Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Perkuliahan
Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang Dibina Oleh
Idris Mahmudi, Amd. Kep, M.Pd.I
Oleh :
Saiful Bahri (1611011029)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
2018 SEKS ISLAMI
Semua tentang seks
Seks bukanlah segala-galanya, tapi tanpa seks segalanya tiada artinya. Ungkapan filosofi itu betul sekali dan penuh makna, karena tidak sedikit masalah semua masalah rumah tangga sering muncul akibat kurang berkualitasnya seksualitas antara suami dan istri. Bahkan terkadang masalah yang sepele dan sangat privasi itu menjadikan hancurnya rumah tangga serta mengantarkan pada penceraian sebagaimana tergambar dari kasus dibawah ini : “ Ny. X, 23 tahun, baru menikah selama 3 bulan. Saat ini telah mengajukan gugatan cerai ke pengadilan agama dikarenakan selama 3 bulan itu hubungan seksual yang dilakukan suaminya selalu gagal. Suami selalu mengalami ejakulasi dini bahkan setiap penetrasi tak mampu menembus selaput darah istri, sehingga istri merasa selalu kesakitan tiap kali berhubungan, kareana selaput darahnya yang masih utuh. Suami jadi minder, pesimis, merasa rendah dihadapan istri dan berdampak pada ketidakmampuan suami menjadi pemimpin dalam rumah tangga. Istri tak pernah merasakan hakikat kenikmatan dalam berhubungan. Hingga proses penceraian berlangsung, istri tersebut secara fisik masih utuh (perawan).” Seks itu tidak kotor Nafsu seks adalah alamiah dan sangat fitrah pada manusia. Setiap manusia normal baik pria maupun wanita punya keinginan untuk berhubungan seksual dengan lawan jenisnya. Firman allah SWT : “ dijadikan indah pada manusia kecintaan pandangan pada wanita-wanita.” Perkembangan seks manusia Manusia berkembang secara bertahap sesuai dengan usianya : 1. Fase Oral, usia 0-1 tahun, yaitu fase dimana kenikmatan seksualnya terletak pada mulutnya itulah sebabnya begitu lahir bayi langsung menyusu pada payudara ibunya untuk memenuhi kebutuhannya, dan sering memasukkan benda apa saja dalam mulutnya. 2. Fase Anal, usia 1,5-2 tahun, yaitu fase dimana keningmatannya berada pada anus/duburnya. 3. Fase Phallik, usia 3,5-6 tahun. Fase dimana kenikmatan seksual anak berada pada kemaluannya, sehingga anak suka bermain dengan alat kelaminnya termasuk beradu terpanjang pancaran kencingnya dengan teman lainnya. Pada fase ini kenikmatan seksualnya adalah semu, karena hanya suka bermain dan memegang saja tanpa berlanjut pada hubungan seksual. 4. Fase laten, usia 6-12 tahun. Laten berarti tersembunyi, maksudnya untuk sementara waktu kenikmatan dan dorongan seksual manusia tidak tampak 5. Fase Genital, yaitu fase seksual yang sesungguhnya, fase dimana kenikmatannya didapat ketika ia berhubungan seksual/bersetubuh. Pada wanita dimulai pada usia 9 tahun keatas, an pada pria usia 16 tahun keatas keduanya muncul ditandai dengan tanda-tanda pubertas. Pandangan pasutri terhadap seksual 1. Banyak pasutri dari berbagai sajian data diatas yang ternyata mendapat informasi seksual, dapat mencapai orgasme, menganggap seks bukanlah hal yang tabu lagi tapi sebagai sesuatu yang indah, suci, nikmat, dan menyenangkan, mayoritas tidak memiliki masalah seksualitas justru meruntuhkan asumsi/ hipotesis awal penulis, namun jika dikaji dan dianalisis lebih dalam ternyata pasutri khususnya pihak istri hakikatnya masih kurang memahami masalah yang berkaitan dengan hubungan intimnya. 2. Masih bnyak pasutri yang meyakini mitos-mitos seksual dan meyakini bahwa hubungan seksualnya yang kaku berdasarkan nilai-nilai syariat islam, padahal sesungguhnya yang demikian itu tidak ada dalam ajaran.
