Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
sebagaimana dirumuskan dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3, bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan telah menetapkan delapan standar nasional
pendidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut di atas merupakan acuan dan sebagai
kriteria dalam menetapkan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.
Sebagai salah satu rumpun ilmu yang digunakan untuk mengukur kemajuan pendidikan
suatu negara, pemahaman peserta didik suatu negara terhadap IPA dibandingkan secara rutin
sebagai mana dilakukan melalui TIMSS (the Trends in International Mathematics and Science
Study) dan PISA (Program for International Student Assessment). Melalui penilaian
internasional seperti ini kita bisa mengetahui kualitas pembelajaran IPA dibandingkan dengan
negara lain. Materi IPA pada Kurikulum 2013 ini telah disesuaikan dengan tuntutan penguasaan
materi IPA menurut TIMSS dan PISA.
Sesuai dengan konsep Kurikulum 2013, karya ilmiah ini disusun mengacu pada
pembelajaran IPA secara terpadu dan utuh, sehingga setiap pengetahuan yang diajarkan,
pembelajarannya harus dilanjutkan sampai membuat siswa terampil dalam menyajikan
pengetahuan yang dikuasainya secara konkret dan abstrak, dan bersikap sebagai makhluk yang
mensyukuri anugerah alam semesta yang dikaruniakan kepadanya melalui pemanfaatan yang
bertanggung jawab.Karya ilmiah ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan
dalam Kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia
dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan
menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada karya ilmiah ini. Guru dapat
memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan
yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
Di sisi lain, pendidikan harus sadar bahwa (1) setiap peserta didik adalah unik; (2) anak
bukan orang dewasa dalam bentuk kecil. Jalan pikir anak tidak selalu sama dengan jalan pikir
orang dewasa; (3) dunia anak adalah dunia bermain tetapi materi pelajaran banyak yang tidak
disajikan lewat permainan; (4) Usia anak merupakan usia yang paling kreatif dalam hidup
manusia. Namun, dunia pendidikan tidak memberikan kesempatan bagi kreativitas; dan (5) dunia
anak adalah dunia belajar aktif. Banyak guru yang tidak mampu mengaktifkan belajar siswa
karena menganggap siswa sebagai objek yang tidak dapat bertindak, berpikir, dan berlaku seperti
1
yang diharapkan guru, sehingga guru diperlukan untuk mengimplementasikan IPA Terpadu
dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya mengajarkan pengetahuan IPA secara monoton, tetapi
bagaimana mengarahkan peserta didik agar memiliki kualitas iman, taqwa, akhlak mulia dan
ilmu pengetahuan. Dengan demikian, materi IPA Terpadu khususnya Mikroskop merupakan
salah satu materi yang sangat diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan berdasarkan tahap
perkembangan anak. Dimana materi ini, sangat kaku dan membosankan bahkan terbatas alat dan
referensi, maka penulis berusaha untuk menyajikan secara menarik dan menyenangkan memlaui
model pembelajaran BAWEL sesuai dengan perkembangan anak sehingga diharapkan rata-rata
hasil belajar siswa lebih meningkat bahkan berhasil sangat signifikan
Bagi penulis hal ini merupakan masalah yang serius karena penulis khawatir materi
Mikroskop yang penting ini hanya terlewati begitu saja, tanpa kesan, tidak bermakna, dan tidak
mendapatkan hasil belajar yang optimal pada diri siswa. Dari permasalahan di atas penulis
sebagai guru IPA Terpadu tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah ini guna memperbaiki
pembelajaran IPA khususnya pada materi pokok Mikroskop.
Penulis kemudian melakukan perubahan dalam model pembelajaran, metode, pendekatan
maupun media pembelajaran. Model Pembelajaran yang penulis lakukan adalah dengan
memodifikasi model pembelajaran, metode, dan pendekatan pembelajaran, sehingga sebagai
penulis, saya berharap melalui media dan pendekatan pembelajaran ini motivasi belajar siswa
akan meningkat, berkesan, bermakna, dan hasil belajar pun menjadi optimal.
Sebagai karya ilmiah pertama, penulis sangat terbuka dan mengundang para pembaca
memberikan kritik, saran, dan masukan untuk terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan
pada karya ilmiah selanjutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-
mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka
mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang uraian di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai


berikut: Apakah dengan model pembelajaran BAWEL dapat meningkatkan hasil pembelajaran
IPA materi Mikroskop?

C. Tujuan

Tujuan dibuatnya vidio model pembelajaran ini adalah :


1. Untuk memecahkan permasalahan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam Terpadu, khususnya pada materi pokok Mikroskop.
2. Untuk menemukan model/strategi pembelajaran yang menarik berupa memodifikasi model
pembelajaran, metode, pendekatan dan media pembelajaran.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA Terpadu khususnya pada materi pokok Mikroskop
4. Untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi
pokok Mikroskop.

