BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
darah) atau embolik (pecahnya gumpalan darah /benda asing yang ada
yang berkembang oleh sebab vaskular. Gejala ini berlangsung 24 jam atau
2. Klasifikasi
menjadi :
a. Transient ischemic attack (TIA), serangan stroke sementara yang
berat.
7
3. Etiologi
dari salah satu dari empat kejadian : (1) trombosis (bekuan darah didalam
pembuluh darah otak atau leher), (2) embolisme serebral (bekuan darah
atau material yang dibawa ke otak dari bagian tubuh yang lain), (3)
serebral bervariasi. Sakit kepala adalah awitan yang tidak umum. Beberapa
otak. Manifestasi paling umum adalah SIS. (Brunner dan Suddarth, 2013).
4. Manifestasi Klinis
(pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak
adekuat dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori). Fungsi
otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya (Smeltzer dan Bare,
2013). Manifestasi klinis yang biasa terjadi pada pasien dengan stroke non
hemoragik adalah :
a. Gangguan Motorik
4) Gangguan keseimbangan
5) Gangguan koordinasi
6) Gangguan ketahanan
9
b. Gangguan Sensorik
1) Gangguan propioseptik
2) Gangguan kinestetik
3) Gangguan diskriminatif
1) Gangguan atensi
2) Gangguan memori
3) Gangguan inisiatif
dan berpakaian.
5. Faktor risiko
meningkat).
2) Ras/bangsa (Negro/Afrika, Jepang dan China lebih sering terkena
stroke).
3) Jenis kelamin (laki-laki lebih beresiko dibanding wanita).
4) Riwayat keluarga dengan stroke.
10
6. Patofisiologi
Tidak seperti jaringan tubuh lain, seperti otot contohnya, otak tidak
Hawks, 2009). Jika aliran darah ke otak tidak dapat diperbaiki, maka akan
terjadi gangguan sirkulasi dari pembuluh darah otak akibat obstruksi dari
Trombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah dan akan terbawa
jaringan otak dan menyebabkan hilangnya fungsi otak secara akut atau
Iskemia pada otak akan merusak jalur motorik pada serebrum (Potter
& Perry, 2005). Iskemia pada otak juga mengakibatkan batang otak yang
tubuh dan keseimbangan terganggu (Guyton & Hall, 2007). Area di otak
ditrasmisikan ke spinal cord, saraf dan otot sehingga serabut motorik pada
11
7. Komplikasi
Komplikasi pada stroke meliputi :
a. Hipoksia serebral
oksigenasi jaringan.
c. Embolisme serebral
Terjadi setelah infark miokard atau fibrilasi atrium. Embolisme
1. Definisi Hemodinamik
Hemodinamik adalah keadaan fungsi kerja dari sebuah organ vital
2011)
Hemodinamik adalah ilmu mengenai kekuatan pergerakan darah yang
sistem yang saling berhubungan, adanya gangguan pada salah satu sistem
dan ritme
c. Tahanan arteriolar (prekapiler) yang merupakan afterload jantung
d. Sirkuit kapiler yang merupakan tempat perpindahan substrat
e. Tahanan venular (postkapiler) yang berperan penting sebagai
curah jantung
g. Terakhir, aliran darah sistemik menurun kapanpun ada sumbatan pada
ewens, 2009):
a. tekanan darah
darah dikontrol oleh cardiac output (CO), dan resistensi perifer total,
oleh stroke volume (isi sekuncup) dan frekuensi denyut jantung (heart
Klasifikasi hipertensi dari JNC (the Joint National Committee) VII dan
2012)
coronaria, dan perfusi ginjal tetap terjaga (Setiawan, 2016). Nilai MAP
penghitungan:
volume darah yang dipompa oleh jantung per denyut. Stroke volume
volume darah ventrikel pada akhir fase diastolik (end diastolic volume).
melawan tahanan terhadap ejeksi darah dari ventrikel pada saat sistolik.
sensitif dan harus dipantau dan direkam secara teratur. Laju dan
C. Foot Massage
sirkulasi, memperbaiki sifat otot dan memberikan efek relaksasi (Potter &
umum dan tidak terpusat pada titik-titik tertentu pada telapak kaki yang
16
berhubungan dengan bagian lain pada tubuh (Coban & Sirin dalam
setyawati 2016).
2. Fungsi Foot Massage
Kaur, Kaur, dan Bhardwaj (2012) menyatakan bahwa foot massage
sistolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi, kelelahan, dan suasana hati
darah di pembuluh darah, dan aliran darah balik. Sisa darah pada
kontraksi otot yang abnormal (Fritz & Salvo dalam Chanif, 2016).
b. Petrissage
Petrissage adalah sekelompok teknik yang berulang-ulang mengangkat,
pada otot merangsang aliran darah vena dalam jaringan subkutan dan
2016).
c. Tapotement
Tapotement adalah teknik memijat dengan perkusi atau menepuk secara
tangan diletakan pada bagian tubuh yang digetar dan tidak boleh
kontraksi otot-otot lengan atas dan bawah. Teknik ini dapat bermanfaat
jantung (Eimani & Eshq, 2004; Hudak & Gallo, 2010). Selanjutnya
yang lebih lama sehingga turut menghasilkan volume sekuncup yang lebih
Curah jantung yang baik dapat meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh
seimbang (Marley, 2005; Guyton & Hall, 2007). Dengan konsentrasi oksigen