Anda di halaman 1dari 33

BAB 4

ANALISA PERANCANGAN
4.1 KAPASITAS
Kapasitas adalah hal yang sangat penting dalam merancang sebuah wahana
rekreasi, karena perencanaan kapasitas tersebut akan berpengaruh pada dua
hal utama usaha wahana rekreasi ini yakni kepuasan pengunjung dan biaya
investasi. Analisis berikut disajikan untuk mendapat dasar-dasar bagi
pengembangan Water Park yang akan dilakukan

4.1.1 Pengunjung
Dengan bentuk bangunan wahana Water Park yang menarik dan
ekspresif akan dapat lebih menarik minat para pengunjung untuk datang
dan dapat beratraksi. Tujuan pengunjung adalah untuk menikmati
kesenangan dan pertualangan pada wahana sedangkan pengunjung
yang dimaksud adalah semua golongan masyarakat kelas menengah ke
atas.

4.1.1.1 Pengunjung Wisatawan


Merupakan hal yang paling utama bagi Proyek Water Park karena
banyak wisatawan yang datang untuk menginap di Hotel dan
Resort atau hanya untuk mengunjungi Anyer tanpa menginap.
Karena Water Park dapat bekerja sama dengan Hotel dan Resort
untuk mempromosikannya.
Pengunjung wisatawan terbagi 2 golongan :

 Wisatawan Nasional
Wisatawan nasional adalah orang yang melakukan
kunjungan ke kota lainnya masih dalam satu negara tanpa
ingin memperoleh penghasilan. Berdasarkan data statistik
dalam negeri tamu dalam negeri/ wisatawan nasional yang
berkunjung dalam sehari rata-rata mencapai 2615 jiwa (4.1).

Data ini menunjukkkan bahwa Provinsi Banten masih


menjadi unggulan dalam pariwisata terlebih untuk wisata
pantai. Wisatawan nasional yang terdiri dari :
 Wisatawan Luar Daerah
Wisatawan Luar Daerah adalah wisatawan dalam
negeri yang datang ke kota lainnya untuk berlibur.
 Wisatawan Setempat
Wisatawan setempat adalah pengunjung dari kota
setempat, dimana tempat yang dikunjungi masih dalam
kota yang di tinggali/ ditempati.

 Wisatawan Domestik
Wisatawan domestik adalah setiap orang yang
mengunjungi suatu negara diluar tempat tinggalnya,
didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa
bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang
dikunjungi. Untuk rata-rata kunjungan tamu asing ke
Proinsi Banten tingkat kunjunganya masih rendah
dibandingkan kunjungan tamu asing ke Povinsi lain
disekitar Banten, yaitu hanya mencapai 33 jiwa perhari.

4.1.1.1.a Proyeksi Wisatawan ke Banten tahun 2009s/d ‘13


Proyeksi wisatawan berperan penting dalam kapasitas wahana
Water Park, karena dari kapasitas tersebut akan berpengaruh
pada dua hal utama usaha wahana rekreasi ini yakni :

(4.1) Badan Pusat Statistik Kota Serang-Banten/ Kunjungan Tamu Asing tahun 2008
 Faktor Perencanaan Design
Faktor perencanaan desain berpengaruh terhadap
kepuasan pengunjung karena dapat di ketahui berapa
luas area kolam, luas area fasilitas penunjang, dan luas
area desain efektif yang dipergunakan terhadap luas
lahan yang tersedia untuk area Water Park.

 Analisis Biaya Ivestasi dan Operasi


Analisa Biaya Investasi dan Operasi dapat di ketahui
dari luas lahan yang akan di bangun.

Untuk mendapatkan proyeksi data kunjungan wisatawan ke


Provinsi Banten dilihat dari tahun kestabilan kunjungan
pariwisata yaitu data kunjungan wisatawan dari tahun 2006-
2009 sebagai berikut :

Tahun Wisatawan Wisatawan Total Presentase


Nasional Domestik
2006 633.751 jiwa 1.665 jiwa 635.416 jiwa -
2007 426.478 jiwa 825 jiwa 421.303 jiwa Turun 48%
2008 654.261 jiwa 1.863 jiwa 656.124 jiwa Naik 56%
2009 686.974 jiwa 1.956 jiwa 688.930 jiwa -

Tabel 4.1 Jumlah Wisatawan Nasional dan Wisatawan Domestik per tahun di Banten tahun 2006-2009

 Pariwisata bahari di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang,


Provinsi Banten, mengalami kerugian besar akibat cuaca
buruk yang berlangsung sejak akhir Desember 2006
hingga awal Januari 2007(4.2).

(4.2) SERANG, KOMPAS Ida arimurti Fri, 05 Jan 2007 14:30:15/ Pariwisata Anyer Rugi
Karena cuaca buruk mengakibatkan jumlah tamu turun
drastis di sejumlah penginapan hingga 40 persen pada
musim liburan saat ini (4.3).
 Tahun 2006, 2008, & 2009 dikategorikan stabil bagi
kunjungan wisata ke Banten (4.4), dimana presentase
kenaikan rata-rata pertahun adalah 5%. Total kunjungan
wisatawan tahun terakhir (2008) adalah 656.124 jiwa/
tahun , maka perhitungan jumlah kunjungan wisatawan :

- Tahun 2009 = (5% x 656.124 jiwa) + 656.124 jiwa


= 688.930 jiwa
- Tahun 2010 = (5% x 688.930 jiwa) + 688.930 jiwa
= 723.377 jiwa
- Tahun 2011 = (5% x 723.377 jiwa) + 723.377 jiwa
= 759.546 jiwa
- Tahun 2012 = (5% x 759.546 jiwa) +759.546 jiwa
= 797.523 jiwa
- Tahun 2013 = (5% x 797.523 jiwa) +797.523 jiwa
= 837.399 jiwa
 Masa liburan asumsi terjadi pada bulan juni-Desember dan
puncaknya terjadi pada bulan Desember. Jika terjadi
selama 7 bulan atau 28 minggu, maka volume wisatawan
di Banten tahun 2013 = 837.399 jiwa/ 28 minggu
= 29.907 jiwa/ minggu.
 Diasumsikan yang menginap 60% dan yang berkunjung
40%, maka :
- Menginap = 60% x 29.907 jiwa/ minggu
= 17.944 jiwa/ minggu

(4.3) Hardomo, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang
(4.4) Badan Pusat Statistik/ Serang dalam Angka 2007/2008 hal: 307
- Berkunjung = 40% x 29.907 jiwa/ minggu
= 11.963 jiwa/ minggu

