Kata kunci: FDR, inflasi, jumlah deposito mudharabah 1, 3, dan 6 bulan, nilai
tukar rupiah, tingkat bagi hasil, VECM.
ABSTRACT
FATMA NOVA RIOLA. Factors affecting Mudharabah Deposits on Islamic
Bank and it’s Bussines Unit in Indonesia. Supervised by SRI MULATSIH.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Ilmu Ekonomi
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang, karena atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang Memengaruhi Deposito Mudharabah
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia”. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Ilmu Ekonomi, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi deposito mudharabah bank
umum syariah dan unit usaha syariah di Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang
tua penulis yaitu Ayah Adeza Gunawan dan Ibu Meirida atas segala do’a dan
dukungan yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kelima
adik penulis Adindana Putra, Hamdi Harkando, Reza Adhami, Nadia Izzati dan
Syarwan Hamid yang memberikan dukungan dalam pengerjaan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr Ir Sri Mulatsih, MScAgr selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan, bimbingan, saran, waktu dan motivasi dengan sabar
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Ranti Wiliasih, SPMSi sebagai penguji utama dan bapak Salahuddin
El Ayyubi, LcMA sebagai pemguji dari komisi pendidikan.
3. Dosen, staf dan seluruh civitas akademika Departemen IE FEM IPB yang
memberikn arahan, bimbingan, saran, waktu dan motivasi pada penulis.
4. Teman- teman dari Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan dan
Ilmu Ekonomi Syariah yang telah memberikan saran, masukan dan
bantuan dalam pengerjaan skripsi ini.
5. Keluarga besar Ikatan Mahasiswa Harimau Pasaman (IMHP).
6. Teman-teman kosan green house terutama Qori Syarah Syarofah yang
selalu memberikan dukungan dan motivasi untuk penulis.
7. Roby permanda, SE yang telah memberikan dukungan, motivasi dan
mendengarkan keluh kesah penulis setiap hari.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 4
Manfaat Penelitian 4
Ruang Lingkup Penelitian 4
TINJAUAN PUSTAKA 5
Bank Syariah 5
Dana Pihak Ketiga 5
Deposito Mudharabah 6
Inflasi terhadap Deposito 7
Nilai Tukar Rupiah terhadap Deposito 8
Tingkat Bagi Hasil Deposito mudharabah 9
Likuiditas terhadap Deposito 9
Penelitian Terdahulu 9
Kerangka Penelitian 11
Hipotesis Penelitian 13
METODE PENELITIAN 13
Jenis Dan Sumber Data 13
Metode Pengolahan dan Analisis Data 14
Tahapan Uji Data Time Series 14
Uji Stasioneritas 14
Uji Lag Optimum 14
Uji Stabilitas VAR 14
Uji Kointegrasi 15
Uji Vector Error Correction Model 15
Uji Impuls Respons Function 15
Uji Vector Error Varians Decompotition 15
Perumusan Model Penelitian 16
Variabel dan Definisi Operasional 16
GAMBARAN UMUM 17
Jumlah Deposito mudharabah 1, 3, dan 6 bulan 17
Tingkat Bagi Hasil Deposito 1, 3, dan 6 Bulan 17
Likuiditas 18
Inflasi 19
Nilai Tukar Rupiah 20
HASIL DAN PEMBAHASAN 21
Hasil Uji Data Time Series 21
Uji Stasioneritas Data 21
Uji Lag Optimum 22
Uji Stabilitas VAR 22
Uji Kointegrasi 23
Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Deposito Mudharabah BUS
Dan UUS di Indonesia 23
Analisis Respon Faktor-faktor yang Memengaruhi Deposito Mudharabah
terhadap Guncangan Variabel Ekonomi 27
Respon Jumlah Deposito Mudharabah 1 Bulan terhadap Guncangan
Variabel Ekonomi 27
Respon Jumlah Deposito Mudharabah 3 Bulan terhadap Guncangan
Variabel Ekonomi 28
Respon Jumlah Deposito Mudharabah 6 Bulan terhadap Guncangan
Variabel Ekonomi 30
Persentase Masing-Masing Guncangan Pada Setiap Faktor yang
Memengaruhi Deposito Mudharabah 31
SIMPULAN DAN SARAN 35
Simpulan 35
Saran 35
DAFTAR PUSTAKA 37
LAMPIRAN 39
RIWAYAT HIDUP 57
DAFTAR TABEL
1 Total DPK dan Pembiayaan pada BUS dan UUS di Indonesia 1
2 Jenis dan Sumber Data yang Digunakan dalam Penelitian 13
3 Hasil Uji Stasioneritas pada Level 21
4 Hasil Uji Stasioneritas pada first different 22
5 Hasil Perhitungan Lag Optimum 22
6 Hasil Uji Stabilitas VAR 23
7 Hasil Johansen Cointegration Test 23
8 Hasil Estimasi VECM untuk Deposito Mudharabah 24
DAFTAR GAMBAR
1 Komposisi DPK BUS dan UUS Tahun 2011-2015 2
