Anda di halaman 1dari 10

Feb-08 Feb-09 Feb-10 Feb-11 Ags 11

Angkatan kerja 111,48 113,74 116,00 119,40 117,37

Total penduduk bekerja 102,05 104,49 107,41 111,28 109,67

Total pengangguran 9,43 9,25 8,59 8,12 7,70


Tingkat pengangguran 8,46% 8,13% 7,41% 6,80% 6,56%

Lulusan PT yang bekerja 3,77 4,22 4,94 5,54 5,65

Peningkatan lulusan PT bekerja 0,45 0,72 0,60 0,11


Tk PT yang bekerja 3,69% 4,04% 4,60% 4,98% 5,15%
Tk Pengangguran PT 14,25% 12,94% 14,24% 9,95% 8,02%

Jml Pengangguran PT 1,34 1,20 1,22 0,81 0,62

Lulusan PT 0,21 0,44 0,43 -

- Terdapat peningkatan angkatan kerja dan total penduduk bekerja selama 4 periode, dan
tingkat pengangguran terbuka secara total menurun.

- Tingkat lulusan PT yang bekerja menyumbang 5,15 % dari total penduduk bekerja, dengan
tingkat pengangguran 8,02 %.

- Tingkat pengangguran lulusan PT terus menurun selama 4 periode dan Tingkat lulusan PT
yang bekerja terus meningkat selama 4 periode

- Bulan Agustus 2011 masih terdapat 620.000 lulusan PT yang menganggur, namun angka ini
sudah menurun 50 % dibanding tahun 2009

- Setiap tahun terdapat +/- 400.000 lulusan PT, dimana +/- 30 % tidak terserap pada
lapangan pekerjaan formal.

Feb-08 Feb-09 Feb-10 Feb-11 Ags 11


Pertanian 42,69 43,03 42,83 42,48 39,33
Industri 12,44 12,62 13,05 13,7 14,54
Konstruksi 4,73 4,61 4,84 5,59 6,34
Perdagangan 20,68 21,84 22,21 23,24 23,4
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 6,01 5,95 5,82 5,58 5,08
Keuangan 1,44 1,48 1,64 2,06 2,63
Jasa Kemasyarakatan 12,78 13,61 15,62 17,02 16,65
Lainnya *) 1,27 1,35 1,4 1,61 1,7
Total 102,04 104,49 107,41 111,28 109,67
Peningkatan angkatan kerja pada sektor industi, konstruksi, keuangan dan jasa lainnya

Penurunan penduduk bekerja pada sektor pertanian, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi
Beberapa factor yang menyebabkan terjadinya pengangguran itu diantaranya :

- Jumlah pencari kerja > jumlah peluang kerja yang tersedia (kesenjangan Antara supply and
demand)
- Penyusutan lapangan kerja formal akibat melemahnya kinerja sektor riil dan daya saing
Indonesia, yang menyebabkan melemahnya sektor industri dan produksi manufaktur
yang berorientasi ekspor.
- Semakin menurunnya lapangan kerja formal ini dipicu oleh bebeberapa faktor, antara lain
adalah melemahnya kinerja sektor riil dan daya saing Indonesia, yang menyebabkan
melemahnya sektor industri dan produksi manufaktur yang berorientasi ekspor.
Pelemahan ini bisa dilihat dari semakin mengecilnya proporsi sektor industri dalam
pembentukan PDB serta tingkat pertumbuhannya dari tahun ke tahun yang terus
memprihatinkan dan jauh di bawah target yang ditetapkan. Dewasa ini proporsi sektor
sektor industri dalam PDB tidak lebih dari 20 persen.
Demikian pula tingkat pertumbuhan sektor industri hampir selalu 5 persen per tahun
selama kurun waktu 1997-2008. Ekspor industri juga terus mengalami pelemahan dari
tahun ke tahun. Kenaikan ekspor dalam tiga tahun terakhir lebih banyak dipicu oleh
ekspor barang-barang primer seperti minyak dan batubara serta komoditi pertanian,
bukannya barang-barang produk industri.

Akibatnya permintaan tenaga terdidik menjadi berkurang


Banyak PHK

- Dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang diperkirakan antara 6,1%
hingga 6,5%, maka diasumsikan tercipta lapangan kerja yang baru pula.
- Namun agaknya laju pertumbuhannya tidak bisa mengimbangi jumlah lulusan perguruan
tinggi karena sebagian dari mereka tidak terserap di dunia kerja.

Kesenjangan antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar
kerja (Mis-match),

- Kurangnya relevansi pendidikan dengan pasar kerja. Argumen biasa diajukan oleh para
pakar pendidikan di dalam negeri. Argumen ini kurang lebih menyatakan bahwa
pendidikan tinggi Indonesia kurang lebih memberikan pelatihan dan ilmu yang sesuai
dengan tuntutan pasar kerja yang ada. Sebagai implikasinya, perlu ada pembenahan
pendidikan agar sesuai dengan pasar kerja yang ada, untuk mengurangi pengangguran
angkatan kerja terdidik.
- Kualifikasi kelulusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pekerjaan merupakan sebagai
salah satu faktor utama di balik masalah ini, selain juga karena para pencari kerja yang
tidak mampu bersaing.

- Persyaratan calon pegawai meningkat

- Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjukkan sekitar 30% lowongan kerja
tahun 2010 tidak terisi, padahal jumlah pencari kerja melimpah.

- Menurut pemerintah, sampai tahun lalu terdaftar sekitar 4,12 juta pencari kerja sedangkan
lowongan kerja yang tersedia 2,38 juta orang, tetapi yang terisi hanya sekitar 1,62 juta
orang, atau 70% dari angka total.

- Kementrian Keuangan memperkirakan bahwa dalam situasi ideal maka 2% dari total
penduduk sebuah negara menjalankan usaha yang mampu membuka lapangan kerja.
- Itu berarti Indonesia masih membutuhkan 4,6 juta wiraswasta, tetapi awal tahun lalu tercatat
hanya sekitar 800.000 pengusaha.

Sesuai dengan pendapat David McClelland dalam bukunya “The Achieving Society”, bahwa
diperlukan sedikitnya 2% pengusaha sebagai prasyarat makmurnya suatu bangsa. Merujuk
pada pendapat tersebut, maka Indonesia yang memiliki jumlah penduduk 238 juta jiwa (data
BPS Juli 2010) setidaknya harus terdapat 4,76 juta pengusaha. Namun kenyataan dari data
Kementerian Koperasi dan UKM hanya terdapat 564.240 wirausahawan atau sekitar 0,24%
dari jumlah penduduk. Jumlah tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional. Berbeda dengan jumlah wirausahawan di negara lain seperti
Amerika Serikat mencapai 11,5%-12%, Cina dan Jepang 10%, India dan Singapura 7%, dan
bahkan Malaysia telah mencapai 3%.

APA YANG DIBUTUHKAN INDUSTRI TERHADAP LULUSAN PERGURUAN TINGGI ??

Berdasar hasil survey Nasional Assosiation of Colleges and Employers USA (2002) terhadap
457 pimpinan perusahaan menyatakan bahwa Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal
yang dianggap penting dalam dunia kerja. Yang jauh lebih penting adalah sotfskill antara lain
kemampuan komunikasi, integritas, kerjasama (teamwork), motivasi, kemampuan beradaptasi
dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja yang efektif.

Di sisi lain secara teori, di dalam dunia kerja, ada 3 (tiga) unsur utama yang harus dipenuhi agar
seseorang dikatakan memiliki kompetensi yang meliputi kompetensi knowledge atau cognitive
domain, skill atau psychomotor domain, serta attitude atau affective domain.(Jayagopan Ramasamy,
Malaysia 2006). Sasaran akhir dari kompetensi adalah perilaku yang diharapkan (desired behaviour)
dan perlu ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. kompetensi yang berkaitan langsung dengan bidang
kerja.

Selain itu menurut Spencer & specer ada 2 (dua) kompetensi yang berkaitan dengan bidang kerja,
- Generic competencies, merujuk pada kompetensi yang perlu ada pada semua pegawai
mengarah ke softskills, sikap mental dalam bekerja
- Functional competencies, merujuk pada kompetensi khusus yang diperlukan bagi suatu fungsi
atau pekerjaan tertentu mengarah ke hardskills dan kemampuan teknis.

Sedangkan ketrampilan softskill tenaga kerja, dalam perkembangannya banyak disumbang


oleh karakter pribadi yang berasal dari didikan lingkungan keluarga (pola asuh), tradisi dan
pengaruh lingkungan sekolah (sosial).

Istilah softskill memang tergolong baru terdengar, tetapi softskill merupakan kemampuan-kemampuan
dasar yang perlu ditumbuhkan dalam diri Anda, agar Anda dapat memotivasi diri dan orang lain,
bertanggung jawab, membangun relasi, berkomunikasi, negosiasi, beradaptasi dengan lingkungan,
berkreasi, berinovasi dan berwirausaha, memimpin, membangun kerjasama, mengelola sumber daya
dan lain sebagainya.
Perbedaan antara Sofkill dan Hardskill ?
Wikipedia menuliskan pengertian Soft Skill dan Hard Skill sebagai berikut
Soft skills is a sociological term which refers to the cluster of personality traits, social graces, facility
with language, personal habits, friendliness, and optimism that mark people to varying degrees. Soft
skills complement hard skills, which are the technical requirements of a job.

sementara untuk pengertian hardskill atau sebagai orang menyebutnya Hard Competence sebagai
berikut :
The hard competence referring to job-specific abilities, and relevance will be about specific
knowledge relating to “up to date” systems.
Dari pengertian antara sofkill dan hardskill dapat kita menyimpulkan :
Setiap profesi profesi di tuntut untuk memiliki hardskill yang khusus, tetapi sofkill bisa merupakan
kemampuan yang harus di miliki setiap profesi.

Banyak lulusan dari perguruan tinggi baik itu negri dan swasta yang tidak siap menghadapi dunia
nyata atau dunia kerja. Persaingan yang ketat kita di tuntut untuk memiliki kempuan yang lebih bukan
hanya kemampuan Hardskill (nilai IPK yang tinggi) tetapi kita di tuntut untuk memeliki sebuah
kompetensi seorang lulusan.
Berikut ini kompetentsi lulusan yang di harus dimiliki didalam menghadapi persaingan di dunia
nyata :
 Motivasi
 Komunikasi tertulis dan lesan
 Integritas
 Bekerja dalam tim (teamwork)
 Antusias
 Inisiatif
 Kemampuan dalam Teknologi
 Berpikir logis dan analitis
 Bekerja mandiri
 Ilmu pengetahuan

MOTIVASI

Mengapa Integritas Itu Penting ?

Di masa Cina kuno, orang-orang memikirkan rasa aman dari serangan kaum Barbar dari
utara, sehingga mereka membangun tembok raksasa. Tembok itu begitu tinggi, sehingga
mereka yakin tidak ada seorang pun yang bisa memanjatnya. Tembok itu juga sangat tebal,
sehingga tidak ada orang yang dapat mendobraknya. Setelah tembok itu usai dibangun,
mereka pun kembali santai untuk menikmati rasa amannya.

Tapi tahukah anda, bahwa dalam 100 tahun pertama berdirinya tembok raksasa itu, Cina telah
diserang sampai tiga kali, mereka diserang orang-orang Barbar bukan dengan cara
mendobrak atau dengan cara memanjat tembok itu, melainkan dengan cara menyuap penjaga
tembok raksasa itu. Apakah yang terjadi ? Orang-orang Cina kuno begitu sibuk
mengandalkan tembok raksasa mereka sehingga lupa mengajarkan integritas kepada anak-
anak mereka.
Wikipedia mendefiniskannya sebagai suatu keutuhan, kejujuran, kemurnian yang berkaitan dengan
prinsip dan nilai etika/moral sese-orang. Integritas pertama-tama menyangkut karakter dan tang-
gung jawab setiap individu yang kemudian bisa menyangkut iden-titas suatu komunitas.

Dalam definisi sederhana integritas sering diartikan sebagai kejujuran moral seseorang,
mengucapkan hal yang sama di depan satu orang atau di depan banyak orang, melakukan tindakan
yang konsisten di hadapan orang atau tanpa ada orang lain. Memiliki integritas mutlak bagi siapa saja
yang ingin menjadi orang sukses dan berpengaruh dalam hidupnya. Melalui sebuah survei terhadap
1.400 kepala kantor keuangan didapatkan kesimpulan bah-wa “integritas merupakan fak-tor
terpenting untuk kesukse-san seorang pe-mimpin.” (Inves-tor’s Business Daily, 28 June, 2007).
Penceramah Motivator kelas dunia Brian Tracy pernah mengatakan “Integritas adalah jaminan bagi
semua kualitas karakter seseorang.”

Dalam sebuah buku kecil “Nugets of Wisdom,” terdapat sebuah pernyataan menarik yang
penulisnya tidak diketahui, berbunyi. “When wealth is lost, nothing is lost, when health is
lost, something is lost; when character (integrity) is lost, all is lost.” Terjemahannya sebagai
berikut; Ketika kekayaan hilang, tidak ada satupun yang hilang; ketika kesehatan hilang,
sesuatu hilang; ketika tabiat (integritas) hilang, segala-galanya hilang.”

Rasa percaya diri adalah sikap yang dapat di tumbuhkan dari sikap
sanggup berdiri sndiri, sanggup menguasai diri sendiri dan bebas dari
pengendalian orang lain dan bagaimana kita menilai diri sendiri sama orang
lain meilai kita.sehingga kita mampu menghadapi situasi apapun.

Tanda-tanda percaya diri adalah:


a. Dapat mengatur dirinya sendiri.
b. Mempunyai keinginan-keinginan sendiri.
c. Dapat mengarahkan dan mengambil inisiatif sendiri.
d. Mampu memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
e. Dapat melakukan hal-hal untuk dirinya
f. Mengetahui batas-batas yang boleh dilakukan dan yna g tidak boleh
dilakukan.
g. Mempunyai harga diri yang tinggi.

Kerja tim (team work) selalu menjadi faktor penting untuk meraih sukses. Sehebat atau
secanggih apapun pikiran dan ide seseorang, dia tetap memerlukan oranglain untuk meraih
sukses atau keberhasilannya. Hampir semua cerita keberhasilan atau kesuksesan di dukung
karena adanya team work.

Lalu bagaimana untuk bisa membangun sebuah tim yang tangguh ? Beberapa hal di bawah
ini mungkin bisa menjadi pedoman Anda :
1. VISI DAN MISI. Setiap anggota tim harus benar - benar memahami dan mengerti visi
dan misi organisasi. Jika kondisi ini telah terpenuhi, selain akan menghilangkan sikap curiga
dan tidak percaya maka tujuan yang ingin dicapai akan semakin mudah direalisasikan karena
semuanya telah terfokuskan dan terkonsentrasikan dengan baik pada target yang ingin
dicapai.
2. SALING PERCAYA. Siapapun yang terlibat dalam suatu tim, harus mau membuka diri
(transparan). Yang namanya rahasia, sedini mungkin disirnakan. Setiap permasalahan yang
timbul, setiap orang dalam tim akan berusaha seoptimal mungkin memberikan solusi
pemecahan. Jika senang akan sama - sama dinikmati dan begitu juga sebaliknya, jika susah
akan sama - sama dipikul.
3. KESATUAN. Selalu tekankan dalam tim bahwa kita adalah satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Ibarat sapu lidi, jika bersatu akan memberikan manfaat tetapi jika dipisahkan,
manfaatnya akan sirna.
4. SALING MENGHORMATI. Karena tim adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan
maka setiap anggotanya memiliki fungsi dan peranan yang sangat vital dan penting. Tidak
ada satu hal pun yang logis dikatakan bahwa si A, B atau C lebih penting peranannya jika
dibandingkan dengan si D, E atau F. Didasarkan oleh kondisi ini maka siapapun yang terlibat
dalam sebuah tim harus saling menghormati dan menghargai.
5. POSITIVE THINKING. Ini adalah salah satu hal fundamental yang harus dimiliki dalam
sebuah tim, yang menilai baik atau tidaknya diri seseorang adalah didasarkan oleh apa yang
dia kontribusikan dan bukan semata - mata hanya oleh penampilan luar.
6. KERJASAMA. Karena ini adalah untuk kepentingan bersama maka sudah seharusnya
bentuk dari kerjasama yang diberikan adalah kerjasama yang tulus dan ikhlas serta tanpa
adanya niat - niat terselubung.
7. RELA BERKORBAN. Wujud nyata dari rela berkorban ini juga harus tulus dan ikhlas
serta tanpa pamrih. Motivasi utama dari perbuatan mulia ini adalah demi kesuksesan bersama
dalam suatu tim.

Mengapa Kemampuan Komunikasi Diperlukan

Dalam sebuah survey yang baru-baru ini dilakukan, kemampuan komunikasi merupakan salah salah
satu faktor penentu di dalam menentukan posisi manajer di sebuah perusahaan. Survey ini dilakukan
oleh University of Pittsburgh’s Katz BusinessSchool pada perusahaan-perusahaan yang mempunyai
pegawai lebih dari 50.000. Hasil survey menonjolkan bahwa kemampuan komunikasi yang termasuk
di dalamnya kemampuan menulis dan kemampuan presentasi, dan juga kemampuan untuk bekerja
sama dengan staf yang lainnya merupakan faktor kontribusi utama di dalam kesuksesan pekerjaan

Salah satu arti dari antusiasme adalah ‘perasaan senang luar biasa untuk menggapai sesuatu’
(Webster Dictionary). Yang artinya, ketika Anda memiliki antusiasme atau semangat dalam
diri sendiri, maka Anda akan dibuat senang luar biasa untuk mencapai mimpi.

Manusia membutuhkan semangat dan perasaan antusias bukan hanya supaya mereka dapat
terus-menerus bekerja, tetapi juga akan membuat mereka melakukan pekerjaan mereka
dengan sukacita. Dan ketika masalah serta tantangan kehidupan semakin besar, maka pada
akhirnya, yang akan tersisa hanyalah orang-orang dengan antusiasme tinggi.

Antusiasme membuat seseorang berbeda dari orang lainnya. Antusiasme membuat seseorang
semakin menarik, membuat orang lain memberikan perhatian kepadanya, dan yang paling
penting ialah membuat orang lain melakukan apa yang dimintanya. Antusiasme merupakan
sendi-sendi kehidupan yang membuat hidup menjadi lebih hidup, berwarna, dan bermakna,
bukan saja bagi diri sendiri tetapi bagi orang lain juga.

Ketika seseorang tidak memiliki semangat maka pernyataan Andrew Carnegie sangat tepat, ia
berkata, “Orang-orang yang tidak mampu memotivasi dirinya sendiri harus puas dengan
menjadi orang yang biasa-biasa, walau bagaimanapun hebatnya talenta mereka”.

Orang yang memiliki antusiasme tidak pernah dikontrol oleh lingkungan, bahkan dialah yang
mengontrol lingkungannya. Jika lingkungannya dalam kondisi baik, ia akan baik. Jika
lingkungannya dalam keadaan buruk, ia akan tetap baik. Antusiasme adalah energi
kehidupan yang tertanam didalam diri setiap manusia, energi yang membuat kita maju dan
terus maju. Antusiasme membuat hidup Anda menjadi lebih menarik!

1. High-achievers suka bekerja lebih keras dan berkontribusi lebih dari kebanyakan rata-rata orang
pada umumnya.

Ada pepatah mengatakan, apa yang kita tanam itulah yang kita tuai. Seorang high-achiever
menanamkan keyakinan bahwa hasil yang didapatkannya berasal dari seberapa besar upaya yang ia
berikan atas usahanya. Dalam hal ini, high achiever tidak setengah-setengah dalam bertindak. Untuk
mencapai target yang maksimal mereka bersedia melakukan lebih dari 100% (200%, 500% ataupun
1000%) usaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kenapa orang sering gagal? Sederhana saja,
mereka terlalu cepat puas dengan usaha 100% saja. Mentok di situ, jika hasil tidak kelihatan, mereka
akan dengan mudah berhenti. Padahal batasan kemampuan kita bisa kita naikan berkali lipat
persentasenya. Nah, simpelnya, seorang high-achiever berani memberi lebih untuk mendapatkan
hasil yang baik.

2. Para High-Achievers selalu fokus dalam mencapai target yang ingin dicapainya.

Seorang motivator pernah berkata jika kita ingin sukses mencapai sesuatu, kita harus tetap
memegang fokus kita sampai goal kita terealisir. Nah, para high achievers melakukan hal ini. Karena
fokus yang mereka pegang inilah menjadikan mereka tidak mudah menyerah. Badai sekalipun yang
menghantam fokus dalam menyusuri perjalanan sukses akan mereka hancurkan. Tidak ada kata
berhenti, mereka selalu memegang prinsip bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Sehingga
apapun rintangan di tengah perjalanan kesuksesan mereka hadapi dengan gentle sampai mereka tiba
pada goal yang mereka telah fokuskan.
3. Para High Achievers selalu berani menghadapi tugas baru.

Apakah kamu suka tantangan? Apakah kamu berani mengemban tugas baru, meskipun tugas itu
kelihatan sukar buat kamu? Jika iya, maka kamu bisa disebut sebagai seorang high-achiever. Prinsip
lain high-achievers adalah mereka suka sekali dengan tantangan baru yang memberikan wawasan
baru untuk mereka. Karena setiap wawasan baru yang mereka dapatkan akan sangat mengajarkan
mereka mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi.

4. Para High Achievers punya antusiasme untuk belajar.

Seorang high-achievers tidak pernah puas hanya dengan mendapatkan satu ilmu. Mereka sangat
senang sekali belajar apapun dalam hidup ini. Mereka bahkan mau meluangkan waktu mempelajari
apapun yang dihadapkan pada mereka. Prinsipnya, jika mereka bisa belajar banyak dari hidup ini,
mereka tidak akan merasa susah menjalani hidup ini, karena mereka telah terbiasa mempelajari
banyak hal baru dengan pemecahan solusi yang mereka sudah miliki dari pembelajaran yang mereka
alami.Tentu beda kan, kualitas seorang yang suka belajar dan mereka yang tidak suka belajar, mana
kira2 yang berprestasi lebih? Tentu yang banyak belajar bukan?

5. Para High Achievers sangat menghargai waktu.

Satu kepribadian terakhir yang kita juga harus tahu, yakni para high achievers sangat menghargai
waktu. Buat mereka Time is Money. Mereka percaya bahwa pemanfaatan waktu yang baik akan
membantu mereka mencapai target secara maksimal. Tentunya para high achiever tidak suka
bersantai-santai dalam memanfaatkan waktu, karena waktu itu tak akan pernah kembali lagi. Beda
hal dengan mereka yang quitters, mereka suka berapologi bahwa waktu itu banyak, masih ada hari
esok, sehingga mereka bisa dengan seenaknya menunda pekerjaan yang seharusnya mereka bisa
lakukan hari ini.

Orang-orang di sekitar kita pun sering mengatakan, "Kalau mau sukses dan berhasil, intinya
mesti dimulai dari inisiatif!". Bahkan seorang motivator kelas dunia seperti Anthony Robbins
pun mengatakan bahwa kesuksesan itu datangnya dari inisiatif.

Saya pun teringat dengan sebuah cerita yang pernah diceritakan oleh teman saya. Alkisah ada
seseorang yang bekerja kepada seorang bangsawan di Eropa. Suatu ketika, istri bangsawan
itu memanggil seorang pekerjanya untuk diajak berbicara.

"Andrew, berapa lama Anda sudah tinggal dan bekerja bersama kami?", tanya istri
bangsawan itu.

"Kira-kira sekitar dua puluh lima tahun, Nyonya" jawab Andrew. "Oiya, saya ingat kalau
engkau dipekerjakan untuk memelihara satu-satunya kuda perang waktu itu," kata sang
Nyonya.
"Benar sekali, Nyonya," jawab Andrew.

"Andrew, kuda itu sudah mati sepuluh tahun yang lalu", ujar sang Nyonya kepada Andrew.
"Benar sekali, Nyonya." Jawab Andrew. "Jadi, apakah yang harus saya lakukan sekarang?",
lanjutnya.

Hey! Jangan-jangan kita sama seperti Andrew.

Banyak orang tidak memiliki inisiatif dan menunggu selama bertahun-tahun agar orang lain
memberitahukan kepadanya apa yang seharusnya dia lakukan, sehingga segala kesuksesan,
keberhasilan, prestasi serta pencapaian-pencapaian yang harusnya telah kita raih tidaklah kita
dapatkan dikarenakan kurangnya inisiatif dari kita.

Motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan dan
mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Merujuk teori Abraham H.
Maslow dengan teori hirarchy of needs bahwa motivasi dipengaruhi oleh adanya dorongan
kebutuhan fisiologis, dorongan kebutuhan keselamatan kerja, dorongan kebutuhan sosial,
dorongan kebutuhan penghargaan, dan dorongan kebutuhan aktualisasi diri, sedangkan
kemampuan (ability) secara psikologis terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan
reality (knowladge + skill). Seberapa besar pengaruh dorongan dan kemampuan seseorang
terhadap kinerjanya.

Anda mungkin juga menyukai