Anda di halaman 1dari 3

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAN BANGSA INDONESIA

Anastasya

Nama saya Anastasya dan teman-teman saya memanggil saya Tasya. Saya Lahir di
sebuah kota yang kaya akan keindahan alam pantainya di Provinsi Jawa Barat yaitu Kota
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Keluarga saya mempunyai hobby olahraga yang sangat
kuat, dimana ayah dan ibu saya menyukai olahraga Bulutangkis, bahkan nenek dan kakek
saya pun ikut bermain dalam olahraga Bulutangkis. Saat ini ayah saya bekerja sebagai
wiraswasta dan Ibu mengurus rumah tangga. Hal ini menjadikan saya sejak kecil sudah
sangat akrab dengan dunia olahraga, awalnya ketika duduk di Sekolah Dasar saya saya
menyukai Voli namun seiring waktu ketika saya memasuki Sekolah Menengah Pertama
Bulutangkis menjadi hobi saya.

Saya tidak pernah berfikir bahwa nantinya saya akan dapat menjadi atlet bulutangkis
yang berprestasi karena awalnya saya bermain bulutangkis karena sering dibawa kelapangan
bulutangkis oleh ayah saya dan ibu saya setiap hari Senin dan Rabu yang merupakan jadwal
rutin ayah saya, kebetulan karena kecintaan orang tua saya terhadap olahraga Bulutangkis di
bangunlah Gor Bulutangkis oleh kedua orang tua saya di daerah yang sama dekat rumah
saya. Namun banyak orang yang melihat cara bermain saya kemudian menyarankan kepada
orangtua saya untuk memasukkan saya ke klub bulutangkis yang ada di Bandung sambil saya
sekolah di kota tersebut dan mengharuskan saya jauh dari kedua orang tua saya. Saran dari
banyak orang tersebut kemudian diikuti oleh orang tua saya. Setelah bergabung dengan
sebuah klub bulutangkis kemampuan saya semakin ter-asah dan saya sudah mulai mengikuti
kejuaraan-kejuaraan tingkat lokal yang sering diselenggarakan di Kota Bandung dan
alhamdulillah saya mulai mendominasi di Bandung dengan selalu menjadi juara dalam setiap
nomor dan kelompok umur yang saya ikuti.

Banyaknya prestasi saya di Bandung membuat saya terpilih untuk mewakili Kota
Bandung maupun Provinsi Jawa Barat baik untuk Pekan Olahraga Pelajar Wilayah
(POPWIL). Alhamdulillah kiprah saya ditingkat nasional tidak terlalu mengecewakan karena
saya minimal mencapai babak final dan menjuarai ke 1 pada Pekan Olahraga Pelajar Wilayah
dimana itu merupakan sebuah prestasi yang cukup baik bagi atlet yang berasal dari daerah.
Kita sudah sangat mengetahui bahwa Pulau Jawa adalah pusat dari banyak aspek
kehidupan di Indonesia termasuk Olahraga dan khususnya Bulutangkis. Seringkali orang
mengat akan seberapa banyak kita menjadi juara di daerah akan sangat belum teruji jika
belum bertanding dengan atlet-atlet dari Jawa. Hal ini yang sempat menjadi pesimisme saya
karena saya berfikir bahwa meskipun saya sering menjadi juara. Tapi mungkin kemampuan
saya tidak apa-apanya dibanding dengan para pemain yang berasal dari Pulau Jawa maupun
luar Jawa, karena mereka didukung dengan budaya latihan yang sangat baik serta fasilitas
Sarana dan Prasarana yang juga sangat memadai.

Dengan Metoda latihan dan fasilitas sarana dan prasarana yang sangat baik tentunya
usaha dan proses untuk mencapai prestasi tinggi menjadi lebih besar. Maka tidak
mengherankan rata-rata pemain nasional Bulutangkis Indonesia berlatih di klub-klub
bulutangkis Pulau Jawa. Meskipun saat ini sudah mulai bermunculan klub-klub bermodal
besar di daerah-daearah non Jawa namun yang dikhawatirkan adalah keberlanjutan masa edar
dari klub tersebut, karena biasanya belajar dari sejarah dan pengalaman, klub yang mapan
yang berada di luar Pulau Jawa meskipun mempunyai modal yang cukup besar tapi tidak
mampu bertahan lama karena mempunyai permasalahan dalam regenerasi kepengurusannya
serta perbedaan perspektif kepentingan antara pengurus yang baru dan yang lama. Karena
yang dibutuhkan bukan hanya dana besar tapi melainkan juga pola pengelolaan yang
profeisonal dan berkesinambungan.