4.1.1.1.b Pola Pengunjung Water Park


Distribusi Pengunjung per Bulan
Pada Gelanggang Renang/ Atlantis-Taman Impian Jaya
Ancol
Bulan Jumlah Hari 2004 2005 2006 2007 2008
Operasi
Januari 31 Hari 15% 11% 13 % 9% 11 %
Februari 28 Hari 9% 7% 9% 10 % 13 %
Maret 31 Hari 8% 7% 8% 13 % 12 %
April 30 Hari 10 % 11 % 12 % 13 % 15 %
Mei 31 Hari 6% 15 % 5% 4% 4%
Juni 30 Hari 10 % 12 % 4% 15 % 4%
Juli 31 Hari 10 % 10 % 15 % 8% 5%
Agustus 31 Hari 7% 4% 4% 4% 4%
September 30 Hari 5% 4% 4% 4% 5%
Oktober 31 Hari 5% 5% 5% 4% 6%
November 30 Hari 5% 5% 10 % 7% 9%
Desember 31 Hari 10 % 9% 11 % 9% 12 %
365 Hari 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Bulan-Bulan 55 % 59 % 59 % 61 % 61 % 63 %
Padat

Tabel 4.2 Distribusi Pengunjung per Bulan


Pada Gelanggang Renang/ Atlantis-Taman Impian Jaya Ancol

Dengan menggunakan data-data empiris yang ditunjukkan


dalam tabel berikut ini, terlihat bahwa pengunjung sebuah
wahana rekreasi tidak terdistribusi secara merata sepanjang
tahun. Jumlah pengunjung amat sangat dipengaruhi oleh
liburan, terutama liburan sekolah, liburan Idul Fitri dan hari
Libur Nasional yang lain.
4.1.1.1.c Faktor Perencanaan Desain
Untuk menghitung kapasitas kolam yang dibangun, kami akan
menggunakan asumsi data awal sebagai berikut :
 Berdasarkan pada Eksisting tapak sebagai kawasan Hotel
& Resort pada proyeksi pengunjung Anyer-Banten ke
depannya mencapai jumlah 29.907 jiwa/ minggu.
 Dari jumlah pegunjung tersebut, pada awal tahun operasi
diharapkan 60% melakukan aktifitas air yang ada di

Banten = 29.907 jiwa/ minggu x 60%


= 17.944 jiwa/ minggu.

Sehingga jumlah pengunjung yang datang untuk


melakukan aktifitas air sebanyak 17.944 jiwa/ minggu.

Bila dihitung per hari, maka :


Diketahui : 1 minggu = 7 hari
Jadi, per hari = 17.944 jiwa/ minggu : 7 hari/ 1 minggu
= 2.563 jiwa/ hari

Pengunjung tidak datang secara bersamaan, Water Park


buka pukul 09.00 s/d 07.00, maka kedatangan pengunjung
diasumsikan menjadi 2 bagian :
1. Datang jam ± 09.00
2. Datang jam ± 14.00
Bila dihitung per kedatangan pengunjung, maka :
= 2.563 jiwa/ hari : 2 (datang pengunjung)
= 1.281 jiwa/ hari dalam 5 jam

Asumsi-asumsi di atas sangat diperlukan agar penulis bisa


melakukan pendekatan untuk mengetahui, berapa luas area
kolam, luas area fasilitas penunjang, dan luas area design
efektif yang dipergunakan terhadap luas lahan yang tersedia.

Apabila diasumsikan bahwa standar per orang yang diperlukan


adalah 4.5m², maka luas kolam adalah sekitar :
= 2.563 jiwa x 4,5 m²/ orang = 10.252 m², Dari luas kolam
sebesar 10.252 m² diperlukan prasarana penunjang dengan
luas yang sama, sehingga luas total area yang akan
dikembangkan adalah 10.252 m² x 2 = 20.504 m²
4.1.2 Pengelola
Adalah orang-orang yang mengatur dan bertanggung jawab penuh atas
seluruh kegiatan yang berlangsung didalam bangunan dan wahana
tersebut serta, memberikan informasi yang dibutuhkan kepada
pengunjung.
4.1.2.a Struktur Organisasi Pengelola
Kantor Fasilitas Pendukung dalam Bangunan

1. Penglola Air 1. Cafetaria

2. Penglola dalam kantor 2. Food Court

3. Penglola Penjagaan 3. Mini Market

4. Penglola Service 4. Toko Suvenir & alat-alat wahana

Zona Bangunan

Wahana

Water Park Fasilitas Pendukung dalam Wahana Wisata Air

1. Teknisi Struktur Café Medical Clinic 1. Teknisi Mesin

2. Pelayanan 1. Pelayanan 1. Pelayanan 2. Pelayanan

3. Kebersihan 2. Memasak/ dapur 2. Kebersihan 3. Kebersihan

3. Kebersihan

4. Mini Bar

Zona Wahana

Diagram 4.3 Struktur Organisasi Pengelola


Keterangan :

Private Semi Private Publik Semi Publik


4.1.2.b Kapasitas Pengelola berdasarkan Struktur Organisasi
1. ZONA BANGUNAN
KANTOR :
 Pengelola Air
- Penyaringan air garam
menjadi air tawar = 5 orang
- Pemompaaan air = 5 orang
- Utilitas = 2 orang +
Jumlah Pengelola Air = 12 orang
 Pengelola dalam Kantor
- Sekretaris = 3 orang
- Penjaga data = 3 orang
- Enginer manager = 3 orang
- Humas = 5 orang
- Marketing = 5 orang
- Administrasi keuangan = 5 orang
- Staff pengelola = 15 orang
- Kepala bagian teknik = 3 orang
- Penjaga foto copy = 1 orang +
Jumlah Pengelola dalam Kantor = 43 orang
 Pengelola Penjagaan
- Parkir mobil = 2 orang
- Parkir motor = 2 orang
- Satpam Lobby = 2 orang
- Counter ticket = 2 orang
- Cek masuk = 3 orang
- Cek keluar = 3 orang
- Informasi = 2 orang
- Mushola = 1 orang +

Jumlah Pengelola Penjagaan = 17 orang


 Pengelola Service
- Service R. Serbaguna = 2 orang
- Gudang bahan makanan = 2 orang
- Gudang Perabot & peralatan = 2 orang
- House Kepping = 10 orang
- Pengelola Service = 2 orang +
Jumlah Pengelola Service = 18 orang

FASILITAS PENDUKUNG DALAM BANGUNAN


 Pengelola Cafetaria
- Pelayanan = 5 orang
- Memasak = 3 orang
- Kebersihan = 3 orang +
Jumlah Pengelola Cafetaria = 11 orang
 Pengelola Food Court
- Pelayanan = 8 orang
- Memasak = 4 orang
- Kebersihan = 3 orang +
Jumlah Pengelola Food Court = 15 orang
 Pengelola Mini Market
- Kasir = 2 orang
- Pelayanan = 5 orang
- Kebersihan = 2 orang +
Jumlah Pengelola Mini Market = 9 orang
 Pengelola Toko Suvenir & Alat-alat Wahana
- Kasir = 4 orang
- Pelayanan = 6 orang
- Kebersihan = 3 orang +

Jumlah Pengelola Toko Suvenir


& Alat-alat Wahana = 13 orang
2. ZONA WAHANA
WATER PARK
 Pengelola Teknisi
- Air = 2 orang
- Struktur = 2 orang +
Jumlah Pengelola Teknisi = 4 orang
 Pengelola Pelayanan
- Kios Ticket Ban = 3 orang
- Shelter = 20 orang +
Jumlah Pengelola Teknisi = 23 orang
 Pengelola Kebersihan = 4 orang