2 Deposito Mudharabah BUS dan UUS tahun 2012-2016 3
3 Kerangka Pemikiran Penelitian 12
4 Deposito Mudharabah BUS dan UUS tahun 2012-2016 17
5 Perkembangan Tingkat Bagi Hasil Deposito 1, 3, dan 6 Bulan 18
6 Perkembangan Likuiditas (FDR) Januari 2012-Desember 2016 18
7 Pertumbuahan Inflasi Januari 2012-Desember 2016 20
8 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Januari 2012-Desember 2016 20
9 Perbandingan Suku Bunga Deposito dengan Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah tahun 2012-2016 25
10 Hasil IRF Deposito 1 Bulan 28
11 Hasil IRF Deposito 3 Bulan 29
12 Hasil IRF Deposito 6 Bulan 30
13 Hasil FEVD Deposito 1 Bulan 31
14 Hasil FEVD Deposito 3 Bulan 32
15 Hasil FEVD Deposito 6 Bulan 33
DAFTAR LAMPIRAN
1 Lampiran 1 Hasil Uji Stasioneritas Data 39
2 Lampiran 2 Hasil Uji Lag Optimum 43
3 Lampiran 3 Hasil Uji Stabilitas VAR 44
4 Lampiran 4 Hasil Uji Kointegrasi 45
5 Lampiran 5 Hasil Uji VECM 47
6 Lampiran 6 Hasil Uji IRF 51
7 Lampiran 7 Hasil Uji VEFD 54
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tabel 1 Total DPK dan Pembiayaan pada BUS dan UUS di Indonesia
Tahun Total DPK Total pembiayaan FDR (%)
(triliun rupiah) (triliun rupiah)
2012 147.51 147.50 100.00
2013 183.53 184.12 100.32
2014 217.86 199.33 91.50
2015 231.17 212.99 88.03
2016 279.33 248.00 85.99
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2012-2016 (diolah)
tahun 2016 terus menurun menjadi 85.99%. DPK pada bank syariah sangat
dipengaruhi oleh besarnya jumlah deposito mudharabah yang terhimpun, dapat
dilihat pada Gambar 1.
160
135,63 141,33
140
120 107,81
Triliun Rupiah
100
84,73
80 70,81 68,65
63,58
60 57,20
45,07
40 32,60
20 12,01 17,71 18,52 18,65 21,19
0
2011 2012 2013 2014 2015
Periode (tahunan)
Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat bahwa komposisi DPK bank umum syariah
dan unit usaha syariah yang terdiri dari giro wadiah, tabungan wadiah, dan
deposito mudharabah mengalami trend yang meningkat bahwa sejak tahun 2011
deposito mudharabah memberikan komposisi terbesar melebihi 50% terhadap
total DPK.
Perumusan Masalah
Dana pihak ketiga pada BUS dan UUS didominasi oleh deposito
mudharabah. Deposito mudharabah adalah deposito dengan akad antara pemilik
dana dengan bank sebagai pengelola dana untuk memperoleh laba serta dibagi
berdasarkan nisbah yang telah disepakati. Jangka waktu deposito mudharabah
yang ditawarkan oleh BUS dan UUS di Indonesia terdiri dari beberapa jangka
waktu yaitu 1, 3, 6, 12, dan >12 bulan. Jumlah deposito mudharabah yang
dihimpun oleh bank syariah cukup berfluktuatif dan memiliki perbedaan jumlah
yang signifikan antara deposito mudharabah berjangka 1, 3, 6, 12 dan >12 bulan.
Penghimpunan deposito mudharabah 1 bulan pada tahun 2012 sebesar Rp
53.70 triliun, meningkat pada tahun 2013 menjadi Rp 74.75 triliun, kemudian
pada tahun 2014 menurun menjadi Rp 59.11 triliun, meningkat kembali pada
tahun 2015 menjadi Rp 95.82 triliun, hingga pada tahun 2016 meningkat menjadi
Rp 109.42 triliun. Jumlah deposito mudharabah 3 bulan pada tahun 2012 sebesar
Rp 17.65 triliun, pada tahun 2013 meningkat menjadi Rp 19.35 triliun, tahun 2014
meningkat menjadi Rp 26.49 triliun, kemudian pada tahun 2015 menurun menjadi
Rp 23.38 triliun, hingga pada tahun 2016 meningkat menjadi Rp 30.09 triliun.
3
Jumlah deposito mudharabah 6 bulan pada tahun 2012 sebesar Rp 6.42 triliun,
meningkat pada tahun 2013 menjadi Rp 6.65 triliun, kemudian meningkat secara
signifikan pada tahun 2014 menjadi Rp 19.32 triliun, pada tahun 2015 menurun
menjadi Rp 6.10 triliun hingga tahun 2016 meningkat menjadi Rp 9.53 triliun.
Jumlah deposito mudharabah 12 bulan pada tahun 2012 sebesar Rp 6.95 triliun,
meningkat pada tahun 2013 menjadi Rp 7.05 triliun, kemudian menurun pada
tahun 2014 menjadi Rp 5.27 triliun, dan pada tahun 2015 meningkat menjadi Rp
5.35 triliun hingga tahun 2016 meningkat menjadi Rp 6.59 triliun. Jumlah
deposito mudharabah >12 bulan pada tahun 2012 dan 2013 sebesar Rp 0.01
triliun, meningkat pada tahun 2014 menjadi Rp 0.02 triliun, kemudian menurun
kembali pada tahun 2015 menjadi Rp 0.01 triliun, dan pada tahun 2016 meningkat
menjadi Rp 0.02 triliun yang dapat dilihat pada Gambar 2.