Islam memandang seks
Islam itu sebenarnya bukanlah timur yang terlalu kaku, dan bukan pula barat yang bebas tanpa batas. Seks dalam arti hubungan lawan jenis merupakan unsur fitrah syahwat yang ada pada manusia. Islam memandang seks bukan hal yang tabu sehingga menentang keras kehidupan para rahib & pendeta yang tidak beristri, dan islam tidak membiarkan liar kehidupan seks, sehingga mengharamkan dan mengecam keras perzinaan & faktor pendukungnya. Dalam melakukan sesuatu, Rosul SAW sangat memperhatikan baik dan buruknya. Begitu juga Rosul akan menggauli istrinya. Hadist seksual Hadis 1 Rosul bersabdah : “ yang sangat aku cintai dari duniamu adalah wanita- wanita dan parfum, dan dijadikan indah sebagai penyedap pandanganku ketika sholat.” (HR. Ahmad, nasa’i dan Baihaqi). Hadis 2 Dari jabir bin abdillah, beliau berkata, rosul Saw bersabdah: “ bila engkau datang dari bepergian janganlah kembali pada istrimu pada malam hari agar ia dapat mencukur rambut kemaluannya dan merapikan dandanannya terlebih dahulu.” ( HR. bukhori V : 2008, muslim III : 362 ) Hadis 3 Rosul bersabdah : “ jika salah seorang dari kamu melangsungkan perkawinan dengan seorang wanita, hendaknya dia meletakkan tangannya pada ubun-ubun istrinya, hendaknya dia menyebut nama allah wajallah dan hendaknya dia berdoa agar mendapatkan keberkatan dan hendaknya dia berkata : “ ya allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu kebaikan apa yang telah engkau ciptakan. dan aku berlindung kepadamu dari keburukannya dan keburukan apa yang telah engkau ciptakan itu.” (HR. Bukhori dan abu dawud). Ada yang berpendapat sebelum berhubungan seks dianjurkan sholat 2 rokaat dengan istri dan berdoa: “ Ya allah berkahilah dalam keluarga ku dan berkahilah dia terhadapku. Ya allah satukanlah kami berdua dengan kebaikan dan pisahkan kami, jika engkau memisahkan kami ini pada kebaikan.” Dianjurkan sebelum berhubungan bermesraan dulu dan memulai memakan makanan dan minuman ringan semisal susu. Medis Memandang seksual Setiap manusia baik pria maupun wanita, bila mereka melakukan aktivitas hubungan seksual pasti mengalami reaksi dan respon seksual yang sama. Master & Johnson (1966) meneliti 10.000responden pria dan wanita yang melakukan hubungan seksual di laboratorium AS, maka di dapatkan 4 gambaran fase seksual. a. Reaksi seksual manusia Fase Respon Respon Respon seksual umum seksual seksual seksual pria (sama pada pria & wanita wanita
Fase Adanya Penis mulai Nadi & denyut jantung
rangsangan lubrikasi ereksi. meningkat. (keluar cairan - Tensi meningkat vagina). - Pernafasan Payudara meningkat tegang & - Mulai miotonia membesar. Puting ereksi Fase Klitoris Ereksi Denyut jantung, nadi, dataran membengkak, semakin tensi, pernafasan labia minora tegang semakin meningkat & mayora Miotonia semakin membesar. jelas. Suhu tubuh Vagina lebih meningkat memanjang. Fase Uterus Ereksi pada Denyut jantung, nadi, orgasme berkontraksi. puncak tensi, pernafasan Vagina maksimal. meningkat sampai titik berkontraksi Diikuti maksimum. Suhu ritmis ejakulasi meningkat & sehingga yang tak menyebar. Timbul seakan mampu spasme otot involunter. menggigit. ditahan Kontraksi sfingter Sensi hangat (seperti rectum eksterna. menyebar di reflek pelvis & bensin). seluruh Berkeringat tubuh. dan sensasi sangat nikmat. Berkeringat, merintih, mendesah, atau mennjerit secara involunter. Fase Serviks & Ereksi Denyut jantung, nadi, peredaan uterus hilang dan tensi, pernafasan, suhu kembali pada penis kembali normal. posisi normal. mengecil. Miotonia berkurang. Klitoris, labia Testis dan Keduanya merasa minora, labia scrotun lemas dan senang. mayora & kembali ke vagina posisi awal. mengecil. Kemerahan dikulit menghilang. Payudara mengecil.
b. Gangguan seksual pada pria
1. Impotensi, yaitu ketidakmampuan pria untuk berereksi atau ketidakmampuan mempertahankan ereksi penisnya sampai ejakulasi terjadi. Jadi penis layu sebelum ejakulasi, sehingga ia tidak bisa melakukan hubungan seksual (penetrasi) atau melanjutkan hubungan seksualnya. Impotensi sama dengan disfungsi ereksi. 2. Ejakulasi dini, yaitu kluarnya sperma secara singkat & cepet sebelum rentang waktu yang normal yang di butuhkan untuk mencapai orgasme secara umumnya, atau bahkan sudah ejakulasi sebelum sempat penis masuk ke vagina.
