DI PUSKESMAS TABANAN II
OLEH:
Drg. TRI TRESNASIH UTAMI
NIP. 196801211994022002
OLEH :
Mengetahui Penulis
Kepala Puskesmas Tabanan II
Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya Karya Tulis Ilmiah dapat saya selesaikan tepat
pada waktunya. Laporan ini dibuat sebagai bukti dari kegiatan pengkajian
terhadap kasus kasus “ KAJIAN HIPERTENSI TERHADAP PENCABUTAN
GIGI”, disamping itu kegiatan ini juga untuk menambah dan mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang telah saya miliki.
Penyelesaian laporan ini tidak lepas dari dukungan moril maupun materiil
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini pula saya mengucapkan terima
kasih kepada :
1. dr. I Wayan Panca, selaku Kepala Puskesmas Tabanan II.
2. Semua dokter, perawat, bidan dan Staf Puskesmas Tabanan II.
3. Semua pihak yang telah membantu penulis yang namanya tidak dapat kami
sebutkan satu per satu, yang telah membimbing kami hingga laporan ini
selesai tepat waktunya.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan
maupun dalam penulisan laporan ini.
Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat semua pihak yang
berkepentingan dan masyarakat umum serta tenaga medis yang bergerak dibidang
pelayanan kesehatan.
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
DAFTAR BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 29
PENDAHULUAN
Penyakit tekanan darah tinggi dalam istilah medis disebut hipertensi salah satu
masalah kesehatan yang paling banyak diderita diseluruh dunia. Penyakit ini
sering disebut “silent killer” karena dapat berakibat fatal dan berujung kepada
kematian namun tidak menunjukan gejala yang khas / berat sehingga banyak
penderita yang tidak menyadarinya.
Dalam kondisi normal tekanan darah saat jantung memompa darah (tekanan
sistolik) adalah <120 mmHg sementara tekanan darah saat jantung istrahat
(tekanan diastolic) adalah <80 mmHg. Pada penderita hipertensi terjadi
peningkatan darah secara abnormal yaitu tekanan sistolik >140 mmHg dan
diastolic >90 mmHg yang ditemukan pada dua kali pengukuran dengan selang
waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat / tenang.
1.3 .Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan dari dibuatnya karya tulis ini adalah untuk menambah
pengetahuan atau pun informasi kesehatan yang dapat dijadikan pertimbangan
dalam mengambil langkah-langkah dalam penanganan pasien difasilitas kesehatan
yang ada.
1.4. Manfaat
Bagi penulis bermanfaat menambah ilmu pengetahuan tentang hipetensi dan
kaitannya dengan bidang kedokteran gigi serta sebagai pemenuhan persyaratan
kenaikan pangkat kejenjang berikutnya.
Bagi masyarakat dan instansi terkait dapat memberikan gambaran mengenai
penanganan pasien dengan indikasi pencabutan gigi yang menderita hipertensi.
Bagi penulis lainnya sebagai acuan untuk menulis dan meneliti kasus yang serupa.
Etiologi Hipertensi
Patogenesis
Diagnosis Hipertensi
Terapi Hipertensi
Tetapi hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu terapi non
farmakologi (berupa obat) dan terapi farmakologi (dengan obat)
Terapi non farmakologi : ditunjukan untuk menurunkan tekanan darah
pasien dengan jalan memperbaiki pola hidup pasien. Tetapi ini sesuai untuk
segala jenis hipertensi. Modifikasi pola hidup terbukti dapat menurunkan
tekanan darah, seperti pada kasus obesitas dengan diet asupan kalium,
kalsium, natrium, alcohol dan rokok melakukan kegiatan fisik (Chobanian
et al, 2003)
Obat-obat Antihipertensi
Semua obat antihipertensi bekerja pada salah satu atau lebih dari
empat tempat control anatomis dan efek tersebut terjadi dengan
mempengaruhi mekanisme normal regulasi tekanan darah. Obat-obatan
antihipertensi yang sering digunakan dapat dilihat pada table berikut :
1.
Diuretik
2. Propanolol, Atenolol,
Beta Bloker
Bisoporol
3. Doxazosin, Prazosin,
Alfa Bloker
Terazosin
4. Amlodipin, Diltiazem,
Antagonis Kalsium
Nifedipin
Komplikasi Hipertensi
Pada umumnya komplikasi terjadi pada hipertensi berat yaitu tekanan darah
(TD) diastolic ≥ 130 mmHg atau kenaikan tekanan darah yang terjadi mendadak
dan tinggi.
Pada hipertensi ringan dan sedang komplikasi yang sering terjadi adalah
terjadi pada mata, ginjal, jantung dan otak. Pada mata berupa pendarahan retina,
gangguan penglihatan sampai dengan kebutaan. Juga sering dijumpai kasus
pendarahan yang lebih lama setelah pencabutan gigi. Pada hipertensi berat gagal
jantung sering dijumpai, juga perdarahan pada otak yang dapat mengakibatkan
kematian.
Kecemasan yang biasa dialami pasien saat akan menerima perawatan gigu
dapat mempengaruhi tekanan darah. Dengan komunikasi yang terjalin dengan
baik antara dokter gigu dari pasien diharapkan menjadi tenang dan nyaman. Selain
itu prosedur perawtan yang memerlukan waktu lama mungkin dapat dibagi
menjadi beberapa sisi supaya pasien tidak duduk terlalu lama di dental chair.
Larutan anestesi lokal yang sering dipakai untuk pencabutan gigi adalah
lidokain yang dicampur dengan adrenalin dengan dosis 1:80.000 dalam setiap cc
larutan. Konsentrasi adrenalin tersebut dapat dikatakan relatif rendah, bila
dibandingkan dengan jumlah adrenalin endogen yang dihasilkan oleh tubuh saat
terjadi stres atau timbul rasa nyeri akibat tindakan invasif. Tetapi bila terjadi
injeksi intravaskular maka akan menimbulkan efek yang berbahaya karena dosis
adrenalin tersebut menjadi relatif tinggi. Masuknya adrenalin ke dalam pembuluh
darah bisa menimbulkan: takikardi, stroke volume meningkat, sehingga tekanan
darah menjadi tinggi. Resiko yang lain adalah terjadinya ischemia otot jantung
yang menyebabkan angina pectoris, bila berat bisa berakibat fatal yaitu infark
myocardium. Adrenalin masih dapat digunakan pada penderita dengan hipertensi
PENCABUTAN GIGI
HIPERTENSI
Penelitian ini dilaksanakan pada kasus Hipertensi pada pasien yang akan mencabut
giginya di wilayah Puskesmas Tabanan II dari bulan Juli sampai dengan bulan Nopember
2013.
3.3.1 Variabel adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi nilai dan
merupakan operasional dari konsep agar dapat diteliti secara emperis atau ditentukan
tingkatnya (Setiadi, 2007).
3.5.1 Populasi
3.5.2 Sampel
Menurut Notoatmojo (2002) Sampel adalah bagian yang diambil dari
keseluruhan objek yang ditelitidan dianggap mewakili seluruh populasi.
Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2005). Sampel yang diambil adalah
keseluruhan populasiya itu sebanyak 10 orang .
1) Editing
Pada Editing kegiatannya adalah mengecek kelengkapan jawaban dari
responden
Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul dan diolah. Pada
penelitian ini teknik analisa data yang digunakan antara lain :
- 1 – 25 % = sebagian kecil
- 26 – 49 % = hampir setengahnya
- 50 % = setengahnya
- 51 – 75 % = sebagian besar
- 76 – 99 % = hampir semua
- 100 % = seluruhnya
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan catatan pada catatan medic dan data riil penderita Hipertensi
dengan pencabutan gigi pada bulan Juli hingga November 2013 di wilayah kerja
Puskesmas Tabanan II terdapat 10 orang responden yang menderita Hipertensi
dengan pencabutan gigi dari berbagai pencetus.
1 ) Data Umum
Berdasarkan tabel 4.2 tingkat pendidikan yang paling banyak adalah SMA
yaitu sebanyak 3 orang ( 30%), dan perguruan tinggi 3 orang (30%) dan yang
paling sedikit pada tingkat SD dann SMP masing 2 orang (20%).
( 3 ) Distribusi responden berdasarkan pekerjaan
2 ) Data Khusus
Hasil Pengamatan Terhadap Subjek Penelitian sesuai dengan Variabel Penelitian.
No Etiologi Jumlah %
1 Prehipertensi 2 20
2 Hipertensi Tk.I 7 70
4 Hipertensi Tk 2 1 10
1 Prehipertensi 0 0 2 20 2 20
2 Hipertensi Tk.I 0 0 7 70 7 70
3 Hipertensi Tk 2 1 10 0 0 1 10
Jumlah 10 10 90 10 100
Pada tabel diatas dapat digambarkan bahwa sebagian besar pasien sebanyak
7 orang (70%) yang karena faktor Hipertensi tingkat 1 dapat dilakukan
pencabutan gigi, hanya 1 orang saja (10%) responden yang termasuk kategori
hipertensi tingkat 2 yang tidak dilakukan pencabutan gigi dan dikonsulkan ke
dokter ahli penyakit dalam.
Pada data table 4.5 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar pasien
yang menderita hipertensi dapat melakukan pencabutan gigi.Hal ini disebabkan
karena hipertensi bukanlah mutlak kontra indikasi pencabutan gigi. Pada pasien
prehipertensi dan hipertensi tingkat 1 dapat dilakukan pencabutan gigi dengan
mempertimbangkan jenis anastesi lokal yang dipakai, dan di anjurkan untuk melakukan
kontrol berikutnya.
A. Strategi Preventif
2. Ciri Perseorangan
3. Kebiasaan Hidup
Pencegahan Hipertensi
Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, harus diambil tindakan
pencegahan yang baik (stop high blood pressure), antara lain dengan cara sebagai
berikut :
5.1 Simpulan
Pada penderita hipertensi yang masuk dalam tahap I dan tahap II masih
memungkinkan untuk dilakukan tindakan pencabutan gigi karena resiko
pendarahan yang terjadi setelah pencabutan gigi relative masih dapat terkontrol
(Little, 1997).
5.2 Saran
Departemen Kesehatan R.I. Survei kesehatan rumah tangga. Studi morbiditas dan
disabilitas,Studi pola penyakit. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 1997.
Psaty BM, Smith NL, Siscovick DS, Koepsell TD, Weiss NS, Heckbert with
antihypertensive therapies used as first-line agents: a systematic review and metaanalysis.
JAMA
1997;277:739-45.
Law MR, Frost CD, Wald NJ. By how much does dietary salt reduction lower blood
pressure? Analysis of observation data among population. Br Med J 1991;302:811-5.
Schnall PC, Pieper C, Schwartz JE, Karasek RA, Schussel Y, Devereux RB et al. The
relationship between job strains, workplace, diastolic blood pressure, and left ventricular
mass. JAMA 1990;263:1929-35.
Levy D, Larson MG, Vasan RS, Kannel WB. Ho KK. The progression from hypertension
to congestive heart failure. JAMA 1996;275:1557-1562.