Anda di halaman 1dari 34

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

Topik : Mengenal Halusinasi


Sasaran : 6 Orang pasien yang dirawat diruang Murai A
Hari/tanggal : Kamis ,11 Desember 2014
Waktu : Pukul 10.00- 10.45 Wib
Tempat : di RSJ Sueprapto Bengkulu

A. Latar Belakang

Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi


kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu
gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori:
Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien
mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat
menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah
satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan
untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ SOEPRAPTO BENGKULU,di
ruang murai A.sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu
diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

A. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum

1. Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.


2. Klien mampu mengontrol halusinasinya.
3. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal.

1
2. Tujuan khusus

Klien dapat mengenal halusinasinya serta penyebabnya


a. Klien dapat mengenal waktu kapan terjadi dan frekwensi halusinasinya
b. Klien dapat mengenal situasi terjadinya halusinasinya
c. Klien dapat mengenal perasaanya saat terjadi halusinasinya
d. Klien dapat mengenal akibat dari halusinasinya
e. Melatih klien mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah
dialami.Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan di tingkatkan pada tiap
sesi,diharapkan respon klien dalam kehidupannya menjadi adaptif
f. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
g. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
h. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

B. Landasan Teori

1. Pengertian

Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indra tanpa adanya


rangsangan dari luar yang meliputi semua system pengindraan dimana terjadi pada
saat kesadaran individu itu penuh/baik ( Stuart&Sunnden,1998 ).
Halusinasi adalah persepsi tanpa adanya rangsangan apapun pada panca indra
seorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar/terbangun (Maramis,hal 119 ).
Halusinasi adalah gangguan persepsi ( proses penyerapan ) pada panca indra
tanpa adanya rangsangan dari luar pada pasien dalam keadaan sadar.
2. Penyebabnya antara lain:

a. Afek: klien depresip menyalahkan dirinya dapat mendengar suara- suara yang
menuduh- nuduh dirinya ( voice of conscience/ suara kata hati yang hidup)

b. Waham: klien menyalah tafsirkan alam sekitarnya yang disebabkan oleh


kepercayaan yang salah atau kata- kata yang diharafkan

c. Klien hysteria dapat berhalusinasi dean mereka mengatakan bahwa mereka


melihat sesuatu dan pada umumnya sesuatu itu cocok dangan pantasi dan dasar
kebudayaan mereka

2
d. Gangguan pada organ indra perifer, seperti penyakit telinga atau mata

e. Indra yang kurang dirangsang ( sensori devrivation). Bila jumlah sensasi-


sensasi diturunkan sampaiminimal maka bisa menyebabkan halusinasi.

f. Kerusakan pada otak: kerusakan pada CNS, batang otak, mid brain dan kortek,
epilepsy lobus temporalis sering menimbulkan halusinasi visual dan auditorik.

g. Pemakain zat-zat halusinogenik

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang


menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi
yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.
Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian
masalah.

Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal
5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

C. Kriteria Pasien

a. Klien bersedia mengikuti kegiatan TAK


b. Klien dapat berkomunikasi dengan perawat dan klien lain
c. Klien mau diajak untuk bicara tentang pengalaman halusinasi
d. Klien dengan halusinasi yang sudah terkontrol
e. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
f. Klien yang mengalami perubahan persepsi.

3
D. Proses Seleksi

Proses seleksi dilakukan oleh terapis selama 3 hari perawatan dengan cara
mengobservasi klien dan berinteraksi dengan klien serta memberikan informasi pada
klien,berdasarkan kriteria diatas klien diikut sertakan berjumlah 6 orang.
Dalam TAK dilakukan kontrak terlebih dahulu mengenai topic,waktu dan tempat
TAK.
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok

Peserta yang mengikuti TAK:


