Penyusun :
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang pengertian reaksi tanah (pH tanah ), dan tanah masam, dan mampu
mengetahui sifat kemasaman tanah, ciri-ciri tanah yang masam, akibat dari tanah masam untuk
tanaman, dan upaya peningkatan ph dalam mengurangi kemasaman tanah serta pengaruh pH
terhadap pertumbuhan tanaman.
BAB II
PEMBAHASAN
hidrogen di dalam tanah ada 10 - 1 atau 1/10 gmol/l. Tanah pada kepekatan ini sangat asam.
Sementara angka 14 berarti kepekatan ion hidrogennya 10-14 gmol/l. Tanah pada angka
kepekatan ini sangat basa. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala
absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan
berdasarkan persetujuan internasional.
Tanah masam adalah tanah yang memiliki nilai PH kurang dari 5,5, baik berupa lahan
kering maupun lahan basah, semakin rendah pH tanahnya maka semakin ekstrim
kemasamannya. Keasaman tanah ditentukan oleh kadar atau kepekatan ion hidrogen di dalam
tanahtersebut. Bila kepekatan ion hidrogen di dalam tanah terlalu tinggi maka tanah akan
bereaksi asam, sebaliknya bila kepekatan ion hidrogen terlalu rendah maka tanah akan bereaksi
basa. Pada kondisi ini kadar kation OH- lebih tinggi dari ion H+.
2. Faktor Penyebab Kemasaman Tanah
a. Air Hujan
Ada kekhawatiran tentang hujan asam, tetapi hampir semua hujan adalah ber pH rendah
(asam). Air Hujan murni yang tidak mengandung bahan pencemar pada dasarnya adalah air
distilasi. Air hujan ini yang dalam kesetimbangan dengan atmosfer akan memiliki pH sekitar 5,6
karena pelarutan karbon dioksida di dalam air.
Ketika air hujan murni berada dalam kesetimbangan dengan karbon dioksida, maka
konsentrasi ion hidrogen yang dihasilkan menyebabkan pH 5,6.
b. Respirasi Akar
Tanaman juga menghasilkan karbon dioksida karena proses respirasi akar, dan selama
periode pertumbuhan aktif akar dapat menyebabkan karbon dioksida di tanah yang
konsentrasinya lebih tinggi beberapa kali dari di atmosfer, sehingga terjadi peningkatan jumlah
karbon dioksida terlarut dalam air tanah dan menyebabkan peningkatan keasaman tanah atau pH
menjadi lebih rendah.
c. Pupuk
Karbon dioksida bukan satu-satunya sumber ion hidrogen dalam tanah, namun. Pada tanah
yang dikelola, pupuk dapat menjadi sumber utama ion hidrogen.
Faktor Pupuk (Pupuk Amonium dan Pupuk Mono Kalsium Fosfat).
Pupuk Amonium
Pupuk modern biasanya menggunakan amonium sebagai sumber nitrogen, akan tetapi
oksidasi ammonium dihasilkan ion nitrat dan ion hidrogen sehingga menyebabkan pengasaman
tanah.
Dengan kata lain, dua atom hidrogen dihasilkan setiap molekul ammonium teroksidasi.
Ketika pupuk fosfor diberikan dalam lubang tugal, maka H3PO4 terdisosiasi dalam tanah
sehingga terjadi nilai pH yang sangat rendah didekat pupuk tersebut. Tingkat keasaman ini akan
secara bertahap menyebar ke dalam tanah sekitar lokasi pupuk. Menurut Lindsay dan Stephenson
(1959), nilai pH 1,5 dapat ditemukan segera di zona sekitar pupuk tersebut.
Semua reaksi oksidasi dalam tanah yang menghasilkan ion hidrogen dapat menyebabkan
terjadinya pengasaman tanah. Salah satu reaksi pengasaman paling efektif adalah oksidasi sulfur
anorganik. Belerang biasanya digunakan jika tanah memiliki pH lebih tinggi dari yang
diinginkan, sehingga diperlukan upaya penurunan pH tanah. Misalnya, Reaksi oksidasi pirit yang
terjadi pada tanah rawa yang diangkat sehingga terjadi reaksi oksidasi dari pirit tanah tersebut.
