Anda di halaman 1dari 2

Referensi

3. Kandun N, editors. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Jakarta: Infomedika; 2006.

6. Warta. Tuberkulosis Indonesia [serial online]. 2012 (Semarang 2013 Februari 20). Available from:
URL; HIPERLINK

9. Dinkes Propinsi Jateng. Profil Data Kesehatan Jateng Tahun 2010. Jakarta: Kementrian Kesehatan
RI; 2010 [Semarang 2013 Februari 20]. Available from: URL: HIPERLINK
http://www.depkes.go.id/PROFIL DATA KESEHATAN JAWA TENGAH.pdf

10. Kemenkes RI. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta: Depkes; 2012 [Semarang 2013
Februari 20]. Available from: URL: HIPERLINK http://www.depkes.go.id/PROFIL DATA KESEHATAN
INDONESIA.pdf

11. Dinkes Kota. Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2011. Semarang: Dinkes; 2012.

12. BKPM. Data TB Balai Kesehatan Paru Masyarakat. Semarang: BKPM; 2012.

13. Media Kedokteran Indonesia. TB Paru dan Gonsitis TB pada Anak di Jambi. Laporan Kasus. Med J
Jakarta 2010;60:3.

14. Crafton J et.al., Harun M, editors. Tuberkulosis Klinis Di dalam. Jakarta : Widya Medika; 2001.

15. Yulistyaningrum, Sarwani D. Hubungan Riwayat Kontak Penderita TB Paru dengan kejadian TB
Paru anak di BP 4 Purwokerto.2010

16. Kartasasmita., Cissy B. Epidemiologi Tuberculosis. Bandung: UNPAD;2009.

Daftarpustaka

1. Novitasari D. FAKTOR – FAKTOR RISIKO KEJADIAN GIZI BURUK PADA

BALITA YANG DIRAWAT DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG. Jurnal Media MedikaMuda. Semarang : FK
Undip.2012

2. Moonik P, Lestari H, Wilar R. Faktor-faktor yang MempengaruhiKeterlambatanPerkembanganAnak


Taman Kanak-kanak. Jurnal E-Clinic. Manado
:BagianIlmuKesehatanAnakFakultasKedokteranUniversitas Sam Ratulangi.2015

Anda mungkin juga menyukai