1. Tn. B
2. Tn. E
3. Tn.H
4. Tn. F
5. Tn. S
6. Tn.Z

E. Pengorganisasian

1. Leader : Sahri hardimansa

2. Co Leader : Trisa indah putri

3. Observer : Sisilia yuli arta

4. Fasilitator :

1. .Tinalia pransasti

2. . Mirna

3. Zahayu hartika

4
4. Wawan irawan

5. Yusriana

F. Uraian tugasTerapis

1. Leader

a. Memimpin jalannya TAK

b. Memberi penjelasan tentang seluruh kegiatan TAK

c. Memfokuskan kegiatan TAK

d. Memberi motivasi kepada fasilitator dan peserta TAK

2. Co Leader

a. Membantu Leader dalam memimpin jalannya kegiatan TAK dan mengingatkan


Leader bila menyimpang dari aturan kegiatan

b. Mengganti leader apabila pasif

3. Fasilitator

a. Mempertahankan kehadiran peserta

b. Memfasilitasi anggota TAK

c. Mengarahkan peserta TAK dalam mengikuti kegiatan memperkenalkan diri dalam


kelompok

4. Observer

a. Mengobservasi seluruh jalannya TAK dari prmbukaan sampai penutup

b. Mencatat jumlah yang hadir dan yang tidak hadir

c. Mencatat jumlah yang aktif dan yang tidak aktif

d. Mengidentifikasi strategi krisis yang digunakan oleh Leader

5
G. Kriteria Hasil Yang Diharapkan

1. 85 % klien dapat mengenal halusinasi dan penyebab halusinasi

2. 80 % klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi

3. 85 % klien mampu menyebutkan frekwensi terjadinya halusinasi

4. 80 % klien mengenali situasi terjadinya halusinasi

5. 80 % klien mengenal perasaannya saat halusinasi itu terjadi

6. 80 % klien dapat mengetahui akibat dari halusinasinya

6
PROSES KEGIATAN TAK
SESI 1 : MENGENAL HALUSINASI

Hari/ Tanggal :Kamis, 11 -12-2014


Waktu : 10.00-10.45 WIB
Alokasi Waktu : Orientasi ( 10 Menit), Fase kerja ( 25 Menit),
Terminasi ( 10 Menit)
Tempat : Aula Rehabilitasi

A. Tujuan :
1. Klien dapat mengenal halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
4. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
B. Seting:
1. Terapis dan klien duduk bersamaan dalam Leter U
2. Tempat yang tenang dan nyaman
Tim terapi sesi 1:
 Leader : Sahri Hardimansyah
Uraian tugas :
 mengkoordinasikan seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi
 Memimpion diskusi
 Co leader : Trisa Indah Putri
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
 Observer : Sisilia Yuli arta
 Mengamati seluruh proses kegiatan berkaitan dengan
waktu,tempat dan jalannya acara

7
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok
 Fasilitator :
Tinalia Pransasti
Mirna
Yusriana
Zahayu Hervika
Wawan Irawan
 Memmotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggotaa dalam ekspresi perasaan setela kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

C. Alat:
1. Laptop
2. pena
3. gelas
4. In fokus
D. Metode:
1. Diskusi dan Tanya Jawab
2. Bermain Peran/Simulasi

E. Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Persiapan
a. Memilih klien dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan sensori
perceptual:Halusinasi
b. Membuat kontrak yang jelas dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempatnya

2. Orientasi

8
a. Salam Teraputik
 Salam dari terapis kepada klien
 Perkenalan nama dan panggilan terapis(pakai papan nama)
 Menanyakan nama dan nama panggilan klien(beri papan nama)
b. Evaluasi/Validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal
suara-suara yang didengar
2. Terapis menjelaskan aturan kegiatan:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus mintak izin
kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap kllien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahapan Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-
suara yang didengar(halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi
terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi . Terapis meminta klien untuk
mengambil pena dalam gelas. Jika pena yang diambil ada stiker putih
dibawahnya
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi
yagn membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.mulai dari
klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat
giliran. Hasilnya ditulis di white bord.
c. Beri pujian kepada klien yang melakukan denga baik
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaaan klien dari suara
yang biasa didengar.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan keadaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

9
b. Tindak Lanjut
 Terapis meminta klien untuk mengungkapkan isi halusinasinya,waktu serta
perasaanya ketika terjadi halusinasi
c. Kontrak Yang Akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang yaitu tentang:mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
 Menyepakati waktu dan tempatnya
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAk berlangsung,khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK.untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang
diharapkan adalah mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi
terjadinya halusinasi, dan perasaan saaat terjadi halusinasi.