130
120 109,42
110
95,82
100
90
Triliun Rupiah
80 74,75
70 59,11
60 53,70
50
40 26,49 30,10
30 23,38
17,65 19,35 19,32
20 6,42 6,65 9,53
5,27 6,10
10 6,95 7,05 6,59
0,01 0,01 5,350,01 0,02
0,02
0
2012 2013 2014 2015 2016
Periode (tahunan)
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
inflasi dan nilai tukar rupiah periode bulan Januari tahun 2012 hingga bulan
Desember tahun 2016. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jumlah deposito mudharabah 1, 3, dan 6 bulan dalam triliun rupiah.
Variabel bebas terdiri dari faktor internal bank berupa tingkat bagi hasil deposito
mudharabah 1, 3, dan 6 bulan dalam bentuk persentase serta likuiditas (FDR)
dalam bentuk persentase. Faktor eksternal berupa inflasi dalam bentuk persentase
dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS dalam satuan Rupiah.
TINJAUAN PUSTAKA
Perbankan Syariah
dana pihak ketiga berasal dari kelompok masyarakat yang mengalami kelebihan
dana, dana pihak ketiga ini terdiri dari: a) Titipan/wadiah, yaitu dana titipan
masyarakat yang dikelola oleh bank. b) Investasi/mudharabah, yaitu dana
masyarakat yang diinvestasikan.
Bank Indonesia mendefinisikan dana pihak ketiga sebagai dana simpanan
atau investasi tidak terikat yang dipercayakan oleh nasabah kepada bank umum
syariah dan atau unit usaha syariah berdasarkan akad wadiah atau mudharabah
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk giro, deposito,
sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
Komponen bank umum syariah dan unit usaha syariah adalah simpanan wadiah
dalam bentuk giro, tabungan dan simpanan wadiah lainnya, serta dana investasi
tidak terikat dalam bentuk tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan dana
investasi tidak terikat lainnya.
Dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional
bank dan ukuran keberhasilan bank apabila mampu membiayai biaya
operasionalnya dengan dana ini.
a. Giro wadiah adalah dana titipan yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan cek dan sarana penarikan lainnya atau dengan
pemindah bukuan.
b. Tabungan wadiah adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dengan syarat-syarat tertentu yang telah disepakati. Dan jika
nasabah menghendaki harus segera dikembalikan oleh bank.
c. Tabungan mudharabah terdiri dari tabungan mudharabah dan tabungan
lain, tabungan mudharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tidak
dapat ditarik menggunakan cek dan giro serta bank sebagai pengelola
diberi kekuasaan penuh dalam mengelola dana tanpa dibatasi oleh
persyaratan apapun.
d. Deposito mudharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dengan syarat-syarat tertentu yang telah disepakati. Bank
sebagai pengelola dana diberikan kebebasan dalam mengelola dana.
Jangka waktu deposito mudharabah dibagi menjadi: 1 bulan, 3 bulan, 6
bulan, 12 bulan dan lebih dari 12 bulan.
Deposito Mudharabah
Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga secara umum,
terus menerus dan dalam waktu yang lama, jika kenaikan harga hanya terjadi pada
satu produk maka tidak disebut sebagai inflasi kecuali kenaikan harga yang
meluas (menyebabkan harga barang lain juga meningkat). Indikator yang
digunakan untuk mengukur inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Ada
tujuh pengelompokkan pengeluaran yang menyebabkan inflasi yaitu:
1. Kelompok Bahan Makanan.
2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau.
3. Kelompok Perumahan.
4. Kelompok Sandang.
5. Kelompok Kesehatan.
6. Kelompok Pendidikan dan Olah Raga.
7. Kelompok Transportasi dan Komunikasi.
Apabila terjadi kenaikan harga barang dan jasa secara terus-menerus dan
menyeluruh maka biaya akan kebutuhan hidup akan meningkat sehingga
mengurangi proporsi simpanan. Mankiw (2007) menyatakan bahwa menurut
pandangan masyarakat awam pada umumnya inflasi adalah masalah sosial karena
8
perubahan tingkat harga yang berkaitan dengan perubahan daya beli atau nilai
uang. Jika tingkat harga naik, maka daya beli masyarakat akan turun, sementara
alokasi dana untuk konsumsi akan meningkat. Kondisi ini akan menyebabkan
alokasi dana investasi yang menurun. Sama halnya dengan tabungan rumah
tangga atau swasta sebagai jumlah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi
pajak dan konsumsi mereka. Maka inflasi yang tinggi akan menyebabkan
masyarakat menarik sisa dana yang mereka simpan dan mengalokasikannya
kepada konsumsi.
Nilai tukar rupiah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai tukar
IDR-USD (Rupiah terhadap Dollar). Nilai tukar rupiah terhadap dollar berarti
bahwa berapa rupiah yang dibutuhkan untuk dapat ditukarkan dengan 1 dollar AS.
Nilai tukar nominal adalah suatu nilai dimana seseorang dapat memperdagangkan
mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Sebagaimana halnya
indeks harga konsumen menyatukan harga-harga dalam perekonomian menjadi
satu ukuran, nilai tukar juga ukuran tunggal pada mata uang internasional.
