Anda di halaman 1dari 3

Etiologi

Timbulnya kejadian pneumotaraks berhubungan dengan banyak kasus, yang antara lain
adanya infeksi pada saluran napas, trauma dada, acute lung injury yang disebabkan oleh materi
fisik yang terinhalasi dan bahan kimia, penyakit inflamasi paru akut atau kronis, keganasan, dan
prosedur diagnostik dan terapetik medis yang melibatkan toraks dan organ abdomen,

Aspirasi jarum transtorakal ataupun prosedur biopsi dapat menimbulkan komplikasi


pneumotoraks iatrogenik. Penyebab lain yang umum terjadi adalah torakosintesis. Ventilasi
mekanik dan tindakan resusitasi dapat juga menyebabkan pneumotoraks. Pada bayi yang baru
lahir, penyakit seperti empisema interstitial, pneumomediastinum dapat menyebabkan
pneumotoraks.

Walaupun mekanisme terjebaknya udara masih belum sepenuhnya dimengerti pada


setiap etiologinya, namun hampir selalu berhubungan dengan defek pada lapisan pleura yang
kehilangan integritasnya. Bleb pada lapisan pleura, sering ditemukan pada pasien dengan
sindrom Marfan dan pneumotoraks spontan familial. Pada kondisi yang lain, bleb timbul akibat
adanya kerusakan pada parenkim paru atau gangguan pada fungsi katup, sekunder terhadap
obstruksi saluran napas. Bleb cukup sering ditemukan pada populasi normal, namun masih
belum jelas mengenai rangsangan timbulnya ruptur. Perubahan mendadak dari tekanan atmosfer
yang terjadi pada saat menyelam, melakukan penerbangan, atau perubahan mendadak pada
tekanan intratoraks seperti saat batuk hebat atau akibat serangan asma, dipertimbangkan menjadi
faktor predisposisi timbulnya pneumotoraks spontan. Tekanan positif intrapleura yang timbul
saat proses melahirkan, juga berhubungan dengan timbulnya pneumotoraks spontan pada wanita
sehat, Individu normal dapat juga mengalami kejadian serupa pad saat istirahat atau aktivitas
normal.

Pneumotoraks spontan primer lebih cenderung timbul pada anak laki laki dengan
perawakan tinggi dan kurus. Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko. Walaupun pada
pneumotoraks spontan primer tidak ditemukan adanya penyakit paru yang mendasarinya, namun
bula sub-pleura ditemukan pada 76-100% pasien yang dilakukan pemeriksaan videi assisted
thoracoscopi surgery (VATS). Sebagian besar kasus timbul saat pasien sedang istirahat.

Trauma langsung yang menembus dinding dada, termasuk pada prosedur diagnostik,
terapetik medis, dapat mengganggu keadaan hampa udara pada rongga pleura sehingga
menyebabkan masuknya udara ke rongga tersebut. Trauma tumpul toraks dapat menyebabkan
ruptur esophagus, saluran napas dan parenkim paru sehingga udara dapat masuk ke mediastinum
dan rongga pleura. Lesi metastasis dari suatu keganasan dan endometriosis dapat mengganggu
integritas dari permukaan pleura dan sel paru dibawahnya

Anak dengan Asma dan Fibrosis Kistik, memiliki risiko yang besar mengalami
pneumotoraks. Kemungkinan menderita komplikasi meningkat dengan makin buruknya hasil
pemeriksaan paru. Infeksi paru seperti pneumonia akibat Pneumocystic Carinii yang
berhubungan dengan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah kondisi umum
lainnya yang dapat menyebabkan pneumotoraks sekunder dengan tingkat mortalitas yang tinggi.
Pasien dengan penyakit jaringan penyambung seperti sindrom marfan, scleroderma, Sindrom
Ehlers-Danlos dan Ankilosis spondylitis lebih rentan untuk mengalami pneumothoraks.

Penyebab pneumotorakspada anak dapt dikategorikan sebagai berikut :

A Pneumotoraks Spontan

1. Idiopatik primer
2. Bleb sekunder
a. Penyakit paru kongenital:
 CCAM
 Kista bronkogenik
 Hypoplasia paru
b. Kondisi yang berhubungan dengan peningkatan tekana intra torakal
 Asma
 Bronkiolitis
 Sindrom blockade udara pada neonates
 Fibrosis kistik
 Bedna asing saluran napas
c. Infeksi
 Pneumatokel
 Abses paru
 Fistula bronco-pleura
d. Penyakit paru difus
 Hsitositosis sel Langerhans
 Tuberosklerosis
 Sindrom Marfan
 Sindrom Ehlers-Danlos
e. Neoplasma metastatic (osteosarcoma)

B. Pneumotoraks Traumatik

1. Non Iatrigenik
a. Penetrasi trauma
b. Trauma tumpul
c. Tekanan udara tinggi
2. Iatrogenic
a. Torakotomi
b. Torakoskopi, torakosentesis
c. Trakeostomi
d. Pungsi
e. Ventilasi mekanis

Anda mungkin juga menyukai

  • Fotometer
    Fotometer
    Dokumen19 halaman
    Fotometer
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Tutorial
    Laporan Tutorial
    Dokumen2 halaman
    Laporan Tutorial
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen23 halaman
    Bab 2
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat
  • Keracunan Co
    Keracunan Co
    Dokumen36 halaman
    Keracunan Co
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat
  • Rumah Sehat
    Rumah Sehat
    Dokumen19 halaman
    Rumah Sehat
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat
  • Puja
    Puja
    Dokumen3 halaman
    Puja
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat
  • Paper EOA
    Paper EOA
    Dokumen26 halaman
    Paper EOA
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat