Anda di halaman 1dari 11

BAB VI

MANAJEMEN INDUSTRI

Keberadaan manajemen industri guna menopang kinerja dalam produksi yang


konsisten dan terintegritas di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk sehingga PT
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk berhasil sebagai produsen semen terbesar di
Indonesia. Adapun manajemen industri yang diterapkan di PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk adalah sebagai berikut :

6.1 Struktur Organisasi


Kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan
harus di dasarkan pada struktur organisasi yang baik pula, dimana wewenang, tugas
dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi tersebut terintegrasi, demi
kelancaran dan kelangsungan suatu perusahaan. Struktur organisasi yang ada di PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk ini disusun secara fungsiolank mengacu kepada
sistem dalam ISO (International Standard Organization). Struktur organisasi PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk dapat dilihat dibawah ini.
Gambar 6.1 Struktur Organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk
(www.indocement.co.id 2016)

Kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dipegang oleh Rapat Umum Pemegang


Saham (RUPS). Sementara pelaksanaan operasional sehari-hari dilakukan oleh Dewan
Direksi dan Direktur Utaman untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
RUPS.
1. Dewan Komisaris
Dewan komisaris bertugas serta bertanggung jawab untuk mengawasi dan
memberikan yang berkenaan dengan kebijakan perusahaan kepada direksi. Dewan
komisaris secara terus-menerus memantau efektivitas kebijakan perusahaan dan proses
pengambilan keputusan oleh direksi. Dewan komisaris juga berperan dalam
memastikan pelaksanaan strategi untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan
(stakeholder).
Dalam anggaran dasar perusahaan telah ditetapkan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris, diantaranya :
 Memberikan hasil kajian dan pendapat RUPS perihal tujuan strategis perusahaan
dan rencana usaha, anggaran tahunan, laporan berkala keuangan dan laporan dari
direksi lainnya.
 Melakukan pengawasan kinerja dan kegiatan perusahaan yang mengacu pada
rencana usaha dan anggaran tahunan, serta menyajikan hasil kajian dan
pendapatnya kepada RUPS.
 Menyajikan laporan Dewan Komisaris dalam RUPST atau apabila dibutuhkan
menyelenggarakan RUPS luar biasa.
 Mengikuti kemajuan perusahaan.
 Mengusulkan perbaikan ketika kinerja perusahaan memburuk dan melaporkan
pada RUPS.
 Menjalankan ugas lainnya yang telah ditetapkan oleh RUPS.

Dewan komisaris yang beranggotakan 8 orang dibentuk untuk mewakili para


pemegang saham. Adapun anggaran dasar yang mengatur tata kerja dalam perseroan
telah disusun dan telah memperoleh pengesahan dari Departemen Kehakiman pada
tanggal 11 Juni 1987. Beberapa bagian dalam perseroan memiliki tugas sebagai berikut:
a. Plant Coordinator Office
Bagian ini dipimpin oleh Plant Coordinator Manager yang bertugas untuk
mengatur jalannya pabrik secara keseluruhan.
b. Advisory Office
Sebagai penasehat dari Plant Coordinator Office.
c. Quality System Management
Bagian ini dipimpin oleh Quality System Manager yang bertugas untuk
menggerakan quality control agar dapat memenuhi standar ISO.
d. Staf Kantor
Bertugas untuk membantu Plant Coordinator dalam menjalankan tugas-tugasnya.
e. Sekertaris
Bertugas dalam bidang administrasi dari Plant Coordinator.
f. Plant Manager atau Diveision Manager
Bertugas untuk memimpin masing-masing plant atau divisi.

Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab bagian tiap plant, yaitu :
1) Plant Manager
Plant manager bertugas memimpin secara mutlak terhadap seluruh operasional
tiap plant. Plant manager juga bertanggung jawab sepenuhnya dalam mengatur
jalannya proses secara keseluruhan. Selain itu, Plant Manager juga diberi wewenang
untuk menetapkan kebijakan dalam setiap keputusan yang menyangkut operasional
perusahaan. Plant manager membawahi Head Production Departement, Head
Mechanical Department, dan Head Elecrical Department.
2) Head Production Department
Departemen ini bertugas dan bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan
produksi semen mulai dari pengadaan bahan baku sampai dihasilkan produk semen.
Departemen ini diberi wewenang untuk menentukan kebijakan dalam setiap kegiatan
produksi.
3) Head Mechanical Department
Departemen ini bertugas sepenuhnya dalam pengadaan dan perawatan peralatan
dalam kegiatan produksi semen. Departemen ini juga diberi wewenang untuk
menentukan kebijakan dibidang peralatan.
4) Head Electrical Department
Departemen ini bertugas dan bertanggung jawab dalam pengadaan dan
distribusi energi listrik yang digunakan dalam kegiatan proses produksi semen.
Departemen ini juga diberi wewnang untuk menentukan kebijakan di bidang
kelistrikan.

2. Direksi
Direksi bertanggung jawab penuh untuk mengelola perusaan dengan prinsip kehati-
hatian dan selaras dengan peraturan yang berlaku, serta untuk memastikan terpenuhinya
kepentingan yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Dalam anggaran dasar perusahaan
telah ditetapkan tugas dan tanggung jawab direksi, diantaranya :
 Menentukan kebijakan perusahaan dengan mengindahkan tata kelola dan
manajemen perusahaan.
 Menetapkan tujuan perusahaan, strategi, dan rencana anggaran secara berkala, serta
mengukur kinerja dengan mengacu kepada tujuan dan strategi.
 Menetapkan kebijakan ketenagakerjaan, termasuk kebijakan pengangkatan dan
pemberhentian, gaji, pensiun, dan lainnya.
 Mewakili perusahaan dalam setiap kegiatan baik dengan pihak internal maupun
pihak eksternal.
 Menjalankan pengurusan perusahaan dan kegiatan lainnya dengan mengindahkan
anggaran dasar dan petunjuk baik Rapat Dewan Komisaris maupun RUPS.
Tanggal 31 Desember 2009, Direksi beranggotakan tujuh orang termasuk seorang
Direktur Utama dan seoran Wakil Direktur Utama.

3. Komite Kompensasi
Komite Kompensasi mengawasi penerapan kebijakan perusahaan mengenai rencana
nominasi dan kompensasi bagi anggota dewan komisares dan direksi, serta manajemen
kunci. Tanggung jawab Komite Kompensasi antara lain :
 Menjamin efektivitas kompensasi bagi anggota Direksi dan manajemen kunci
perusahaan terkait pemberian gaji dan tunjangan yang adil secara internal dan
kompetitif secara eksternal.
 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang seluruh usulan
kompensasi untuk seluruh anggota direksi, termasuk Direktur Utama.
 Bersama dengan Direktur Utama menelaah seluruh kompensasi bagi manajemen
kunci lainnya.
 Memantau perbandingan untuk menentukan kecukupan paket kompensasi bagi
eksekutif perusahaan.
 Dari waktu ke waktu menelaah kecukupan charter Komite Audit dan
mengusulkan perubahan yang sesuai.

4. Komite Audit
Komite Audit memberikan pendapat professional dan independen kepada Dewan
Komisaris berkaitan dengan laporan dan hal lain yang diberikan oleh Direksi. Dalam
pembentukannya, Komite Audit dilengkapi dengan Charter Komite Audit yang
menjelaskan tentang pera dan tanggung jawab Komite sebagai berikut :
 Mengusulkan penunjukan Auditor Eksternal melalui proses seleksi.
 Mengevaliasi pelaksanaan dan hasil audit yang dilakukan oleh Divisi Internal dan
Auditor Eksternal.
 Merekomendasikan peningkatan sistem pengendalian internal dan penerapannya.
 Mengidentifikasi masalah yang perlu diperhatikan oleh Dewan Komisaris.

