Anda di halaman 1dari 22

KARAKTERISTIK REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK

MUHAMMADIYAH KUDUS

Noor Azizah, Ika Widiawati


1STIKES Muhammadiyah Kudus
email: azizahnoorfaiz@gmail.com

ABSTRACT

Background : Indonesia around 90% of women may experience leukhorrhea because Indonesia is a
tropical areas, so that the fungus is growing which resulted in many cases of leukhorrhea.
Leukhorrhea symptoms experienced by women sho are unmarried or girls aged 15-24 years is
approximately 31.8%. This indicates a higher risk adolescents occur Leukhorrhea.
Objective : To determine the knowledge of leukhorrhea, the type of underwear, vulva hygiene with
students in SMK Muhammadiyah Kudus.
Result : The results of bivariate p value on knowledge leukhorrhea of 0.417, frekuensi the underwear
0.123 and vulva hygien practice 0.123
Conclusions : No relationship between knowledge leukhorrhea, vulva hygiene and type underwear,
how vulva hygiene with leukhorrhea expected indicates of health workers and educators can run
adolescent reproductive health programs in synergy with activities of the two sectors.

Keywords : Knowledge leukhorrhea, vulva hygiene practice, underwear, leukhorrhea

Latar Belakang: DiIndonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan karena Negara
Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis, sehingga jamur mudah berkembang yang
mengakibatkan banyaknya kasus keputihan. Gejala keputihan juga dialami oleh wanita yang belum
kawin atau remaja puteri yang berumur 15-24 tahunyaitu sekitar 31,8%. Hal ini menunjukkan remaja
lebih berisiko terjadi keputihan.
Tujuan : Mengetahui pengetahuan tentang keputihan, jenis celana dalam, cara cebok dengan
kejadian keputihan pada siswi SMK Muhammadiyah Kudus
Metode: Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental (observasional), dengan rancangan
penelitian cross sectional.
Hasil Penelitian: Hasil bivariat didapatkan nilai p value pada pengetahuan 0.417, cara cebok 0.123
dan ganti celana dalam 0.123
Kesimpulan dan Saran: Tidak Ada hubungan antara pengetahuan, cara cebok dang anti celana
dalam dengan kejadian keputihan Diharapkan petugas kesehatan dan tenaga pendidik dapat
menjalankan program kesehatan reproduksi remaja secara bersinergi dengan kegiatan kedua sector.

Kata Kunci :pengetahuan, cara cebok, ganti celana dalam, keputihan


DaftarPustaka : 40 (2003-2013)

JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 57-78 57


Latar Belakang keputihan juga dialami oleh wanita
yang belum kawin atau remaja
DiIndonesia sekitar 90%
puteri berumur 15-24 tahun,
wanita berpotensi mengalami
sesuai dengan data SKRRI (2007),
keputihan karena Negara
dalam 12 bulan terakhir
Indonesia adalah daerah yang
menunjukkan pada wanita umur
beriklim tropis, sehingga jamur
15-24 tahun tersebut cukup
mudah berkembang yang
banyak yaitu 31,8%. Ini
mengakibatkan banyaknya kasus
menunjukkan remaja puteri
keputihan. Gejala keputihan juga
mempunyai resiko lebih tinggi
dialami oleh wanita yang belum
terhadap infeksi atau keputihan
kawin atau remaja puteri yang
patologis. (UNFPA, Januari 2000)
berumur 15-24 tahun yaitu sekitar
Berdasarkan data statistik di
31,8%. Hal ini menunjukkan
Indonesia tahun 2008, dari 43,3
remaja lebih berisiko terjadi
juta jiwa remaja berusia 15-24
keputihan.
tahun berperilaku tidak sehat,
Pada tahun 2002 sebanyak
yang merupakan salah satu
50% wanita Indonesia pernah
penyebab terjadinya keputihan.
mengalami keputihan, kemudian
Data statistik hasil penelitian di
pada tahun 2003 meningkat
Jawa Tengah tahun 2009,
menjadi 60% dan pada tahun 2004
menunjukkan bahwa 2,9 juta jiwa
meningkat lagi menjadi hampir
remaja putri berusia 15-24 tahun,
70% wanita Indonesia pernah
45% mengalami keputihan dan
mengalami keputihan setidaknya
pada tahun 2010 meningkat 3,1
sekali dalam hidupnya (Katharini,
juta jiwa. Sedangkan data hasil
2009). Berdasarkan hasil
penelitian dari Dinas kesehatan
penelitian, 75% wanita dunia
Kabupaten Demak, jumlah remaja
termasuk remaja di Indonesia
yang dilayani dalam program
mengalami keputihan (Egan,
kesehatan reproduksi terdapat
2009).Dewasa ini, sedikitnya 90%
89.815 jiwa, 29,8% (26.797)
perempuan di Indonesia
mengalami kejadian keputihan
berpotensi untuk terserang
pada remaja putri (Profil Dinkes
keputihan, termasuk remaja putri
Jateng, 2010).
(Anurogao, 2011). Gejala

Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan.... Noor Azizah 58


Data hasil penelitian buruk saat Buang Air Besar (BAB)
sebelumnya pada tahun 2003 oleh atau Buang Air Kecil (BAK)
Ikke Handayani di SLTP Jakarta membersihkannya dengan air
Timur terdapat 93,4% mengalami yang tidak bersih dan salah arah
keputihan karena kurangnya saat membersihkannya, memakai
pengetahuan tentang kebersihan pembersih sabun, pewangi atau
genitalia (Handayani, 2003), dan pembilas secara berlebihan,
berdasarkan kutipan dari Rabita, memakai celana dalam yang ketat
menurut Wiwit (2008) di SMAN 02 dan tidak menyerap keringat,
Semarang didapatkan bahwa 48 jarang mengganti celana dalam,
(96%) remaja putri mengalami jarang mengganti pembalut, hal
keputihan, dan yang tidak sekitar tersebut dapat menjadi pencetus
23 (47,9%) juga disebabkan keputihan yang disebabkan karena
kurangnya pengetahuan merawat beberapa faktor antara lain infeksi,
organ genitalia eksterna (Rabita, benda asing, tumor dan normal
2010). (Ratna, 2010). Perlu adanya
Penting sekali bagi para pemberian informasi atau
remaja putri sejak dini merawat penyuluhan kesehatan tentang
kebersihan genitalia dengan vulva kesehatan reproduksi bagi remaja
hygiene secara tepat.Sebelum putri untuk meningkatkan
seseorang melakukan perilaku pengetahuan dan kesadaran
menjaga kebersihan organ mereka akan pentingnya menjaga
genitalia yaitu vulva hygiene, dan merawat kebersihan diri
terdapat 3 tahap yang harus terutama organ reproduksi
dilalui, yaitu sikap, pengetahuan termasuk resiko bila tidak dijaga
dan praktik atau tindakan.Sikap (Departemen Kesehatan RI,
merupakan kesiapan untuk 2003).
bereaksi terhadap objek di Hasil Studi pendahuluan yang
lingkungan tertentu sebagai suatu dilakukan oleh peneliti pada 5
penghayatan terhadap siswi, 4 mengatakan mengalami
objek(Notoatmodjo, 2010).Sikap keputihan dengan karakteristik 3
dan pengetahuan remaja putri berwarna putih kental dan 1
yang kurang tentang vulva berwarna putih jernih, semua siswi
hygiene, seperti perilaku yang mengatakan bahwa hal tersebut

JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 57-78 59


adalah fisiologis yang terjadi pada melakukan pemeriksaan ke tenaga
wanita dan belum pernah medis. Berdasarkan uraian latar
melakukan pemeriksaan ke tenaga belakang di atas, permasalahan
medis dalam penelitian ini adalah,
Berdasarkan uraian di atas, bagaimana karakteristik remaja
maka peneliti tertarik untuk putri dengan kejadian keputihan di
melakukan penelitian dengan judul SMK Muhammadiyah Kudus.
karakteristik remaja putri dengan
Pertanyaan Penelitian
kejadian keputihan
1. Adakah hubungan
Rumusan Masalah
pengetahuan tentang
Keputihan adalah pengeluaran kesehatan reproduksi dengan
cairan pervaginam (kemaluan) kejadian keputihan pada
yang dapat berwarna putih susu, remaja putri di SMK
kuning, bahkan hijau, dan cairan Muhammadiyah Kudus?
bergumpal atau lendir. Sikap dan 2. Adakah hubungan frekuensi
pengetahuan yang kurang dalam celana dalam dengan kejadian
melakukan perawatan kebersihan keputihan pada remaja putri di
genitalia eksterna (kemaluan SMK Muhammadiyah Kudus?
bagian luar), serta perilaku yang 3. Adakah hubungan praktik cara
kurang baik, dapat menjadi cebok dengan kejadian
pencetus keputihan. Keputihan keputihan pada remaja putri di
terjadi karena beberapa faktor SMK Muhammadyah Kudus?
antara lain: infeksi, benda asing,
Tujuan Penelitian
tumor, dan normal.
Hasil Studi pendahuluan yang 1. Tujuan Umum
dilakukan oleh peneliti pada 5 Mengetahui karakteristik
siswi, 4 mengatakan mengalami remaja putri dengan kejadian
keputihan dengan karakteristik 3 keputihan di SMK
berwarna putih kental dan 1 Muhammadiyah Kudus
berwarna putih jernih, semua siswi 2. Tujuan Khusus
mengatakan bahwa hal tersebut a. Mengetahui hubungan
adalah fisiologis yang terjadi pada antara pengetahuan
wanita dan belum pernah kesehatan reproduksi

Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan.... Noor Azizah 60


Remaja dengan kejadian (PKPR) terhadap kesehatan
keputihan pada remaja reproduksi remaja.
putri di SMK 3. Bagi Institusi (Stikes
Muhammadiyah Kudus. Muhammadiyah Kudus)
b. Mengetahui hubungan Hasil penelitian dapat
antara frekuensi ganti digunakan sebagai salah satu
Celana Dalam dengan acuan bahan pengembangan
kejadian keputihan pada ilmu pengetahuan dalam
remaja putri di SMK melaksanakan penelitian lebih
Muhammadiyah Kudus. lanjut
c. Mengetahui hubungan
praktik cara cebok dengan
kejadian keputihan pada METODOLOGI PENELITIAN
remaja putrid di SMK
Variabel Penelitian
Muhammadiyah Kudus
1. Variabel Bebas
Manfaat Penelitian
Variabel bebas
1. Bagi Pendidik (Guru Bimbingan (independen) adalah variabel
Konseling) yang keberadaannya
Memberikan informasi dan mempengaruhi variabel terikat
pengetahuan kepada (dependen) (Riyanto, 2011).
pendidikan (guru) Variabel bebas dalam
memperhatikan kesehatan penelitian ini adalah
reproduksi remaja, sehingga pengetahuan dan frekuensi
dapat mencegah dan ganti celana dalam dan praktik
mengetahui penanganan cara cebok
keputihan pada remaja putri. 2. Variabel Terikat
2. Bagi Puskesmas Variabel terikat (dependen)
Sebagai pusat adalah variabel yang
pengembangan kesehatan keberadaannya dipengaruhi
masyarakat dan juga oleh variabel bebas
memberikan Pelayanan (independen) (Riyanto, 2011).
Kesehatan Peduli Remaja

JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 57-78 61


Variabel terikat dalam C. Kerangka Konsep Penelitian
penelitian ini adalah kejadian
Tabel 3.1 . Kerangka Konsep
keputihan pada remaja putri.
Penelitian
E. Hipotesa
Variabel Bebas
Hipotesa adalah asumsi atau Variabel
dugaan mengenai sesuatu hal Terikat
yang dibuat untuk menjelaskan hal
tersebut sering dituntut untuk frekuensi Celana
Dalam
melakukan pengecekannya Kejadian
Keputihan
(Riwidikdo, 2009).Dalam penelitian Pengetahuan
dan cara cebok
ini peneliti mengambil sebuah
kasus yaitu terdapat pengaruh
sikap, pengetahuan, dan praktik
D. Rancangan Penelitian
vulva hygiene dengan kejadian
keputihan pada remaja putri di 1. Jenis Penelitian
SMK Muhammadiyah Kudus. Penelitian ini termasuk
Jenis hipotesa dalam sebuah jenis penelitian non
penelitian antara lain sebagai eksperimental (observasional)
berikut: bersifat studi korelasi yang
1. Ha: ada hubungan bertujuan merumuskan
pengetahuan, frekuensi ganti hipotesis hubungan kausal
jenis celana dan cara cebok yang akan diuji dalam studi
dengan kejadian keputihan analitiknya (Arikunto, 2006).
pada remaja putri di SMK
Muhammadiyah Kudus. 2. Pendekatan Waktu
2. Ho: tidak ada hubungan Pengumpulan Data
pengetahuan frekuensi ganti Pendekatan poin time
jenis celana dan cara cebok yang digunakan adalah
dan jenis celana dengan rancangan penelitian cross
kejadian keputihan pada sectional untuk
remaja putri di SMK menghubungkan antara
Muhammadiyah Kudus. variabel yang diteliti.
3. Metode Pengumpulan Data

Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan.... Noor Azizah 62


4. Populasi dan Sampel menggunakan teknik
Penelitian sampling secara
a. Populasi probabilitas yaitu simple
Populasi adalah wilayah random
generalisasi yang terdiri sampling.Pengambilan
atas objek atau subjek jumlah sampel
yang mempunyai kuantitas berdasarkan jumlah dari
dan karakter tertentu yang populasi yang dilakukan
ditetapkan oleh peneliti secara acak tanpa melihat
untuk dipelajari yang atau membedakan strata
kemuadian ditarik yang ada dalam populasi
kesimpulannya(Sugiyono, tersebut (Sugiyono, 2010).
2010).Dalam penelitian ini 5. Definisi Operasiona
yaitu siswi SMK 6. .l
Muhammadiyah Kudus Definisi operasinal adalah
dengan jumlah 50 orang mendefinisikan variabel secara
b. Sampel operasional berdasarkan
Sampel adalah sebagian karakter yang diamati,
atau wakil dari populasi sehingga memungkinkan
(Arikunto, 2006). peneliti melakukan observasi
Rumus: atau pengukuraan secara
cermat terhadap suatu objek atau
= fenomena.
. + 1

Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = presisi yang diinginkan
(misal 5% atau 10%)
c. Sistematika pengambilan
sampel
Peneliti menentukan
sampel dengan

JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 57-78 63


Definisi Hasil
No. Variabel Alat Ukur Kategori Skala
Operasional
1. Pengetahuan. Hasil dari tahu Kuesioner 1. Baik Ordinal 1. Baik jika X ≥
dan terjadi 2. Kurang median
setelah 2. Kurang jika X <
seseorang median
melakukan
sesuatu atau
mendapatkan
informasi
tentang
keputihan.
2. Frekuensi Jumlah Kuesioner 1. Baik Ordinal 1. Baik jika X ≥
ganti Celana berapa kali 2. Kurang median
Dalam. ganti celana 2. Kurang jika X <
dalam perhari median

3. Cara Cebok Perilaku atau Kuesioner 1. Baik Ordinal 1. Baik jika X ≥


tindakan 2. Kurang median
individu 2. Kurang jika X <
(wanita) untuk median
membersihkan
organ
genetalia
setelah buang
air kecil dan
buang air
besar
4. Kejadian Pengeluaran Kuesioner 1. Fisiologis Nominal 1. Ya
keputihan cairan 2. Patologis 2. Tidak
pada remaja pervaginam
putri. atau dari
kemaluan
wanita yang
normal bila
cairan putih
bening, tidak
berbau, tidak
terasa gatal,
dan yang tidak

Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan.... Noor Azizah 64


normal bila
terdapat
cairan
berwarna
putih susu,
kuning,
bahkan hijau,
cairan
bergumpal
atau lendir
disertai bau
atau terasa
gatal .

7. Instrument Penelitian dan hasil penelitian pada


Cara Penelitian umumnya.Analisis ini
Instrument penelitian menghasilkan distribusi
adalah suatu alat yang frekuensi dan prosentase
digunakan untuk mengukur dari variabel penelitian
fenomena alam maupun sosial yang menghasilkan data
yang diamati (variabel numerik atau kategorik.
penelitian) (Sulistyaningsih,
2011).Penelitian ini f
%=
. 100%
menggunakan pengumpulan
data dan pengukuran data
yaitu kuesioner.Kuesioner Keterangan:
adalah seperangkat f = frekuensi yang
pernyataan atau pertanyaan dihasilkan
tertulis yang ditujukan kepada N = jumlah seluruh
responden untuk dijawabnya sampel
(Sulistyaningsih, 2011). b. Analisa Bivariat
7. Analisa Data Analisa bivariat adalah
a. Analisa Univariat analisa data yang
Analisa univariat adalah dilakukan pada dua
analisa terhadap variabel variabel yang diduga

JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 57-78 65


mempunyai korelasi Tampilan data dan tabel
(Notoatmodjo, 2005). yang diperoleh dari hasil
penelitian, selanjutnya
(fo − fh)
= diproses menggunakan
fh
pengaturan antara
Keterangan: lain(Notoatmodjo, 2005).:
X2 = Chi Kuadrat a. editing
Hitung editing adalah melakukan
fo = Frekuensi yang pengisian kuesioner
diobservasi apakah jawaban yang ada
fh = frekuensi yang di kuesioner sudah cukup
diharapkan lengkap, jelas, relevan dan
Analisis bivariat pada konsisten;
penelitian ini b. codding
menggunakan uji chi codding adalah
square, namun apabila memberikan kode pada
syarat uji chi square tidak setiap data yang telah
terpenuhi, maka dipakai uji terkumpul yang berguna
alternatifnya yaitu uji fisher untuk mempermudah pada
(Dahlan, 2013). saat analisa data dan juga
Berdasarkan uji statistik mempercepat pada saat
diatas dapat diambil entri data;
kesimpulan yaitu: c. scoring
1) Bila diperoleh nilai scoring adalah kegiatan
X2hitung lebih besar dari yang dilakukan dengan
X2tabel atau p ≤ 0,05 memberi skor berdasarkan
maka Ho ditolak atau jawban responden;
Ha diterima. d. entri
2) Bila diperoleh nilai entri adalah memasukkan
X2hitung lebih kecil dari data hasil pengisian
X2tabel atau p ≥ 0,05 kuesioner ke dalam
maka Ho gagal ditolak komputer untuk diolah
atau Ha ditolak. atau dianalisa;
8. Teknik Pengolahan
Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan.... Noor Azizah 66
e. dan tahap terakhir adalah Tabel 1.1 Distribusi responden
cleaning di SMK Muhammadiyah Kudus
cleaning yang tujuan berdasarkan umur
akhirnya dilakukan analisa Umu Frekuen Persentas
data r si e (%)
9. Etika Penelitian
14 4 8
a. Inform consent
tahu
Menghindari suatu
n
keadaan atau hal-hal yang
15 16 32
tidak diinginkan peneliti
tahu
maupun responden, maka
n
ketika dilakukan penelitian
16 14 28
harus mendapatkan ijin
tahu
responden dan bersedia
n
menandatangani lembar
17 13 26
persetujuan.
tahu
b. Anonymity
n
Kerahasiaan menjadi
18 3 6
privacy bagi responden
tahu
oleh karena itu lembar
n
kuesioner tidak diberi
Total 50 100
identitas.
c. Confidentiality Sumber: data primer tahun
Informasi yang diberikan 2014
responden dijamin
kerahasiaannya oleh
peneliti Berdasarkan tabel 1.1
menunjukkan bahwa sebagian
Hasil Penelitian
besar responden berusia 16
A. Karakteristik Responden tahun yaitu sebanyak 16 orang
(32), dan sebagian kecil berusia
1. Umur
14 tahun yaitu sebanyak 4
orang (8%).

JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 57-78 67


2. Menstruasi Tabel 4.3 Deskripsi
Tabel 2.2 Distribusi responden Pengetahuan keputihan pada
di SMK Muhammadiyah Kudus Siswi di SMK Muhammadiyah
berdasarkan menarche Kudus

Menarc Frekue Persent

he nsi ase (%) Variab Frekue Persenta

le nsi se (%)
9 tahun 1 2

Baik 14 28
10 4
2
tahun Kuran 72
36
11 6 g
3
tahun Total 50 100
12 50
25 Sumber: data primer tahun
tahun
2014
13 24
12
tahun
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa
14 10
5 sebagian besar responden
tahun
memiliki pengetahuan yang
15 4
2 kurang sebanyak 36 orang
tahun
(72%) dan sebagian
Total 50 100
mempunyai pengetahuan yang
baik sebanyak 14 orang (28%).
Sumber: data primer tahun
2014 2. Praktik
Berdasarkan tabel 4.2 Tabel 4.5 Deskripsi Praktik Cara
menunjukkan bahwa sebagian Cebok siswi di SMK
besar responden menstruasi Muhammadiyah Kudus
pertama pada usia 12 tahun
yaitu sebanyak 25 orang (50%). Persenta
Prakti Frekuen
k si se (%)
B. Analisis Univariat

Baik 23 46
1. Pengetahuan

Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan.... Noor Azizah 68


Kuran 54
27
g Tabel 4.6 menunjukkan bahwa
100 sebagian besar responden ganti
Total 50
celana dalam perhari 2 kali
Sumber: data primer tahun
sebanyak 36 orang (72%).
2014

4. Keputihan
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa
Tabel 4.6 Deskripsi Keputihan
sebagian besar responden
pada Siswi Kelas VII di SMK
memiliki praktik cara cebok
Muhammadiyah Kudus
yang kurang sebanyak 27 orang
(54%).
Keputih Frekue Persent

an nsi ase (%)

Patolog 72
36
3. Ganti Celana Dalam is
Tabel 4.6 Deskripsi Ganti Fisiolog 28
14
Celana Dalam siswi di SMK is
Muhammadiyah Kudus Total 50 100

Sumber: data primer tahun


Ganti
2014
celan
a Frekuen Persenta
se (%) Tabel 4.6 menunjukkan bahwa
Dala si
sebagian besar responden
m per
mengalami keputihan
hari
patalogisyaitu sebanyak 36
1 kali 3 6
orang (72%).

2 kali 36 72
C. Analisis Bivariat

3 kali 11 22
1. Hubungan Pengetahuan

Total 50 100 dengan Kejadian Keputihan


Pada Remaja Putri di SMK
Sumber: data primer tahun
Muhammadiyah Kudus
2014

JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 57-78 69


Tabel 4.8 Tabulasi Silang tidak ada hubungan
Pengetahuan dengan Kejadian pengetahuan dengan kejadian
Keputihan Pada Remaja Putri di keputihan pada remaja putri di
SMK Muhammadiyah Kudus SMK Muhammadiyah Kudus.
2. Hubungan cara cebok dengan
Keputihan Kejadian Keputihan Pada
Peng P
Fisiolo Patolo Total Remaja Putri di SMK
etahu valu
gis gis Muhammadiyah Kudus
an e
N
10 Tabel 4.9 Tabulasi Silang cara
21, 1 78, 1
Baik 3 0 cebok dengan Kejadian
4% 1 6% 4
% Keputihan Pada Remaja Putri di
Kura 1 31 2 69 3 10 SMK Muhammadiyah Kudus
0.4
ng 1 % 5 % 6 0 17
% Keputihan P
Total 1 28 3 72 5 10 Ceb Fisiolo Patolo Total val
4 % 6 % 0 0 ok gis gis ue
% N % N % N %
8
Ben 17. 2 100
Tabel 4.8 menunjukkan 19 2. 4
ar 4 3 .0
bahwa dari 50 remaja putri yang 6 0.1
mengalami keputihan patologis Sala 17 6 1 37 2 100 23
memiliki pengetahuan vulva h 3 0 7 .0
hygiene yang kurang yaitu 25 Tota 36 7 1 28 5 100
orang () dibandingkan yang l 2 4 0 .0
memiliki pengetahuan kurang
yaitu 11 orang (84.4%). Tabel 4.9 menunjukkan
Semakin kurang pengetahuan bahwa dari 50 remaja putri yang
maka semakin beresiko terjadi mengalami keputihan patologis
keputihan patologis. memiliki cara cebok yang salah
P value 0.417 > 0.05 yaitu 10 orang () dibandingkan
kesimpulan Ho gagal ditolak yang memiliki cara cebok yang
(diterima) atau Ha ditolak, yaitu benar sebanyak 4 orang.

Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan.... Noor Azizah 70


P value 0.123 > 0.05 yang memiliki frekuensi ganti celana
berarti dapat diambil dalam yang kurang sebanyak
kesimpulan Ho gagal ditolak 10 orang
(diterima) atau Ha ditolak, yaitu P value 0,123 lebih besar
tidak ada hubungan cara cebok dari 0.05 yang berarti dapat
dengan kejadian keputihan diambil kesimpulan Ho gagal
pada remaja putri di SMK ditolak (diterima) atau Ha
Muhammadiyah Kudus. ditolak, yaitu tidak ada
hubungan ganti celana dalam
3. Hubungan Ganti celana dengan dengan kejadian keputihan
Kejadian Keputihan Pada pada remaja putri di SMK
Remaja Putri di SMK Muhammadiyah Kudus.
Muhammadiyah Kudus
Tabel 4.9 Tabulasi Silang
PEMBAHASAN
Praktik dengan Kejadian
Keputihan Pada Remaja Putri di Berdasarkan hasil penelitian
SMK Muhammadiyah Kudus diperoleh bahwa sebagian
Gant Keputihan besar responden mempunyai
i Fisiolo Patolo Total pengetahuan yang kurang
P
Cela gis gis tentang keputihan yaitu
val
na sebanyak 36 orang (72%) dan
ue
Dala N % N % N % pengetahuan yang baik
m sebanyak 14 orang (28%).
1 82. 17. 2 10 Menurut Notoatmojdo (2003),
Baik 4
9 6 4 3 0 pengetahuan adalah hasil dari
Kura 1 63 1 37 2 10 0.1 tahu dan terjadi setelah
ng 7 0 7 0 23 seseorang melakukan
Total 3 72 1 28 5 10 pengindraan terhadap suatu
6 4 0 0 objek tertentu. Dalam Kamus
Basar bahasa Indonesia (2005),
Tabel 4.9 menunjukkan pengetahuan adalah sesuatu
bahwa dari 50 remaja putri yang yang diketahui berkaitan
mengalami keputihan patologis dengan proses pembelajaran.
Proses belajar dipengaruhi

JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 57-78 71


berbagai faktor dari dalam, tentang pencegahan dan
seperti motivasi dan faktor luar penanganan keputihan. Oleh
berupa sarana informasi yang karena itu pendekatan
tersedia, serta keadaan sosial pemberdayaan perempuan dan
budaya (Budiman, 2013). remaja puteri juga harus
Permasalahan yang dilaksanakan melalui pemberian
ditemukan pada pengetahuan informasi terkini untuk
responden tentang keputihan meningkatkan pengetahuan dan
yaitu sebagian besar 60% kesadaran remaja tentang
menjawab salah kategori resiko terjadi keputihan
keputihan yang dialami. Mereka patologis dan cara
beranggapan bahwa keputihan pencegahannya (Nurul, 2001).
itu normal dialami oleh semua Para remaja mengetahui
perempuan. Ketidaktahuan dari informasi tentang kesehatan
keputihan sehingga tidak reproduksi salah satunya
dilakukan langkah pencegahan tentang keputihan paling
dan penanggulangan tentang banyak adalah dari teman
keputihan. sebayanya. Bukan hanya
Hasil jawaban responden masalah kesehatan reproduksi
tentang pengetahuan keputihan saja, setiap remaja banyak
sebanyak 59% menjawab bertanya dalam segala hal
benar, yang seharusnya dengan teman-temannya.
menjawab salah terhadap Walaupun mereka menyadari
pertanyaan keputihan yang bahwa temannya tidak memiliki
normal adalah keputihan yang informasi yang memadai juga,
membuat gatal dan tidak in menyebabkan informasi yang
nyaman di daerah alat didapat tidak benar, salah
kemaluan. Ada beberapa factor satunya adalah keputihan
penghambat untuk berperilaku (Andrews, 2003). Berdasarkan
sehat dalam upaya pencegahan hasil survey kesehatan
dan penanganan keputihan reproduksi remaja Indonesia
patologis diantaranya adalah 92007) sumber informasi
kurangnya pengetahuan dan tentang kesehatan remaja yang
kesadaran individu atau remaja didapatkan oleh remaja usia 15-
Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan.... Noor Azizah 72
24 tahun berasal dari berbagai pertumbuhan bakteri normal di
sumber diantaranya dari teman vagina, karena vagina sangat
92,8%, guru 72,2%, orang tua sensitif, dan untuk menghindari
29,3%, media cetak 23,7%, iritasi harus menggunakan
media elektronik 13,6%, pakaian dalam berbahan katun
pemuka agama 4,8%, petugas dan menghindari pemakaian
kesehatan 2,9%. celana ketat” (Celester, 2010)..
Keputihan mempunyai kata Selain karena ketidaktahuan
lain yaitu: Leukorea, responden dalam merawat dan
Leukorrhea, Leucorrhea, membersihkan alat kewanitaan,
Leucorrhoea, Leukorrhagia, The sehingga dapatmemicu
Whites, Whites, White berkembangbiaknya jamur
Discharge, Fluor Albus. ataupun bakteri, keputihan juga
Beberapa definisi keputihan salah satu gejala dari infeksi
adalah cairan atau lendir putih pada vagina yang
kekuningan yang dikeluarkan menyebabkan terjadinya
dari alat-alat genitalyang tidak perubahan biokomia (jumlah
berupa darah, produk pathogen lebih banyak) tersebut
berlebihan yang berupa lendir sudah memenuhi terjadinya
putih yang berasal dari vagina, infeksi, namun jika imunitas
dan pelepasan produk vagina yang terbentuk tinggi tinggi
atau saluran leher rahim yang maka infeksi tidak terjadi.
berwarna putih, keputihan, Adapun yang menyebabkan
kental, mirip lendir, biasanya imunitas lemahantara lain
akibat infeksi vagina (Anurogao, stress, pemakaian obat
2011).Sesuai dengan kutipan antibiotik, pola makan yang
American Jurnal (2010), buruk, dan memiliki riwayat
menyatakan bahwa penyakit genetik atau menular.
“Leukorrheaadalah keluarnya Pelayanan kesehatan akan
cairan berwarna kuning atau mempengaruhi seseorang
kuning-hijau dari vagina. dalam berperilaku sehat
Douching (membasuh vagina) termasuk terhadap pencegahan
biasanya tidak dianjurkan dan penanganan keputihan
karena dapat mengganggu patologis

JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 57-78 73


Teori yang mendukung kebersihan organ genitalia yaitu
penelitian ini adalah bahwa vulva hygiene, terdapat 3 tahap
tingginya pendidikan yang harus dilalui, yaitu sikap,
seseorang,akan pengetahuan dan praktik atau
memudahkannya menerima tindakan.Sikap merupakan
informasi, sehingga wawasan kesiapan untuk bereaksi
dan pengetahuan yang dimiliki terhadap objek di lingkungan
semakin banyak untuk tertentu sebagai suatu
meningkatkan kesehatan. Teori penghayatan terhadap
dari Kurniawan (2008) objek(Notoatmodjo, 2010).Sikap
menjelaskan bahwa tingginya dan pengetahuan remaja putri
pengetahuan tentang kesehatan yang kurang tentang vulva
organ reproduksi wanita, tidak hygiene, seperti perilaku yang
menjamin mempunyai perilaku buruk saat Buang Air Besar
yang baik untuk meningkatkan (BAB) atau Buang Air Kecil
status kesehatannya (BAK) membersihkannya
(Kurniawan, dengan air yang tidak bersih
2008).Pengetahuan adalah dan salah arah saat
informasi atau maklumat yang membersihkannya, memakai
diketahui atau disadari oleh pembersih sabun, pewangi atau
seseorang. Tahapan pembilas secara berlebihan,
pengetahuan antara lain: tahu memakai celana dalam yang
(know), memahami ketat dan tidak menyerap
(comprehension), aplikasi keringat, jarang mengganti
(application), analisis (analysis), celana dalam, jarang mengganti
sintesis (synthesis), dan pembalut, hal tersebut dapat
evaluasi (evaluation)(Budiman, menjadi pencetus keputihan
2013). yang disebabkan karena
Penting sekali bagi para beberapa faktor antara lain
remaja putri sejak dini merawat infeksi, benda asing, tumor dan
kebersihan genitalia dengan normal (Ratna, 2010). Perlu
vulva hygiene secara adanya pemberian informasi
tepat.Sebelum seseorang atau penyuluhan kesehatan
melakukan perilaku menjaga tentang kesehatan reproduksi
Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan.... Noor Azizah 74
bagi remaja putri untuk 3. Tidak ada hubungan frekuensi
meningkatkan pengetahuan dan ganti celana dalam dengan
kesadaran mereka akan kejadian keputihan.
pentingnya menjaga dan
B. Saran
merawat kebersihan diri
terutama organ reproduksi 1. Bagi Pendidikan
termasuk resiko bila tidak dijaga Diharapkan pendidik (guru)
(Departemen Kesehatan RI, dapat bekerja sama dengan
2003). lintas sector yaitu puskesmas
Hasil penelitian terdahulu untuk permasalahan kesehatan
yang mendukung penelitian ini reproduksi remaja, cara
adalah penelitian Aristha (2013) pencegahan dan
di Desa Gumelar Kecamatan penanggulangan kejadian
Balung Jember, yang keputihan
menyatakan tidak ada 2. Bagi Puskesmas
hubungan pengetahuan dengan Diharapkan puskesmas dapat
kejadian keputihan, dengan p rutin memberikan pendidikan
value > 0.05, pengetahuan baik kesehatan tentang keputihan
74% dan pengetahuan buruk dan bahaya mengenai
26%. keputihan.
Hasil peneltian Rahman 3. Bagi Peneliti
(2014) mendukung penelitian ini Diharapkan peneliti
bahwa tidak ada hubungan selanjutnya dapat
sikap, pengetahuan dan praktik mengembangkan kemampuan
vulva hygiene dengan kejadian dalam penelitian dan dijadikan
keputihan. sebagai salah satu referensi
tambahan untuk melakukan
A. Kesimpulan
penelitian lanjutan.
1. Tidak ada hiubungan
pengetahuan dengan kejadian DAFTAR PUSTAKA
keputihan
2. Tidak ada hubungan cara cebok Anurogao, D. (2011). 45 Penyakit
Aneh dan Khusus; Seluk Beluk
dengan kejadian kepuithan
dan Solusi Praktis Terhadap
Penyakit Aneh dan Khusus yang

JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 57-78 75


Wajib Kita Tahu. Yogyakarta: C.V Damaiyanti, M. (2008). Komunikasi
ANDIOFFSET. Terapeutik dalam Praktik
Keperawatan. Bandung: Refika
Arikunto, S. (2006). Prosedur Aditama.
Penelitian; Suatu Pendekatan
Praktek . Jakarta, Toronto: Rineka Departemen Kesehatan RI. (2003).
Cipta. Asuhan Kesehatan Reproduksi
pada Remaja. Jakarta: Buletin
Astuti, M. P. (2009). About Us: Departemen Kesehatan RI.
Keputihan pada Anak. Retrieved
Oktober 26, 2013, from Keputihan Djoerban, Z. (2011). Cegah Sejak Dini.
pada Anak Web Site: Jakarta: Mahaka Publishing.
http://www.keputihanpada
anak.com Dorland, W. A. (2011). Kamus Saku
Kedokteran Dorland. Jakarta:
Ayurai. (2009, April 06). About Us: EGC.
Hubungan Antara Vulva Hygiene
dengan Kejadian Keputihan. Egan, M dan Lipsky. (2009). About Us:
Retrieved Oktober 26, 2013, from Vaginitis. Retrieved Oktober 26,
Hubungan antara Vulva Hygiene 2013, from Vaginitis Web Site:
dengan Kejadian Keputihan: http://kesrepro.info.com
http://ayurai.wordpress.com
Febiliawanti. (2009, Oktober 26).
Azwar, S. (2007). Penyusunan Skala About Us: Kenali Ciri Keputihan
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Abnormal . Retrieved Oktober 26,
Belajar. 2013, from Kenali Ciri Keputihan
Abnormal Web Site:
Behrman, Richard E., et.al. (2004). http://kesehatan.kompas.com
Nelson Texbook of Pediatrics 17th
ed. Philadelphia: Saunders. Hanafiah, M. J. (2009). Haid dan
Siklusnya. Jakarta: PT Bina
Bieber, F. (2013, Maret). About Us: Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Makalah Personal Hygiene.
Retrieved November 09, 2013, Handayani, I. (2003). Gambaran
from Makalah Personal Hygiene Perilaku Menjaga Kebersihan Alat
Web Site: Reproduksi dan Faktor-Faktor
http://fadillahbieber.blogspot.com yang Berhubungan Pada Siswi
SLTP di Jakarta Timur . Jakarta:
Budiman & Riyanto, Agus. (2013). Skripsi.
Kapita Selekta Kuesioner:
Pengetahuan dan Sikap dalam Hidayat, A. A. (2009). Pengantar Ilmu
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kesehatan untuk Pendidikan
Salemba Medika. kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika
Celester, R. N. (2010). By The Way,
Doctor: What Can I Do about (2007). Riset Keperawatan dan Teknik
Chronic Leukorrhea. Harvard Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Health Publications, Harvard Salemba Medika.
Women's Health Watch. Hutahaean, S. (2013). Perawatan
Dahlan, M. S. (2013). Statistik untuk Antenatal. Jakarta: Salemba
Kedokteran dan Kesehatan. Medika.
Jakarta: Salemba Medika.
Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan.... Noor Azizah 76
Katharini. (2009). Hubungan Personal bermed/detail.aspx?x=healthwome
Hygiene dengan Kejadian n&y=cybermed/0/0/14/732.
Keputihan pada Siswi SMU
Muhammadiyah Metro Tahun Perry & Potter. (2005). Fundamental
2009. Jurnal Kesehatan "Metro Sai Keperawatan: Konsep, Proses,
Wawai" , vol 11 No 2. dan Praktik edisi 4. Jakarta: EGC.

kurniawan. (2008). Faktor-Faktor yang Puradini. (2012, Januari 19). About Us:
Berpengaruh Terhadap Kesehatan Bakterial Vaginosis. Retrieved
Reproduksi Remaja di SMAN 01 November 02, 2013, from Bakterial
Purbalingga Kab. Purbalingga. Vaginosis Web Site:
Tidak Dipublikasikan. Semarang: http://puradini.wordpress.com
Universitas Diponegoro.
Purwaningsih, Wahyu, dkk. (2010).
Marrazzo. (2003). Vulvovaginal Asuhan Keperawatan Maternitas.
Candidiasis. British Medical Yogyakarta: Nuha Medika.
Journal Vol. 326 , 993-994.
Rabita. (2010). Tingkat Pengetahuan
Medlineplus. (2009). About Us: Remaja Putri tentang Perawatan
Vaginal Discharge. Retrieved Alat Genitalia Eksterna. Medan.
Oktober 26, 2013, from Vaginal Rachmawati, E. (2009, April 15). About
Discharge Web Site: Us: Anakpun Bisa Alami
http://www.nlm.nih.gov/medlineplu Keputihan, Kenali Gejalanya.
s/ency/article/003158.html.
Retrieved Oktober 26, 2013, from
Mutiarach, D. (2012, Desember 12). Anakpun Bisa Alami Keputihan,
About Us: Makalah Pertumbuhan Kenali Gejalanya.
dan Perkembangan Remaja. Rahmawati, A. (2012, Oktober). About
Retrieved Oktober 26, 2013, from Us: vulva Hygiene. Retrieved
Makalah Pertumbuhan dan
November 02, 2013, from Vulva
Perkembangan Remaja.
Hygiene Web Site:
Notoatmodjo, S. (2010). Konsep http://astikarahmawati.blogspot.co
Perilaku Kesehatan: Dalam m
Promosi kesehatan Teori &
Rahman, Wiwit Rofika (2014).
Aplikasi edisi revisi 2010. Jakarta:
Pengaruh sikap, pengetahuan dan
Rineka Cipta.
praktik vulva hygiene dengan
(2005). Metodelogi Penelitian kejadian keputihan pada remaja
Kesehatan. Ed 3. Jakarta: Rineka putri di SMPN 01 Mayong Jepara.
Cipta. Ratna. (2010). Pentingnya Menjaga
(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Organ Kewanitaan. Jakarta:
Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta. Indeks.

Ocviyanti, D. (2008). About Us: Reeder, Sharon J., dkk. (2011).


Kesehatan Reproduksi Wanita. Keperawatan Maternitas:
Retrieved November 25, 2011, Kesehatan Wanita, Bayi, dan
from Kesehatan Reproduksi Keluarga. Jakarta: EGC.
Wanita Web Site:
Rianto, Agus. Aplikasi Metodelogi
http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cy
Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:
Nuha Medika.

JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 57-78 77


Riwidikdo, H. (2008). Aplikasi Sunyoto, D. (2011). Analisis Data
Statistika Terapan. Yogyakarta: untuk Penelitian Kesehatan.
Mitra Cendekia Press. Yogyakarta: Nuha Medika.
(2009). Statistik Kesehatan. Suparyanto. (2010). About Us:
Yogyakarta: Mitra Cendekia Press. Keputihan. Retrieved Oktober 26,
2013, from Keputihan Web Site:
Romauli, S. (2011). Buku Ajar Askep http://dr.suparyanto.blogspot.com
1: Konsep Dasar Asuhan
Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Tarwanto, W. (2006). Kebutuhan
Medika. Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta: salemba
Rudolph, Abraham M., dkk. (2006). Medika.
Buku Ajar Pediatri Rudolph Vol 1.
Ed. 20. Jakarta: EGC. Uliyah, Musrifatul dan Hidayat, A. Aziz
Alimul. (2006). Keterampilan Dasar
Sastroasmoro, S. (2008). Dasar-Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta:
Metodelogi Penelitian Klinis. salemba Medika.
Jakarta: Bina Rupa Aksara .
Widyastuti. (2009). Kesehatan
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian reproduksi. Yogyakarta :
Pendidikan. Bandung: CV Fitramaya.
ALFABETA.
Wong, D. L. (2008). Wong's Essentials
Sulistyaningsih. (2011). Metode of Pediatric Nursing 6th ed. Mosby:
Penelitian Kebidanan Kualitatif- Inc.
Kuantitatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk
Keperawatan. Jakarta: EGC.

Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan.... Noor Azizah 78

Anda mungkin juga menyukai