ID Perencanaan Dan Pembuatan Antena Mikrost PDF
ID Perencanaan Dan Pembuatan Antena Mikrost PDF
I. PENDAHULUAN
Antena mikrostrip bekerja pada alokasi frekuensi
UHF (300 MHz – 3 GHz) sampai dengan X Band (5,2
GHz – 10,9 GHz) sehingga, antena mikrostrip dapat
digunakan untuk antena telepon selular/wireless
maupun komunikasi satelit.
Antena mikrostrip yang dirancang bekerja pada
frekuensi 1575 MHz yaitu pada band Global Gambar 1 Antena mikrostrip array 2x2
Positioning System L1 Untuk dimensi elemen peradiasi , panjang elemen
( GPS L1; 1575,42 MHz). peradiasi (L) adalah 44,625 mm, lebar elemen peradiasi
Pembuatan antena mikrostrip mengunakan substrat (W) adalah 45,55 mm dengan panjang sudut 1,5 mm.
FR4 dengan elemen peradiasi berbentuk persegi panjang Perencanaan impedansi masukan untuk setiap elemen
yang disusun secara array planar dengan jumlah elemen peradiasi dapat dihitung dengan Persamaan,
peradiasi 4 elemen. 2
εr2 L
Z A = 90 Ω
II. DESAIN ANTENA εr −1 W
Dengan nilai εr = 4,5; L = 44,625 mm ; W = 45,55
A. KONFIGURASI DAN SPESIFIKASI ANTENA mm, maka nilai impedansi masukannya adalah:
Bahan substrat yang digunakan adalah sebagai 2
4,52 44,625
berikut: Z A = 90 = 499 Ω
• Bahan Epoxy fiberglass – FR 4 4,5 − 1 45,55
Untuk perhitungan dimensi saluran transmisi dapat
Erfan A.D adalah dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas digunakan Persamaan :
Brawijaya, dengan alamat Jl. MT. Haryono 167 Malang.
k h r ≥ 0,05256 m.
WT = x (mm)
ZT εr B. Optimasi antena array
Pada perencanaan antena mikrostrip ini nilai Optimasi dilakukan dengan mengubah-ubah panjang
impedansi pada setiap saluran direncanakan sebesar 100 saluran transmisi dan elemen peradiasi. Hasil akhir
Ω, 200 Ω, untuk mendapatkan impedansi total 50 Ω, dimensi elemen peradiasi dan saluran transmisi setelah
serta besarnya impedansi elemen peradiasi adalah 499 Ω optimasi adalah sebagai berikut :
. Dengan nilai h = 1,6 mm dan εr = 4,5 maka diperoleh
nilai WT (lebar saluran transmisi) untuk tiap-tiap nilai
impedansi.
Nilai Z1 = 499 Ω :
120π 1,6
W1 = x (mm)
499 4,7
W1 = 0,575 mm.
Untuk panjang sudut saluran transmisi (microstrip
bend) adalah 1,8 x W1 dan didapatkan sebesar 1,035
mm.
Gambar 2 Antena mikrostrip array 2x2 setelah optimasi.
Nilai Z3 = 200 Ω :
Keterangan gambar :
120π 1,6 Elemen Peradiasi : W = 45,62 mm, L = 42 mm, r =
W3 = x (mm)
200 4,5 1,5 mm.
W3 = 1,42 mm. Z1 = 499 Ω : W = 0,575 mm, L 1 = 25,14 mm, L2 =
Nilai Z4 = 100 Ω : 8,925 mm, Lcorner = 0,75 mm.
Z2 = 315 Ω : W = 0,95 mm, L = 29,81 mm.
120π 1,6
W4 = x (mm) Z3 = 200 Ω : W = 1,42 mm, L = 5,83 mm.
100 4,5 T- junction 1: W = 2,84 mm.
W4 = 2,84 mm. Z4 = 100 Ω : W = 2,84 mm L = 94 mm.
Untuk panjang sudut saluran transmisi (microstrip Jarak antar elemen peradiasi 94 mm.
bend) adalah 1,8 x W1 dan didapatkan sebesar 10,23
mm. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menghitung impedansi matching antar
saluran transmisi digunakan impedansi transformer ¼ λ A. Hasil Simulasi
dengan Persamaan : Hasil simulasi antena aray 2x2 setelah optimasi
dengan menggunakan simulator antena Zeland IE3D
Z T = Z o .Z L adalah sebagai berikut,
Impedansi matching antara saluran 200 Ω dan saluran
499 Ω.
Z 2 = 499 x 200 Ω = 315,9 Ω
Nilai Z2 = 315 Ω :
120π 1,6
W2 = x (mm)
315 4,7
W2 = 0,9 mm.
B. Hasil Pengukuran
Nilai Gain antena (G) yang diuji diperoleh dari
perhitungan data hasil pengu kuran dengan
menggunakan Persamaan berikut :
fr = 1575 MHz.
Pref = - 32,16 dBm.
PRX = - 28,28 dBm.
Gambar 6. Pola Radiasi Vertikal Antena Mikrostrip Array
Gref = 2,15 dBi.
W D. Pengukuran Polarisasi
GAUT (dBi ) = Gref ( dBi ) + 10 log RX
W Hasil pengukuran menunjukkan bahwa antena
ref
berpolarisasi elips.
GAUT(dBi) = Gref (dBi) + PRX (dBm) − Pref (dBm)
GAUT(dBi) = 2,15−28,28−(−32,16)= 6,03 dBi.