Mankiw (2007) menyatakan bahwa kurs nominal ditentukan oleh kurs riil dan
tingkat harga di dua Negara, dengan asumsi yang lain sama. Tingkat inflasi yang
tinggi akan menyebabkan depresiasi mata uang.
Menurut Pratiwi dan Lukmana (2015) menyatakan bahwa salah satu faktor
makro yang memengaruhi DPK adalah nilai tukar rupiah. Pada prinsipnya
depresiasi IDR terhadap USD dapat menyebabkan capital outflow atau pelarian
modal masyarakat keluar negeri karena ekspektasi return investasi dalam IDR
dianggap lebih rendah. Sedangkan pada sudut pandang nasabah pembiayaan,
depresiasi IDR terhadap USD akan meningkatkan biaya produksi akibat kenaikan
bahan baku terutama yang menggunakan bahan baku impor. Akibatnya
perusahaan akan cenderung menarik deposito mereka dengan return rendah untuk
menambah modalnya.
Muttaqiena (2014) menyatakan bahwa dampak pelemahan nilai tukar
rupiah bagi perusahaan maupun individu adalah:
1. Nilai gaji dalam Dolar AS meningkat, kiriman para TKI dalam bentuk
Dolar AS atau mata uang asing lain untuk keluarga akan meningkat.
2. Meningkatnya daya saing produk Indonesia di luar negeri, karena harga
produk Indonesia akan makin murah di luar negeri dan meningkatkan
pangsa pasar sehingga perusahaan yang berorientasi ekspor akan
menerima pembayaran dalam bentuk Dollar AS dan nilai semakin tinggi
seiring melemahnya nilai Rupiah.
3. Harga barang impor naik, hal ini berdampak positif bagi jenis barang
konsumsi dimana masyarakat akan membeli produk lokal karena harga
yang lebih murah. Akan tetapi bagi industri yang berbahan baku impor
akan hal ini akan buruk sekali.
4. Beban hutang Negara dan swasta akan makin berat jika hutang dalam
bentuk Dollar AS.
9
Bank syariah sebagai perantara antara pihak yang kelebihan dana dan
pihak yang kekurangan dana menawarkan tingkat bagi hasil (nisbah) bagi pihak
yang mempercayakan dananya dikelola oleh mudharib. Tingkat bagi hasil
(nisbah) didasarkan pada pendapatan yang didapat oleh bank. Semakin tinggi
tingkat bagi hasil deposito yang ditawarkan oleh bank syariah maka akan semakin
tinggi deposito mudharabah yang dihimpun oleh bank syariah, jika tingkat bagi
hasilnya rendah maka masyarakat akan cenderung untuk mengalihkan dananya
kepada yang memberikan keuntungan lebih besar. Dalam penelitian ini
menggunakan equivalent rate/tingkat bagi hasil untuk keseluruhan dana berupa
persentase perolehan bagi hasil untuk pemilik dana deposito mudharabah yang
diperoleh dari data Statistik Perbankan Syariah.
Penelitian Terdahulu
Model (VECM), Impulse Response Function (IRF) dan Forecast Error Variance
Decompesition (FEVD). Proses pengolahan menggunakan Software Eviews 6.0
dan Microsoft Excel 2013. Hasil analisis VECM dalam jangka pendek kecuali
deposito mudharabah 1 bulan sensitif terhadap perubahan variabel makroekonomi.
PDB rill berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketiga jangka waktu, hasil
analisis FEVD menunjukkan PDB rill berkontribusi besar dalam mempengaruhi
deposito mudharabah 1 bulan sedangkan inflasi berkontribusi mempengaruhi
deposito mudharabah 3 bulan dan variabel nilai tukar berkontribusi dalam
mempengaruhi jumlah deposito 6 bulan.
Ruslizar dan Rahmawaty (2016) melakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh tingkat bagi hasil deposito mudharabah, financing to
deposit ratio dan suku bunga deposito terhadap pertumbuhan deposito
mudharabah pada bank umum syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan
metode analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan data bulanan
dari tahun 2012 hingga 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari tahun
2012 sampai tahun 2014, tingkat bagi hasil deposito mudharabah, financing to
deposit ratio, dan suku bunga deposito secara simultan berpengaruh terhadap
pertumbuhan deposito mudharabah. Secara parsial tingkat bagi hasil deposito
mudharabah berpengaruh positif terhadap pertumbuhan deposito mudharabah.
Kerangka Pemikiran
Menghimpun dana
Deposito
Implikasi kebijakan
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Jenis Dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa
data deret waktu (time series) bulanan tahun 2012 bulan Januari hingga tahun
2016 bulan Desember dari seluruh Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha
Syariah (UUS) yang ada di Indonesia. Data sekunder diperoleh dari berbagai
sumber yaitu jumlah deposito mudharabah, tingkat bagi hasil deposito
mudharabah, dan FDR diperoleh dari laporan keuangan Statistik Perbankan
Syariah (SPS) pada website Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sedangkan data inflasi
dan nilai tukar rupiah diperoleh dari website resmi Badan Pusat Statistik (BPS)
dan studi literatur lainnya. Data sekunder yang digunakan diuraikan pada Tabel 2.