Setiap ion S dihasilkan 2 ion Hidrogen
d. Bahan Organik
Berbagai macam Bahan Organik juga dapat menyebabkan pengasamkan tanah.
Kemampuan pengasamannya tergantung pada jenis tanaman sebagai sumber bahan organik
tersebut. Beberapa tanaman mengandung asam organik dalam jumlah yang sangat berbeda
dengan tanaman lainnya. Asam organik hasil dekomposisi bahan organik menyebabkan
pengasaman tanah.
Bahan organik yang berasal dari tanaman dengan kandungan basa-basa rendah juga
menyebabkan terjadinya sedikit pengasaman tanah. Bahan organik yang berasal dari tanaman
dengan kandungan basa-basa kurang mencukupi kebutuhan mikrobia pendekomposernya,
menyebabkan mikrobia tersebut menyerap basa-basa keperluannya dari sistem tanah, sehingga
basa-basa tanah seperti kalsium dan magnesium terkuras dari tanah maka menyebabkan
terjadinya pengasaman tanah.
e. Tanaman
Pertumbuhan tanaman juga berkontribusi dalam pengasaman tanah, proses penyerapan
hara utama (kalium, kalsium dan magnesium) disertai pertukaran dengan ion hidrogen sehingga
menyebabkan terjadinya pengasaman tanah. Jenis Tanaman tertentu juga mempengaruhi
pengasaman tanah. Contohnya adalah tanaman Legumninosa. Selama masa pertumbuhan
tanaman Leguminosa terjadi penyerapan anion dan kation dengan perbandingan yang tidak
seimbang, sehingga lebih mengasamkan tanah. Tanaman leguminosa menyerap hara nitrogen
dari hasil fiksasi mikrobia yang bersimbiosis dengannya. Tanaman non-leguminosa menyerap
nitrogen dari sistem tanah dan penyerapan ini dalam kondisi yang seimbang dengan penyerapan
kation-kation basa, sehingga lebih sedikit pertukaran dengan ion hidrogen, maka sedikit
menyebabkan pengasaman tanah.
f. Hujan Asam
Hujan asam juga memberikan kontribusi dalam proses pengasaman tanah. Dalam sistem
tanah kontribusi dari hujan asam relatif rendah dibandingkan dengan pengaruh dari pasir
sesquioxida yang bersifat sangat asam yang kapasitas tukar kation sangat rendah. Akan tetapi
banyak tanaman sangat peka terhadap pengaruh dari hujan asam.
Adapun faktor lainya penyebab kemasaman pada tanah yaitu sebagai berikut : Tanah
bereaksi masam (pH rendah) adalah karena tanah kekurangan Kalsium (CaO) dan Magnesium
(MgO), ini disebabkan oleh:
• Curah hujan tinggi, pada daerah dengan iklim tropika basah, dengan curah hujan yang tinggi,
secara alami tanah akan menjadi masam akibat pencucian unsur hara yang ada.
• Pupuk pembentuk asam, Pupuk nitrogen seperti Urea, ZA, Amonium Sulfat, Kcl, ZK adalah
pupuk yang mempunyai pengaruh mengasamkan tanah.
• Drainase, Drainase yang kurang baik, genangan air yang terus menerus pada tanah yang berawa,
tanah pada keadaan yang demikian selalu asam.
• Adanya unsur berlebihan, Al (Alumunium), Fe (Besi) dan Cu (Tembaga) dalam kadar yang
berlebih, seperti disekitar pegunungan verbek atau daerah tambang nikel, besi dan tembaga
selalu di jumpai tanah asam.
• Proses dekomposisi bahan organik, Pada tanah berbahan organik tinggi seperti pada tanah
gambut selalu dijumpai tanah asam dengan pH rendah, hal itu karena proses dekomposisi bahan
organik yang dalam prosesnya akan mengusir dan mengeluarkan unsur (Kalsium) CaO dari
dalam tanah.
