Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kimia

Nama : Mesya Ridha Apriyana

Kelas : XII MIPA

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Kota Bengkulu
Tahun Ajaran 2015/2016
Gambar dibawah ini adalah gambar dari aki dan bagian-bagiannya :

Reaksi pengosongan dari aki :

Didalam proses ini, terjadi perubahan energi kimia menjadi listrik dan terjadi perubahan pada
anode, katode, dan larutan elektrolitnya. Pada anode yang semula timbal dioksida
(PbO2)menjadi timbal sulfat (PbSO4). Pada katode yang semula timbale murni (Pb) menjadi
timbal sulfat (PbSO4). Pada larutan elektrolitnya, asam sulfat (H2SO4) akan menjadi encer
karena terbentuk air. Pada mulanya terdapat air aki yang sudah tercampur dengan asam sulfat
dengan kepekatan 30% saja, maka asam sulfat akan mudah terurai didalam air dan pada saat
sebelum digunakan menjadi H2SO4 →2H+ + SO42- . Berikut reaksinya :
Pada elektrolit : H2SO4 →2H+ + SO42-
Pada Katode : PbO2 (s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) + 2e → PbSO4(s) + 2H2O(l)
Pada Anode : Pb(s) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2e
_____________________________________________________________________+
Reaksi Sel : PbO2 (s) + Pb(s) + 4H+(aq) + 2 SO42-(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O(l)

Reaksi Pengisian Aki :


Karena aki merupakan elemen sekunder, maka tentunya aki juga dapat diisi kembali.
Proses tersebut dikenal sebagai Setrum Aki. Pada saat penyetruman aki, terjadi perubahan
energi listrik menjadi kimia, katode yang semula timbal sulfat (PbSO4) menjadi timbal murni
(Pb), yang semula anode timbal sulfat menjadi timbal dioksida (PbO2), dan larutan yang
semula encer menjadi lebih pekat. Berikut reaksinya :

Pada Katode : PbSO4(s) + 2H2O(l) → PbO2 (s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) + 2e


Pada Anode : PbSO4(s) + 2e → Pb(s) + SO42-(aq)
_________________________________________________________________+
Reaksi Sel : 2PbSO4(s) + 2H2O(l) → PbO2 (s) + Pb(s) + 4H+(aq) + 2 SO42-(aq)
Prinsip kerja aki : pada saat aki dipakai , kedua elektrodenya perlahan-lahan akan
menjadi timbal sulfat. Hal itu disebabkan, kedua elektrode beraksi dengan larutan asam
sulfat. Pada reaksi itu, elektrode timbal melepaskan banyak elektron. Akibatnya, terjadi aliran
arus listrik dari pelat timbal dioksidanya. Setelah beberapa lama dipakai, akhirnya kedua
elektrode tertutup oleh timbal sulfat . Akibatnya, diantara keduanya tidak ada lagi beda
potensial. Keadaan tersebut disebut akinya soak / mati. Dalam aki terdapat elemen dan sel
untuk penyimpan arus yang mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan pelat
positif dan pelat negatif Pada pelat positif terkandung oksid timah coklat (PbO2), sedangkan
pelat negatif mengandung timah (Pb). Pelat-pelat ditempatkan pada batang penghubung.
Pemisah (separator) menjadi isolasi diantara pelat itu, dibuat agar baterai acid mudah beredar
disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini berinteraksi, muncullah arus listrik.

Fungsi aki antara lain adalah sebagai media penyimpan dan pensuplai arus listrik pada
waktu kendaraan distarter dan juga sebagai pemasok arus listrik untuk kebutuhan lampu-
lampu waktu kendaraan berhenti/parkir di malam hari, alarm, jam elektronik, dsb saat mesin
mati.

Namun, aki memiliki dampak negatif, antara lain menyebabkan polusi air akibat
merembesnya cairan asam sulfat (H2SO4) dan cairan ini juga sulit diuraikan oleh
dekomposer, membuat hewan-hewan yang ada di dalam tanah mati karena aki juga dapat
menyebabkan polusi tanah. Selain itu, aki yang sudah rusak atau tidak bisa diisi ulang lagi
akan menjadi limbah masyarakat (sampah) yang sulit ataupun tidak bisa didaur ulang lagi.

Baterai Alkaline
Gambar dari baterai alkaline

Reaksi pembentuk baterai alkaline :

Katoda (+) : 2 NH4+(aq)+ 2 MnO2(s)+ 2 e- ——> Mn2O3(s)+ 2 NH3(aq)+ H2O(l)

Anoda (-) : Zn(s) ——> Zn2+(aq) + 2 e-

Reaksi Sel : 2 NH4+(aq) + 2 MnO2(s) + Zn(s) ——> Mn2O3(s) + 2 NH3(aq) + H2O(l) + Zn2+(aq)
Komponen Baterai Alkalin

Anoda : elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain, pada sel
elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Arus listrik mengalir
berlawanan dengan arah pergerakan elektron. Pada proses elektrokimia, baik sel galvanik
(baterai) maupun sel elektrolisis, anoda mengalami oksidasi.

Katoda: Kebalikan dari anoda, katoda adalah elektroda dalam sel elaktrokimia yang
terpolarisasi jika arus listrik mengalir keluar darinya. Pada baterai biasa (Baterai Karbon-
Seng), yang menjadi katoda adalah seng, yang juga menjadi pembungkus baterai. Sedangkan,
pada baterai alkalin, yang menjadi katoda adalah mangan dioksida (MnO2).

Pasta merupakan elektrolit atau mediasi penghantar. Pada batu baterai kering alkalin
(baterai alkalin), amonium klorida yang bersifat asam pada sel kering diganti dengan kalium
hidroksida yang bersifat basa (alkali). Dengan bahan kimia ini, korosi pada bungkus logam
seng dapat dikurangi.

Prinsip Kerja Baterai Alkalin

Baterai Alkalin menggunakan potasium Hydroxide sebagai elektrolit, selama proses


pengosongan (Discharging) dan pengisian (Charging) dari sel baterai alkali secara praktis
tidak ada perubahan berat jenis cairan elektrolit.
Fungsi utama cairan elektrolit pada baterai alkalin adalah bertindak sebagai konduktor
untuk memindahkan ion-ion hydroxida dari satu elektroda ke elektroda lainnya tergantung
pada prosesnya, pengosongan atau pengisian,sedangkan selama proses pengisian dan
pengosongan komposisi kimia material aktif pelat-pelat baterai akan berubah.
Proses discharge pada sel berlangsung . Bila sel dihubungkan dengan beban maka,
elektron mengalir dari anoda melalui beban ke katoda, kemudian ion-ion negatif mengalir ke
anoda dan ion-ion positif mengalir ke katoda. Arus listrik dapat mengalir disebabkan adanya
elektron yang bergerak ke dan/atau dari elektroda sel melalui reaksi ion antara molekul
elektroda dengan molekul elektrolit sehingga memberikan jalan bagi elektron untuk
mengalir.Pada proses pengisian. Bila sel dihubungkan dengan power supply maka elektroda
positif menjadi anoda dan elektroda negatif menjadi katoda.

Fungsi Baterai Alkalin

Digunakan sebagai: Kamera, Remote Control, Remote TV, Senter, DVD Player, dll

Anda mungkin juga menyukai