Protoplasma sebuah sel disebut PROTOPLAS
Sehingga sel dapat dibagi menjadi 2:
1. Protoplas, seluruh bagian dalam sel
2. Dinding sel yang mengelilinya
PROTOPLAS
Dibagi menjadi sitoplasma dan nukleus
Sitoplasma meliputi RE, diktiosom, mitokondria, plastida,
mikrobodi, ribosom, sferosom, mikrotubul, mikrofilamen,
vakuola, dan zat ergastik
Sitoplasma adalah bagian protoplasma berupa cairan kental
atau lebih pekat agar-agar. 80-90% berupa cairan.
SUSUNAN KIMIA SITOPLASMA
Secara umum tersusun atas Oksigen (62%), Karbon
(20%), Hidrogen (10%), dan Nitrogen (3%), sisanya 5%
terdiri dari sekitar 30 unsur diantaranya; Ca, Fe, Mg, Cl,
P, K, dan S. Selain itu Bo, Mn, Cu, Fl, dan Si
Zat organik diantaranya; karbohidrat, lemak dan
protein
1. Karbohidrat
- 13% protoplasma terdiri dari sitoplasma
- Tersusun atas karbon, hidrogen dan oksigen
- Karbohidrat terpenting yaitu glukosa, sukrosa, pati dan
selulosa.
- Fungisnya sebagai sumber energi
2. Lemak
- Lemak/Lipida tersusun atas unsur karbon, hidrogen
dan oksigen
- Lemak dibentuk oleh gliserol dan asam lemak
- Penguraian lemak secara kimiawi menghasilkan energi
yang lebih besar dibandingkan dengan karbohidrat
- Jumlah oksigennya lebih kecil dibandingkan dengan
karbohidrat
3. Protein
- Sekitar 15% protoplasma terdiri dari protein
- Selain C, H dan O, juga mengandung N, P dan S
- Dibentuk oleh asam amino, terdapat 20 asam amino di
alam
4. Nukleoprotein
- Asam Nukleat + Protein
- Ada 2 asam nukleat; asam ribonukleat (ARN) dan asam
deoksiribonukleat (ADN).
- ARN Tersusun dari nukleotida yang berikatan membentuk
rangkaian tunggal yang panjang
- ADN teridiri dari sejumlah besar nukleotid yang terangkai
menjadi satu benang tunggal
- Kedua benang ini dapat tersusun sejajar karena berikatan
pada basanya yang berpasangan, serta melingkar dalam
bentuk double heliks.
- Berperan dalam kegiatan metabolisme
- ADN/DNA terutama ditemukan pada kromosom
SIFAT FISIKA SITOPLASMA
sitoskleton yang memberi bentuk dan menggerakkan
organel sel
Sitoskleton tersusun atas jalinan filamen protein,
diantaranya yg paling penting yaitu; mikrofilamen aktin
dan mikrotubul
Di dekat dinding sel, sitoplasma dibatasi oleh membran
plasma disebut Plasmalemma, sedangkan yang berbatasan
dengan vakuola disebut tonoplas.
Bagian sitoplasma diantara kedua membran tsb berbutir-
butir dan sering disebut dengan polioplasma.
RETIKULUM ENDOPLASMA
yang dibangun oleh lipid dan protein
Membentuk sistem pipa halus beranastomosis, sistem ini
dikenal dengan RETIKULUM ENDOPLASMA (RE),
tersusun dari satuan membran ganda
RE dapat berbentuk sisterna (wadah) yang melebar, tubul
(pipa) atau lapisan berlubang
RE kasar apabila ribosom melekat, RE ini terlibat dalam
sintesis protein
RE halus (licin), apabila ribosom tidak melekat padanya,
RE ini diduga turut dalam produksi senyawa lipofil pada
jaringan sekresi
Sisterna RE dapat melebar dan menghimpun protein
Diduga bahwa cara melebarkan diri, sisterna dan atau
vesikula pada RE membentuk Vakuola
DIKTIOSOM/APARATUS Golgi
tidak rata, namun tubuk berbentuk jala
FUNGSI: dalam memproses bahan ketika digerakkan melalui
sel atau ke lua sel
Beberapa vesikula yang berasal dari RE berkumpul di satu
sisi lalu menyatu membentuk vesikula baru bagi diktiosom
Sewaktu bahan ini diproses terutama saat menambahkan
gula ke protein, maka vesikula lain akan terbentuk
Fungsi utama vesikula yang dibentuk dalam diktiosom
adalah dalam sekresi karbohidrat, misalnya nektar, bahan
dinding sel, lendir, atau ikatan gula dan protein
(glikoprotein)
Diktiosom pada sel tumbuhan tidak saling berhubungan
MITOKONDRIA
AMILOPLAS
diketahui fungsi pada awalnya
Kini dikenal setidaknya ada 2 mikrobodi:
a. Peroksisom
- Berhubungan dengan kloroflas
- Berfungsi sebagai tempat fotorespirasi asam glikolat
b. Glioksisom
- Terlibat dalam penggunaan asetil Co-A pada pengerahan
cadangan lipid, terutama pada perkecambahan biji yang
mengandung minyak
RIBOSOM
Di bawah mikroskop tampak buram setelah diawetkan
dengan osmium tetroksida
Sferosom dibatasi oleh membran
Peneliti lain menganggap bahwa batas luar organel ini
terdiri dari selapis molekul lipid yang dibentuk sebagai
tanggapan terhadap sitoplasma yg mengandung air
VAKUOLA
(inulin (sebanding dengan pati-glukosa).
Dalam etanol, inulin menghablur sebagai sferokristal
Pati tidak ditemukan dalam vakuola melainkan di dalam
sitoplasma
GARAM
Terutama ditemukan adalah K, Mg, dan Ca yang biasanya
berikatan dalam asam organik
Ca sering ditemukan berikatan dengan asam oksalat
PROTEIN
PROTEIN
LIPID, MINYAK, LEMAK, dan MALAM
Sifat fisika lemak dan minyak beda’
Lemak bersifat padat
Minyak bersifat cair pada suhu normal
Keduanya banyak ditemukan pada biji dan buah
Dihasilkan oleh aleuplas atau sterofom
Malam tersusun dari dari ester asam lemak berantai panjang
Pada tumbuhan malam ditemukan pada pelindung
epidermis batang, daun dan buah
KRISTAL
Berbentuk prisma
Biasanya ditemukan dalam jumlah besar
Contoh pada batang Sambucus nigra
RAFIDA
Tersebar secara khas dan dapat digunakan dalam
taksonomi
STILOID
Kedua ujung meruncing seperti bilah
Kristal ini ditemukan secara menyendiri atau
berpasangan dalam kelompok kecil
Umumnya ditemukan pada Iridaceae, Agavaceae,
Liliaceae, dan beberapa familia lain
DINDING SEL
Dinding sel primer terbentuk ketika sel mulai terbentuk
Terdiri dari selulosa
Dinding sel sekunder terbentuk di sebelah dalam dinding
primer’setelah tumbuh
Berkerangka selulosa sebagai unsur utama’
Bisa ditemukan lignin
Molekul selulosa dalam dinding berkumpul dan dikenal
dengan MIKROFIBRIL
Lignin biasanya ditemukan, apabila terjadi liginifikasi,
lignin mula ditemukan pada lamela tengahm lalu ke
dinding sekunder dan akhirnya ke dinding primer
Pembentukan dinding sel melalui pembelahan
1. Sustansi interseluler/lamela
tengah
Mrpk dinding yg pertama kali tbtk pd wkt tjd pblhn sel,
sgt tipis terdiri atas pektin dan atau protopektin
Sifat lamela tengah
Amorf
Koloidal
Optik inaktif
Dpt dilarutkan dg cara maserasi
Mengandung persenyawaan pektin Ca dan Mg
pekat
Pd jar tua sukar dibedakan dg dinding primer
Maserasi
Salah satu cara pembuatan preparat yg dpt
memberikan gambaran jelas mengenai bentuk sel
2. Dinding primer
Perkembangan dr lamela tengah yg mengalami
perubahan primer krn adanya penebalan dg
selulosa, hemiselulosa, pektin, dan polisakarida yang
bukan selulosa
Sifat :
Optis anisotrop
Tjd pd awal pembentangn sel smp sel cukup dewasa
Adanya dd primer diikuti dg adanya protoplas yg
msh hidup
Reversibel : zat penebalan dpt larut lg/diubah mjd
persenyawaan lain
3. Dinding sekunder
Perkembangan lbh lanjut dr dd primer krn adanya
penebalan dg lignin, dan hy dijumpai pd sel dg fgs
khusus, ex : dd trakea
dd trakeida
dd sklerenkim
Sifat dinding sekunder
Fisik
kimia
Sifat fisik dd sekunder
Dd selnya terdiri atas misel yi benang makromolekul
yg tersusun atas selulosa
Benang tsb mrpk berkas-berkas fibril yg
bersambungan tssn serong di awal perkembangan,
sejajar satu dg yg lain, pd perkembangan berikutnya
serupa rangka spt jala
Sifat kimia dd sekunder
Dd sel tssn oleh zat organik dan anorganik
Zat organik : pektin, protopektin, selulosa,
hemiselulosa, lignin, suberin, pentosan, kutin,
sporopolenin
Zat anorganik : kersik, kapur
Cara penebalan dinding
:
Aposisi
Zat selulosa/bahan penebalan dlm plasma sel
ditempatkan pd dd primer atau lamela tengah
Intususepsi
Dd penebalan baru (lignin) disisipkan pd dd primer
diantara benang-benang mikrofibril yg tlah
merenggang
Peran plasma → penambahan zat selulose → selulose
berlapis-lapis menempel pada dinding primer.
Cara penebalan dinding sel : APOSISI.
Selulose penyusun dinding sel terdiri dari misel berupa
benang-benang makromolekul yg berupa berkas-berkas
seperti fibril yang bersambung-sambung → merupakan
rangka berbentuk jala yang letaknya serong dan sejajar
satu sama lain.
Selulose mikrofibril atau misel yang teranyam pada
dinding sel dan sejajar satu sama lain serta serong. Pada
lapisan penebalan berikutnya, misel ini berlawanan arah
dengan yang terdahulu.
Lubang-lubang di antara rangka fibril dapat dimasuki air
dan zat-zat yang terlarut di dalamnya → dinding sel
melembung & dapat disisipkan penebalan baru.
Sel tumbuh membesar dan memanjang → struktur misel
terbentang selebar-lebarnya, penebalan dinding sel
berjalan terus.
Penebalan dinding sel dapat secara penyisipan
(INTUSUSEPSI) dengan zat lignin; Zat lignin disisipkan di
antara misel yang sedang berkembang.
Dinding sekunder umumnya hanya ada pada sel-sel yang
berfungsi khusus, ex: sel xilem (trakea, trakeida), sel jari-
jari empulur, parenkim kayu dan sel-sel sklerenkim.
Arah penebalan dinding
Sentripetal
Penebalan dd sel ke arah lumen sel yg bersangkutan
Ex : sistolit dlm litokis daun Ficus
Sentrifugal
Penebalan dd sel ke arah luar, berupa tonjolan di
permukaan
Ex : serbuk sari , trikoma
Fungsi dd sel
Melindungi isi sel
Memperkuat sel
Menetukan bentuk sel
Menentukan ciri sel
Dikenal ada dua teori
pertumbuhan dinding sel
Teori mosaik
Pd dinding sel tbtk celah-celah akibat regangan dan
tekanan turgor, shg dd sel berlepasan, keadaan tsb
diperbaiki dg menambah endapan-endapan
mikrofibril br pd celah –celah tsb.
Cara penebalannya dg intersusepsi
Teori multinet
Penebalan dan perluasan permukaan dd primer
diakibatkan oleh pemisahan mikrofibril yg ltknya
melintang dan berubah arahnya, lamela br tbtk dg
mikrofibril lb rapat, bsilangan, dan arahnya
mendekati tranversal semakin memusat.
Cara penebalannya dg aposisi
Plasmodesmata
Mrpk sisa-sisa benang plasma, dulunya berfgs unt :
meneruskan rangsang dr sel satu ke sel lainnya
menghantarkan makanan dr sel satu ke sel lainnya
Biasanya dijumpai pd noktah/sal noktah
Pd plasmodesmata dijumpai bangun berupa buluh-
buluh halus dsbt mikrotubulin
Hubungan antar sel :
Simplast
Hubungan antar ptoptoplas sel-sel bertetangga dg
menggunakan plasmodesmata
Apoplast
Hubungan antar se melalui dinding sel, ruang
interseluler, dan lumen sel yang tidak hidup
Penebalan dinding sel → antara sel yang satu dengan
sel-sel di sekitarnya masih ada hubungan → bagian
yang tidak mengalami penebalan disebut N O K T A H.
Terjadinya noktah :
Sel masih hidup dan belum menebal → dinding sel tipis,
dapat ditembus benang-benang plasma
(PLASMODESMATA → fungsi : meneruskan rangsang,
pertukaran zat antar sel, distribusi zat hara dll.)
Selama proses penebalan, di tempat-tempat
plasmodesmata menerobos dinding sel masih terjadi
aliran plasma → tidak menebal. Meski dinding sel
makin menebal → lubang noktah menjadi saluran
noktah, kadang dalam saluran noktah masih ada sisa-
sisa benang-benang plasma.
The protoplasts of neighboring cells are generally
connected by plasmodesmata, cytoplasmic channels that
pass through pores in the walls.
The endoplasmic
reticulum is
continuous through
the plasmodesmata
in structures called
desmotubules.
Fig. 35.10b