5. Sekertaris Perusahaan
Sekertaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama serta
penyebarluasan informasi perusahaan kepada publik dan menangani hubungan dengan
media. Sekertaris Perusahaan juga bertanggung jawab atas hal-hal terkait dengan
masalah hukum dan kepatuhan di perusahaan, menjamin perusahaan memperoleh
informasi mutakhir dan mematuhi segala peraturan dan ketentuan yang berlaku.
EXECUTIVE
DIRECTOR OFFICE
PAPER BAG DIV

CORPORATE UTILITY DIV


HUMAN GENERAL
RESOURCE ENGINEERING &
DEVELOPOMENT CONSTRUCTION
PUBLIC AND
DIVISION
INTERNAL
AFFAIRS
DIVISION

PPC/
PLANT12

RESOURCE

DIRECTOR
HUMAN
OP. SUPPLY DIV
DEPUTY
TECHNICAL HR / GA
DIRECTOR
PLANTACCOUNTIN
G
PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

EXECUTIVE
PPC/

DIRECTOR
NON
GM OPERATION
TARJUN
PLANT9/10
ORGANIZATION STRUCTURE

OP. SUPPLY DIV


THE SAREHOLDERS GENERAL MEETING

TECHNICAL

DIRECTOR

COMM. DEV
PPC/
BOARD OF COMMISSIONERS

HR / GA
BOARD OF DIRECTORS

PRESIDENT DIRECTOR

GM OPERATION PLANTACCOUNTIN
CIREBON G
EXECUTIVE

DIRECTOR
NON

GM OPERATION DEPUTY GM
CITEUREUP OPERATION

PPC/

TECH SERV DIV


COMMERCIAL

DIRECTOR

READY MIX DIV QAR DIV


LOGISTIC
SPPLY DIV
DIVISION
SALES & MINING DIV
MARKETING DIV
HR / GA
MARKET
EXECUTIVE

DIRECTOR

DEVELOPMENT COMM DEV


NON

DIVISION
INTERNAL AUDIT PLANTACCOUNTIN
DIVISION G

CORPORATE
SECRETAIAT DIV
DIRECTOR
FINANCE

MANAGEMENT PLANT1,2,5
INFORMATION
SYSTEM DIV. PLANT3,4
ACCOUNTING &
PLANT7,8
CONTROLLING
DIVISION PLANT6,11
DEPUTY
FINANCIAL
DIRECTOR
CORPORATE
CORPORATE

FINANCE
LEGAL

TAXATION &
TREASURY
DIVISION

Gambar 6.2 Struktur Organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk


(Nurcholis, 2013)
6.2 Sumber Daya Manusia
6.2.1 Tenaga Kerja
Tenaga Kerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk terdiri dari tenaga kerja tetap, tenaga
kerja kontrak, dan tenaga kerja harian. Sumber tenaga kerja berasal dari tenaga kerja lokal dan
tenaga kerja asing yang biasanya dibatasi dalam masa kontrak. Perincian tenaga kerja ditinjau
dari lokasi kerja, usia kerja, dan jenjang pendidikan. Berdasarkan wilayah kerja, jumlah tenaga
kerja yang ada di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 6.1 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Wilayah Kerja
NO LOKASI KERJA PRESENTASE(%) JUMLAH
1 Citeureup 66.34 4416
2 Tarjun 12.99 865
3 Cirebon 11.33 754
4 Head Office (HO) 934 622
JUMLAH 6657
Sumber : Bagian Personalia PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, 2014

Adapun jumlah tenaga kerja ahli di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk


berdasarkan usia disajikan pada Tabel 6.2
Tabel 6.2 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Usia
NO USIA PRESENTASE(%) JUMLAH
KARYAWAN
1 > 40 47.4 2776
2 31-40 30.6 1771
3 26-30 12.5 724
4 21-25 8.9 517
5 < 20 0.6 34
Sumber : Bagian Personalia PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, 2014

Tabel 6.3 menyajikan jumlah tenaga kerja ahli di PT Indocement Tunggal


Prakarsa, Tbk unit Citeureup berdasarkan jenjang pendidikan.

