PENDAHULUAN
Di tinjau dari ketersediaan prasarana drainase kota yang ada saat ini,
terdapat indikasi bahwa tingkat kebutuhan sudah jauh diatas tingkat
penyediaan, utamanya untuk kota-kota yang sedang pesat mengalami proses
pembangunan.
KRITERIA PERENCANAAN
3. Kriteria Hidrologi
5. Kriteria Struktur.
- Cross Section
a) Normal
Xtr = x + k. Sd
∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖 − x )
2
Sd =√
𝑛−1
n = Jumlah data
PUH PELUANG KT
1.0014 0.999 -3.05
1.005 0.995 -2.58
1.01 0.99 -2.33
1.05 0.95 -1.64
1.11 09 -1.28
1.25 08 -0.84
1.33 0.75 -0.67
1.43 0.7 -0.52
1.67 0.6 -0.25
2 0.5 0
2.5 0.4 0.25
3.33 0.3 0.52
4 0.25 0.67
5 0.2 0.84
10 0.1 1.28
20 0.05 1.64
50 0.02 2.05
100 0.01 2.33
200 0.005 2.58
500 0.002 2.88
1000 0.001 3.09
b) Log Normal
∑𝑛
𝑖=1(𝐿𝑜𝑔 𝑥𝑖 −𝐿𝑜𝑔 x )
2
Sx = √
𝑛−1
𝑛 ∑𝑛
𝑖=1(𝐿𝑜𝑔 𝑥𝑖 −log ẍ)
3
G = (𝑛−1)(𝑛−2)𝑆𝑥 3
d) Weduwen
𝑅 𝑀𝑎𝑘𝑠 𝐼𝐼
RT = Mn 𝑀𝑃
a. Formula Talbot
a
I
t b
dimana :
(i)(it ) ( N )(i 2 t )
b
N (i 2 ) (i)(i)
b. Formula Sherman
a
I
tn
dimana :
c. Formula Ishiguro
a
I
t b
dimana :
(i t )(i 2 ) (i t )(i )
a
N (i 2 ) (i )(i )
(i )(i t ) N (i 2 t )
b
N (i 2 ) (i )(i )
2/3
R24 24
I
24 t
Metropolitan 1–2 2– 5 5 – 10 10 – 25
Kota Sangat 1 1 -
Kecil
Rumus
Xtr = x + k. Sd
∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖 − x )
2
Sd =√
𝑛−1
dimana :
n = Jumlah data
Sd = Standart deviasi
∑𝑛
𝑖=1(𝐿𝑜𝑔 𝑥𝑖 −𝐿𝑜𝑔 x )
2
Sx = √
𝑛−1
dimana :
Sd = Standart deviasi
Rumus :
∑𝑛
𝑖=1(𝐿𝑜𝑔 𝑥𝑖 −𝐿𝑜𝑔 x )
2
Sx = √
𝑛−1
𝑛 ∑𝑛
𝑖=1(𝐿𝑜𝑔 𝑥𝑖 −log ẍ)
3
G = (𝑛−1)(𝑛−2)𝑆𝑥 3
dimana :
n = Jumlah data
Sx = Standart deviasi
Rumus :
Rmaks II
Rn = Mn.
Mp
dimana:
Qhujan = 0,278 . C. I A
Qlimbah = Pa.Qb.Kp.A
Q = Qhujan + Qlimbah
Dimana :
tc = to + td (menit)
Dimana :
1
td = 𝑥 L1/V
3600
Dimana:
𝐿𝑜 0.77
t0 = 0.0195 x ( )
√𝑆0
dimana :
Dimana :
Ditinjau
2.4 Kriteria Hidrolika Saluran dan Bangunan
- Tanah 0,025
Gambar 2.1
2
B = ℎ
√3
3
A = ℎ2
√3
6
P = ℎ
√3
R = h/2
4
T = ℎ
√3
W = 30% h
𝑄
A =𝑉
𝑏
h = 2
3√3
P = b + 2h
W = 30% h
ℎ
R =2
ℇ 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑥 (𝑉𝑠𝑎𝑙−𝑉𝑔𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔)2
hf1 =
2 𝑥 9.81
Waktu dalam pengerjaan laporan mulai bulan Maret 2018 sampai dengan bulan
Juli 2018 yang termaksud didalamnya pengambilan soal tugas besar..
1. perhitungan data curah hujan yang hilang, yaitu untuk dapat mengetahui
data hujan yang hilang pada waktu tertentu.
2. Perhitungan uji konsistensi dilakukan untuk mengetahui konsistensi data
pada daerah tersebut.
3. Perhitungan curah hujan area, yaitu dengan menggunakan metode
aritmatika dengan membandingkan tiga stasiun yang ada sehingga didapat
curah hujan area.
4. Perhitungan curah hujan rencana dengan periode ulang (T) = 2, 5, 10, 15,
20, 25 dan 50 tahun, yaitu dengan menggunakan beberapa metode yaitu
pengukuran disperse normal, log normal, Log person type III
5. Analisis probabilitas yaitu dengan mengurutkan data terbesar hingga
terkecil, penggambaran posisi (ploting position), memakai distribusi
normal,log normal, log person type III.
6. Analisis frekuensi distribusi curah hujan rencana, yaitu memakai analisi
distribusi normal,distribusi log normal,distribusi log person type III.
7. Melakukan uji kesesuain dengan metode chi kuadrat dan metode
smirnov-kotmogorof (secara analitis) dengan memakai distribusi
normal,distribusi log person type III, dan distribusi log normal.
8. Perhitungan intensitas curah hujan, dengan menggunakan rumus
DR.Mononobe, dengan priode ulang 2 Tahun, 5 Tahun, 10 Tahun, 15
Tahun, 20 Tahun, 25 Tahun dan 50 Tahun.
9. Perhitungan debit rencana saluran
10. Perhitungan dimensi saluran.
11. Merencanakan rencana anggaran biaya (RAB)
12. Membuat gambar rencana saluran berdasarkan data yang didapatkan dari
perhitungan sebelumnya.