2
D. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:


1. Bagi guru, hasil vidio model pembelajaran ini dapat menjadi acuan dalam pemecahan
masalah pembelajaran IPA Terpadu khususnya pada materi Mikroskop.
2. Bagi siswa penelitian tindakan kelas ini diharapkan :
a. Mampu meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA Terpadu khususnya pada materi
pokok Mikroskop
b. Peserta didik dapat menerima materi ini dengan suasana yang menyenangkan melalui
permaian yang akan tercipta kesan yang lebih positif dalam diri peserta didik terhadap
IPA Terpadu.
3. Bagi guru lain, hasil vidio model pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi pijakan dalam
mengembangkan pendekatan dan media pembelajaran yang lebih efektif dalam KI, KD, dan
materi pokok lain dalam pembelajaran IPA Terpadu maupun dalam mata pelajaran yang
lain.
4. Bagi pemerintah, baik Depdiknas maupun Depag dapat menjadi pertimbangan kebijakan
dalam pendidikan IPA Terpadu di sekolah.

3
BAB II
MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF

A. Ide Dasar
Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti.
Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif
ikut serta memeriahkan reformasi pendidikan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi
pendidikan, yakni memperbaikan pola hubungan sekolah dengan lingkungannya dan dengan
pemerintah, pola pengembangan perencanaan serta pola mengembangkan manajerialnya,
pemberdayaan guru dan restrukturisasi model-model pembelajaran (Murphy, 1992:10).
Reformasi pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dalam sektor kurikulum, baik
struktur maupun prosedur perumusannya. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna bila
diikuti oleh perubahan praktik pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Indikator
pembaharuan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pola kegiatan pembelajaran,
pemilihan media pendidikan, penentuan pola penilaian yang menentukkan hasil pendidikan.
Dikarenakan penulis berasal dari daerah Sunda, maka model pembelajaran yang dipilih
BAWEL (Berdo’a, Awali, Waktunya, Ending/Akhirnya, dan Luar biasa). BAWEL yang
dipilih bukan bermakna negatif tetapi bermakna positif berdasarkan lebih sering berbicara degan
seumuran sehingga bagian-bagian mikroskop lebih mudah untuk dihapal dan diingat.
Beberapa istilah dalam karya tulis ilmiah ini perlu dilakukan pembatasan yang
jelas.Pembatasan dan penjelasan istilah bertujuan agar arah dan fokus karya ilmiah ini menjadi
jelas.
1. Hasil Belajar Materi Pokok Mikroskop
a. Hakekat Belajar dan Hasil Belajar
Sudjana (2000:5) menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang ditandai dengan
adanya perubahan-perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan
tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada
pada individu yang belajar. Sedangkan hasil belajar diperoleh individu melalui latihan dan
pengalaman.
Adapun kompetensi yang diharapkan setelah siswa melakukan kegiatan pembelajaran materi
pokok Mikroskop sesuai dengan Standar Isi pada Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran IPA
Terpadu SMP sebagai berikut :
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosil
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
memodifikasi, merangkai, membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

4
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar Indikator


3.2. Mengklasifikasikan makhluk 3.2.12 Menyebutkan bagian-bagian mikroskop
hidup dan benda berdasarkan
karakteristik yang diamati 3.2.13 Menjelaskan fungsi dari bagian
mikroskop
3.2.14 Menunjukkan bagian-bagian mikroskop

4.2.Menyajikan hasil
pengklasifikasian mahkluk hidup
dan benda di lingkungan sekitar
berdasarkan karakteristik yang
diamati

b. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dirancang atau dikembangkan
dengan menggunakan pola pembelajaran tertentu. Pola pembelajaran yang dimaksud dapat
menggambarkan kegiatan guru dan peserta didik dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem
lingkungan yang menyebabkan terjadinya proses belajar. Pola pembelajaran menjelaskan
karakteristik serentetan kegiatan yang dilakukan oleh guru-peseta didik. Pola pembelajaran
dikenal dengan istilah sintak (Bruce Joyce, 1985).
Pada penjelasan pelaksanan pembelajaran yang tertuang pada Lampiran Permendiknas
Nomor 41 tahun 2007, tentang Standar Proses, dinyatakan tentang beberapa model pembelajaran
alternatif yang dapat dikembangkan dan digunakan secara inovatif sesuai dengan kebutuhan dan
situasi yang dihadapi di kelas serta untuk mendukung iklim pembelajaran yang menyenangkan,
maka model pembelajaran BAWEL di uji cobakan untuk diharapkan dapat
menumbuhkembangkan secara optimal multi kecerdasan yang dimiliki setiap peserta didik.
Pada umumnya model-model pembelajaran yang baik memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri yang
dapat dikenali secara umum sebagai berikut:
1. Memiliki prosedur yang sistematik. Sebuah model pembelajaran bukan sekadar merupakan
gabungan berbagai fakta yang disusun secara sembarangan, tetapi merupakan prosedur yang
sistematik untk memodifikasi perilaku siswa, yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu.
2. Hasil belajar dietapkan secara khusus. Setiap model pembelajaran menentukan tujuan-tujuan
khusus hasil belajar yang diharapkan dicapai siswa secara rinci dalam bentuk unjuk kerja
yang dapat diamati. Apa yang harus dipertunjukkan oleh siswa setelah menyelesaikan urutan
pengajaran disusun secara rinci dan khusus.
3. Peetapan lingkungan secara khusus. Menetapkan keadaan lingkungan secara spesifik dalam
model pembelajaran.
4. Ukuran keberhasilan. Model harus menetapkan kriteria keberhasilan suatu unjuk kerja yang
diharapkan dari siswa. Model pembelajaran senantiasa menggambarkan dan menjelaskan

5
hasil-hasil belajar dalam bentuk perilaku yang seharusnya ditunjukkan oleh siswa setelah
menempuh dan menyelesaikan urutan pengajaran.
5. Interaksi dengan lingkungan. Semua model pembelajaran menetapkan cara yang
memungkinkan siswa melakukan interaksi dan beraksi dengan lingkungan. Dengan
memahami secara baik karakteristik model-model mengajar secara umum tersebut
diharapkan para guru dalam mengembangkan model-model pembelajaran yang dianggap
cocok dengan karakteristik dengan mudah dapat mengembangkannya. Pentingnya model
pembelajaran tersebut ttergambar didalam fungsi dan sumbernya.

c. Pembelajaran BAWEL
BAWEL adalah singkatan dari Pembelajaran Berdo’a, Awali, Waktunya, Ending
(Akhirnya), dan Luar Biasa. Berdo’a dimaksud bahwa setiap aktivitas apapun kita harus
mengingat Allah SWT sebagai Sang Pencipta dan mensyukuri apapun yang kita pelajarai di
kehidupan kita sehari-hari khususnya pelajaran IPA Terpadu pada materi Mikroskop yang mana
Allah SWT telah menciptakan makhluk hidup yang sangat luar biasa baik yang dapat dilihat oleh
mata telanjang maupun menggunakan alat bantu berupa Mikroskop (hewan berukuran lebih
kecil/mikroorganisme).
Awali setiap pekerjaan yang kita lakukan setiap hari dengan niat tulus untuk mencerdaskan
anak bangsa. Berdasarkan pendidikan Agama, dimana innama amalu binniat (sesungguhnya
segala sesuatu tergantung niat. Dimana guru memfasilitasi agar peserta didik lebih
mengembangkan kecerdasannya dengan niat tulus mencerdaskan anak bangsa.y76u76
Waktunya untuk beraksi dan bertindak apa yang harus dilakukan agar siswa akhirnya
menguasai kemampuan dan untuk menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Ending (akhirnya) hasil belajar siswa yang diharapkan guru dan Kurikulum meningkat
melalui evaluasi. Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan,
perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya,
pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi
pendidikan secara keseluruhan.
Luar biasa hasil belajar dan tingkah laku yang harapkan sesuai dengan indikator
pembelajaran yang ingin dicapai. Lebih luasnya lagi untuk menciptakan dan memberikan yang
terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun
Indonesia Merdeka (2045).
Nurhadi (2004:47) menyatakan bahwa hasil pembelajaran juga dapat diperoleh dari kerja
sama dengan orang lain. Hasil belajar dapat diperoleh melalui sharing antara teman. Guru juga
dapat merancang strategi pembelajaran melalui kelompok, baik kelompok besar maupun kecil.
Merancang pembelajaran IPA Terpadu yang melibatkan kelompok menjadikan siswa mampu
berkomunikasi dengan sesama temannya untuk saling bertanya, mencari menemukan jawaban,
membangun pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai seperti nilai kebersamaan.
Pembelajaran maeri pokok Mikroskop dengan model pembelajaran BAWEL diharapkan
mampu meningkatkan motivasi siswa. Materi Mikroskop yang abstrak dapat disajikan dengan
lebih kongkrit melalui metode, pendekatan dan media pembelajaran. Setelah siswa
mengkonstruksi pengetahuan dan pemahamannya dilanjukan dengan permainan. Permainan pada
saat ini diharapkan mampu meningkatkan daya serap siswa karena melibatkan aktivias kinestetik
siswa serta didesain agar siswa melakukan sharing bersama siswa yang lain.
6
B. Perangkat Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMPN 1 Cisolok