WATER SPORT
 Pengelola Teknisi Mesin Kapal Air = 2 orang
 Pengelola Pelayanan
- Kios Ticket Fasilitas = 2 orang
- Shelter = 2 orang +
Jumlah Pengelola Teknisi = 4 orang

CAFÉ PIRATES

-1Pengelola Cafe Terapung
- Mini Bar = 5 orang
- Pelayanan = 6 orang
- Memasak = 3 orang
- Kebersihan = 6 orang +
Jumlah Pengelola Cafetaria = 11 orang
 Pengelola Medical Clinic = 4 orang +
Total Jumlah Pengelola = 190 orang
4.1.3 Pengelompokan Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan
Lobby 100 Org 1 Unit 1,8 m²/ Org 180 m² 180 m² Publik NAD
R. Check Masuk :
- Check Masuk WP 8 Org 1 Unit 5 m²/ Org 20 m² 20 m² Private SB
SB
Chek Keluar WP 20 Org 1 Unit 0,8 m²/ Org 16 m² 16 m² Semi Publik NAD
Toilet Pria :
- Toilet 1 Org 10 Unit 2 m²/ Org 20 m² 20 m² Publik SB
- Urinoar 1 Org 3 Unit 1mx1m 1 m² 3 m² Publik PHD
- R.Bilas 1 Org 10 Unit 2 m²/ Org 20 m² 20 m² Publik SB
- R. Ganti 50 Org 1 Unit 2 m²/ Org 100 m² 100 m² Publik SB
- Loker - 100 Unit 1 m²/ Org 100 m² 100 m² Publik TSS
- Washtafel 1 Org 5 Unit 1 m²/ Org 5 m² 5 m² Publik SB
Toilet Wanita :
- Toilet 1 Org 10 Unit 2 m²/ Org 40 m² 20 m² Publik SB
- R.Bilas 1 Org 10 Unit 2 m²/ Org 40 m² 20 m² Publik SB
- R. Ganti 50 Org 1 Unit 2 m²/ Org 200 m² 100 m² Publik SB
- Loker - 100 Unit 1 m²/ Org 200 m² 100 m² Publik TSS
- Washtafel 1 Org 5 Unit 1 m²/ Org 10 m² 5 m² Publik SB
R. Penyaringan Air 5 Pglola 1 Unit - 200 m² 200 m² Private AS
Garam menjadi Air
Tawar
R. Pompa 5 Pglola 1 Unit - 300 m² 300 m² Private AS
R. Utilitas 5 Pglola - - 375.82 m² 375.82 m² Private AS

Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan


R. Mushola 10 Org 1 Unit 4mx4m 16 m² 16 m² Publik AS
Tempat Wudhu Pria 5 Org 1 Unit 3mx2m 6 m² 6 m² Publik AS
Tempat Wudhu Wanita 5 Org 1 Unit 3mx2m 6 m² 6 m² Publik AS
T. Tunggu Mushola 10 Org 1 Unit 0,8 m²/ Org 8 m² 8 m² Publik TSS
R. Service 2-3 Org 10 Unit 2mx2m 4 m² 40 m² Semi Publik NAD
Gudang Bahan Makanan 2 Org 2 Unit 6mx6m 36 m² 72 m² Private
Gudang Perabot dan 2-5 Org 2 Unit 8,6m x 8,6m 73,96 m² 147,92 m² Private NAD
Peralatan
Tangga Service 4 Org - - - - Semi Publik NAD
House Kepping 10 Org 10 Unit 2mx2m 4 m² 40 m² Semi Publik TSS
Shaf Sampah 2 Org 2 Unit 1mx1m 1 m² 2 m² - PHD
R. Tampung Sampah 2 Org 2 Unit 2mx2m 4 m² 8 m² Publik PHD
Toilet Service Pria 1 Org 2 Unit 1,5 m x 1 m 1,5 m² 3 m² Semi Publik PHD
Toilet Service Wanita 1 Org 2 Unit 1,5 m x 1 m 1,5 m² 3 m² Semi Publik PHD

TOTAL : 1.957 m²

Tabel 4.4 Besaran Ruang Pada Bangunan Lantai Satu


Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan

Lobby 100 Org 1 Unit 1,8 m²/ Org 180 m² 180 m² Publik NAD

Counter & Ticket Office 6 Pnjaga 1 Unit 5 m²/ Org 20 m² 20 m² Private SB


Area Check Masuk 20 Org 1 Unit 0,8 m²/ Org 16 m² 16 m² Semi Publik NAD
R. Informasi 2 Org 1 Unit 2 m²/ Org 4 m² 4 m² Private SB
R. Pengelola (WP &
WA) :
- R. Pertemuan Tamu 3 Org 2 Unit 3mx3m 9 m² 9 m² Private BDS
- R. Sekretaris 3 Org 2 Unit 2mx1m 2 m² 2 m² Private BDS
- R. Data 3 Org 2 Unit 4,3 m x 3 m 12,9 m² 25,8 m² Private TSS
- R. Enginer Manager 3 Org 2 Unit 2,5m x 2,5m 6,25 m² 12,5 m² Private PHD
- Humas 5 Org 2 Unit 2,5m x 2,5m 6,25 m² 12,5 m² Private SB
- R. Marketing 5 Org 2 Unit 2,5m x 2,5m 6,25 m² 12,5 m² Private TSS
- R. Arsip 3 Org 2 Unit 3 m x 3,6 m 7,8 m² 23,4 m² Private AS
- R. Komputer 5 Org 2 Unit 4 m x 3,6 m 14,4 m² 28,8 m² Private AS
- R. Administrasi 5 Org 2 Unit 3m x3m 9 m² 9 m² Private TSS
Keuangan
- R. Staff Pengelola 15 Org 4 Unit 5m x4m 20 m² 80 m² Private AS
- R. Kepala Bagian 3 Org 2 Unit 4m x3m 12 m² 12 m² Private AS
Teknik TSS
- R. Rapat 10 Org 1 Unit 2m x6m 12 m² 24 m² Private AS
- R. Fotocopy 1-3 Org 1 Unit 2m x2m 4 m² 8 m² Semi Publik PHD
- R. Pantry 10 Org 1 Unit 3m x2m 6 m² 6 m² Semi Publik SB
R. Refund 1 Org 1 Unit - 4 m² 4 m² Semi Publik SB

Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan

R. Tunggu 50 Org 1 Unit 1 m²/ Org 50 m² 50 m² Publik

Toilet : SB
- Toilet Pria 1 Org 2 Unit 2 m²/ Org 4 m² 8 m² Publik PHD
- Urinoar 1 Org 2 Unit 1 m²/ Org 2 m² 4 m² Publik SB
- Washtafel Pria 1 Org 2 Unit 1 m²/ Org 2 m² 4 m² Publik SB
- Toilet Wanita 1 Org 2 Unit 2 m²/ Org 4 m² 8 m² Publik SB
- Washtafel Wanita 1 Org 2 Unit 1 m²/ Org 2 m² 4 m² Publik
R. Serbaguna : TSS
- Foyer 100 Org 1 Unit 10 m x 10m 100 m² 100 m² Semi Publik TSS
- R. Pesta/ Acara 200 Org 1 Unit 30 m x 20m 600 m² 600 m² Semi Publik PHD
- Pantry 10 Org 1 Unit 5m x5m 25 m² 25 m² Semi Publik PHD
- Toilet Pria 1 Org 5 Unit 1,5 m x 1 m 1,5 m² 7,5 m² Semi Publik PHD
- Urinoar 1 Org 3 Unit 1m x1m 1 m² 3 m² Semi Publik PHD
- Washtafel 1 Org 3 Unit 1m x1m 1 m² 3 m² Semi Publik PHD
- R. Ganti Pria 1 Org 3 Unit 1m x1m 1 m² 3 m² Private PHD
- Toilet Wanita 1 Org 6 Unit 1,5 m x 1 m 1,5 m² 9 m² Semi Publik PHD
- Washtafel 1 Org 4 Unit 1m x1m 1 m² 4 m² Semi Publik PHD
- R. Ganti Wanita 1 Org 3 Unit 1m x1m 1 m² 3 m² Private PHD
- Janitor 3 Org 1 Unit 3m x3m 9 m² 9 m² Private TSS
- R. Service Pesta/ 2-10 Org 2 Unit 9m x5m 45 m² 90 m² Semi Publik PHD
Acara
- Gudang 3 Org 1 Unit 2m x2m 4 m² 4 m² Private
TOTAL : 1.428 m²

Tabel 4.5 Besaran Ruang Pada Bangunan Lantai Dua


Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan
Food Court 120 Org 1 Unit 2 m²/ Org 240 m² 240 m² Publik NAD
- Dapur/ memasak 4 Pglola 1 Unit 5 m x 10 m 50 m² 50 m² Semi Prvt AS
- R. Pelayanan & 11 Pglola 1 Unit 2mx2m 4 m² 4 m² Semi Prvt AS
R.Kebersihan
Cafetaria 100 Org 1 Unit 10 m x 8 m 80 m² 80 m² Publik NAD
- Dapur/ memasak 3 Pglola 1 Unit 3 m x 10 m 30 m² 30 m² Semi Prvt AS
- R. Pelayanan & 8 Pglola 1 Unit 1mx2m 2 m² 2 m² Semi Prvt AS
R.Kebersihan
Mini Market 20 – 30 Org 1 Unit - 100 m² 100 m² Publik AS
- Kasir 4 Pglola 2 Unit 1mx2m 2 m² 4 m² Semi Prvt AS
- R. Pelayanan & 8 Pglola 1 Unit 1mx2m 2 m² 2 m² Semi Prvt AS
R.Kebersihan
Janitor 3 Org 1 Unit 3mx3m 9 m² 9 m² Private AS
Toilet : NAD
- Toilet Pria 1 Org 2 Unit 2 m²/ Org 4 m² 4 m² Publik
- Urinoar 1 Org 2 Unit 1 m²/ Org 4 m² 4 m² Publik SB
- Washtafel Pria 1 Org 2 Unit 1 m²/ Org 2 m² 2 m² Publik SB
- Toilet Wanita 1 Org 2 Unit 2 m²/ Org 4 m² 4 m² Publik SB
- Washtafel Wanita 1 Org 2 Unit 1 m²/ Org 2 m² 2 m² Publik SB
Toko Suvenir 10 Org 5 Unit 3mx3m 9 m² 45 m² Publik SB
- Kasir 4 Pglola 2 Unit 1mx2m 2 m² 4 m² Semi Prvt AS
- R. Pelayanan & 8 Pglola 1 Unit 1mx2m 2 m² 2 m² Semi Prvt AS
R.Kebersihan

Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan

ATM 4 Org 4 Unit 1mx1m 1 m² 4 m² Publik TSS


Telepon Umum 5 Org 5 Unit 1mx1m 1 m² 5 m² Publik NAD
Retail - 12 Unit 4mx5m 20m² 240m² Publik AS
TOTAL : 593 m²

Tabel 4.6 Besaran Ruang Pada Bangunan Lantai Tiga

Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan


Plaza 150 Org 1 Unit 0,8 m²/ Org Ø = 20 m² 126 m² Publik - AD
- Standar = 0,8
- Ø = 20 m²
Jadi, = 2 . 22 / 7. 20 m²
= 125,7 m² ~ 126 m²

Shelter 2 Org 10 Unit 2mx3m 6 m² 60 m² Semi Publik SB


R. Bilas Outdoor 1 Org 40 Unit 1 m²/ Org 40 m² 40 m² Publik SB
Kios Tiket Ban 5 Org 1 Unit 6 m²/ Org 30 m² 30 m² Publik SB
Medical Clinic 5 - 10 Org 1 Unit 2 m²/ Org 20 m² 20 m² Publik AS
Gazebo :
- General 2 – 4 Org 20 Unit 2mx2m 4 m² 80 m² Semi Publik SB
- VIP 4 – 8 Org 10 Unit 2mx4m 8 m² 80 m² Semi Publik AS
Panggung 100 Org 1 Unit 10 m x 10 m 100 m² 100 m² Semi Publik TSS
Toilet Pria 1 Org 2 Unit 2 m²/ Org 4 m² 4 m² Publik SB
Toilet Wanita 1 Org 2 Unit 2 m²/ Org 4 m² 4 m² Publik SB

Gunung Krakatau Purba : - 1 Unit >10 (SB) Øout=70m² 650 m² Publik - AS


- Ø out = 70 m², Ø in =30m² - Tinggi Gunung = 25 m
jadi : 2. 22/7.70 = 440 m² - Dalam = 0 – 100 m (SB)
- Ø in = 30, - Luas g.krakatau P = 628 m²
jadi : 2. 22/7.30 = 188 m²+ - Luas Area Tangga = 22 m²
Luas = 628 m² - Umur >12 Tahun (SB)
Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan

 Area Tangga (Start) : Jadi,


- diket : Area Out : Luas gunung krakatau purba
P = 21 m : 0.3 m (lbr/ dengan area tangganya :
a.tgg)
= 70 a.tgg
L anak tangga = 2 m - Luas g.krakatau P = 628 m²
- diket : Area in : 1 m - Luas Area Tangga = 22 m² +
- Jadi Luas Area Tangga : Total = 650 m²
p = 21m + 7 bordes
(@1m)
= 9m + 3m = 11 m
L= p x l =11mx2m = 22m²
 Kolam Landing :
- Kolam Renang - 1 Unit >10 (SB) Øout=50m² 456 m² Publik - AS
Ø in =20m² - Tinggi Gunung = 15 m
Area Gunung Krakatau : - Dalam = 0 – 60 m
- Ø out = 50 m², - Luas g.krakatau = 440 m²
jadi : 2. 22/7.50 = 314 m² - Luas Area Tangga = 16 m²
- Ø in = 20, - Umur > 9 Tahun (SB)
jadi : 2. 22/7.20 = 126 m²+
Luas = 440 m² Jadi,
 Area Tangga (Start) : Luas gunung krakatau dengan

Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan


area tangganya :
- diket : Area Out :
P = 6 m : 0.3 m (lbr/ a.tgg) - Luas g.krakatau = 440 m²
= 20 a.tgg - Luas Area Tangga = 16 m² +
L anak tangga = 2 m Total = 456 m²
- diket : Area in : 1 m
- Jadi Luas Area Tangga :
p = 6m + 2 bordes (@1m)
= 6m + 2m = 8 m
L= p x l =8mx2m = 16m²
 Kolam Landing : - AS
- Kolam Renang - 1 Unit >10 (SB) Øout=30m² 261 m² Publik - Tinggi Gunung = 15 m
Ø in =10m² - Dalam = 0 – 40 m (SB)
Area Anak Gunung - Luas A.G.krakatau = 251 m²
Krakatau : - Luas Area Tangga = 10m²
- Ø out = 30 m², - Umur > 5 Tahun (SB)
jadi : 2. 22/7.30 = 188 m²
- Ø in = 10, Jadi,
jadi : 2. 22/7.10 = 63 m²+ Luas gunung 12rakatau dengan
Luas = 251 m² area tangganya :
 Area Tangga (Start) :
- diket : Area Out : - Luas A.G.krakatau = 251 m²
P = 4 m : 0.3 m (lbr/ a.tgg) - Luas Area Tangga = 10 m² +

Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan

= 15 a.tgg Total = 261 m²


L anak tangga = 2 m
- diket : Area in : 1 m
- Jadi Luas Area Tangga :
p = 4m + 1 bordes (@1m)
= 4m + 1m = 5 m
L= p x l =5mx2m = 10m²
 Kolam Landing :
- Kolam Renang Anak - SB
Kolam Bayi 94 Org 1 Unit 1 m² / (Baby Ø = 15 m² 94 m² Publik - 0 – 3 Tahun
& Orang Tua) - Dalam = 0 – 20cm
- Ø = 15 m², jadi 2.22/ 7. 15 m²
= 94 m²
- SB
Kolam Bola Air 94 Org 1 Unit 2 m² / Org Ø = 30 m² 188 m² Publik - 4 – 5 Tahun
- Dalam = 0 – 40 cm
- Ø = 30 m², jadi 2.22/ 7. 30
= 188 m²
- SB
Kolam Anak dengan 150 Org 1 Unit 3 m² / Org & Ø = 70 m² 440 m² Publik - > 8 Tahun
Multistruktur Fasilitas - Dalam = 0 – 50 cm
Permaianan - Ø = 70 m², jadi 2.22/ 7. 70 m²
Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan

= 440 m²

SB
Kapal Bajak Laut - 1 Unit - 200 m² 200 m² Publik - AS
Kolam Hujan & Air - 1 Unit - Ø = 50 m² 314 m² Publik - > 4 Tahun
Mancur - Dalam = 0 – 50 cm
- Ø = 50 m², jadi 2.22/ 7. 50 m²
= 314 m²
- AS
Kolam Air Hangat 150 Org 1 Unit 2 m² / Org 300 m² 300 m² Publik - Dalam = 20 cm – 50 cm

- NAD
Kolam Renang Utama 20 Org 1 Unit 27,5 mx 10m 275 m² 275 m² Publik - Dalam = 50 cm – 150 cm

- NAD
Kolam Renang Anak 10 Org 1 Unit 15 m x 10 m 150 m² 150 m² Publik - Dalam = 20 cm – 100 cm

- SB
Arum Jeram Family 2 - 4/ Org - - - - Publik - Start di Area : Kolam Arus
- Finish : Kolam Arus

- SB

Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan

Petualangan Goa 2 - 4/ Org - - - - Publik - Start di Area : Kolam Arus


River Slides : - Finish : Kolam Arus
- Krakatau Purba :
Usia > 12 th AS
- Krakatau & anak 1 Org - - - - Publik
Krakatau : > 8 th AS
 = 20-30 derajat 1 Org - - - - Publik
Drop Down Slides
- AS
1 Org 2 Unit 1 m X 10 m 20 m² 40 m² Publik - Start : G. Krakatau Purba
- Kolam Landing : Kolam Renang
- Tinggi : 9 m
Water Slides - Panjang datar Slides : 10 m
Kolam Spa & Jacuzzi SB
pantai dengan ombak + 1 Org 3 Unit 1 m x 20 m 20 m² 60 m² Publik AS
Rest Area - 1 Unit - - 500 m² Publik AS
Cafe terapung : - 1 Unit - - 2000 m² Publik
- Cafetaria Water Park
- Toilet Pria NAD
- Urinoar 100 Org 1 Unit 10 m x 8 m 80 m² 80 m² Publik SB
- Watafel Pria 1 Org 2 Unit 2 m²/ Org 4 m² 4 m² Publik SB
- Toilet Wanita 1 Org 2 Unit 1 m²/ Org 4 m² 4 m² Publik SB

Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan

- Wastafel Wanita 1 Org 2 Unit 1 m²/ Org 2 m² 2 m² Publik SB


- Mini Bar 1 Org 2 Unit 2 m²/ Org 4 m² 4 m² Publik SB
- Cafetaria Wisata Air 1 Org 2 Unit 1 m²/ Org 2 m² 2 m² Publik SB
- Toilet Pria 10 Org 1 Unit 7 m x 2,5 m 17,5 m² 17,5 m² Publik TSS
- Urinoar 100 Org 1 Unit 10 m x 8 m 80 m² 80 m² Publik NAD
- Watafel 1 Org 2 Unit 2 m²/ Org 4 m² 4 m² Publik SB
- Toilet Wanita 1 Org 2 Unit 1 m²/ Org 4 m² 4 m² Publik SB
- Wastafel 1 Org 2 Unit 1 m²/ Org 2 m² 2 m² Publik SB
- Mini Bar 1 Org 2 Unit 2 m²/ Org 4 m² 4 m² Publik SB
- Dapur 1 Org 2 Unit 1 m²/ Org 2 m² 2 m² Publik SB
- Janitor 10 Org 1 Unit 7 m x 2,5 m 17,5 m² 17,5 m² Publik TSS
- Kebersihan 3 Org 1 Unit 2mX2m 4 m² 24 m² Private TSS
Area Game basah ; 3 Org 1 Unit 3mx3m 9 m² 9 m² Private NAD
- Anak-anak 6 Org 1 Unit 2mx2m 4 m² 4 m² Publik AS
- Dewasa - - - 500 m² 500 m² Publik AS
Area Game Kering ;
- Anak-anak
-Dewasa - - - 500 m² 500 m² Publik AS
TOTAL : 5.340 m²
Tabel 4.7 Besaran Ruang Pada Zona Water Park

