Anda di halaman 1dari 5

B AB I

PE N D AH U L U AN

A. L atar Belakang
Penyakit hernia, atau yang lebih dikenal dengan turun berok,
adalah penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding
perut. Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak.
Kebanyakan penderitanya akan merasakan nyeri, jika terjadi infeksi didalamnya,
misalnya, jika anak-anak penderitanya terlalu aktif.
Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga
melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Dinding rongga yang
lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering
terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus. Hernia yang
terjadi pada anak-anak, lebih disebabkan karena kurang sempurnanya procesus
vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Sementara
pada orang dewasa, karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan
karena faktor usia yang menyebabkan lemahnya otot dinding perut.
Penyakit hernia banyak diderita oleh orang yang tinggal di daerah perkotaan
yang notabene yang penuh dengan aktivitas maupun kesibukan dimana aktivitas
tersebut membutuhkan stamina yang tinggi. Jika stamina kurang bagus dan terus
dipaksakan maka, penyakit hernia akan segera menghinggapinya.

B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Hernia adalah suatu penonjolan isi suatu rongga melalui pembukaan yang
abnormal atau kelemahannya suatu area dari suatu dinding pada rongga dimana ia
terisi secara normal (Lewis,SM, 2003).
Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis
internus/lateralis menelusuri kanalis inguinalis dan keluar rongga abdomen melalui
anulus inguinalis externa/medialis (Mansjoer A,dkk 2000).
Hernia inguinalis adalah prolaps sebagian usus ke dalam anulus inginalis di
atas kantong skrotum, disebabkan oleh kelemahan atau kegagalan menutup yang
bersifat kongenital. ( Cecily L. Betz, 2004).
Hernia Inguinalis adalah suatu penonjolan kandungan ruangan tubuh melalui
dinding yang dalam keadaan normal tertutup (Ignatavicus,dkk 2004).

B. Anatomi Fisiologi
Otot-otot dinding perut dibagi empat yakni musculus rectus abdominis,
musculus, obliqus abdominis internus, musculus transversus abdominis. Kanalis
inguinalis timbul akibat descensus testiculorum, dimana testis tidak menembus
dinding perut melainkan mendorong dinding ventral perut ke depan. Saluran ini
berjalan dari kranio-lateral ke medio-kaudal, sejajar ligamentum inguinalis,
panjangnya : + 4 cm. (Brunner & Suddarth, 2000)
Kanalis inguinalis dibatasi di kraniolateral oleh anulus inguinalis internus yag
merupakan bagian terbuka dari fasia transversalis dan aponeurosis muskulus
transversus abdominis di medial bawah, di atas tuberkulum pubikum. Kanal ini
dibatasi oleh anulus eksternus. Atap ialah aponeurosis muskulus ablikus eksternus
dan didasarnya terdapat ligamentum inguinal. Kanal berisi tali sperma serta
sensitibilitas kulit regio inguinalis, skrotum dan sebagian kecil kulit, tungkai atas
bagian proksimedial (Martini, H 2001).
Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus
internus turut kendur. Pada keadaan itu tekanan intra abdomen tidak tinggi dan
kanalis inguinalis berjalan lebih vertikal. Sebaiknya bila otot dinding perut
berkontraksi kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan anulus inguinalis
tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis. Pada
orang yang sehat ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia
inguinalis yaitu kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya struktur muskulus
oblikus internus abdominis yang menutup anulus inguinalis internus ketika
berkontraksi dan adanya fasia transversal yang kuat yang menutupi triganum
hasselbaeh yang umumnya hampir tidak berotot sehingga adanya gangguan pada
mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya hernia inguinalis (Martini, H 2001)

C. Klasifikasi
Hernia inguinalis, terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Hernia inguinalis indirect atau disebut juga hernia inguinalis lateralis yaitu
hernia yang terjadi melalui cincin inguinal dan mengikuti saluran spermatik
melalui kanalis inguinalis (Lewis,SM, 2003).
2. Hernia inguinalis direct yang disebut juga hernia inguinalis medialis yaitu
hernia yang menonjol melalui dinding inguinal posterior di area yang
mengalami kelemahan otot melalui trigonum hesselbach bukan melalui kanalis,
biasanya terjadi pada lanjut usia (Ignatavicus,dkk 2004).

D. Etiologi
Menurut Black,J dkk (2002).Medical Surgical Nursing, edisi 4. Pensylvania: W.B
Saunders, penyebab hernia inguinalis adalah :

1. Kelemahan otot dinding abdomen.

1. Kelemahan jaringan

2. Adanya daerah yang luas diligamen inguinal


3. Trauma

1. Peningkatan tekanan intra abdominal.

1. Obesitas

2. Mengangkat benda berat

3. Mengejan Konstipasi

4. Kehamilan

5. Batuk kronik

6. Hipertropi prostate

1. Faktor resiko: kelainan congenital

E Patofisiologi

Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan seperti tekanan
pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air besar atau batuk yang kuat atau
bersin dan perpindahan bagian usus kedaerah otot abdominal, tekanan yang berlebihan pada
daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan
dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi
itu ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama, pembedahan
abdominal dan kegemukan. Pertama-tama terjadi kerusakan yang sangat kecil pada dinding
abdominal, kemudian terjadi hernia. Karena organ-organ selalu selalu saja melakukan
pekerjaan yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga terjadilah
penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.sehingga akhirnya
menyebabkan kantung yang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan jika
suplai darah terganggu maka berbahaya dan dapat menyebabkan ganggren (Oswari, E. 2000).
Hernia inguinalis dapat terjadi karena kongenital atau karena sebab yang didapat. Insiden
hernia meningkat dengan bertambahnya umur karena meningkatnya penyakit yang
meninggikan tekanan intra abdomen dan jaringan penunjang berkurang kekuatannya. Dalam
keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus internus turut kendur.
Pada keadaan ini tekanan intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih
vertikal. Bila otot dinding perut berkontraksi kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan
anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam kanalis
inguinalis. Pada orang dewasa kanalis tersebut sudah tertutup, tetapi karena kelemahan
daerah tersebut maka akan sering menimbulkan hernia yang disebabkan keadaan peningkatan
tekanan intra abdomen (Nettina, 2001).

Anda mungkin juga menyukai

  • Putri Bab I
    Putri Bab I
    Dokumen7 halaman
    Putri Bab I
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Bab I1
    Bab I1
    Dokumen1 halaman
    Bab I1
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Surat Penyataan Herniaa
    Surat Penyataan Herniaa
    Dokumen1 halaman
    Surat Penyataan Herniaa
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Bab I1
    Bab I1
    Dokumen5 halaman
    Bab I1
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • 1 Modul Business Plan
    1 Modul Business Plan
    Dokumen57 halaman
    1 Modul Business Plan
    heldaseptivany
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen5 halaman
    Bab V
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Tugas Manajemen Sistem Informasi Jurnal Newww
    Tugas Manajemen Sistem Informasi Jurnal Newww
    Dokumen7 halaman
    Tugas Manajemen Sistem Informasi Jurnal Newww
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Usaha Bella
    Usaha Bella
    Dokumen1 halaman
    Usaha Bella
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Jenjang Karir Tenaga Kesehatan Gizi
    Jenjang Karir Tenaga Kesehatan Gizi
    Dokumen1 halaman
    Jenjang Karir Tenaga Kesehatan Gizi
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Total Asset
    Total Asset
    Dokumen1 halaman
    Total Asset
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen5 halaman
    Bab V
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Bab 123
    Bab 123
    Dokumen13 halaman
    Bab 123
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Bab 123
    Bab 123
    Dokumen13 halaman
    Bab 123
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Bab 123
    Bab 123
    Dokumen13 halaman
    Bab 123
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Anemia 2
    Asuhan Keperawatan Anemia 2
    Dokumen13 halaman
    Asuhan Keperawatan Anemia 2
    Ashari Fathahillah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Anonymous SbaIS0KxI
    Belum ada peringkat