Namun pada tahun 2015 alhamdulillah saya mendapat undangan dari salah satu klub
bulutangkis besar di Indonesia yaitu Klub Pusdiklat SGS PLN Bandung untuk mengikuti
seleksi dan alhamdulillah saya berhasil lolos, maka sejak 2015 saya mulai mengikuti latihan
dan mengikuti kejuaraan atas nama Pusdiklat SGS PLN Bandung. Di Pusdiklat SGS PLN
saya mulai fokus bermain ganda putri dan ganda campuran, karena sebelumnya ketika masih
berlatih di camp SGS PLN saya seringkali bermain di 3 nomor sekaligus yaitu, Tunggal Putri,
Ganda Putri dan Ganda Campuran. Alhamdulillah sampai saat ini saya masih membela SGS
PLN dengan capaian prestasi yang tidak mengecewakan.

Dari apa yang saya jalani selama ini banyak hal yang dapat terus jadikan pelajaran
yaitu bahwa kita perlu bekerja keras untuk mencapai sesuatu. Dari seorang anak daerah yang
kemudian mampu bersaing ditingkat nasional dan akhirnya mampu mendapat tempat di
sebuah klub bulutangkis besar di Indonesia adalah sebuah pencapaian prestasi bagi saya.
Kerja keras, disiplin tinggi, pantang menyerah, motivasi besar adalah kunci dari semuanya.
Bagi saya menjadi generasi unggul juga sangat memerlukan proses yang saya lewati (Kerja
keras, disiplin tinggi, pantang menyerah dan motivasi yang besar) meskipun ukuran dari
generasi bukan hanya dari sisi pencapaian prestasi saja yaitu sebagai generasi unggul minimal
kita mampu berperan nyata dan dan berlaku positif dalam masyarakat banyak.

Arahan, nasihat serta dukungan orangtua dan keluarga serta petunjuk-petunujuk dari
para pelatih juga merupakan modal dari proses kita menjadi generasi unggul. Tentu ukuran
unggul ini sangat luas bahwa kita mampu hidup pada jalur yang tepat dan positif untuk kita
dan masyarakat disekitar kita

Proses yang kehidupan yang saya jalani adalah sebuah proses positif dimana pada
akhirnya dapat menempatkan saya pada jalur yang positif baik itu dari perilaku maupun
prestasi. Saya percaya bahwa proses tidak akan pernah membohongi hasil. Begitupun untuk
menjadi generasi unggul yang menjadi kebanggaan Indonesia memerlukan proses yang
positif dengan kita selalu ber-instropeksi terhadap semua kekurangan dan kelalaian kita dan
harus segera kita perbaiki. Saya tentunya bercita-cita bahwa suatu saat nanti saya dapat
terpanggil ke Pelatnas Bulutangkis Indonesia di Cipayung dan bertanding untuk membawa
nama dan kebesaran nama Indonesia dan yang pasti menjadi kebanggan Indonesia.

Saya juga sangat terinspirasi oleh idola saya Susi Susanti yang mampu menjadi salah
satu kebanggan Indonesia karena prestasi-prestasinya untuk Indonesia, mulai dari juara
bebagai Grand Prix di dunia, Asian Games, All-England, Juara Dunia hingga juara Olimpiade
dan bahkan setelah pensiunnya pun Susi masih sangat perduli dengan regenerasi
dibulutangkis dengan menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) saat ini.

Itu adalah contoh nyata bagaimana generasi unggul yang benar-benar menjadi
kebanggan Indonesia dan mampu mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. Mungkin
berat bagi saya ataupun kita untuk menyamai prestasi Susi Susanti yang telah diberikannya
kepada Indonesia namun minimal kita mampu menjadi generasi unggul dengan kapasitas dan
kemampuan kita masing-masing serta teruta mampu menjaga sikap dan perilaku yang positif,
tidak menjadi masalah dan beban keluarga dan masyarakat. Mudah-mudahan kita semua
kaum muda dapat terinspirasi menjadi generasi unggul yang dapat menjadi kebanggan bangsa
Indonesia kita tercinta.

Anda mungkin juga menyukai