SESI 1 : TAK
KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN ADALAH MENGENAL ISI
HALUSINASI,WAKTU TERJADINYA HALUSINASI DAN PERASAAN SAAT
TERJADINYA HALUSINASI

Menyebutkan Menyebutkan Menyebut


Menyebutkan waktu situasi perasaan
No Nama klien
isi halusinasi terjadinya terjadinya saat
halusinasi halusinasi halusinasi
1 Tn.B
2 Tn. E
3 Tn. H
4 Tn.F
5 Tn.S
6 Tn.Z

10
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kollom Nama klien
2. Untuk setiap klien diberi poin/penilaian kemampuan mengenai halusinasi,isinya,waktu
terjadinya serta situasi dan perasaanya.beri tanda benar jika klien mampu dan tanda salah
jika klien tidak mampu

 Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien,Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi : halusinasi sesi
1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi ( menyuruh memukul), waktu (pukul 9
malam), situasi ( jika sedang sendiri), perasaan ( kesal dan geram). Anjurkan klien
mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

11
SESI 2
MENGONTROL HALUSINASI DENGAN CARA MENGHARDIK

Hari/ Tanggal : Jumat, 12 Desember 2014


Waktu : 10.00-10.45 WIB
Alokasi Waktu : Orientasi ( 10 Menit), Fase kerja ( 25 Menit),
Terminasi ( 10 Menit)
Tempat : Aula Rehabilitasi

A. Tujuan:
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasinya
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara meghardik halusinasi

B. Seting:
1. Terapis dan Klien duduk bersamaan dalam Leter U
2. Ruangan yang nyaman dann tenang
Tim terapi sesi 2:
 Leader : Yusriana
Uraian tugas :
 mengkoordinasikan seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi
 Memimpion diskusi
 Co leader : Mirna
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
 Observer : Tinalia Pransasti
 Mengamati seluruh proses kegiatan berkaitan dengan
waktu,tempat dan jalannya acara

12
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok
 Fasilitator :
Trisa Indah Putri
Sahri Hardimansyah
Sisilia Yuli Arta
Zahayu Hervika
Wawan Irawan
 Memmotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggotaa dalam ekspresi perasaan setela kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

C. Alat:
1. Laptop dan In fokus
2. Jadwal kegiatan
3. Boneka
4. Mp3

D. Metode:
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Bermain peran/stimulasi

E. Langkah-Langkah kegiatan:
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a. Salam Teraputik

13
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/Validasi
- Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
- Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi:isi,wakru,situasi dan
perasaan klien saat halusinasi
c. Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu dengan latihan cara mengontrol halusinasi
- Menjelaskan aturan main:
 Jika klien ada yang ingin meninggalkan kalompok,harus meminta izin
kepada terapis
 Lama kegiatan 30-45 menit
 Setiap klien harus mengikuti kegiatan ini dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan cara permainannya. Boneka bergiliran dipegang oleh klien
dan diiringi oleh musik. Jika music berhenti maka klien wajib menceritakan apa
yang di lakukan pada saat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya.
b. Terapis meminta klien menceritakan apa yang di lakukan pada saat mengalami
halusinasi, dan bagaimana hasilnya.Ulangi sampa semua klien dapat giliran.
c. Beriikan pujian kepada klien yang telah selesai bercerita
d. Terapis menjelaskan cara mengatasil halusinasi dengan menghardik saat
halusinasinya muncul
e. Terapis memperagakan cara menghardik, halusinasi yaitu”pergi jangan gangu
saya”,saya mau bercakap-cakap dengan..........
f. “Letakkan tangan ditelinga,tutup mata dan teguhkan niat dalam hati dan katakan
kamu tidak nyata…kamu suara palsu….pergi…pergi…”
g. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi di mulai dari di sebelah kiri Terapis berurutan searah jarum jam sampai
semua peserta mendapatkan giliran.
h. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat
setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.

