Nyeri
berat dengan aktivitas fisik yang rutin dan diikuti dengan nausea dan atau
Faktor Pencetus
hormonal.
mengandung MSG
f. Faktor herediter
Terapi
1. Terapi komprehensif migrain mencakup terapi medikasaai seperti (anti nyeri, dan obat lainya)
yang di serepkan oleh dokter, serta menejemen faktor pencetus dan gaya hidup melalui strategi
self management.
migrainnya.
o Teknik relaksasi.
keluarga.
Tension Headache atau Tension Type Headache (TTH) atau nyeri kepala tipe
tegang adalah bentuk sakit kepala yang paling sering dijumpai dan sering
dengan intensitas ringan sampai sedang. Nyeri tidak bertambah pada aktifitas
fisik rutin, tidak didapatkan mual tapi bisa ada fotofobia atau fonofobia
Nyeri tersebar secara difus, intensitas nyerinya mulai dari ringan sampai
sedang.
• Lokasi nyeri pada awalnya dirasakan pasien pada leher bagian belakang
bagian depan. Selain itu, nyeri ini juga dapat menjalar ke bahu.
• Sifat nyeri kepala dirasakan seperti berat di kepala, pegal, rasa kencang
Terapi :
1. Penggunaan obat Antinyeri, antidepresan, atau antiansietas (diberikan oleh dokter sesuai
indikasi)
2. Pengobatan Fisik:
1. Latihan postur dan posisi.
2. Massage, ultrasound, manual terapi, kompres panas/dingin.
3. Akupuntur TENS (transcutaneus electrical stimulation).
NYERI KEPALA KLUSTER (CLUSTER TYPE HEADACHE)
•Nyeri kepala klaster merupakan salah satu jenis nyeri kepala yang paling
hebat dan insidensnya jarang, mempunyai gambaran klinis yang khas yaitu
periodesitas serta gejala otonom, yang membedakan dengan bentuk nyeri
kepala yang lain.
• Sakit kepala cluster sering terjadi pada malam hari, membangunkan pasien
dari tidur, dan berulang setiap hari pada waktu tertentu yang sama untuk
jangka waktu mingguan hingga bulanan. Setelah itu akan ada jeda dimana
pasien mungkin bebas dari sakit kepala cluster selama berbulan-bulan atau
bertahun-tahun.
• Predominan pada laki-laki, dengan rasio laki-laki : wanita adalah 9 : 1.
Serangan pertama kali biasanya pada usia 20-40 tahun. Puncak usia onset
awal 20-29 tahun.
• Nyeri kepala yang hebat, nyeri selalu unilateral di orbita, supraorbita, temporal
atau kombinasi dari tempat-tempat tersebut, berlangsung 15–180 menit dan
terjadi dengan frekuensi dari sekali tiap dua hari sampai 8 kali sehari.
• Serangan-serangannya disertai satu atau lebih sebagai berikut, semuanya
ipsilateral: injeksi konjungtival, lakrimasi, kongesti nasal, rhinorrhoea,
berkeringat di kening dan wajah, miosis, ptosis, edema palpebra. Selama serangan
sebagian besar pasien gelisah atau agitasi.