Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tidak
lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat,
kerabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Makalah ini disusun untuk memberikan kemudahan agar lebih mudah mempelajari
mata pelajaran dan bagi pembaca pada umumnya adapun judul makalah ini yaitu “EKOLOGI”.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu mata pelajaran BIOLOGI yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Sebab kesempurnaan manusia
sebagai makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk Tuhan menuntut untuk bertindak mencari
jalan yang terbaik.

Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca. Saya
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu kami
mohon kritik dan saran yang membangun bagi penyempurnaan makalah ini.

Marisa, 16 Januari 2018

Penyusun

( Moh. Junaid Puluhulawa )


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................

DAFTAR ISI …………………………………………………………….............................

BAB I PEMBAHASAN…………………………………………………….....................

A. Perubahan Lingkungan………………………………….....................……………….

B. Pelestarian Lingkungan………………………………………………………................

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………......................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkunganalam


maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah,
lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua
orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta
hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi,
papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat
mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi,
yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul yang akan dibahas maka munculah permasalahan diantaranya :

1. Bagaimana ekologi sebagai ilmu yang mempelajari lingkungan ?

2. Apa saja yang termasuk jenis-jenis lingkungan hidup ?

3. Bagaimana upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup ?

C. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah :

- Metode Deskriptif

Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk melukiskan keadaan objek atau
persoalan.

D. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa saja peran ekologi sebagai ilmu yang memepelajari lingkungan hidup.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis lingkungan hidup.

3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian lingkungan hidup menurut para ahli

Yang dimaksud dengan lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta
seluruh kondisi yang ada di dalam lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta
seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati.

Beberapa pengertian lingkungan hidup menurut para ahli antara lain :

1. Ahmad (1987:3) mengemukakan bahwa lingkungan hidup adalah sistem kehidupan di mana
terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem.

2. St. Munajat Danusaputra : Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya
manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
(Darsono, 1995)

3. Emil Salim : Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang
terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk
kehidupan manusia

B. Ekologi sebagai ilmu yang mempelajari lingkungan hidup

Ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup adalah Ekologi. Istilah ekologi untuk
pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman.
Istilah ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang artinya rumah tangga atau habitat
dan logos yang artinya telaah atau ilmu.

1. Pengertian Ekologi

a. Miller, 1975 : Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara organisme dan
sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya. (Darsono, 1995)

b. Otto Soemarwoto : Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. (Darsono, 1995)

2. Ilmu Pendukung Ekologi

a. Environmentaly (ilmu-ilmu lingkungan) : klimatologi, hidrologi, oseanografi, fisika, kimia,


geologi, dan analisis tanah.

b. Ilmu-ilmu fisik : perilaku hewan, taksonomi, psikologi, dan matematika.

3. Aspek Utama Ekologi

a. Studi tentang hubungan organisme atau grup organisme dengan lingkungannya.

b. Studi tentang hubungan antara organisme atau grup organisme terhadap lingkungannya.

c. Studi tentang struktur dan fungsi alam.


4. Prinsip-Prinsip Utama Ekologi

a. Interaksi (interaction)

b. Saling ketergantungan (interdependence)

c. Keanekaragaman (diversity)

d. Keharmonisan (harmony)

e. Kemampuan berkelanjutan (sustainability).

C. Jenis-jenis lingkungan hidup

1. Lingkungan Hidup Alami

Lingkungan hidup alami merupakan lingkungan bentukan alam yang terdiri atas berbagai sumber
alam dan ekosistem dengan komponen-komponennya, baik fisik, biologis. Lingkungan hidup
alami bersifat dinamis karena memiliki tingkat heterogenitas organisme yang sangat tinggi.

2.Lingkungan Hidup Binaan /Buatan

Lingkungan hidup binaan/buatan mencakup lingkungan buatan manusia yang dibangun


dengan bantuan atau masukan teknologi, baik teknologi sederhana maupun teknologi modern.
Lingkungan hidup binaan/buatan bersifat kurang beraneka ragam karena keberadaannya selalu
diselaraskan dengan kebutuhan manusia.

3. Lingkungan Hidup Sosial

Lingkungan hidup sosial terbentuk karena adanya interaksi sosial dalam masyarakat.
Lingkungan hidup sosial ini dapat membentuk lingkungan hidup binaan tertentu yang bercirikan
perilaku manusia sebagai makhluk sosial. Hubungan antara individu dan masyarakat sangat erat
dan saling mempengaruhi serta saling bergantung.

D. Upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup

A. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan
dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang
disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah
dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan
lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan
terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus.
Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon
atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah
perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau
sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
B. Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas
memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas,
salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran
menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan
hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar
udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat
menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen
melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga
produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan
uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran
hutan maupun pembakaran mesin. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap
merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu
upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri
yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon
di atmosfer. Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta
dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas
ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer
yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke
luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan
merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global
terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

C. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi
dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang
dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal
hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya
menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen,
penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.


2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan
hutan.

D. Pelestarian laut dan pantai


Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan
pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut,
pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian
laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah
hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran
ombak.

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena
karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

E. Pelestarian flora dan fauna


Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan
alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan
gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi
kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan
fauna di antaranya adalah:
1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2. Melarang kegiatan perburuan liar.
3. Menggalakkan kegiatan penghijauan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan
hidup, antara lain :

1. menghemat penggunaan kertas dan pensil,

2. membuang sampah pada tempatnya,

3. memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,

4. menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta

5. menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan
masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga,
penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap
sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.

Lingkungan hidup yang melalui dunia pendidikan tidak harus menjadi mata
pelajaran tersendiri, tetapi disajikan lintas mata pelajaran melalui pokok-pokok
bahasan yang relevan.

Menanamkan nilai-nilai budaya cinta lingkungan hidup kepada anak-anak


bangsa melalui bangku pendidikan sama saja menyelamatkan lingkungan hidup
dari kerusakan yang makin parah. Dan itu harus dimulai sekarang juga.

Saran
masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam
pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari
penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi
pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.

DAFTAR PUTAKA

Ichwandi, I. 1996. Nilai Ekonomi Sumberdaya Hutan dan Lingkungan. Fakultas Kehutanan IPB:
Bogor

http//cara-cara-mengatasi-kerusakan.html.ac.id (diakses 10 desember 2014)

http//sofyanida.blogspot.com/upaya-pelestarian-lingkungan-hidup.html.ac.id (diakses tanggal 10


desember 2014)

Ruhyana, rahmat. 1996. Pertasikencana dan Pelestarian Lingkungan Hidup. Mitra Gama Widya :
Yogyakarta.
Supriadi. Hukum Lingkungan diindonesia. Sinar Grafika : Jakarta.

Sunarso, Siswanto. 2005. Hukum Pidana Lingkungan Hidup dan Penyelesaian Sengketa. Rineka Cipta
: Jakarta.

http://sofyanida.blogspot.com









Next
Makalah Ilmiah Berbasis Jurnal (Pengganti Final PKN)

Previous
Makalah Perubahan Lingkungan Akibat Global Warming (Pemanasan Global)

Related Posts
2 Comments:

1.

AnonymousDecember 14, 2014 at 5:17 PM

hhahaha semangat nah kerjain laporannya xD

Reply

2.

Cara Menyembuhkan Infeksi Saluran PencernaanSeptember 30, 2016 at 4:24 PM


Assalammualaikum, terima kasih info yang bergunanya.!

numpang link Cara Menyembuhkan Infeksi Saluran Pencernaan

Reply

http://sofyanida.blogspot.com
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.

 Popular
 Comments
 Archive
LABELS

 cerita dewasa

 cerita lucu

 karya ilmiah remaja

 lirik lagu

 puisi galau

 tugas kampus

 tugas sekolah

FOLLOWERS

POPULAR POSTS


Soal dan Pembahasan Tumpuan Mekanika

A. Materi 1. Gaya Pada dasarnya gaya merupakan suatu beban yang memiliki berat atau satuan.

Berdasarkan bebannya gaya...


Jawaban Tugas atau Final Elektronika Industri

untuk lebih jelasnya datang ke kost ajah hahaha... sulit tuk terbaca faktor tulisan yang terlalu bagus

zZzZz.....

contoh soal perhitungan Payback Period, PI, IRR, NPV

PT. Asthree akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah gudang seharga Rp. 80.000.000,- Gudang

tersebut mempunyai umur ekonom...


Makalah Perubahan Lingkungan Akibat Global Warming (Pemanasan Global)

Disusun Oleh : Sofyan Ash Shiddieqy D22113307 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam

beberapa tahun terakhir, is...

Toggle Footer

Blogger Designed by IVYthemes | MKR Site

A. Perubahan Lingkungan

Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi


pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan
karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan
lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena faktor
alami. Dampak dari perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia juga yang
mesti memikul serta mengatasinya.

1. Perubahan Lingkungan karena Campur Tangan Manusia


Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia contohnya penebangan hutan,
pembangunan pemukiman, dan penerapan intensifikasi pertanian.

Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya
dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan
terjadi banjir dan erosi. Akibat lain adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di
tengah pemukiman manusia karena semakin sempitnya habitat hewan-hewan tersebut.
Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan
kebutuhan akan pagan. Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula produktif
menjadi tidak atau kurang produktif.

Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara betonisasi mengakibatkan air sulit
meresap ke dalam tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan terjadinya
banjir. Selain itu, tumbuhan di sekitamya menjadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak
efektif melakukan fotosintesis. Akibat lebih lanjut, kita merasakan pangs akibat tumbuhan
tidak secara optimal memanfaatkan CO2, peran tumbuhan sebagai produsen terhambat.

Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan
produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk dan
pestisida dapat menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga
dalam satu kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut pertanian tipe
monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman sehingga keseimbangan ekosistem sulit
untuk diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat penerapan
tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.

2. Perubahan Lingkungan karena Faktor Alam


Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam. Bencana alam seperti
kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organisme di
hutan tersebut. Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan kawasan di sekitarnya
rusak.

Anda mungkin juga menyukai