Tabel 6.3 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jenjang Pendidikan


di Unit Citeureup

NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH


1 S2 8
2 S1 224
3 Diploma 80
4 SLTA 2795
5 SLTP 435
6 < SD 812
TOTAL 4313

Sumber : Bagian Personalia PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, 2014

6.2.2 Sistem Kerja


Agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin dan tepat waktu
dibutuhkan suatu manajemen perusahaan yang mengelola waktu kerja karyawannya.
Pembagian waktu kerja ini dibagi menjadi dua waktu kerja, yaitu waktu kerja normal
dan waktu kerja shift. Berikut pembagian waktu kerja di PT Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk.
Tabel 6.4 Waktu Kerja Normal
NO HARI WAKTU KERJA WAKTU
ISTIRAHAT
1 Senin-Kamis 08.00 -17.00 12.15-13.00
2 Jumat 09.00-17.00 11.00-13.00
3 Sabtu-Minggu Libur
Sumber : Bagian Personalia PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, 2014

Tabel 6.5 Waktu Kerja Shift


NO SHIFT WAKTU KERJA
1 A 07.00-15.00
2 B 15.00-23.00
3 C 23.00-07.00
Sumber : Bagian Personalia PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, 2014
Untuk tenaga kerja dengan waktu kerja shift, sistem waktu kerja yang digunakan
yaitu 2 hari kerja setiap shift dan 2 hari libur. Sedangkan untuk bagian delivery dan
packing waktu kerja shift hanya dibagi menjadi dua yaitu shift A dan shift B. Pembagian
waktu kerja bagian delivery dan packing disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 6.6 Waktu Kerja Shift Bagian Delivery dan Packing


WAKTU WAKTU
NO SHIFT HARI
KERJA ISTIRAHAT
1 A Senin-Kamis 07.00-14.00 11.00-13.00
Jumat 07.00-15.00
Sabtu 07.00-12.30
2 B Senin-Kamis 13.30-21.30
Jumat 14.30-22.00
Sabtu 12.00-17.00
Sumber : Bagian Personalia PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, 2014

6.2.3 Fasilitas Karyawan


a. Fasilitas Kerohanian
 Tempat ibadah berupa masjid dan mushola.
 Naik haji ketanah suci untuk 2 orang setiap tahun.
 Acara keagamaan
b. Fasilitas Kesejahteraan
 Perumahan
Fasilitas perumahan diberikan pada karyawan dengan penyesuaian pada tingkatan
pekerjaan. Selain itu, disediakan guest house untuk tamu dan staf di lingkungan
pabrik.
 Transportasi
Fasilitas transportasi di dalam area pabrik adalah penyediaan bus untuk
transportasi ke seluruh area pabrik sesuai dengan rute yang ditetapkan.
 Olahraga
Fasilitas olahraga di dalam area pabrik, seperti penyediaan lapangan sepak bola,
lapangan volley, basket, tenis, bulu tangkis serta tenis meja yang berada di Sport
Hall.
c. Fasilitas Keselamatan Kerja
Selama melaksanakan kegiatan dalam pabrik maka setiap pekerja harus mengenakan
perlengkapan keselamatan sebelum masuk pabrik. Beberapa peralatan dan
perlengkapan yang disediakan untuk para pekerja disesuaikan dengan jenis tugas.
Perlengkapan yang diberikan antara lain, masker, ear plug, helmet, safety shoes, sarung
tangan, baju tahan panas, dan kacamata las.
Penerapan sistem manajemen K3 digunakan sebagai penunjang bagi
keselamatan para pekerja di lingkungan pabrik. Sistem manajemen K3 yang diterapkan
adalah :
 Pencegahan insiden dengan menerapkan penilaian resiko terhadap potensi bahaya
 Perkembangan manajemen K3 sebagai integrasi manajemen mutu dan
manajemen lingkungan.

Pada daerah pabrik dilakukan beberapa tindakan untuk keselamatan kerja


yaitu :
 Memasang tanda bahaya pada daerah yang sering mengalami kecelakaan
 Memasang alat pemadam kebakaran di setiap lokasi.
 Menyediakan tempat pertolongan pertaman
 Memasang telepon agar dapat menghubungi poliklinik, pemadam kebakaran,
keamanan.

d. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang disediakan adalah poliklinik di area pabrik yang dapat
digunakan oleh karyawan maupun keluarga karyawan pada pagi hari dan sore hari.
Fasilitas poliklinik antara lain :
 Balai pengobatan umum/dokter umum dan spesialis
 Klinik P3K dan KB
 Apotek
 Rontgen

Anda mungkin juga menyukai