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : VII (Tujuh ) / 1
Materi Pokok : Pengenalan Bagian-bagian Mikroskop
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 kali tatap muka)

A. KOMPETENSI INTI
5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosil
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
7. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
8. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
memodifikasi, merangkai, membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar Indikator


3.2. Mengklasifikasikan makhluk 3.2.12 Menyebutkan bagian-bagian mikroskop
hidup dan benda berdasarkan
karakteristik yang diamati 3.2.13 Menjelaskan fungsi dari bagian
mikroskop
3.2.14 Menunjukkan bagian-bagian mikroskop

4.2.Menyajikan hasil
pengklasifikasian mahkluk hidup
dan benda di lingkungan sekitar
berdasarkan karakteristik yang
diamati

7
C. MATERI PEMBELAJARAN
Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda mikroskopik yang
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop pertama kali dibuat oleh Antonie Van
Leuwenhoek. Macam-macam mikroskop, antara lain mikroskop biasa dengan satu lensa,
mikroskop electron dan mikroskop binokuler
Mikroskop di bagi dua bagian yaitu bagian optik dan bagian mekanik.
Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya:
NO NAMA FUNGSI
Bagian Optik
1 Lensa Okuler Memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
objektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar
antara 4 – 25 kali.
2 Lensa Objektif Membentuk bayangan pertama sehingga sangat
menentukkan struktur dan bagian yang terlihat pada
bayangan akhir. Lensa ini mempunyai empat buah lensa
dengan perbesaran 4 x, 10 x, 40 x, dan 100 x.
3 Lensa kondensor Mendukung pencahayaan pada objek
4 Cermin Untuk memantulkan cahaya yang berasal dari sumber
cahaya ke lensa kondensor.
Cermin datar digunakan ketika cahaya yang dibutuhkan
terpenuhi, sedangkan cermin cekung digunakan untuk
mengumpulkan cahaya.
5 Diafragma Untuk mengatur intensitas cahaya (besar kecilnya berkas
cahaya) yang masuk ke lensa objektif.

Bagian Mekanik /
statif
6 Tubus (tabung Menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
mikroskop)
7 Revolver Terletak di bagian bawah tabung mikroskop.
Menempatkan lensa objektif dan dapat diputar untuk
menyesuaikan perbesaran lensa objektif yang akan
digunakan.
8 Makrometer Untuk menggerakkan tubus ke atas dan ke bawah secara
cepat.
9 Mikrometer Untuk menggerakkan (menjauhkan/mendekatkan) lensa
objektif terhadap preparat secara halus / pelan.
10 Lengan mikroskop Untuk pegangan pada saat memindahkan atau membawa
mikroskop.
11 Meja preparat Tempat meletakkan objek atau preparat yang diamati.
Bagian tengah meja terdapat lubang untuk melewatkan
sinar.
12 Klip (penjepit objek) Untuk menjepit preparat agar kedudukannya tidak
8
bergeser ketika sedang diamati.
13 Kaki / alas Untuk menyangga atau menopang mikroskop
mikroskop
14 Sekrup (engsel Untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop
inklinasi)

D. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Observasi, diskusi, dan percobaan
Model : Discovery Learning, BAWEL

E. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media : Charta, LKPD
2. Alat dan bahan : Mikroskop, kaca preparat

F. SUMBER BELAJAR
……… 2013. Buku Siswa IPA Kelas VII, Pusat Kurikulum Buku 2013
TIM ABDI GURU, 2012. IPA TERPADU untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta,
ERLANGGA
TIM ABDI GURU, 2014. IPA TERPADU untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
ERLANGGA
Widodo, Wahono, dkk. 2016. IPA SMP/MTs Kelas VII Semester I. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

G. LANGKAH -LANGKAH PEMBELAJARAN


Kegiatan Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi
Model Discovery Waktu
Learning (Menit)
Menciptakan situasi Peserta didik diminta berdo’a terlebih
Pendahuluan 10
/ stimulasi dahulu
Peserta Didik diminta untuk mengamati
hewan (semut) yang terlihat oleh mata
langsung dan hewan yang tidak terlihat
Identifikasi Masalah oleh mata langsung dengan
menggunakan mikroskop.
Peserta didik diminta menjawab materi
yang berhubungan dengan klasifikasi
makhluk hidup. Apa yang kalian ketahui
tentang cirri-ciri makhluk hidup? Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti - Guru membagi siswa menjadi 8 60
kelompok
Observasi - Guru membagikan LKPD.

