Timbulnya kejadian pneumotaraks berhubungan dengan banyak kasus, yang antara lain
adanya infeksi pada saluran napas, trauma dada, acute lung injury yang disebabkan oleh materi
fisik yang terinhalasi dan bahan kimia, penyakit inflamasi paru akut atau kronis, keganasan, dan
prosedur diagnostik dan terapetik medis yang melibatkan toraks dan organ abdomen,
Pneumotoraks spontan primer lebih cenderung timbul pada anak laki laki dengan
perawakan tinggi dan kurus. Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko. Walaupun pada
pneumotoraks spontan primer tidak ditemukan adanya penyakit paru yang mendasarinya, namun
bula sub-pleura ditemukan pada 76-100% pasien yang dilakukan pemeriksaan videi assisted
thoracoscopi surgery (VATS). Sebagian besar kasus timbul saat pasien sedang istirahat.
Trauma langsung yang menembus dinding dada, termasuk pada prosedur diagnostik,
terapetik medis, dapat mengganggu keadaan hampa udara pada rongga pleura sehingga
menyebabkan masuknya udara ke rongga tersebut. Trauma tumpul toraks dapat menyebabkan
ruptur esophagus, saluran napas dan parenkim paru sehingga udara dapat masuk ke mediastinum
dan rongga pleura. Lesi metastasis dari suatu keganasan dan endometriosis dapat mengganggu
integritas dari permukaan pleura dan sel paru dibawahnya
Anak dengan Asma dan Fibrosis Kistik, memiliki risiko yang besar mengalami
pneumotoraks. Kemungkinan menderita komplikasi meningkat dengan makin buruknya hasil
pemeriksaan paru. Infeksi paru seperti pneumonia akibat Pneumocystic Carinii yang
berhubungan dengan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah kondisi umum
lainnya yang dapat menyebabkan pneumotoraks sekunder dengan tingkat mortalitas yang tinggi.
Pasien dengan penyakit jaringan penyambung seperti sindrom marfan, scleroderma, Sindrom
Ehlers-Danlos dan Ankilosis spondylitis lebih rentan untuk mengalami pneumothoraks.
A Pneumotoraks Spontan
1. Idiopatik primer
2. Bleb sekunder
a. Penyakit paru kongenital:
CCAM
Kista bronkogenik
Hypoplasia paru
b. Kondisi yang berhubungan dengan peningkatan tekana intra torakal
Asma
Bronkiolitis
Sindrom blockade udara pada neonates
Fibrosis kistik
Bedna asing saluran napas
c. Infeksi
Pneumatokel
Abses paru
Fistula bronco-pleura
d. Penyakit paru difus
Hsitositosis sel Langerhans
Tuberosklerosis
Sindrom Marfan
Sindrom Ehlers-Danlos
e. Neoplasma metastatic (osteosarcoma)
B. Pneumotoraks Traumatik
1. Non Iatrigenik
a. Penetrasi trauma
b. Trauma tumpul
c. Tekanan udara tinggi
2. Iatrogenic
a. Torakotomi
b. Torakoskopi, torakosentesis
c. Trakeostomi
d. Pungsi
e. Ventilasi mekanis