Setelah nasabah melunasi
hiwalah tidak bisa untuk kewajibannya kepada bank
menalangi hutang yang konvesnional transaksi yang
berbasis bunga. terjadi adalah antara nasabah
dengan bank syariah.
Dalam pembiayaan berdasarkantake over ini, bank syariah
mengklasifikasikan hutang kepada bank konvensional menajdi dua macam,
yaitu

hutang pokok plus bunga hutang pokok saja


Pembiayaan berbentuk sindikasi atau nonsindikasi.

Pembiayaan nontake over Maka yang perlu diperhatiakan adalah apakah


berupa sindikasi sindikasinya merupakan korporasi (perusahaan) atau
bukan. Jika ya, maka alur modal awal yang diberikan
masing-masing bank dilebur manjadi satu kesatuan,
sehingga keuntungan dan kerugian menjadi hak dan
tanggung jawab bersama sesuai dengan proporsi
modal masing-masing. Namun jika bukan korporasi,
maka bank tidak mendapat fasilitas pembiayaan.

Maka yang harus diperhatikan oleh bank syariah


Pembiayan take over dalam adalah apakah hutang nasabah hanya terdiri dari
bentuk sindikasi hutang pokok atau hutang pokok plus bunga. Jika
hanya hutang pokok saja maka bank sebaiknya
memberikan jasa hiwalah. Namun jika hutang pokok
plus bunga maka bank syariah
memberikan qard kepada nasabah, sehingga nasabah
dapat melunasi hutangnya di bank konvensional dan
aset tersebut menjadi hak milik nasabah secara penuh
VALUTA ASING ( SHARF)

Pengertian Yang diperdagangkan

Al-Sharf yang secara harfiyah uang, mata uang


berarti penambahan, penukaran, diperdagangkan
penghindaran, atau transaksi jual secara berpasangan
beli. Dengan demikian al- melalui broker atau
Sharf adalah perjanjian jual beli dealer. Valas bersifat
satu valuta dengan valuta interbank.
lainnya. Valas atau al-sharf secara
bebas diartikan sebagai mata
uang yang dikeluarkan dan
digunakan sebagai alat pembayaran
yang sah di negara lain.
pelaku atau subjek dari kegiatan Jenis –jenis valuta asing
valuta asing

1. Transaksi Spot
1. Perusahaan
2. Masyarakat atau 2. Transaksi Forward
Perorangan
3. Bank Umum dan Non 3. Transaksi Swap
Bank
4. Broker atau Perantara 4. Transaksi Option

5. Pemerintah

6. Bank Sentral

7. Spekulator dan arbitrase

Praktek al-sharf hanya terjadi dalam


transaksi jual beli, di mana praktek ini
diperbolehkan dalam Islam berdasarkan
firman Allah QS. al-Baqarah ayat 275
Syarat-Syarat Dan Batasan-
Batasan Al-sharf

a. Serah terima
sebelum iftirak (berpisah)
b. Al-Tamatsul (sama rata)
c. Pembayaran Dengan Tunai
d. Tidak Mengandung
Akad Khiyar Syarat
KARTU KREDIT SYARIAH

Pengertian: Syariah Card adalah kartu yang


berfungsi seperti Kartu Kredit yang
hubungan hukum (berdasarkan sistem
yang sudah ada) antara para pihak
berdasarkan prinsip Syariah
sebagaimana diatur dalam fatwa .

Pihak yang
dimaksudkan
pihak penerbit kartu (mushdir
al-bithaqah), pemegang kartu
(hamil al-bithaqah) dan
penerima kartu (merchant,
tajir atau qabil al-bithaqah).
Akad Yang di Gunakan Dalam 1. Kafalah
Syariah Card 2. Qardh
3. Ijarah

Ketentuan tentang Batasan 1. Tidak menimbulkan riba.


(Dhawabith wa Hudud) Syariah 2. Tidak digunakan untuk transaksi yang
Card tidak sesuai dengan syariah.
3. Tidak mendorong pengeluaran yang
berlebihan (israf), dengan cara antara lain
menetapkan pagu maksimal
pembelanjaan.
4. Pemegang kartu utama harus memiliki
kemampuan finansial untuk melunasi
pada waktunya.
5. Tidak memberikan fasilitas yang
bertentangan dengan syariah
•Iuran keanggotaan (membership fee)
Ketentuan Fee •Merchant fee
•Fee penarikan uang tunai
•Fee Kafalah

Ketentuan Ta'widh dan Denda

•Ta'widh
Penerbit Kartu dapat mengenakan ta'widh, yaitu
ganti rugi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh Penerbit Kartu akibat keterlambatan
pemegang kartu dalam membayar kewajibannya
yang telah jatuh tempo.
•Denda keterlambatan (late charge)
Penerbit kartu dapat mengenakan denda
keterlambatan pembayaran yang akan diakui
seluruhnya sebagai dana sosial.

Anda mungkin juga menyukai