9
- Menyampaikan informasi tentang
kegiatan yang akan dilakukan yaitu
Pengumpulan Data pengamatan terhadap bagian-bagian
mikroskop
- Secara berkelompok peserta didik
berdiskusi, untuk menentukan bagian-
Pengolahan Data bagian mikroskop dan menjelaskan
fungsi dari bagian tersebut pada dengan
Verifikasi mengerjakan tugas LKPD sekaligus
mencacat hasil pengamatannya
Generalisasi - Mengolah dan menganalisis data
pengamatan untuk menjawab
pertanyaan di LKPD
- Presentasi hasil percobaan
- Membandingkan hasil pengamatan
- Membuat kesimpulan tentang nama
bagian mikroskop dan menjelaskan
fungsi bagian-bagian mikroskop.
Penutupan - Siswa dan guru mereview hasil 10
kegiatan pembelajaran
- Peserta didik dibantu guru melakukan
refleksi materi yang sudah dan belum
dikuasai
- Guru mendorong peserta didik untuk
selalu bersyukur atas karunia Tuhan
berupa keteraturan dan kompleksitas
ciptaan-NYA
- Guru memberikan penghargaan
(misalnya pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan) kepada
kelompok yang berkinerja baik
- Guru memberikan post test
- Pemberian tugas untuk mempelajari
Penggunaan Mikroskop.

H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


1. Teknik dan Bentuk Instrumen

Metode Bentuk Instrumen


Sikap Lembar Pengamatan Sikap
TesTulis dan Lisan Tes PG dan Uraian
I. PENILAIAN

10
1. Teknik penilaian
1. Pengetahuan ( tes tertulis dan tes lisan)

2. Instrument penilaian
Butir soal Uraian dan Pilihan Ganda

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!


No Soal Kunci
1 Lensa yang dekat dengan mata kita disebut lensa …. Lensa okuler
2 Bagian yang ditunjuk adalah …. Lensa objektif

3 Kaki mikroskop berfungsi untuk …. Menopang


mikroskop
4 Mikroskop yang sering digunakan di sekolah adalah
mikroskop……………
........a.......
a. Cahaya c. Konvensional
b. Electron d. Modem
5 Cermin yang terdapat pada reflector adalah……………
a. Cermin datar dan cermin cembung
b
b. Cermin datar dan cermin cekung
...............
c. Cermin cekung
d. Cermin cembung
6 Fungsi utama mikroskop adalah ….
a. memperindah objek
b. mengubah objek
......c.........
c. memperbesar objek
d. menentukan bentuk objek

7 Bagian yang berfungsi sebagai pengumpul cahaya


ketika cahaya kurang terang pada mikroskop adalah ….
a. cermin cekung c. lensa okuler ......a.........
b. cermin datar d. diafragma

8 Pengatur jumlah cahaya yang diperlukan dalam


pengamatan di bawah mikroskop disebut ….
a. revolver c. diafragma ......c.........
b. tubus d. cermin

9 Bagian yang dekat dengan benda dan berfungsi untuk


memperbesar benda yang diamati disebut ….
......d.........
a. lensa okuler c. diafragma
b. revolver d. lensa objektif
10 Bagian mikroskop yang menghubungkan lensa okuler
......b.........
dan lensa objektif adalah ….
11
a.. diafragma c. lengan mikroskop
b. tubus d. kaki mikroskop

Skor penilaian =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟


𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
x 100 %
KKM = 75

3. Contoh Instrument

Rubrik Penilaian sikap

Kelompok : …………………………..
ASPEK YANG DINILAI / KRITERIA
N NAMA
Skor/
O SISWA Disiplin Bekerjasama Kejujuran Cermat/teliti
Nilai
1
2
3
4
5
6

Lembar Perkembangan Sikap


Kelas: …………………………..
Lembar Perkembangan Sikap

NO WAKTU NAMA SISWA CATATAN PERILAKU BUTIR SIKAP KET


1
2
3
4
5

Mengetahui, Cisolok, 7 Juni 2018


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA

DEDI SUPRIYADI, M.Pd IKEU LIANA DEWI, S.Pd


NIP. 19670217198903 1 004 NIP. 19810411 201411 2 001
C. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

12
Pembuatan vidio model pembelajaran ini memerlukan rancangan sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana pembelajaran/persiapan (Planning)
Pada tahap penyusunan rencana pembelajaran/persiapan, penulis melakukan beberapa
kegiatan diantaranya:
a. Menentukan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator yang akan dicapai
b. Menentukan materi yang akan diajarkan dan yang dipilih adalah materi pokok Mikroskop
c. Mengorganisir materi Mikroskop yang akan disampaikan sesuai dengan indikator yang
akan dicapai
d. Menentukan model pembelajaran, metode, pendekatan, dan media yang akan digunakan
dalam pembelajaran
e. Menentukan referensi sumber belajar / media / alat peraga yang akan digunakan dalam
pembelajaran
f. Menentukan teknik penilaian yang akan digunakan
g. Menentukan alokasi waktu untuk proses pembelajaran

2. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar


Pada tahap pelaksanaan interaksi belajar mengajar, penulis melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdo’a terlebih dulu
b. Menyajikan materi Mikroskop yang akan disampaikan
c. Menggunaka model pembelajaran BAWEL, metode, pendekatan, dan media yang akan
digunakan
d. Menggunakan alat peraga yang telah dipersiapkan sebelumnya
e. Menggunakan bahasa yang komunikatif pada saat pembelajaran
f. Memotivasi siswa pada saat pembelajaran
g. Mengorganisasi kegiatan proses belajar mengajar
h. Berinteraksi dengan siswa secara komunikatif
i. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari dengan perwakilan kelompok tampil dan tes
lisan berupa game
j. Memberikan umpan balik pada saat pembelajaran
k. Melaksanakan penilaian kelompok pada saat mengisi LKPD maupun perorangan setelah
pembelajaran
l. Melaksanakan penilaian dari hasil kelompok dan tes kognitif berupa soal PG dan uraian
m. Menggunakan waktu sesuai dengan yang direncanakan

3. Penilaian prestasi belajar peserta didik


Penilaian prestasi belajar peserta didik setelah pembelajaran diantaranya:
a. Memilih soal berdasarkan indikator dan tingkat kesukaran
b. Memilih soal berdasarkan tingkat pembeda
c. Memperbaiki soal yang tidak valid
d. Memeriksa jawaban yang dikerjakan perkelompok dan perorangan
e. Membuat interprestasi kecenderungan hasil penilaian
f. Menentukan korelasi antara soal berdasarkan hasil penilaian
4. Refleksi

13
Kegiatan refleksi dilakukan setelah pembelajaran berakhir. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui kekurangan, kelemahan, dan kelebihan terhadap kegiatan pembelajaran. Setelah
mengetahui keberhasilan dan kendala yang dialami dalam pelaksanaan pembelajaran pada
penulis akan melakukan penyempurnaan tindakan, modifikasi, dan inovasi pada proses
pembelajaran selanjutnya sehingga hasil belajar siswa lebih optimal.

BAB III
14
PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN

A. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah yang dilaksanakan pada saat pembelajaran sebagai berikut:
Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
Model Discovery Waktu
Learning (Menit)
Menciptakan situasi Peserta didik diminta berdo’a terlebih 10
Pendahuluan
/ stimulasi dahulu
Peserta Didik diminta untuk mengamati
hewan (semut) yang terlihat oleh mata
langsung dan hewan yang tidak terlihat
Identifikasi Masalah oleh mata langsung dengan
menggunakan mikroskop.
Peserta didik diminta menjawab materi
yang berhubungan dengan klasifikasi
makhluk hidup.
Apa yang kalian ketahui tentang cirri-ciri
makhluk hidup?
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Inti - Guru membagi siswa menjadi 8 60
kelompok
Observasi - Guru membagikan LKPD.
- Menyampaikan informasi tentang
kegiatan yang akan dilakukan yaitu
Pengumpulan Data pengamatan terhadap bagian bagian
mikroskop
- Secara berkelompok peserta didik
berdiskusi, untuk menentukan bagian-
Pengolahan Data bagian mikroskop dan menjelaskan
fungsi dari bagian tersebut pada dengan
Verifikasi mengerjakan tugas LKPD sekaligus
mencacat hasil pengamatannya
Generalisasi - Mengolah dan menganalisis data
pengamatan untuk menjawab
pertanyaan di LKPD
- Presentasi hasil percobaan
- Membandingkan hasil pengamatan
- Membuat kesimpulan tentang nama
bagian mikroskop dan menjelaskan
fungsi bagian-bagian mikroskop.

15
Penutupan - Siswa dan guru mereview hasil 10
kegiatan pembelajaran
- Peserta didik dibantu guru melakukan
refleksi materi yang sudah dan belum
dikuasai
- Guru mendorong peserta didik untuk
selalu bersyukur atas karunia Tuhan
berupa keteraturan dan kompleksitas
ciptaan-NYA
- Guru memberikan penghargaan
(misalnya pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan) kepada
kelompok yang berkinerja baik
- Guru memberikan post test
- Pemberian tugas untuk mempelajari
Penggunaan Mikroskop.