A. Pengapuran
Pengapuran merupakan upaya pemberian bahan kapur ke dalam tanah masam dengan
tujuan untuk:
a) Menaikkan pH tanah
Nilai pH tanah dinaikkan sampai pada tingkat mana Al tidak bersifat racun lagi bagi
tanaman dan unsur hara tersedia dalam kondisi yang seimbang di dalam tanah. Peningkatan pH
tanah yang terjadi sebagai akibat dari pemberian kapur, tidak dapat bertahan lama, karena tanah
mempunyai sistem penyangga, yang menyebabkan pH akan kembali ke nilai semula setelah
beberapa waktu berselang.
b) Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK)
KTK meningkat sebagai akibat dari peningkatan pH tanah. Namun peningkatan KTK ini
juga bersifat tidak tetap, karena sistem penyangga pH tanah tersebut di atas.
c) Menetralisir Al yang meracuni tanaman.
Karena unsur Ca bersifat tidak mudah bergerak, maka kapur harus dibenamkan sampai
mencapai kedalaman lapisan tanah yang mempunyai konsentrasi Al tinggi. Hal ini agak sulit
dilakukan di lapangan, karena dibutuhkan tenaga dalam jumlah banyak dan menimbulkan
masalah baru yaitu pemadatan tanah. Alternatif lain adalah menambahkan dolomit (Ca,
Mg(CO3)2) yang lebih mudah bergerak, sehingga mampu mencapai lapisan tanah bawah dan
menetralkan Al. Pemberian kapur seperti ini memerlukan pertimbangan yang seksama
mengingat pemberian Ca dan Mg akan mengganggu keseimbangan unsur hara yang lain.
Tanaman dapat tumbuh baik, jika terdapat nisbah Ca/Mg/K yang tepat di dalam tanah.
Penambahan Ca atau Mg seringkali malah mengakibatkan tanaman menunjukkan gejala
kekurangan K, walaupun jumlah K sebenarnya sudah cukup di dalam tanah. Masalah ini menjadi
semakin sulit dipecahkan, jika pada awalnya sudah terjadi kahat unsur K pada tanah tersebut.
Tanah masam umumnya tidak produktif. Untuk meningkatkan produktifitas tanah tersebut,
pemberian kapur adalah cara yang tepat. Beberapa keuntungan dari pengapuran adalah : 1) fosfat
menjadi lebih tersedia, 2) kalium menjadi lebih efisien dalam unsur hara tanaman, 3) struktur
tanahnya menjadi baik dan kehidupan organisme dalam tanah lebih giat, 4) menambah Ca dan
Mg bila yang digunakan adalah dolomin, dan 5) kelarutan zat-zat yang sifatnya meracun
Selain tanah-tanah yang bereaksi masam, terdapat pula tanah yang, bereaksi alkalis (basa)
dengan derajat pH lebih dari 8.0. Tanah-tanah demikian perlu diturunkan pH nya sampai
mendekati netral agar permanfaatannya untuk berusaha tani lebih baik. Usaha untuk menurunkan
pH pada tanah yang reaksinya alkalis dapat dilakukan dengan memberikan beberapa bahan, yaitu
tepung belerang (S).
Cara pengapuran dengan bahan pengapur untuk menaikkan pH tanah yang paling umum
pada tanah-tanah pertanian yang menghendaki perbaikan derajat keasamannya adalah dengan
(menghaluskan dan meratakan), kapur diaduk dengan tanah agar butir-butir kapur masuk ke
dalam lapisan tanah. Bila yang digunakan tepung batu kapur (kapur pertanian) hendaknya
diberikan jauh lebih awal daripada kapur bakar maupun kapur mati. Cara pemberian dengan
disebar biasa dilaksanakan pada penanaman kedelai, dengan menggunakan dosis 2 - 4 ton kapur
- pH 5.5 sampai 6 (rata-rata tanah di Indonesia), Terdapat unsur hara yang optimum untuk
tanaman
- pH diatas 6, Pada tingkatan ini, tanaman akan terlalu vegetatif. Hal ini tidak berpengaruh pada
kualitas buah karena berada di musim yang tidak tepat.
