Anda di halaman 1dari 7

emergency code

Bellu, Bela’, Ret dan Perpeul. Apa sih yang


diumumkan Rumah Sakit ?

Sebenarnya, judul diatas merupakan pelafalan Indonesia yang akan semakin sering kita dengar di
RS seluruh Indonesia. Yaitu pengumuman mengenai “Code Blue” (+ logat Bali = Bellu); “Code
Black” (+ logat Jawa = Bela’), “Code Red” (+ logat Betawi = Ret), “Code Purple” (+ logat
Sunda = Purpeul). Kode-kode tersebut adalah kode yang menyatakan adanya kondisi gawat dan
atau darurat di rumah sakit.

Yang pasti, pengumuman mengenai kode kedaruratan diatas mulai terdengar di berbagai rumah
sakit, khususnya yang sedang mengejar akreditasi kualitas. Walau ada pula cara lain yang tidak
melibatkan pengeras suara ke seantero penjuru rumah sakit, khususnya untuk Code Blue. Tetapi,
karena kode-kode diatas merupakan tanda akan kondisi gawat dan atau darurat, pada akhirnya
penting untuk dapat didengar oleh seluruh pegawai dan pengunjung yang berada di rumah sakit.

Lalu, apakah arti kode-kode tersebut?

Kode yang menggunakan warna-warna diatas adalah tanda peringatan terhadap suatu kondisi
kegawat daruratan yang sifatnya universal. Khusus untuk lingkungan rumah sakit, kode-kode
tersebut merupakan bagian dari kebijakan tanggap darurat bencana terkait keselamatan dan
keamanan pasien serta staf, yang harus dimiliki serta diketahui secara luas.

Dalam panduan akreditas kualitas layanan dari JCI (Joint Commission International) informasi
mengenai kode-kode ini banyak disebut dalam bab mengenai Care of Patients (COP), Quality
and Patient Safety (QPS) dan Facility Management and Safety (FMS), tentu saja versi
terjemahannya juga dapat ditemukan pula pada bab yang relevan dengan COP, QPS dan FMS
pada buku panduan dari KARS (Komite Akreditasi RS).

Walau banyak variasi dalam aplikasinya di seluruh dunia, namun secara umum berikut adalah
arti dari kode kegawat daruratan tersebut:

 Code Blue (Biru)

Mengumumkan adanya pasien yang mengalami henti jantung dan membutuhkan tindakan
resusitasi segera. Pengumuman ini utamanya adalah untuk memanggil tim medis reaksi cepat
atau tim code blue yang bertugas pada saat tersebut, untuk segera berlari secepat mungkin
menuju ruangan yang diumumkan dan melakukan resusitasi jantung dan paru pada pasien. Tim
medis reaksi cepat ini merupakan gabungan dari perawat dan dokter yang terlatih khusus untuk
penanganan pasien henti jantung. Karena setiap shift memiliki anggota tim yang berbeda-beda,
dan bertugas pada lokasi yang berbeda-beda pula (pada lantai yang berbeda atau bangsal yang
berbeda); diperlukan pengumuman yang dapat memanggil mereka dengan cepat.

 Code Black (Hitam)

Mengumumkan adanya ancaman bom atau ditemukan benda yang dicurigai bom di lingkungan
rumah sakit.

 Code Red (Merah)

Mengumumkan adanya ancaman kebakaran di lingkungan rumah sakit (api maupun asap),
sekaligus mengaktifkan tim siaga bencana rumah sakit untuk kasus kebakaran. Dimana tim ini
terdiri dari seluruh personel rumah sakit, yang masing-masing memiliki peran spesifik yang
harus dikerjakan sesuai panduan tanggap darurat bencana rumah sakit. Misalnya; petugas teknik
segera mematikan listrik di area kebakaran, perawat segera memobilisasi pasien ke titik-titik
evakuasi, dan sebagainya.

 Code Purple (Ungu)

Mengumumkan pengaktifan evakuasi pasien, pengunjung dan pegawai rumah sakit pada titik-
titik yang telah ditentukan. Ada pula yang menggunakan kode ini sebagai pengumuman adanya
bencana alam (gempa, banjir, dll) atau situasi kritis seperti penyanderaan. Pada intinya,
menginisiasi tim evakuasi untuk melaksanakan tugasnya.

Adapula tambahan penggunaan warna-warna lain seperti,

 Code Pink (Merah muda)

Mengumumkan adanya penculikan bayi/ anak atau kehilangan bayi/ anak. Secara universal,
pengumuman ini seharusnya diikuti dengan lock down (menutup akses keluar-masuk) rumah
sakit secara serentak. Bahkan menghubungi bandar udara, terminal, stasiun dan pelabuhan
terdekat untuk kewaspadaan terhadap bayi korban penculikan.

 Code Grey (Abu-abu)

Mengumumkan adanya gangguan keamanan dalam bentuk apapun. Dapat berupa perkelahian,
orang dengan senjata, hingga situasi penyanderaan. Pengumuman ini sekaligus mengaktifkan tim
tanggap darurat untuk situasi gangguan keamanan.

 Code Green (Hijau)


Mengumumkan adanya gempa bumi atau guncangan pada fisik bangunan yang berisiko terhadap
keselamatan pasien, pengunjung dan staf rumah sakit.

 Code Brown (Cokelat)

Mengumumkan adanya situasi krisis internal rumah sakit seperti tumpahan berbahaya (infeksius,
radiasi, dll) di lingkungan rumah sakit, kehilangan aliran listrik, adanya pengunjung terjebak di
lift dan sebagainya.

 Code Orange (Oranye)

Mengumumkan adanya insiden yang mengancam pencederaan (bahkan kematian) masal akibat
bahan kimia, zat biologis, radio nuklear dan sebagainya.

Berikut saya tampilkan beberapa contoh kode warna (yang artinya berbeda-beda) dari beberapa
rumah sakit di luar negeri:

Anda mungkin juga menyukai