c. Gangguan seksual pada wanita
1. Frigitas (dingin), yaitu tidak adanya seksual meskipun dilakukan rangsangan-rangsangan seksual pada daerah sensitif. 2. Anorgasme, yaitu tidak tercapainya fase orgasme dalam setiap hubungan seksualnya 3. Vaginismus, yaitu vagina yang mengalami kejang (kontraksi otot vagina saat senggema) sehingga tidak bisa dimasuki penis ketika penetrasi, ini biasanya menimbulkan sakit. 4. Dyspareunia, yaitu nyeri vagina saat aktivitas seksual dilakukan. 5. Honeymoon sistitis, yaitu nyeri saat kencing di masa bulan madu. d. Jenis hubungan seksual 1. Pre-marital intercourse, hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan sebelum pernikahan / seksual dini 2. Intra marital intercourse, hubungan seksual yang dilakukan setelah perkawinan dengan pasangan yang sah 3. Extra marital intercourse, pasangan yang sudah berkeluarga yang melakukan hubungan seksual bukan dengan pasangannya sendiri yang sah, tapi dengan orang lain atau dengan pasangan lain. 4. Post marital intercourse, pasangan yang sudah bercerai atau yang ditinggal mati yang tidak menikah lagi, tapi ,masih aktif melakukan hubungan seksual dengan orang lain tanpa ikatan pernikahan. Seks semakin mendalam Setelah mencermati uaraian sebelumnya, Nampak adanya benang merah yaitu pendidikan seksual bermakna pemberian pengajaran, pemahaman, transfer informasi dan penambahan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan seksualitas. Hubungan seksual dalam arti coitus adalah spesifikasi kurikulum dan telaah materi yang dominan dibahas dalam penelitian ini. Untuk itu keterlibatan pasangan suami-istri sebagai objek pembicaraan mutlak selalu terkait dalam pembahasan ini, karena merekalah yang secara sah dan aktif melakukan kontak seksual / hubungan seksual. Seksual terlarang 1. Dilarang berhubungan intim disaat istri haid 2. Dilarang berhubungan intim melalui dubur / anus istri 3. Dilarang berhubungan intim disaat istri nifas 4. Dilarang berhubungan intim di siang hari bulan romadhon 5. Dilarang berhubungan intim disaat menunaikan ibadah ihrom haji 6. Dilarang berhubungan intim disaat sedang I’tikaf di dalam masjid 7. Dilarang berhubungan intim dengan sejenis 8. Dilarang berhubungan intim ketika istri sedang masa iddah 9. Dilarangan berhubungan intim dengan cara kekerasan / menyakiti 10. Dilarang berhungan intim jika dalam kondisi nikah mut’ah 11. Dilarang berhunungan intim dengan binatang Dari sini jelaslah bahwa selain hal-hal diatas terserah pasutri mau bagaimana hubungan intinya dilakukan, asalkan ada kesepakatan dan sama-sama merasakan kenikmatan dalam kemesraan intim rumah tangganya maka sah-sah saja. Hakikat, manfaat dan fungsi hubungan seksual Hakikat berhubungan seksual bagi suami istri adalah ekspresi rasa cinta tertinggi bagi keduanya. Bukanlah sekedar pelampiasan nafsu, bukanlah sekedar bersatunya tubuh dan bertemunya kedua alat kelamin lalu terasa nikmat dalam orgasme. Hubungan intim adalah lebih dari itu semua. Ada perasaan yang menyatu saat itu. Pelacur, pemerkosaan dan perzinaan mungkin tubuh dan alat kelamin menyatu tapi jiwa dan perasaan tidak menyatu. Jadi hubungan intim bukanlah sekedar hubungan fisik, tapi juga hubungan secara psikis. Ada seorang kawan bertanya, ada orang tua yang bapaknya pendiam, ibunya juga pendiam tapi ananya yang terakhir berwatak kaku, keras dan tidak pendiam. Secara genologi harusnya anaknya sama seperti sifat kedua orang tuanya namun hal itu bisa terjadi karena disaat orang tua itu berhubungan intim yang terjadi pembuahan anak tersebut mereka hanya bersatu secara fisik, tapi tidak bersatu dalam psikis. Banyak sekali manfaat dari hubungan intim bagi pasutri. Selain menambah rasa cinta dan keharmonisan dalam rumah tangga, hubungan intim dapat membuat lebih sehat dan awet muda. Dalam fakta ditemukan bahwa pasutri yang secara teratur berhubungan intim akan tampak sehat, awet muda dan tampak bahagia. Bahkan umurnya 4 tahun lebih panjang dari pada yang tidak teratur berhubungan intim. Fase seksual 1. Tahap rangsangan, fase dimana suami istri saling bercumbu dan merangsang. 2. Tahap dataran, ini kelanjutan dari fase pertama yang ditandai dengan payudara istri tegang dan kenyal, clitoris tertarik kedalam, terjadi vaso kongesti pada 1/3 vagina bagian distal yang sering disebut orgasmic platform, lubrikasi berkurang, penis suami semakin ereksi, nadi kedua pasutri naik 110-175/ menit, tensi naik 150/90 – 210/120 mmHg. 3. Tahap orgasme, fase ini adalah satu-satunya pusat kenikmatan seksual bagi pasutri yang berlangsung sangat singkat sekali yaitu 3-10 detik. 4. Tahap peredaan, begitu orgasme tercapai kedua pasutri langsung jatuh pada fase peredaan kembali yang ditandai payudara istri kembali seperti semula, penis suami mulai layu, tensi, nadi, respiratori berangsur kembali normal. Jenis dan cara hubungan seksual Hubungan seksual secara garis besar ada 3 jenis: 1. Heterosexual, hubungan seksual yang dilakukan oleh 2 jenis kelamin yang berbeda 2. Homosexual, hubungan seksual yang dilakukan dengan sejenis 3. Bixeual, hubungan seksual yang patnernya fleksibel. Cara melakukan hubungan seksual ada 7 cara : 1. Cara genito-genital, hubungan seksual dengan cara kelamin dimasukkan kedalam kelamin 2. Cara oro-genital, hubungan seksual dengan cara kelamin dimasukkan ke mulut pasangan. 3. Cara ano-genetal, hubungan seksual dengan cara kelamin dimasukkan ke anus / dubur istri, dan ini diharamkan dalam islam 4. Cara mano-genital, hubungan seksual dengan cara kelamin dimainkan / dirangsang dengan kedua tangan pasangannya. 5. Cara inter-mammae, hubungan seksual dengan cara kelamin digesekkan diantara payudara istri. 6. Cara inter-femur, hubungan seksual dengan cara kelamin digesekkan diantara paha istri. 7. Cara inter-axiler, hubungan seksual yang dilakukan dengan cara kelamin digesekkan diantara ketiak pasangan. Ke-7 cara hubungan seks diatas dilakukan dengan ada partnernya atau oleh pasutri. Jika tidak ada pasangannya maka cenderung dikenal onani / mastrubasi. Jika yang melakukan rangsangan pada diri sendiri adalah pria disebut onani, sedangkan yang melakukan rangsangan pada diri sendiri adalah seorang wanita disebut manstrubasi. Di antara jenis dan cara-cara hubungan seksual diatas, secara syariat islam yang normal dan halal adalah jenis Heterosexual dengan cara Genito-Genital yang dilakukan oleh pasutri yang sudah sah dalam ikatan pernikahan. Walau demikian kedua pasutri boleh juga dan dihalalkan melakukan hubungan intim dengan cara oral seks / oro-genital, mano- genital, Inter-mammae, Inter-femur maupun inter-axiler, karena nash pengharaman yang tegas hanyalah perilaku Anal-sex. Dari 45 istri dan 5 suami, bercinta dengan genito-genital adalah pilihan terbanyak yang paling disukai yaitu sebesar 100% atau sebanyak 46 dari 46 pasutri yang menjadi responden berhubungan seksual dengan cara yang macam- macam, cara bercinta urutan ke-2 yang disukai pasutri adalah Oral sex, karena terasa lebih menggairahkan, untuk mempercepat rangsangan, suami sangat suka di oral, cara urutan ke-3 yang disukai pasutri adalah Mano-Genital. Cara seksual ke-4 adalah Inter-Mammae. Urutan terakhir dari cara vareasi seksual yang disukai adalah cara Inter-Femur. Bahkan ada yang semua cara diatas di praktekkan sampai melakukan anal sex ( hanya 1 istri yang sampai melakukan sampai anal sex, padahal itu di haramkan), dengan alasan sebagai vareasi cara bercinta yang tidak menjenuhkan dan jika haid kombinasi cara-cara tersebut yang terbaik. Banyak pasutri terutama kaum istri menggunakan beberapa cara seksual diatas karena mencoba-coba atau sekedar pingin saja, tapi akhirnya menjadi suka terhadap cara-cara seksual tersebut karena bisa merasakan kenikmatan seksual yang lebih. Sebenarnya berbagai cara bercinta diatas sangatlah efektif dan menyenangkan. Ditinjau dari sudut medis / kesehatan tidaklah bermasalah ( kecuali cara anal sex) dari sudut agama islam pun tidak diharamkan. Hanya banyak pasutri yang tidak mengerti tentang hal itu.