Anda di halaman 1dari 6

A.

METODE PERHITUNGAN TENAGA KERJA RUMAH SAKIT

KEBUTUHAN TENAGA
Didalam melakukan penghitungan kebutuhan tenaga, dibutuhkan beberapa hal :
a) Menetapkan unit kerja dan kategori SDM
b) Menetapkan waktu kerja tersedia
c) Menyusun standar beban kerja
d) Menyusun standar kelonggaran
e) Penghitungan kebutuhan SDM per Unit kerja
f) Analisa kebutuhan SDM.

1. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM


Tujuan diadakan penetapan tersebut diatas adalah agar diperolehnya unit kerja dan
kategori SDM yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan di Rumah
Sakit Utama Husada. Hal ini sesuai dengan Struktur Organisasi Rumah Sakit Utama
Husada yang sudah dibuat.
2. Menetapkan waktu kerja tersedia
Tujuan ditetapkannya waktu kerja adalah agar diperolehnya waktu kerja yang dimiliki
oleh masing – masing kategori SDM yang bekerja di Rumah Sakit selama kurun waktu
1 (satu) tahun.
Berdasarkan hal tersebut diatas, perhitungan untuk menetapkan waktu kerja tersedia
menggunakan rumus sebagai berikut :

Waktu kerja tersedia = [ A – (B+C+D+E) ] X F

Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja tersedia adalah sebagai berikut:
 A = Hari kerja, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Utama
Husada dalam 1 minggu 6 hari kerja, maka dalam 1 (satu) tahun adalah 6 hari x
52 minggu adalah 312 hari
 B = Cuti tahunan, sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12 hari kerja
setiap tahun
 C = Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit
untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi / profesionalisme setiap
kategori SDM memiliki hak untuk mengikuti pelatihan / kursus / seminar /
lokakarya minimal 2 hari kerja, sedangkan untuk pelaksana minimal 1 hari kerja
dalam setahun.
 D = Hari libur Nasional, berdasarkan Keputusan bersama Menteri terkait tentang
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama pada tahun 2017 adalah 15 hari libur
Nasional dan 4 hari cuti bersama..
 E = Ketidakhadiran kerja, sesuai data rata – rata ketidakhadiran kerja (kurun
waktu 1 tahun) karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa
pemberitahuan.
 F = Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Utama Husada
adalah dalam 1 hari adalah 7 jam (6 hari kerja / minggu)

3. Menyusun Standar Beban Kerja


Tujuan penyusunan standar beban kerja agar diperoleh kuantitas kegiatan pokok yang
dapat dikerjakan selama 1 tahun oleh masing – masing kategori SDM di tiap – tiap
unit kerja yang sesuai dengan waktu kerja tersedia yang dimiliki.
Adapun rumus perhitungan untuk memperoleh standar beban kerja masing – masing
kategori SDM adalah sebagai berikut :

Waktu Kerja Tersedia


Standar Beban Kerja =
Rata – rata waktu yang dibutuhkan oleh tiap
kategori SDM untuk menyelesaikan tiap
kegiatan pokok

Keterangan :
 Rata – rata waktu kegiatan pokok dapat ditetapkan berdasarkan data sekunder
atau referensi hasil penelitian pada tahap awal penetapan rata – rata waktu
kegiatan pokok dapat diperoleh dengan melaksanakan pengamatan dan
pencatatan waktu yang dibutuhkan masing – masing kategori SDM untuk
menyelesaikan tiap kegiatan pokok sesuai dengan standar pelayanan dan SPO
yang berlaku di Rumah Sakit.
 Sebelum melaksanakan pengamatan dan pencatatan waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan kegiatan pokok terlebih dahulu pilih 1 – 2 orang dari masing
– masing kategori SDM yang memiliki disiplin dan etos kerja yang baik serta
ketaatan dalam melaksanakan standar pelayanan dan SPO.
 Selanjutnya hasil pengamatan rata – rata waktu kegiatan pokok yang telah
diperoleh dibahas guna mendapatkan tanggapan dan kesepakatan dari masing –
masing kategori SDM.

4. Menyusun Standar Kelonggaran


Penyusunan standar kelonggaran bertujuan agar diperolehnya jumlah kebutuhan
waktu untuk menyelesaikan faktor kelonggaran yang dimiliki oleh masing – masing
kategori SDM.
Faktor kelonggaran merupakan kegiatan yang menunjang kegiatan pokok dan
kegiatan yang kurang terkait dengan kompetensi dan kewenangan yang dimiliki
masing – masing kategori SDM.
Adapun rumus penghitungan standar kelonggaran oleh masing – masing kategori
SDM adalah :

Jumlah rata – rata waktu per faktor kelonggaran


Standar Kelonggaran =
Waktu kerja tersedia

Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun standar kelonggaran masing–
masing kategori SDM adalah :
a. Uraian tugas dan tanggung jawab
b. Catatan kegiatan–kegiatan yang kurang sesuai atau kurang terkait dengan
kegiatan pokok
c. Faktor kelonggaran masing-masing kategori SDM pada tiap–tiap unit pelayanan
d. Frekuensi tiap faktor kelonggaran dalam satuan hari / minggu / bulan
e. Waktu rata–rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap faktor kelonggaran
f. Waktu kerja tersedia yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit.
5. Penghitungan kebutuhan SDM per unit kerja
Tujuannya adalah diperolehnya jumlah masing–masing kategori SDM yang
dibutuhkan untuk mengerjakan seluruh beban kegiatan pada tiap unit kerja di Rumah
Sakit Utama Husada selama kurun waktu 1 tahun.
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk penghitungan kebutuhan SDM masing–
masing kategori SDM per unit kerja, utamanya adalah sebagai berikut :
a. Waktu kerja tersedia
b. Standar beban kerja masing – masing kategori SDM
c. Standar kelonggaran masing – masing kategori SDM
d. Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu 1 (satu) tahun
Perhitungan kebutuhan SDM pada setiap unit kerja dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :

Kuantitas kegiatan pokok


Kebutuhan SDM = + Standar kelonggaran
Standar beban kerja

Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan data kegiatan yang telah dilaksanakan
di tiap unit kerja Rumah Sakit Utama Husada selama kurun waktu 1 tahun.
Kuantitas kegiatan dapat diperoleh dari laporan kegiatan Rumah Sakit, laporan
tahunan, atau buku registrasi.
Apabila data kegiatan di Rumah Sakit Utama Husada belum tersedia data 1 tahun,
kuantitas kegiatan pokok dapat diperoleh dengan metode ekstrapolasi, dimana data
kegiatan yang belum diperoleh didapat berdasarkan angka rata-rata kegiatan pokok
yang tersedia.

B. CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA UNIT RADIOLOGI


Berdasarkan jumlah
NO NAMA JABATAN
1. Heru Wijaya Pelaksana
2.

a) Data yang dibutuhkan


A = Hari Kerja = 313 hari/tahun = (365-52)
B = Cuti Tahunan = 12 hari/tahun
C = Pendidikan/Pelatihan = -
D = Hari Libur Nasional/tahun = 13 hari/tahun
E = Ketidak hadiran Kerja =3+1=4
F = Satu hari kerja = 7 jam/hari
Waktu kerja tersedia = (A- (B + C + D + E) x F
= 313 - (12 + 0 + 13 + 4) x 7
= 313 – 29 x 7
= 1.698 jam

b) Kebutuhan SDM = Kwantitas kegiatan pokok x standar kelonggaran


Standar beban kerja

c) Standar kelonggaran = Jumlah rata-rata per faktor kelonggaran


Waktu kerja tersedia
Standar kelonggaran =
1. Waktu kerja tersedia = 1.988
2. Waktu kelonggaran = ½ jam tiap tahun (15 menit makan/15 menit sholat)
= 3 jam/minggu
Standar kelonggaran = 3 jam x 52 minggu = 156 jam/tahun = 0.09
1.698

d) Standar beban kerja = waktu yang tersedia


Waktu pelayanan
e) Waktu pelayanan foto rontgent
1. Pemeriksaan
2. Pemeriksaan
3. Pemeriksaan USG
Standar kegiatan
1. Pemeriksaan foto rontgen = 1.698 x 60 = 1.132
90
2. Pemeriksaan USG = 1.698 x 60 = 2.264
45
Data kuantitas kegiatan pokok
1. Pemeriksaan foto rontgen = 386
2. Pemeriksaan USG = 1.440

Kebutuhan tenaga = kuantitas kegiatan pokok


Standar beban kerja

Pemeriksaan foto rontgen = 386


Pemeriksaan USG = 1.440
Pemeriksaan foto rongen = 386 = 0.34
1.132
Pemeriksaan USG = 1.440 = 0.63
2.264

Jumlah kebutuhan tenaga radiologi = jumlah kebutuhan radiologi + standar


Kelonggaran
= 0.34 + 0.63
= 0.97
Jumlah tenaga radiologi yang dibutuhkan = 0.97 + 0.09 = 1.06

C. POLA KETENAGAAN UNIT RADIOLOGI RUMAH SAKIT UTAMA HUSADA

Radiografer 1. Berijazah minimal DIII Radiografer


2. Memahami tata cara foto rontgen tubuh manusia
dan penggunaan alat foto rontgen tersebut
3. Dapat bekerja sesuai SOP
4. Dapat bekerja dalam tim
5. Dapat mematuhi peraturan di Rumah Sakit Utama
Husada

Anda mungkin juga menyukai