14
F. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak Lanjut
a. Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika
halusinasinya muncul
b. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien
3. Kontrak Yang akan Datang
a. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
b. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK selanjutnya

G. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap
kerja.Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien disesuaikan dengan tujuan
TAK.Untuk TAK stimulasi persepsi Halusinasi sesi 2, kemampuan yang diharapkan
adalah dapat mengatasi halusinasi dengan menghardik.
SESI KE-2
STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
KEMAMPUAN MENGHARDIK

Aspek yang dinilai Nama klien


No

1. Menyebutkan cara yang selama ini


digunakan mengatasi halusinasi
2. Menyebutkan efektifitas cara
3. Menyebutkan cara mengatasi
halusinasi dengan menghardik
4. Memperagakan menghardik
halusinasi

15
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom klien
2. Untuk tiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan: cara yang digunakan untuk
mengatasi halusinasi,keefektifannya,cara menghardik halusiansi dan cara
memperagakannya

 Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang di miliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien.Contoh: klien mengikuti stimulasi persepsi halusinasi sesi ke-2
klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi

16
SESI KE-3
CARA MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN

Hari/ Tanggal : Sabtu, 12-12-2014


Waktu : 10.00-10.45 WIB
Alokasi Waktu : Orientasi( 10 Menit), Fase kerja ( 25 Menit),
Terminasi ( 10 Menit)
Tempat : Aula Rehabilitasi

A. Tujuan:
1. klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya
halusinasi
2. klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi

B. Setting:
1. terapis dan klien duduk bersama dalam Leter U
2. ruangan yang nyaman dan tenang
Tim terapi :
 Leader : Zahayu Hervika
Uraian tugas :
 mengkoordinasikan seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi
 Memimpion diskusi
 Co leader : Tinalia Pransasti
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
 Observer : Trisa Indah Putri
 Mengamati seluruh proses kegiatan berkaitan dengan
waktu,tempat dan jalannya acara

17
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok
 Fasilitator :
Sahri Hardimansyah
Sisilia Yuli Arta
Mirna
Wawan Irawan
Yusriana
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggotaa dalam ekspresi perasaan setela kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

C. Alat:
1. jadwal kegiatan klien
2. pena
3. Laptop
4. Infokus

D. Metode:
1. diskusi dan Tanya jawab
2. bermain peran/stimulasi

E. Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Persiapan
a. Mengitnatkan kotrak dengan klien yang tekah mengikuti sesi 2
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

18
2. Orientasi
a. Salam teraputik
- Salam dari terapis kepada klien
- Terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/Validasi
- Terapis menanyakan keadaan klien saat ini
- Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
- Terapis menannyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik
halusinasi

c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mencegah terjadinya halusinasi
dengan cara melakukan aktifitas
- Menjelaskan aturan maen:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada
terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Tahap Kerja
- Terapis menjelaskan cara ke-2 yaitu melakukan kegiatan sehari-hari.Jelaskan
bahwa dengan melakukan kegiatan sehari-hari secara teratur akan mencegah
halusinasi itu muncul. Terapis meminta klien menyampaikan kegiatan yang
biasa dilakukan sehari-hari
- Terapis membagikan formulir kegiatan harian
- Terapis membimbing satu per satu klien membuat jadwal harian dari bangun
pagi sampai tidur malam .Klien menggunakan formulir, terapis menggunakan
laptop dan infokus .
- Terapis melatih kklien memperagakan kegiatan yang telah disusun
- Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama klien lainnya

e. Tahap Terminasi

19
- Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah menyusun jadwal kegiatan dan
memperagakannya
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
- Tindak Lanjut
 Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi
yaitu cara menghardik dan melakukan kegiatan
- Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu
belajar mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
 Terapis membuat kesepakatan untuk waktu dan tempat

F. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Sesi ke-3 ini kemampuan klien diharapkan adalah dapat mengontrol
halusinasinya dengan melakukan kegiatan

KEMAMPUAN MENCEGAH HALUSINASI


DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN/AKTIFITAS

No Aspek yang dinilai


Nama klien Menyebutkan Memperagakan Menyusun Menyebutkan
kegiatan yang kegiatan yang kegiatan cara
biasa biasa jadwal mengontrol
dilakukan dilakukan harian halusinasi
1 Tn. B
2 Tn. E
3 Tn. H
4 Tn. F
5 Tn. S
6 TN.Z

2. Dokumentasi

20
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saaat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien.Contohnya klien mengikuti stimulasi persepesi halusinasi sesi
yang ke-3 yaaitu klien mampu melakukan kegiatan yang dibuat dan terjadwal