- Menaikan atau menurunkan pH tanah juga berguna untuk pengendalian penyakit, pH tanah
diubah agar tidak sesuai dengan kebutuhan pathogen, biasanya untuk tanaman umbi-umbian
seperti kentang
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Reaksi tanah menunjukkan keasaman dan kebasaan tanah dan dinyatakan sebagai pH.
Keasaman tanah ditentukan oleh kadar atau kepekatan ion hidrogen yang beredar di dalam tanah
tersebut. Bila kepekatan ion hidrogen (H+ ) di dalam tanah tinggi maka tanah disebut asam
Sebaliknya, bila kepekatan ion hidrogen terlalu rendah maka tanah disebut basa. Pada kondisi ini
Reaksi tanah dibedakan menjadi kemasaman (reaksi tanah) aktif dan potensial. Reaksi
tanah aktif ialah yang diukurnya konsentrasi hidrogen yang terdapat bebas dalam larutan tanah.
Reaksi tanah potensial ialah banyaknya kadar hidrogen dapat tukar baik yang terjerap oleh
kompleks koloid tanah maupun yang terdapat dalarn larutan.Tanah masam karena kandungan H+
yang tinggi dan banyak ion AL3+ yang bersifat masam karena dengan air ion tersebut dapat
menghasilkan H+. Di daerah rawa-rawa atau tanah gambut, tanah masam umumnya disebabkan
basa. Tujuan dari pengapuran adalah untuk menaikkan pH tanah sehingga karenanya unsur-unsur
hara menjadi lebih tersedia, memperbaiki struktur tanahnya sehingga kehidupan organisme
dalam tanah lebih giat, dan menurunkan kelarutan zat-zat yang sifatnya meracuni tanaman dan
Saran
Untuk penanaman tanaman perlu memperhatikan kondisi tanahnya, karena tanah sangat
berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman itu sendiri, jika tanahnya terlalu masam atau terlalu
alkalis maka peetumbuhanya akan terhambat dan bisa menyebabkan kematian akibat unsur hara
tanaman dalam tanah sedikit atau kurang.
DAFTAR ISI
http://ambarawa-jawa.blogspot.com/2012/09/pengapuran-untuk-meningkatkan-ph-tanah.html. Diakses
pada hari Selasa tanggal 28 April 2015 pukul 13.00 Wita.
http://www.agrina-online.com/show_article.php?rid=6&aid=2982. Diakses pada hari Selasa tanggal 28
April 2015 pukul 13.00 Wita.
http://ganitri.blogspot.com/2009/05/pengaruh-ph-tanah-terhadap-pertumbuhan.html. Diakses pada hari
Selasa tanggal 28 April 2015 pukul 13.00 Wita.
http://www.gerbangpertanian.com/2011/11/mengatasi-tanah-masam-dan-basa.html. Diakses pada hari
Selasa tanggal 28 April 2015 pukul 13.00 Wita.
http://ganitri.blogspot.com/2009/05/ Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Pekalongan - Kota SANTRI -
Cara Menanggulangi Masalah Tanah Masam.htm. Diakses pada hari Selasa tanggal 28 April
2015 pukul 13.00 Wita.
worldagroforestry.org, pupukdsp.com, doctortani.com, repository.usu.ac.id. Diakses pada hari Selasa
tanggal 28 April 2015 pukul 13.00 Wita.
http://www.profitgoonline.com. Berbagi Dengan Ikhlas Karya Ilmiah tentang Pengaruh PH Tanah
pada pertumbuhan tanaman.htm. Diakses pada hari Selasa tanggal 28 April 2015 pukul 13.00
Wita.
http://ambarawa-jawa.blogspot.com/2012/09 Jurnal Hijau Reaksi Tanah (Ph).Htm. Diakses pada hari
Selasa tanggal 28 April 2015 pukul 13.00 Wita.