Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Uraian Bab III

1. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dikukuhkan Pada Tanggal 28


Oktober 1928 pada deklarasi hari sumpah pemuda, yang memilki fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dengan digunaka nya bahasa
indonesia dalam Sumpah Pemuda sebagai sebuah identitas Nasional.

2. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dengan masih digunakannya Bahasa
Indonesia sampai sekarang ini. Contohnya saja India, Malaysia, dll yang harus bisa
menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

3. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dengan digunakannya Bahasa


Indonesia dalam berbagai media komunikasi. Misalnya saja Buku, Koran, Acara
pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll.

4. Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai
Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.

Kedudukan Bahasa Indonesia dalam Bahasa Negara

Pada tanggal 25-28 Februari 1975 telah Dikemukakan Kedudukan bahasa Indonesia
sebagai bahasa Negara yaitu :

1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam
naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia
dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun
tulis.

2. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran
yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Cara ini akan sangat
membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu
pengetahuan dan teknolologi (iptek).

3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa


Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada
masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem
administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang
disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
4. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan
dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah
ilmiah maupun media cetak lainnya.

2. Sebagaimana yang telah tercantum dalam deklarasi Bhineka Tunggal Ika bahwa bangsa
Indonesia terdiri dari beragam suku, Ras, Agama, akan tetapi mempunyai identitas yang satu
sebagai bangsa Indonesia. Dengan beragamnya suku tersebut mewakili juga beragamnya bahasa
sebagai bahasa ibu yang mereka gunakan, bahkan dengan keragaman bahasa itu pun masih
terdapat keragaman dialek, maka itu merupakan salah satu faktor yang menjadi keragaman
penggunaan bahasa dalam komunikasi suatu suku atau daerah . Akan tetapi seperti yang telah
dijelaskan pada poin nomor satu bahwa meskipun keragaman bahasa itu tetap ada, kesepakatan
atas penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, bahasa pegantar, bahkan bisa
dikatakan sebagai bahasa penengah, maka hal tersebut bukan menjadi suatu permasalahan yang
krusial, mengingat bahasa Indonesia juga menjadi bidang studi yang tetap tercantum bahkan
sampai tingkat pendidikan tinggi.

Keragaman penggunaan bahasa disebabkan faktor perbedaan suku, dan persebaran


bahasa ibu yang sudah lebih dahulu menjadi alat komunikasi di suatu wilayah bukan malah
menjadi sebuah perbedaan yang berarti memecah belah. Akan tetapi itu merupakan khazanah
keragaman dan kekayaan bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, ratusan suku, ratusan
bahasa daerah dan wujud Negara bangsa yang menyetujui konsep multikulturalisme bukan
dalam arti memunculkan sentimen kedaerahan, akan tetapi tetap ada pemersatu yaitu melalui
bahasa Indoesia sebagai bahasa nasional.

Faktor keragaman penggunaan bahasa dengan setiap suku mewakili bahasa daerah
masing-masing menjadikan bangsa Indonesia dengan konsep Bhineka Tunggal Ika menjadi
identitas keragaman dalam satu identitas bangsa dengan penggunaan bangsa Indonesia sebagai
sesuatu yang tunggal dalam komunikasi antar suku atau penduduk antar wilayah.

3. Bahasa Indonesia bukan lagi sebuah kemungkinan untuk menjadi pemersatu bangsa, akan
tetapi memang sudah menjadi pemersatu bangsa dibuktikan dengan penggunaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan, dalam setiap pertemuan dari berbagai
latar belakang suku, bahasa daerah. Pemersatu bukan berarti mengabaikan eksistensi bahasa
daerah, akan tetapi dalam forum yang terdiri dari beragam suku yang berbeda bahasa daerah, di
situlah bahasa Indonesia berperan sebagai bahasa pemersatu. Pemersatu bangsa dalam tataran
fungsi bahasa Indonesia bukan hanya dalam tataran komunikasi, akan tetapi lebih jauh dalam
bentuk-bentuk bahasa tulis pun termasuk. Salah satunya bentuk publikasi dari sebuah keilmuan
yang ditulis dalam bahasa Indonesia sehingga bisa dinikmati semua kalangan dengan bahasa
yang mudah dipahami.
Bahasa Indonesia sebagai pemersatu dalam konteks social bisa kita pahami melalui
pengukuhan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional dengan tidak mengalienasi eksistensi
bahasa daerah sebagai sebuah keragaman, dan khazanah kekayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia yang tertuang dalam semboyan bangsa Bhineka Tunggal Ika. Jadi, ungkapan pesimis
dengan menyebut bahasa Indonesia memungkinkan sebagai pemersatu sebenarnya sudah
terjawab dengan melihat konteks social saat ini dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai