Anda di halaman 1dari 3

Migren adalah suatu istilah yang digunakan untuk nyeri kepala primer.

Nyeri

kepala berulang dengan manifestasi serangan selama 4-72 jam. Karakteristik

nyeri kepala unilateral, berdenyut, intensitas sedang atau berat, bertambah

berat dengan aktivitas fisik yang rutin dan diikuti dengan nausea dan atau

fotofobia dan fonofobia.

Faktor Pencetus

a. Menstruasi biasa pada hari pertama menstruasi atau sebelumnya/ perubahan

hormonal.

b. Puasa dan terlambat makan

c. Makanan misalnya akohol, coklat, susu, keju dan buah-buahan,

mengandung MSG

d. Cahaya kilat atau berkelip.

e. Banyak tidur atau kurang tidur

f. Faktor herediter

g. Faktor psikologis: cemas, marah, sedih

Terapi

1. Terapi komprehensif migrain mencakup terapi medikasaai seperti (anti nyeri, dan obat lainya)
yang di serepkan oleh dokter, serta menejemen faktor pencetus dan gaya hidup melalui strategi
self management.

2. Self-management, pasien berperan aktif dalam menejemen migrainnya.

o Self-monitoring untuk mengidentifikasi faktor2 yang mempengaruhi

migrainnya.

o Mengelola faktor pencetus secara efektif.

o Pacing activity untuk menghindari pencetus migrain.

o Menghindari gaya hidup yang memperburuk migrain.

o Teknik relaksasi.

o Mempertahankan sleep hygiene yang baik.

o Mampu mengelola stres.


o Cognitive restructuring untuk menghindari berfikir negatif.

o Communication skills untuk berbicara efektif tentang nyeri pada

keluarga.

Tension Headache atau Tension Type Headache (TTH) atau nyeri kepala tipe

tegang adalah bentuk sakit kepala yang paling sering dijumpai dan sering

dihubungkan dengan jangka waktu dan peningkatan stres.

Nyeri kepala memiliki karakteristik bilateral, rasa menekan atau mengikat

dengan intensitas ringan sampai sedang. Nyeri tidak bertambah pada aktifitas

fisik rutin, tidak didapatkan mual tapi bisa ada fotofobia atau fonofobia

Nyeri tersebar secara difus, intensitas nyerinya mulai dari ringan sampai

sedang.

• Waktu berlangsungnya nyeri kepala selama 30 menit hingga 1 minggu

penuh. Nyeri timbul sesaat atau terus menerus.

• Lokasi nyeri pada awalnya dirasakan pasien pada leher bagian belakang

kemudian menjalar ke kepala bagian belakang selanjutnya menjalar ke

bagian depan. Selain itu, nyeri ini juga dapat menjalar ke bahu.

• Sifat nyeri kepala dirasakan seperti berat di kepala, pegal, rasa kencang

pada daerah bitemporal dan bioksipital, atau seperti diikat di sekeliling

kepala. Nyeri kepalanya tidak berdenyut.

• Pada nyeri kepala ini tidak disertai mual ataupun muntah.

• Pada TTH yang kronis biasanya merupakan manifestasi konflik psikologis

yang mendasarinya seperti kecemasan dan depresi.

Terapi :

1. Penggunaan obat Antinyeri, antidepresan, atau antiansietas (diberikan oleh dokter sesuai
indikasi)
2. Pengobatan Fisik:
1. Latihan postur dan posisi.
2. Massage, ultrasound, manual terapi, kompres panas/dingin.
3. Akupuntur TENS (transcutaneus electrical stimulation).
NYERI KEPALA KLUSTER (CLUSTER TYPE HEADACHE)

•Nyeri kepala klaster merupakan salah satu jenis nyeri kepala yang paling
hebat dan insidensnya jarang, mempunyai gambaran klinis yang khas yaitu
periodesitas serta gejala otonom, yang membedakan dengan bentuk nyeri
kepala yang lain.
• Sakit kepala cluster sering terjadi pada malam hari, membangunkan pasien
dari tidur, dan berulang setiap hari pada waktu tertentu yang sama untuk
jangka waktu mingguan hingga bulanan. Setelah itu akan ada jeda dimana
pasien mungkin bebas dari sakit kepala cluster selama berbulan-bulan atau
bertahun-tahun.
• Predominan pada laki-laki, dengan rasio laki-laki : wanita adalah 9 : 1.
Serangan pertama kali biasanya pada usia 20-40 tahun. Puncak usia onset
awal 20-29 tahun.
• Nyeri kepala yang hebat, nyeri selalu unilateral di orbita, supraorbita, temporal
atau kombinasi dari tempat-tempat tersebut, berlangsung 15–180 menit dan
terjadi dengan frekuensi dari sekali tiap dua hari sampai 8 kali sehari.
• Serangan-serangannya disertai satu atau lebih sebagai berikut, semuanya
ipsilateral: injeksi konjungtival, lakrimasi, kongesti nasal, rhinorrhoea,
berkeringat di kening dan wajah, miosis, ptosis, edema palpebra. Selama serangan
sebagian besar pasien gelisah atau agitasi.

Anda mungkin juga menyukai