INDUSTRI PETROKIMIA

Industri petrokimia :
Industri yang berkembang berdasarkan suatu pola yang
mengkaitkan produk industri minyak bumi yang tersedia
dengan kebutuhan masyarakat akan bahan kimia

Industri petrokimia terdiri atas :

Industri Petrokimia Hulu (upstream petrochemical)
Masih berupa produk dasar (produk primer) dan produk
antara (produk setengah jadi)

Industri Petrokimia Hilir (downstream petrochemical

Berupa produk akhir dan atau produk jadi
Bahan baku industri petrokimia :

dari kilang minyak : fuel gas , gas propane dan

butane , mogas , nafta, kerosin/ minyak tanah ,
gas oil, fuel oil, short residue/ waxy residue

dari lapangan gas bumi : metana , ethane,

propane, butane, kondensat (C5H12 – C11H24)
produk petrokimia dibagi menjadi :

Produk Dasar :
gas CO dan H2 sintetik, etilena, propilena, butadiene, benzene,
toluene, xilena dan n-parafin.
Produk Antara :
ammonia, methanol, carbon black, urea, etanol, etil klorida, cumene,
propilen oksida, butyl alkohol, isobutilen, nitrobenzene, nitrotoluena,
PTA (Purified Terepthalic Acid), TPA (Terepthalic Acid), DMT (Dimethyl
terepthalate), kaprolaktam, LAB (Linear Alkyl Benzene), dll.
Produk Akhir :
urea, carbon black, formaldehida, asetilena, polietilena,
polipropilena, poli vinil klorida, polistirena, TNT (Trinitrotoluena),
polyester, nilon, poliuretan, LAB sulfonat, dll.
Produk Jadi :
barang-barang yang banyak dipakai sehari-hari di rumah tangga.
Pemanfaatan produk petrokimia
1. Penggunaan dalam industri pupuk dan pestisida

Produk amoniak/ urea dalam negeri sebagian besar

digunakan sebagai pupuk pertanian, dan adhesive urea
formaldehida.

Dalam industri pestisida, sebagaian bahan aktif pestisida,

pelarut dan aditifnyamerupakan produk akhir
petrokimia seperti senyawa carbamate, thiocarbamate,
surfaktan organik, organoklorida, alkohol, dsb.
2. Penggunaan dalam industri serat sintetik
Produk petrokimia yang digunakan untuk serat sintetik
adalah TPA (terepthalic acid), DMT (dimethyl
terepthalate), PTA (purified terepthalic acid), dan
kaprolaktam.s
3. Penggunaan dalam industri bahan plastik
PE (polietilena), PP (polipropilena), PVC (poli vinil
klorida), dan PS (polistirena).
4. Penggunaan dalam industri adhesive resin
Urea formaldehida, melamin formaldehida dan fenol
formaldehida.
6. Penggunaan dalam industri deterjen
Alkil benzena, alkil benzene sulfonat (ABS), dan selulosa
karboksi metil (CMC).
7.Penggunaan dalam industri elastomer
Karet sintetik yang digunakan untuk industri ban adalah
SBR dan karet butil sebesar 20%.

8. Penggunaan dalam industri kimia, khusus

industri zat pewarna (dyestuff industry)
Phthalic anhydride (pewarna tekstil) dan carbon black
Proses produk dasar petrokimia

Ammonia : reaksi hidrogen dan nitrogen

Methyl alcohol : reaksi karbon dioksida dan hidrogen
Isobutyl alcohol : - reaksi oksidasi butana
- by produk sintesa methyl alcohol
Acetylene : reaksi oksidasi atau pyrolisis methane
Carbon black : reaksi dekomposisi termal methane
Hydrogen cyanide : reaksi methane – ammonia – udara
Carbon disulfida : reaksi methane – sulfur
Ethylene oxide : reaksi oksidasi ethylene
reaksi ethylene chlorohydrin – alkali

ethyl alcohol : reaksi hidrasi katalitik langsung ethylene

sintesa karbon monoksida – hidrogen

ethyl benzene : reaksi ethylene – benzene dengan katalis aluminium

klorida

ethyl chloride : reaksi ethyl alcohol – hydrogen chloride

reaksi adisi hydrogen chloride – ethylene

ethylene dichloride : reaksi ethylene – chlorine

by product pembuatan ethylene oxide

ethylene dibromide : reaksi ethylene – bromine

Polyethylene : reaksi polimerisasi ethylene

acetic acid : reaksi oksidasi acetaldehyde atau butane

acetaldehyde : reaksi dehidrogenasi atau oksidasi ethyl alcohol

reaksi oksidasi propane atau butane
reaksi water – acetylene

methyl alcohol : reaksi oksidasi propane atau butane

reaksi sintesa karbon monoksida – hidrogen

propionic acid : reaksi oksidasi butane

reaksi oksidasi chromic acid – n propyl alcohol

n – propyl alcohol : reaksi oksidasi butane

butyric acid : reaksi oksidasi butane atau butyraldehyde

n – butyl alcohol : reaksi oksidasi butane bertekanan tinggi

isobutyl alcohol : reaksi oksidasi butane

sebagai by product sintesa methyl alcohol

n – butylenes : produk rengkahan minyak bumi

isobutylene : merupakan gas kilang

reaksi dehidrogenasi katalitik butane
ethyl benzene : reaksi ethylene – benzene dengan katalis aluminium
klorida

cumene (isopropyl benzene) : reaksi alkilasi propylene – benzene

dodecyl benzene : reaksialkilasi propylene tetramer – benzene

phenol : reaksi oksidasi cumene

maleic anhydride : reaksi oksidasi benzene

adipic acid : reaksi oksidasi cyclohexane

reaksi hidrogenasi phenol menjadi cyclohexanol

benzene hexachloride : reaksi klorinasi benzene secara fotokimia

toluene (methyl benzene) : hasil catalytic reforming minyak bumi

xylene : hasil catalitic reforming minyak bumi