21
SESI KE-4
MENGONTROL HALUSINASI DENGAN BERCAKAP-CAKAP
DENGAN ORANG LAIN

Hari/ Tanggal : Senin, 15-12-2014


Waktu : 10.00-10.45 WIB
Alokasi Waktu : Orientasi ( 10 Menit), Fase kerja ( 25 Menit),
Terminasi ( 10 Menit)
Tempat : Aula Rehabilitasi

A. Tujuan:
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi

B. Setting:
1. Terapis dan klien duduk dalam Leter U
2. Ruangan yang nyaman dan tenang
Tim terapi :
 Leader : Sisilia Yuli Arta
Uraian tugas :
 mengkoordinasikan seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi
 Memimpion diskusi
 Co leader : Sahri Hardimansyah
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
 Observer : Wawan Irawan
 Mengamati seluruh proses kegiatan berkaitan dengan
waktu,tempat dan jalannya acara

22
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok
 Fasilitator :
Trisa Indah Putri
Tinalia Pransasti
Zahayu Hervika
Mirna
Yusriana
 Memmotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggotaa dalam ekspresi perasaan setela kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

C. Alat:
1. Spidol
2. Papan tulis
3. Jadwal kegiatan klien
4. Mp3

D. Metode:
1. Diskusi dan Tanya Jawab
2. Bermain peran/Stimulasi

E. Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi.
b. Terapis Membuat kontrak dengan klien 3.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

23
2. Orientasi
a. Salam teraputik
- Salam dari terapis kepada klien
- Klien dan terapis pakai papan nama
b. evaluasi/validasi
- menanyaan persaan klien saat ini
- Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah
dipelajari( menghardik,menyibukkan diri dengan kegiatan terarah )untuk
mencegah halusinasi
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan,yaitu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-
cakap.
- Terapis menjelaskan aturan main berikut:
o Jika ada klien yang iingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
dulu kepada terapis
o Lama kegiatan 45 menit
o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mencegah halusinasi.terapis menjelaskan cara permainannya.
Pasien diminta untuk mengelilingi 5 kursi di depan. Lalu putar musik. Minta klien
untuk joged sambil mengelilingi kursi jika musik berhenti maka klien harus segera
mencari tempat duduknya. Klien yng tidak mendapatkan tempat duduk wajib
mbercertita. Kurangi kusi setiap sesinya lakukan sampai klien mendapat giliran.
b. Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap.
c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa
dilakukan
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul”Suster
suara di telinga, saya mau ngobrol saja dengan suster”atau”sustert saya mau
ngobrol tentang saya mau pulang”.
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang lain
disebelahnya
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
24
g. Ulangi e dan f sampai semua klien mendapat giliran
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan bagaimana perasaan klien setelah kegiatan TAK
- Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
- Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
- Menganjurkan klien untuk menggunakan tiga cara untuk menongontrol
halusinasinya, yaitu dengan menghardik, melakukan kegiatan harian, dan
bercakap-cakap.
c. Kontrak Yang Akan Datang
- Terapik membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikuttnya yaitu
belajar mengonttrol halusinasi dengan patuh minum obat
- Terapis membuat kesepakatan tentang waktu dan tempatnya

F. Evaluasi:
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja, aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK, untuk stimulasi
persepsi halusinasi sesu 4, kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi
dengan bercakap-cakap.

25
SESI KE-4
MENGONTROL HALUSINASI
KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP DENGAN ORANGN LAIN

Aspek yang dinilai


Menyebutkan
Menyebutkan
orang yang Menyusun
No Nama klien Memperagakan tiga cara
bisa diajak jadwal
percakapannya mengontrol
bercakap- percakapan
halusinasi
cakap
1 Tn. B
2 Tn. E
3 Tn. H
4 Tn. F
5 Tn. S
6 Tn.Z

a. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang di miliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien.Contoh klien mengikuti stimulasi persepsi halusinasi sesi ke-4
klien mampu memperagakan cara bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol
halusinasi.

