BAB II
insisi pada dinding dapan perut dan dinding rahim dengan syarat
rahim keadaan utuh serta janin diatan 500 gram (Yuliana, 2012)
2. Etiologi
Sectio caesarea dilakukan jika kelahiran pervaginal
besar objektif
2) Kelainan letak bayi
Ada dua letak janin dalam rahim, yaitu letak sungsang
dalam rahim.
d) Janin abnormal
Janin sakit atau abnormal yaitu janin yang mengalami
rahim menegang
c) Plasenta Accreta
Plasenta acreta merupakan keadaan menempelnya
aman
c) Bayi Kembar (multiple pregnancy)
Tidak semua bayi kembar dilahirkan secara
b. Faktor Ibu
1) Usia
Ibu yang melahirkan untuk yang pertama kali pada usia
3. Patofisiologi
4. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Mansjoer (2007) Pemeriksaan penunjang pada ibu pra
5. Penatalaksanaan
a. Pemberian cairan
Karena 24 jam pertama penderita puasa pasca operasi, maka
setelah operasi
2) Latihan pernafasan dapat dilakukan penderita sambil
menghembuskannya.
4) Kemudian posisi tidur telentang dapat diubah menjadi
penderita.
e. Pemberian obat-obatan
1) Antibiotik
Cara pemilihan dan pemberian antibiotic sangat berbeda-
pencernaan
a) Supositoria = ketopropen sup 2x/24 jam
b) Oral = tramadol tiap 6 jam atau paracetamol
3) Obat-obatan lain
Untuk meningkatkan vitalitas dan keadaan umum
vit. C
4) Perawatan luka
Kondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi, bila
B. Konsep Hipertensi
1. Pengertian
penyakit darah tinggi atau Hipertensi (hypertension) adalah suatu
2. Klasifikasi
Menurut Mitayani (2009) pre eklampsia digolongkan kedalam
pre eklampsia ringan dan berat dengan tanda dan gejala sebagai
berikut:
a. Pre eklampsia ringan
Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada
pada kaki, jari tangan serta daerah wajah atau kenaikan BB1
atau lebih per liter. Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari
sianosis.
3. Etiologi
c. Hipertensi esensial
d. Diabetes militus
e. Obesitas
keluarga
4. Komplikasi
a. Solusio plasenta
b. Hipofibrinogen
c. Hemolisis
tersebut
d. Perdarahan otak
e. Kelainan mata
f. Edema paru-paru
g. Nekrosis hati
h. Sindrom HELLP
i. Kelainan ginjal
C. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
Pada pengkajian klien dengan post operasi sectio caesarea, data
(Sjamsuhidajat, 2005)
b. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu:
Penyakit kronis atau menular dan menurun sepoerti
menggunakan P, Q, R, S, T yaitu:
P: (Provokatif) adalah hal-hal yang memperberat dan
atau ditusuk-tusuk,
R: (Radiatif) adalah area atau lokasi keluhan yang
dirasakan,
S: (Severity) yaitu tingkatan dari keluhan yang dirasakan,
seminggu
3) Persalinan Sekarang
d. Data Biologis
Menurut Kusmiyati (2008), data biologis mencakup masalah
diri sendiri.
7) Pola istirahat tidur
Perlu dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan tidur.
hari.
8) Peran hubungan
Menggambarkan keefektifan hubungan dan peran di
buruk
2) Tingkat kesadaran
Keadaan ibu adalah untuk mengetahui tingkat kesadaran
mmHg
b) Nadi
Mengetahui denyut nadi pasien sehabis melahirkan,
x/menit
c) Suhu
Mengetahui suhu badan apakah ada peningkatan atau
37,7oC.
d) Respirasi
Mengetahui frekuensi pernafasan pasien yang
kebersihan rambut.
5) Mata
Perlu dikaji untuk mengetahui konjungtiva berwarna
kuning.
6) Hidung
Perlu dikaji untuk mengetahui adanya benjolan atau
tidak.
7) Telinga
Perlu dikaji untuk mengetahui ada serumen atau tidak.
8) Mulut
Perlu dikaji untuk mengetahui keadaan mulut,
kelenjar tiroid.
10) Dada
Kesimetrisan, massa, lesi jaringan perut pada struktur
caesarea
13) Ekstremitas
Perlu dikaji untuk mengetahui terdapat edema, varises,
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang
2009).
Menurut Wilkinson (2007), diagnosa keperawatan yang
3. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan kondisi pasca operasi.
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x 24 jam
hasil :
1) Klien melaporkan nyeri berkurang / terkontrol
2) Wajah tidak tampak meringis
3) Klien tampak rileks, dapat berisitirahat, dan beraktivitas
sesuai kemampuan
Intervensi
hubungan sosial)
terapeutik.)
5) Kontrol faktor - faktor lingkungan yang yang dapat
perlu
hasil
1) Tidak terjadi tanda - tanda infeksi (kalor, rubor, dolor,
Intervensi
fungsio laesa)
3) Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
4) Inspeksi balutan abdominal terhadap eksudat / rembesan.
laboratorium
7) Anjurkan intake nutrisi yang cukup
8) Kolaborasi penggunaan antibiotik sesuai indikasi
Intervensi :
1) Kaji respon pasien terhadap aktivitas
Rasional: Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada
aktivitas pasien
3) Anjurkan pasien untuk istirahat
Rasional : dengan istirahat dapat mempercepat pemulihan
kebutuhan
Rasional : dapat memberikan rasa tenang dan aman pada
pasien
5) Tingkatkan aktivitas secara bertahap
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan pada klien post sectio caesarea atas
5. Evaluasi Keperawatan
implementasi keperawatan.
O : Obyektif adalah keadaan obyektif yang dapat diidentifikasi
implementasi keperawatan.
A : Analisa merupakan analisis perawat setelah mengetahui
melakukan analisis.
Pada evaluasi klien dengan post operasi sectio caesaraea, kriteria
D. Konsep Nyeri
1. Definisi Nyeri
Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak
2. Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri menurut Maryunani (2010) umumnya dibagi
menjadi :
a. Nyeri berdasarkan waktu
1) Nyeri Akut
Nyeri akut yaitu nyeri yang diakibatkan oleh suatu
(enam) bulan.
2) Nyeri Kronik
Nyeri kronik yaitu nyeri yang konstan dan intermiten
3. Penatalaksanaan Nyeri
a. Penatalkasanaan nyeri farmakologi
Untuk meringankan nyeri dari ringan sampai berat bisa
dan didokumentasikan.
ringan, nyeri sedang, nyeri berat, dan nyeri luar biasa yang
memilih satu kata atau satu angka (Potter & Perry, 2006).
E. Terapi Musik
(Djohan, 2009).
kembali lagi. Jika diputar saat rasa sakit muncul, maka rasa
2009)
(Mahanani 2013).
ruang perawatan.
perasaan terisolasi.