panggung. Masyarakat jaman dahulu mempercayai bahwa rumah panggung adalah hunian
yang paling ideal. Tujuan orang jaman dahulu membuat rumah panggung untuk
mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir dan keadaan tanah yang berawa. Selain
alasan tersebut alasan mereka membuat rumah panggung adalah untuk menghindari
munculnya hewan yang berbahaya. Pada dasarnya bangunan rumah panggung adalah warisan
nenek moyang yang dibangun terus secara turun temurun, dan dengan kekuatan tradisi
tersebut rumah panggung masih dipertahankan. Rumah panggung identik dengan kehidupan
masyarakat pesisir.
Rumah Panggung memiliki bentuk bangunan yang sangat unik dengan adanya kolong di
bawah rumahnya. Sebenarnya rumah pangung ini tidak jauh beda dengan rumah tradisional
pada umumnya, yang membedakan adalah bentuk bangunannya lebih tinggi, dan bagi mereka
yang masih sangat kental terhadap tradisi, akan merasa risih jika rumahnya tidak dibuat
dengan bentuk panggung.
Seperti rumah pada umumnya pondasi adalah bagian terpenting dari bangunan rumah
panggung. Pondasi rumah panggung biasanya disambungkan dengan struktur beton ke
bangunan induk, atau bisa juga disambungkan dengan kayu atau batang kelapa yang berfungi
sebagai tiang atau kolom bangunan rumah panggung. Pembuatan pondasi rumah panggung
harus dikerjakan dengan sangat teliti dan hati-hati, karena kekuatan rumah panggung
tergantung dari kondisi pondasinya. Jika pondasinya tidak kuat atau tidak dikerjakan dengan
bagus maka akan menganggu keamanan, keselamatan dan juga kenyamanan orang-orang di
dalamnya bahkan tidak menutup kemungkinan juga akan membahayakan nyawa sang pemilik
rumah.
Pondasi yang digunakan untuk rumah panggung sebagian besar menggunakan pondasi jenis
setapak atau setempat. Pondasi setapak atau setempat tersebut kemudian dihubungkan dengan
kolom atau pilar. Dengan begitu rumah panggung dapat berdiri kokoh dan kuat.
Proses pembuatan pondasi rumah panggung juga sama dengan pondasi rumah-rumah tanpa
menggunakan panggung. Justru pondasi rumah panggung harus dibuat sekuat mungkin
karena bentuk rumah yang menggantung bisa menambah berat beban bangunan. Pada
umumnya rumah panggung terbuat dari meterial bahan bangunan kayu, dan bebannya juga
tidak kalah berat dengan bahan material lainnya.
Saat ini memang sudah sulit sekali kita jumpai model rumah panggung yang lebih dominan
menyerupai rumah tradisional, karena seiring berjalannya waktu bangunan rumah pnggung
terpengaruh oleh bangunan belanda yang menghilangkan bentuk rumah panggung. Sehingga
hanya berupa rumah tradisional yang berdiri di atas tanah tanpa adanya kolong dibawahnya.
Padahalsebenarnya rumah panggung pantas untuk tetap dilestarikan sebagai salah satu ragam
budaya Indonesia, karena rumah panggung memiliki bentuk bangunan yang sangat unik.
Jika anda masih berminat untuk melestarikan rumah panggung sekedar untuk tempat
bersantai dihalaman belakang rumah anda, atau anda ingin membuat konsep villa pribadi
milik anda dengan bentuk bangunan rumah panggung anda bisa menerapkannya dan pastikan
anda tentukan dulu lingkungan dan jenis tanah yang akan anda gunakan untuk pondasi
awalnya agar rumah panggung yang anda inginkan dapat berdiri dengan kuat dan kokoh serta
aman untuk di huni.
Demikian penjelasan tentang pondasi rumah panggung. Semoga ulasan tersebut bisa
menambah wawasan anda tentang rumah panggung dan jenis pondasi yang tepat untuk
memikul bentuk bangunan seperti rumah panggung. Setelah anda mengetahui pondasi yang
tepat barulah anda merancang pembuatan rumah panggung yang menjadi impian anda