26
SESI KE-5
MENGONTROL HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT

Hari/ Tanggal : Selasa, 16-12-2014


Waktu : 10.00-10.45 WIB
Alokasi Waktu : Orientasi ( 10 Menit), Fase kerja ( 25 Menit),
Terminasi ( 10 Menit)
Tempat : Aula Rehabilitasi

A. Tujuan:
1. Klien memahami pentingnya minum obat
2. Klien memahami akibat tidak minum obat
3. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat

B. Setting:
1. Terapis dan klien duduk bersamaan dalam Leter u
2. Ruangan yang nyaman dan tenang
Tim terapi :
 Leader : Trisa Indah Putri
Uraian tugas :
 mengkoordinasikan seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi
 Memimpin diskusi
 Co leader : Mirna
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
 Observer : Zahayu Hervika
 Mengamati seluruh proses kegiatan berkaitan dengan
waktu,tempat dan jalannya acara

27
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok
 Fasilitator :

Sahri Hardimansyah
Sisilia Yuli Arta
Tinalia Pransasti
Yusriana
Wawan irawan
 Memmotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggotaa dalam ekspresi perasaan setela kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
C. Alat:
1. Laptop
2. In fokus
3. Jadwal Kegiatan Harian
4. Contoh Obat

D. Metode:
1. Diskusi dan Tanya Jawab
2. Bermain peran/Stimulasi
3. Melengkapi jatwal harian

E. Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Persiapan
a. Memilih klien dengan indikasi yaitu dengan PSP halusinasi
b. Membuat kontrak yang jelas kepada klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
d. Meningkatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4

28
2. Orientasi
a. Salam Teraputik
- Salam dari terapis untuk klien
- Terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/Validasi
- Menanyakan kepada klien perasaannya saat ini
- Menanyakan kepada klien tentang pengalamannya setelah menerapkan tiga
cara mengontrol halusinasi(menghardik,melakukan kegiatan dan barcakap-
cakap)
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan TAK yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh
minum obat
- Menjelaskan aturan main:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada
terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Tahap Kerja
- Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat yaitu mencegah
kekambuhan karena obat member efek tenang dan memperlambat
kekambuhan
- Terapis menjelaskan ruginya tidak patuh minum obat yaitu menjadi penyebab
kekambuhan dan untuk kembali ke normal itu akan jadi lebih sulit
- Terapis meminta tiap klien unntuk menyampaikan obat apa saja yang diminum
dan waktu pemakaiannya
- Terapis menjelaskan 5 cara minum obat secara benar dan efek samping minum
obat serta cara mengatasi efek sampingnya
- Beri pujian kepada klien yang menyebutkan dengan benar cara minum obat
- Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat
- Mendiskusikan perasaan klien sesudah minum obat
- Meminta klien kembali menyebutkann keuntunga dan kerugian dari minum
obat secara teratur
- Memberikan pujian kepada klien

29
- Tahap Terminasi
F. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis menanyakan berapa cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
a. Tindak Lanjut
- Menganjurkan klien menggunakan keempat cara mengontrol halusinasinya
yaitu dengan cara menghardik,melakukan kegiatan,bercakap-cakap dan patuh
minum obat
b. Kontrak yang Akan datang
- Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi
- Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien

G. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi 5,kemmampuan klien
yang diharapkan adalah menyebutkan 5 benar cara minum obat,keuntungan minum
obat dan akibat tidak patuh minum obat.formulir evaluasi sebagai berikut

30
Sesi 5:TAK
STIMULASI PERSEPSI :HALUSINASI
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

Menyebutkan
Menyebutkan 5 Menyebutkan
akibat tidak
No Nama klien cara benar minum keuntungan
patuh minum
obat minumobat
obat
1 Tn. B
2 Tn. E
3 Tn.H
4 Tn. F
5 Tn. S

6 Tn.Z

Petunjuk:
- Tulis nama panggilan kllien yang ikut dalam kegiatan TAK pada kolom nama
klien.
- Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar cara
minum obat,keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat,beri
tanda(√) jika klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan
tiap klien.contoh: klien mengikuti sesi 5 ,TAK stimulasi persepsi halisinasi.klien
mampu menyebutkan 5 benar cara minum obat,manfaat minum obat,dan akibat tidak
patuh minum obat(kambuh).Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.

31
: LEADER

: CO LEADER

:OBSERVER

:FASILITATOR

: PESERTA TAK

32
SETING TEMPAT TAK

33
DAFTAR PUSTAKA

Keliat B.A., dan Akemat. 2004. Keperawatan jiwa TAK. Jakarta: EGC

Riyadi S., dan purwanto T. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Graha Ilmu

Dermawan D dan Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:Pustaka baru

34

Anda mungkin juga menyukai