Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN SOSIAL DENGAN SESAMA

TEMAN
Membina hubungan yang baik antar sesama manusia merupakan suatu hal yang penting
dilakukan oleh setiap orang. Begitu pentingnya membina hubungan yang baik ini, karena kita
merupakan makhluk sosial yang tidak mungkin dapat dan mampu hidup sendirian tanpa bantuan
orang lain. Ada beberapa cara untuk membina hubungan yang baik yang berlaku untuk umum
dalam kehidupan sehari-hari.
1. Belajar MenghargaiPada dasarnya semua orang ingin dihargai, tidak peduli apakah ia orang
berpangkat atau tidak, orang miskin atau kaya, sesama agama atau tidak seagama, sesama suku
atau tidak sesama suku, semuanya ingin dihargai secara proporsional. Namun sayangnya, banyak
orang dikalangan kita yang tidak mau menghargai orang lain. Padahal menghargai orang lain
bukan berarti memberikan sesuatu yang besar nilainya. Misalnya saja menghargai pendapat
orang lain. Hal ini sangat penting dilakukan dalam membina hubungan yang baik. Kalau kita
tidak mau menghargai orang lain, jangan berharap orang lain akan mau menghargai kita.
2. Belajar Menghormati
Setiap orang selalu ingin dihormati. Oleh karena itu, janganlah kita menghormati orang
lain karena ia kebetulan punya pangkat atau kedudukan. Kita perlu menghormati orang lain, bila
kita melihat orang lain tersebut melakukan sesuatu yang baik. Kita juga perlu menghormati
orang yang lebih atau lebih maju dari kita. Atau dengan kata lain, ciptakan suasana saling
menghormati di antara kita.
3. Suka Menolong
Menolong merupakan suatu perbuatan yang mulia, misalnya menolong seseorang yang
sedang dalam kesusahan atau menolong orang menyelesaikan masalahnya. Menolong tidak harus
dengan mengeluarkan uang. Oleh karena itu jadilah orang yang suka menolong. Tapi ingat dalam
menolong jangan mengharapkan balasan. Bantulah orang lain dengan penuh keikhlasan.
Pertolongan yang demikian itu di hadapan Allah SWT, dinilai sebagai suatu amalan ibadah dan
berpahala.
4. Mau Mengerti
Sikap mau mengerti keadaan orang lain pada dasarnya merupakan perbuatan sangat
terpuji. Sebab, orang mempunyai sikap mau mengerti keadaan orang lain ini membutuhkan
kesadaran yang harus ditumbuhkan dari dalam hati nurani yang terdalam. Oleh karena itu dalam
membina hubungan yang baik, sudah seharusnya kita mau mengerti keadaan orang lain tanpa
pandang bulu. Artinya kita harus menghindari sikap acuh tak acuh atau tidak peduli terhadap
orang-orang yang ada di sekitar kita.
5. Mau Memberikan Pujian
Bila kita melihat teman kita berprestasi dalam suatu bidang apapun karena hasil keras dan
jujur, maka sebaiknya kita mau memberikan pujian terhadap teman kita tadi dengan penuh
keihklasan. Sebab, pemberian pujian yang sesuai dengan keadaannya, artinya tanpa dibuat-buat,
akan memberikan pengaruh positif bagi teman kita, meskipun pujian yang kita berikan itu dalam
bentuk sekecil apapun. Oleh karena itu, dalam rangka membina hubungan yang baik antar
sesama teman, sebaiknya kita jangan pelit memberikan pujian.
6. Mau Memberikan Motivasi
Perjalanan hidup seseorang tidak selamanya berjalan mulus, artinya ada kalanya ia
mengalami masalah, seperti patah semangat atau putus asa dan lain sebagainya, sehingga ia
kehilangan semangat, malas, tidak bergairah. Bila kita mempunyai teman yang mengalami
demikian itu, maka sebagai teman yang baik tentunya akan memberikan motivasi (dorongan),
sehingga teman kita tadi tumbuh kembali rasa percaya dirinya. Oleh karena itu dalam membina
hubungan yang baik, sebaiknya kita harus pandai-pandai memberikan motivasi, khususnya
terhadap teman yang sedang mengalami suatu masalah.