Nama Ruang Kapasitas Jumlah Standar Luas Total Sifat Keterangan


Area Memancing - 5 Unit 2 m x 10 m 20 m² 100 m² Publik SBA
Snorkeling - 5 Unit 2 m x 10 m 20 m² 100 m² Publik SBA
Scuba Diving - 5 Unit 2 m x 10 m 20 m² 100 m² Publik SBA
Banana Boats - 5 Unit 2 m x 10 m 20 m² 100 m² Publik SBA
Speed Boats - 5 Unit 2 m x 10 m 20 m² 100 m² Publik SBA
Jet Sky - 5 Unit 2 m x 10 m 20 m² 100 m² Publik SBA
Volley Beach - 1 Unit - - 50 m² Publik SBA

TOTAL : 650 m²

Tabel 4.8 Besaran Ruang Pada Zona Wisata Air


Keterangan :
 NAD = Ernst and Peter Neufert Architect Data
 AS = Asumsi
 TSS = Time Saver Standartd
 SB = Studi Banding Citra Raya Cikupa
 PHD = Principle of Hotel Design
 SBA = Studi Banding Anyer

4.1.4 Analisa Kebutuhan dan Besaran Ruang Luar (4.5)


Kebutuhan luas parkir mobil adalah :
 20 m2 untuk parkir sistem tegak lurus (90°) + sirkulasi 5 m2
 23m2 untuk parkir dengan sistem serong (45°) + sirkulasi 8 m2
 Parkir service 19.8m2 menggunakan sistem serong (10°) +
sirkulasi 4,8 m2.

4.1.4.1 Parkir Pengelola


 Mobil
- Standar 6 org/ mobil, Kebutuhan + Sirkulasi= 20 m²/mobil
- Jumlah Pengelola (asumsi) = 190 orang x (60 %)
= 114 orang
Perhitungan :
- Kebutuhan parkir = 15 m2 X 114 orang / 6 org/ mobil
= 285 m² (19 mobil)

- Sirkulasi = 19 mobil x 5 m² = 95 m²
 Motor
- Standar 1/3 mobil, Kebutuhan + Sirkulasi = 2m²/ motor
Perhitungan :
- Kebutuhan parkir = 2 m2 X 19 / 3 = 12,6 ~ 13 m² (4 motor)

(4.5) Ernst and Peter Neufert, Architect Data.


4.1.4.2 Parkir Tamu/ Pengunjung
 Mobil
- Standar 6 org/ mobil, Kebutuhan + Sirkulasi = 20m²/ mobil
- Jumlah Tamu/ Pengunjung (Per 5 jam)
= 1.281 orang x (60%) = 768,6 ~ 769 orang
Perhitungan :
- Kebutuhan parkir = 15 m2 X 769 orang / 6 org/ mobil
= 1.922 m² (128 mobil)
- Sirkulasi 128 mobil x 5 m² = 640 m²
 Motor
- Standar 1/3 mobil, Kebutuhan + Sirkulasi = 2m²/ motor
Perhitungan :
- Total Kebutuhan parkir = 2 m2 X 128 mobil / 3
= 85 m² (42 motor)
 Bus
- Standar 20 org/bus (SB) Kebutuhan + Sirkulasi
= 65m²/ bus
- Jumlah pengunjung tidak biasa 20 % dari pengunjung/ 5
jam = 1.281 orang x 20 % = 256 orang
Perhitungan :
- Total Kebutuhan parkir = 65m2 X 256 orang : 20 org/bus
= 832 m2 (12,8 ~ 13 Bus)

Luas Total Kebutuhan Parkir Pengelola & Pengunjung :


 Mobil + sirkulasi = 2.942 m2
 Motor + sirkulasi = 98 m2
 Bus + sirkulasi = 832 m² +
3.872 m2
PERHITUNGAN LAHAN
 Luas wahana pada perhitungan proyeksi
pengunjung Anyer-Banten = 20.504 m²
 Luas Besaran Ruang Pada Bangunan Lantai Satu = 1.957 m²
 Besaran Ruang Pada Bangunan Lantai Dua = 1.428 m²
 Besaran Ruang Pada Bangunan Lantai Tiga = 593 m²
 Besaran Ruang Pada Zona Water Park = 5.340 m²
 Besaran Ruang Pada Zona Wisata Air = 650 m² +
Total = 9.968 m² -
Sisa Luas Wahana pada perhitungan Proyeksi = 10.536 m²
Sirkulasi Bangunan 20% = 2.107 m² -
= 8.429 m²
 KLB = 21.000 m²
 Luas wahana pada perhitungan proyeksi
pengunjung Anyer-Banten = 20.504 m² -
Sisa Lahan = 496 m²
 Sisa Luas Wahana pada perhitungan Proyeksi = 8.429 m² +
Total Sisa Lahan = 18.125 m²
 Sirkulasi 40 % = 7.250 m² -
Sisa Lahan = 10.875 m²
 Area Hijau 30 % = 3.262 m² -
Sisa Lahan = 7.613 m²
 Luas Total Kebutuhan Parkir = 3.872 m² -
 Sisa Perhitungan Lahan untuk Pantai = 3.741 m²
4.2 ATRAKSI
Atraksi dalam sebuah wahana Water Park sangat berperan karena atraksi
menjadi tujuan dari alasan pengunjung datang ke wahana Water Park dari
atraksi tersebut dapat membuat pengunjung merasa senang dan berpetualang,
maka atraksi disini mengarah kepada konsep tema dasar yang di ambil dari dari
potensi daerah Anyer-Banten, diantaranya :

4.2.1 Kejadian Alam


Kejadian Alam yang mengangkat sebuah Tema Vulkanik karena
kejadian letusan Gunung Krakatau yang sangat dahsyat sehingga
Krakatau di kenal seluruh dunia. Dalam Perancangan Water Park
kejadian ini dapat dijadikan sebuah cerita dalam pertualangan Water
Park dari awal sampai akhir permainan. Di mana zona petualangan di
bagi atas tiga bagian diantaranya :

(a) (b)
Gambar 4.9 (a) Maket Gunung Karakatau Purba, (b) G. Krakatau & Anak Krakatau

 Zona Gunung Krakatau Purba


Zona ini menceritakan bagaimana kejadian yang sangat dahsyat.
Konsep dari zona ini di ambil dari isi Jawa Kuno yang menceritakan
letusan Krakatau Purba berjudul Pustaka Raja Parwa yang berisi
‘Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung Batuwara.
Ada pula goncangan bumi yang menakutkan, kegelapan total, petir
dan kilat. Kemudian datanglah badai angin dan hujan yang
mengerikan dan seluruh badai menggelapkan seluruh dunia. Sebuah
banjir besar datang dari Gunung Batuwara
dan mengalir ke timur menuju Gunung Kamula’. Konsep Suasana ini
seperti isi buku Pustaka Raja Parwa yang dituang ke dalam sebuah
petualangan Water Park.

 Zona Gunung Krakatau


Zona ini menjelaskan setelah masa itu, tidak ada lagi aktivitas
vulkanis di Krakatau hingga 20 Mei 1883. Pada hari itu, setelah 200
tahun tertidur, terjadi ledakan kecil pada Gunung Krakatau. Itulah
tanda-tanda awal bakal terjadinya letusan dahsyat di Selat Sunda.
Ledakan kecil ini kemudian disusul dengan letusan-letusan kecil yang
puncaknya terjadi pada 26-27 Agustus 1883. 27 Agustus 1883,
meledaklah gunung itu bahwa ledakan itu adalah yang paling besar,
suara paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling
meluluhlantakkan dalam sejarah manusia modern. Dan konsep pada
zona ini tidak jauh berbeda dengan Krakatau Purba, hanya
suasananya yang membedakan. Zona ini dengan letusan yang
dahsyat pada zaman modern.

 Zona Anak Gunung Krakatau


Zona Anak Gunung Krakatau yang terjadi akibat letusan Gunung
Krakatau karena dahsyatnya daya dorong perut bumi yang dapat
menjungkir balikkan jutaan ton material batu-batuan dan pasir
sehingga membentuk sebuah anak gunung yang di sebut sebagai
Anak Gunung Krakatau. Dan pada petualangan ini dengan konsep
yang suasana lebih Modern dan tidak adanya goncangan bumi yang
menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat. Di zona ini hanya terjadi
letusan-letusan kecil yang mengeluarkan lava. Lava ini dikiaskan
sebagai Letusan-letusan Air.
4.2.2 Sejarah

Gambar 4.10 Sketsa Kapal Layar Deandels


Selain pantai, Anyer-Banten pun memiliki sejumlah objek wisata berupa
bangunan bersejarah yang cukup menarik untuk dinikmati. Peninggalan
sejarah yang sangat terkenal pada Mercusuar Mercu suar Anyer ini
berlokasi di pinggir jalan Raya Anyer, desa Cikoneng, kecamatan Anyer,
kabupaten Serang,Banten, setinggi 75.5 m dengan 18 lantai ini dibangun
pada tahun 1885 atau 2 tahun setelah Gunung Krakatau meletus.
Dinding baja setebal 2,5 Cm pada lantai II dan 12.Mercusuar ini terdapat
lobang setebal 2 M. Dalam sejarah Indonesia, Anyer Kidul sangat
dikenal karena Gubernur Jendral Daendels pada tahun 1811 mengawali
pembangunan jalan di Pulau Jawa sepanjang 1.000 Km dimulai dari
Anyer Kidul ini sampai Panarukan ujung Timur Jawa Timur.
Petualangannya hanya dengan menggunakan kapal sewaan dari
Amerika yang mengantarnya menyelinap ke Pulau Jawa. Karena
Daendels sempat dirampok bajak laut sehingga kehilangan semua
dokumen. Dia meloloskan diri ke Kepulauan Kanari di lepas pantai barat
Afrika-kini wilayah Spanyol-untuk mencari kapal ke Asia. Pada sejarah
Deandels dapat dijadikan petualangan anak-anak dalam kapal bajak laut
pada wahana Water Park.
4.2.3 Budaya

Gambar 4.11 Rumah adat Anyer-Banten

Budaya sangat penting keberadaannya, suatu daerah dapat


dikenalkarena kebudayaannya. Untuk sebuah tema yang dapat dipetik
dari kebudayaan Anyer adalah rumah adat. Rumah adat yang dijadikan
konsep untuk gazebo-gazebo pada wahana Water Park.

4.2.4 Potensi Laut

Gambar 4.12 Potensi Laut Anyer-Banten

Anyer sangat dikenal dengan laut dan potensi lautnya, penduduk Anyer
yang kebanyakan mendapatkan pendapatan dari hasil potensi lautnya
seperti :
 Hewan-hewan laut
 Terumbu karang yang juga lestarikan
 Kulit-kulit kerang yang dijadikan asesoris rumah tangga.
Dari potensi laut diharapkan muncul sebuah desain yang di dasari
dengan tema analogi dan metafora.
4.3 KONTEKS LINGKUNGAN
Konteks lingkungan di daerah Anyer-Banten yang akan dibahas oleh penulis
berupa :
4.3.1 Konteks Lingkungan Terhadap Tema
Konteks Lingkungan yang berada di kawasan wisata Anyer-Banten
memilki banyak potensi daerah, diantaranya :
 Kejadia Alam, Anyer memilki Kejadian Alam yang sangat dikenal
diseluruh dunia pada tahun 1883 yaitu kejadian pada letusan
gunung Krakatau yang sangat dahsyat sebagai mana telah
dijelaskan pada 4.2 Atraksi.
 Sejarah, terjadinya kemajuan dalam pembangunan jalan pada
daerah Anyer oleh seorang tokoh Gubernur Jenderal Hindia
Belanda saat dia menapak Pulau Jawa, tanggal 1 Januari 1808
dengan menumpang kapal laut Virginia, yaitu Herman Willem
Daendels Jenderal Hindia Belanda, perjalanannya dari Eropa
menjadikan sebuah petualangan yang membuat Daendels sampai
ke Anyer.
 Budaya, daerah Anyer memiliki banyak budaya salah satunya
adalah Rumah tradisional Banten, seperti gambar di bawah ini :

Gambar 4.13 Rumah Tradisional Anyer-Banten


Rumah mereka di dirikan diatas batu (ini kepercayaan mereka
bahwa rumah supaya kokoh harus berdiri di atas batu).

Pada gambar di bawah ini terdapat Salah satu contoh sarana


yang mereka buat tanpa bantuan dari peralatan luar adalah
Jembatan Bambu. Jembatan ini dibuat tanpa menggunakan paku,
untuk mengikat batang bambu mereka menggunakan ijuk, dan
untuk menopang pondasi jembatan digunakan pohon-pohon
besar yang tumbuh di tepi sungai.
Gambar 4.14 Jembatan Bambu
 Potensi Laut, lokasi berada di kawasan wisata pantai yang banyak
memiliki potensi laut berupa binatang-binatang laut, kerang, dan
karang-karang laut. Sebagian besar penduduk pesisir pantai
Anyer memiliki pendapatan dari hasil potensi laut, seperti : ikan
dan binatang-binatang yang dapat dijadikan makanan, terumbu
karang yang dilestarikan, seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.15 Terumbu Karang yang dilestarikan

dan kulit-kulit kerang yang dijadikan kerajinan oleh penduduk


dalam membuat alat-alat rumah tangga seperti gambar di bawah
ini :

Gambar 4.16 Hasil Kerajinan Masyarakat Anyer pada Kulit Kerang


Dalam hal ini terjadi dialog antara konteks lingkungan dengan tema yang
akan rancang oleh penulis, konteks lingkungan daerah Anyer banyak
memiliki potensi daerah sebagaimana telah dijelaskan di atas, dari
potensi yang dimiliki, penulis merencanakan rancangan bangunan dapat
menanggapi citra dari potensi derah tersebut, maka dari itu tema yang
dapat mengarahkan sebuah perancangan ini adalah tema Analogi dan
Metafora.

4.3.2 Konteks Lingkungan Terhadap Kondisi Lahan


4.3.2.1 Analisa Lokasi Tapak
Tapak yang berada di jalan Jl. Raya Karang Bolong Desa
Cikoneng, Anyer Kidul, Banten, tepatnya pada Hotel Mambruk
yang diasumsikan sebagai lahan kosong memilki letak geografis
yang berbatasan langsung dengan Ibukota Negara Indonesia
yaitu DKI Jakarta, jarak tempuh dari Jakarta ke Anyer 160 km dan
memudahkan penyampaiannya sekitar ± 2 jam.

Peta Anyer, Banten Lokasi Tapak

Gambar 4.17 Lokasi Tapak


Pantai Anyer, Serang Banten memiliki posisi yang strategis bagi
pengembangan pariwisata. Dan keragaman daya tarik wisata
yang memiliki keindahan pemandangan langsung Gunung Anak
Krakatau. Kondisi geologi Pantai Anyer yang semakin kaya akan
keberagaman daya tarik wisata ini didukung oleh kondisi cuaca
dan iklim yang sejuk karena dorongan angin laut ke daratan.

Kawasan pariwisata merupakan kawasan yang disediakan untuk


memenuhi pengelolaan pariwisata dengan kriteria pemanfaatan
ruang :
 Tersedia sarana dan prasarana.
 Tersedia aksesibilitas yang tinggi ke pusat pelayanan niaga
dan kesehatan.

 Memiliki obyek dan daya tarik wisata.


 Pemberlakuan lebar GSP (Perda atau hukum pengusahaan
atau sistem pemilikan pantai).
 Pengaturan pemakaian air tanah yang disesuaikan dengan
kapasitas ketersediaan air tanah dan waktu yang dibutuhkan
untuk pengisian kembali.
 Lebar garis sempadan pantai 100-300 meter dari titik pasang
tertinggi.

4.3.2.2 Analisa Potensi Tapak


 Mempunyai struktur tanah yang stabil.
 Sarana dan prasarana :
- Jalan
- Air bersih
- Telepon
- Listrik
- Hotel/penginapan
- Rumah makan
- Kantor pengelola
- Tempat rekreasi & hiburan
- WC umum
- Mushola
- Angkutan umum.
 Jaringan jalan :
Perencanaan jaringan jalan di kawasan ini mengacu pada
ketentuan Pedoman Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan
yang berlaku.
 Potensi pada tapak yang dapat dikembangkan :

- Potensi alami : Potensi dari view pantai yang dapat terlihat


anak gunung Krakatau dari tapak.
- Potensi buatan : Tapak yang tepat berada pada pesisir
pantai memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan
masyarakat setempat sebagai matapencarian mereka.

TANGGAPAN
Lokasi tapak yang terpilih merupakan lahan yang berada pada
daerah wisata alam tepi pantai yang penduduk sekitar banyak
bekerja sebagai nelayan dengan memanfaatkan potensi laut yang
banyak menghasilkan potensi ikan, melestarikan terumbu karang,
dan membuat kerajinan alat rumah tangga dengan bahan kulit
kerang yang di olah. Dengan pemilihan lokasi tapak pada daerah
Pantai Anyer ini juga mempertimbangkan dari potensi yang
dimiliki untuk dijadikan konsep pada rancangan.
4.3.2.3 Analisa Kondisi Eksisting Tapak

TAPAK

Gambar 4.18 Eksisting Tapak

Batas-batas Tapak :
 Utara : Pantai Laut Jawa
 Timur : Tanah milik PT. Telkom dan Mercusuar
 Selatan : Pemukiman Penduduk dan Restoran
 Barat : Tanah Kosong

TANGGAPAN
Dari segi eksisting bangunan pada tapak tidak ada yang memiliki
bangunan yang tinggi kecuali pada Mercusuar Anyer, tetapi pada
mercusuar memiliki jarak yang cukup jauh karena sebelum tepat
berada di Mercusuar terdapat bangunan wisma lain dan lahan
milik PT. Telkom. Maka upaya yang di lakukan pada proyek ini
terhadap eksistingnya adalah menonjolkan sebuah bangunan
Water Park tanpa terhalang oleh bangunan sekitarnya.
4.3.2.4 Sirkulasi dan Aksebilitasi Tapak

Gambar 4.19 Pencapaian Tapak


Pencapaian ke lokasi bisa menggunaka kendaraan dari arah :
 Dari Jakarta : Menuju Tol Serang Timur
 Dari Merak : 1. Menuju Cilegon Sera
2. Menuju Cilegon Anyer
 Dari Bogor : Menuju Rangkas
Pada Tapak bukan hanya-angkutan umum yang melaju tetapi
juga pada kendaraan pribadi seperti mobil, motor, dan mobil
angkutan berat seperti truk dll.

Gambar 4.20 Macam-macam Kendaraan yang Berlaju Depan Tapak

4.3.2.5 Analisa Sirkulasi dalam Tapak

Gambar 4.21 Sirkulasi dalam Tapak

Gambar Analisa
Patung & taman Sirkulasi kendaraan mempunyai satu jalur
Patung & taman
masuk dan keluar mobil dengan lebar
masing – masing 3 meter dan ditengahnya
In Out
In Out terdapat taman selebar setengah meter
untuk pembatas In dan Out.
Tidak adanya pendestrian untuk pejalan
kaki pada batas tapak.

Bahan material pata jalan menggunakan


aspal, dan dalam keadaan yang baik.
Aspal

Aspal

Petunjuk arah cukup baik, mudah di


mengerti dan dituju pada tempat yang
diinginkan
Gambar Tanggapan
Adanya pemisahan antara kendaraan
masuk & keluar dengan lebar 1,5 m agar
terciptanya kenyamanan dalam sirkulasi
parkir.
Diadakannya pendestrian untuk pejalan
kaki dari luar tapak sampai ke Entrance.
Pendestrian
Pendestrian
pejalan
pejalankaki
kaki

Membuat petunjuk arah yang mudah di


mengerti pengunjung terhadap sirkulasi
dalam wahana.

Gambar 4.22 Analisa dan Tanggapan Sirkulasi dalam Tapak

4.3.2.6 Analisa Aksebilitas Tapak

 Pada lokasi tapak yang dimungkinkan untuk dijadikan entrance


masuk dan keluarnya kendaraan ini memiliki beberapa akses
entrance yaitu dari arah : Tenggara, Selatan, Barat Daya tapak.
 Jalur kendaraan dari Timur dan Barat
 Jalan pada tapak memiliki lebar 6m dengan 2 arah jalur.
 Jalan pada tapak termasuk umum dan dilalui dari bermacam-
macam kendaraan.
 Sudah terdapat kerusakan pada jalan, seperti lubang-lubang
yang mungkin harus berhati-hati jika melaju jalan menuju tapak.
TANGGAPAN
Pada lokasi tapak yang dapat dijadikan entrance hanya pada arah
selatan karena tapak ini hanya memiliki satu lintasan jalan yang
dapat di lalui, dan arah selatan dapat dikatakan area ramai/
banyak di lalui. Dan kendaraan service dibuat pada area barat
daya. Pada batas tapak direncanakan sebuah halte guna fasilitas
pengunjung pejalan kaki/ berkendaraan angkutan umum.

Anda mungkin juga menyukai