TINJAUAN PUSTAKA
A. Disiplin Kerja
1. Pengertian
tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit
bagi organisasi mencapai hasil yang optimal Meidian, (2012). Disiplin yang
mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya
seorang karyawan dikatakan memiliki disiplin kerja yang tinggi jika yang
8
tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima
kepadanya.
pemborosan waktu dan energi. Selain itu, disiplin mencoba untuk mencegah
sendiri dan dari perintah, yang terdiri dari a). Self Inposed Dicipline yaitu
disiplin yang timbul dari diri sendiri atas dasar kerelaan, kesadaran dan
bukan timbul atas dasar paksaan. Disiplin ini timbul karena seseorang
organisasi sehingga orang akan tergugah hatinya untuk sadar dan secara
9
yaitu disiplin yang timbul karena paksaan, perintah dan hukuman serta
kekuasaan. Jadi disiplin ini bukan timbul karena perasaan ikhlas dan
lain.
disiplin yang timbul dari diri sendiri atas dasar kerelaan dan kesadaran.
Akan tetapi dalam kenyataan selalu menyatakan bahwa disiplin itu lebih
banyak disebabkan adanya paksaan dari luar. Untuk itu perlu melaksanakan
karyawan untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi
standar dan aturan yang telah ditetapkan sehingga dapat dicegah berbagai
karena itu, perlu dilakukan tindakan dalam bentuk disiplin korektif, yaitu
10
melakukan tindakan serupa, Mempertahankan standar kelompok secara
paling ringan hingga yang paling berat. Empat tahap pemberian sanksi
(discharge).
karyawan yang baik dilihat dari: a. Ketentuan jam kerja: karyawan yang
kehadiran: memberi kabar jika absen, tidak mangkir dari pekerjaan, mengisi
daftar hadir/melakukan scan finger segera setelah tiba dan ketika akan
pulang. c. Ketentuan tentang tata tertib kerja: tidak melakukan hal yang
tidak berhubungan dengan pekerjaan selama jam kerja, minta izin kepada
11
terhadap tata tertib yang berlaku termasuk tepat waktu dan tanggung jawab
banyak hal untuk mengukur disiplin kerja di RSUD dr. magretti. Sehingga
disiplin kerja di RSUD dr. Magretti, yaitu: ketepatan waktu masuk kerja,
ketepatan waktu pulang kerja, mengisi daftar absensi, memberi kabar jika
tidak masuk kerja, mematuhi peraturan yang berlaku, meminta izin jika
bahwa karyawan yang terlibat dalam kelakuan yang tidak patut, mendapat
hukuman.
12
disipliner perlu mengikuti prosedur minimum, aturan komunikasi dan
ditetapkan. c). Kedua hal diatas akan berakibat pemutusan hubungan kerja
sanksi disiplin kerja bagi para tenaga kerja yang melanggar norma-norma
13
manajer meskipun tidak mutlak, tingkat dan jenis sanksi disiplin kerja terdiri
atas sanksi disiplin berat, sanksi disiplin sedang, dan sanksi disiplin ringan.
dari jabatan / pekerjaan untuk dijadikan sebagai tenaga kerja biasa bagi yang
Penurunan upah sebesar satu kali upah yang biasanya diberikan, harian,
memberikan teguran hendaknya disertai dengan saran agar hal yang buruk
14
diberikan pada waktu kesalahan itu dibuat, jangan ditunda sampai kesalahan
kesalahan yang diperbuat harus diberi hukuman sesuai dengan yang telah
ditetapkan dan tidak boleh bersifat pilih kasih. e. Pimpinan tidak seharusnya
pendisiplinan kepada bawahan tetap merasa dendam, karena hal ini dapat
tingkat kedisiplinan pegawai adalah faktor individu, faktor kerja dan faktor
15
psikologi. Faktor psikologi yang meliputi: persepsi, sikap, kepribadian,
kerja antara lain adanya motivasi dan karakteristik individu. Dengan kata
lain, pegawai yang memiliki motivasi tinggi tentunya akan memiliki disiplin
yang tinggi pula. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori tersebut
hasil kerja yang maksimal. Upaya untuk mendorong para pegawai untuk
sendiri merupakan salah satu alat ukur dan pencerminan dari disiplin kerja.
kerja dapat dilakukan dengan melihat beberapa aspek salah satunya adalah
mematuhi jam kerja. Disiplin sendiri merupakan sikap taat dan patuh pada
16
Teori yang disebutkan menegaskan bahwa motivasi sangat
kerja merupakan sesuatu yang sangat penting mengingat hasil kerja yang
1. Motivasi
a. Pengertian
tindakan atau suatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku.
Motivasi dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang berasal dari dalam
Shane (2008), salah satu faktor yang menentukan semangat kerja adalah
imbalan yang menarik. Faktor penentu lain yang menyebabkan orang tetap
diri, lingkungan kerja yang mendukung dan penilaian yang objektif terhadap
hasil kerja.
17
Sedangkan menurut Nugroho (2012) dari beberapa penelitian
suatu kegiatan guna mendapatkan hasil yang terbaik. Oleh karena itulah
tidak heran jika pegawai mempunyai motivasi kerja yang tinggi biasanya
supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
18
b. Model teori motivasi
19
optimal untuk mencapai keberhasilan atau prestasi kerja.
ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan
20
berprestasi. Sedangkan pengakuan dapat diberkan dengan
diri).
dapat dicapai.
21
b) Faktor ekternal (factor dari luar) meliputi :
berupa uang atau materi lainnya. Karyawan yang diberi upah atau
22
kantor harus dibuat agar dapat menunjang arus kerja yang ada dan
sebagainya.
perusahaan.
23
(4) Supervision technical (teknik pengawasan)
24
keperawatan yang berkualitas adalah perawat pelaksana. Sebagai kunci
(2009).
terpenting di rumah sakit karena selain jumlahnya yang dominan (55 - 65%)
juga merupakan profesi yang memberikan pelayanan yang konstan dan terus
menerus selama 24 jam kepada pasien setiap hari. Oleh karena itu pelayanan
untuk selalu berfikir, kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur,
loyalitas tinggi dan penuh dedikasi. Untuk itu, diperlukan adanya pembinaan
yang tidak disiplin akan menimbulkan kelalaian atau malpraktik, dan dapat
dituntut di pengadilan.
25
D. Kerangka konsep
Adapun kerangka konsep penelitian dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah
ini :
Disiplin
Motivasi
Kinerja Perawat
Upah/imbalan
Kondisi kerja
Ket:
= variabel dependen
= variabel independen
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu asumsi tentang hubungan dua atau lebih variabel
26
3. Ada hubungan antara upah/imbalan dengan kinerja perawat di RSUD dr. P.
4. Ada hubungan antara kondisi kerja dengan kinerja perawat di RSUD dr. P.
27