Pengertian Perkembangan Hubungan Sosial


Manusia tumbuh dan berkembang pada masa bayi ke masa dewasa melalui beberapa
langkah dan jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangan itu pada dasarnya
merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan .Interaksi sosial merupakan
proses sosialisasi yang mendudukan anak sebagai insan yang secara aktif melakukan proses
sosialisasi. Bersosialisasi pada dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan
kehidupan sosial .
Hubungan sosial merupakan hubungan antarmanusia yang saling membutuhkan.
Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana yang didasari oleh kebutuhan yang
sederhana. Semakin dewasa, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian,
tingkat hubungan sosial juga berkembang menjadi amat kompleks. Pada jenjang perkembangan
remaja, seorang remaja bukan saja memerlukan orang lain demi memenuhi kebutuhan
pribadinya, tetapi mengandung maksud untuk disimpulkan bahwa pengertian perkembangan
sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia sehubungan dengan meningkatnya
kebutuhan hidup manusia.

Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja


Remaja pada tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang
dewasa. Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, cakrawala interaksi sosial
dan pergaulan remaja telah cukup luas. Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja
telah mulai memperlihatkan dan mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan
norma yang berlaku sebelumnya di dalam keluarganya. Remaja menghadapi berbagai
lingkungan, bukan saja bergaul dengan berbagai kelompok umur. Dengan demikian, remaja
mulai memahami norma pergaulan dengan kelompok remaja, kelompok anak-anak, kelompok
dewasa, dan kelompok orang tua. Pergaulan dengan sesama remaja lawan jenis dirasakan yang
paling penting tetapi cukup sulit, karena di samping harus memperhatikan norma pergaulan
sesama remaja, juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman
hidup.
• Pada Masa Remaja , anak mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan .
Pergaulan sesama teman lawan jenis dirasakan sangat penting , tetapi cukup sulit , karena di
samping harus memperhatikan norma pergaulan sesame remaja juga terselip pemikiran adanya
kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup .
• Kehidupan sosial remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional .
Remaja sering mengalami sikap hubungan sosial yang tertuutup sehubungan dengan masalah
yang dialaminya .
• Menurut “ Erick Erison ‘ Bahwa masa remaja terjadi masa krisis , masa pencarian jati diri . Dia
berpendapat bahwa penemuan jati diri seseorang didorong oleh sosiokultural . Sedangkan
menurut Freud , Kehidupan sosial remaja didorong oleh dan berorientasi pada kepentingan
seksual .
• Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok – kelompok , baik kelompok
besar maupun klelompok kecil .

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial


Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: keluarga,
kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama
emosi dan inteligensi.
1. KeluargaKeluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap
berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara
kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam
keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya
keluarga merekayasa perilaku kehidupan budaya anak. Proses pendidikan yang bertujuan
mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan
bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan
diarahkan oleh keluarga.
2. Kematangan anakBersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu
mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain,
memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu, kemampuan berbahasa ikut
pula menentukan. Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan
kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan
baik.
3. Status Sosial EkonomiKehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan
sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai
anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga
anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan
kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.Dari pihak anak
itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan
oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa
“menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “menjaga status
sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak
tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya.
Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.
4. PedidikanPendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan
sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial
anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam
arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga,
masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan
kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan(sekolah). Kepada peserta didik
bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma
kehidupan bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk
perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
5. Kapasitas Mental, Emosi, dan IntegensiKemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal,
seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan
intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan
intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang
sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.

Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama
dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan
intelektual tinggi.
Diposkan 14th January 2012 oleh yuli permata sari
0

Tambahkan komentar
yuli permata sari


 Klasik
 Kartu Lipat
 Majalah
 Mozaik
 Bilah Sisi
 Cuplikan
 Kronologis

HUBUNGAN SOSIAL DENGAN SESAMA TEMAN

Lampiran Satuan Layanan

HUBUNGAN SOSIAL DENGAN SESAMA


TEMAN
Membina hubungan yang baik antar sesama manusia merupakan suatu hal yang penting
dilakukan oleh setiap orang. Begitu pentingnya membina hubungan yang baik ini, karena kita
merupakan makhluk sosial yang tidak mungkin dapat dan mampu hidup sendirian tanpa bantuan
orang lain. Ada beberapa cara untuk membina hubungan yang baik yang berlaku untuk umum
dalam kehidupan sehari-hari.
1. Belajar MenghargaiPada dasarnya semua orang ingin dihargai, tidak peduli apakah ia orang
berpangkat atau tidak, orang miskin atau kaya, sesama agama atau tidak seagama, sesama suku
atau tidak sesama suku, semuanya ingin dihargai secara proporsional. Namun sayangnya, banyak
orang dikalangan kita yang tidak mau menghargai orang lain. Padahal menghargai orang lain
bukan berarti memberikan sesuatu yang besar nilainya. Misalnya saja menghargai pendapat
orang lain. Hal ini sangat penting dilakukan dalam membina hubungan yang baik. Kalau kita
tidak mau menghargai orang lain, jangan berharap orang lain akan mau menghargai kita.
2. Belajar Menghormati
Setiap orang selalu ingin dihormati. Oleh karena itu, janganlah kita menghormati orang
lain karena ia kebetulan punya pangkat atau kedudukan. Kita perlu menghormati orang lain, bila
kita melihat orang lain tersebut melakukan sesuatu yang baik. Kita juga perlu menghormati
orang yang lebih atau lebih maju dari kita. Atau dengan kata lain, ciptakan suasana saling
menghormati di antara kita.
3. Suka Menolong
Menolong merupakan suatu perbuatan yang mulia, misalnya menolong seseorang yang
sedang dalam kesusahan atau menolong orang menyelesaikan masalahnya. Menolong tidak harus
dengan mengeluarkan uang. Oleh karena itu jadilah orang yang suka menolong. Tapi ingat dalam
menolong jangan mengharapkan balasan. Bantulah orang lain dengan penuh keikhlasan.
Pertolongan yang demikian itu di hadapan Allah SWT, dinilai sebagai suatu amalan ibadah dan
berpahala.
4. Mau Mengerti
Sikap mau mengerti keadaan orang lain pada dasarnya merupakan perbuatan sangat
terpuji. Sebab, orang mempunyai sikap mau mengerti keadaan orang lain ini membutuhkan
kesadaran yang harus ditumbuhkan dari dalam hati nurani yang terdalam. Oleh karena itu dalam
membina hubungan yang baik, sudah seharusnya kita mau mengerti keadaan orang lain tanpa
pandang bulu. Artinya kita harus menghindari sikap acuh tak acuh atau tidak peduli terhadap
orang-orang yang ada di sekitar kita.
5. Mau Memberikan Pujian
Bila kita melihat teman kita berprestasi dalam suatu bidang apapun karena hasil keras dan
jujur, maka sebaiknya kita mau memberikan pujian terhadap teman kita tadi dengan penuh
keihklasan. Sebab, pemberian pujian yang sesuai dengan keadaannya, artinya tanpa dibuat-buat,
akan memberikan pengaruh positif bagi teman kita, meskipun pujian yang kita berikan itu dalam
bentuk sekecil apapun. Oleh karena itu, dalam rangka membina hubungan yang baik antar
sesama teman, sebaiknya kita jangan pelit memberikan pujian.
6. Mau Memberikan Motivasi
Perjalanan hidup seseorang tidak selamanya berjalan mulus, artinya ada kalanya ia
mengalami masalah, seperti patah semangat atau putus asa dan lain sebagainya, sehingga ia
kehilangan semangat, malas, tidak bergairah. Bila kita mempunyai teman yang mengalami
demikian itu, maka sebagai teman yang baik tentunya akan memberikan motivasi (dorongan),
sehingga teman kita tadi tumbuh kembali rasa percaya dirinya. Oleh karena itu dalam membina
hubungan yang baik, sebaiknya kita harus pandai-pandai memberikan motivasi, khususnya
terhadap teman yang sedang mengalami suatu masalah.