Inflasi % BPS
Nilai tukar IDR-USD Rupiah -Dollar AS BPS
14
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan
kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan faktor-faktor
yang memengaruhi deposito mudharabah pada BUS dan UUS di Indonesia.
Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi deposito mudharabah 1, 3, dan 6 bulan dan menganalisis respon
jumlah deposito mudharabah 1, 3, dan 6 bulan terhadap guncangan faktor
ekonomi.
Proses pengolahan data menggunakan software Eviews 8 dan Microsoft
Excel 2010. Metode analisis kuantitatif terdiri dari Vector Error Correction Model
(VECM), Impulse Response Function (IRF) dan Forecast Error Variance
Decompetition (FEVD).
Uji Kointegrasi
Uji kointegrasi pertama kali diperkenalkan oleh Engle dan Granger pada
tahun 1987 sebagai kombinasi dari dua atau lebih variabel yang tidak stasioner
akan menghasilkan variabel yang stasioner (Firdaus 2011). Uji kointegrasi
dilakukan untuk melihat apakah variabel-variabel yang tidak stasioner memiliki
hubungan kointegrasi atau tidak. Variabel yang terkointgrasi akan menghasilkan
hubungan keseimbangan jangka panjang antar variabel.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan uji kointegrasi,
seperti Engle-Grager Cointegration Test, Johansen Cointegration Test, dan
Regression Durbin-Watson Test. Model yang memiliki hubungan kointegrasi
adalah dengan nilai trace statistic yang lebih besar dari nilai kritis 5%.
+ ∑ +
Di mana:
vektor yang berisi variabel yang dianalisis dalam penelitian
= vektor intercept
vektor koefisien regresi
t = time trend
mengandung persamaan kointegrasi jangka panjang
dalam model VAR/VECM. Dalam metode ini dapat dilihat kekuatan dan
kelemahan masing-masing variabel memengaruhi variabel lain dalam kurun
waktu panjang. FEVD merinci ragam dari peramalan galat menjadi komponen-
komponen yang dapat dihubungkan dengan setiap variabel endogen dalam model.
Besar perbedaan antara error variance sebelum dan sesudah terjadinya shock
yang berasal dari dirinya sendiri maupun dari variabel lain dapat dilihat dengan
menghitung persentase kuadrat prediksi galat k-tahap ke depan dari sebuah
variabel akibat inovasi dalam variabel-variabel lain. Jadi melalui FEVD dapat
diketahui secara pasti faktor-faktor yang memengaruhi fluktuasi dalam variabel
tertentu.
Keterangan:
DMt = jumlah deposito mudharabah (triliun rupiah)
TBHt = tingkat bagi hasil deposito berjangka (%)
FDR = tingkat likuiditas (%)
INFLS = tingkat inflasi (%)
NT = nilai tukar USD-IDR (rupiah)
t = jangka waktu 1, 3, dan 6 bulan
Ln = logaritma natural
GAMBARAN UMUM
80
70
60 DM1
50
40 DM3
30 DM6
20
10
0
May-14
May-12
May-13
May-15
May-16
Jan-12
Jan-13
Jan-14
Jan-15
Jan-16
Sep-12
Sep-13
Sep-14
Sep-15
15
14
13
12
11
10
Persen (%)
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Apr-12
Apr-13
Jan-14
Apr-14
Apr-15
Apr-16
Oct-12
Oct-13
Oct-14
Oct-15
Oct-16
Jan-12
Jan-13
Jan-15
Jan-16
Jul-12
Jul-13
Jul-14
Jul-15
Jul-16
Periode
hingga bulan Desember 2015 nilai FDR menurun dan pada bulan Januari 2015
hingga Desember 2016 cenderung menurun dengan rata-rata sebesar 88.00%.
120
100
80
Persen (%)
60
40
20
Apr-15
Oct-15
Apr-12
Oct-12
Apr-13
Oct-13
Apr-14
Oct-14
Apr-16
Oct-16
Jan-12
Jan-13
Jan-14
Jan-15
Jul-15
Jan-16
Jul-12
Jul-13
Jul-14
Jul-16
Periode
Tingkat Inflasi
Inflasi merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat memengaruhi
deposito mudharabah. Tingkat inflasi menunjukkan perubahan harga secara
umum dalam bentuk persentase. Inflasi dapat digunakan untuk mengukur
kesejahteraan masyarakat dengan melihat daya beli masyarakat. Kenaikan inflasi
yang disertai dengan kenaikan pendapatan maka inflasi tidak akan berpengaruh
terhadap daya beli masyarakat akan tetapi apabila tidak disertai peningkatan
pendapatan maka alokasi dana berlebih untuk deposito akan menurun. Pada
Gambar 6 dapat dilihat bahwa tingkat inflasi yang terjadi sangat berfluktuatif
setiap bulannya. Pada bulan Januari 2012 tingkat inflasi sebesar 3.65% kemudian
terus meningkat hingga mencapai angka tertingggi 8.79% pada bulan Agustus
tahun 2013. Inflasi mengalami kenaikan dan penurunan yang terus terjadi hingga
bulan Desember tahun 2016 tingkat inflasi sebesar 3.02% yang dapat dilihat pada
Gambar 7.
