Tugas Metpen
Tugas Metpen
NIM : 131611123060
Kelas : AJ2-B19
stunting
e. Rumusan masalah
Bagaimanakah peran serta keluarga dalam memberikan stimulasi pada anak
(psikososial) dan pengalokasian nutrisi dalam keluarga terhadap
perkembangan anak yang mengalami stunting?
f. Tujuan
Menjelaskan bagaimanakah peran serta keluarga dalam memberikan
stimulasi pada anak dan pengalokasian nutrisi dalam keluarga terhadap
perkembangan anak yang mengalami stunting
g. Judul
Peran serta keluarga dalam memberikan stimulasi pada anak dan
pengalokasian nutrisi dalam keluarga terhadap perkembangan anak yang
mengalami stunting
b) Skala
Berdasar data dari WHO yang tertera pada Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan (2013) memperkirakan terdapat 162
juta balita pendek pada tahun 2012 dan jika tidak dilakukan intervensi
maka pada tahun 2025 diproyeksikan bahwa akan menjadi 127 juta
penderita bayi pendek (stunting).
c) Kronologi
Robert Zaellick, Presiden World Bank dalam Children and Youth
(2012) mengemukakan bahwa malnutrisi adalah faktor risiko terbesar
dan faktor penyebab yang mendasari kematian anak dibawah 5 tahun yang
diestimasi berkisar 3,5 juta per tahunnya. Menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, pengertian pendek dan sangat
pendek adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Panjang Badan per
Umur (PB/U) atau Tinggi Badan per Umur (TB/U) (Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2016). Balita pendek (stunting)
adalah balita dengan status gizi yang nilai z-scorenya -2 SD dan bila
sangat pendek (severely stunted) nilai z-scorenya -3 SD berdasar
standar baku WHO-MGRS(Multicenter Growth Reference Study).
Stunting adalah manifestasi dari kekurangan gizi kronis yang
terjadi pada anak. Gizi sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan
perkembangan otak dan kecerdasan anak khususnnya pada golden period
di 1000 hari pertama yang terbagi menjadi 270 hari selama kehamilan
dan 730 hari pertama setelah dilahirkan. Penelitian-penelitian ilmiah
telah membuktikan hal ini dan menyebutnya bahawa masa ini adalah
periode emas dan juga window of opportunity.
Gangguan pada masa ini dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan otak, perkembangan aspek kognitif, emosional, sosial, dan
pertumbuhan fisik anak ataupun metabolism anak. Sedang bila hal ini
terus berlanjut dapat menyebabkan gangguan jangka panjang yang
berpengaruh terhadap prestasi, performa belajar seseorang hingga
berpengaruh terhadap produktivitas seseorang. Bila hal ini terus
diabaikan, maka kita dapat mengerti bagaimana prospek ke depan suatu
bangsa apalagi hal ini berpengaruh terhadap morbiditas, mortalitas,
serta produktivitas dan ketergantungan bangsa.
Selain melihat aspek nutrisi dalam meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan kecerdasan anak, tentunya kita juga perlu melihat
bahwa hal itu bukan merupakan aspek tunggal namun juga perlu ditinjau
kembali bagaimanakah aspek stimulasi yang dilakukan oleh orang tua dan
peran serta orang tua dalam hal ini khususnya pada anak stunting.
d) Solusi
- Solusi awal yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan pendekatan teori integrasi Model milik Lawrence King
dimana kita dapat mengetahui berbagai faktor pendukung, faktor
predisposisi, dan faktor pendorong terjadinya stunting dengan
begitu kita dapat mengkaji lebih dalam tentang hal yang
mempengaruhi hal tersebut dan kita dapat menentukan intervensi
yang tepat.
- Optimalisasi motivasi dan kesadaran masyrakat akan program 1000
Hari Pertama Kehidupan termasuk dalam selalu mengontrolkan
tumbuh kembang anak pada posyandu sehingga dapat dilakukan
identifikasi secara cepat bila ada keterlambatan
- Mengkaji peran keluarga dalam stimulasi perkembangan anak dan
pengetahuan nutrisi