Pengertian Perkembangan Hubungan Sosial


Manusia tumbuh dan berkembang pada masa bayi ke masa dewasa melalui beberapa
langkah dan jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangan itu pada dasarnya
merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan .Interaksi sosial merupakan
proses sosialisasi yang mendudukan anak sebagai insan yang secara aktif melakukan proses
sosialisasi. Bersosialisasi pada dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan
kehidupan sosial .
Hubungan sosial merupakan hubungan antarmanusia yang saling membutuhkan.
Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana yang didasari oleh kebutuhan yang
sederhana. Semakin dewasa, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian,
tingkat hubungan sosial juga berkembang menjadi amat kompleks. Pada jenjang perkembangan
remaja, seorang remaja bukan saja memerlukan orang lain demi memenuhi kebutuhan
pribadinya, tetapi mengandung maksud untuk disimpulkan bahwa pengertian perkembangan
sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia sehubungan dengan meningkatnya
kebutuhan hidup manusia.

Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja


Remaja pada tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang
dewasa. Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, cakrawala interaksi sosial
dan pergaulan remaja telah cukup luas. Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja
telah mulai memperlihatkan dan mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan
norma yang berlaku sebelumnya di dalam keluarganya. Remaja menghadapi berbagai
lingkungan, bukan saja bergaul dengan berbagai kelompok umur. Dengan demikian, remaja
mulai memahami norma pergaulan dengan kelompok remaja, kelompok anak-anak, kelompok
dewasa, dan kelompok orang tua. Pergaulan dengan sesama remaja lawan jenis dirasakan yang
paling penting tetapi cukup sulit, karena di samping harus memperhatikan norma pergaulan
sesama remaja, juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman
hidup.
• Pada Masa Remaja , anak mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan .
Pergaulan sesama teman lawan jenis dirasakan sangat penting , tetapi cukup sulit , karena di
samping harus memperhatikan norma pergaulan sesame remaja juga terselip pemikiran adanya
kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup .
• Kehidupan sosial remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional .
Remaja sering mengalami sikap hubungan sosial yang tertuutup sehubungan dengan masalah
yang dialaminya .
• Menurut “ Erick Erison ‘ Bahwa masa remaja terjadi masa krisis , masa pencarian jati diri . Dia
berpendapat bahwa penemuan jati diri seseorang didorong oleh sosiokultural . Sedangkan
menurut Freud , Kehidupan sosial remaja didorong oleh dan berorientasi pada kepentingan
seksual .
• Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok – kelompok , baik kelompok
besar maupun klelompok kecil .

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial


Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: keluarga,
kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama
emosi dan inteligensi.
1. KeluargaKeluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap
berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara
kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam
keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya
keluarga merekayasa perilaku kehidupan budaya anak. Proses pendidikan yang bertujuan
mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan
bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan
diarahkan oleh keluarga.
2. Kematangan anakBersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu
mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain,
memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu, kemampuan berbahasa ikut
pula menentukan. Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan
kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan
baik.
3. Status Sosial EkonomiKehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan
sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai
anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga
anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan
kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.Dari pihak anak
itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan
oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa
“menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “menjaga status
sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak
tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya.
Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.
4. PedidikanPendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan
sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial
anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam
arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga,
masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan
kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan(sekolah). Kepada peserta didik
bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma
kehidupan bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk
perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
5. Kapasitas Mental, Emosi, dan IntegensiKemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal,
seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan
intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan
intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang
sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.

Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama
dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan
intelektual tinggi.
Diposkan 14th January 2012 oleh yuli permata sari
0

Tambahkan komentar

Add comment

Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai