Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin besarnya perkembangan penduduk dan industrialisasi di

Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

Padatnya pemukiman dan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk serta buangan

industri yang langsung dibuang ke badan air tanpa proses pengolahan telah

menyebabkan pencemaran sungai-sungai yang ada dan air tanah dangkal di

sebagian besar daerah di Indonesia (Asmadi dan Suharno, 2012).

Perkembangan industry salah satunya industry laundry ini memiliki efek

samping yang kurang baik, sebab industri-industri kecil tersebut sebagian besar

langsung membuang limbahnya ke selokan atau badan air tanpa pengolahan

terlebih dulu. Dengan banyaknya usaha laundry di berbagai wilayah, maka

deterjen yang digunakan atau dibuang juga semakin banyak (Hardiyanti dan

Suparmi, 2007).

Limbah buangan laundry yang menimbulkan masalah pencemaran

sehingga merusak lingkungan. Pencemaran lingkungan tersebut berupa hasil

pembuangan limbah cair. Limbah laundry mengandung padatan tersuspensi

maupun terlarut mengalami perubahan fisik, kimia dan hayati yang akan

menghasilkan zat beracun atau menciptakan media untuk tumbuhnya bakteri. Air

akan berubah warnanya menjadi keruh dan berbau busuk yang mengakibatkan

kadar COD dan BOD pada limbah laundry meningkat (Masittah, 2010).

1
2

Dalam menangani limbah cair yang ada di lingkungan dapat

digunakan beberapa metode, antara lain secara fisika, kimia dan biologi. Metode

fisik dan kimia didasarkan pada Dissolved Oxygen (DO), Biologycal Oxygen

Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), pH dan sebagainya. Metode

yang lain yaitu secara biologis dengan menggunakan tumbuhan air yaitu kayu

apu, genjer, kiambang, kangkung, Azolla pinnata serta eceng gondok

(Eichhornia crassipes). Eceng gondok itu sendiri memiliki kemampuan untuk

menurunkan kandungan BOD, COD, NH3, phospat, dan padatan tersuspensi

yang merupakan tolak ukur pencemaran oleh zat-zat organic (Suarddhana, 2009)

Eceng gondok mampu menyerap berbagai zat yang terkandung di

dalam air, baik terlarut maupun tersuspensi. Kecepatan penyerapan zat pencemar

dari dalam air limbah oleh eceng gondok dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya komposisi dan kadar zat yang terkandung dalam air limbah, kerapatan

eceng gondok, dan waktu tinggal eceng gondok dalam air limbah (Ardiwinata,

2005).

Pada tahun 1998, menurut Smuldres (2002) jumlah deterjen yang

diproduksi diseluruh dunia sekitar 21.5 x 106 ton. Dengan tingginya pemakaian

deterjen ini yang digunakan untuk keperluan domestik maupun industri, dapat

menimbulkan permasalahan berupa penyebaran senyawa xenobioti ini ke

lingkungan terutama sungai, danau dan laut. Untuk daerah pemukiman yang tidak

dilayani sistem sewerage atau tidak memiliki saluran drainase, air limbah yang

mengandung deterjen dapat masuk ke tanah dan mencemari air tanah.


3

Pada saat ini jasa pencucian pakaian atau laundry berkembang dimana-

mana terutama di daerah pemukiman. Sebagian besar usaha laundry tersebut tidak

memiliki instalasi pengolahan air limbah. Air limbah yang dihasilkan langsung

disalurkan ke saluran drainase yang pada akhirnya akan mengalir ke badan air.

Kandungan yang terdapat dalam air limbah laundry dapat menimbulkan dampak

negatif pada kehidupan biota sehingga berakibat terjadinya pencemaran pada

badan air tersebut.

Menurut Rachmah (2013) yang menyatakan salah satu kegiatan manusia

yang mencemari air adalah industri laundry rumahan. Perkembangan pesat

industri laundry berpengaruh besar terhadap lingkungan sekitarnya. Limbah yang

dihasilkan memiliki kandungan polutan di atas rata-rata air baku. Oleh sebab itu,

perlu penanganan lebih lanjut agar air limbah dapat digunakan kembali untuk

kegiatan produksi dan tidak mencemari lingkungan di sekitar lokasi pembuangan

limbah.

Limbah laundry sebagian besar pembuangannya di selokan ataupun

badan air yang berada di sekitar usaha laundry tersebut. Limbah laundry yang

berisikan sisa sisa sabun selanjutnya di sebut dengan Limbah deterjen merupakan

sisa buangan yang tahan dan tidak berubah dalam berbagai media (Ryadi dalam

Rukmi, 2013). Limbah laundry merupakan sumber pencemar yang sangat

potensial dan menimbulkan dampak penting bagi lingkungan. Dampak negatif

dari limbah laundry yaitu adanya pencemar limbah cair yang dihasilkan dari sisa

proses pencucian baju sehingga mengakibatkan kekeruhan dan menghalangi sinar

matahari masuk ke dalam air (Stefhany, 2013).


4

Deterjen merupakan senyawa turunan dari zat-zat organik sehingga

akumulasinya menyebabkan meningkatnya COD dan BOD sehingga dalam

pengolahannya sangat cocok menggunakan teknik biologi. Deterjen juga dapat

menghambat proses pengolahan air dan air buangan dan dapat menurunkan tangki

sedimentasi (Purnomo dalam Rukmi, 2013).

Kandungan Biological Oxygen Demand (BOD) yang tinggi dalam air

limbah dapat menyebabkan turunnya oksigen perairan, keadaan anearob (tanpa

oksigen), sehingga dapat mematikan ikan dan menimbulkan bau busuk. Apabila

kompenen-komponen organik dalam air limbah dapat diuraikan oleh

mikroorganisme maka dengan atau tanpa penyesuaian lingkungan air limbah

dapat diolah secara biologis.

Berkaitan dengan hal itu, adanya alternatif pengolahan yang mudah, dan

sederhana dalam mengaplikasikannya. Salah satu caranya adalah dengan

fitoremediasi menggunakan tanaman Enceng Gondok (Eichhornia crassipes).

Fitoremediasi dapat diartikan sebagai upaya penggunaan tanaman dan bagian-

bagiannya untuk dekontaminasi limbah dan masalah-masalah pencemaran

lingkungan baik secara ex-situ menggunakan kolam buatan atau reactor maupun

in-situ (langsung di lapangan) pada tanah atau daerah yang terkontaminasi limbah

(Hardyanti dkk dalam Wandana, 2013 ).

Pada umumnya, penanganan eceng gondok sebagai gulma air di perairan ini lebih

kepada pengendalian secara fisik/konvensional dengan cara dibuang atau dibakar

sehingga menimbulkan masalah lingkungan yang baru. Karena hal tersebut, maka

studi sekarang ini banyak difokuskan untuk memanfaatkan/utilisasi eceng gondok


5

dengan dasar komponen-komponen yang dimilikinya menjadi produk yang lebih

ramah lingkungan dan lebih bermanfaat.Salah satu metode untuk menurunkan

kadar COD dan BOD yang terdapat pada limbah laundry yaitu dengan cara

menanamkan tumbuhan eceng gondok pada limbah tersebut. Eceng gondok

mampu menyerap zat organik, anorganik serta logam berat lain yang

merupakan bahan pencemar (Zimmel, 2005).

Hampir semua limbah cair dari usaha Laundry rumahan di sekitar

Kecamatan Baiturrahman dibuang melalui selokan atau sungai tanpa diolah atau

diencerkan terlebih dahulu dimana air limbah yang dibuang kedalam selokan telah

berubah warna keruh kehitam-hitaman dengan bau yang menyengat dimana di

selokan tersebut tidak ada enceng gondok, sedangkan dari 5 limbah laundry yang

berada di kecamatan Baiturrahman yang lainnya dimana air limbah laundry yang

dibuanng keselokan yang ada tumbuhan enceng gondoknya dimana air limbah

berwarna jernih dan tidak berbau namun tanaman enceng gondok menutupi

keseluruhan permukaan air sehingga tanaman yang berada didasar air lainnnya

menjadi mati. Berdasarkan hasil observasi awal di salah satu usaha Laundry

rumahan yang terletak di Jalan T. Makam Pahlawan, No. 29 A, Ateuk Pahlawan

Kecamatan Baiturrahman diketahui bahwa limbah cair hasil proses pencucian

pakaian dibuang langsung ke aliran selokan. Dalam satu kali proses pencucian

untuk 2,5 kg pakaian menggunakan tiga ember air dan detergen bubuk yang

ditambahkan ke dalam air tanpa takaran yang sesuai.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian selanjutnya yaitu melihat Efektivitas Enceng Gondok


6

(Eichhornia Crassipes) dalam menurunkan Kadar BOD dan COD Pada Air

Limbah Laundry di Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh Tahun 2017.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengetahui

adakah Efektivitas Enceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Dalam Menurunkan

Kadar BOD Dan COD Pada Air Limbah Laundry di Kecamatan Baiturrahman

Kota Banda Aceh.

C. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari luasnya permasalahan, peneliti mambatasi ruang

lingkup penelitian yaitu hanya pada Efektivitas Enceng Gondok (Eichhornia

Crassipes) Dalam Menurunkan Kadar BOD Dan COD Pada Air Limbah Laundry

di Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Efektivitas Enceng Gondok (Eichhornia Crassipes)

Dalam Menurunkan BOD Dan COD Pada Air Limbah Laundry di Kecamatan

Baiturrahman Kota Banda Aceh Tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Efektivitas Enceng Gondok (Eichhornia Crassipes)

terhadap Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) pada air limbah laundry
7

setelah ditanami tumbuhan eceng gondok (Eichornia crassipes) selama 14 hari

di Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh Tahun 2017.

b. Untuk mengetahui Efektivitas Enceng Gondok (Eichhornia Crassipes)

terhadap Kadar BOD (Biological Oxygen Demand) pada air limbah

laundry setelah ditanami tumbuhan eceng gondok (Eichornia crassipes)

selama 21 hari di Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh Tahun 2017.

c. Untuk mengetahui penurunan yang paling efektif Enceng Gondok

(Eichhornia Crassipes) terhadap kadar COD (Chemical Oxygen Demand)

dan BOD (Biological Oxygen Demand) pada air limbah laundry setelah

ditanami tumbuhan eceng gondok (Eichornia crassipes) selama 7 hari, 14

hari dan 21 hari di Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh Tahun 201.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

Penelitian ini memberikan informasi kepada masyarakat tentang

kemampuan tanaman cnceng gondok dalam menurunkan kadar BOD dan COD air

limbah laundry, selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi stimulasi atau

pendorong untuk peneliti lain atau masyarakat guna mempelajari alternatif-

alternatif pengolahan limbah.

2. Bagi Akademik

Menambah informasi dan bahan bacaan perpustakaan yang dapat

dimanfaatkan oleh Mahasiswa/i jurusan kesehatan lingkungan.


8

3. Bagi Penulis

Penelitian ini memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan yang

berhubungan dengan kesehatan lingkungan yakni tentang penurunan kadar BOD

dan COD air limbah laundry dengan memanfaatkan tanaman enceng gondok.

Anda mungkin juga menyukai