Anda di halaman 1dari 10

Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim

APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL MUSLIM


DI R. FIRDAUS III RS. AL-ISLAM BANDUNG

Inggriane Puspita*
griane Puspita Dewi
ABSTRAK
Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim (AKSM) yang dikembangkan sejak
tahun 2004 dan tahun 2009 mulai diujicobakan di RS Al-Islam Bandung di ruang
Firdaus III. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif, dimana penelitian ini
menggambarkan aplikasi AKSM di ruang Firdaus III. Sample dalam penelitian ini
adalah mahasiswa tingkat II Akper Aisyiyah Bandung sejumlah 71 orang. Teknik
pengumpulan data dengan angket dan lembar observasi serta wawancara. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa aplikasi AKSM ini jika ditinjau dari dari
pengkajian dinilai cukup (58%), aplikasi ibadah praktis yaitu istinja (54%),
thoharoh (56%), sholat (53 %) dan do’a (63%) dinilai baik. Dilihat dari Aspek
komunikasi dan sikap mahasiswa dalam melaksanakan asuhan ini dinilai baik,
yaitu 70 % untuk komunikasi dan 68 % untuk sikap terhadap spiritual pasien.
Namun jika dilihat dari kemampuan profesionalisme dan peningkatan mutu
asuhan (45%), sistem rujukan (52%) serta bimbingan konseling pasien (46 %)
aplikasi asuhan keperawatan spiritual muslim ini masih kurang. Saran yang dapat
direkomendasikan dari hasil penelitian ini adalah adanya upaya peningkatan
profesionalisme serta bimbingan dan konseling pasien, serta pengembangan
keilmuan dan aplikasi praktis dalam Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim.

Kata Kunci : Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim, Pengkajian, Perencanaan,


Implementasi, Evaluasi.

ABSTRACT
One of subject in idiploma three nursing curriculum is Moslem Spiritual
Nursing Case which developed since 2004 and in year 2009 pilot project has
been started in Al-Islam Hospital Bandung ward that is used was Firdaus III. This
study used descriptive explorative design which described application of Muslim
spiritually nursing care in Firdaus Ward by 71 second year nursing students from
of Nursing Academy Aisyiyah Bandung. Data collection techniques used
questionnaire, observation check list, and interview. The study results showed
that application of Muslim spiritually nursing care in term of assessment is
moderate (58%), in terms of application of religious practice which is “istinja”
(54%), “thoharoh (56%), “sholat” (53%), and pray (63%) are good. Aspect of
communication and attitude of nursing students in delivering this care is good
which is 70% and 68% respectively. But there are some aspects of application
Muslim spiritually nursing care that still low which is professionalism ability and
improvement quality of care (45%), referral system (52%) and patient
counseling (46%). Recommendation from this study result is to increase effort to
improve professionalism, patient counseling, and knowledge development and
practical application in Muslim spiritually nursing care.

Keywords: Musling spiritually nursing care, Assessment, Planning,


Implementation, Evaluation

Volume 11 No. XX Maret 2009 – September 2009 Hal - 60


Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim

PENDAHULUAN komprehensif meliputi pengkajian,


Profesi keperawatan memiliki perencanaan, implementasi dan
paradigma tentang holistic care evaluasi. Bagi pasien muslim,
dalam pemberian asuhan asuhan yang diberikan disesuaikan
keperawatan dengan dengan keyakinan hidup seorang
mempertimbangkan unsur atau muslim yaitu berlandaskan Al-qur’an
variabel body, mind and spirit dalam dan as-sunnah.
pelayanan yang diberikan. Selain hal Asuhan keperawatan spiritual
tersebut, saat ini bidang garap ilmu yang berorientasi Islam ini diawali
keperawatan di beberapa literatur dengan pengkajian meliputi konsep
semakin tertarik untuk mengkaji klien tentang tuhan, sumber
hubungan ketiga variabel tadi kekuatan atau harapan, praktek
dikaitkan dengan status religius dan hubungan antara
kesehatan.(Van Dover & Bacon, keyakinan spiritual dengan status
2006). kesehatan.
Dalam penelitian Hasil pengkajian akan menjadi dasar
sebelumnya, peneliti menemukan dalam merencanakan keperawatan
fenomena yang menarik dari pasien spiritual, diantaranya meningkatkan
– pasien dewasa yang sedang rawat pengetahuan tentang praktik ibadah
inap. Ekspresi spiritual pasien pada orang sakit, meningkatkan
dengan penyakit akut maupun kronis kegiatan ibadah ritual, konseling,
sangat beragam, mulai dari kondisi klarifikasi nilai, dukungan
pasien yang pasrah dan menerima Emosi/Emotional Support, dukungan
takdir penyakitnya sampai dengan Spiritual/Spiritual Support,
kondisi menggugat tuhannya melalui memfasilitasi peningkatan Spiritual,
ekspresi kemarahan dan menolak dying Care, meningkatkan harapan
pengobatan maupun perawatan serta dukungan kelompok.
yang diberikan, ketidaktahuan Perencanaan yang dibuat kemudian
maupun ketidakmampuan pasien diimplementasikan dan dievaluasi
dalam melaksanakan ibadah praktis berdasarkan observasi perawat.
yang diyakininya, sementara Adapun kriteria pencapaian hasil dari
dukungan spiritual dari perawat asuhan keperawatan spiritual ini
menurut pengakuan pasien tersebut adalah meningkatnya pengetahuan
tidak mereka dapatkan. (Inggriane, tentang praktik ibadah pada orang
2005). sakit, meningkatnya praktik ibadah
Dukungan spiritual dari ritual, stabilitas emosi, memiliki
seorang perawat sangat diperlukan keterampilan interaksi sosial yang
melihat fenomena diatas untuk itu baik, memiliki harapan ,
perawat selayaknya memperhatikan kesejahteraan spiritual, hidup yang
dan memenuhi kebutuhan spiritual berkualitas serta mencapai kematian
pasien muslim karena perawat yang khusnul khatimah.
senantiasa hadir selama 24 jam Selama melaksanakan
mendampingi pasien, mereka dalam asuhan keperawatan spiritual ini
posisi yang tepat untuk memelihara perawat dituntut untuk mampu hadir
integritas pasien sesuai variabel secara fisik maupun psikis
mind, body dan spiritnya. (Isep, dimanifestasikan dalam
2006). Dukungan spiritual yang mendengarkan dengan aktif, sikap
diberikan oleh perawat dalam hal ini empati melalui komunikasi
diwujudkan melalui asuhan terapeutik (Taylor, 2002) dan
keperawatan spiritual secara memfasilitasi ibadah praktis

Volume 11 No. XX Maret 2009 – September 2009 Hal - 61


Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim

(Baldacchino 2002), membantu tempat tidur pasien dan ruangan


pasien untuk menginterospeksi diri terpisah antara pasien laki –laki dan
(Taylor,2005), merujuk kepada perempuan.
rohaniwan jika pasien membutuhkan Rumah Sakit Al-Islam ini menjadi
(Courtney Seller & Haag 1998, Halm lahan praktik bagi mahasiswa Akper
et al 2002, Baldacchino, 2006). Aisyiyah Bandung, karena memiliki
Adapun kriteria hasil yang ingin misi yang sama yaitu pelayanan
dicapai dari asuhan ini adalah Islami. Akper Aisyiyah sedang
ditemukannya kemampuan pasien berupaya mengembangkan Asuhan
dalam bersyukur, kedamaian atau Keperawatan Spiritual Muslim
ketenangan dan tergalinya (AKSM) sejak 2004, dan sudah
mekanisme koping yang efektif diujicobakan di ruang bedah wanita
untuk mengatasi rintangan hidup RSHS, namun mengalami beberapa
(Kozier, 2004). hambatan. Pada tahun 2009, seiring
Rumah Sakit Al-Islam (RSAI) dengan program PBL II, AKSM
merupakan institusi pelayanan diujicobakan kembali di RS. Al-Islam
kesehatan yang berbasis agama secara komprehensif mulai dari
Islam, sejak tanggal 1 Maret 2009 pengkajian sampai dengan evaluasi.
mulai menerapkan asuhan spiritual Berdasarkan latar belakang
Islam, dan ruangan yang menjadi tersebut maka perlu dilakukan
percontohan adalah ruangan Firdaus penelitian mengenai Aplikasi Asuhan
III. Rumah sakit ini memiliki pasien Keperawatan Spiritual Muslim di R.
rawat inap dewasa dengan latar Firdaus III Rumah Sakit Al-Islam
belakang keyakinan agama yang Bandung oleh mahasiswa DIII
dianutnya adalah agama Islam. keperawatan Aisyiyah Bandung.
(sumber : Litbang RSAI, 2009). Mahasiswa ini sudah dibekali
Dalam wawancara dengan kepala kompetensi umum dan khusus yaitu
ruangan Firdaus III, ditemukan kemampuan mengkaji, perencanaan,
fenomena adanya beberapa implementasi dan evaluasi asuhan
kesulitan dari perawat ruangan yang spiritual serta improvisasi dalam
mencoba menerapkan asuhan mengembangkan asuhan spiritual.
spiritual ini karena asuhan spiritual Adapun kompetensi khususnya
ini masih terbatas pada adalah mampu menciptakan
implementasi saja, belum dilakukan lingkungan yang memenuhi syarat
secara komprehensif mulai dari untuk melaksanakan ibadah praktik,
pengkajian sampai dengan evaluasi. membantu pasien thaharah,
Implementasi berupa ajakan atau membantu pasien shalat,
mengingatkan pasien untuk membimbing doa, baca tulis al-
melaksanakan ibadah praktis. Qur’an, menghafal doa-doa untuk
Rumah sakit ini didukung orang sakit, mentalin klien sakaratul
oleh tim pembinaan rohani yang maut, dan menciptakan lingkungan
telah ada sejak rumah sakit ini yang menjaga aurat klien.
berdiri dengan spesifikasi tugas Tujuan penelitian ini adalah
adalah memberikan santunan rohani untuk mengevaluasi kemampuan
bagi pasien yang sedang rawat inap mahasiswa DIII keperawatan
secara bergiliran karena tidak Aisyiyah Bandung dalam
menetap di salah satu ruangan, melaksanakan Asuhan Keperawatan
selain itu lingkungan cukup Spiritual Muslim serta dapat
mendukung untuk penjagaan aurat memberikan masukan bagi pihak
pasien dengan adanya tirai disetiap rumah sakit dalam mengembangkan

Volume 11 No. XX Maret 2009 – September 2009 Hal 62


Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim

asuhan keperawatan spiritual membimbing doa, mentalkin klien


muslim. sakaratul maut, dan menciptakan
lingkungan yang menjaga aurat klien
METODE PENELITIAN . Selain angket yang disebarkan dan
Jenis penelitian yang observasi, mahasiswa akan diambil
digunakan adalah deskriptif sampel secara acak untuk
eksploratif dimana populasinya diwawancara tentang jenis
adalah mahasiswa Akademi kompetensi yang paling sulit
Keperawatan Aisyiyah Bandung dikuasai serta alasannya.
semester IV yang berjumlah 71 Tehnik analisa data dilakukan
orang. Sampel yang diambil adalah dengan mengumpulkan seluruh data
total sampling sebanyak 71 orang. angket yang telah diperiksa
Teknik pengumpulan data kelengkapannya, untuk angket
dilakukan dengan cara penyebaran kompetensi umum digunakan nilai
kuisioner atau angket kompetensi rentang 1 s.d 5, untuk lembar
umum perawat atau Spiritual Care obervasi, jika dilakukan diberi nilai 1,
Competency Scale yang diadopsi jika tidak dilakukan diberi nilai 0
dari Van Leeuwen dan Cusveller , (nol). Selanjutnya dilakukan analisa
2004 yang telah diuji validitas dan dengan menggunakan teknik
reliabilitasnya, dengan Cronbach's prosentase, ditabulasi dan
alpha > 0.25. ditafsirkan dengan kriteria objektif
Adapun kompetensi khusus dilihat dengan acuan Arikunto (2005).
berdasarkan observasi non
partisipatif terhadap subjek HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian. Dalam hal ini observasi Hasil penelitian mengenai
hanya mengamati kegiatan gambaran karakteristik responden
mahasiswa tingkat II yang sedang mahasiswa tingkat II dengan nilai
menciptakan lingkungan yang mata kuliah
memenuhi syarat untuk Asuhan Keperawatan Spiritual
melaksanakan ibadah praktik, Muslim (AKSM) di semester III
membantu pasien thaharah, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
membantu pasien shalat,

Karakteristik Responden

Karakteristik Responden Berdasarkan Nilai Mata Kuliah AKSM

Tabel 1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan Nilai


Mata kuliah AKSM di Semester III

Kategori Frekuensi %
A 7 10
B 31 44
C 33 46
Jumlah 71 100

(sumber : Data primer SBAK 2, Februari 2009)

Karakteristik Responden Berdasarkan kemampuan Baca tulis Al-Qur’an

Volume 11 No. XX Maret 2009 – September 2009 Hal 63


Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim

Tabel 2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan


kemampuan baca tulis Al- Qur’an

Kategori Frekuensi %
A 7 10
B 34 47
C 30 43
Hindu
Jumlah 71 100

(sumber : Data primer SBAK 2, Februari 2009)

Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim di Ruang Firdaus III RS. Al-Islam
Bandung
Hasil penelitian mengenai gambaran aplikasi asuhan Keperawatan Spiritual
Muslim di Ruang Firdaus III RS. Al Islam Bandung dapat dilihat rinciannya pada
tabel di bawah ini.

Tabel 3 Distribusi Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim


berdasarkan kemampuan mengkaji pasien

No Pengkajian F Prosentase
1 Baik 11 15
2 Cukup 41 58
3 Kurang 19 27
Jumlah 71 100%

Tabel 4 Distribusi Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim


berdasarkan kemampuan istinja (menyiapkan lingkungan) pasien

No Istinja’ F Prosentase
1 Baik 38 54
2 Cukup 25 35
3 Kurang 8 11
Jumlah 71 100%

Volume 11 No. XX Maret 2009 – September 2009 Hal 64


Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim

Tabel 5 Distribusi Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim


berdasarkan kemampuan bimbingan thoharoh pasien

No Bimbingan F Prosentase
thoharoh

1 Baik 40 56
2 Cukup 23 33
3 Kurang 8 11
Jumlah 71 100%

Tabel 6 Distribusi Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim


berdasarkan kemampuan bimbingan sholat pasien
No Bimbingan F Prosentase
sholat

1 Baik 38 53
2 Cukup 25 36
3 Kurang 8 11
Jumlah 71 100%

Tabel 7 Distribusi Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim


berdasarkan kemampuan bimbingan do’a pasien

No Bimbingan F Prosentase
do’a
1 Baik 45 63
2 Cukup 20 28
3 Kurang 6 9
Jumlah 71 100%

Tabel 8 Distribusi Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim


berdasarkan kemampuan bimbingan - konseling pasien

No Bimbingan F Prosentase
dan konseling

1 Baik 7 10
2 Cukup 31 44
3 Kurang 33 46
Jumlah 71 100%

Volume 11 No. XX Maret 2009 – September 2009 Hal 65


Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim

Tabel 9 Distribusi Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim


berdasarkan kemampuan profesionalisme dan peningkatan kualitas
asuhan pasien

No Profesionalisme F Prosentase
dan peningkatan
kualitas mutu
asuhan
1 Baik 10 14
2 Cukup 29 41
3 Kurang 32 45
Jumlah 71 100%

Tabel 10 Distribusi Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim


berdasarkan kemampuan dalam sistem rujukan

No Aplikasi sistem F Prosentase


rujukan

1 Baik 15 21
2 Cukup 19 27
3 Kurang 37 52
Jumlah 71 100%

Tabel 11 Distribusi Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim


berdasarkan sikap perawat terhadap spiritual pasien

No Sikap perawat F Prosentase

1 Baik 48 68
2 Cukup 17 24
3 Kurang 6 8
Jumlah 71 100%

Volume 11 No. XX Maret 2009 – September 2009 Hal 66


Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim

Tabel 12 Distribusi Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim


berdasarkan cara komunikasi perawat terhadap pasien

No Komunikasi F Prosentase
perawat
1 Baik 50 70
2 Cukup 15 22
3 Kurang 6 8
Jumlah 71 100%

Berdasarkan hasil penelitian kesulitan mengkaji, 30 mahasiswa


yang telah dilakukan pada 71 orang menyatakan rata–rata mereka
mahasiswa tingkat II semester IV kesulitan saat mengkaji makna hidup
yang sedang melakukan praktik (konsep ketuhanan).
klinik di R. Firdaus III RS. Al-Islam Pada tabel 4 mengenai
Bandung, yaitu aplikasi Asuhan kemampuan perawat / mahasiswa
keperawatan Spiritual Muslim dalam menciptakan lingkungan yang
(AKSM). Praktik klinik kini didahului memenuhi syarat untuk ibadah
oleh mata kuliah AKSM di semester (istinja) sudah baik, namun perlu
III sebagai mata kuliah prerequisite. ada upaya peningkatan melihat
Perolehan nilai sebagai dasar dalam masih ada mahasiswa yang masih
memberikan asuhan di klinik dapat kurang dalam kemampuan ini.
dilihat pada tabel 1 dimana, nilai Pada tabel 5 dan 6 yaitu
perolehan tertinggi (input) mengenai aplikasi bimbingan ibadah
mahasiswa yang praktik klinik ini ada praktis mulai dari thoharoh sampai
di rentang nilai cukup. dengan sholat, baik melalui angket
Pada tabel 2 mengenai maupun observasi dapat dilakukan
karakteristik responden berdasarkan dengan baik, hal ini didukung oleh
kemampuan baca tulis Al-Qur’an fasilitas ruangan yang memadai dan
(BTAQ), dapat dilihat kemampuan memungkinkan terlaksanakannya
BTAQ mahasiswa rata–rata baik, hal bimbingan ibadah praktis, selain itu
ini menjadi kompetensi khusus sudah tersedianya instrumen
perawat muslim yang akan bimbingan ibadah praktis sehingga
memberikan asuhan spiritual pada memudahkan mahasiswa dalam
pasien muslim. aplikasinya. Namun berbeda dengan
Pada tabel 3 , dalam kemampuan mahasiswa dalam hal
mengkaji spiritual pasien yang profesionalisme kerja, sistem
meliputi konsep pasien tentang rujukan dan bimbingan konseling.
tuhan , sumber kekuatan atau Profesionalisme kerja yang dimaksud
harapan, praktek religius serta disini adalah kemampuan mahasiswa
hubungan antara keyakinan spiritual dalam memodifikasi asuhan kepada
dengan status kesehatan pasien. pasien sesuai karakteristik dan
Disini kemampuan mahasiswa dalam kebutuhan pasien pada tabel 8, 9
melaksanakan pengkajian dinilai dan 10 , adapun yang dimaksud
cukup (58 %), Secara acak sistem rujukan adalah kemampuan
mahasiswa dilakukan interview pada mahasiswa dalam merujuk pasien
bagaian mana ia merasakan dengan kebutuhan khusus kepada
rohaniwan setempat. Hasil penelitian

Volume 11 No. XX Maret 2009 – September 2009 Hal 67


Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim

untuk hal tersebut masih dinilai SARAN


kurang , asumsi peneliti karena Untuk Insitusi pendidikan
dalam proses pembekalan di mata Perlu pengkajian bahan
kuliah AKSM belum sampai pada kajian materi mata kuliah AKSM
taraf memodifikasi tindakan , secara berkesinambungan. Serta ada
disamping hal tersebut bekal tentang batasan yang jelas mengenai
bimbingan dan konseling pasien kompetensi umum dan khusus bagi
untuk D III hanya sebatas dasar- mahasiswa D III dalam
dasarnya saja, sehingga dalam melaksanakan asuhan keperawatan
aplikasinya agak sulit dilakukan. spiritual muslim ini.
Sistem rujukan belum dapat Untuk Rumah Sakit
dilaksanakan secara utuh mengingat Meningkatkan suasana
di ruangan sendiri belum ada alur manajemen bangsal yang
tentang sistem rujukan apabila berorientasi Islam.
ditemukan pasien dengan kebutuhan Menciptakan sistem rujukan antara
khusus. perawat dan rohaniwan
Pada tabel 11 dan 12 mengenai Bagi staff dosen / pembimbing
sikap dan cara berkomunikasi dinilai Berupaya terus meningkatkan
sudah baik, karena kedua hal keterampilan dan kemampuan
tersebut merupakan kompetensi etis memodifikasi tindakan spiritual
yang harus dimiliki oleh perawat Bagi peneliti selanjutnya
spiritual. Dan upaya ini dilakukan Perlu adanya penelitian
sejak mahasiswa mengenal kampus perbandingan kompetensi perawat D
sampai dengan proses perkuliahan III dan S-1 dalam asuhan
berlangsung. keperawatan spiritual muslim ini.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil penelitian Agustian, Ari ginanjar. 2001,
pada mahasiswa tingkat II semester Emotional Spiritual Quotient,
IV tahun akademik 2008 / 2009 Arga, Jakarta
dapat ditarik kesimpulan bahwa Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur
aplikasi Asuhan Keperawatan Penelitian Suatu
Spiritual Muslim ditinjau dari Pendekatan Praktek. Edisi
pengkajian dinilai cukup (58%), Revisi V. Jakarta. P.T. Rineka
aplikasi ibadah praktis yaitu istinja Cipta
(54%), thoharoh (56%), sholat (53 Baldacchino DR. 2006. Nursing
%) dan do’a (63%) dinilai baik. Competencies for spiritual
Dilihat dari Aspek komunikasi dan care. Journal of Clinical
sikap mahasiswa dalam Nursing.
melaksanakan asuhan ini dinilai baik, Craven, R. 2000. Fundamentals of
yaitu 70 % untuk komunikasi dan Nursing : Human Health and
68 % untuk sikap terhadap spiritual Function.Lippincot
pasien. Dewi, Inggriane. 2005. Dampak
Namun jika dilihat dari kemampuan Kanker Serviks Stadium III
profesionalisme dan peningkatan terhadap Kehidupan Spiritual
mutu asuhan (45%), sistem rujukan Klien. Skripsi
(52%) serta bimbingan konseling Dimyati, Ayat, 2008, Fiqh Rumah
pasien (46 %) aplikasi asuhan Sakit, Kalam Mujahidin,
keperawatan spiritual muslim ini Bandung.
masih kurang.

Volume 11 No. XX Maret 2009 – September 2009 Hal 68


Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim

Hawari, D. 1996. Al-Qur’an, Ilmu Sugiono.2005.Statistika Untuk


Kedokteran jiwa dan Penelitian.Bandung.Alfabeta.
Kesehatan jiwa. PT. Dana Taylor, E J. 2002. Spiritual Care.
Bhakti Prima Yasa. Nursing Theory, Reseach and
Yogyakarta practise. Prentice Hall
Jalaluddin, 1996, Psikologi Agama, Van Leeuwen, Rene et all. 2009, The
Rajagrafindo Utama, Jakarta. Validity and Reliability of an
Kozier, Barbara, 2004, Fundamentals Instrument to asses nursing
of Nursing: Concepts, competencies in spiritual
process, and practice, care. Journal of Clinical
Seventh Edition, Pearson, Nursing.
New Jersey. _________, 2006. Spiritual Care :
Nawawi, Imam. 2006. Ringkasan implications for nurses
Riyadhush Shalihin. Edisi professional responsibility.
pertama. Irsyad Baitus Journal of Clinical Nursing
Salam. Bandung Van Dover, Leslie & Jane Bacon
Potter, A.and Anne Griffin Perry. Pfeiffer. 2006. Spiritual care
2005. Fundamental in Christian Parish Nursing.
Keperawatan: Konsep, Journal of Advanced Nursing.
Proses, dan Praktik, Edisi 4, Yani, A. 2000. Aspek Spiritual dalam
EGC, Jakarta. Keperawatan. Widya Medika.
Purwanto, Yadi, 2007, Epistemologi Jakarta
Psikologi Islam, Refika Zaenal Arifin, Isep. 2004. Pokok-
Aditama, Bandung Pokok Pemikiran
Rex Smith, Amy, 2006. Using the Pengembangan Askep
sinergy models to provide Spiritual.Seminar Asuhan
spiritual nursing care in keperawatan Rohani
critical care settings. Critical Islam.Akademi Keperawatan
Care Nurse Vol. 26. no 4. Aisyiyah Bandung, 2004
Riwanto. 2005. Uji Kompetensi. ________, 2006. Panduan Ibadah
Pertemuan Koordinasi Praktis dan tambahan dalam
Pelaksanaan Uji Kompetensi Asuhan Keperawatan
dan Registrasi Tenaga Spiritual Islam. Workshop
Kesehatan. Jakarta Asuhan keperawatan Rohani
Sudjana, N. & Ibrahim. 2004. Islam.Akademi Keperawatan
Penelitian dan Penilaian Aisyiyah Bandung.
Pendidikan.Bandung. Sinar
Baru Algensindo * Penulis adalah Staff Edukatif
Akper Aisyiah Bandung

Volume 11 No. XX Maret 2009 – September 2009 Hal 69

Anda mungkin juga menyukai