20
10
9
8
7
Persen (%)
6
5
4
3
2
1
0
Jan-12
Jan-13
Jan-14
Jan-15
Jan-16
Apr-12
Apr-13
Apr-14
Apr-15
Apr-16
Oct-12
Oct-13
Oct-14
Oct-15
Oct-16
Jul-12
Jul-13
Jul-14
Jul-15
Jul-16
Periode (bulanan)
8000
6000
4000
2000
0
May-16
Jan-12
May-12
May-13
May-14
May-15
Jan-13
Jan-14
Jan-15
Jan-16
Sep-12
Sep-13
Sep-14
Sep-15
Sep-16
Periode (bulanan)
Sumber: Badan Pusat Statistik 2012-2016 (diolah)
Gambar 8 Perkembangan nilai tukar rupiah Januari 2012-Desember 2016
Nilai tukar rupiah bulan Januari 2012 hingga bulan April 2013 cukup
stabil berkisar antara Rp 9 000 – Rp 9 700. Terus mengalami depresiasi hingga
pada akhir tahun 2014 nilai rupiah berada pada nilai Rp 12 000, terus melemah
hingga depresiasi tertinggi terjadi pada bulan September tahun 2015 dengan nilai
Rp 14 657. Kemudian pada bulan Oktober 2015 menguat kembali dengan nilai Rp
13 639, hingga bulan Desember 2016 mencapai nilai Rp 13 600.
21
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa hasil uji stasioneritas pada first
difference menunjukkan semua faktor menghasilkan ADF statistik yang lebih
kecil secara aktual dari pada Mac Kinnon test critical value yang berarti bahwa
faktor-faktor tersebut tidak memiliki akar unit dan stasioner pada first difference.
22
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa hasil pengujian stabilitas VAR pada
masing-masing jenis deposito mudharabah. Hasil pengujian menunjukkan kisaran
nilai modulus kurang dari satu bagi ketiga jenis deposito mudharabah. Hal ini
menunjukkan bahwa ketiga model VAR dalam penelitian ini bersifat stabil dan
hasil analisa IRF dan FEVD dapat dianggap stabil.
Uji Kointegrasi
Kointegrasi merepresentasikan hubungan keseimbangan jangka panjang.
Uji kointegrasi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Johansen dengan
membandingkan trace statistic dengan nilai kritis 5%. Jika nilai trace statistic
lebih besar dibandingkan nilai kritisnya maka terdapat kointegrasi dalam sistem
persamaan tersebut.
sektor riil. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis awal tetapi menjawab
pertanyaan kenapa jumlah deposito mudharabah 3 dan 6 bulan lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah deposito mudharabah 1 bulan. Tingkat bagi hasil
yang lebih tinggi untuk deposito jangka waktu yang lebih panjang yang
ditawarkan oleh bank syariah masih belum bisa menarik nasabah dari bank
konvensional terutama bagi nasabah yang mengutamakan return yang tinggi,
karena bunga yang ditawarkan oleh bank konvensional pada periode penelitian ini
cukup tinggi dibandingkan dengan tingkat bagi hasil, dapat dilihat pada Gambar 9.
Deposito 3 Bulan
12 10,58
10,02
10 9,33
8,38 8,1 8,1
7,8
8
Persen (%)
6,17 6,36
5,9
6
0
2012 2013 2014 2015 2016
Periode (tahunan)
Deposito 6 Bulan
12 10,95
9,86 9,46
10 8,43
6,76 7,7 7,34
Persen (%)
8 6,82 6,38
6,04
6
4
2
0
2012 2013 2014 2015 2016
Periode (tahunan)
Sumber: Statistik Perbankan Syariah dan Statistik Perbankan Indonesia tahun 2012-2016
Gambar 9 Perbandingan Suku Bunga Deposito dengan Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah tahun 2012-2016.
Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 hingga 2013 tingkat
bagi hasil deposito mudharabah 3 dan 6 bulan memiliki persentase yang lebih
tinggi dari pada tingkat suku bunga deposito berjangka 3 dan 6 bulan. Akan tetapi
pada tahun berikutnya yaitu tahun 2014 hingga tahun 2016 tingkat bagi hasil
deposito mudharabah 3 dan 6 bulan memiliki persentase yang lebih rendah dari
pada tingkat suku bunga deposito berjangka 3 dan 6 bulan dengan selisih lebih
dari 2%. Salah satu faktor lain dari faktor yang digunakan dalam penelitian ini
yang berpengaruh terhadap depsoito mudharabah suku bunga deposito bank
konvensional.
26
.12 .12
.08 .08
.04 .04
.00 .00
-.04 -.04
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
.12 .12
.08 .08
.04 .04
.00 .00
-.04 -.04
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
.12
.08
.04
.00
-.04
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
keseimbangan terhadap guncangan tingkat bagi hasil pada periode ke-3 sebesar
0.0474%.
Response to Cholesky One S.D. Innovations
Response of LDM3 to LDM3 Response of LDM3 to TBH3
.12 .12
.08 .08
.04 .04
.00 .00
-.04 -.04
-.08 -.08
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
.08 .08
.04 .04
.00 .00
-.04 -.04
-.08 -.08
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
.08
.04
.00
-.04
-.08
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
.2 .2
.1 .1
.0 .0
-.1 -.1
-.2 -.2
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
.2 .2
.1 .1
.0 .0
-.1 -.1
-.2 -.2
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
.2
.1
.0
-.1
-.2
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
dan berhasil mencapai titik keseimbangan terhadap guncangan FDR pada periode
ke-14 sebesar 0.0961%.
Guncangan faktor inflasi sebesar satu standar deviasi belum mampu
merespon pada periode pertama. Respon mulai diberikan pada periode ke-2
sebesar 0.0528% dengan arah negatif berlangsung hingga akhir periode. Berhasil
mencapai titik keseimbangan pada periode ke-11 dengan nilai sebesar 0.0980%.
Guncangan variabel nilai tukar sebesar satu standar deviasi belum mampu
merespon pada periode pertama. Respon mulai diberikan pada periode ke-2
sebesar 0.0689% dengan arah positif berlangsung hingga akhir periode. Berhasil
mencapai titik keseimbangan pada periode ke-5 dengan nilai sebesar 0.0665%.
100
98
96
94
92
90
88
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
mudharabah akan tetapi masih dipengaruhi faktor itu sendiri sebesar 94.1572%,
tingkat bagi hasil 1 bulan sebesar 0.0331%, FDR sebesar 3.0805%, tingkat inflasi
sebesar 0.3175%, dan nilai tukar rupiah sebesar 2.4114%. Periode berikutnya
terjadi peningkatan dan penurunan pengaruh faktor lain terhadap deposito
mudharabah 1 bulan. Pada periode ke-50 kontribusi masing-masing faktor
mengalami perubahan terhadap deposito mudharabah 1 bulan. Pengaruh deposito
mudharabah 1 bulan terhadap deposito itu sendiri turun menjadi 89.6099%.
Faktor tingkat bagi hasil 1 bulan meningkat menjadi 0.3066%, FDR menurun
menjadi 1.9361%, inflasi menurun menjadi 0.0493%, dan nilai tukar rupiah
meningkat menjadi 8.0984%. Faktor paling berpengaruh terhadap deposito
mudharabah 1 bulan adalah deposito mudharabah itu sendiri selain itu faktor lain
yang membentuk keragaman paling besar secara berturut-turut adalah nilai tukar
rupiah, FDR, tingkat bagi hasil deposito 1 bulan, dan inflasi.
Nilai tukar rupiah dalam 50 bulan berikutnya akan memberikan pengaruh
paling besar terhadap keputusan nasabah dalam mendepositokan dananya pada
deposito mudharabah 1 bulan. Hal ini disebabkan oleh deposito mudharabah 1
bulan rentan terhadap perubahan nilai tukar rupiah. Apabila nilai tukar Rupiah
melemah (terdepresiasi) terhadap Dollar AS, maka daya beli masyarakat akan
menurun disebabkan oleh peningkatan harga-harga, karena bahan baku produksi
yang meningkat. Hal ini akan berdampak pada nasabah korporasi yang akan
menarik dananya pada bank syariah untuk mengatasi modal yang meningkat
karena meningkatnya harga bahan baku.
100
90
80
70
60
50
40
30
20
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
100
90
80
70
60
50
40
30
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.seputarforex.com/artikel/rupiah/lihat.php?id=215463&title=be
ragam_dampak_kurs_rupiah_melemah
[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
21 Tahun 2008. [Internet]. [Diunduh 2016 Oktober 22]. Tersedia pada:
http://www.ojk.go.id/id/regulasi/Pages/UU-Republik-Indonesia-Nomor-
21-Tahun-2008-tentang-Perbankan-Syariah.aspx.
[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 1998. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 1998. [Internet]. [Diunduh 2016 Oktober 22]. Tersedia pada:
http://www.ojk.go.id/waspada-investasi/id/regulasi/Pages/Undang-
Undang-Nomor-7-Tahun-1992-tentang-Perbankan-Sebagaimana-Diubah-
dengan-Undang-Undang-Nomor-10-Tahun-1998.aspx.
[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2012. Statistik Perbankan Syariah Desember
2012. [internet]. [diunduh 2017 Januari 30]. Tersedia pada:
http://www.ojk.go.id/
[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2013. Statistik Perbankan Syariah Desember 2013.
[internet]. [diunduh 2017 Januari 30]. Tersedia pada: http://www.ojk.go.id/
[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Statistik Perbankan Syariah Desember 2014.
[internet]. [diunduh 2017 Januari 30]. Tersedia pada: http://www.ojk.go.id/
[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Statistik Perbankan Syariah Desember 2015.
[internet]. [diunduh 2017 Januari 30]. Tersedia pada: http://www.ojk.go.id/
[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Statistik Perbankan Syariah Desember 2016.
[internet]. [diunduh 2017 Januari 30]. Tersedia pada: http://www.ojk.go.id/
Ruslizar, Rahmawaty. 2016. Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah,
Financing To Deposit Ratio dan Suku Bunga Deposito terhadap
Pertumbuhan Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di
Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi. 1(2): 84-90.
Rofi’i. 2014. Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Deposito Bank Umum, Imbal
Bagi Hasil Dan Pendapatan Nasional (PDB), Terhadap Deposito
Mudharabah BCA Syariah periode Mei 2010-Oktober 2013 [Skripsi].
