Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SISTEM TRANSMISI DAN DISTRIBUSI

Jenis Gangguan Pada Jaringan Listrik

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Transmisi dan Distribusi yang dibimbing oleh
Ibu Yuni Rahmawati

Disusun Oleh:

Royyan Faizal Majid

150534603820

S1 Pendidikan Teknik Elektro

Offering B

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Oktober, 2015
Jenis Gangguan Pada Jaringan Listrik

Gangguan dalam sistem tenaga listrik adalah keadaan tidak normal dimana keadaan ini dapat
mengakibatkan terganggunya kontinuitas pelayanan tenaga listrik. Secara umum gangguan pada
system tenaga listrik disebabkan oleh 2 faktor, yaitu:
1. Gangguan yang berasal dari system
2. Gangguan yang berasal dari luar system

Pada dasarnya gangguan listrik dikategorikan dalam 5 golongan, yaitu :

 Total loss of line, Gangguan ini terjadi dalam jangka waktu yang relatif lama. Gangguan ini
biasanya terjadi karena putusnya jalur pada trasnmisi listrik baik tegangan tinggi, menengah
maupun rendah. Gangguan ini menyebabkan peralatan listrik tidak mendapat suplai tegangan
listrik dan mata manusia dapat melihat gangguan ini. Gangguan semacam ini jarang
mengakibatkan kerusakan pada peralatan listrik.
 Kekurangan/kelebihan tegangan tenaga listrik, Gangguan ini menyebabkan berbagai peralatn
listrik dengan rangkaian power supplai sederhana tidak dapat bekerja, bahkan dapat
menyebabkan rangkaian power suppli rusak. Gangguan ini dapat diamati dengan jalan
mengukur tegangan listrik dengan AC voltmeter dan masih dapat diamati dengan mata
manusia yaitu yang paling mudah diamati adalah nyala lampu bolam menjadi lebih redup atau
lebih terang daripada biasanya.
 Variasi/fluktuasi tegangan listrik, Gangguan ini biasanya terjadi pada waktu yang singkat.
Penyebabnya adalah perubahan beban listrik secara tiba-tiba pada jaringan tenaga listrik.
Gangguan in tidak dapat dilihat dengan mata karena terjadinya cukup cepat dan hanya
beberapa saat saja. Walaupun dengan voltmeter konvesional sekalipun gangguan ini tidak
dapat dideteksi.
 Tegangan ‘spike’ atau tegangan transien, Tegangan spike pada dasarnya hampir sama dengan
fluktuasi tegangan namun tegangan flutuasinya sangat cepat dan terdapat tegangan puncak
yang sangat tinggi tetapi singkat.
 Gabungan gangguan dari salah satu atau keempat gangguan di atas.
Penyebab gangguan yang berasal dari dalam sistem antara lain :
1. Tegangan dan arus abnormal.
2. Pemasangan yang kurang baik.
3. Kesalahan mekanis karena proses penuaan
4. Beban lebih.
5. Kerusakan material seperti isolator pecah, kawat putus, atau kabel cacat isolasinya.

Sedangkan untuk gangguan yang berasal dari luar sistem antara lain:
1. Gangguan-gangguan mekanis karena pekerjaan galian saluran lain. Gangguan ini terjadi
untuk sistem kelistrikan bawah tanah.
2. Pengaruh cuaca seperti hujan, angin, serta surja petir. Pada gangguan surja petir dapat
mengakibatkan gangguan tegangan lebih dan dapat menyebabkan gangguan hubung singkat
karena tembus isolasi peralatan ( breakdown ).
3. Pengaruh lingkungan seperti pohon, binatang dan benda-benda asing serta akibat kecerobohan
manusia.
Bila ditinaju dari segi lamanya waktu gangguan, maka dapat dikelompokkan menjadi :

1. Gangguan yang bersifat temporer, yang dapat hilang dengan sendirinya atau dengan
memutuskan sesaat bagian yang terganggu dari sumber tegangannya. Gangguan sementara
jika tidak dapat hilang dengan segera, baik hilang dengan sendirinya maupun karena
bekerjanya alat pengaman dapat berubah menjadi gangguan permanen.
2. Gangguan yang bersifat permanen, dimana untuk membebaskannya diperlukan tindakan
perbaikan dan/atau menyingkirkan penyebab gangguan tersebut.
Untuk gangguan yang bersifat sementara setelah arus gangguannya terputus misalnya karena
terbukanya circuit breaker oleh rele pengamannya, peralatan atau saluran yang terganggu tersebut
siap dioperasikan kembali. Sedangkan pada gangguan permanen terjadi kerusakan yang bersifat
permanen sehingga baru bisa dioperasikan kembali setelah bagian yang rusak diperbaiki atau diganti.

Pada saat terjadi gangguan akan mengalir arus yang sangat besar pada fasa yang terganggu
menuju titik gangguan, dimana arus gangguan tersebut mempunyai harga yang jauh lebih besar dari
rating arus maksimum yang diijinkan, sehingga terjadi kenaikan temperatur yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada peralatan listrik yang digunakan.

Sebab – Sebab Timbulnya Gangguan pada Sistem Tenaga Listrik


Dalam sistem tenaga listrik tiga fasa, gangguan–gangguan arus lebih yang mungkin terjadi adalah
sebagai berikut yaitu :

a. Gangguan beban lebih (overload)


Gangguan ini sebenarnya bukan gangguan murni, tetapi bila dibiarkan terus menerus berlangsung
dapat merusak peralatan listrik yang dialiri arus tersebut. Pada saat gangguan ini terjadi arus yang
mengalir melebihi dari kapasitas peralatan listrik dan pengaman yang terpasang.

b. Gangguan hubung singkat


Gangguan hubung singkat dapat terjadi dua fasa, tiga fasa, satu fasa ke tanah, dua fasa ke
tanah, atau 3 fasa ke tanah. Gangguan hubung singkat ini sendiri dapat digolongkan menjadi dua
kelompok yaitu gangguan hubung singkat simetri dan gangguan hubung singkat tak simetri (asimetri).
Gangguan yang termasuk dalam hubung singkat simetri yaitu gangguan hubung singkat tiga fasa,
sedangkan gangguan yang lainnya merupakan gangguan hubung singkat tak simetri (asimetri).
Gangguan ini akan mengakibatkan arus lebih pada fasa yang terganggu dan juga akan dapat
mengakibatkan kenaikan tegangan pada fasa yang tidak terganggu.

Hampir semua gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik adalah gangguan tidak
simetri. Gangguan tidak simetri ini terjadi sebagai akibat gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah,
gangguan hubung singkat dua fasa, atau gangguan hubung singkat dua fasa ke tanah.

Gangguan-gangguan tidak simetri akan menyebabkan mengalirnya arus tak seimbang dalam
sistem sehingga untuk analisa gangguan digunakan metode komponen simetri untuk menentukan arus
maupun tegangan di semua bagian sistem setelah terjadi gangguan. Gangguan ini akan mengakibatkan
arus lebh pada fasa yang terganggu dan juga akan dapat mengakibatkan kenaikan tegangan pada fasa
yang tidak terganggu. Gangguan dapat diperkecil dengan cara pemeliharaannya.
Adapun akibat-akibat yang ditimbulkan dengan adanya gangguan hubung singkat tersebut antara lain:

1. Rusaknya peralatan listrik yang berada dekat dengan gangguan yang disebabkan arus-arus
yang besar, arus tak seimbang maupun tegangan-tegangan rendah.
2. Berkurangnya stabilitas daya system tersebut.
3. Terhentinya kontinuitas pelayanan listrik kepada konsumen apabila gangguan hubung singkat
tersebut sampai mengakibatkan bekerjanya CB yang biasa disebut dengan pemadaman litrik.

Solusi Gangguan Listrik

Pada uraian di atas telah diketahui ada 5 macam gangguan. Gangguan yang pertam
yaitu power loss sangat sulit solusinya karena hal ini menyangkut dana yang cukup besar
untuk pembelian UPS (Uninterruptible Power Supply) atau mesin genset. Untuk
permasalahan noise dan tegangan transien relatif lebih mudah solusinya daripada gangguan
yang pertama. Begitu juga dengan fluktuasi tegangan atau turun/naiknya tegangan listrik juga
lebi mudah solusinya.

Peralatan yang biasa digunakan sebagai solusi permasalah fluktuasi tegangan atau
naik/turun tegangan biasanya adalah isolation transformer. Tranformator ini merupakan
transformator yang mengisolasi antara supplai jalur listrik dengan perlatan listrik konsumen.

Trafo isolasi digunakan memiliki tiga tujuan yaitu :

 Mencegah adanya arus langsung dari kumparan primer (dari suplai jalur listrik) dengan
kumparan sekunder (ke jalur listrik peralatan listrik).
 Mengurangi noise yang timbul dari jalur listrik (kumparan primer).
 Mengurangi efek tegangan transien.

Peralatan yang digunakan untuk mendeteksi gangguan listrik adalah :

 Chart recorder, relatif murah bila dibandingkan dengan harganya namun responnya terhadap
fluktuasi tegangan atau tegangan transien tidak cukup baik. Keuntungannnya adalah dapat
menghasilkan record yang dapat disimpan.
 Osiloskop, relatif mahal namun mempunyai respon yang sangat cepat dalam mendeteksi
fluktuasi tegangan atau tegangan transien. Bahkan noise pada jalur listrik dengan frekuensi
tinggi. Tetapi osiloskop tidak menghasilkan suatu record seperti halnya chart recorder.
Kelemahan lainnya adalah jika terjadi gangguan dibanyak tempat maka diperlukan beberapa
teknisi untuk selalu mengamati layar osiloskop, chart recorder tidak seperti ini, cukup
dipasang dan ditinggal maka alat ini sudah bisa bekerja.
 Power Line Monitor. Ini merupakan perlatan yang paling ideal karena murah, mempunyai
respon yang cukup cepat dan dapat membunyikan alarm jika terjadi gangguan sesuai dengan
apa yang telah diprogramkan pada power line monitor. Pada power line monitor yang cukup
canggih dapat mendeteksi perubahan frekuensi maupun tegangan transien yang mempunyai
frekuensi sangat tinggi bahkan ada yang dilengkapi dengan pencatat (recorder).

RUJUKAN

http://zonaelektro.net/gangguan-pada-jaringan-listrik/

http://sistem-tenaga-listrik.blogspot.co.id/2011/05/gangguan-pada-sistem-tenaga-listrik.html

Anda mungkin juga menyukai