B. Data Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil perencanaan dimana peserta didik dikelompokkan dengan menggunakan


model pembelajaran BAWEL didapatkan data berupa nilai dari 8 kelompok sesuai dengan nama-
nama bagian mikroskop sebagai berikut:
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KELOMPOK PESERTA DIDIK

NO NAMA L/P NILAI KELOMPOK KETERANGAN


1 ELSA P 100 1 LENSA OKULER
2 FAUZIANA P 100
3 ISEU P 100
4 DEWI P 100
5 UJANG L 100
6 AJIM L 100 2 TUBUS
7 GALIS P 100
8 NABILA P 100
9 SALSABILA P 100
10 PINGKAN P 100
11 NESTI ADILA ARTA FIANA P 100 3 REVOLVER
12 DELLA AMALIA P 100
13 DEA LOVA DESILVA P 100
M YUSUF
14 HIDAYATTULLAH L 100
15 NABILA RAMADHANI P 100
LENSA
16 M IRPAN ARROYAN L 100 4 OBJEKTIF
17 RIDO DWI RAHARJO L 100
16
18 NAIMA A N A P 100
19 RISMA OKTOVIANI P 100
20 MAHARSA SABILA P 100
MEJA
21 SUCI P 100 5 PREPARAT
22 FANIA P 100
23 ZAHRA P 100
24 SANJAYA L 100
25 RAKSA L 100
26 REVIENA P 86 6 KONDENSOR
27 IRA ALFIANA P 86
28 PUTRI NURHALLIZA P 86
29 VIOLA NOVERITA P 86
30 PRAJA DHIKA L 86
31 IIS SITI FATIMAH P 100 7 DIAFRAGMA
32 DEVI NOVIANTI P 100
33 GEA AMARA P 100
34 DINA SELFIA P 100
35 MUHAMAD DALMA L 100
36 DIAS L 100 8 CERMIN
37 OTHAVIO L 100
38 YUNITA P 100
39 NABILA P 100
40 ANDRE L 100

Sedangkan nilai kognitif yang dihasilkan setelah proses model pembelajaran BAWEL
didapatkan data sebagai berikut:

DAFTAR NILAI KOGNITIF HASIL BELAJAR PESERTA


DIDIK

NO NAMA L/P NILAI KELOMPOK


1 RISMA OKTOVIANI P 100 4
2 M IRPAN ARROYAN P 100 4
3 ELSA P 100 1
4 DEVI NOVIANTI P 100 7
5 MAHARSA SABILA L 100 4
6 NAIMA A N A L 100 4
7 SANJAYA P 100 5
8 DINA SELFIA P 100 7
9 YUNITA P 100 8
10 FAUZIANA SOFIE P 100 1
11 SUCI APRILIANTI P 100 5
17
12 FANIA P 100 5
13 RAKSA P 100 5
14 M YUSUF HIDAYATTULLAH L 100 3
15 ZAHRA P 100 5
16 RIDO DWI RAHARJO P 90 4
17 NESTI ADILA ARTA L 90 3
18 IRA ALFIANA L 90 6
19 NABILA HERDIANTRI P 90 2
20 PINGKAN P 90 2
21 REVIENA P 90 6
22 DHEA LOVA DESILVA P 90 3
23 DELLA AMALIA P 90 3
24 ISEU P 80 1
25 ANDRE L 80 8
26 PRAJA DHIKA SENTOSA L 80 6
27 DIAZ AZIRA P 80 8
28 AJIM P 80 2
29 SALSA BILA SYAFA AZRA P 80 2
30 GALISWATI DEWI P 80 2
31 MUHAMAD DALMA L 80 7
32 VIOLA NOVERITA P 80 6
33 GEA AMARA P 70 7
34 DEWI APRILISTIA P 70 1
35 NABILA RAMADHANI P 70 3
36 UJANG ARDIANSYAH L 70 1
37 IIS SITI FATIMAH L 70 7
38 PUTRI NURHALLIZA L 70 6
39 NADILA P 70 8
40 OCTHAVIO SYAH L 60 8