Yogyakarta (ID): Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Syafi’ie A. 2015. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Jumlah Deposito
Mudharabah: Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia [Skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
39
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Uji Stasioneritas Data
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
Tingkat Inflasi
Null Hypothesis: INFLS has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
Likuiditas (FDR)
Null Hypothesis: FDR has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
Deposito 1 bulan
VAR Lag Order Selection Criteria
Endogenous variables: LDM1 TBH1 FDR INFLS LNT
Exogenous variables: C
Date: 03/14/17 Time: 09:16
Sample: 2012M01 2016M12
Included observations: 55
Deposito 3 bulan
VAR Lag Order Selection Criteria
Endogenous variables: LDM3 TBH3 FDR INFLS LNT
Exogenous variables: C
Date: 03/14/17 Time: 09:42
Sample: 2012M01 2016M12
Included observations: 55
44
Deposito 6 bulan
VAR Lag Order Selection Criteria
Endogenous variables: LDM6 TBH6 FDR INFLS LNT
Exogenous variables: C
Date: 03/14/17 Time: 09:52
Sample: 2012M01 2016M12
Included observations: 55
Deposito 1 Bulan
Roots of Characteristic Polynomial
Endogenous variables: LDM1 TBH1 FDR INFLS LNT
Exogenous variables: C
Lag specification: 1 2
Date: 03/14/17 Time: 09:21
Root Modulus
Deposito 3 Bulan
Roots of Characteristic Polynomial
Endogenous variables: LDM3 TBH3 FDR INFLS LNT
Exogenous variables: C
Lag specification: 1 2
Date: 03/14/17 Time: 09:43
Root Modulus
0.959374 0.959374
0.914147 0.914147
0.798388 - 0.244242i 0.834912
0.798388 + 0.244242i 0.834912
0.387864 - 0.398297i 0.555949
0.387864 + 0.398297i 0.555949
-0.388728 0.388728
-0.220959 - 0.255646i 0.337901
-0.220959 + 0.255646i 0.337901
0.090998 0.090998
Deposito 6 Bulan
Roots of Characteristic Polynomial
Endogenous variables: LDM6 TBH6 FDR INFLS LNT
Exogenous variables: C
Lag specification: 1 2
Date: 03/14/17 Time: 09:53
Root Modulus
Deposito 1 bulan
Date: 03/14/17 Time: 09:22
Sample (adjusted): 2012M03 2016M12
Included observations: 58 after adjustments
Trend assumption: Linear deterministic trend
Series: LDM1 TBH1 FDR INFLS LNT
Lags interval (in first differences): 1 to 1
Deposito 3 bulan
Date: 03/14/17 Time: 09:44
Sample (adjusted): 2012M03 2016M12
Included observations: 58 after adjustments
Trend assumption: Linear deterministic trend
Series: LDM3 TBH3 FDR INFLS LNT
Lags interval (in first differences): 1 to 1
Deposito 6 bulan
Date: 03/14/17 Time: 09:53
Sample (adjusted): 2012M03 2016M12
Included observations: 58 after adjustments
Trend assumption: Linear deterministic trend
Series: LDM6 TBH6 FDR INFLS LNT
Lags interval (in first differences): 1 to 1
Deposito 1 bulan
Vector Error Correction Estimates
Date: 03/14/17 Time: 10:05
Sample (adjusted): 2012M03 2016M12
Included observations: 58 after adjustments
Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]
LDM1(-1) 1.000000
TBH1(-1) 0.023801
(0.01649)
[ 1.44314]
FDR(-1) -0.029448
(0.00841)
[-3.50085]
INFLS(-1) 0.060202
(0.02501)
[ 2.40738]
LNT(-1) -3.392849
(0.34802)
[-9.74907]
C 2.133263
Deposito 3 bulan
Vector Error Correction Estimates
Date: 03/03/17 Time: 15:27
Sample (adjusted): 2012M03 2016M12
Included observations: 58 after adjustments
Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]
LDM3(-1) 1.000000
TBH3(-1) 0.186645
(0.03582)
[ 5.21090]
FDR(-1) -0.038885
(0.00931)
[-4.17740]
INFLS(-1) 0.025983
(0.02951)
[ 0.88037]
LNT(-1) -3.158561
(0.38285)
[-8.25007]
C 1.206693
Deposito 6 bulan
Vector Error Correction Estimates
Date: 03/03/17 Time: 16:03
Sample (adjusted): 2012M03 2016M12
Included observations: 58 after adjustments
Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]
LDM6(-1) 1.000000
TBH6(-1) 0.327382
(0.09027)
[ 3.62671]
FDR(-1) -0.125821
(0.02662)
[-4.72665]
INFLS(-1) 0.191095
(0.08037)
50
[ 2.37769]
LNT(-1) -5.301357
(1.06321)
[-4.98617]
C 28.71624
Deposito 1 Bulan
Period LDM1 TBH1 FDR INFLS LNT
Deposito 3 Bulan
Deposito 6 Bulan
Deposito 1 Bulan
Deposito 3 Bulan
Period S.E. LDM3 TBH3 FDR INFLS LNT
Deposito 6 Bulan
Period S.E. LDM6 TBH6 FDR INFLS LNT
RIWAYAT HIDUP