Anda di halaman 1dari 8

FISIK DIAGNOSTIK

ILMU KESEHATAN ANAK


PEMBEKALAN KLINIK PRA COASS
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
dr. Dewi Nugrahwati Putri
EVALUASI NEONATUS
Sekitar 6 % dari semua bayi baru lahir dan lebih dari 50% bayi yang dilahirkan
prematur memiliki kesulitan dalam menyesuaikan diri secara baik dengan kehidupan
ekstrauterin. Kesulitan tersebut mencakup mengembangkan dan mengisi paru – paru
dengan udara, membentuk pernapasan ritmis, dan berubah dari pola sirkulasi janin menjadi
sirkulasi dewasa. Bila terjadi kesulitan – kesulitan ini bayi memerlukan resusitasi.2

Penilaian Bayi Saat Lahir

SKOR APGAR

Kegunaan utama sistem skor ini adalah untuk memeriksa anak secara sistematis dan
untuk mengevaluasi berbagai faktor yang mungkin berkaitan dengan masalah
kardiopulmonal. Diberikan skor 0, 1, atau 2 pada masing – masing variabel. Skor 10 berarti
bahwa seluruh tubuh bayi berwarna merah muda dan memiliki tanda vital normal.
Sedangkan skor 0 berarti bahwa bayi apnea dan tidak memiliki denyut jantung. Dinilai pada
menit ke 1 dan ke 5 setelah kelahiran.2 Misalnya : 7/10 artinya pada menit pertama skornya
7 dan menit ke 5 skornya 10.

0 1 2

Activity Tidak ada / Ekstremitas


A (tonus otot) lemas sedikit fleksi Gerakan aktif
Pulse
(frekuensi denyut
P jantung) tidak ada < 100 / mnt > 100 / mnt

Grimace Beberapa Menarik, reaksi


G (refleks) tidak bereaksi gerakan melawan

tubuh merah
Appereance seluruh tubuh muda, ekstremitas seluruh tubuh
A (warna kulit) biru / pucat biru merah muda
Lambat, tidak
Respiration teratur / menangis
R (usaha bernapas) Tidak ada lemah Menangis kuat

 Interpretasi :

 8 – 10 : Normal

Bayi cukup bulan dengan adaptasi kardiopulmonal normal harus


memiliki skor ini pada 1 dan 5 menit.1
Pada neonatus yang sangat prematur atau yang mengalami stress
intrauterine yang tidak lazim, pada awalnya dapat tampak sehat,
tetapi memerlukan resusitasi beberapa menit setelah lahir. Oleh
karena itu semua bayi harus dievaluasi ulang secara cermat 5 menit
setelah lahir untuk memastikan mereka telah beradaptasi dengan
baik.2

 4–7 : Memerlukan perhatian yang ketat untuk menentukan apakah


status bayi akan membaik.1
Bayi – bayi ini mengalami asfiksia ringan, tetapi biasanya berespon
dengan pemberian oksigen dan pengeringan dengan handuk.2

 0 - 3 : Menggambarkan henti kardiopulmonal atau keadaan yang


disebabkan oleh bradikardi berat, hipoventilasi, atau depresi sistem
saraf pusat.1
Bayi – bayi ini mengalami asfiksia berat, memerlukan ventilasi segera
dan mungkin memerlukan pijat jantung serta bantuan sirkulasi.2

SKOR BALLARD

Skor ballard digunakan untuk menentukan usia gestasi bayi baru lahir dengan
menilai berbagai tanda maturitas fisik dan tanda maturitas neurologis yang bervariasi
menurut usia dan maturitas janin. Tanda – tanda ini ditentukan selama usia hari pertama
dan ditentukan skornya. Skor kumulatif (jumlah skor) dikorelasikan dengan usia kehamilan,
yang biasanya akurat sampai 2 minggu.1
1. Penilaian Maturitas Fisik

Tabel The New Ballard Score


2. Penilaian Maturitas Neuromuskular

a. Postur

Bayi pada posisi supine dan dalam keadaan tenang, nilai sbb:

 0 = lengan dan kaki ekstensi

 1= fleksi ringan atau sedang panggul dan lutut

 2 = Fleksi penuh pinggul dan lutut

 3 = kaki fleksi dan abduksi, lengan fleksi ringan

 4 = fleksi penuh lengan dan kaki


b. Square window wrist (jendela siku – siku)
Tangan fleksi pada pergelangan. Beri cukup tekanan untuk mendapatkan posisi
sefleksi mungkin. Sudut antara eminensia hipotenar dan bagian anterior lengan bawah
diukur dan dinilai derajatnya menurut gambar. Jangan memutar pergelangan.

c. Rekoil lengan (arm recoil)


Posisi bayi terlentang, fleksikan lengan bawah secara penuh selama 5 detik,
kemudian ekstensikan secara penuh pada siku dengan cara menarik tangan. Kemudian
segera lepaskan tangan dan dinilai derajat kembalinya ke posisi fleksi menurut gambar.

d. Sudut Poplitea (poplitea angle)


Posisi bayi terlentang dan pelvis terletak mendatar pada permukaan tempat
pemeriksaan, fleksikan penuh paha bayi ke sisi abdomen menggunakan satu tangan.
Dengan tangan yang lain lutut diekstensikan semaksimal mungkin. Ukur sudut yang
terbentuk dibawah lutut dan nilai seperti pada gambar.
e. Tanda syal (scraf sign)

Posisi bayi terlentang, pegang satu tangan bayi dan tarik melintasi dada sejauh
mungkin ke arah bahu yang berlawanan, kemudian nilai posisi siku sesuai dengan gambar.

f. Perasat tumit telingan (heel to ear)

Posisi bayi terlentang, pegang kaki bayi dengan satu tangan dan gerakkan ke arah
telinga disisi yang sama sedekat mungkin tanpa melakukan paksaan. Pertahankan pelvis
mendatar pada permukaan tempat pemeriksaan. Nilai seperti pada gambar.
SKOR -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

MINGGU 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44

1. Behram R E, & Kligman R M. Nelson Esensi Pediatri Edisi 4. Jakarta. EGC : 2010

2. Rudolph, AM. Buku Ajar Pediatri RUDOLPH, Edisi 20, Volume 1. Jakarta. EGC : 2006

Anda mungkin juga menyukai