Anda di halaman 1dari 9

International Standard on Auditing

“610”

Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

Standar audit 610 secara umum mengatur tentang tanggung jawab auditor eksternal

dalam hubungannya dengan pekerjaan auditor internal ketika auditor eksternal telah

menentukan, berdasarkan Surat Perikatan Audit (SPA) 315 dimana peran dan fungsi audit

internal kemungkinan relevan dengan audit. Surat Perikatan Audit 610 tidak mengatur hal-hal

yang berkaitan dengan kondisi ketika auditor internal secara individual menyediakan bantuan

langsung kepada auditor eksternal dalam pelaksanaan prosedur audit. Tanggal berlaku dari

Surat Perikatan Audit 610 untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau

setelah 1 Januari 2013.

Hubungan antara Fungsi Audit Internal dengan Auditor Eksternal

1. Tujuan fungsi audit internal ditentukan oleh manajeman dalam suatu perusahaan dan

jika relevan, pihak yang tertanggung jawab atas tata kelola. Sementara tujuan fungsi

audit internal dan auditor eksternal berbeda, beberapa cara yang digunakan oleh

fungsi audit internal dan auditor ekternal dalam mencapai tujuan mereka masing-

masing mungkin sama.

2. Terlepas dari tinggal otonomi dan objektivitas fungsi audit internal, fungsi tersebut

tidak independen dari entitas sebagaimana yang dituntut dari auditor eksternal ketika

menyatakan opini atas laporan keuangan. Auditor eksternal memiliki tanggung jawab

tunggal atas dinyatakannya suatu opini audit, dan tanggung jawab tersebut tidak

berkurang dengan digunakannya pekerjaan auditor internal oleh auditor eksternal.

Berikut ini merupakan pekerjaan audit internal tentang :


1. Melakukan pemantauan pengendalian internal

2. Melakukan pemeriksaan atas informasi keuangan dan informasi operasional

3. Melakukan penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

4. Melakukan pengelolaan risiko

5. Melakukan tata kelola

Tujuan Standar Audit 610

Dalam hal entitas memiliki suatu fungsi audit internal dan audit eksternal telah

menentukan bahwa pekerjan audit internal tersebut kemungkinan relevan dengan audit yang

dilakukannya, tujuan auditor eksternal adalah sebagai berikut:

1. Untuk menentukan apakah akan menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal dan

seberapa luas penggunaan pekerjaan auditor internal tersebut, dan

2. Jika menggunakan pekerjaan terntentu auditor internal menentukan apakah pekerjaan

tersebut cukup untuk tujuan audit.

Ketentuan dalam Standar Audit 610

1. Penentuan apakah akan menggunakan pekerjaan auditor internal dan seberapa

luas penggunaan pekerjaan auditor internal

A. Auditor eksternal harus menentukan:

1. Apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan cukup untuk tujuan audit.

Dalam menentukan apakah pekerjaan dari auditor internal kemungkinan cukup

untuk tujuan audit, auditor eksternal harus mengevaluasi:

a) Objektivitas fungsi audit internal

b) Kompetensi teknis auditor internal


c) Apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan dilaksanakan dengan

kecermatan dan kehati-hatian

d) Apakah komunikasi antara auditor internal dengan auditor eksternal

kemugkinan efektif

2. Jika cukup, pengaruh yang direncanakan dari pekerjaan auditor internal

terhadap sifat, waktu dan luas prosedur auditor eksternal.

Dalam menentukan pengaruh yang direncanakan dari pekerjaan auditor

internal terhadap sifat, waktu atau luas prosedur auditor eksternal, auditor

eksternal harus mempertimbangkan:

a) Sifat dan ruang lingkup pekerjaan tertentu yang dilaksanakan atau

yang akan dilaksanakan oleh auditor internal

b) Risiko kesalahan penyajian material yang dinilai pada tingkat asersi

untuk golongan transaksi, saldo akun dan pengungkapan tertentu

c) Tingkat subjektivitas yang terlibat dalam pengevaluasian bukti audit

yang dikumpulkan oleh auditor internal untuk mendukung asersi yang

relevan

2. Penggunaan pekerjaan tertentu audit interal

Agar auditor eksternal dapat menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, maka

auditor eksternal harus mengevaluasi dan melaksanakan prosedur audit atas pekerjaan

tersebut untuk menentukan kecukupan pekerjaan tersebut.

Untuk menentukan kecukupan pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh auditor internal

untuk tujuan auditor eksternal, maka auditor eksternal harus mengevaluasi apakah:

a) Pekerjaan tersebut dilakukan oleh auditor internal yang memiliki pelatihan teknis

dan kacakapan yang cukup


b) Pekerjaan tersebut disupervisi, direview, dan dikomentasikan dengan baik

c) Bukti audit yang cukup telah diperoleh untuk memungkinkan auditor internal

untuk menarik kesimpulan yang wajar

d) Kesimpulan yang ditarik adalah tepat sesuai dengan kondisinya dan laporan yang

dibuat oleh auditor internal konsisten dengan hasil pekerjaan yang dilakukan

e) Setiap pengecualian atau hal-hal yang tidak baisa yang diungkapkan oleh auditor

internal telah diselesaikan dengan baik

3. Dokumentasi

Jika audtor eksternal menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, maka auditor

eksternal harus mencantumbkan dalam dokumentasi audit kesimpulan yang ditarik

atas pengevaluasian kecukupan pekerjaan auditor internal dan prosedur audit yang

dilakukan oleh auditor ekternal atas pekerjaan tersebut.

Materi Penerapan Penjelasan Lainnya

1. Ruang Lingkup Surat Perikatan Audit

a. Sesuai dengan Surat Periktan Audit 315, fungsi audit internal entitas kemugkinan

relevan dengan audit jika sifat tanggung jawab dan aktivitas fungsi audit internal

terkait dengan pelaporan keuangan entitas dan auditor berharap untuk

menggunakan pekerjaan auditor internal untuk memodifikasi sifat atau waktu,

atau mengurangi luas, prosedur audit yang akan dilaksanakan.

b. Pelaksanaan prosedur berdasarkan Surat Perikatan Audit ini dapat menyebabkan

auditor eksternal untuk mengevaluasi kembali penilaian risiko kesalahan

penyajian material auditor eksternal. Sebagai akibatnya, hal ini dapat

memengaruhi penentuan auditor eksternal atas relevansi fungsi audit internal

terhadap audit. Sama halnya, auditor eksternal dapat memutuskan untuk tidak

menggunakan pekerjaan auditor internal untuk memengaruhi sifat, waktu atau luas
prosedur auditor eksternal. Dalam kondisi tersebut, penerapan lebih lanjut Surat

Perikatan Audit ini oleh auditor eksternal mungkin tidak diperlukan.

2. Tujuan Fungsi Audit Internal

a. Tujuan fungsi audit internal sangat bervariasi dan bergantung pada ukuran dan

struktur entitas dan ketentuan manajemen dan jika relevan, pihak yang

bertanggung jawab atas tata kelola. Aktivitas fungsi audit internal dapat

mencangkup satu atau lebih hal-hal sebagai berikut:

 Pemantauan pengendalian internal.

Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab spesifik untuk

mereview pengendalian internal, memantau operasi pengendalian internal

tersebut, dan memberikan rekomendasi perbaikan atas pengendalian

internal tersebut.

 Pemeriksaan atas informasi keuangan dan informasi operasional.

Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab untuk

mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasikan, dan melaporkan

informasi keuangan dan informasi operasional, serta untuk meminta

keterangan tertentu tentang pos-pos dalam informasi tersebut, termasuk

mengujian secara detail atas transaksi, saldo dan prosedur.

 Pereviewan aktivitas operasi.

Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab untuk mereview

ekonomi, serta keefesien dan keefektivitasan aktivitas operasi, termasuk

aktivitas nen keuangan dari entitas.

 Pereviewan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab untuk mereview

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan


eksternal lainnya, serta terhadap kebijakan dan arahan manajemen dan

ketentuan internal lainnya.

 Pengelolaan risiko.

Fungsi audit internal dapat membantu organisasi melalui

pengidentifikasian dan mengevaluasian atas keterpaparan signifikan

terhadap risiko, dan berkontribusi dalam peningkatan pengelolaan risiko

dan sistem pengendalian.

 Tata kelola.

Fungsi audit internal dapat menilai proses tata kelola dalam pencapaian

tujuan etika dan nilai, pengelolaan dan akuntabilitas kinerja,

pengomunikasian informasi risiko dan informasi pengendalian kepada

pihak-pihak yang tepat dalam organisasi, serta keefektivitasan komunikasi

di antara pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, audit eksternal

dan auditor internal dan manajemen.

3. Penentuan Apakah akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal dan

Seberapa Luas Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal tersebut

Apakah Pekerjaan Auditor Internal Kemungkinan Cukup untuk Tujuan Audit

a. Faktor yang mempengaruhi penentuan auditor eksternal atas kemungkinan cukup

atau tidak cukupnya pekerjaan auditor internal untuk tujuan audit mencangkup:

Objektivitas:

 Status fungsi audit internal dalam entitas dan pengaruh status tersebut terhadap

kemampuan auditor internal untuk bersikap objektif.

 Apakah fungsi audit internal melapor kepada pihak yang bertanggung jawab

atas tata kelola atau seseorang dengan kewenangan yang tepat, dan apakah
auditor internal memiliki akses langsung ke pihak yang bertanggung jawab

atas tata kelola.

 Apakah auditor internal bebas dari tanggung jawab yang saling bertentangan.

 Apakah pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola mengawasi keputusan-

keputusan tentang kepegawaian yang terkait dengan fungsi audit internal.

 Apakah terdapat hambatan atau pembatasan yang ditujukan kepada fungsi

audit internal oleh manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata

kelola.

 Apakah manajemen bertindak berdasarkan rekomendasi fungsi audit internal,

seberapa luas tindakan tersebut dilakukan, dan bagaimana tindakan tersebut

dibuktikan.

Kompetensi Teknis:

 Apakah auditor internal merupakan anggota organisasi profesi yang relevan.

 Apakah auditor internal memiliki pelatihan dan kecakapan teknis yang cukup

sebagai auditor internal.

 Apakah terdapat kebijakan yang ditetapkan dalam perekrutan dan pelatihan

auditor internal.

Kecermatan dan Kehati-hatian Profesional

 Apakah aktivitas fungsi audit internal direncanakan, disupervisi, ditelaah, dan

didokumentasikan dengan baik.

 Keberadaan dan kecukupan manual audit atau dokumen sejenis lainnya,

program kerja dan dokumentasi audit internal.

Komunikasi:
Komunikasi antara auditor eksternal dangan auditor internal kemungkinan

paling efektif ketika auditor internal bebas berkomunikasi secara terbuka dengan

auditor eksternal dan:

 Pertemuan diselenggaran pada waktu yang tepat selama periode audit.

 Auditor eksternal diinformasikan tentang, dan memiliki akses atas, laporan

audit internal serta diinformasikan tentang setiap hal signifikan yang dapat

menjadi perhatian auditor internal ketika hal tersebut dapat memengaruhi

pekerjaan auditor eksternal dan;

 Auditor eksternal menginfomasikan kepada auditor internal setiap hal

signifikan yang dapat memengaruhi fungsi audit internal.

Pengaruh yang Direncanakan dari Pekerjaan Auditor Internal terhadap Sifat, Waktu,

atau Luas Prosedur Auditor Eksternal

a. Ketika pekerjaan auditor internal menjadi suatu faktor dalam menentukan sifat,

waktu atau luas prosedur auditor eksternal, mungkin akan bermanfaat untuk

meyepakati di muka hal-hal dibawah ini dengan auditor internal:

 Kapan pekerjaan tersebut akan dilakukan

 Luas cakupan audit

 Meterialitas laporan keuangan secara keseluruhan (dan, jika relevan, tingkat

materialitas golonga transaksi, saldo akun, atau pengungkapan tertentu) dan

materialitas kinerja

 Metode yang diusulka ats pemilihan pos

 Pendokumentasian pekerjaan yang dilakukan, dan

 Prosedur review dan pelaporan

Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal


a. Sifat, waktu, dan luas prosedur audit yang dilakukan atas pekerjaan tertentu

auditor inyernal akan bergantung pada penilaian auditor eksternal atas risiko

kesalahan penyajian material, pengevaluasian fungsi audit internal, dan

pengevaluasian pekerjaan tertentu auditor internal. Prosedur audit tersebut

mencangkup:

 Pemeriksaan pos-pos yang telah diperiksa oleh auditor internal

 Pemeriksaan pos-pos sejenis lainnya

 Pengamatan prosedur yang dilakukan oelh auditor internal

Anda mungkin juga menyukai