PENDAHULUAN
tekanan darah (junaidi, 2010). Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering
sampai terjadi komplikasi seperti kerusakan organ vital yang cukup berat
mengalami tanda seperti pusing, sakit leher dibagian belakang, dan sering
74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90 - 95% kasus tidak diketahui
dari jumlah 639 juta kasus di tahun 2000. Jumlah ini diperkirakan
1
2
diseluruh dunia. Ditahun 2020 sekitar 1,56 miliar orang dewasa akan
setiap tahun di dunia dan hampir 1,5 juta orang setiap tahun nya di
kawasan Asia Timur – Selatan. Sepertiga dari orang dewasa di Asia Timur
problem) dan akan menjadi masalah yang lebih besar jika tidak
sebesar 45,9% untuk usia 55–64 tahun, 57,6% usia 65–74 tahun dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
dan atau diastolik ≥ 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
140/90 mmHg, batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis
kelamin.
dibedakan menjadi yang tidak dapat dikontrol dan dapat dikontrol. Yang
tidak dapat dikontrol seperti riwayat keluarga, jenis kelamin, dan umur.
lemak jenuh.
4
5
2.1.2 Epidemiologi
angka 74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90 - 95% kasus tidak diketahui
dari jumlah 639 juta kasus di tahun 2000. Jumlah ini diperkirakan
infark miokard, stroke, gagal ginjal akut, dan juga kematian. Riset
darah Pada Umur ≥ 18 tahun Menurut Provinsi tahun 2007 dan 2013.
6
cenderung turun dari 31,7% pada tahun 2007 menjadi 25,8% pada tahun
diperkirakan terjadi karena (i) Perbedaan alat ukur yang digunakan tahun
2007 tidak di produksi lagi pada tahun 2013, (ii) Kesadaran masyarakat
akan kesehatan yang makin membaik pada tahun 2013. Asumsi (ii)
2.1.3 Etiologi
(90%).
Hipertensi Sekunder
penyakit lain. Faktor ini juga erat hubungan nya dengan gaya
2.1.4 Klasifikasi
penyebabnya yaitu :
hipertensi.
8
2. Hipertensi sekunder
1. Hipertensi sistolik
2. Hipertensi diastolik
3. Hipertensi campuran
tahun menjadi :
1. Krisis Hipertensi
Hipertensi emergency
parenteral.
Hipertensi urgency
2. Hipertensi Pulmonal
a. Preeklamsia- eklamsia
kehamilan.
b. Hipertensi kronik
mengandung..
kronik.
4. Hipertensi maligna
5. Hipertensi Retinopati
13
6. Hipertensi Ensefalopati
vaskular.
koligentes.
Retensi Natrium
kerusakan ginjal
Hiperparatiroid sekunder
Pemberian eritopoetin.
macula densa,
Mekanisme simpatoafrenergik
Mekanisme humoral.
1. Usia
19
menopause.
2. Jenis kelamin
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia
3. Genetik/ Keturunan
dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang
1. Merokok
2. Status gizi
Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah salah satu cara untuk mengukur
3. Konsumsi natrium
Faktor lain yang ikut berperan yaitu system renin angiotensin yang
4. Stres
pulmonal.
Sirkulasi sistemik
(kapiler).
Sirkulasi pulmonal
sistemik).
→ atrium kiri.
2.1.8 Patogenesis
terletak di pusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
darah.
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
pemeriksaan tekanan darah (Kurt, 2000 ; Sari 2011). Gejala umum yang
Pusing
28
Muka merah
Sakit kepala
Mudah marah
Telinga berdengung
Sulit tidur
Mudah lelah
2.1.10 Diagnosis
dalam posisi duduk dengan siku lengan menekuk di atas meja dengan
pengukuran tekanan darah selama tiga kali kunjungan terpisah, dengan 2-3
1. Anamnesis
darah
4. Pemeriksaan EKG
2.1.11 Penatalaksanaan
mencegah kerusakan organ, dan mencapai target tekanan darah < 130/80
mmHg dan 140/90 mmHg untuk individu beresiko tinggi dengan diabetes
antara lain :
30
Berhenti merokok
harus selalu dimulai dengan dosis rendah agar tekanan darah tidak
menurun secara drastis dan mendadak, setelah itu dinaikan secara bertahap
sesuai dengan umur, kebutuhan, dan usia sampai tercapai efek yang
sekali sehari, pilihan apakah memulai terapi dengan satu jenis obat
31
a. Diuretik
Thiazide
1. Farmakodinamik
terjadi vasodilatasi.
2. Mekanisme kerja
3. Farmakokinetik
Loop Diuretik
1. Mekanisme kerja
2. Farmakokinetik
ditubuli proksimal.
1. Mekanisme kerja
ekresi H+.
2. Farmakokinetik
b. ACE Inhibitor
retensi kalium.
Ramipril, Imidapril.
Inhibitor.
e. Beta Blocker
2.1.12 Komplikasi
1) Jantung
Infark miokard
Gagal jantung
Kardiomiopati
41
2) Otak
3) Ginjal
Nefropati
5) Retinopati
2.1.13 Prognosis
2.1.14 Pencagahan
Fisoterapi pikiran
Berhenti merokok
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
dan atau diastolik ≥ 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
angka 74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90 - 95% kasus tidak diketahui
dari jumlah 639 juta kasus di tahun 2000. Jumlah ini diperkirakan
infark miokard, stroke, gagal ginjal akut, dan juga kematian. Riset
45
46
(90%).
Hipertensi Sekunder
lain
1) Usia
2) Jenis kelamin
3) Genetic
1) Merokok
2) Status gizi
3) Konsumsi Natrium
4) Stress
Berhenti merokok
harus selalu dimulai dengan dosis rendah agar tekanan darah tidak
menurun secara drastis dan mendadak, setelah itu dinaikan secara bertahap
sesuai dengan umur, kebutuhan, dan usia sampai tercapai efek yang
optimal.
perifer, 5. Retinopati.
DAFTAR PUSTAKA
Diana Rianti Fitri. 2012. Dalam : Diagnose Enforcement And Treatment Of High
Kartika Sari. 2011. Faktor Resiko Hipertensi Pada Masyarakat Desa Kabongan
Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Chusman WC, Green LA, Izzo JL et al.
7 Report. JAMA
Jakarta
Michael, Devita, Santa Lin M, Wurry Devian P. et al. 2014. Tatalaksana Terkini
Wacana. Hal 36 – 46
Lubre E, Chifkova R, Cruicshank JK, Dillon MJ, Ferreira I Invitti C et al. 2009.
Aronow WS, Fleg Jl, Pepine CJ, Artinian Nt, Bakris G, Brown AS et al. 2011.