Anda di halaman 1dari 1

Seorang nenek yang miskin yang hanya hidup berdua dengan cucunya sedang mencari kayu bakar

di hutan. Dia menemukan sebatang tebu yang hijau, lalu mengambilnya dan menaruhnya di antara
kayu bakar yang telah dikumpulkannya. Tiba-tiba muncul seekor babi hutan yang merupakan
jelmaan dari peri jahat. Babi hutan itu lalu meminta batang tebu yang ditemukan si nenek tadi. Tapi
si nenek menolaknya, karena tebu itu akan diberikan ke cucu tersayangnya. Babi hutan itu lalu
marah, dan berkata bahwa nanti malam cucunya lah yang akan dimakannya.

Si nenek pulang ke rumah, lalu duduk di dekat pintu dan mulai menangis tersedu-sedu. Dia tahu
bahwa dia tidak akan bisa melawan seekor babi hutan yang merupakan jelmaan peri jahat itu. Ketika
si nenek sedang menangis, seorang penjual jarum lewat di depan rumahnya. Penjual jarum itu
merasa kasihan kepada si nenek. Dia lalu memberi si nenek satu kotak jarum. Si nenek lalu
menancapkan jarum-jarum itu di bagian luar pintu rumahnya. Setelah itu, dia kembali duduk dan
menangis. Tidak lama kemudian ada seorang nelayan yang lewat sambil membawa satu keranjang
kepiting. Dia melihat si nenek menangis,

mendengarkan ceritanya, lalu memberikan separuh dari hasil tangkapannya hari itu karena merasa
kasihan. Si nenek lalu menaruh semua kepiting itu di dalam sebuah toples kaca, dan menaruhnya di
belakang pintu, lalu kembali duduk menangis.

Anda mungkin juga menyukai