Anda di halaman 1dari 4

53

Perencanaan Dan Pembuatan Antena Mikrostrip


Array 2x2 Pada Frekuensi 1575 Mhz
Erfan Achmad Dahlan

• Konstanta dielektrik (εr)= 4,5


Abstrak–Pada komunikasi gelombang radio, • Ketebalan lapisan dielektrik (h) = 0,0016 m = 1,6
diperlukan antena yang memiliki performansi : mm
bandwidth, frekuensi kerja, VSWR, Gain yang baik . • Loss tangent= 0,018
Antena Mikrostrip adalah antena yang banyak • Bahan pelapis substrat (konduktor) tembaga
dikembangkan dalam berbagai aplikasi. Salah • Ketebalan bahan konduktor (t) = 0,0001 m
satunya adalah pada bidang navigasi dengan
• Konduktifitas tembaga (σ) = 5,80 x 107 mho m-1
teknologi satelit atau GPS (Global Positioning
System) yang bekerja pada frekuensi 1575.42 MHz • Frekuensi kerja (fr) =1575,42 MHz
(L1). • Impedansi karakteristik saluran = 50 Ω
Antena mikrostrip ini dibuat dengan Konstanta • Batasan frekuensi kerja yang bisa dilewatkan pada
dielektrik (εr)=4.5 dan ketebalan 1.6 mm. substrat ini adalah :
Perencanaan antena array memiliki tujuan untuk
meningkatkan nilai gain antena maupun nilai 1,6.10− 3 ≤
(
0,3 3 x108 )
keterarahan (direktifitas) antena. Antena hasil 2πf r 4,5
perencanaan memiliki empat elemen peradiasi fr < 4223,78 MHz
(patch).
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, Penggunaaan saluran transmisi mikrostrip sebagai
Antena Mikrostrip Array 2x2 yang dirancang pada saluran pencatu memberikan kemudahan dalam
frekuensi 1575,42 MHz memiliki nilai Return Loss perencanaan antena ini. Dalam perencanaan ini akan
sebesar -12,8 dB, dengan nilai VSWR sebesar 1.594, dibuat antena broadside array . Adapun bentuk antena
dengan pola radiasi unidirectional, dengan nilai gain yang direncanakan adalah sebagai berikut :
sebesar 6,03 dBi dan nilai directivity sebesar 14,9 dB.
Kata kunci : Antena array mikrosstrip, GPS

I. PENDAHULUAN
Antena mikrostrip bekerja pada alokasi frekuensi
UHF (300 MHz – 3 GHz) sampai dengan X Band (5,2
GHz – 10,9 GHz) sehingga, antena mikrostrip dapat
digunakan untuk antena telepon selular/wireless
maupun komunikasi satelit.
Antena mikrostrip yang dirancang bekerja pada
frekuensi 1575 MHz yaitu pada band Global Gambar 1 Antena mikrostrip array 2x2
Positioning System L1 Untuk dimensi elemen peradiasi , panjang elemen
( GPS L1; 1575,42 MHz). peradiasi (L) adalah 44,625 mm, lebar elemen peradiasi
Pembuatan antena mikrostrip mengunakan substrat (W) adalah 45,55 mm dengan panjang sudut 1,5 mm.
FR4 dengan elemen peradiasi berbentuk persegi panjang Perencanaan impedansi masukan untuk setiap elemen
yang disusun secara array planar dengan jumlah elemen peradiasi dapat dihitung dengan Persamaan,
peradiasi 4 elemen. 2
εr2  L 
Z A = 90   Ω
II. DESAIN ANTENA εr −1 W 
Dengan nilai εr = 4,5; L = 44,625 mm ; W = 45,55
A. KONFIGURASI DAN SPESIFIKASI ANTENA mm, maka nilai impedansi masukannya adalah:
Bahan substrat yang digunakan adalah sebagai 2
4,52  44,625 
berikut: Z A = 90   = 499 Ω
• Bahan Epoxy fiberglass – FR 4 4,5 − 1  45,55 
Untuk perhitungan dimensi saluran transmisi dapat
Erfan A.D adalah dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas digunakan Persamaan :
Brawijaya, dengan alamat Jl. MT. Haryono 167 Malang.

Jurnal EECCIS Vol. III No. 1 Juni 2009


54

k h r ≥ 0,05256 m.
WT = x (mm)
ZT εr B. Optimasi antena array
Pada perencanaan antena mikrostrip ini nilai Optimasi dilakukan dengan mengubah-ubah panjang
impedansi pada setiap saluran direncanakan sebesar 100 saluran transmisi dan elemen peradiasi. Hasil akhir
Ω, 200 Ω, untuk mendapatkan impedansi total 50 Ω, dimensi elemen peradiasi dan saluran transmisi setelah
serta besarnya impedansi elemen peradiasi adalah 499 Ω optimasi adalah sebagai berikut :
. Dengan nilai h = 1,6 mm dan εr = 4,5 maka diperoleh
nilai WT (lebar saluran transmisi) untuk tiap-tiap nilai
impedansi.
Nilai Z1 = 499 Ω :
120π 1,6
W1 = x (mm)
499 4,7
W1 = 0,575 mm.
Untuk panjang sudut saluran transmisi (microstrip
bend) adalah 1,8 x W1 dan didapatkan sebesar 1,035
mm.
Gambar 2 Antena mikrostrip array 2x2 setelah optimasi.
Nilai Z3 = 200 Ω :
Keterangan gambar :
120π 1,6 Elemen Peradiasi : W = 45,62 mm, L = 42 mm, r =
W3 = x (mm)
200 4,5 1,5 mm.
W3 = 1,42 mm. Z1 = 499 Ω : W = 0,575 mm, L 1 = 25,14 mm, L2 =
Nilai Z4 = 100 Ω : 8,925 mm, Lcorner = 0,75 mm.
Z2 = 315 Ω : W = 0,95 mm, L = 29,81 mm.
120π 1,6
W4 = x (mm) Z3 = 200 Ω : W = 1,42 mm, L = 5,83 mm.
100 4,5 T- junction 1: W = 2,84 mm.
W4 = 2,84 mm. Z4 = 100 Ω : W = 2,84 mm L = 94 mm.
Untuk panjang sudut saluran transmisi (microstrip Jarak antar elemen peradiasi 94 mm.
bend) adalah 1,8 x W1 dan didapatkan sebesar 10,23
mm. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menghitung impedansi matching antar
saluran transmisi digunakan impedansi transformer ¼ λ A. Hasil Simulasi
dengan Persamaan : Hasil simulasi antena aray 2x2 setelah optimasi
dengan menggunakan simulator antena Zeland IE3D
Z T = Z o .Z L adalah sebagai berikut,
Impedansi matching antara saluran 200 Ω dan saluran
499 Ω.
Z 2 = 499 x 200 Ω = 315,9 Ω
Nilai Z2 = 315 Ω :
120π 1,6
W2 = x (mm)
315 4,7
W2 = 0,9 mm.

Untuk panjang saluran transformer :


1 Grafik 1 Grafik S11 terhadap frekuensi
Lt = λd (m)
4
Dengan λd = 0,0876 m, maka panjang saluran
transformer adalah :
1
Lt = 0,0876 = 0,0219 m = 21,9 mm.
4
Penentuan jarak antara elemen peradiasi :
r ≥ 0,6λd (m) .
Dengan λd = 0,0876 m, maka panjang r sebesar :
r ≥ 0,6 x0,0876 m. Grafik 2 Grafik VSWR terhadap frekuensi

Jurnal EECCIS Vol. III, No. 1, Juni 2009


55

nilai Front to Back Ratio (F/B) antena ini sebesar 15


Dari Grafik 1 dan 2 dapat diketahui besarnya dB.
bandwidth yaitu pada nilai VSWR <2 atau S11 < - 10
Db. Nilai VSWR < 2 dimulai 1563 MHz sampai 1613
MHz, sehingga nilai bandwidth nya adalah (1613-
1563)MHz = 50 MHz atau (50/1588) x 100 % = 3,14 %
dan frekuensi operasi 1638 MHz sampai 1675 MHz
Untuk nilai Gain terhadap frekuensi ditunjukkan pada
Grafik 3 dari grafik dapat dilihat nilai Gain pada
ferkuensi 1575 MHz adalah sebesar 4.6 dBi. Dari
simulasi Gain antena juga maksimal pada frekuensi 1.67
MHz yaitu sebesar 4.1 dBi

Gambar 5 . Pola Radiasi Horizontal Antena Mikrostrip Array

Grafik 3 Gain terhadap frekuensi

B. Hasil Pengukuran
Nilai Gain antena (G) yang diuji diperoleh dari
perhitungan data hasil pengu kuran dengan
menggunakan Persamaan berikut :
fr = 1575 MHz.
Pref = - 32,16 dBm.
PRX = - 28,28 dBm.
Gambar 6. Pola Radiasi Vertikal Antena Mikrostrip Array
Gref = 2,15 dBi.
W  D. Pengukuran Polarisasi
GAUT (dBi ) = Gref ( dBi ) + 10 log RX 
W  Hasil pengukuran menunjukkan bahwa antena
 ref 
berpolarisasi elips.
GAUT(dBi) = Gref (dBi) + PRX (dBm) − Pref (dBm)
GAUT(dBi) = 2,15−28,28−(−32,16)= 6,03 dBi.

Grafik 4 Grafik funsi Gain terhadap frekuensi


Gambar 8 Bentuk Polarisasi Antena Mikrostrip Array
C. Pengujian Pola Radiasi
Hasil pengujian menunjukkan bahwa pola radiasinya E. Perhitungan Directivity
adalah unidirectional, yaitu memiliki intensitas radiasi Untuk mengetahui nilai directivity antena yang diuji,
maksimum hanya pada satu arah tertentu saja. Nilai dapat digunakan data hasil pengukuran pola radiasi.
Front to Back Ratio (F/B) antena ini sebesar 13 dB.
Berdasarkan Gambar 6, dapat diketahui bahwa untuk 41000
pola radiasi vertikal pada frekuensi 1575 MHz, antena
D=
20,01o ⋅ 66,08o
ini memiliki nilai -3dB beamwidth sebesar 66.08o. dan
= 31

Jurnal EECCIS Vol. III No. 1 Juni 2009


56

D(dB) = 10 log 31 7. Berdasarkan perhitungan bandwidth, Antena


= 14,9 dB Mikrostrip Array 2x2 memiliki bandwidth sebesar
F. Perhitungan Bandwidth 77 MHz. Bandwidth antena hasil pengukuran masih
lebih besar dari bandwidth hasil perancangan yang
B = fu - fl
hanya sebesar 50 MHz.
B = 1637 MHz – 1560 MHz = 77 MHz
Bandwidth dalam persen : DAFTAR PUSTAKA
f − fl
BP = u x100% =
fc [1] Astoto Eko Kudarwanto. 2004. Perencanaan dan Pembuatan
Antena Mikrostrip Rectangular Delapan Elemen pada Frekuensi
1637 − 1560 925 MHz. Tugas Akhir, Fakultas Teknik Univesitas Brawijaya,
x100% = 4,8 % Malang.
1598.5 [2] Balanis, Constantine A. 1982. Antena Theory: Analysis and
Design, 2nd Edition. John Wiley and Sons, Inc.
Bandwidth antena hasil pengukuran masih lebih besar [3] E. Collin, Robert. 1985. Antennas and Radio Wave
dari bandwidth hasil perancangan yang hanya sebesar 50 Propagation, McGraw-Hill Book Company, New York.
MHz. [4] Johan, Lagerqvist. 2002. Design and Analysis of an Electrically
Steerable Microstrip Antenna for Ground to Air Use. Lulea
University of technology. Thesis
IV. KESIMPULAN [5] Herrera, Juan M. 1999. Micropatch Antenna Array. T.A Lee
1. Berdasarkan hasil perancangan dan pembuatan, Romsey
[6] Kraus, John Daniel. 1988. Antennas. McGraw-Hill
Antena Mikrostrip Array 2x2 ini dibuat dengan International, New York
menggunakan bahan FR-4 dengan nilai Konstanta [7] Leung, Martin. 2002. Microstrip Antenna Using Mstrip40.
dielektrik (εr) = 4,5 Division of Management and Technology University of
Canberra Act 2601
Dengan dimensi antena setelah dioptimasi sebagai [8] Liao, S Y. 1987. Microwave Circuit Analysis and Amplifire
berikut : Design, 2nd Edition. Souders College Publishing, New York
Elemen Peradiasi : W = 45,62 mm, L = 42 mm, r [9] Mufti, N Ardiansyah. 2004. Sistem Antena dan Pengukuran
Antena, Modul 6. Mobile Communication Laboratory
= 1,5 mm STTTelkom, Bandung
Z1 = 499 Ω : W = 0,575 mm, L 1 = 25,14 mm, L2 [10] Punit, Nakar S. 2004. Design of a Compact Microstrip Patch
= 8,925 mm, Lcorner = 0,75 mm Antenna for use in Wireless/Cellular Devices. The Florida State
University. Thesis
Z2 = 315 Ω : W = 0,95 mm, L = 29,81 mm [11] Stutzman, Warren L. and G. A. Thiele. 1981. Antenna Theory
Z3 = 200 Ω : W = 1,42 mm, L = 5,83 mm and Design. John Willey and Son, New York.
T- junction 1: W = 2,84 mm
Z4 = 100 Ω : W = 2,84 mm L = 94 mm
Jarak antar elemen peradiasi 94 mm
2. Nilai VSWR Antena Mikrostrip Array 2x2 hasil
pembuatan berbeda-beda tiap frekuensi. Dalam
jangkauan frekuensi kerja yang direncanakan yaitu
1575 MHz, antena ini memiliki nilai VSWR sebesar
1,594. Nilai VSWR antena ini masih dalam batas
yang diijinkan ( 1 < VSWR < 2 ). Untuk nilai
Return Loss, pada frekuensi 1575 Mhz adalah –
12,8 dB yang masih dalam batas diijinkan yaitu <-
10dB.
3. Nilai gain Antena Mikrostrip Array 2x2 pada
jangkauan frekuensi kerja yang direncanakan yaitu
1575 MHz, hasil penguatan sebesar 6,03 dBi. Nilai
gain hasil perencanaan sebesar > 3 dBi berhasil
dilampaui
4. Hasil pengukuran pola radiasi, untuk bidang
horizontal maupun vertikal yang diplotkan pada
diagram polar, menunjukkan bahwa bentuk pola
radiasi Antena Mikrostrip Array 2x2 hasil
pembuatan adalah unidirectional dengan φoHP =
20,01o dan θoHP = 66,08o
5. Hasil pengukuran polarisasi menunjukkan bahwa
Antena Mikrostrip Array 2x2 memiliki polarisasi
elips
6. Hasil perhitungan directivity menunjukkan antena
ini memiliki nilai directivity sebesar 31 atau 14,9
dB.

Jurnal EECCIS Vol. III, No. 1, Juni 2009

Anda mungkin juga menyukai