C. Analisis Data

Berdasarkan data diatas setelah dilakukan model pembelajaran BAWEL nilai hasil belajar
peserta didik mengalami peningkatan, ini dibuktikan dengan nilai hasil belajar kelompok peserta
didik dari 40 peserta didik ternyata memiliki nilai rata-rata kelas sebesar 87,5% dan 100%
peserta didik mendapatkan nilai diatas KKM sekolah SMPN 1 Cisolok yang telah ditentukan.
Sedangkan niali kognitif hasil belajar peserta didik dari 40 peserta didik, diperoleh dari 40
peserta didik ternyata 32 peserta didik telah tuntas sebesar 80% dan 20% lagi harus mengalami
perbaikan. Keberhasilan ini ditentukan oleh penjelasan awal guru, serta pemberian contoh-
contoh soal kemudian pengkomunikasian tugas disesuaikan dengan pemahaman dan arah
berpikir siswa. Maka dengan itu peserta didik memiliki kemampuan dalam mengkomunikasikan
tugas sangat baik karena soal yang diberikan kepada siswa selalu mengacu pada LKPD. Dalam
hal ini yang perlu ditingkatkan adalah membuat gaya komunikasi dalam proses pembelajaran
lebih variatif dan tidak monoton pada saat tampil, sesuai dengan teori komunikasi Once
18
Kurniawn bahwa pembelajaran dapat dimaknai sebagai interaksi anatar guru dengan peserta
didik yang dilakukan secara sengaja dan terencana serta memiliki tujuan positif.Keberhasilan
pembelajaran harus didukung oleh komponen-komponen instruksional yang terdiri dari pesan
berupa materi belajar, penyampaian pesan yaitu guru, bahan untuk menuangkan pesan, peralatan
yang mendukung kegiatan belajar, teknik atau metode yang sesuai, serta latar atau situasi yang
kondusif bagi proses pembelajaran.

D. Diseminasi
Diseminasi akan dilakukan secara rutin melalui:
1. Pertemuan MGMP Sekolah, baik satu mata pelajaran maupun berbeda mata pelajaran.
2. Pertemuan MGMP Komisariat, kalau pun ada kritikan akan dijadikan masukan untuk
perbaikan dalam proses pembelajaran.
3. Pertemuan MGMP Kabupaten, kalaupun ada kritikan akan dijadikan masukan untuk
perbaikan dalam proses pembelajaran.

BAB IV
19
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran selama proses belajar mengajar dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Melalui penggunaan model pembelajaran BAWEL pada mata pelajaran IPA Terpadu dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dan nilai hasil belajar baik secara kelompok maupun
nilai kognitif peserta didik. Hal ini sesuai dengan hasil kerja kelompok yang SANGAT
BAIK yang dikerjakan selama pembelajaran dan 100% siswa dapat menyelesaikan tugas
yang ada di LKPD dengan sangat baik. Sedangakan tes kognitif dari 40 siwa ternyata rata-
rata nilainya 87,5 lebih dari KKM yang telah ditentukan sebesar KKM 75.
2. Aktivitas peserta didik kelas VII SMPN 1 Cisolok pada pembelajaran yang menggunakan
model pembelajaran Bawel pada materi Mikroskop berada pada kategori BAIK.

B. Saran

Bedasarkan kesimpulan yang disebutkan di atas maka penulis menyampaikan saran sebagai
berikut:
1. Saran bagi guru
a. Untuk lebih mengoptimalkan lagi proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran BAWEL, guru mencoba pada materi pokok yang lain baik pada mata
pelajaran yang sama maupun pada mata pelajaran yang berbeda.
b. Guru diharapkan selalu membina komunikasi yang baik dengan MGMP sekolah,
MGMP komisariat, dan MGMP Kabupaten sekaligus menjaga kebersamaan, kesatuan,
kerukunan, serta kekompakan di dalam kelompok dengan selalu mengedepankan
tanggungjawab dan kedisiplinan.

2. Saran bagi sekolah


a. Perlu koordinasi yang lebih baik dalam pelaksanaan kegiatan proses model
pembelajaran BAWEL untuk lebih disempurnakan dan disosialisasikan, karena tidak
dipungkiri bahwa ada hal-hal yang masih belum dimengerti dan disiapkan dalam
pengadaan media pembelajaran
b. Lebih meningkatkan monitoring pada kegiatan belajar mengajar
c. Lebih menginformasikan lagi program-program sekolah yang khususnya untuk
pengembangan pada proses kegiatan belajar mengajar

DAFTAR PUSTAKA
20
Hidayat, Drs, 2016. Model-model Prmbelajaran Efektif (Suatu Panduan Menjadi Guru
Profesional). Sukabumi: Yayasan Budhi Mulia Sukabumi.
Abdul Majid, 2008. PERENCANAAN PEMBELAJARAN. Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA
Sudjana Nana, 2000. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
Ngalim Purwanto, Drs, 1997. ILMU PENDIDIKAN TEORETIS DAN PRAKTIS. Bandung: PT
ROSDAKARYA
Nurhadi, Dr., 2004. Pembelajaran Kontekstual. Malang : Universitas Negeri Malang.
S. Nasution, Prof. Dr., M.A., 2003. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta : Bumi Aksara.
Sudjana Nana, 2000. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
ZAINAL AQIB, 2013. MODEL-MODEL, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung: CV YRMA WIDYA
......, 1995. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
SINAR GRAFIKA

21
LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai