1. LATAR BELAKANG
Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan,
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Hal ini sejalan dengan
satu prioritas pembangunan nasional. Pemenuhan gizi, perilaku hidup bersih dan
sehat
dapat dicapai melalui pendidikan gizi, perbaikan konsumsi pangan dan penguatan
emosional yang sangat cepat. Makanan yang mengandung unsur gizi sangat
cukup gizi secara teratur, anak akan tumbuh sehat sehingga mampu mencapai
prestasi belajar yang tinggi. Di Indonesia, masalah gizi pada anak usia sekolah
terjadi karena
kurangnya zat gizi tingkat berat. Sejumlah penelitian menyebut, anak dengan
status kesehatan yang baik berpengaruh baik pula pada penyerapan materi
Rendahnya status gizi pada anak sekolah dapat diakibatkan oleh konsumsi
makanan yang kurang baik. Data dari Analytical and Capacity Development
tiga kali sehari dan umumnya, mereka berangkat sekolah tanpa sarapan dan 36%
kebutuhan energi anak sekolah diperoleh dari pangan jajanan yang dikonsumsinya
(Guhardja S, dkk, 2004) akan tetapi sebanyak 45% jajanan anak sekolah
(BPOM) di sekolah dasar (SD) yang diintervensi di Jakarta tahun 2014, sebanyak
14,76 % Jajanan Anak Sekolah tidak memenuhi syarat (TMS) karena kualitas
mikrobiologis yang buruk dan masih mengandung bahan berbahaya yang dilarang
ditemukan 72,08% positif mengandung zat berbahaya. Selain itu, 45% makanan
bakteri Escherichia coli pada makanan dan minuman yang dijajakan di sekolah,
memiliki sanitasi tidak baik dari segi peralatan, sejumlah 30,4% pedagang
menyajikan makanan tidak baik, dan 47,8% sarana penjaja tidak baik.
Hasil diskusi FGD bersama warga RW 2 Medokan Semampir menunjukkan
bahwa peserta FGD menjelaskan akan kekhawatiran bahaya jajanan yang tidak
sehat bagi anak dan kurangnya pengetahuan akan hal tersebut. Peserta FGD
adanya penjualan permen serbuk milo yang disetrika, pewarna makanan yang
tidak segera hilang pada lidah anak dan bertahan sangat lama, serta kekhawatiran
permen Narkoba pada tahun 2016 di wilayah SD Peneleh Surabaya. BPOM dalam
liver dan ginjal selain borax ataupun formalin. Status gizi buruk, obesitas,
pencernaan ataupun organ lain pun dapat diakibatkan oleh jajanan yang kurang
seseorang sebagai hasil pengalaman belajar (Herijulianti, 2002). Oleh karena itu,
untuk anak usia sekolah, diharapkan orang tua dapat lebih memahami dan
tua mampu:
1) Menjelaskan pentingnya makanan seimbang bagi anak dan fungsinya
2) Memahami akan makanan seimbang
3) Menjelaskan akan makanan yang aman dikonsumsi untuk anak
4) Menjelaskan makanan yang berisiko
5) Mengidentifikasi dampak dari makanan dengan kesehatan yang kurang
terjamin
b) Tindakan
c) Pengorganisasian Kelompok
Medokan Semampir.
e) Media
Laptop, LCD, alat tulis
f) Metode
Ceramah dan diskusi
g) Susunan Acara
Sehat
9. Peran Orang Tua
- Menyimpulkan materi
- Salam penutup
h) Setting Tempat
Ket:
: Pemateri
: Moderator
: Fasilitator
i) Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktural.
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara dilaksanakan
b. Pengumpulan SAP dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan penyuluhan
c. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa yang bekerja
sama dengan kader dari RW 2, Kelurahan Medokan Semampir
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan dilaksanakan.
2. Kriteria Proses.
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA (Plan of Action)
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria Hasil:
a. Ada umpan balik positif dari peserta, seperti dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh pemateri (penyaji)
b. Peserta ikut aktif dalam proses diskusi
c. Peserta mampu menjawab dengan benar sebanyak 75% dari pertanyaan
penyaji
Surabaya, 17 Agustus 2018
Mengetahui,
Pembimbing Profesi Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga
Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan UNAIR
KOTA SURABAYA
Disusun oleh:
Kelompok RW 2 Gelombang 1
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
SATUAN ACARA KEGIATAN
Topik : Penyuluhan jajanan sehat pada anak usia sekolah
Tempat : Balai RW II Kelurahan Medokan Semampir
Kecamatan Sukolilo Surabaya
Sasaran : Anak Usia Sekolah
Hari / Tanggal : Senin/ 3 September 2018
Waktu : 09.00 WIB – 10.00 WIB
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan terkait kebutuhan gizi dan jajanan sehat untuk
anak usia sekolah, diharapkan orang tua dapat lebih memahami dan
mampu:
1) Menjelaskan pentingnya makanan seimbang bagi anak dan fungsinya
2) Memahami akan makanan seimbang
3) Menjelaskan akan makanan yang aman dikonsumsi untuk anak
4) Menjelaskan makanan yang berisiko
5) Mengidentifikasi dampak dari makanan dengan kesehatan yang kurang
terjamin
3. Materi (terlampir)
4. Media
Laptop, LCD, alat tulis
5. Metode
Ceramah dan diskusi
6. Pengorganisasian Kelompok
2. Penyuluh / Pemateri
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif danmemperhatikan proses
penyuluhan
c. Menjawab pertanyaan peserta.
3. Fasilitator
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta
b. Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang bertanya kepadanya.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
d. Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta
e. Memotivasi peserta untuk aktif dalam prosesdiskusi
f. Membagikan leaflet kepada peserta.
Sehat
- Peran Orang Tua
- Menyimpulkan materi
- Salam penutup
9. Kriteria Evaluasi
Kriteria Struktural.
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara dilaksanakan
b. Pengumpulan SAP dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan penyuluhan
c. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa yang bekerja sama
dengan Kader Balita dan KIA RW 2, Kelurahan Medokan Semampir
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan dilaksanakan.
Kriteria Proses.
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA (Plan of Action)
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
Kriteria Hasil:
a. Ada umpan balik positif dari peserta, seperti dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh pemateri (penyaji)
b. Peserta ikut aktif dalam proses diskusi
c. Peserta mampu menjawab dengan benar sebanyak 75% dari pertanyaan
penyaji
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
GIZI SEIMBANG DAN JAJANAN SEHAT BAGI ANAK SEKOLAH
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan (BB)
ideal (Kemenkes).
Secara umum komposisi makanan yang seimbang adalah bila
asuh yang baik akan memperhatikan kecukupan asupan zat gizi dan
pencegahan terjadinya penyakit, atau apabila seorang anak menderita
jauh. Selanjutnya pola asuh, asupan gizi dan kejadian penyakit infeksi
2014, yaitu:
a. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
b. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
c. Biasakan konsumsi aneka ragam makanan pokok
d. Biasakan konsumsi lauk pauk berprotein tinggi
e. Batasi konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak tinggi
f. Biasakan sarapan
g. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
h. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
i. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
j. Lakukan aktivitas fisik cukup dan pertahankan Berat Badan Normal.
sabun.
Langkah-langkah Cuci Tangan
c. Aktivitas fisik
Bentuk aktivitas fisik yang umum dapat dilakukan adalah
berdasarkan
kelompok umur yaitu kelompok umur 7-9 tahun dan 10-12 tahun,
bakso, bubur ayam, nasi goreng, gado-gado, soto, lontong isi sayuran
c. Minuman
Minuman dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu minuman yang
Contoh minuman yang disajikan dalam gelas antara lain : air putih, es
teh manis, es jeruk dan berbagai macam minuman campur (es cendol,
d. Jajanan Buah
Buah yang biasa menjadi jajanan anak sekolah yaitu buah yang
masih utuh atau buah yang sudah dikupas dan dipotong. Buah
kimia dan benda lain. Pilih pangan yang bersih, yang telah
pangan di tempat yang bersih dan dari penjual yang sehat dan
benda lain
2. Beli jajanan yang aman
a. Di tempat bersih dan terlindung matahari, debu, hujan, angin,
asap
b. Buah potong, dicuci bersih
c. Tidak dibungkus kertas bekas, koran, plastic hitam
d. Tidak gosong, keras, kenyal, berwarna menyala
3. Baca Label dengan Seksama
Setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar,
ada). Bila pangan dalam kemasan dan berlabel, pilih yang memiliki
tangan dan peralatan yang paling baik menggunakan sabun dan air
yang mengalir.
5. Peduli
pada sistem pencernaan. Belum lagi bila persediaan air terbatas, maka alat-
alat yang digunakan seperti sendok, garpu, gelas dan piring tidak dicuci
dengan bersih.
Adapun dampak pada jajanan yang kurang sehat seperti:
a. dapat terserang berbagai penyakit atau gangguan pencernaan lain,
antara lain:
a. Nafsu makan menurun
b. Makanan yang tidak higienis akan menimbulkan berbagai penyakit
c. Salah satu penyebab terjadinya obesitas pada anak
d. Kurang gizi sebab kandungan gizi pada jajanan belum tentu terjamin
e. Pemborosan
f. Permen yang menjadi kesukaan anak-anak bukanlah sumber energi yang
baik sebab hanya mengandung karbohidrat. Terlalu sering makan permen
tua dalam pemenuhan gizi yang baik dan pedoman jajanan yang sehat
yaitu:
a. Melakukan pendekatan yang baik dengan anak, komunikasi dan
informasi mengenai pangan apa saja yang baik, jajanan yang baik serta
sendiri, tapi bisa juga pangan yang di jual di pasaran. Tapi orang
Artinya jika orang tua tak memberi bekal, mereka sudah tahu jenis
hanya
jajanan yang sehat dan boleh dibeli. Jika anak sudah paham, orang
rambu pada mereka. Orang tua bisa mengatakan, boleh jajan asal di
tempat-tempat atau lingkungan yang bersih. Misalnya jauh dari
tempat
jajanan yang sehat, baik saat pergi bersama anak maupun saat
memilih jajanan yang sehat jika orang tua tak memberi contoh
yang
baik. Kalau perlu kurangi frekuensi jajan anak dalam sehari atau
jika orang tua bisa mengajari anak untuk menabung uang sisa
Tayangan televisi saat ini penuh muatan iklan. Selain ibu rumah
dibelikan apa yang dia lihat dalam tayangan iklan. Karena itulah,
orang tua perlu mendampingin mereka saat menonton televisi.
tak selalu bermanfaat, sehingga tak perlu dibeli atau dicoba. Jadi
game.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Badan POM RI. Pedoman Pangan Jajanan ANak Sekolah untuk Pencapaian Gizi
Makanan RI.
Kementerian Kesehatan Indonesia. 2010. Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai
Indonesia
Nurbiyati, T, dan Wibowo, A.H. 2014. Pentingnya Memilih Jajanan Sehat Demi